Anda di halaman 1dari 40

Kementerian Agama

Republik Indonesia

PENGUATAN
MODERASI BERAGAMA
Tahun 2020-2024

KONSEP MODERASI BERAGAMA KEMENAG


DALAM KEGIATAN PENGUATAN MODERASI BERAGAMA
Mengapa kita perlu
Moderasi Beragama?
POPULASI INDONESIA
87% penduduk Indonesia beragama Islam, sebagian besar terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumantera

 Badan Pusat Statistik (BPS), dalam sebuah laporan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, menyatakan bahwa 87,18% penduduk Indonesia merupakan
penganut agama Islam. Sisanya adalah penganut agama lain seperti Kristen 6,96%, Katolik 2,91%, Hindu 1,69%, dan Budha serta Konghuchu yang
jumlahnya kurang dari 1%.
 Jika dihitung secara jumlah, maka populasi pemeluk Islam di Indonesia tahun 2010 mencapai 207,176 juta jiwa, kemudian pemeluk Kristen 16,528 juta
jiwa, pemeluk Katolik 6,907 juta jiwa, pemeluk Hindu 4,012 juta jiwa, pemeluk Budha 1,703 juta jiwa, dan pemeluk Konghuchu 117.091 jiwa.
Sumber, BPS, Sensus Nasional, 20110
Indonesia masa depan akan didominasi oleh tiga entitas: masyarakat urban, kelas menengah, dan milenial

STRUKTUR DEMOGRAFI INDONESIA YANG BERUBAH


Muslim Indonesia juga akan menghadapi tumbuhnya generasi baru muslim yang jumlahnya mencapai
30 juta di tahun 2020.

URBAN MIDDLE-CLASS MILLENNIAL MOSLEM

Estimasi populasi generasi muslim baru

30,59
jt
Jumlah generasi muslim baru di Indonesia pada
tahun 2020 diprediksi mencapai 35 juta jiwa dengan
asumsi penduduk muslim mencapai 87%.

6
Mereka memiliki karakter tech savvy, religious, modern, dan memiliki daya beli yang tinggi

KARAKTER URBAN MIDDLE-CLASS MILLENNIAL MOSLEM

Merupakan generasi millenial muslim kelas menengah


urban: Mereka berusia 18-35 tahun
7
Sumber: Gen M, Yuswohady, Iryan H, Hasanuddin Ali, 2017
Urgensi Tantangan 1
Berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik
Moderasi Beragama beragama yang berlebihan (ekstrem), yang
mengesampingkan martabat kemanusiaan

Tantangan 2 Memperkuat esensi


ajaran agama dalam
Berkembangnya klaim kebenaran subyektif kehidupan Tantangan 3
dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama masyarakat
Berkembangnya semangat beragama yang
serta pengaruh kepentingan ekonomi dan tidak selaras dengan kecintaan berbangsa
politik berpotensi memicu konflik dalam bingkai NKRI

Mengelola keragaman
tafsir keagamaan
dengan mencerdaskan
Kondisi kebangsaan kehidupan
Moderasi Toleran, Harmonis,
dan keagamaan keberagamaan Beragama Damai

Indonesia adalah negara yang bermasyarakat Moderasi beragama merupakan Moderasi Beragama menjadi
religius dan majemuk. Meskipun bukan negara perekat antara semangat beragama sarana mewujudkan
agama, masyarakat lekat dengan kehidupan dan komitmen berbangsa. Di kemaslahatan kehidupan
beragama dan kemerdekaan beragama dijamin Merawat Keindonesiaan Indonesia, beragama pada beragama dan berbangsa
oleh konstitusi. Menjaga keseimbangan antara hak hakikatnya adalah ber-Indonesia yang harmonis, damai dan
beragama dan komitmen kebangsaan menjadi dan ber-Indonesia itu pada toleran sehingga Indonesia
tantangan bagi setiap warga negara hakikatnya adalah beragama maju.

5
Berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik
beragama yang berlebihan (ekstrem), yang
mengesampingkan martabat kemanusiaan

Kisah pak Dita Oerpriarto sekeluarga


Berkembangnya klaim kebenaran
subyektif dan pemaksaan kehendak
atas tafsir agama serta pengaruh
kepentingan ekonomi dan politik
berpotensi memicu konflik
Berkembangnya semangat beragama
yang tidak selaras
dengan kecintaan berbangsa
dalam bingkai NKRI
Alvara Research Center (2017))

9,1
% 18,1
% 10,3
%
19,4 17%
%
22,2
%

 19,4 % PNS tidak setuju Pancasila


sebagai ideologi yang tepat bagi
Indonesia.  22,2% PNS setuju
 18,1 % pegawai swasta tidak setuju dengan konsep khilafah.
Pancasila sebagai ideologi yang tepat  17% pegawai swasta
bagi Indonesia. setuju dengan konsep
 9,1 % pegawai BUMN tidak setuju khilafah.
Pancasila sebagai ideologi yang tepat  10,3% pegawai BUMN
bagi Indonesia.
setuju dengan konsep
khilafah.
15
Survei Saiful Mujani Research and
Consulting (SMRC) yang dirilis pada
Minggu (4/6/2017).

Ada 9,2% rakyat


Indonesia
menganggap bahwa
bentuk NKRI perlu
diganti menjadi negara
Islam atau khilafah
yang bersandar pada
al-Qur’an, hadits dan
pendapat ulama
tertentu.
79,3 persen warga negara Indonesia (WNI) tak setuju NKRI berubah
menjadi khilafah.
Sementara 11,5 persen lainnya responden mengaku tidak tahu atau
tidak menjawab.
Survei dilakukan pada 14-20 Mei 2017.
28/02/2023 www.isif.fahmina.or.id isif@fahmina.or.id 16
• Terdapat 4% warga berusia 22-25 tahun dan 5% warga
yang masih sekolah/kuliah  yang mengenal ISIS dan
menyatakan setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS.
• 9,2% itu jumlahnya bisa sampai 20 juta penduduk, lebih
banyak dari warga Singapura.
• Memang, jumlah penduduk yang mendukung NKRI
berjumlah jauh lebih besar. Jumlahnya bisa mencapai
180 juta penduduk.”

28/02/2023 www.isif.fahmina.or.id isif@fahmina.or.id 17


Survei "Potensi Intoleransi dan
Radikalisme Sosial Keagamaan di
Kalangan Muslim Indonesia" oleh
Wahid Foundation - Lembaga Survei
Indonesia (LSI) Senin (1/8/2016

Survei melibatkan
1.520 responden di
34 provinsi.
Responden adalah
umat Islam berusia di
atas 17 tahun atau
sudah menikah.
Survei digelar dari 30
Maret sampai 9 April
2016 itu.

Terdapat 7,7 % masyarakat Indonesia bersedia


melakukan tindakan radikal bila ada kesempatan.
Sebanyak 0,4% persen justru pernah melakukan
tindakan radikal.
28/02/2023 www.isif.fahmina.or.id isif@fahmina.or.id 18
• Meski hanya sebesar 7,7 persen, jika diproyeksikan,
maka sekitar 11 juta umat Islam Indonesia yang
bersedia bertindak radikal. Ini sama dengan jumlah
umat Islam di Jakarta dan Bali yang siap bertindak
radikal.

28/02/2023 www.isif.fahmina.or.id isif@fahmina.or.id 19


Survey Khotbah Masjid Kementerian, BUMN dan Lembaga
P3M, 2017

• Dari 100 Masjid yang disurvey, 41 masjid tergolong radikal.


• Dari 41 masjid, 7 masjid kategori Rendah; 17 masjid kategori
Sedang; dan 17 masjid kategori Tinggi.
• Kategori Rendah: Memaklumi radikalisme/intoleransi
• Kategori Sedang: Setuju terhadap tindakan Radikal dan intoleran
• Katogori Tinggi: Memprovokasi umat untuk bersikap
radikal/intoleran
NARASI EKSKLUSIVISME & EKSTREMISME BERAGAMA GLOBAL
Konsep Moderasi Beragama
Versi Kementerian Agama RI
َ ُ ُ ُ َ ً ً ‫ُأ‬
‫ك َج َعلناك ْم َّمة َو َسطا لِتكونوا شهَ َدا َء َعلى‬ ُ َ ْ َ ٰ
َ ِ‫َو َكذل‬
‫ون ال َّرسُو ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِهي ًدا‬َ ‫اس َويَ ُك‬ َّ
ِ ‫الن‬

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),


umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu.” (QS. al-Baqarah: 143)
‫”‪Makna “Wasath‬‬
‫• تفسري الطربي = جامع البيان ت شاكر (‪)142 /3‬‬
‫• قال أبو جعفر‪ :‬وأنا أرى أن"ال‪0‬وسط" يف هذا املوضع‪ ،‬هو"الوسط" الذي مبعىن‪ :‬اجلزءُ الذي هو‬
‫غري جائز يف"سينه" التخفيف‪.‬‬ ‫الوسط َّ‬
‫مثقله‪َ ،‬‬ ‫حمرك َ‬ ‫مثل"وسط الدار" َّ‬
‫َ‬ ‫بني الطرفني‪،‬‬
‫بأهنم"وسط"‪ ،‬لتوسطهم يف الدين‪ ،‬فال ُهم أهل غُ ٍّلو فيه‪،‬‬
‫َ‬ ‫• وأرى أن اهلل تعاىل ذكره إمنا وصفهم‬
‫أهل تقصري فيه‪،‬‬ ‫غلو النصارى الذين غلوا بالرتهب‪ ،‬وقيلهم يف عيسى ما قالوا فيه ‪ -‬وال ُهم ُ‬ ‫َّ‬
‫كتاب اهلل‪ ،‬وقتلوا أنبياءَهم‪ ،‬وكذبوا على رهبم‪ ،‬وكفروا به؛ ولكنهم‬
‫تقصري اليهود ال‪0‬ذين بدَّلوا َ‬
‫َ‬
‫أحب األمور إىل اهلل ْأوسطُها‪.‬‬
‫أهل توسط واعتدال فيه‪ .‬فوصفهم اهلل بذلك‪ ،‬إذ كان َّ‬
‫”‪Makna “Wasath‬‬
‫• تفسري الطربي = جامع البيان ت شاكر (‪)142 /3‬‬
‫اخليار من الناس عُدوهلم‪ .‬ذكر من‬
‫العدل‪ .‬وذلك معىن اخليار‪ ،‬ألن َ‬ ‫• وأما التأويل‪ ،‬فإنه جاء بأن"الوسط" ُ‬
‫العدل‪.‬‬
‫ط" ُ‬ ‫قال‪":‬الوس ُ‬
‫• تفسري الطربي = جامع البيان ت شاكر (‪)143 /3‬‬
‫• حدثنا حممد بن بشار قال‪ :‬حدثنا مؤمل قال‪ ،‬حدثنا سفيان‪ ،‬عن األعمش‪ ،‬عن أيب صاحل‪ ،‬عن أيب سعيد‬
‫وسطًا" قال‪"،‬عدوال‪.‬‬
‫اخلدري‪":‬وكذلك َجعلناكم َّأمة َ‬
‫• ‪ -2168‬حدثين علي بن عيسى قال‪ :‬حدثنا سعيد بن سليمان‪ ،‬عن حفص بن غياث‪ ،‬عن أيب صاحل‪،‬‬
‫عن أيب هريرة‪ ،‬عن النيب صلى اهلل عليه وسلم يف قوله‪":‬جعلناكم َّأمة وسطًا" قال‪ ،‬عدوال‪.‬‬
Makna Wasath
• “Sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya
sebanding.”
• “Sesuatu yang terjaga, berharga, dan terpilih.”

(Mufradât Al-fâdh Al-Qur’ân Raghib Al-Isfahani (Jil. II; entri w-s-th)]


Makna “Wasath”
• Adil. Ummatan wasathan adalah umat yang adil.
• Pilihan.  “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan ke tengah
manusia…” (QS Ali Imrân [3]: 110).
• Yang paling baik.
• Orang-orang yang dalam beragama berada di tengah-tengah
antara ifrâth (berlebih-lebihan hingga mengada-adakan yang baru
dalam agama) dan tafrîth (mengurang-ngurangi ajaran agama).
Wasath dalam al-Qur’an
]67/‫ك َق َو ًاما [الفرقان‬ ِ‫ والَّ ِذين ِإ َذا َأْن َف ُقوا مَل يس ِرفُوا ومَل ي ْقتروا وَكا َن ب ذَل‬
َ َ ‫ْ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َنْي‬ َ َ
ِ ِ ‫ِإ‬
ً َ َ ُ َ ْ َ َّ َ ُ َْ َ َ ُُ 0ً‫ َم ْغلُولَة‬0 ‫ يَ َد َك‬0‫ َواَل جَتْ َع ْل‬
‫ ًورا‬0 ‫ا حَمْ ُس‬00‫وم‬ُ‫ل‬‫م‬ ‫د‬‫ع‬‫ق‬ْ ‫ت‬ ‫ف‬
َ ‫ط‬ 0 ‫س‬ ‫ب‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ 0 ‫ل‬ ‫ك‬ُ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ط‬
ْ 0 ‫س‬‫ب‬ ‫ت‬ ‫و‬
‫اَل‬ 0 ‫ك‬‫ق‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ىَل‬
]29/‫[اإلسراء‬
]110/‫ك َسبِياًل [اإلسراء‬ ِ‫ واَل جَت هر بِصاَل تِك واَل خُت افِت هِب ا وابت ِغ ب َذل‬
َ َ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َْ َنْي‬

Dengan dalil itu, pemberian nafkah harus tawassuth, yakni di


antara kikir (taqtir) dan boros (israf), yaitu al-karam dan al-jud.
Islam tidak menetapkan besaran nafkah. Islam hanya mengatur
bahwa dalam memberi nafkah seorang suami tidak boleh jatuh
pada tindakan kikir dan boros.
MODERASI: bukan hanya ini dan
bukan hanya itu
CARA PANDANG
Al-A’qlu. An-Naqlu
Ad-dunyawiyah
PERSPEKTIF Al-ukhrawiyyah
Al-Insaniyyah Al-Ilahiyah
PROSES

EKSTREM EKSTREM
MODERAT

ADIL -- SEIMBANG

Kemanusiaan, Inklusivitas, kearifan, toleransi


Rumusan
Moderasi Beragama
Moderasi beragama
sesungguhnya
merupakan kunci
MODERASI, menurut kamus bahasa: terciptanya toleransi
• Bahasa Indonesia: 1. pengurangan kekerasan dan 2. penghindaran keekstreman.
• Bahasa Latin: ke-sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). dan kerukunan, baik
• Bahasa Inggris: core (inti, esensi), standard (etika). di tingkat lokal,
• Bahasa Arab: wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth nasional, maupun
(tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).
global.

Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan
cara mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat
kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil,
berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa

8
Peta Jalan Moderasi Beragama
Cara Pandang Harus taat
dengan cara beragama

Beragama
Sikap dalam kehidupan bersama mengejawantahkan dan mendalam
esensi ajaran agama
Praktik

melindungi membangun
martabat kemanusiaan kemaslahatan umum

Mencerminkan: Berlandaskan Prinsip


 MARTABAT KEMANUSIAAN
 KEMASLAHATAN UMUM
 ADIL
Menaati Konstitusi
 BERIMBANG
Berimbang sebagai kesepakatan
 TAAT PADA KONSTITUSI Adil
berbangsa

Peta Jalan Moderasi Beragama


Indikator
Moderasi Beragama

Moderasi Beragama bukan hal absurd yang tak bisa diukur. Keberhasilan Moderasi Beragama dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dapat terlihat dari tingginya empat indikator utama berikut ini serta beberapa indikator lain yang selaras dan saling
bertautan:

1 Komitmen kebangsaan
Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa
yang tertuang dalam konstitusi: UUD 1945 dan
regulasi di bawahnya
Toleransi
Menghormati perbedaan dan memberi ruang orang
lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan
keyakinannya, dan menyampaikan pendapat.
Menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama.
2
3 Anti kekerasan
Menolak tindakan seseorang atau kelompok
tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan,
baik secara fisik maupun verbal, dalam
mengusung perubahan yang diinginkan
Penerimaan terhadap tradisi
Ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya
lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak
bertentangan dengan pokok ajaran agama
4
9
Peta Jalan Moderasi Beragama
EKSTREMISME BERAGAMA
DALAM KONSEP MODERASI BERAGAMA
KEBERAGAMAAN DALAM KEBERAGAMAN INDONESIA

1Praktik beragama yang menciderai


kemanusiaan dan kemaslahatan

Praktik beragama yang melanggar hukum


yang berlaku 2
3
Praktik beragama yang melanggar
kesepakatan berbangsa dalam bentuk
Konstitusi
9 KATA KUNCI
1. Martabat Kemanusiaan
2. Kemaslahatan Umum
3. Adil Diambil dari definisi Moderasi Beragama

4. Berimbang
5. Taat pada Konstitusi
6. Toleransi
7. Anti Kekerasan Diambil dari indikator Moderasi Beragama
8. Komitmen Kebangsaan
9. Penerimaan terhadap Tradisi
ASPEK MODERASI

• Toleran, moderat dan dinamis  Penghormatan


• Menyeimmbangkan teks-konteks pada tradisi
 Budaya sebagai
pilar agama
Pemikiran/ Perbuatan/
Fikrah Amaliyah

Harakah/ Siyasah/  Tidak


• Berorientasi pada Islahiyah
yang berpijak pada tradisi. Gerakan Politik mempertentangan
• Amar ma’ruf nahi munkar= Agama dan
kebangsaan
damai
 Penerimaan
• Anti kekerasan
Pancasila sebagai
ideologi negara
Muatan Pesan Keagamaan Dalam memperkuat muatan Moderasi Beragama terdapat
beberapa pesan dasar yang perlu terus digaungkan:
dalam Moderasi Beragama

1 Memajukan Kehidupan
Umat Manusia
Diwujudkan dalam sikap hidup
amanah, adil, serta menebar
kebajikan dan kasih sayang
terhadap sesama manusia
2 Menjunjung Tinggi
Keadaban Mulia
Menjadikan nilai-nilai moral universal
dan pokok ajaran agama sebagai
pandangan hidup (world view) dengan
tetap berpijak pada jati diri Indonesia
3 Menghormati Harkat Martabat
Kemanusiaan
Mengutamakan sikap memanusiakan
manusia, baik laki-laki maupun
perempuan atas dasar kesetaraan hak dan
kewajiban warga negara demi
kemaslahatan bersama

4 Memperkuat Nilai
Moderat
Mempromosikan dan
mengejawantahkan
pengamalan cara pandang,
5 Mewujudkan
Perdamaian
Menebar kebajikan dan
kedamaian, mengatasi
konflik dengan prinsip adil
6 Menghargai
Kemajemukan
Menerima keberagaman
sebagai anugerah, dan
karenanya bersikap terbuka
7 Menaati Komitmen
Berbangsa
Menjadikan konstitusi
sebagai panduan kehidupan
umat beragama dalam
sikap, dan praktik dan berimbang serta terhadap perbedaan berbangsa dan bernegara,
keagamaan jalan tengah berpedoman pada konstitusi serta menaati aturan hukum
dan kesepakatan bersama

10
Peta Jalan Moderasi Beragama
Dasar Hukum

Perpres 83 PMA 18 2020


UU 39 Tahun Perpres 18
Tahun 2015 tentang Renstra
1999 tentang Tahun 2020
UUD 1945 tentang Kementerian
Hak Asasi tentang RPJMN
Kementerian Agama 2020-
Manusia 2020-2024
Agama 2024

Negara menjamin Setiap orang bebas Kementerian Agama Program Prioritas Kementerian Agama yang
kemerdekaan tiap-tiap memeluk agamanya mempunyai tugas memperkuat moderasi profesional dan andal dalam
penduduk untuk masing-masing dan menyelenggarakan beragama, yang membangun masyarakat yang
memeluk agamanya untuk beribadat urusan pemerintahan di bertujuan untuk saleh, moderat, cerdas dan
masing-masing dan menurut agamanya dan bidang agama untuk mengukuhkan toleransi, unggul untuk mewujudkan
untuk beribadat kepercayaannya itu membantu Presiden kerukunan dan harmoni Indonesia maju yang berdaulat,
menurut agamanya dan dalam sosial, menjadi tanggung mandiri, dan berkepribadian
kepercayaannya itu menyelenggarakan jawab Kementerian berdasarkan gotong royong
pemerintahan negara Agama
Lampiran I
Pasal 29 ayat (2) Pasal 22 ayat (2) Pasal 2 Lampiran III

4
Peta Jalan Moderasi Beragama
RPJMN 2020-2024
PRIORITAS NASIONAL 4
REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN

Revolusi Mental dan Pembinaan Meningkatkan Pemajuan dan Memperkuat Moderasi Beragama Meningkatkan Literasi, Inovasi dan
Ideologi Pancasila Pelestarian Kebudayaan Kreativitas

PP 1 PP 2 PP 3 PP 4

KP 1. Revolusi mental dalam sistem KP 1. Revitalisasi dan aktualisasi


KP 1. Penguatan cara pandang, KP 1. Peningkatan Budaya Literasi
pendidikan nilai budaya dan kearifan lokal
sikap, dan praktik beragama
KP 2. Revolusi mental dalam tata dalam perspektif jalan tengah
KP 2. Pengembangan dan
kelola pemerintahan pemanfaatan kekayaan budaya KP 2. Pengembangan, pembinaan,
KP 3. Revolusi mental dalam sistem KP 2. Penguatan harmoni dan dan pelindungan Bahasa
sosial KP 3. Perlindungan hak kerukunan umat beragama Indonesia, bahasa daerah, dan
kebudayaan dan kebebasan sastra
KP 4. Penguatan pusat-pusat ekspresi budaya KP 3. Penyelarasan relasi agama
perubahan gerakan revolusi mental KP 3. Pengembangan budaya
dan budaya
KP 5. Pembangunan dan KP 4. Pengembangan budaya iptek, inovasi, kreativitas, dan
pembudayaan sistem ekonomi bahari dan sumber daya maritim daya cipta
KP 4. peningkatan kualitas
kerakyatan berlandaskan Pancasila
KP 5. Pengembangan diplomasi pelayanan kehidupan beragama
KP 4. Penguatan institusi sosial
KP 6. Pembinaan ideologi budaya penggerak literasi dan inovasi
pancasila, pendidikan kewargaan, KP 5. Pengembangan ekonomi
wawasan kebangsaan, dan bela dan sumber daya keagamaan
negara
Melayani semua muslim(at) untuk nikah dan rujuk
KEISLAMAN
Membimbing dan membina keluarga sakinah
Syari’at Islam
Mencegah stunting
“rahmatan lil ‘alamin”
Mencegah perkawinan anak (di bawah umur)

Masyarakat Indonesia
yang damai, rukun, adil,
Tugas-tugas dan maslahat dalam
Moderasi PELAYANAN PRIMA YANG ADIL DAN MASLAHAT bingkai NKRI yang
Beragama Kepenghuluan berdasar pada Pancasila &
Ad-da’wah wal ‘amal ila al-khair UUD 1945

Anti dehumanisasi
Pancasila
UUD 1945 Tidak melanggar hukum
Peraturan Per-UU-an Anti kekerasan
KEINDONESIAAN Anti diskriminasi
28/02/2023 www.fahmina.or.id fahmina@fahmina.or.id 39
Terima Kasih
@Kementerian Agama 2020

Anda mungkin juga menyukai