NPM : 1121600005
KELAS : BIMBINGAN DAN KONSELING (KELAS 2A)
A. Latar Belakang
1. Selalu memiliki prinsip landasan dan prinsip dasar yaitu hanya beriman kepada
Allah SWT.
2. Memiliki prinsip kepercayaan yakni beriman kepada malaikat.
3. Memiliki prinsip kepemimpinan yakni beriman kepada Nabi dan Rosul-Nya.
4. Selalu memiliki prinsip pembelajaran yakni berprinsip pada Al-Qur’an
5. Memiliki prinsip masa depan yakni beriman kepada hari akhir.
6. Memiliki prinsip keteraturan yakni beriman kepada ketentuan Allah.
Jika seorang konselor memegang prinsip tersebut maka pelaksanaan bimbingan
dan konseling akan mengarah kearah kebenaran.
Dalam melaksanakan bimbingan konseling perlu memiliki tiga langkah untuk
mewujudkan tujuannya yaitu:
1. Ajaran islam beserta petunjuknya yang ada di dalamnya merupakan obat bagi
jiwa atau penyembuh segala penyakit hati yang terdapat dalam jiwa manusia.
2. Ajaran islam memberikan bantuan kejiwaan kepada manusia dalam
menghadapi cobaan dan menghadapi kesulitan.
3. Ajaran islam memberikan rasa aman dan tentram yang menimbulkan keimanan
kepada Allah dalam jiwa seorang mukmin.
Dengan pendekatan agama konselor akan dapat mengatasi masalah yang dihadapi
oleh klien. Karena agama mengatur segala aspek kehidupan manusia untuk
mewujudkan rasa tentram damai dalam batin manusia untuk menuju kebahagiaan.
Keadaan ini telah mendorong bimbingan konseling yang berlandaskan nilai spiritual
dan religi.
1. Agama dapat memberikan bimbingan dalam hidup, dari masa kecil sampai
dewasa, baik pribadi, keluarga, masyarakat hubungan kepada Allah. Agama
mampu memberikan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup, apabila anak
nilai agamanya banyak maka akan menjadi pribadi yang baik ketika dewasa
kelak. Jika anak di rumah nilai-nilai agamanya kurang maka unsur-unsur
kepribadiannya akan jauh dari agama maka kepribadiannya mudah goncang.
2. Ajaran agama sebagai penolong kebahagiaan hidup, setiap orang pasti pernah
merasakan kekecewaan maka kalau berpegang teguh pada ajaran agama tidak
akan mudah putus asa, mampu menghadapinya dengan tabah dan tawakal.
3. Aturan agama dapat menentramkan batin, penenang hati bagi jiwa yang sedang
mengalami gelisah. Banyak orang yang tidak menjalankan perintah agama
selalu mengalami gelisah dalam hidupnya.
4. Ajaran agama sebagai pengendali moral, moral adalah kelakuan yang sesuai
dengan nilai-nilai masyarakat, yang timbul dari hati di sertai oleh rasa tanggung
jawab atas tindakannya.
5. Agama dapat menjadi terapi jiwa, menghindarkan gangguan jiwa, sikap,
kesabaran. Pelaksanaan agama dalam kehidupan sehari-hari dapat
membendung diri dari gangguan jiwa dan dapat mengendalikan kesehatan jiwa.
6. Agama sebagai pembinaan mental, nilai agama akan tetap dan tidak berubah-
rubah, sedangkan nilai sosial dan mental sering mengalami perubahan sesuai
dengan perubahan perkembangan masyarakat. Pemahaman pendidikan di
sekolah sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan
kepribadian anak didik, pendidikan agama yang di berikan sejak kecil akan
memberikan kekuatan, menjadi benteng moral, mengawasi tingkah laku,
menjadi obat anti penyakit atau gangguan jiwa.
Andi Mappiare AT. 2002. Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Ary Ginanjar AGUSTIAN. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritual-ESQ. Jakarta: Penerbit Arga.
Zakiah Daradjad.2001 Kesehatan Mental. Jakarta: Toko Gunung Agung.
Zakian Daradjat.2002. Psikoterapi Islami. Jakarta: Bulan Bintang.
Hikmawati, Fenti. 2014. Bimbingan Dan Konseling.Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Anwar Sutoyo, Bimbingan Dan Konseling Islami Teori dan Praktik, Semarang:
Widya Karya, 2009