Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga memudahkan kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami panjatkan shalawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan
yang baik.
Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari kesalahan, tidak ada kata lain
yang dapat kami sampaikan selain mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kritik
dan saran dari seluruh pembaca sangat kami butuhkan guna melakukan perubahan
demi penulisan makalah selanjutnya.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian Agama, Moral, dan Etika..............................................................................2
B. Pengertian Agama, Moral, dan Norma Menurut para Ahli.............................................3
C. Peran Agama, Moral, dan Etika dalam Pelayanan Keperawatan dan Kesehatan............5
D. Hubungan dari Agama, Moral, dan Etika dalam Pelayanan Keperawatan dan
Kesehatan...............................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, dalam menjalankan proses keperawatan kita tidak bisa jauh dari hal
hal dasar yang berada di lingkungan kita. Hal hal dasar tersebut tidak bisa diabaikan
begitu saja karena sangat berpengaruh dalam menjalankan proses keperawatan. Hal dasar
tersebut yaitu agama, moral, dan etika.
Saat kita melakukan proses keperawatan kita harus melakukannya berdasarkan agama
sebagai tiang atau dasar dalam melakukan proses keperawatan. Begitu juga dengan moral,
kita harus senantiasa berbuat baik dan melakukan pelayanan dengan sepenuh hati kepada
pasien. Etika juga sangat penting karena perbuatan kita sangat berpengaruh terhadap
proses keperawatan terhadap pasien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian agama
Agama adalah suatu fenomena yang selalu hadir dalam sejarah umat manusia,
bahkan dapat dikatakan bahwa sejak manusia ada, fenomena agama telah hadir.
Walaupun demikian, tidaklah mudah untuk mendefinisikan apa itu agama.
Dalam agama setiap aspek kehidupan selalu di atur baik itu hal-hal besar
seperti beribadah, pola makanan yang sehat, berpuasa, pekerjaan sampai pada hal-hal
yang kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar
rumah dan lain-lain. Dan dalam islam mempersilahkan manusia dengan
kecerdasannya untuk mengembangkan sains dan teknologi.
Dari berbagai ulasan di atas, kita tahu bahwa kesehatan adalah rahmat yang
istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita dan upaya-upaya yang berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan mengandung nilai ibadah dan manfaat bagi diri sendiri
masyarakat dan lingkungan. Sebagai calon tenaga kesehatan berfikir akan pentingnya
kesehatan dalam kehidupan serta kesehatan itu juga bermanfaat dalam agama dan
menjaga kesehatan itu lebih baik dari pada mengobati setelah sakit.
2. Pengertian moral
v
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa
Latin,bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia moral diartikan sebagai akhlak, budi
pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian
moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi
bentuk formalnya berbeda.
Kata moral juga sering disinonimkan dengan etika, yang berasal dari
kata ethos dalam bahasa Yunani Kuno, yang berarti kebiasaan, adat, akhlak,
watak, perasaan, sikap, atau cara berfikir.
3. Pengertian etika
Edward Burnett Tylor, dikutip dari Seven Theories of Religion (1996) karya
Daniel L. Pals, definisi agama adalah kepercayaan seseorang terhadap makhluk
spiritual, misalnya roh, jiwa, dan hal-hal lain yang punya peran dalam kehidupan
manusia.
James George Frazer dalam bukunya berjudul The Golden Bough cenderung
sepakat dengan Tylor, namun ia membedakan sihir dengan agama. Menurutnya,
agama adalah keyakinan bahwa dunia alam dikuasai oleh satu atau lebih dewa
dengan karakteristik pribadi dengan siapa bisa mengaku, bukan oleh hukum.
vi
Koentjaraningrat dalam Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan (1974)
memaparkan, di Indonesia, istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama
yang diakui resmi negara: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budhisme, dan
Khonghuchu. Selain itu, Koentjaraningrat juga menyimpulkan bahwa agama
merupakan rasa percaya seorang manusia agar bisa nyaman ketika menjalani
kehidupan, meliputi kenyamanan jasmani (fisik) dan rohani (jiwa).
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan acuan, arahan dan juga menjadi
pijakan atas perilaku maupun perbuatan manusia.
vii
Kattsoff berpendapat bahwa etika pada hakikatnya lebih berkaitan dengan asas
pembenaran dalam relasi tingkah laku di antara manusia.
Etika menurut Sumaryono adalah etika sebagai suatu studi yang membahas
mengenai kebenaran dari tindakan maupun perilaku manusia atas kodrat maupun
fitrah yang memang telah melekat pada diri seorang manusia.
C. Peran Agama, Moral, dan Etika dalam Pelayanan Keperawatan dan Kesehatan
Islam memberikan ajaran bahwa buka puasa akan lebih baik dengan
cara memakan makanan yang manis. Perintah ini dianggap sebagai sesuatu
yang dianjurkan (sunnah). Namun, secara kesehatan buka puasa dengan
makanan yang manis ini bukan dimaksudkan sebagai sesuatu yang
menyehatkan, tetapi lebih ditujukan untuk memulihkan kondisi tubuh
sehingga tidak kaget ketika akan menerima asupan yang lebih banyak lagi.
viii
dengan Tuhan. Sedangkan kesehatan lebih menekankan hubungan manusia
dengan tubuh atau jiwa nya sendiri.
Banyak- banyaklah mempelajari atau memperdalam agama karena itulah
sumber semua tentang bagaimana cara menjaga Kesehatan dan juga obat
dalam segala penyakit yang di derita. Agama dan penyakit bukan merupakan
dua hal yg saling berdiri sendiri, akan tetapi saling melengkapi atau saling
menggenapi. Karena agama bisa dijadikan panduan agar bisa terhindar dari
penyakit, misalnya panduan agama dalam hal thaharah.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola hidup sehat, seperti
makan makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga, dan menjaga kebersihan
diri. Selain itu, dalam agama Islam juga dianjurkan untuk melakukan ruqyah,
yaitu perawatan kesehatan dengan cara membaca ayat-ayat Al-Quran dan doa.
Ruqyah dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit, baik yang berasal dari
faktor fisik maupun spiritual.
c. Keadilan:
ix
medis, memberikan perawatan yang aman, dan mengelola risiko dengan
bijaksana.
e. Keprofesionalan:
Etika keperawatan mencakup kerja tim dan kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lainnya. Perawat diharapkan untuk bekerja sama dengan profesional
kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
x
b. Penghargaan Terhadap Keadilan dan Kesetaraan:
e. Pertanggungjawaban Profesional:
Peran moral mencakup komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasien,
keluarga, dan anggota tim kesehatan. Hal ini memastikan bahwa informasi
yang diberikan adalah akurat dan memungkinkan pasien untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan tentang perawatan mereka.
Perawat memiliki peran moral untuk menjadi advokat pasien dan keluarga,
memastikan bahwa hak-hak dan kebutuhan mereka dihormati. Ini dapat
melibatkan memberikan informasi yang memadai kepada pasien atau
menyuarakan kebutuhan mereka dalam tim perawatan.
xi
Dengan memahami dan mengakui peran moral dalam proses
keperawatan, perawat dapat memastikan bahwa praktik mereka mencerminkan
nilai-nilai etis yang mendasari profesi keperawatan. Ini tidak hanya
berkontribusi pada pelayanan kesehatan yang berkualitas, tetapi juga
membangun kepercayaan pasien dan masyarakat terhadap profesi
keperawatan.
D. Hubungan dari Agama, Moral, dan Etika dalam Pelayanan Keperawatan dan
Kesehatan
Hubungan antara agama, moral, dan etika dalam pelayanan keperawatan dan
kesehatan dapat bersifat kompleks dan bervariasi tergantung pada keyakinan individu,
budaya, dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat.
Meskipun agama, moral, dan etika dapat saling terkait, penting untuk diingat
bahwa nilai-nilai etis tidak selalu terkait dengan keyakinan agama tertentu. Ada etika
universal yang diterapkan dalam konteks pelayanan keperawatan untuk memastikan
bahwa perawatan diberikan dengan menghormati hak asasi manusia dan prinsip-
prinsip etis yang mendukung kesejahteraan pasien.
xii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama adalah fenomena yang hadir sejak awal sejarah manusia, mencakup
kepercayaan, praktik, dan pandangan hidup untuk mengarahkan hubungan manusia
dengan dunia dan makhluk lain. Moral berkaitan dengan tata-cara, adat-istiadat, dan
nilai-nilai budi pekerti, sedangkan etika melibatkan evaluasi kebenaran atau kebaikan
tindakan sosial.
Agama dan etika dapat saling mendukung atau mengoreksi praktik satu sama lain.
Keduanya menekankan nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, dan kepedulian.
Komunikasi yang sensitif terhadap nilai-nilai agama dapat meningkatkan kualitas
perawatan.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
https://staffnew.uny.ac.id/upload/130515047/pendidikan/DASAR-
DASAR+PENGERTIAN+MORAL.pdf
https://www.umm.ac.id/en/arsip-koran/jurnal-post/keterkaitan-kesehatan-manusia-dan-peran-
agama-dalam-lingkup-masyarakat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
https://tirto.id/apa-itu-agama-menurut-para-ahli-sejarah-macam-perkembangan-gaHK
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-moral-dan-etika/
xiv