PRAKTIK DI KOMUNITAS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Dosen Pembimbing : Bhekti Imansari, S.Kep., Ners, M.Kep.
Disusun oleh :
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang "Ethic of Care dalam Tatanan Praktik di Komunitas"
karena-Nya dan mengerjakan bersama maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Bhekti Imansari, S.Kep., Ners, M.Kep. telah
membimbing kami dan kepada teman-teman yang membantu dan memberikan dukungan kepada
kami secara moral.
Kami sadar betul bahwa penyusunan makalah ini masih jauh pada tahap sempurna dari segi
penyusunan bahasa dan aturan penulisan. Maka dari itu, kami berharap pembaca berkenan untuk
memberikan kritik dan saran kepada kami mengenai kekurangan dari makalah ini.
Dengan demikian semoga tugas makalah ini telah rampung kami buat semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan menjadi amal jariyah bagi kami sebagai penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
1.1 Definisi Ethic (Etika)........................................................................................................6
1.2 Faktor-faktor Ethic............................................................................................................7
1.3 Kode Ethic Keperawatan..................................................................................................8
1.4 Isu dan Moral dalam Praktik Keperawatan.....................................................................10
1.5 Ethic of Care dalam Praktik di Komunitas.....................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUPAN................................................................................................................................18
2.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
2.2 Saran....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif
yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang
berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan
filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan
perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi
perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik
perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah
yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa
yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pokok-pokok yang akan diuraikan. Pokok
permasalahan utama yang akan dibahas dalam makalah ini adalah ethic of care dalam
tatanan praktik di komunitas. Oleh sebab itu, rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut.
PEMBAHASAN
1.1 Definisi Ethic (Etika)
Istilah dan pengertian etika secara kebahasaan/etmologi, berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “Ethos”, yang berarti karakter moral atau kebiasaan. Biasanya etika terkait erat
kaitannya dengan moral yang berasal dari Bahasa latin yaitu “Mos” dan berbentuk jamak
“Mores”, yang juga berarti kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan berbuat baik
(kesusilaan), dan menjauhi perbuatan buruk.
Perbedaan antara moral dan etika adalah moral atau moralitas untuk menilai Tindakan
yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk mempelajari sistem nilai yang berlaku.
Definisi moralitas adalah pedoman yang dimiliki setiap individua tau kelompok tentang apa
yang benar dan salah berdasarkan standar moral yang berlaku dimasyarakat.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, tetapi mempersoalkan bagaimana manusia
itu harus bertindak, berdasarkan norma-norma tertentu. Moralitas dipertanyakan tampak
(tangible) dalam perilaku tidak jujur dan tidak tampak (intangible) dalam pikiran yang
bertentangan dengan hati nurani dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Moralitas
yang dengan sengaja menentang hati nurani adalah soal integritas, yaitu keteguhan hati untuk
berpendirian tetap mempertahankan nilai-nilai baku.
5. Faktor Pekerjaan
Dalam pembuatan suatu keputusan, perawat perlu mempertimbangkan posisi
pekerjaannya. Sebagian besar perawat bukan merupakan tenaga yang praktik sendiri,
tetapi bekerja dirumah sakit, dokter praktek swasta, atau institusi kesehatan lainnya.
Perawat yang mengutamakan kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai
perawat pembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia dapat mendapat sanksi administrasi
atau mungkin kehilangan pekerjaan.
a. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun dengan
profesi lain di luar profesi keperawatan.
b. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
c. Untuk mendukung profesi perawat yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat
d. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan
e. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan
keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek
keperawatan.
Sebagai seorang perawat tentunya kita akan menghadapi pasien dengan berbagai latar
belakang yang berbeda dengan segala keunikannya. Perawat tidak bisa memilih hanya
mau merawat pasien yang muda saja, atau pasien yang kaya saja, atau pasien yang bersih
saja, atau yang pendiam saja. Perawat harus selalu siap sedia melayani pasien dengan
segala keunikannya dan penuh kasih. Pasien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan
yang diberikan oleh perawat sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Hubungan
perawat dan pasien adalah hubungan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk pancapaian tujuan klien. Dalam hubungan itu, perawat
menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif. Dasar
hubungan antara perawat dengan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan
(mutual huminity). Hubungan yang baik antara perawat dan pasien terjadi apabila:
Masalah etik yang sering terjadi adalah penentuan meninggalnya seseorang secara
klinis. Banyak kontroversi ciri-ciri dalam menentukan mati klinis. Hal ini berkaitan
dengan pemanfaatan organ-organ klien yang dianggap sudah meninggal secara klinis.
Kriteria kematian klinis (brain death) ditentukan oleh penghentian nafas setelah
berhentinya pernafasan artifisal selama 3 menit (inspirasi-ekspirasi); berhentinya denyut
jantung tanpa stikulus eksternal; tidak ada respon verbal dan non verbal terhadap stimulus
eksternal; hilangnya refleks-refleks (cephalic reflexes); pupil dilatasi; hilangnya fungsi
seluruh otak yang bisa dibuktikan dengan EEG.
Masalah kualitas kehidupan sering kali menjadi masalah etik. Hal ini mendasari
tim kesehatan untuk mengambil keputusan etis untuk menentukan seorang klien harus
mendapatkan intervensi atau tidak. Sebagai contoh di suatu tempat yang tidak ada donor
yang bersedia dan tidak ada tenaga ahli yang dapat memberikan tindakan tertentu. Siapa
yang berhak memutuskan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami koma? Siapa
yang boleh memutuskan untuk menghentikan resusitasi? Contoh kasus apakah klien TBC
tetap kita bantu untuk minum obat padahal ia masih mampu untuk bekerja? Kalau ada
dua klien bersamaan yang membutuhkan satu alat siapa yang didahulukan? Apabila
banyak klien lain membutuhkan alat tetapi alat tersebut sedang digunakan oleh klien
orang kaya yang tidak ada harapan sembuh apa yang harus dilakukan perawat? Apabila
klien kanker merasa gembira untuk tidak meneruskan pengobatan bagaiama sikap
perawat? Bila klien harus segera amputasi tetapi klien tidak sadar siapakah yang harus
memutuskan?
Apabila ada tindakan yang membutuhkan biaya besar apakah tindakan tersebut tetap
dilakukan meskipun klien tersebut tidak mampu dan tidak mau? Masalah-masalah etik
yang sering muncul seperti:
2. Tugas utama adalah meraih yang terbaik bagi sejumlah orang atau populasi keseluruhan.
3. Proses yang digunakan oleh perawat komunitas termasuk bekerja dengan klien sebagai
mitra yang sejajar.
Tindakan perawat kesehatan komunitas harus menggambarkan kesadaran dari
kebutuhan yang komprehensif dari kesehatan dalam kemitraan dengan komunitas dan
populasi meliputi perspektif, prioritas dan nilai dari populasii dalam menginterpretasikan
data, kebijakan dan memutuskan program serta memilih strategi yang sesuai untuk
dilakukan.
4. Pencegahan primer adalah prioritas dalam memilih tindakan yang sesuai Pencegahan
primer meliputi promosi strategi kesehatan dan proteksi Kesehatan.
5. Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi sosial dan ekonomi pada
populasi yang berkembang merupakan fokus utama.
Intervensi keperawatan kesehatan komunitas meliputi pendidikan, pengembangan
masyarakat, perencanaan sosial, kebijakan pengembangan serta enforcement. Dan
intervensi tersebut akan berkembang ketika kita bekerja dengan komunitas dan berakibat
pada hukum, peraturan, kebijakan dan prioritas dana. Advokasi pada komunitas untuk
menciptakan kondisi sehat merupakan bagian penting dari praktik keperawatan kesehatan
komunitas.
6. Ada tanggung jawab untuk mencapai keseluruhan populasi yang memerlukan intervensi
spesifik atau pelayanan.
Beberapa faktor resiko tidak terdistribusi secara acak, subpopulasi spesifik
kemungkinan lebih dapat dipantau perkembangan penyakitnya atau kecacatannya atau
kemungkinan sulit untuk mengakses atau menggunakan pelayanan, oleh sebab itu
memerlukan jangkauan yang khusus. Keperawatan kesehatan komunitas berfokus pada
keseluruhan populasi dan tidak hanya pada mereka yang datang ke pelayanan.
7. Penggunaan sumber-sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatkan perbaikan yang
terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan praktik.
Perawat kesehatan komunitas harus terlibat dalam koordinasi dan organisasi
tindakan dalam merespon isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan. Perawat
komunitas menggunakan dan memberikan informasi pada pembuat kebijakan
berdasarkan bukti ilmiah yang berhubungan dengan outcome aksi spesifik, program atau
kebijakan, seperti keuntungan biaya atau efektifitas biaya dari strategi yang potensial.
pada pembuat kebijakan berdasarkan bukti ilmiah yang berhubungan dengan outcome
aksi spesifik, program atau kebijakan, seperti keuntungan biaya atau efektifitas biaya dari
strategi yang potensial. Perawat kesehatan komunitas harus selalu berkembang untuk
mencari bukti ilmiah ketika diperlukan.
8. Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi dan perkumpulan merupakan cara
paling efektif untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan orang-orang.
Menciptakan kondisi dimana komunitas selalu sehat kemungkinan sangat
kompleks, proses sumber daya yang intensif. Perawat kesehatan komunitas bekerja sama
dengan disiplin ilmu lain dari berbagai bidang dan profesi dalam upaya meningkatkan
kesehatan populasi. Hal ini meliputi identifikasi perawat kesehatan komunitas akan
pentingnya tindakan legislatif dan keterlibatan kebijakan sosial dan kesehatan di semua
tingkat. Kolaborasi ini kemungkinan terjadi dalam sistem pelayanan ksehatan dan
pemerintah mengadopsi program promotif dan kebijakan yang perlu direvisi.
c) Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu
institusi.
Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut,
Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
Lembaga pemasyarakatan (lapas).
d) Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada
1) Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain.
Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah
lain.
Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
2) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll).
3) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya.
4) Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah
terpencil, daerah perbatasan.
5) Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti
daerah transmigrasi.
BAB III
PENUTUPAN
2.1 Kesimpulan
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang
mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai
tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki perilaku yang baik
dan tidak memiliki moral yang baik. Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan
dengan pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak adanya
undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan.
2.2 Saran
Diharapkan agar pembaca lebih banyak mempelajari lagi mengenai ethic of care dan
kode etik dalam keperawatan baik dalam praktik klinik maupun komunitas. Setelah
membaca dan mengetahui mengenai ethic of care maupun kode etik yang telah diuraikan
pada makalah ini pembaca diharapkan mampu mengetahui potensi potensi manusia dan
dapat memanfaatkannya sebaik mungkin dalam hal yang positif. Karena seorang perawat
setidaknya harus memahami kode etik keperawatan sehingga mampu menerapkan prinsip
etika keperawatan dalam asuhan keperawatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ismoyowati, T. W., & Sinaga, M. R. E. (2021). Modul Konsep Dasar Keperawatan (KDK) I.
Yogyakarta : STIKES Bethesda Yakkum.