Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR WILAYAH PROVINSI


BANTEN
MODERASI
Jln. Raya Palima – Pakupatan Blok Instansi Vertikal No.1 Curug Kota Serang - Banten

BERAGAMA
SALAH SATU INDIKATOR
KINERJA UTAMA
PROGRAM KEMENTERIAN
AGAMA
H. MIFTAHUDIN DJABBY, M.Si.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten
Kantor Wilayah
Kementerian Agama

TUGAS KEMENTERIAN AGAMA


Provinsi Banten

DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN


BIDANG AGAMA
 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan
 Undang-Undang No. 39 Tahun Pengamalan Ajaran Agama;
2008 tentang Kementerian  Pengukuhan Suasana Kerukunan
Negara; Hidup Umat Beragama yang Harmonis;
Penetapan Presiden No.
 Pemenuhan Kebutuhan Akan
1/SD/1946 tentang
Pembentukan Kementrian
Pelayanan Kehidupan Beragama yang
UUD 1945 Agama;
 Peraturan Presiden No. 68 
Berkualitas dan Merata;
Peningkatan Pemanfaatan dan
(Pasal 29 Ayat 2) Tahun 2019 tentang Organisasi Perbaikan Kualitas Pengelolaan
Negara menjamin
Kementerian Negara; Potensi Ekonomi Keagamaan;
kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk Peraturan Presiden No. 83  Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan
agamanya masing-masing Tahun 2015 tentang Ibadah Haji dan Umrah;
dan untuk beribadat Kementerian Agama;
 Peningkatan Kualitas Tata Kelola
menurut agamanya dan  Peraturan Menteri Agama No.
kepercayaannya itu 42 Tahun 2016 tentang
Pembangunan Bidang Agama yang
Organisasi dan Tata Kerja Efektif, Efisien, Transparan dan
Kementerian Agama; Akuntabel;
Peraturan Menteri Agama No.  Peningkatan Akses Pendidikan Umum
19 Tahun 2019 tentang Berciri Khas Agama dan Pendidikan
Organisasi dan Tata Kerja Keagamaan;
Instansi Vertikal Kementerian  Peningkatan Mutu Pendidikan Umum
Agama.
Berciri Khas Agama, Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

PENGUATAN MODERASI
BERAGAMA
Moderasi beragama ini menjadi prioritas pertama, sehingga
dalam menjalankan kehidupan beragama dalam kehidupan
sehari-hari bisa secara moderat. Taat beragama merupakan
salah satu misi dan indek kinerja utama yang dilakukan
Kementerian Agama sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Semangat moderasi beragama adalah untuk mencari titik
temu dua kutub ekstrem dalam beragama. Di satu sisi, ada
pemeluk agama yang ekstrem meyakini mutlak kebenaran
satu tafsir teks agama, seraya menganggap sesat penafsir
selainnya. Kelompok ini biasa disebut ultra­konservatif. Di sisi
lain, ada juga umat beragama yang esktrem mendewakan akal
hingga mengabaikan kesucian agama, atau mengorbankan
kepercayaan dasar ajaran agamanya demi toleransi yang tidak
pada tempatnya kepada pemeluk agama lain. Mereka biasa
disebut ekstrem liberal. Keduanya perlu dimoderasi.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

TRANSFORMASI DIGITAL
Semangat baru Kementerian Agama terus digelorakan, salah
satunya adalah pelayanan publik dan tata kelola birokrasi yang
lebih baik dan bersih. Untuk mewudkan perbaikan tata kelola
birokrasi, segenap jajaran Kementerian Agama diminta untuk
melakukan transformasi digital pada setiap lini layanan publik
mulai
• kemampuan kecakapan digital (digital skill);
• etika digital (digital ethics);
• budaya digital (digital culture);
• keamanan digital (digital safety)
dengan digitalisasi layanan memanfaatkan teknologi, ini
sangat efektif sekali.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

REVITALISASI KUA
Pencanangan program Revitalisasi Kantor Urusan Agama
untuk meningkatkan layanan keagamaan bagi masyarakat
hingga level terbawah. Dengan revitalisasi ini, Kantor Urusan
Agama ke depan juga memiliki fungsi besar yakni menjadi
media dalam menggerakkan praktik moderasi beragama di
tingkat kecamatan, sehingga potensi konflik keagamaan bisa
diantisipasi lebih dini.
Kantor Urusan Agama nanti tidak sekadar pencatat
pernikahan saja. Lebih dari itu, Kantor Urusan Agama
diharapkan memiliki peran strategis yakni sebagai pusat data
keagamaan dan unit layanan langsung keagamaan di tingkat
kecamatan. Selain itu Kantor Urusan Agama juga sebagai
social engineer dan penggerak moderasi beragama di tingkat
kecamatan.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

CYBER ISLAMIC
UNIVERSITY
Kementerian Agama tengah membangun Universitas Islam
Siber dengan metode pembelajarannya 100 persen secara
dalam jaringan/online atau via internet. Kehadiran Cyber
Islamic University ini didasari oleh semangat kita untuk
memenuhi janji konstitusi, yaitu memastikan bahwa tidak ada
warga negara yang tidak terlayani untuk kuliah di perguruan
tinggi keagamaan Islam.
Dengan model pembelajaran yang sepenuhnya daring mulai
dari proses pendaftaran mahasiswa sampai kelulusan, Cyber
Islamic University diharapkan akan menjadi Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam (PTKI) pertama di Indonesia yang
sepenuhnya diselenggarakan secara daring. Para guru-guru
madrasah yang belum S.1, para pekerja yang
belum S.1, petani dan buruh, bahkan para TKI di luar negeri
yang belum S.1, bisa difasilitasi untuk kuliah melalui Cyber
Islamic University ini tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

KEMANDIRIAN
PESANTREN
Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas
Kementerian Agama, setidaknya ada tiga alasan pentingnya
memandirikan lembaga pendidikan yang juga menjadi akar
tradisi Islam di Nusantara ini.
Pertama, pesantren sudah teruji sebagai pusat pendidikan
yang bisa bertahan bertahun-tahun, dan pesantren juga
memiliki sumber daya manusia yang melimpah yang
berpotensi menjadi sumber daya manusia yang unggul.
Kedua, pesantren dan masyarakat sekitarnya memiliki sumber
daya ekonomi yang bila dikelola dengan baik bisa menjadi
potensi ekonomi yang berkelanjutan. Pesantren tumbuh dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat.
Ketiga, pesantren harus dimandirikan adalah karena lembaga
ini juga memiliki jejaring antar pesantren yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

RELIGIOUSITY INDEX
Kebijakan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer
kualitas persaudaraan antar sesama umat Islam, sebangsa,
dan umat manusia, sehingga dapat menjadi pusat pendidikan
moderasi beragama dan kebhinnekaan dunia. Indonesia
diharapkan menjadi rujukan bagi banyak pihak sebagai early
warning dan early response system kondisi ukhuwah
Islamiyah, wathaniyah, dan basyariyah. Hal ini juga sebagai
alat bantu pemerintah dan dunia pendidikan dalam
pengambilan kebijakan berbasis data yang akurat (valid),
terukur, dan terstruktur. Puncaknya, Indoensia akan dijadikan
sebagai laboratorium kerukunan dunia dalam mengelola
persatuan dan kebhinnekaan.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

TAHUN TOLERANSI
Kementerian Agama tengah menyiapkan
secara komprehensif penetapan pencanangan
tahun toleransi di tahun depan. Menteri
Agama menjelaskan di ujung dari tahun
toleransi tersebut akan ada indeks
keberagamaan atau religiousity index. Indeks
tersebut akan mengukur perilaku
keberagamaan di Indonesia dari tahun 2021
hingga tahun 2024.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

UNTUK DIRENUNGKAN

BANGSA DAN NEGARA YANG MAJU ADALAH


BANGSA YANG MEMILIKI
SISTEM PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS.

Pendidikan yang berkualitas hanya akan


tumbuh dari adanya guru yang berkualitas
dan sejahtera
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

 Keberhasilan suatu satuan pendidikan,


tidak terlepas dari peranan orang-
orang di dalamnya. Baik Kepala
Madrasah, guru, tenaga kependidikan,
serta penjaga madrasah.
 Peran dan fungsi masing-masing harus
sesuai dengan bidang dan tugas yang
dijalankannya.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

 Untuk meningkatkan kompetensi


dan kinerja guru, perlu dilakukan
pengembangan keprofesian
berkelanjutan terhadap guru.
 Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan terhadap guru adalah
pengembangan kompetensi bagi
guru sesuai dengan kebutuhan dan
dilaksanakan secara bertahap dan
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

TUJUAN, SASARAN DAN PRINSIP


PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN

Tujuan Program PKB Guru adalah meningkatkan


pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional guru
dalam mengembangan tugas sebagai pendidik.

Sasaran Program PKB Guru adalah Guru PNS dan Guru


Bukan PNS yang bertugas baik pada Madrasah/Sekolah
Negeri maupun pada Madrasah/Sekolah Swasta.

Prinsip Pelaksanaan Program PKB Guru adalah


komprehensif, mandiri, terukur, terjangkau,
multipendekatan dan inklusif.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

 Prinsip komprehensif bermakna


pengembangan kompetensi guru
dilaksanakan secara utuh meliputi
kompetensi pedagogi, kepribadian,
sosial, dan profesional;
 Prinsip mandiri bermakna
penyelenggaraan pengembangan
kompetensi guru dilakukan dengan
kesadaran dan inisiatif guru dan
pemangku kepentingan;
 Prinsip terukur bermakna hasil
pengembangan kompetensi guru dapat
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

 Prinsip terjangkau bermakna


penyelenggaraan pengembangan
kompetensi guru mudah dijangkau baik
pembiayaan maupun tempat
penyelenggaraan;
 Prinsip multipendekatan bermakna
pengembangan kompetensi guru
dilakukan dengan metode, pendekatan,
dan modus yang beragam;
 Prinsip inklusif bermakna
pengembangan kompetensi guru
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

KOMPONEN PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN GURU

Pengemban
Publikasi gan Diri
Ilmiah

Karya
Inovatif

Pengembangan
Kompetensi Guru
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

KOMPONEN PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN GURU

Pengembangan Diri
• Pendidikan dan Pelatihan Fungsional;
• Kegiatan Pengembangan Diri lainnya yang dilakukan sendiri oleh guru
Forum Kerja Guru (KKG/MGMP/Organisasi Profesi Guru)

Publikasi Ilmiah
• Presentasi
• Publikasi Ilmiah

Karya Inovatif
• Penyusunan Pedoman Pembelajaran dan Instrumen Penilaian;
• Pembuatan Media dan Sumber Belajar
• Pengembangan atau Penemuan Teknologi Pembelajaran
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

TIGA PILAR KEBIJAKAN PENDIDIKAN

1. Pemerataan dan perluasan akses


pendidikan;
2. Peningkatan mutu, relevansi, dan
daya saing keluaran pendidikan;
3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas,
dan citra publik pendidikan.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

SASARAN STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN

Meningkatnya Meningkatnya
Kualitas Kualitas
Pembelajaran Pemerataan
dan Pengajaran Akses Pendidikan
Meningkatnya Meningkatnya
Pengelolaan dan Kualitas
Penempatan Penjaminan Mutu
Pendidik Pendidikan
Meningkatnya Menguatnya
Kualitas Pendidikan
Mental/Karakter Tinggi yang
Siswa Berkualitas
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

SASARAN PROGRAM
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
menguatnya sistem pendidikan yang berperspektif moderat

Meningkatnya kualitas asesmen dan kemampuan berpikir siswa

meningkatnya kualitas tenaga pendidik pada satuan pendidikan

meningkatnya partisipasi peserta didik pada satuan pendidikan

meningkatnya jumlah guru yang memenuhi SNP

meningkatnya standar mutu pendidikan

menguatnya pendidikan karakter siswa


meningkatnya kualitas pendidikan vokasi berbasis kerja sama
dengan dunia kerja/industri
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

ARAH KEBIJAKAN BIDANG PENDIDIKAN


meningkatnya kualitas kemampuan literasi dan berpikir siswa dalam mata pelajaran
Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia yang dilakukan melalui pembelajaran

meningkatkan kapasitas kelas (sitting capacity) satuan pendidikan termasuk yang didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai (termasuk daerah 3 T), menarik kembali ATS
dalam sistem pendidikan, memberikan bantuan pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan
tahun terakhir pada Pra-sekolah, dengan memperhatikan pengarusutamaan gender

pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar kompetensi, peningkatan
kemampuan profesional berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan berbasis penilaian kinerja, pemerataan
distribusi dan revitalisasi LPTK dalam peningkatan kualitas lulusannya yang sesuai dengan kebutuhan

Meningkatkan peringkat akreditasi madrasah, pendidikan keagamaan dan perguruan


tinggi keagamaan

peningkatan kualitas karakter siswa difokuskan pada 18 jenis karakter nasional dan
kepeloporan, serta penciptaan kondisi budaya belajar di lingkungan satuan pendidikan
yang mendukungnya

peningkatan pendidikan tinggi yang berkualitas dititikberatkan pada meningkatkan


produktivitas lulusan dan kelembagaan PTK yang mempunyai keunggulan komparatif
dan reputasi internasional
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

TARGET KINERJA
PROGRAM PENDIDIKAN MADRASAH
• Menguatnya muatan moderasi beragama dalam mata
pelajaran agama;
• Meningkatnya kualitas penerapan kurikulum dan
pola pembelajaran inovatif;
• Meningkatnya kualitas penilaian pendidikan;
• Meningkatnya penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam sistem pembelajaran;
• Menguatnya kapasitas dan akselerasi akreditasi;
• Meningkatnya budaya mutu pendidikan;
• Menguatnya pembiayaan dan efektivitas
pemanfaatan sumber dana dan anggaran
pendidikan;
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

• Meningkatnya budaya belajar dan terwujudnya


lingkungan madrasah yang menyenangkan dan bebas
dari kekerasan;
• Meningkatnya kepeloporan dan kesukarelawanan
pemuda dan pengembangan pendidikan
kepramukaan;
• Menguatnya penyelenggaraan pendidikan vokasi;
• Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan;
• Meningkatnya kualitas pendidikan profesi guru
melalui peningkatan kualifikasi pendidik;
• Meningkatnya pemenuhan dan distribusi tenaga
pendidik berbasis kebutuhan;
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

• Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana


pendidikan;
• Meningkatnya pemberian bantuan pendidikan bagi
anak kurang mampu, daerah afirmasi dan berbakat;
• Menguatnya pelayanan 1 Tahun Prasekolah;
• Menguatnya kualitas penanganan ATS.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

TANTANGAN TENAGA PENDIDIK


DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
• Saat ini kita telah memasuki revolusi industri ke-4 atau
4.0, dimana penggunaan internet menjadi sesuatu hal
yang umum. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
harus paham dan melek terhadap dunia digital dan
mengikuti perkembangan jaman;
• Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus bisa
mengikuti perkembangan revolusi industri ke-4 atau
4.0. Di tengah arus informasi yang pesat dan ilmu bisa
di dapat dari mana saja, maka guru harus memainkan
peran dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Tidak boleh hanya menjadi sumber ilmu saja. Jika tidak
bisa berinovasi, maka akan tertinggal;
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

• Guru madrasah harus memiliki beberapa


kualifikasi, diantaranya kualifikasi umum,
kualifikasi akademik, dan kompetensi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
• Guru harus bisa menjadi sumber pembinaan
karakter peserta didik, harus bisa menjadi
sumber informasi, inspirasi dan inovasi dan
yang terpenting adalah menjadi contoh
karakter yang baik serta menjadi teladan untuk
peserta didik;
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten
STRATEGI
MENGEMBANGKAN MADRASAH
Membangun Jejaring
• Madrasah harus selalu mengadakan kontak hubungan dengan lingkungannya yang disebut sebagai suprasistem

Membangun Kerjasama di Dalam Lingkungan Madrasah


• menumbuhkan, membina semangat dalam menjalankan tugas-tugas para tenaga pendidik dan kependidikan, pegawai,
peserta didik, komite madrasah, tokoh agama atau masyarakat setempat yang terlibat langsung dengan kegiatan madrasah
atau yang juga disebut dengan masyarakat madrasah

Membangun Kerjasama ke Luar Madrasah


• mengembangkan sosial network yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Sosial network itu memiliki peran yang
sangat penting dalam rangka pengembangan madrasah. Madrasah yang memiliki jaringan akan mudah berkembang, dan
populis di masyarakat

Membangun Kepercayaan Masyarakat


• Kepercayaan tentang pendidikan madrasah dari masyarakat sekitar tidak cukup hanya dengan informasi verbal saja.
Informasi ini perlu dilengkapi dengan pengalaman nyata yang ditunjukkan kepada masyarakat, agar tumbuh citra positif
tentang pendidikan di kalangan mereka.

Membangun Kepercayaan dengan Stakeholder Madrasah


• Orang tua siswa dan masyarakat bukanlah bersifat pasif, tetapi akan selalu aktif memberikan penilaian kepada madrasah.
Oleh karena itulah apa yang dilakukan oleh madrasah juga akan mendapatkan penilaian dari masyarakat luas

Membangun Kepercayaan dengan Lembaga Pendidikan Lain


• Warga madrasah perlu menyikapinya secara cerdas, terutama dalam memanfaatkan peluang-peluang untuk pengembangan
pendidikan sesuai dengan kondisi dan ciri khas madrasahnya.
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Banten

Mengembangkan dengan Membangun Nilai


• Tujuan utama pendidikan adalah menghasilkan kepribadian manusia yang matang secara intelektual, emosional dan spiritual. Karenanya
komponen esensial kepribadian manusia adalah nilai (value) dan kebajikan (virtues). Nilai dan kebajikan ini harus menjadi dasar
pengembangan kehidupan manusia yang memiliki peradaban, kebaikan, dan kebahagiaan secara individual maupun social

Membangun Disiplin dan Etos Kerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah
• Komponen dari madrasah itu tidaklah diam hanya menjadi sebuah struktur yang bekerja karena terpaksa atau bersama-sama bekerja yang
tidak ada hubungan satu dengan yang lain. Tetapi semua itu mampu bergerak dan digerakkan secara serempak menuju suatu tujuan yaitu
membangun madrasah sebagai tempat pendidikan umat yang berkualitas

Membangun Strategi Kegiatan Belajar Mengajar Madrasah


• Setiap bentuk kegiatan yang dilaksanakan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan-tujuan ini diraih dengan
mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan lain-lain termasuk mengimplementasikan Kegiatan Belajar Mengajar

Membangun Wawasan Masyarakat Terhadap Keberadaan Madrasah


• Partisipasi masyarakat dapat diklasifikasi dalam bentuk: buah pikiran, termasuk di dalamnya rapat, diskusi, seminar, pelatihan dan
penyuluhan dalam bentuk tenaga, di dalamnya termasuk gotong royong, dana swadaya dan keterampilan. Bentuk partisipasi masyarakat
adalah: sumbangan tenaga fisik, sumbangan finansial, sumbangan material, sumbangan moral (nasihat, petuah, atau amanat), dan
sumbangan keputusan

Membangun Nilai-Nilai Madrasah dengan Stakeholder


• Di tengah gelombang komersialisasi di segala bidang saat ini, madrasah masih menyuguhkan tindakan terpuji yang menyejukan banyak
orang. Apa yang dilakukan oleh kepala madrasah, tenaga pendidik, dan kependidikan, dan pengelola lainnya bukanlah mencari kepentingan
ekonomi, tetapi semata untuk kepentingan ibadah

Kepemimpinan Madrasah dalam Mengelola Peran Sosial


• Kepala madrasah menjadi penentu terhadap perkembangan madrasah. Hal ini disebabkan karena seorang kepala madrasah adalah pendidik,
pembimbing, perencana, pemimpin dan pengelola sebuah madrasah pada umumnya. Sebagai pendidik, kepala madrasah harus mendidik
dengan baik sebagai pembimbing sekaligus pemimpin sebuah madrasah. Kepala madrasah harus bisa menjadi teladan dan pengayom bagi
semua yang ada di dalamnya, sehingga sebuah madrasah akan sangat tergantung kepada segala semua perbuatan kepala madrasahnya
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai