Anda di halaman 1dari 31

PELAYANAN STRATEGIS

PENDIDIKAN AGAMA DAN


KEAGAMAAN KATOLIK
Fransiskus Kariyanto
Pembimbing Masyarakat Katolik
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Disampaikan pada Kegiatan Pengembangan Kompetensi Guru Agama
Katolik Se-Jawa Tengah
Hotel Griya Persada Bandungan Semarang, 25-28 Agustus 2020

1
RASIONALISASI
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA: PANCASILA & UUD 1945

1. Pancasila (sila 1) dan UUD 1945 (pasal 29:1-2)

1.1. Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa


1.2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya.
Merupakan wujud pengakuan kehidupan keagamaan. Setiap orang
bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya yang
dipilihnya dan berhak mendapatkan pendidikan yang layak, serta setiap
warga negara untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan
nyaman untuk tinggal dan berhak menentukan kewarganegaraannya
seniri. Negara sangat konsern dan memberi tempat terhormat pada
agama-agama serta memperhatikan dan membantu umat beragama
untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragamanya.

2
1.3.Setiap warga negara memiliki agama dan
kepercayaannya sendiri-sendiri, tanpa ada unsur
paksaan dari manapun. Dan tidak ada yang dapat
melarang orang untuk memilih agama yang diyakininya.
Setiap agama memiliki cara dan proses beribadah yang
berbeda-beda, karena itu setiap warga negara tidak
boleh melarang orang beribadah.

3
Rasionalisasi
2. Tujuan Negara Kesatuan RI (UUD 1945):
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial

4
3. UUD 1945, PASAL31:1-5 (PENDIDIKAN)

1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan;


2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya;
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yag meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang;
4. Negara memprioritaskan anggaran sekurang-kurangnya 20%
dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional;
5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

5
6. UU o. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
7. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas: Pendidikan agama
mata pelajaran wajib; Guru agama seagama dgn peserta
didik: meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kpd
TYME
8. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan:
Guru S1/DIV, Dosen min.S2.-S3 Doktor/Profesor;
9. PP Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan (Menteri Agama Penanggung Jawab
Pendidikan Agama dan Keagaaan)
10. PP Nomor 66 Tahun 2010 – PP No. 17 Tahun 2009 Ttg
Penyelenggaraan Pendidikan;
11. PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

6
LANDASAN TUGAS PEMBIMAS KATOLIK
KANWIL KEMENAG PROVINSI JAWA TENGAH

PMA 19 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja


Instansi Vertikal Kementerian Agama, Struktur Kanwil
Kemenag Prov. Jawa Tengah, Bab II, pasal 39:
Pembimbing Masyarakat Katolik melaksanakan tugas:
1. Melaksanakan penyusunan bahan;
2. Pelaksanaan kebijakan teknis, pelayanan, bimbingan,
pembinaan, pengelolaan sistem informasi;
3. Penyusunan rencana serta pelaporan di bidang Urusan
Agama, pendidikan agama dan penidikan keagamaan Katolik
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Kantor Wilayan Kementerian Agama Provinsi.

7
DUKUNGAN SDM BIMAS KATOLIK
KANWIL PROVINSI JATENG

JABATAN JABATAN PRAMU DRIVER


Pembimas Fungsional BAKTI

ADMINISTRATOR PELAKSANA
(Eselon IIIb) (JFU/JFT)

1 2 1 1
(2021 pensiun 1)
DUKUNGAN SDM BIMAS KATOLIK
KAB/KOTA

JABATAN Penyelenggara JABATAN Fungsional

Pengawas Pelaksana
(Eselon IVb) (JFU/JFT)

16 2
DUKUNGAN SDM BIMAS KATOLIK
KAB/KOTA

JABATAN JABATAN JABATAN


Fungsional Guru Fungsional PAK Fungsional
PAK PNS NON PNS Pengawas PAK
PNS

507 219 10
DUKUNGAN SDM BIMAS KATOLIK
KAB/KOTA

JABATAN JABATAN
Fungsional Penyuluh Fungsional Penyuluh
Agama Katolik PNS Agama Katolik NON PNS

7 108
PROFIL LAYANAN PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Deskripsi Umat Katolik: TK Taman Kanak-Kanak 14.107
1. Jumlah penduduk Jawa KB Kelompok Bermain 10.281
Tengah: 36,919,008
TPA Tempat Penitipan Anak 596
Juta;
2. Jumlah Umat Katolik: SPS Satuan PAUD Sejenis 3.024
Pusat Kegiatan Belajar
431,208 jiwa (1,17%); PKBM Masyarakat 724
3. Jumlah Sekolah: Sanggar Kegiatan
SKB Belajar 33
4. Masa lalu kebanggaan,
kini permasalahan, masa SD Sekolah Dasar 18.909
depan? Qou Vadis? Sekolah Menengah
SMP Pertama 3.368

SMA Sekolah Menengah Atas 868


Sekolah Menengah
SMK Kejuruan 1.59

SLB Sekolah Luar Biasa 190


VISI-MISI PRESIDEN TAHUN 2020-2024
DAN 7 AGENDA PEMBANGUNAN(PRIORITAS NASIONAL)
VISI DAN MISI KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2020-2024
HUBUNGAN MISI KEMENAG – MISI PRESIDEN
VISI DAN MISI KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2020-2024
Umat Katolik Indonesia :
100 % Katolik 100 % Indonesia

Keputusan Mgr. Soegiyopranoto SJ memindahkan pusat


Gereja Katolik dari Semarang ke Yogyakarta, tidak hanya
bersifat politis, tetapi secara eksistensial ingin
menyatukan denyut jantung Gereja Katolik
dengan jiwa Republik Indonesia.
Visi Ditjen Bimas Katolik:
“terwujudnya umat Katolik 100% Katolik dan 100% warga
negara yang Pancasilais” :

 Masyarakat Katolik yang kualitas iman dan takwanya


tinggi;
 Masyarakat Katolik yang hidup rukun dalam bingkai
persatuan dan kesatuan;
 Pranata-pranata keagamaan Katolik tertata dengan
baik;
 Masyarakat Katolik dengan semangat kemandirian dan
kesetiakawanan sosial atas dasar persaudaraan sejati
yang terkristal;
 Masyarakat Katolik dengan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan agama yang dewasa. 18
Misi:
“Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara
aktif dan dinamis dalam mencapai tujuan bangsanya”

1. Masyarakat Katolik yang mengetahui, memahami,


menghargai dan menghormati keanekaan dan
kemajemukan hidup dalam masyarakat;
2. Masyarakat Katolik yang berkiprah di tengah
pembangunan bangsanya dengan semangat
persaudaran sejati;
3. Masyarakat Katolik menggenggam paham kita dalam
berfikir dan berperilaku. Karena semua harus dijaga
dan dipelihara.

19
POLA KERJA:
KEMITRAAN, SINERGIS-MUTUALISTIS
1. Menghargai Otonomitas: pahami tugas
dan fungsi institusi;
2. Memahami dinamika hubungan Gereja -
Pemerintah  Agama – Negara;
3. Tujuan yang “satu dan sama”  sharing
informasi & program-kegiatan;
4. Efektif - efisien - akuntabel - transparan;
5. Afirmasi, proteksi dan empowering.
20
VISI
PENDIDIKAN KATOLIK
Visi : “Terwujudnya insan yang cerdas, beriman,
moderat, unggul dan berjiwa kebangsaan ” :
 Memiliki pengetahuan dan wawasan
agama Katolik dan kebangsaan inklusif
dan pluralis;
 Memiliki sensus catolicus, militansi iman
dan nasionalisme yang kuat;
 Menjadi agen perubahan sosial
masyarakat.

21
Misi :
1. Ketersediaaan:
– Tenaga pendidik yang terampil, berkualifikasi dan unggul
dalam iman;
– Peserta didik Katolik dari grassroot, option for the poor.
– Sarana/ prasarana pendidikan yang bermutu.
2. Mengajak :
– Institusi Pendidikan Katolik menjadi agen perubahan
sosial dan menjadi tempat yg subur bagi munculnya
pelaku perubahan sosial menuju “habitus baru” dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
– Insan pendidik Katolik dan institusi pendidikan Katolik
sebagai pelopor dalam mengembangkan pendidikan
berkarakter, kesetaraan gender, mendahulukan yang
miskin papa, dialogis, inklusif dan pluralis.

22
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KATOLIK

1. Penjabaran Kebijakan Pimpinan (Visi:


Presiden, Menteri, Dirjen, Kanwil)
2. Membaca dinamika perubahan kehidupan
masyarakat (Lingkungan strategis):
◦ Gereja Katolik dan Masyarakat Katolik,
Negara-bangsa Indonesia,
◦ Globalisasi: IPTEK
3. Arah  Prog  Kegiatan.

23
ARAH KEBIJAKAN
1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan agama dan
keagamaan Katolik yang bermutu.
2. Peningkatan mutu luaran pendidikan agama dan
keagamaan katolik: relevansi dan daya saing;
kesanggupan berdialog dan bekerja sama; bermoral dan
beretika.
3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra pendidikan
agama dan keagamaan katolik.
4. Penguatan Kelembagaan dengan bekerjasama,
kemitraan, sinergis-mutualistis (Gereja Katolik, PEMDA
dan Umat Katolik, serta Stakeholders terkait).

24
5. Standar Nasional Pendidikan
1. Standar Kompetensi Lulusan;
2. Standar Isi;
3. Standar Proses;
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
5. Standar Sarana dan Prasarana;
6. Standar pengelolaan;
7. Standar pembiayaan;
8. 8. Standar Penilaian pendidikan.

25
6. Pendidikan Dasar

Dibidang pendidikan dasar arah kebijakan adalah:


1. Perluasan kegiatan program dan peningkatan anggaran
pendidikan;
2. Perluasan dan penguatan kelembagaan Pendidikan;
3. Pendirian, pembinaan dan pengembangan PAUD Taman
Seminari sesuai standar nasional Pendidikan;
4. Pembinaan Guru Pendidikan Agama Katolik;
5. Penguatan regulasi terkait dengan Peraturan Menteri
Agama tentang Taman Seminari.

26
7. Pendidikan Menengah
Dibidang pendidikan tingkat menengah arah kebijakan adalah:
1. Perluasan kegiatan program dan peningkatan anggaran layanan
pendidikan;
2. Perluasan dan penguatan kelembagaan Pendidikan;
3. Pendirian dan pembinaan SMAK;
4. Pembinaan Guru Pendidikan Agama Katolik;
5. Pendidikan Profesi Guru PAK

27
PROGRAM PRIORITAS
A. Pendidikan Agama Katolik

1. Peningkatan Kualitas/Mutu Guru PAK 


sebagai fasilitator dan pendamping dalam
hidup menggereja.
2. Pembinaan dan Peningkatan Mutu GPAK
PNS dan Non PNS  guru profesional 
kualitas umat masa depan
(Workshop/Lokakarya/Retret.
3. Peningkatan Profesionalisme GPAK
(Pendidikan Profesi Guru).

28
4. Pembinaan dan Perluasan akses memperoleh
pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di
Sekolah Umum.
5. Bantuan MGMP/KKG serta TFG Non PNS
6. Pengadaan Buku PAK dan Budi Pekerti (Guru
dan siswa) serta Buku Pendukung Keagamaan
lainnya
7. E-data GPAK (Dapodik,SIMPATIKA GPAK)
8. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB).

29
B. Pendidikan Keagamaan Katolik
1. Pendidikan Dasar

1. Pembinaan PAUD/Taman Seminari (Taman Seminari


St. Maria Fatima di Kab. Brebes);
2. Perluasan Akses memperoleh pendidikan agama dan
Keagamaan Katolik melalui Sosialisasi Pendirian
PAUD/Taman Seminari;
3. Pembinaan dan Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pendidik dan Kependidikan ;
4. Bantuan Insentif Tenaga Pengajar Keagamaan Katolik;
5. Akreditasi Taman Seminari.

2. Pendidikan Menengah
Sosialisasi dan pendirian SMAK

30
Selamat bekerja dan berkarya

SEKIAN, TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai