I. PENDAHULUAN
Negara Republik Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri
atas berbagai suku, bahasa, budaya dan agama. Kenyataan keragaman
dimaksud merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang harus
kita syukuri. Apabila kemajemukan tidak ditangani dengan baik, maka
akan menimbulkan kerawanan dan berpotensi konflik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Kita patut bersyukur, Kerukunan Umat Beragama di Indonesia
terus mengalami peningkatan. Fakta ini dikuatkan dengan hasil penelitian
Balitbang Diklat Kemenag yang mengatakan bahwa indeks Kerukunan
Umat Beragama (KUB) secara nasional tahun 2016 masuk dalam kategori
Tinggi (High). Angka indeks KUB tersebut sebesar 75,47% atau naik
sebanyak 0,12 poin dibanding indeks KUB pada tahun 2015 yang
berjumlah 75,36%. Penelitian tersebut mengukur tiga indikator utama
yaitu, 1. Toleransi, 2. Kesetaraan, 3. Kerjasama. Dari ketiga indikator
tersebut variabel Kerjasama masih memprihatinkan, yakni pada angka
42%, sedangkan variabel Toleransi berada pada angka 76,5% dan
Kesetaraan pada angka 78,4%. Dengan mengukur ketiga indikator
tersebut, hasil ini survei menunjukkan bahwa ada sebanyak 14 Provinsi
yang memiliki tingkat KUB diatas rata-rata nasional atau diatas angka
75,47%,
Selain itu hasil survei ini juga menemukan bahwa hubungan positif
antara keterlibatan tokoh agama dan organisasi keagamaan dengan
kerukunan umat beragama, yakni bahwa responden yang aktif dalam
organisasi sosial maupun keagamaan lebih tinggi dibanding yang tidak
terlibat aktif. Ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh agama yang aktif di
organiasi sosial maupun agama mampu memberikan kontribusi terhadap
terbentuk dan terjalinnya kerukunan umat beragama.
Disisi lain masih terdapat potensi munculnya kerawanan dan
potensi konflik karena adanya perbedaan pemahaman terhadap
landasan dari masing-masing agama atau budaya. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya pengikisan nilai-nilai keagamaan dan
melemahnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan. Kondisi ini
dikhawatirkan akan memicu konflik antar umat beragama baik yang
bersifat horizontal maupun vertikal. Bersamaan dengan munculnya
sentimen-sentimen suku bangsa, agama, dan ras telah menantang
pemikiran kerukunan itu sendiri, terutama dalam membangun masa
depan hubungan kehidupan bermasyarakat berbangsa, bernegara, dan
beragama yang lebih baik, terbuka, adil, dan demokratis. Permasalahan
yang menyangkut hubungan antar umat beragama di Indonesia
belakangan ini memang sangat kompleks. Hal ini tidak terlepas dari
berbagai kepentingan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Salah satu pilar untuk dapat mewujudkan kerukunan kehidupan
dibutuhkan peran aktif pimpinan pemerintahan di semua level apalagi
adalah Kepala Desa dan camat selaku garda terdepan pemangku
kebijakan pemerintahan.
Maka Dalam rangka upaya meningkatkan peran dan fungsi Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banjarnegara, sehingga
mampu menjadi pilar terwujudnya kerukunan umat beragama dan
ketentraman masyarakat khususnya di Kabupaten Banjarnegara, maka
sebagai salah satu sasaran program adalah Aparat Pemerintah, Tokoh
Agama, Tokoh Pendidik dan Pengelola Tempat Ibadah di Banjarnegara.
Berdasarkan pikiran-pikiran tersebut maka kegiatan Rapat
Koordinasi Peningkatan Kerukukan Agama dilakukan bersama-sama
semua pihak khususnya Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan Kepala KUA
Kecamatan se Kabupaten Banjarnegara.
II. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama Rapat Koordinasi Pemantapan Kerukunan Umat
Beragama Tahun 2017.
1. Peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun
2006, No.8 Tahun 2006, Tanggal 21 Maret 2006, Tentang Pedoman
pelaksanaan tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam
pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan
umat beragama dan pendirian rumah ibadah.
2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 108 Tahun 2006, Tanggal 13
Desember 2006, Tentang Pedoman pembentukan forum kerukunan umat
beragama Jawa Tangah.
3. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 450/220 Tahun 2017, Tanggal 19
Juni 2017, Tentang Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) dan Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama
Kabupaten Banjarnegara masa bakti 2017 – 2022.
4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Banjarnegara program Pembinaan Kerukunan Umat Beragama.
V. SASARAN
a. Meningkatkan komitmen dan aktualisasi nilai-nilai kerukunan
umat beragama untuk Banjarnegara Bermartabat;
b. Meningkatkan s i k a p rasa toleransi untuk mewujudkan
kerukunan umat beragama dalam pembangunan kebangsaan;
c. Terwujudnya pemahaman yang sama terhadap pentingnya
kehidupan kerukunan umat beragama dengan pengelolaan
Tempat Ibadah sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku;
XI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Rapat Koordinasi Pemantapan
Kerukunan umat Beragama Kabupaten Banjarnegara tahun 2017 semoga
dapat dapat berjalan sesuai harapan.