Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PANCASILA

MENELAAH BERITA YANG DIKAITKAN MATERI PANCASILA


TERINTEGRASI DENGAN AGAMA

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Fina Hanifa Hidayati, M.Pd.

Disusun Oleh:

Isnayni Sunu Alifah

NIM: 23104040071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024


BERITA 1
BNPT: Pancasila Bukan Agama, tapi Ideologi yang Menyatukan Bangsa
Jakarta - Subdit Bina Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi, Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan program penguatan rasa nasionalisme kepada
eks narapidana terorisme (napiter). BNPT menegaskan bahwa Pancasila bukanlah agama tapi
ideologi.

"Pancasila bukanlah Agama dan Pancasila tidak untuk menggantikan Agama. Tetapi
Pancasila adalah dasar, Pancasila adalah ideologi yang mempersatukan bangsa yang digali
dari nilai-nilai luhur bangsa dan budaya," ungkap Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen
Ahmad Nurwakhid saat silaturahmi bersama mitra deradikalisasi di Jambi, seperti dalam
keterangan yang diterima detikcom, Kamis (2/3/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh 16 mitra deradikalisasi beserta keluarga yang berasal dari Kota
Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Juga Kabinda Provinsi Jambi, Wakil Direktur Intelkam Polda Jambi, jajaran dari
Korem 042/Garuda Putih, BAIS Jambi, Bakesbangpol Provinsi Jambi, Polresta Jambi, dan
Kodim 0415/Jambi.

Nurwakhid mengajak para mitra deradikalisasi agar benar-benar memahami konteks hukum
Allah yang dulu dijadikan pegangan saat terlibat kasus terorisme. Ia menjelaskan bahwa
hukum Allah adalah hukum untuk kemaslahatan dan hukum yang melarang kemudaratan.

"Ketika teman-teman dulu menganggap negara ini sebagai negara kufar atau kafir karena
belum berhukum Allah, pertanyaan saya, larangan Allah mana yang tidak dilarang di
Indonesia? Perintah Allah yang mana yang tidak dibolehkan negara Indonesia?" tanya
Nurwakhid.

Nurwakhid menegaskan bahwa suatu negara harus sesuai syariat Allah dan Indonesia sudah
menerapkan syariat tersebut. Contohnya, kata dia, seperti istilah dalam Bahasa Jawa, molimo
atau 5 M yaitu main, mendem, madon, madat, dan maling. Semua 5M itu dilarang tegas di
Indonesia.

"5 M itu dilarang di Indonesia karena agama melarang, berzinah dilarang karena agama juga
melarang, mencuri, korupsi dilarang karena agama melarang, narkoba dilarang. Semua yang
dilarang Allah dilarang di negara ini," katanya.

1
Artinya, kata Nurwakhid, bahwa bangsa Indonesia sejatinya sudah sesuai dengan syariat
Alllah. Dia mengatakan jika masih ada yang melanggar atau salah tentu sama-sama harus
diperbaiki. Akan tetap, tambahnya, dengan cara yang benar dengan amar ma'ruf nahi munkar

Selain itu, Direktur Deradikalisasi BNPT juga memberikan pesan kepada para mitra
deradikalisasi untuk meningkatkan toleransi di tengah keberagaman yang ada di Indonesia,
khususnya di Jambi.

"Perbedaan adalah sunatullah dan berdasarkan kehendak Allah. Maka kita harus
menghormati perbedaan. Karena intoleransi sejatinya menuju kesombongan yang bisa
membawa kita ke kekafiran," kata Nurwakhid.

Sementara itu, Kabinda Jambi Brigjen Pol Drs Irawan David Syah berharap kegiatan ini
dapat membawa manfaat dan meningkatkan rasa cinta tanah air.

"Hari ini kita betul-betul mendapatkan pelajaran luar biasa dari Direktur Deradikalisasi yang
memberi pengkayaan ilmu. Saya berharap lewat pertemuan ini, menjadi renungan yang
berharga buat kita, supaya kita berkomitmen untuk benar-benar mencintai negara kita,
NKRI," ucap Irawan.

Link Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6598032/bnpt-pancasila-bukan-agama-tapi-


ideologi-yang-menyatukan-bangsa
Daftar Pustaka: (Rahayau, 2023) (Kemahasiswaan, 2016)

Analisis Berita 1:
Dalam berita berjudul "BNPT: Pancasila Bukan Agama, tapi Idiologi yang
Menyatukan Bangsa" yang diterbitkan pada Jumat, 03 Maret 2023 dituliskan bahwa
Direktorat Deradikalisasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BPNT) mengadakan
suatu program penguatan rasa nasionalisme kepada mantan para pidana terorisme (napiter).
Direktur Deradikalisasi BPNT Brigjen Ahmad Nurwakhid menegaskan bahwa Pancasila
bukanlah agama tapi idiologi. Nurwakhid juga mengatakan Pancasila bukanlah agama dan
tidak untuk menggantikan agama.
Hal tersebut benar, Pancasila terbentuk karena kesepakatan yang diperoleh dari jiwa
bangsa Indonesia. Jika ditelaah lebih dalam, pengertian idiologi Pancasila yaitu sekumpulan
ide, gagasan, keyakinan yang menyeluruh dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
keagamaan. Dari sini jelas Pancasila merupakan idiologi dan bukan agama, hanya saja di

2
dalam pancasila memuat nilai-nilai keagamaan, yakni pada sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Jika Pancasila dikatakan sebagai agama maka yang ada akan menimbulkan banyak
masalah di negara ini. Pancasila akan terus dijadikan bahan rebutan karena dalam negara
Indonesia ini tidak hanya terdiri atas satu agama saja. Agama merupakan sebuah kepercayaan
pada Tuhan dalam diri seseorang, sedangkan Pancasila itu adalah pedoman bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indonesia yang semua warganya beragama mempunyai satu idiologi negara yaitu
Pancasila. Antara agama dan Pancasila, keduanya saling menguatkan dan saling
mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan harus bersama-sama dilaksanakan. Jadi
Pancasila merupakan idiologi bagi kelangsungan hidup negara, Pancasila bukanlah agama
dan tidak dapat menggantikan kedudukan Pancasila sebagai idiologi.
Pada berita itu juga dijelaskan bahwa perlunya memahami hukum Allah agar
terhindar dari terorisme. Dalam ajaran agama Islam sudah sejalan dengan Pancasila, larangan
dalam agama juga terlarang dalam Pancasila. Seperti larangan 5 M yaitu main, mendem,
madon, madat, dan maling. Lantas bagaimana dengan adanya perbedaan agama di negara ini?
Hal itu pastinya tentu tidak menjadikan masalah, semua agama pasti mempunyai larangan
yang sesuai dengan Pancasila. Banyaknya perbedaan tersebut justru menjadikan sikap saling
menghargai dan menghormati antar pemeluk agama lain yang termuat dalam sila pertama
“Ketuhanan Yang Maha Esa” dan sila ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia”. Pancasila tidak
hanya sejalan dengan satu agama saja, akan tetapi semua agama yang ada di negara Indonesia
ini sejalan dengan Pancasila.

BERITA 2
Ribuan Warga Lintas Agama akan Aksi Damai Solidaritas Palestina
PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Pemdaprov Jabar mempersilakan aksi damai yang
akan dilakukan ribuan warga lintas agama di Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung esok
atau Jumat (17/11/2023).

Aksi damai atas nama kemanusiaan rencananya akan dihadiri ribuan orang untuk solidaritas
kepada rakyat Palestina digagas Majelis Ulama Indonesia, Kanwil Kemenag, dan Baznas
Jabar.

Menurut Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani Akhyar, aksi damai diawali di Pusdai Jabar di
Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

3
"Diawali di Pusdai Jabar. Masyarakat Jabar akan mengikuti istighosah setengah jam sebelum
salat Jumat. Setelah Jumatan akan dilaksanakan salat ghoib bagi syuhada Palestina," ujar
Rafani Akhyar, Kamis (16/11/2023).

Setelah itu masyarakat akan melaksanakan _longmarch_ dari Pusdai ke Lapangan Gasibu dan
Jalan Diponegoro tepat di depan Gedung Sate untuk mengikuti acara utama.

"Akan ada sejumlah orasi dari tokoh masyarakat Jabar, MUI, dan juga Penjabat Gubernur
Jabar akan ikut hadir dan berorasi," terangnya.

Aksi damai bela Palestina menurutnya bukan hanya diikuti warga muslim, namun seluruh
warga Jabar tanpa melihat suku dan agamanya.

Rafani sendiri dalam kapasitas sebagai Ketua Forum Kerukunan Antarumat Beragama
(FKUB) Jabar akan memimpin doa bersama para penganut agama lain.

Menurut Rafani, yang terjadi di Gaza Palestina adalah masalah kemanusiaan bukan agama.
Selain masjid banyak pula gereja dan rumah sakit yang hancur akibat bombardir tentara Israel.

Selain dipusatkan di Gasibu, aksi bela Palestina juga akan berlangsung serentak di seluruh
kabupaten dan kota di Jabar yang dikoordinasi oleh MUI setempat.

Rafani mewanti-wanti agar massa aksi tidak mengenakan atau membawa atribut partai dan
lainnya kecuali hanya membawa bendera Merah Putih Indonesia dan bendera Palestina.
Massa aksi juga diminta mengenakan pakaian putih polos dan jika ada mengenakan syal
Palestina.

"Saya perkiraan akan ada sekitar 10 ribu massa yang datang," jelasnya.

Selain istighosah, salat ghoib dan orasi, aksi damai juga akan menghimpun dana sumbangan
masyarakat untuk Palestina yang dikoordinasi Baznas Jabar.

"Targetnya, jika ada 20 juta warga Jabar menyumbang masing-masing Rp100 ribu, akan
terkumpul Rp2 triliun. Tapi tidak dalam sehari, akan terus digalang dana sampai tragedi
kemanusiaan Palestina berakhir," katanya.

Nantinya dana yang terkumpul dari Baznas Jabar akan dikumpulkan ke Baznas Pusat untuk
disalurkan bagi program kemanusiaan di Palestina.

4
Inisiasi untuk aksi damai di Jabar sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang
mendukung Palestina merdeka. Presiden Joko Widodo dalam pernyataan resminya
menyatakan akar konflik adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel dan harus segera
diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB.

Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan ke Gaza,


Palestina.

Sumber Link: https://jabarprov.go.id/berita/ribuan-warga-lintas-agama-akan-aksi-damai-


solidaritas-palestina-11367
Daftar Pustaka: (Guh, 2023) (Juntami, 2023)

Analisis Berita 2:
Berita yang dimuat Portal Jabar pada 16 November 2022 tentang "Ribuan Warga
Lintas Agama akan Aksi Damai Solidaritas Palestina" menjelaskan bahwasannya aksi bela
Palestina tidak hanya dilakukan oleh umat muslim, akan tetapi berbagai umat agama lain dan
suku pun mengikuti aksi bela Palestina di Jabar. Warga Jabar menganggap yang terjadi di
Palestina adalah masalah kemanusiaan bukan agama, banyak gereja yang hancur akibat israel.
Jadi aksi bela Palestina diikuti oleh seluruh warga di wilayah Jabar.
Masyarakat yang antusias membela Palestina dengan cara apapun ini dikarenakan
setiap pribadi mengamalkan poin-poin Pancasila yang menjadi dasar dalam berkehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila yang menjadi dasar dan pedoman berkehidupan
seseorang mengajarkan bahwasanya tolong-menolong serta mempunyai rasa kemanusiaan
adalah kewajiban antar sesama di negara Indonesia ini tanpa memandang ras, agama, suku,
dan lain sebagainya. Adanya Pancasila yang menjadi dasar bagi masyarakat dalam berbangsa
dan bernegara tidak hanya dijadikan patokan untuk berbuat baik di negara Indonesia saja,
akan tetapi juga harus diterapkan di negara mana saja dan kapan saja.
Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke 2 "Kemanusiaan yang adil dan beradab" dan
sila ke tiga "Persatuan Indonesia". Warga masyarakat Jabar memiliki rasa kemanusiaan yang
tinggi terhadap korban Palestina dengan mengadakan aksi solidoritas bela Palestina serta
memiliki rasa persatuan dengan merangkul seluruh masyarakat tanpa memandang perbedaan
agama untuk menggalang dana bagi Palestina. Aksi-aksi tersebut sangatlah membantu bagi
korban yang ada di Palestina, walaupun tidak membantu secara langsung akan tetapi aksi
kemanusiaan masyarakat Jabar akan menjalin ukhuwah dengan Negara Palestina.

5
Selain itu, pada berita juga menerapkan sila ke 1 Pancasila “Ketuhanan Yang Maha
Esa” di mana masyarakat Jabar saling menghormati perbedaan keyakinan. Masyarakat di
Jabar sudah menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari. Pancasila
tidak hanya sekedar simbol persatuan dan kebangaan bagi masyarakat Jabar, tetapi Pancasila
itu mereka jadikan acuan kehidupan, berbangasa, dan bernegara.
Dalam berita ini ketika rumusan sila pertama dulu tidak diubah BPUPKI pada tanggal
18 Agustus 1945 maka warga non-Muslim tidak akan bersatu dengan warga Muslim. Pada
saat itu sila “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” tidak memiliki rasa ketuhanan karena hanya mengikat bagi pemeluk agama
Islam. Jika tidak adanya protes dari pemeluk agama selain Islam, yaitu seorang perwira yang
menyampaikan kepada Bung Hatta bahwa wakil-wakil Protestan dan Katolik sangat
berkeberatan dengan sila pertama tersebut maka saat ini tidak ada rasa toleransi antar agama.
Lalu dengan berbagai pertimbangan Bung Hatta merevisi dan menyepakatai rumusan sila
pertama Pancasila, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Adanya sila pertama Pancasila yang telah disepakati tersebut menjadikan warga
negara Indonesia bersatu dan bertoleransi dalam berbagai perbedaan keyakinan, salah satunya
warga masyarakat Jabar. Tanpa memandang perbedaan agama warga mengikuti aksi
solidoritas bela Palestina. Perbedaan keyakinan tersebut tidak menjadikan penghalang warga
Jabar dalam membantu saudara di negara Palestina, akan tetapi dengan perbedaan agama dan
suku justru menjadikan kekuatan dalam melakukan aksi bela tersebut.

BERITA 3
Kronologi Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap di Sidang Perdana
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perdana Kasus mutilasi dengan korban
mahasiswa Universitas Muhammadiya Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian (20) asal
Bangka Belitung, digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sleman Rabu (22/11/2023).

Kedua terdakwa Waliyin (29) dan Ridduan (38) hadir dalam sidang dengan agenda
pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Majelis hakim dalam sidang ini
dipimpin oleh hakim ketua Cahyono dengan hakim anggota Edy Antonno dan Hernawan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan ini adalah Hanifah didampingi oleh Evita
Christin Pranatasari. Di dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) hanya membacakan
surat dakwaan kesatu primer. Sedangkan dakwaan selanjutnya dibacakan rangkuman
pasalnya. Sebab uraian perbuatan di dalam surat dakwaan pada pokok-pokoknya sama.

6
Di dalam surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) peristiwa
pembunuhan dan mutilasi berawal pada Minggu (9/07/2023) pukul 22.00 WIB.

Saat itu terdakwa dua yakni Ridduan mendapat pesan di grub Facebook. Grup tersebut
beranggotakan orang-orang yang memiliki penyimpangan seksual.

"(Ini) suatu bentuk penyimpangan seksual yang berhubungan dengan kekerasan," kata JPU,
Evita Christin Pranatasari, Rabu (22/11/2023).

Setelah itu terdakwa dua, Ridduan menghubungi terdakwa satu, Waliyin yang juga berada
satu di grub Facebook yang sama. Terdakwa satu menyetujui melakukan aktivitas seks
menyimpang di kosnya Krapyak, Triharjo, Sleman.

"Hari Senin 10 Juli 2023 pukul 07.00 WIB terdakwa dua naik kereta api dari Jakarta sampai
di Yogyakarta. Pukul 15.00 WIB dijemput terdakwa satu dengan sepeda motor lalu menuju
kos terdakwa satu," katanya.

Selanjutnya pada Senin (10/07/2023) pukul 23.00 WIB, terdakwa Waliyin menjemput korban
Redho Tri Agustian di kos, di Tamantirto, Kasihan, Bantul. Waliyin mengendarai sepeda
motor dengan korban ke ke kosnya di Krapyak, Sleman.

"(Keduanya) menemui terdakwa dua yang sudah menunggu di kos. Kemudian terdakwa satu
keluar menginggalkan kos. Sedangkan terdakwa dua bersama korban masuk ke kamar
tengah," ucap Evita dalam pembacaan dakwaan.

Saat di kamar terdakwa Ridduan melakukan aktivitas seksualnya yang disertai dengan
kekerasan. Terdakwa Ridduan memukul korban selama kurang lebih 15 menit. Mengetahui
korban merasa kesakitan, Ridduan istirahat. Namun kemudian memukul kembali korban
hingga terjatuh. Setelah korban terjatuh, Ridduan menghubungi Waliyan. Kedua terdakwa
sempat mengecek bagian leher korban dan masih merasakan detak nadi.

Mengetahui korban tidak bergerak, terdakwa Waliyin mengajak terdakwa Ridduan


membunuh korban. Kemudian secara bersama-sama memutilasi tubuh korban. Tubuh korban
kemudian dibuang oleh kedua terdakwa di beberapa lokasi.

Sumber Link: https://amp.kompas.com/yogyakarta/read/2023/11/22/174517278/kronologi-


kasus-mutilasi-mahasiswa-umy-terungkap-di-sidang-perdana
Daftar Pustaka: (Kusuma, 2023) (Kemahasiswaan, 2016)

7
Analisis Berita 3:
Dalam berita yang dimuat kompas.com pada 22 November 2023 tentang "Kronologi
Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap di Sidang Perdana" menyatakan bahwa seorang
Mahasiswa UMY melakukan perbuatan tidak layak, di mana hal tersebut berakibat buruk
pada dirinya sendiri. Mahasiswa tersebut meninggal sadis dibunuh oleh dua orang yang
merupakan teman kenalannya dari facebook. Korban yang merupakan mahasiswa UMY
tersebut dimutilasi hingga tubuhnya dibuang dibeberapa lokasi oleh terdakwa.
Berita tersebut ditinjau dari Pancasila sila pertama bahwa kasus tersebut melanggar
sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila ini menjelaskan bahwa kita sebagai bangsa
Indonesia yang menekankan nilai-nilai keagamaan sebagai makhluk ciptaan Tuhan tidak
mempunyai hak untuk mencabut nyawa seseorang. Dari sila ini juga dijelaskan bahwa
manusia sebagai umat beragama tidak diajarkan untuk membunuh sesama manusia,
melainkan harus hidup rukun, saling mengasihi, menghargai, dan saling bertoleransi bagi
setiap umat beragama.
Kasus pembunuhan tersebut juga melanggar sila ke dua yaitu "Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab". Kita sebagai umat manusia tidak diajarkan untuk menyakiti bahkan
samapai membunuh sesama kita. Kita harus memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Lain halnya dengan sikap
pelaku pembunuhan "Kronologi Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap di Sidang
Perdana" yang sama sekali tidak mencerminkan sikap pada sila kedua Pancasila.
Pada kasus ini sangat jelas melanggar sila kedua, karena pembunuhan mahasiswa ini
tidak memiliki rasa keadilan bagi korban pembunuhan yang telah tega menghabisi nyawa
mahasiswa tersebut. Sungguh hal yang memprihatinkan sekarang ini, orang yang terlihat
biasa saja belum tentu mereka baik. Seharusnya kita sebagai manusia harus bijak dalam
bersosialisasi mana perbuatan yang baik, teman yang baik, dan harus pandai dalam bertindak.
Dalam kasus pembunuhan tersebut juga melanggar sila ke lima Pancasila yaitu
"Keadilan Sosialisasi Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Pada sila ini pun juga sudah
dijelaskan bahwa kita sebagai Bangsa Indonesia, menekankan keadilan sosial yang merata
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam berita tersebut mengenai kasus pembunuhan adalah
perilaku melanggar nilai-nilai keadilan karena kedua pelaku telah tega menghabisi hingga
memutilasi mahasiswa tersebut secara brutal dan tidak punya sikap adil bagi korban yang
dibunuh.

8
Terkait semua itu, nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini karena Pancasila
adalah dasar negara yang harus dihayati dan dijiwai serta digunakan sebagai penunjuk arah
dalam bertingkah laku. Pancasila sebagai way of life sudah tidak diamalkan dalam kasus
pembunuhan "Kronologi Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap di Sidang Perdana".
Dalam kasus tersebut tercermin bahwa pengamalan nilai-nilai pancasila tidak terdapat pada
pribadi pelaku sehingga kedua pelaku melakukan tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila. Apabila nilai-nilai Pancasila ditanamkan pada diri sendiri serta dengan pendekatan
yang lebih kepada Tuhan kejadian pembunuhan seperti ini tidak akan terjadi kembali.

9
DAFTAR PUSTAKA

Guh, R. (2023, November 16). Ribuan Warga Lintas Agama akan Aksi Damai Solidoritas
Palestiana. Retrieved Desember 04, 2023, from jabarprov.go.id:
https://jabarprov.go.id/berita/ribuan-warga-lintas-agama-akan-aksi-damai-solidaritas-
palestina-11367
Juntami, A. P. (2023). PANCASILA AND PEACE: PERAN INDONESIA DALAM
MEDIASI KONFLIK ISRAEL - PALESTINA. Diplomasi Pertahanan, 26 - 40.
Kemahasiswaan, D. J. (2016). Pancasila. In D. J. Kemanusiaan, Pendidikan Pancasila (pp. 1-
242). Jakarta: Ristekdikti.
Kusuma, W. (2023, November 22). Kronologi Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap di
Sidang Perdana. Retrieved Desember 04, 2023, from kompas.com:
https://amp.kompas.com/yogyakarta/read/2023/11/22/174517278/kronologi-kasus-
mutilasi-mahasiswa-umy-terungkap-di-sidang-perdana
Rahayau, L. S. (2023, Maret 03). BNPT: Pancasila Bukan Agama, tapi Idiologi yang
Menyatukan Bangsa. Retrieved Desember 04, 2023, from news.detik.com:
https://news.detik.com/berita/d-6598032/bnpt-pancasila-bukan-agama-tapi-ideologi-
yang-menyatukan-bangsa

10

Anda mungkin juga menyukai