NIM : 191510000416
Ketuhanan adalah salah satu faktor penting dalam kita, dengan kita
menjadikan tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, berarti kita bicara taat apa
yang tuhan mau lakukan pada hidup kita. Dengan cara kita memper erat hubungan
kita kepada tuhan baru kita dapat memper erat hubungan antar agama dan
menciptakan toleransi antar umat beragama. Memepererat hubungan dengan antar
umat beragama menciptakan perdamaian dalam agama. Tidak adanya perpecahan,
tidak terjadinya penistaan agama. Memang tidak mudah dalam memper erat
hubungan antar agama. Memper erat hubungan beragama sama halnya
menyatukan seluruh orang-orang tanpa memandang latar belakang agama mereka.
Memepererat hubungan antar agama juga berarti siap untuk menerima segala
perbedaan yang ada antar agaama satu dengan agama yang lain. Seperti yang
orang orang katakan dengan terciptanya perdamaian antar agama akan
terciptanya perdamaian antar penganut agama satu dengan agama yang lainya dan
masalah yang mengandung unsur-unsur keagamaan dapat kita antisipasi bahkan
kita bisa hindari. Contohnya adalah Gus Miftah yang mendatangi Gereja.
Jauh sebelum Gus Miftah datang ke gereja, mendiang Gus Dur sudah
lebih dulu melakukannya. Namun, kedatangannya memenuhi undangan tersebut
juga menjadi kontroversi KH Marzuqi Mustamar, Ketua Tanfidziyah Pengurus
Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, pernah bertanya mengenai alasan Gus
Dur datang ke gereja. Ia menyebut Presiden keempat di Indonesia itu datang
dengan niat merawat keimanan para pekerja yang seagama dengannya di lokasi
tersebut. "Jadi niatnya Gus Dur itu ingin merawat imannya orang-orang tadi itu.
Istilahnya Gus Dur, cari umat," ujar KH Marzuqi Mustamar di channel YouTube
Bangkit TV. "Kira-kira begitu benar atau salah? Menguatkan imannya orang yang
bekerja di sana (gereja) itu loh?" tanyanya ke jamaah. KH Marzuqi Mustamar
sadar ada hukum di agamanya yang melarang soal seorang muslim masuk ke
dalam gereja yang tentunya juga dipahami oleh Gus Dur. Oleh karena itu, ia
sendiri mungkin tidak berani melakukannya. "Tapi kelihatannya salah, gitu loh.
Lah, itu kalau bukan orang yang full karena Allah, tidak akan berani," kata KH
Marzuqi Mustamar. "Aku kalau ke sana hilang (gelar) kyai-ku, tidak ada yang
menyebut aku kyai," tuntasnya.
Pro dan kontra muncul setelah Gus Miftah menghadiri dan memberikan
sambutan berisi nasihat persatuan dalam peresmian Gereja Bethel Indonesia
(GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara. Kedatangan Gus Miftah tidak
sendirian. Dalam kesempatan itu hadir juga Gubernur DKI Jakarta, Anies
Baswedan. Namun hujatan langsung dialamatkan ke Gus Miftah. Ia dituding
menjadi kafir karena aksinya tersebut. Tidak lama setelahnya, pernyataan Ustaz
Abdul Somad soal hukum seorang muslim masuk ke dalam rumah ibadah umat
lain pun menjadi sorotan.