Diterbitkan oleh :
Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
Telp. 021-3920425
Fax. 021-392421
Email: puslitbang1@kemenag.go.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum w. w.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan-Nya,
Laporan Tahunan ini dapat diselesaikan dengan baik dan diterbitkan. Buku “Laporan
Tahunan Kehidupan Keagamaan 2018” ini adalah hasil dari proses panjang kegiatan
Kajian Laporan Tahunan Kehidupan Keagamaan sejak Januari hingga Desember
2018 ini. Melanjutkan “tradisi” sejak delapan tahun lalu, laporan ini kembali hadir
untuk merekam berbagai dinamika kehidupan keagamaan, yang mencakup (a)
Bimas Agama, Aliran, dan Kerukunan, (b) Haji, Umroh Dan Produk Halal
Akhirnya, kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja-
cerdas tim peneliti dan segenap pihak yang terlibat, kiranya kontribusi pikiran dan
tenaga Saudara mendapat balasan kebaikan dari-Nya.
Wassalamu’alaikum w. w.
Selamat membaca.
Muharam Marzuki
Assalamu alaikum w. w.
Sebagai Kepala Badan Litbang dan Diklat saya ingi mengucapkan terima kasih
kepada seluruh Tim Penyusun Laporan ini dan semua pihak yang telah bekerja keras
dalam mempersiapkan laporan ini dari awal hingga terbitnya laporan ini. Semoga
segala upaya dan sumbangsih yang telah diberikan akan memperolah balasan yang
setimpal dari Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Wassalamu’alaikum w. w.
v SAMBUTAN -------------- v
BAB I PENDAHULUAN 1
9 Lembaga Keagamaan
18 Pemufakatan Yogyakarta
A. Pemeluk Agama
Suasana harmonis antarumat beragama menjadi komitmen pemerintah yang
menjamin kebebasan setiap warga negara untuk memeluk agama sesuai dengan
keyakinannya masing-masing. Komitmen pemerintah tersebut secara eksplisit
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 2 yang berbunyi:
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Secara naluriah maupun doktrin masing-masing agama, kondisi harmoni
menguatkan kemajemukan bangsa Indonesia yang heterogen dengan berbagai latar
belakang dan perbedaan sehingga terbangun toleransi, saling menghargai dalam
suasana keragaman itu. Berbagai kegiatan sosial budaya dalam suatu masyarakat
seperti kegiatan gotong royong dilakukan bersama-sama oleh semua anggota
masyarakat tanpa melihat golongan, suku bangsa, dan agama.
C. Lembaga Keagamaan
Data keagamaan lain yang juga penting adalah lembaga-lembaga keagamaan,
baik berupa aliran maupun ormas/yayasan keagamaan di masing-masing agama.
Berikut data yang dimaksud sebagaimana tercatat pada direktorat jenderal masing-
masing agama di lingkungan Kementerian Agama:
BOGOR MESSAGE
LOMBOK MESSAGE
7. Pemufakatan Yogyakarta
Menyikapi menguatnya disrupsi agama yang mencuat belakangan ini,
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menginisiasi acara Sarasehan yang dikuti
oleh sejumlah agamawan dan budayawan pada Jumat-Sabtu, 2-3 November 2018,
di Bantul, Yogyakarta, dengan tajuk “Reaktualisasi Relasi Agama dan Budaya di
Indonesia”.
Menurut Menteri Agama, agamawan dan budayawan kita harus memahami
dan mampu mengatasi disrupsi yang terjadi dalam dirinya sendiri. Sebab, disrupsi
agama berpotensi mengganggu, bahkan merusak, bukan saja iman (keyakinan)
PEMUFAKATAN YOGYAKARTA
Pertama, dalam hal pemahaman atas disrupsi (perubahan yang cepat),
berharap supaya nilai-nilai keimanan serta nilai kultural budaya kita tidak
ikutan rusak.
Keempat, mari bersikap dan berperilaku seperti praktik yang sudah dilakukan
oleh para leluhur kita dahulu. Yakni jujur, sabar, bersyukur, disiplin, mandiri,
saling mengasihi, santun, saling terbuka dan lain-lain.
RISALAH JAKARTA
Pertama, konservatisme sebagai karakter dasar agama, tidak bermasalah sejauh
dipahami sebagai usaha merawat ajaran dan tradisi keagamaan. Tetapi, konservatisme
dapat menjadi ancaman serius ketika berubah menjadi eksklusivisme dan ekstremisme
agama, dan menjadi alat bagi kepentingan politik. Situasi ini menjauhkan peran
utama agama yang bukan hanya panduan moral spiritual, bahkan menjadi sumber
kreasi dan inspirasi kebudayaan.
Strategi kelima, tokoh-tokoh agama lebih aktif dalam memandu umat untuk
menjalankan agama dan keyakinan yang terbuka, berlandaskan nilai-nilai hakiki
agama sebagai panduan spiritual dan moral, bahkan sebagai sumber kreasi dan
inspirasi kehidupan.
Sulawesi Barat
74,9
Kalimantan Utara
74,0
Sulawesi Tengah
Kepulauan Riau 72,9
71,1
Kalimantan Barat
74,8 Sulawesi Utara
76,3
Papua Barat
Maluku 76,2
72,2
Kalimantan Tengah
72,4
Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara
72,3 71,9
Sulawesi Selatan
71,3
Jawa Tengah Papua
74,1 74,8
DI Yogyakarta
73,1
Nusa Tenggara Timur
Bali 78,9
75,4
Riau
68,4
Kalimantan Selatan
Sumatra Utara 67,3
69,1 Jambi
65,3 Gorontalo
Aceh 69,7
64,1 Kep. Bangka Belitung
70,4 Maluku Utara
68,6
Sumatra Barat
62,5
Sumatra Selatan
68,3
Lampung
68,6 Nusa Tenggara Barat
69,6
Banten Jawa Timur
65,9 70,3
DKI Jakarta
70,2
Partisipasi Demokrasi
90,43
Tidak Menghina
88,26
Konservasi Lingkungan
83.04
Tidak Memaksakan Nilai
79,83
Restorasi Lingkungan
78,77
Mencegah Kekerasan
77,67
Good Governance
77,34
Giving
71,27
Caring
61,09
Menghargai Perbedaan
50,10
4
1 Dari berbagai hasil kajian dan penelitian menunjukkan bahwa agama semakin
Mendorong dibentuknya
mendapatkan
the Study of
tempat dalam
Religion and
Asosiasi
semua Studi
levelAgama
Society-IASRS)
(International
kehidupan
dan
Association
masyarakat.
Penerbitan Jurnal
for
Dalam hal
International.
relasi agama dan budaya secara empirik di Indonesia dan di belahan dunia
nyata dan termanifestasi.
BAB IV
PERISTIWA
KEAGAMAAN
18 Februari 27 September
2018 2018
11 Februari 13 Mei
2018 2018
Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Terjadi ledakan bom bunuh diri di tiga
Yogyakarta diserang oleh seorang gereja, yakni Gereja Santa Maria Tak
pemuda. Teror tersebut melukai dua Bercela Ngagel, GKI Jalan Diponegoro,
orang jemaat, termasuk Romo Prier dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna di
SJ yang memimpin misa. Surabaya, Jawa Timur.
85,23 87,21
% %
85,23 % 85,23 %
Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan
Kementerian Agama, melakukan Survei Keagamaan melakukan survei pelayanan haji
Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) di dalam negeri (Indonesia) dengan tingkat
di Arab Saudi. Hasilnya, indeks tingkat kepuasan kepuasan jemaah mencapai 87,21%, masuk
mencapai angka 85,23 persen, masuk kategori kategori sangat memuaskan
sangat memuaskan.
1 Calon
|jam untuk
jemaah haji di Indonesia kini tak lagi harus mengantre berjam-
mengurus administrasi imigrasi setibanya di bandara Jeddah
maupun di bandara Madinah. Proses pengambilan data 10 sidik jari dan
biometrik kini bisa dilakukan di asrama haji.
2 Penambahan
|
menjadi
porsi makan untuk jemaah selama di Mekah dari 25 kali
40 kali.
3 Menempatkan
| Masjid seluruh
dengan
jemaah yang berada di Madinah di zona terdekat
Nabawi yakni area Markaziyah. Area ini berada di radius
650 meter dari Masjid Nabawi.
4 Membentuk
| dari tenaga
terdiri
tim Petugas Preventif Pada Jemaah Haji (P3JH). Tim yang
medis TNI-Polri ini dikhususkan untuk bergerak
mobile saat puncak haji.
5 Menempatkan
|bisa menjadi tempat
konsultan ibadah di setiap sektor. Sektor ini nantinya
konsultasi atau berkoordinasi dengan petugas
pembimbing ibadah yang menyertai jemaah.
14,18
12,1
6,5 5,6
4,5 4
3,3 2,6
92
84,6 83 77,5
80,8 79 76,98 67,92
67,54 67,08 52,66 48,06
KUA KBIH TPIHI PIHK KUA KBIH TPIHI PIHK KUA KBIH TPIHI PIHK
84,5
59,5 51 50
1) Pilih travel umrah berizin resmi (cek di website Kemenag atau tanyakan ke
2) Menakar harga paket umrah yang ditawarkan (mendekati atau sama dengan
harga referensi);
4) Pastikan paket yang ditawarkan sesuai standar pelayanan minimal yang me-
liputi: bimbingan ibadah, transportasi, akomodasi dan konsumsi, kesehatan,
perlindungan jemaah, serta perlindungan jemaah;
Kami menyampaikan terima kasih yang sangat besar untuk semua pihak yang
telah membantu pengumpulan data ini, karena tanpa bantuan mereka, Draf Laporan
Tahunan ini akan berkurang kekayaannya. Dari Badan Litbang dan Diklat Kemente-
rian Agama, kami menyampaikan terimakasih terutama pada Prof. H. Abdurrahman
Mas’ud, Ph.D., dan H. Muharam Marzuki, Ph.D. Kemudian kepada Bimas-bimas Ag-
ama, PHU, PKUB, Biro HDI dan lembaga pemerintah lainnya yang tidak kami dise-
butkan satu per satu, serta ormas-ormas keagamaan.
Selain itu, para narasumber lain, di wilayah-wilayah tempat kami meneliti, yang
tak dapat disebutkan namanya semua di sini, tentu juga amat berjasa, dan untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih pula. Rasa terimakasih dan apresiasi yang
besar tentunya harus pula kami sampaikan kepada para peneliti dan pendukung
penelitian yang menjadi jantung Laporan Tahunan ini.