Anda di halaman 1dari 84

Penyuluh Agama

adalah juru
penerang, pelita di
tengah kegelapan,
yang memberikan
pencerahan dan
mengajarkan
kearifan bagi
masyarakat
sekitarnya.
Lukman Hakim Saifuddin
DAFTAR ISI
KAJIAN UTAMA

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


JEJAK SUNYI
PENYULUH AGAMA

4 Daftar Isi 5 Editorial 6 Meja Redaksi 7 Surat Pembaca


Kajian Utama 51 Tak Ada Yang Perlu Direvisi dalam Inpres Pengumpulan Zakat
52 Disepakati, Pembangunan Masjid di Wamena Papua Tetap Jalan!
10 Tujuh Dekade Penyuluh Agama 53 Ketika Menteri Menyapa Penyuluh
12 Saat Peran Penyuluh Agama Diperbincangkan
15 Mencari Penyuluh di Handphone
Galeri Bimas
Wawancara 55 Foto dan kegiatan Bimas Islam (monumental, skala nasional dan internasioal)

19 Muchtar Ali: “Penyuluh adalah Agent of Change!”


21 Dr. Hadiat: MA, “Harus Ada Rasionalisasi Jumlah Penyuluh”
Opini (Tematik)
61 Tahun Perubahan Penyuluh
Pojok KUA
26 Kampung Sakinah ala KUA Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah Opini (Lepas)
62 Ada Apa Dengan Ramadhan?
Profil
30 Azizah Herawati, Penyuluh Peduli Lingkungan dan Ekonomi Umat Konsultasi Syari’ah
68 Tanya jawab Syari’ah via email
Liputan Daerah
34 Sepenggal Kisah dari Sukabumi Selatan Kamus Syari’ah
35 Pokjaluh Banyuwangi Launching Gerakan Ketahanan Keluarga 70 SYUKUR
36 Aid Mustaqim, Sang Penyuluh Al-Catraznya Indonesia
38 “Penyuluh” Kecil Ini Berpesan Jangan Buru-buru Nikahkan Anak!
41 Membawa Misi Agama di Tengah Kehidupan Remang-Remang
Ibrah
72 Air Kendi Man Idris
44 Penyuluh Leuwidamar, Pendakwah untuk Suku Baduy

Lintas Bimas Resensi


45 Jokowi: Jika Tidak Berikan Solusi atas Palestina, Keberadaan OKI Tidak Relevan Lagi! 74 Teladan Perjuangan Pahlawan Santri
46 Masjid nan Istimewa, di Pulau Natuna
47 Saat Kyai dan Menteri Agama Menangis di Pondok Gontor Tokoh Kita
48 Sesuai Konstitusi, Pernikahan Sejenis Tak Akan Dilayani 78 KH. Zainuddin MZ : Dai Sejuta Pesona
48 Bimas Islam Bentuk Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme
49 Direktorat Wakaf Jajaki Kerjasama dengan Yayasan Sulaimaniyah Turki Catatan Bimas
50 Kehadiran UU JPH Sangat Penting untuk Perlindungan Konsumen 84 “Mengapa Sertifikasi Produk Halal?”

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


4
EDITORIAL

Penyuluh yang Dirindukan BIMAS SLAM


Majalah Bimas Islam Kementerian Agama RI Edisi No. 4/Tahun 2016

Penanggung Jawab
“Sejak kita merdeka, baru kali ini Menteri Agama menyapa penyuluh”. M. Machasin
Begitu komentar pertama kali, Maryono, wakil penyuluh dari provinsi Kepulauan
Riau saat video conference program Menteri Agama Menyapa Penyuluh, awal Pemimpin Redaksi
Mei tahun ini. Komentar itu tentu wajar karena selama ini penyuluh agama, Muhammadiyah Amin
khususnya yang berstatus Non PNS kurang mendapat porsi yang cukup dari
pemerintah, sementara keberadaannya sangat startegis dalam kehidupan umat Wakil Pemimpin Redaksi
beragama. Alatief
Jika dilacak dari akar fungsinya, kepenyuluhan sejatinya sudah ada sejak Redaktur Pelaksana
Kementerian Agama ini ada karena terkait dengan tugas-tugas utamanya, yaitu Thobib Al-Asyhar
membimbing, membina, memberdayakan, dan mengembangkan umat. Fungsi
itu harus bisa dijalankan oleh seluruh elemen aparatur Kementerian, baik Sidang Redaksi
tingkat pusat hingga level yang paling bawah, KUA Kecamatan. Muchtar Ali, Tarmizi Tohor, Suardi Abbas,
Namun seiring dengan dinamika zaman, problem keumatan yang muncul Muhammad Tambrin
silih berganti, mulai dari banyaknya pengakuan seseorang menjadi nabi atau
Imam Mahdi, terorisme, kenakalan remaja, hingga kriminalitas, tugas-tugas Riset dan Pengembangan
kepenyuluhan dibebankan kepada satu fungsi khusus, yaitu Jabatan Fungsional Fuad Nasar, Andi P, Yos R
Tertentu (JFT) penyuluh agama, meskipun pada JFU/JFT yang lain secara tidak
langsung melekat fungsi kepenyuluhan, seperti JFT penghulu yang juga memiliki Penanggung jawab Liputan
tugas memberikan pelayanan bimbingan tentang pentingnya pencatatan nikah, Jaja Zarkasyi
pembinaan keluarga sakinah, dan lain-lain.
Tim Liputan
Kini, pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan underline bahwa penyuluh Jamaluddin Marky, Lady Yulia,
agama harus direposisi, direvitalisasi, atau apalah yang semakna dengan itu. Edi Junaedi, Achmad Syamsuddin,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahkan telah membuat Khairul Anam
skenario khusus bagaimana menata ulang penyuluh agama yang memiliki posisi
sangat vital di tengah kompleksitas kehidupan umat beragama. Mereka telah Sekretaris Redaksi
membuat skema perbaikan pada tiga hal pokok, yaitu regulasi, kompetensi, dan Sigit Kamseno
infrastruktur.
Regulasi perlu disempurnakan karena sebagai dasar pijakan dalam penataan Pewarta Foto
problem di pemerintahan. Kebijakan apapun yang diambil jika tanpa didasarkan Imam Kurnianto, Viqry Lazuardi
pada pakem regulasi akan timbul masalah. Kompetensi juga menjadi perhatian,
bagaimana penyuluh berperan optimal dalam menjalankan tugas-tugasnya, Desain Sampul dan Layout Isi
bagaimana mereka mengerti apa yang dilakukan itu berdampak, dan lain James Bond Adv.
sebagainya. Sedangkan infrastruktur adalah media yang dijadikan alat untuk
Redaksi Bahasa
bekerja, seperti perangkat yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
Reza Yanuar, Rahmania, Endah T
tugas dengan baik.
Nah, menyikapi hal tersebut, Majalah Bimas Islam (MBI) mengangkat tema Iklan dan Kreatif
besar tentang peran penyuluh agama. Tema ini diangkat bertujuan untuk Hastomo Aji, Ihsan Bayu M
mendudukkan porsi penyuluh dalam konteks yang pas. Selain mengulas secara
panjang lebar tentang bagaimana problem-problem penyuluh, keberadaan Distribusi
dan peran penyuluh dalam perjalanan sejarah, serta potret dan sepak terjang Kuatman, Sigit Ari, Afief Zubaidi
penyuluh yang bekerja dan mengabdikan dirinya untuk menerangi bangsa
ini, seperti di pedalaman, kepulauan terluar, Lembaga Pemasyarakatan (LP),
lokalisasi, Majelis Taklim, dan lain sebagainya. Alamat Kantor
Pusat Data dan Informasi
Karena itu, tema-tema besar pentingnya memperhatikan posisi penyuluh
Direktorat Jenderal Bimbingan
tentu jangan hanya sekedar wacana atau “buah bibir”, tetapi betul-betul menjadi Masyarakat Islam
agenda dan momen penting bangsa ini membangun masyarakat dimulai dari Gedung Kementerian Agama RI
“juru penerang” nya, dalam hal ini penyuluh agama. Jika kita menganggap Lt 20 Jl. MH. Thamrin 6 Jakarta Pusat,
bangsa ini butuh enlightenment (pencerahan), maka saatnya kita melakukan Indonesia,
sesuatu. Its time to act! Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Wallahu a’lam. Telp (+6221) 3812871 Ext. 373
Faks. (+6221) 3800175

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


5
MEJA REDAKSI

Prakata Redaksi
Muhammadiyah Amin

maka kini telah mendorong penggunaan


media sosial dan produk modernitas
lainnya.
Pada saat bersamaan, arus
modernitas telah banyak memberi dampak
negatif. Arus informasi misalnya, begitu
deras membanjiri laman-laman media
sosial, menjadikan ruang publik riuh
rendah dengan berbagai diskusi, saling
kritik dan tak jarang berujung pada saling
menghujat. Tentu, akses informasi adalah
hak setiap orang. Karena itulah informasi
yang begitu bebas ini harus disikapi
dengan seksama oleh para Penyuluh
Agama Islam sehingga berbagai dampak
negatifnya dapat dicegah secara dini.
Kami sadar, peran strategis Penyuluh
Agama Islam harus didukung oleh
ketersediaan regulasi dan infrastruktur
yang baik. Berbagai inovasi kepenyuluhan
harus didukung regulasi yang
komperehensif, agar berbagai terobosan
tersebut dapat berjalan secara baik dan
tidak menimbulkan permasalahan baru.
Tahun 2016 Ditjen Bimas Islam telah
mendeklarasikan sebagai tahun revitalisasi
Penyuluh Agama Islam. Perbaikan dakwah
di berbagai aspek demi lahirnya Penyuluh
Agama Islam yang profesional adalah
sebuah keniscayaan. Karena itulah, Ditjen
Bimas Islam bersama mitra dan lembaga
terkait secara berjenjang melakukan
koordinasi guna merumuskan kebijakan

P
yang tepat bagi penguatan peran Penyuluh
erbaikan tata kelola birokrasi bagi tata kelola kehidupan beragama. Agama Islam.
telah mendorong lahirnya Bagi bangsa Indonesia, agama tak bisa Pada edisi ini kami menyajikan
kebijakan-kebijakan yang dipisahkan dalam pembangunan nasional. berbagai perspektif tentang Penyuluh
memberi dampak bagi Agama telah berperan besar dalam Agama Islam. Selain mengangkat tema-
perbaikan Ditjen Bimas Islam. penanaman nilai-nilai moralitas sebagai tema kesejarahan, juga disajikan berbagai
Setelah revitalisasi KUA dan Kepenghuluan syarat tegaknya NKRI. Karena alasan itulah pencapaian kinerja Penyuluh Agama Islam
berhasil merubah kualitas layanan Penyuluh Agama Islam lahir untuk berada di berbagai daerah. Hal ini bertujuan
pencatatan nikah, tahun 2016 Ditjen Bimas di garis terdepan melakukan pembinaan memotivasi seluruh jajaran Bimas
Islam kembali melakukan revitalisasi. ummat. Islam, baik pusat maupun daerah, untuk
Adapun fokus revitalisasi adalah Penyuluh Seiring dengan berbagai perubahan meningkatkan komitmen penguatan peran
Agama Islam. di masyarakat, peran Penyuluh Agama Penyuluh Agama Islam.
Regulasi menegaskan, Penyuluh Islam semakin dituntut profesional. Semoga sajian ini dapat memberi
Agama Islam lahir untuk memberi Masyarakat modern menghendaki perspektif baru yang dapat menguatkan
bimbingan dan penyuluhan keagamaan penyuluhan dikemas secara cepat, tepat langkah besar revitalisasi Penyuluh Agama
kepada masyarakat. Penyuluhan dan efisien. Jika dahulu penyuluhan hanya Islam.
keagamaan merupakan bagian penting sebatas dalam bentuk lisan dan tulisan, Selamat membaca!.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


6
SURAT PEMBACA

Menu Halal Liputan Ormas

Assalamu’alaikum wr.wb Assalamu’alaikum wr.wb


Redaktur MBI yang saya hormati. Sebentar lagi Pengelola MBI yang terhormat. Saya baca
bulan puasa, mohon kiranya Majalah Bimas Islam ada rubrik liputan kegiatan di MBI. Sebagai
dapat menyajikan info seputar produk halal terutama mitra Kementerian Agama, apakah acara yang
soal makanan. Semoga dapat dipertimbangkan. diselenggarakan oleh Ormas Islam dapat dimuat di
Terimakasih MBI? Bagaimana caranya? terimakasih

Najib (Jakarta) Arif R (Nahdlatul Ulama)

Wa’alaikumsalam wr. wb Wassalamu’alaikum wr. wb


Saudara Najib yang dirahmati Allah SWT. Terimakasih telah membaca Majalah Bimas
Masukannya bagus sekali, akan kami pertimbangkan Islam. Pertanyaannya bagus dari mas Arif. Betul, setiap
dalam rapat redaksi. Di beberapa kesempatan sudah edisi kami menampilkan beberapa berita kegiatan
kita bahas, insya Allah akan kita angkat tema seputar yang bersifat monumental, memiliki nilai berita dan
halal menjadi tema besar agar ulasannya mendalam. manfaat. Kami terbuka terhadap kiriman tulisan, jika
Terimakasih (MBI) sesuai dengan kebutuhan redaksi MBI akan kami
muat. Dapat dikirim ke persbimasislam@kemenag.
com disertai foto dengan resolusi tinggi, keterangan
foto dan data diri pengirim.
Terimakasih. (MBI)

Kegiatan Penyuluh Agama Islam


di Daerah Kepulauan

Assalamu’alaikum wr. wb Media Sosial


Pengelola MBI yang saya hormati. Banyak sekali
penyuluh agama Islam di wilayah kepulauan yang Assalamu’alaikum wr.wb
tugasnya sangat berat. Setiap hari harus berpindah Salam sejahtera untuk MBI. Saya mau tanya,
pulau untuk menjalankan tugas. Jika dimungkinkan apakah Majalah Bimas Islam memiliki akun media
mohon kegiatan mereka dapat ditampilkan di salah sosial seperti twitter atau FB? Jika ada tentu akan
satu edisi MBI agar dapat memberikan inspirasi memudahkan kami mengakses MBI tanpa harus
terhadap PAI yang lain. Terimakasih mencari hard copynya. Terimakasih

Bandi (Penyuluh Agama Islam Honorer, Pulau Tiga - Nina Rahmah (Member of Indonesia Youth Forum)
Natuna)
Wassalamu’alaikum wr.wb
Wassalamu’alaikum, salam sejahtera Saudari Nina, terimakasih atas pertanyaanya.
Bapak Bandi yang budiman. Terimakasih atas Akun resmi media sosial kami adalah twitter: @
usulannya. Kebetulan edisi kali ini redaksi mengangkat Bimasislam fb: Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI
tema seputar kegiatan penyuluh agama Islam baik di silahkan difollow dan di-mention jika ada pertanyaan
daerah terpencil, terluar dan tertinggal. Semoga yang dll.
kami tampilkan dapat mewakili kegiatan penyuluhan Terimakasih (MBI)
secara umum. Tentu materi kami sangat terbatas,
silahkan jika ada data DAPAT dikirim ke alamat redaksi.
Terimakasih (MBI)

Bila anda memiliki tanggapan, saran, ataupun kritik tentang segala hal terkait dengan majalah bimas islam, silahkan kirim via e-mail ke
persbimasislam@kemenag.go.id

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


7
K AJIAN UTAMA
K AJIAN UTAMA

TUJUH DEKADE PENYULUH AGAMA

F
ungsi penyuluhan agama Agama dan Koordinator Penerangan Agama terbatas hanya kepada kalangan
sejatinya telah berjalan Agama Daerah di ibukota Karesidenan masyarakat tertentu saja. Kalangan yang
semenjak dekade awal di luar Jawa. Kantor Pusat Jawatan dimaksud, ialah orang-orang yang karena
keberadaan Kementerian Penerangan Agama di masa itu menjalin tugasnya atau mata pencahariannya
Agama. Bahkan tidak kerjasama dengan Badan Koordinasi terpisah dari masyarakat umum sehingga
berlebihan dikatakan bahwa Penerangan Agama seluruh Indonesia, memerlukan pelayanan khusus dari
Direktorat Penerangan Ikatan Khatib seluruh Indonesia, dan Pemerintah untuk mengisi dan memelihara
Agama (dahulu Jawatan Penerangan Badan Muballigh Islam. perkembangan kerohaniannya sebagai
Agama) yang menangani penyuluhan Dalam Peraturan Menteri Agama pemeluk agama.
agama merupakan satu dari empat No 10 Tahun 1952, digariskan tugas Dalam majalah Penuntun yang
pilar penyangga eksistensi Kementerian Jawatan Penerangan Agama, antara lain diterbitkan oleh Djawatan Penerangan
Agama selama puluhan tahun, di samping menyelenggarakan Penyuluhan Agama Agama Departemen Agama, edisi Nomor
Direktorat Urusan Agama, Direktorat kepada anggota-anggota kepolisian, 8 Tahun XIII/Agustus 1959 diuraikan,
Pendidikan Agama, dan Direktorat asrama-asrama, rumah-rumah penjara asrama-asrama pendidikan yang menjadi
Peradilan Agama. dan tempat-tempat lain serta membantu objek Penyuluhan Agama, yakni; (a)
Penyuluh Agama tidak muncul penyelenggaraan penyuluhan agama asrama pelajar-pelajar dari sesuatu
tiba-tiba. Dalam periode Menteri Agama kepada anggota Angkatan Perang (kini sekolah, (b) asrama sekolah polisi,
Pertama H.M. Rasjidi tahun 1946, tugas- TNI). Pada masa itu digunakan istilah Guru (c) asrama/rumah yatim, (d) asrama
tugas penerangan agama ditangani oleh Agama Honorer (GAH) yang diangkat di prayuana, (e) asrama pemuda, dan lainnya.
Bagian Penyiaran, Penyelidikan dan seluruh Indonesia dengan tugas untuk Sementara itu tempat penampungan dan
Kebudayaan yang kemudian diganti memberikan penyuluhan agama. perawatan yang mempunyai tujuan sosial
dengan nama Bagian Penyiaran dan Memperhatikan objek penyuluhan dan menjadi objek penyuluhan agama,
Penerangan. Pada bulan November 1948, agama yang diatur dalam PMA tahun antara lain; (a) asrama orang-orang cacat
Menteri Agama K.H. Masjkur memutuskan 1952, dapat disimpulkan betapa penting badan, (b) asrama orang-orang buta, (c)
pembentukan Bagian Penerangan/ dan strategis tugas Jawatan Penerangan asrama orang-orang pekak-tuli, (d) asrama
Penyiaran Agama pada Jawatan Agama di Agama. Dalam rumusan “bahasa formal” di orang-orang lanjut umur, (e) asrama
daerah-daerah. masa itu disebutkan; mengisi kerohanian orang-orang terlantar, (f) asrama wanita
Di masa revolusi kemerdekaan, masyarakat dengan pelajaran-pelajaran “P”, dan lainnya.
Jawatan Penerangan Agama bersama agama yang akan memperkuat budi pekerti Di masa itu lapangan tugas
Departemen Penerangan memiliki andil dan mempertinggi akhlak masyarakat Kementerian Agama menurut
dan kontribusi perjuangan. Pegawai berdasarkan norma-norma keagamaan. Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun
Jawatan Penerangan Agama turut Menarik dicermati bahwa fungsi 1958, di antaranya ialah; memajukan
menyebarkan siaran pamflet dan brosur penyuluhan agama di masa lalu tidak perkembangan masyarakat agama dalam
lewat udara di atas daerah-daerah yang ditujukan kepada masyarakat umum. lapangan kerohanian, sehingga tercapai
diduduki Belanda serta menyelenggarakan Kementerian Agama tidak ingin ketinggian moral dan kecerdasan umum
siaran-siaran agama Islam melalui mengambil fungsi dakwah dan tabligh yang dalam hidup bermasyarakat dan hidup
radio guna membangkitkan semangat telah berjalan dan mengakar di tengah beragama, membantu segala sesuatu
patriotisme bangsa Indonesia untuk masyarakat Islam di bawah bimbingan yang bersangkut-paut dengan pendidikan
membela kemerdekaan dan kedaulatan para ulama, amil, khatib, mualim, guru rohani kepada anggota-anggota Angkatan
tanah air dari agresi penjajahan. mengaji dan lainnya yang sehari-hari Perang dan menyelenggarakan segala
Sejak Januari 1951 dalam periode secara fungsional bekerja memakmurkan sesuatu yang bersangkut-paut dengan
Menteri Agama K.H.A.Wahid Hasjim masjid, surau, langgar serta melayani pendidikan rohani di asrama-asrama,
dibentuk Jawatan Penerangan Agama masyarakat dalam bidang agama. rumah-rumah penjara dan tempat-tempat
di pusat dan Kantor Penerangan Agama Kegiatan penyuluhan agama oleh lain yang dipandang perlu.
Provinsi. Pada setiap Kantor Urusan Agama petugas Kementerian Agama dan Guru Saya ingin mengutip Gazali Thaib
Kabupaten diangkat Staf Penerangan Agama Honorer (GAH) pada Kementerian dalam artikel “Tanggung Jawab Pegawai

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


10
K AJIAN UTAMA
Direktorat Penerangan Agama. Keputusan
pembentukan Direktorat Penerangan
Agama berlaku mulai tanggal 1 Mei 1963
berdasarkan Keputusan Menteri Agama
No 47 Tahun 1963.
Sekarang Kementerian Agama
menggunakan istilah Penyuluh Agama.
istilah tersebut mulai dipakai sejak tahun
1985 dengan adanya Keputusan Menteri
Agama No 791 Tahun 1985 tentang
Honorarium Bagi Penyuluh Agama.
Istilah Penyuluh Agama secara resmi
digunakan sebagai pengganti istilah Guru
Agama Honorer (GAH). Dalam Peraturan
Pemerintah No 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil,
antara lain dinyatakan bahwa untuk
meningkatkan mutu profesionalisme
dan pembinaan karir pegawai negeri
sipil perlu ditetapkan jabatan fungsional.
Kemudian, lahir Keputusan Presiden No
87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang
antara lain menetapkan bahwa Penyuluh
Agama adalah jabatan fungsional pegawai
negeri yang termasuk dalam rumpun
jabatan keagamaan.
Keputusan Menkowasbangpan
No 54/KEP/MK.WASPAN/9/1999
menetapkan jabatan fungsional Penyuluh
Agama dan angka kreditnya. Pengaturan
lebih lanjut ditetapkan melalui Keputusan
Bersama Menteri Agama dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor
574 Tahun 1999 dan Nomor 178 Tahun
1999. Mengacu pada peraturan di atas,
pengertian Penyuluh Agama adalah
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang secara
penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan bimbingan
keagamaan dan penyuluhan pembangunan
melalui bahasa agama.
Demikian sekelumit catatan
sejarah transformasi dari Guru Agama
Honorer (GAH) ke Penyuluh Agama.
Hemat saya, banyak mutiara berharga dari
Kementerian Agama” dalam Majalah rumah-rumah penjara, di asrama-asrama masa lalu yang layak menjadi bahan kajian
Penuntun No 7, Djuli 1959 bahwa (polisi, tentara, buruh, rumah-rumah yatim dan perbandingan di masa sekarang dalam
indikator atau hasil usaha Jawatan dan miskin, wanita “P”), objek transmigrasi upaya penguatan fungsi penyuluhan
Penerangan Agama dapat dilihat dari: (1) dan lain-lain yang diajarkan oleh Guru- agama yang lebih fokus, memiliki peta
bertambah tebalnya semangat dan jiwa guru Agama Honorer (GAH). Menurut data, wilayah dan data penyuluhan agama yang
beragama di kalangan masyarakat berkat sampai akhir 1958 jumlah Guru Agama akurat sehingga mencapai hasil optimal
kegiatan juru-juru penerangan agama, (2) Honorer pada Jawatan Penerangan Agama untuk kepentingan umat. Wallahu a’lam
pergaulan yang baik, aman dan harmonis yang bekerja memberikan penyuluhan bishawab.
antara pemeluk-pemeluk berbagai agama agama berjumlah 1.000 orang.
serta masing-masing leluasa menjalankan Seiring regrouping organisasi (M. Fuad Nasar)
ibadat dan syariatnya masing-masing, (3) Kementerian Agama, maka Jawatan
telah meratanya penyuluhan agama di Penerangan Agama berubah menjadi

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


11
K AJIAN UTAMA
SAAT PERAN PENYULUH AGAMA
DIPERBINCANGKAN
I
mam Mukozali, nama yang tidak
asing bagi keluarga besar Kemenag
Kabupaten Sidoarjo. Dia adalah
penyuluh senior yang dipercaya
sebagai Ketua Kelompok Kerja
Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur. Saat wawancara khusus
dengan kru Majalah Bimas Islam (21/4),
Imam, begitu biasa dipanggil, menyatakan
bahwa pihaknya telah bekerja sepenuh
hati dan berharap ada perhatian lebih dari
pemerintah pusat kepada penyuluh agama
di daerah-daerah.
“Maaf pak, ini bukan mengeluh. Kami
bersama teman-teman di sini benar-benar
mengabdi. Banyak keterbatasan yang
kami temui di lapangan. Kendala utama
kami itu terbatasnya kendaraan dinas
yang bisa digunakan menuju lokasi warga
binaan secara rutin. Dari 24 penyuluh
PNS di Kabupaten Sidoarjo, hanya ada
3 (tiga) kendaraan dinas. Selebihnya
menggunakan kendaraan pribadi, atau
ongkos dari saku sendiri”, ungkapnya.
Lebih lanjut Imam mengungkapkan,
kebijakan pemerintah terhadap penyuluh
dibandingkan dengan penghulu berbeda
sekali. Regulasi terkait penghulu begitu
rigit. Mereka mendapat apresiasi yang
cukup, bahkan lebih dari sekedar cukup.
Saat melakukan pecatatan nikah di
luar KUA mereka mendapatkan uang
honorarium dan transportasi. Tugas
dan fungsinya pun nyaris tanpa kendala,
karena seluruh perangkatnya telah
tersedia. Sementara penyuluh agama, lain
ceritanya. Apalagi yang berstatus Non PNS Imam setengah bertanya. terperosok ke kubangan. Semoga jalan ke
atau honorer. Masalah yang disampaikan Imam Kumejing lebih bagus lagi.
“Coba kita lihat pak. Tugas kami itu Mukozali diamini juga oleh Wakhid Dari gambar-gambar yang diunggah,
berat. Banyak beban kemasyarakatan yang Setiawan, seorang penyuluh agama nampak plat sepeda motor yang digunakan
diserahkan ke pundak para penyuluh. Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. saat bertugas tidak berwarna merah, alias
Kami selalu disebut-sebut saat ada konflik Di timeline media sosialnya, Facebook, kendaraan pribadi. Saat dikonfirmasi
bernuansa keagamaan di masyarakat. Wakhid menggugah foto-fotonya saat MBI melalui sambungan telepon, Wakhid
Penanganan aliran sempalan, pembinaan pulang pagi hari dari lokasi binaan. Lokasi mengatakan bahwa itu kendaraan pribadi.
Majelis Taklim, warga Lapas, dan penghuni yang ekstrem, jalan tanah yang penuh Dirinya tidak mendapat kendaraan dinas
lokalisasi, kenakalan remaja, pencegahan lumpur “terpaksa” dijalaninya karena dari kantor.
radikalisme dan Narkoba, serta banyak panggilan tugas. Dalam komentar foto- “Betul pak. Itu kendaraan pribadi.
lagi tugas-tugas kami. Tapi bagaimana fotonya diberi tulisan: Balada penyuluh. Lokasi menuju warga binaan cukup jauh.
perhatian pemerintah kepada penyuluh? Tugas malam dilaksanakan, pulang pagi Sekitar 8 KM jalan darat, melewati jalan-
Kenapa penghulu terus yang diurus?”, ujar pun dijalani. Tapi apalah daya motor jalan tanah, becek saat hujan, dan harus

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


12
K AJIAN UTAMA
menembus hutan pula. Itu kami yang di kepulauan, khususnya di pulau Natuna pemerintah pusat saat ini. Tidak kurang
daerah Jawa, bagaimana kawan-kawan harusnya dibedakan honorariumnya presiden JOKOWI telah mengintruksikan
kami yang di luar Jawa?”, jawab Wakhid dengan yang di daratan. Apalagi honor kami kepada Badan Perencanaan
dengan penuh semangat. hanya Rp 300 ribu perbulan. Dibandingkan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Problem teknis yang diungkapkan dengan honor penyuluh yang lain jauh agar meredesain posisi penyuluh agama
oleh kedua penyuluh tadi dapat sekali. Kami ini menyuluh agama yang ada dalam pembangunan nasional. Dalam
menggambarkan, betapa penyuluh agama hubungannya dengan kehidupan dunia sebuah rapat Tripartit antara Bappenas,
saat ini masih membutuhkan perhatian dan nasib di akhirat. Kenapa pemerintah Kementerian PMK, dan Kementerian
kurang memperhatikan soal ini?”, tanya Agama di kantor Bappenas dijelaskan
salah satu tokoh masyarakat yang skema penataan ulang penyuluh agama.
menjadi penyuluh honorer saat kru MBI Dalam paparannya di hadapan
dipertemukan dengan mereka. peserta, pejabat dari Bappenas
Meski demikian, beberapa penyuluh menjelaskan bahwa penyuluh memiliki
yang ditemui nampak begitu bersemangat posisi yang sangat strategis dalam
saat ditanyakan tugas-tugasnya. Dengan pembangunan bangsa. Penyuluh agama
segala keterbatasan yang dimiliki, rerata berada pada posisi yang sangat penting
penyuluh di pelosok memiliki ghirah atau untuk ikut menjaga stabilitas kehidupan
semangat yang tinggi dalam membina umat beragama sebagai pilar penting
umat. Bukan soal kepentingan dunia yang dalam pembangunan nasional. Ada
dipikirkan, tetapi bagaimana mereka beberapa skenario yang akan dilakukan
dapat berperan dan memberi manfaat untuk membenahi penyuluh agama.
untuk masyarakat sekitarnya. Pertama, terkait soal regulasi.
Dilihat dari sisi ini, nampak Langkah ini menjadi yang paling pokok
optimisme yang tinggi terkait peran dalam mendesain ulang posisi penyuluh
mereka yang masih sangat dibutuhkan agama agar memiliki posisi tawar yang
masyarakat. Hanya saja, masih ada yang memadai. Regulasi penyuluh agama,
memandang sebelah mata peran penyuluh khususnya penyuluh non PNS atau honorer
selama ini, khususnya sesama pegawai dengan jumlah yang fantastik, tidak kurang
Kemenag non penyuluh. dari 90.000 (sembilan puluh ribu) untuk
“Tugas kami banyak dilakukan di luar seluruh penyuluh agama di Indonesia,
jam kerja. Pembinaan Majelis Taklim rata- belum diatur secara khusus, misalnya
rata dilakukan selepas ashar, atau bahkan melalui Undang-undang atau setidaknya
malam hari. Banyak juga harus membina Peraturan Pemerintah. Akibat dari
di hari libur. Sementara pada jam-jam lemahnya regulasi ini banyak rekrutmen
kerja kami membuat laporan, berdiskusi penyuluh honorer yang dilakukan dengan
dengan sesama penyuluh, atau sekedar cara yang tidak benar. Pada saat yang sama
koordinasi. Nah di situlah kami kadang mereka dibebani tugas yang berat dengan
sedih, ada sebagian rekan kami yang honorarium yang kecil.
memandang kurang positif, menganggap Kedua, posisi dalam hubungan kerja
kami tidak ada kerjaan”, tukas Imam penyuluh agama non PNS atau honorer
dengan penuh keheranan. tidak diikat atau didasarkan pada Undang-
undang tentang Aparatur Sipil Negara
Penataan Posisi Penyuluh Agama (ASN), sehingga untuk meningkatan
kesejahteraan (honorarium) mereka
Luasnya medan tugas dengan “modal” mengalami kendala regulasi. Penetapan
semua pihak. Belum lagi jika bicara kecil bagi penyuluh menjadi catatan honorarium penyuluh agama non PNS
penyuluh agama non PNS atau honorer. tersendiri. Apalagi problem umat muncul sebanyak Rp 300.000 perbulan hanya
Saat kru MBI melakukan liputan di pulau- silih berganti. Banyaknya kelompok paham diatur oleh Keputusan Menteri Agama
pulau terluar untuk bertemu dengan dan aliran sempalan, munculnya orang- (KMA) setelah mendapatkan persetujuan
penyuluh non PNS lebih banyak lagi yang orang yang mengaku nabi atau Imam dari Komisi VIII DPR RI. Sebelumnya
dikeluhkan. Satu hal yang disampaikan Mahdi, banyaknya sikap dan perilaku jumlah honorarium mereka hanya Rp
oleh penyuluh di pulau Natuna adalah radikal sebagian umat Islam, penyebaran 150.000 perbulan, dan setelah dilakukan
masalah honorarium bulanan yang Narkoba yang semakin memprihatinkan, kajian dan usulan kepada DPR akhirnya
hanya Rp 300,000,00 (tiga ratus ribu). kenakalan remaja, dan tingginya angka disetujui menjadi Rp. 300.000 perbulan.
Dibandingkan dengan honor penyuluh kejahatan merupakan problem nyata yang Karena itu, langkah penting penataannya
yang lain, seperti penyuluh pertanian, menjadi obyek binaan penyuluh. lebih pada hubungan kerja penyuluh
penyuluh KB, dan lainnya jauh sekali Menyadari posisi yang sangat agama yang harus didasarkan UU tentang
besarannya. strategis di atas, posisi penyuluh agama ASN dengan sistem PPPK (Pegawai
“Kami yang tinggal di wilayah telah mendapat perhatian serius dari Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


13
K AJIAN UTAMA
Ketiga, perlunya membuat standar Badan Perencanaan Pembangunan diakses kapanpun jika dibutuhkan.
kinerja yang jelas dan terukur. Selama ini, Nasional (Bappenas) RI menegaskan “Aplikasi e-Kinerja Penyuluh
tugas dan fungsi penyuluh agama tidak saat wawancara khusus dengan MBI, menjadi media penting bagi kinerja
memiliki standar yang jelas. Terdapat bahwa saat ini penyuluh agama mendapat penyuluh yang dilakukan sehari-hari.
form-form laporan rutin yang harus dibuat perhatian serius dari pemerintah Jokowi- Data seluruh penyuluh yang lengkap,
oleh mereka, namun fakta di lapangan JK melalui kajian-kajian menyeluruh. termasuk di dalamnya tedapat nomor HP,
tidak berjalan dengan baik. Beban tugas “Saat ini kami sedang melakukan sehingga dapat dihubungi kapanpun jika
yang beragam dan tingkat capaian yang kajian mendalam terhadap peran diperlukan. Bahkan sangat dimungkinkan
sulit diukur menjadi faktor utama yang penyuluh, khususnya penyuluh agama Menteri Agama akan menyapa langsung
menjadi kendala bagi upaya peningkatan honorer. Banyak aspek yang kami lihat kepada penyuluh”, tegasnya dengan penuh
kesejahteraannya. Sehingga untuk untuk memastikan agar persoalan ini optimis.
memperbaiki tata kelola pada kualitas dapat diselesaikan dengan baik, meski Selain perbaikan terkait pada
kinerja penyuluh harus dibuat standar memerlukan tahapan-tahapan tertentu”, penyuluhnya, Muchtar Ali juga
tugas dan kinerja yang harus dipedomani ujarnya. menekankan pentingnya memprioritaskan
oleh seluruh penyuluh agama. Hal sama juga menjadi perhatian program-program strategis untuk
Keempat, pola rekruitmennya Direktur Penerangan Agama Islam mendukung pembinaan umat melalui
harus dilakukan berdasarkan kajian yang Kementerian Agama, Muchtar Ali. Mantan ketelibatan para dai di seluruh Indonesia.
mendalam dengan menggunakan data- direktur Urusan Agama Islam dan Banyaknya problem umat yang terus
data rasio umat dan kebutuhan di lapangan. Pembinaan Syariah yang menggantikan bermunculan tidak memungkinkan hanya
Banyak ditemukan fakta lapangan, khusus Euis Sri Mulyani ini memiliki atensi khusus ditangani oleh penyuluh, tetapi harus
untuk penyuluh agama non PNS dari untuk memperbaiki posisi penyuluh. bersinergi dengan para dai dan muballigh
mereka yang berstatus pensiunan pegawai, Langkah awal yang akan dilakukan agar dapat menyentuh masalah-masalah
guru madrasah yang telah mendapatkan pihaknya adalah dengan melakukan kemsayarakatan. Salah satu program yang
tunjangan profesi, dan lainnya, sehingga pemetaan penyuluh melalui pendataan ingin digagas adalah program 7000 Dai
penerimaan honornya menjadi double berbasis aplikasi Sistem Informasi Bersertfikat. Program ini akan dilakukan
account yang tidak diperbolehkan dalam Manajemen Penerangan Agama Islam dengan bermitra bersama Ormas Islam
sistem penganggaran. Belum lagi penyuluh (SIMPENAIS). untuk menciptakan kader dakwah yang
agama yang tidak didasarkan pada data “Saat ini kami tengah gencar- berkualitas dan memiliki wawasan
by name by address, dimana ada nama- gencarnya meminta Kanwil Kementerian kebangsaan yang kuat.
nama double atau sekedar nama tetapi Agama Provinsi untuk mendata ulang “Program strategis yang kami
mendapatkan honorarium. Banyak pula seluruh penyuluh, baik PNS maupun Non canangkan untuk meningkatkan kualitas
penyuluh yang memiliki kemampuan PNS ke dalam aplikasi SIMPENAIS. Dalam pembinaan umat adalah dengan membuat
sangat terbatas, misalnya hanya sekedar waktu dekat insya Allah kami memiliki program 7000 Dai Bersertifikat. Program
guru ngaji baca Alquran di sebuah desa, dan data yang bagus tentang penyuluh ini dapat dilakukan dengan bermitra
tidak memiliki kemampuan kepenyuluhan dengan by name by address yang dapat bersama stake-holders (Ormas Islam)
yang memadai, dan lain sebagainya. Jika dijadikan sumber data yang valid, yang untuk menciptakan dai yang berkualitas
pola rekutmen ini diperbaiki maka akan sangat bermanfaat untuk pembinaan dan memiliki wawasan kebangsaan dan
berkonsekuensi pada pengurangan jumlah maupun basis penganggaran”, katanya saat berpaham Islam rahmatan lil-alamin”,
yang sangat signifikan. wawancara di ruang kerjanya(18/4). imbuhnya.
Kelima, peningkatan jumlah Menurutnya, penyuluh agama adalah Berbagai langkah yang sedang dan
honorarium yang lebih pantas dengan garda terdepan dalam menangani berbagai akan dilakukan terkait dengan penyuluh
anggaran belanja yang lebih signifikan. problem keummatan. Penyuluh menjadi dan perannya tersebut akan membuka
Pada posisi yang sama, anggaran dengan kepanjangan tangan Kementerian Agama peluang yang lebih besar, bahwa posisi
fungsi agama yang tidak diatur khusus yang hadir di tengah masyarakat. Banyak penyuluh agama bersama dengan para dai
dalam Undang-undang sebagaimana hal yang harus diperhatikan menyangkut dan muballigh akan mengambil peran yang
fungsi pendidikan sebanyak 20% dari penyuluh, baik dari sisi kompetensi, signifikan dalam pembangunan nasional.
total anggaran APBN menjadi faktor cakupan peran, kesejahteraan, dan peta Problemnya memang sangat kompleks,
penghambat yang serius. Namun secara masalah yang dihadapi. Langkah yang akan anggarannya juga sangat terbatas karena
bertahap dapat dilakukan dengan dilakukan pihaknya adalah melakukan masuk wilayah anggaran fungsi agama.
komitmen semua pihak dalam rangka pemetaan secara nasional agar diketahui Namun semua itu akan terwujud sangat
memperbaiki kualitas pembinaan umat keterukuran kinerjanya. Pihaknya telah dibutuhkan political will pemerintah agar
beragama untuk kelanjutan pembangunan menyiapkan aplikasi khusus agar seluruh masalah penyuluh agama bukan hanya jadi
nasional. penyuluh mendokumentasikan tugas perbincangan (wacana), tetapi betul-betul
Kelima faktor di atas menjadi dan fungsinya sebagai bentuk kinerja menjadi moment perbaikan yang terarah
perhatian Pemerintah Pusat saat ini melalui aplikasi e-Kinerja Penyuluh. dan nyata.
untuk menaikkan daya tawar penyuluh Melalui aplikasi ini penyuluh di seluruh
agama agar berdampak jelas bagi nusantara akan diketahui posisinya karena (Thobib Al-Asyhar)
pembangunan bangsa. Ahdiat, Direktur tercantum berdasarkan data yang lengkap,
Agama, Kebudayaan, dan Olah Raga termasuk nomor telepon (HP) yang bisa

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


14
K AJIAN UTAMA

Mencari Penyuluh di Handphone


T
anggal 9 Maret 2016 lalu terutama generasi yang lahir menjelang disampaikan internet itu benar dan
bertepatan dengan 29 Jumadil atau setelah tahun 2000-an selalu sangat tergantung dari mana penjelasan
Awal 1437 H merupakan berhubungan dengan internet. itu berasal. Dengan hanya mengetikakkan
momen yang sangat penting Salah satu revolusi dunia internet kata-kata yang sedang dicari “para santri
bagi masyarakat Indonesia. di Indonesia adalah penggunaan aplikasi virtual” yang sedang mendalami agama
Hari itu mulai sekitar pukul 07.00 WIB media sosial internet bernama WhatsApp Islam akan memperoleh penjelasan
terjadi peristiwa gerhana matahari yang terintegrasi dengan nomor yang mereka inginkan. Mereka juga bisa
yang hampir merata di seluruh wilayah handphone. WhatsApp memanjakan memilih informasi mana yang akan diambil
Indonesia yang mayoritas pendududknya penggunanya karena tidak hanya bisa atau dirujuk yang paling meyakinkan dari
beragama Islam. Namun yang lebih menyampaikan pesan dalam bentuk sekian banyak informasi yang ada.
menarik sesungguhnya bukan peristiwa kata-kata, tetapi juga gambar, suara, Ketiga, belajar agama lebih bersifat
gerhananya, tapi terjadinya ajakan massif dan video. Disebut revolusioner privat. Memang salah satu karakter yang
kepada umat Islam untuk melakukan karena para pengguna hanphone harus ditularkan oleh teknologi informasi adalah
shalat gerhana matahari atau shalat kusuf. berlangganan paket data internet, orang semakin sibuk dengan dirinya
Ini berbeda dengan peristiwa gerhana sehingga para pengguna aplikasi ini harus sendiri, tepatnya dengan hanphonenya
matahari atau gerhana bulan yang terjadi berlangganan paket data internet. Dan dari pada dengan lingkungan sekitarnya.
tahun-tahun sebelumnya. sejak menggunakan aplikasi WhatsApp itu Dalam hal belajar agama, di dunia nyata
Melalui berbagai media sosial mereka sudah mulai berselancar internet, mereka mungkin sungkan atau malu
berbasis internet seperti Facebook, Twitter tidak harus melalui layar komputer tetapi menanyakan berbagai persoalan agama
atau WhatsApp, ajakan shalat kusuf cukup melalui hanphone atau smartphone. kepada orang lain, misalnya kepada ustadz
itu menyebar disertai dengan berbagai Mereka internetan setiap hari, bahkan atau penyuluh. Namun melalui hanphone
penjelasan yang sangat detil mengenai setiap saat setelah bangun tidur sampai mereka sendiri, mereka bisa bertanya
pengertian shalat gerhana, bagaimana dalil menjelang tidur malam. mengenai ha-hal yang paling mendasar
dan hukumnya, apa syarat dan rukunnya, Menariknya, para peselancar internet sekalipun tentang agama, bahkan sampai
bagaimana perbedaannya dengan shalat ini tidak hanya memanfaatkan hanphone hal yang paling tabu sekalipun.
biasa, serta dalam shalat gerhana ini mereka untuk mencari informasi dan
dipersyaratkan adanya khutbah pun hiburan. Mereka juga memanfaatkan Dimana Penyuluh?
di media sosial tersebar banyak sekali hanphon untuk menampah pengetahuan
naskah khutbah shalat kusuf yang bisa mereka tentang agama. Bahkan saat ini Pergeseran sarana dakwah itu
digunakan. Ada juga penjelasan ilmiah internet menjadi sarana belajar agama apakah menyebabkan ribuan penyuluh
disertai infografis yang sangat menarik yang sangat efektif, mudah dan praktis. Kementerian Agama menganggur?
mengenai proses terjadinya gerhana dan Kenyataan ini mungkin tidak terbayangkan Tentu tidak, karena masih banyak sekali
apa hikmahnya bagi umat Islam. oleh para ahli agama beberapa tahun yang masyarakat yang tidak terhubung dengan
Jadi ajakan yang massif untuk lalu. internet.
melakukan shalat kusuf ini bukan Setidaknya ada tiga alasan mengapa Hanya saja sangat sulit
dilakukan oleh ustadz atau penyuluh orang-orang lebih senang belajar agama membayangkan jika ada penyuluh di masa
agama Islam, namun oleh siapa saja melalui melalui internet. Pertama, mencari sekarang yang tidak mengakses internet
media sosial. Ajakan untuk melakukan informasi keagamaan melalui internet alias gaptek. Jika tidak bisa memanfaatkan
shalat kusuf ini tersebar secara viral dan apalagi dioperasikan lewat hanphone internet sebagai sarana menyampaian
cepat sekali. sangat mudah, tinggal pencet seketika dakwah dan penyuluhan, minimal para
waktu ketika orang membutuhkan penyuluh juga ikut mengakses beberapa
Pergeseran Media Dakwah informasi. Cara ini tentu lebih mudah informasi keislaman yang berkembang
dibanding bertamu atau menghubungi di internet. Jangan sampai apa yang
Perkembangan media informasi ustadz atau penyuluh, dan juga lebih akan disampaikan oleh penyuluh ditolak
berbasis internet pada titik tertentu mudah dibanding membuka halaman oleh masyarakat karena masyarakat
memang cukup menggembirakan bagi perhalaman kitab kuning untuk mencari mendapatkan informasi yang lebih
umat Islam. Internet bisa menjadi sarana sendiri penjelasan yang dimaksud. lengkap dari sumber terpercaya yang
dakwah dan penyebaran informasi Kedua, internet selalu bisa menjawab dibacanya melalui internet.
mengenai ajaran agama Islam yang cukup apapun pertanyaan yang diajukan, Masyarakat sekarang ini bisa
efektif. Hampir semua orang sekarang, meskipun tidak selalu jawaban yang mengakses langsung penjelasan dari

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


15
K AJIAN UTAMA
tokoh atau ulama terkemuka d Indonesia
mengenai berbagai informasi hukum,
terutama berkaitan dengan kasus atau
isu-isu terkini melalui internet. Jadi

MP Mimbar Penyuluh
penjelasan yang berasal dari para peyuluh
agama bisa jadi sangat ketinggalan zaman
dan kurang update jika mereka tidak bisa
memanfaatkan internet untuk menambah
wawasan atau bahan penyuluhan. Informasi, Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam
Namun lebih dari mengakses
informasi keislaman melalui internet
secara passif, semestinya tugas penyuluh
di era sekarang ini adalah secara aktif
memanfaatkan teknologi informasi ini
untuk keperluan dakwah. Salah satu website yang cukup dakwahnya akan lebih luas.
Satu lagi karakter penyebaran populer memakai nama domain “penyuluh” Pesan tersebut juga tersirat dalam
informasi melalui internet adalah tidak adalah Mimbar Penyuluh yang beralamat “Workshop Dakwah Berbasis Internet” di
dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbagai di www.mimbarpenyuluh.com. Website lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
informasi yang diupload di internet bisa ini dikelola secara berjejaring namun Agama Propinsi Lampung dilaksanakan
diakses kapan saja dan dari mana saja. mengamati kelengkapan kontennya, pada 22- 24 Juni 2015 lalu di Balai
Sehingga peran penyuluh tidak dibatasi website ini belum dimanfaatkan untuk Pelatihan Koperasi. Namun pelatihan-
oleh daerah dimana mereka berdomisili. menyebarkan konten penyuluhan. pelatihan semcam itu tidak akan banyak
Jadi pesan dakwah yang disampaikan oleh Beberapa artikel yang dupload baru dalam berdampak jika tidak dikawal secara serius
penyuluh di satu daerah bisa diakses oleh tahap sosialisasi internet untuk beberapa melibatkan pihak-pihak yang kompeten
masyarakat yang tinggal di daerah lain, keperluan, termasuk dakwah. Salah satu dalam hal pengelolaan website. Mayoritas
begitu juga sebaliknya. artikel yang cukup populer malahan berisi website di lingkungan Kementerian Agama
Para penyuluh secara administratif tentang kiat mendapatkan uang lewat di daerah-daerah hanya berisi semacam
di tugaskan di satu kabupaten/kota internet. Tidak ada yang salah, hanya saja laporan kegiatan, belum dianfaatkan
tertentu sementara kerja-kerja dakwah website penyuluh ini belum dimanfaatkan untuk kepentingan penyuluhan.
dan penyuluhan berbasis internet sangat untuk keperluan penyuluhan agama Islam Dalam konteks penyuluhan
tidak tergantung dengan wilayah tempat yang dimaksud. agama Islam, website berfungsi untuk
penyuluh berada. Namun dalam sistem Kantor Kemenag Kabupaten Langkat menyimpan beberapa penjelasan penting
kerja dunia cyber, jika ribuan penyuluh Sumatera Utara pada 23 November lalu yang dibutuhkan oleh umat Islam, seperti
dari berbagai daerah saling berjejaring meluncurkan website penyuluh yang tidak dalam menu-menu yang ditapilkan di
satu-sama lain melalui media internet menggunaan nama domain penyuluh. website penyuluh Kemenag Kabupaten
dan saling melengkapi maka dakwah Website ini dinamai Syiar Dakwah yang Langkat di atas. Beberapa materi yang
Islam di Indonesia akan semakin mantab. beralamat di www.syiardakwah.com. Dari akan diupload di website sebenarnya
Semakin banyak konten tertentu tersebar sisi konten website ini cukup lengkap, tinggal memindahkan secara manual dari
di internet maka konten tersebut akan menyediakan beberapa menu penting buku-buku penyuluhan atau kitab-kitab
dominan dan mempengaruhi opini dan untuk kepentingan penyuluhan seperti yang menjadi rujukan para penyuluh
perhatian masyarakat. doa, shalat, zakat, puasa, haji, tauhid, selama ini.
pemikiran Islam, khutbah jumat. Beberapa Kerja pengelolaan website sangat
Website Penyuluh rubrik tersebut sudah terisi meskipun tergantung dengan traffict atau lalu lintas
kurang update. Ada juga rubrik penting kunjungan dan peringkat keberadaannya
Jika kita melakukan pencarian di yang interaktif, yakni rubrik “tanya jawab” dibanding jutaan website yang lain, maka
internet, misalnya dengan mengetikkan namun hingga laporan ini ditulis, rubrik perlu ada perencanaan yang matang.
kata “penyuluh” di mesin pencarian (search itu belum tergarap. Website yang rangking dan traffictnya
angine) Google, kita akan menemukan Dalam konteks penyuluhan, bagus akan selalu dominan dan akan
bahwa belum banyak penyuluh di sebenarnya website penyuluh ini juga muncul di halaman pertama setiap orang
Indonesia yang memanfaatkan internet berfungsi untuk mendokumentasikan melakukan pencarian di search angine
sebagai media dakwah. Mungkin saja para dakwah bil lisan atau dakwah yang Google.
penyuluh memakai nama pribadi dan tidak dilakukan oleh para penyuluh melalui Salah satu kunci peningkatan ratting
memakai nama atau identitas penyuluh ceramah-ceramah mereka. Jika materi dan traffict adalah rutinitas update. Maka
dalam domain website atau akun media dakwah ini ditulis dan dilengkapi sumber- beberapa materi yang ada bisa diupload
sosial mereka. Namun sebagai sebuah sumbernya dan kemudian disebarkan secara bertahap dan mencari momen
institusi atau unit kerja di lingkungan lewat internet maka tidak hanya akan yang pas. Misalnya, berbagai penjelasan
Kementerian Agama, para penyuluh berfungsi sebagai dokumen atau laporan mengenai shalat dan seluk-beluknya bisa
belum memainkan peran signifikan di kegiatan penyuluhan, namun jika sudah diupload setiap hari selama bulan Rajab
kancah dakwah internet. diupload di internet maka jangkauan dalam suasana peringatan Isra’ Mi’raj.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


16
K AJIAN UTAMA
Penjelasan mengenai puasa dan semua menarik untuk disebarkan secara viral dan website, maka materi bisa dikirimkan
hal yang terkait puasa bisa diupload berantai melalui media sosial. langsung ke tingkat pusat melalui sistem
secara rutin selama bulan Ramadhan, dan Kembali ke pertanyaan, apa yang bisa informasi induk yang dikelola oleh
seterusnya. dan perlu dilakukan oleh par penyuluh di Direktorat Jenderal Bimas Islam. Namun
era teknologi informasi? Data di Direktorat sesungguhnya kerja-kerja dunia cyber
Tim Cyber Penyuluh Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama atau dunia maya tidak tergantung wilayah
RI, terdapat 4.016 penyuluh PNS dan kerja. Pembagian berdasarkan wilayah
Perkembangan teknologi informasi 75.313 penyuluh non PNS. Jumlah itu kerja hanyalah untuk memudahkan urusan
yang demikian cepat sebenarnya telah sangat-sangat besar untuk keperluan koordinasi saja.
menempatkan website sebagai media penyebaran informasi dan dakwah melalui Selain publikasi atau upload materi
informasi yang mulai usang. Peran meda internet. Kerja-kerja dunia cyber, melalui website, publikasi bisa dilakukan

website sebenarnya telah digantikan oleh sebenarnya adalah kerja keroyokan. melalui berbagai media sosial yang ada.
berbagai media sosial seperti Facebook, Semakin banyak konten yang tersebar, Lalu agar berbagai isu, informasi dan
Twitter, WhatApp, Line dan Instagram seberti dalam penyebaran informasi shalat materi penyuluhan yang dikelola dapat
dengan karakteristik unik masing- kusuf di atas, maka semakin mungkin akan tersebar dan dakses oleh para pengguna
masing. Media sosial yang memproduksi mempengaruhi opini dan pemahaman internet secara sistematik dan terencana,
dan menyebarkan konten video, audio, masyarakat. maka Subdit Bimbingan dan Penyuluhan
infografis, atau meme yang berisi pesan- Mestinya para penyuluh di Agama Islam Direktorat Penerangan
pesan singkat disertai lay out yang seluruh Indonesia bisa berjeraring dan Agama Islam, pada Direktorat Jenderal
menarik ini lebih disukai para pengguna memerankan diri sebagai tim cyber Bimas Islam Kementerian Agama Pusat
internet sekarang ini. Media sosial berbasis penyuluh yang bekerja secara sistematik bisa memerankan diri sebagai tim leader
internet yang diakses dengan hanphone dan terencana. Pembagian peran dapat pengelolaan dakwah cyber ini.
ini lebih cepat menjadi sarana penyebaran diatur, misalnya para penyuluh di satu Alhasil, banyak sekali sebenarnya
informasi. wilayah berbagi tugas dalam memproduksi yang bisa dilakukan oleh para penyuluh
Namun fungsi website sebagai sarana konten dengan mengetikkan materi- melalui dunia maya atau dunia cyber yang
menyimpan informasi baik berupa artikel materi penyuluhan dasar Islam dimulai menjadi sarana utama bagi masyarakat
naratif, gambar, audio maupun video tetap dari tuntunan ibadah shalat, zakat, atau untuk belajar agama Islam. Dunia maya itu
tidak tergantikan. Berbagai konten dalam puasa kemudian diupload di website nyata saat ini.
website ini juga menjadi bahan yang masing-masing. Jika belum mempunyai (A. Khoirul Anam)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


17
SIMPENAIS
Sistem Informasi Manajemen Penerangan Agama Islam

Lebih baik,
Mudah,
dan Lengkap

bimasislam.kemenag.go.id Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI @bimasislam


WAWANCARA Muchtar Ali, (Dir. Penais)

“Penyuluh adalah Agent of Change!”


P
eran Penyuluh Agama di tanah air ibarat bekerja di dalam senyap. Mereka menjadi penerang di tengah masyarakat, membimbing
umat untuk mengenal agama, mewujudkan kehidupan sosial-spiritual yang harmonis, namun sepi dari publikasi. Para penyuluh
agama di sejumlah daerah seperti di perbatasan, kepulauan, pedalaman, lembaga permasyarakatan, atau daerah lokalisasi memiliki
kisah perjuangannya sendiri-sendiri.
Sejumlah kendala masih menjadi hambatan dalam menopang kinerja para du’at itu. Problematika seperti kompetensi, kesejahteraan,
hingga distribusi penyuluh yang belum merata menjadi PR Ditjen Bimas Islam. Direktur Penerangan Agama Islam (Pena Islam) saat ini
tengah gencar mengurai problematika penyuluh. Bagaimana pandangan Direktur Pena Islam dalam mengembangkan penyuluh agama
di Indonesia? Berikut Majalah Bimas Islam mewawancarainya untuk Anda.

Melihat dari fakta penyuluh yang


belum sesuai harapan, baik dilihat
dari kapasitas, tingkat kompleksitas
problematika umat, dan sebagainya,
langkah-langkah konkrit apa yang perlu
dilakukan?

Pertama, perlu mendudukan


aspek hukum atau legal standing-nya.
Profesi penyuluh harus memiliki dasar
hukum yang kokoh. Saat ini keberadaan
penyuluh agama didasari peraturan
Menkowasbangpan Nomor 54 tahun 1999.
Kita sudah melakukan kajian akademis
bagaimana mengembangkan penyuluh ke
depan, bersama dengan beberapa pihak
terkait seperti Kemenko SDM, dan dengan
pihak sekretariat jenderal. Kita sudah
lakukan perbaikan atau usulan revisi
untuk mengubah Kepmenkowasbangpan
tadi menjadi peraturan Menpan.
Kedua memberikan legalitas yang
kuat juga kepada penyuluh non PNS.
Terlebih sekarang sudah ada UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), di situ hanya dikenal pegawai yang
bekerja pada instansi pemerintah diangkat
oleh pejabat pemerintah sebagai aparatur
sipil negara. Ada juga orang yang diangkat
untuk bekerja pada pemerintah dengan
perjanjian kerja. Kita coba mengusulkan
kepada Menpan, satu pengaturan yang
mencakup penyuluh non PNS yang juga
mempunyai landasan hukum yang kuat, secara dinas kepada Bapak Dirjen untuk yang baik kepada yang lebih baik.
(itu semua) dalam satu aturan. merevisi itu, agar sekalian untuk penyuluh
Ketiga, tentu diperlukan agama. Di beberapa tempat, teryata banyak
pengembangan penyuluh itu sendiri. Artinya dalam anggaran tahun 2016 penyuluh yang sudah sepuh, yang memang
Keempat, perlu dilakukan pemetaan dan ini, bahkan dalam 4 tahun terakhir, saya hanya sekadar guru ngaji tok..
penataan, kaji kembali apa yang menjadi lihat dari data-data belum ada diklat
misi utama dari tugas penyuluh itu. untuk penyuluh. Jumlah mereka 4.616 Kembali kepada regulasi atau
Kami sudah melakukan koordinasi orang yang PNS, dan 75.303 orang itu kesepakatan itu. Kembali pada aspek
dengan Kapus dan Sesdiklat Kemenag kapan bisa selesai? Untuk bicara mengenai legalitas itu. Memang banyak orang yang
untuk mengadakan Pendidikan dan Latihan kemampuan mereka, kesejahteraan, tidak mau bicara tentang hal ini, karena
(Diklat). Awalnya kami mendapatkan sarana mereka bertugas, jadi harus ada akan bicara tentang kemapanan. Menurut
informasi bahwa diklat untuk penghulu komitmen yang besar untuk melakukan saya, perlu dibatasi usia penyuluh sampai
tidak memenuhi kuota, maka kami ajukan perubahan yang lebih baik. Dari suasana 60 tahun.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


19
WAWANCARA

Intinya harus ada pembatasan, berita ini, kami juga punya saran untuk yang paling penting tentu langkah apa
harus ada kriteria atau pola rekrutmen Bimas Islam, setidaknya pada jajaran yang telah kita lakukan?
penyuluh, apa yang menjadi ukuran Bimas Islam, kan ada titik-titik informasi
kompetensi dasar yang harus dikuasai di tingkat provinsi, apakah bisa melalui Apa keinginan Menteri Agama terkait
seorang penyuluh . pertemuan atau melalui media tertentu, penyuluh yang pernah dikomunikasikan
Kami menyadari tidak semua untuk memberikan penyadaran atau dengan Bapak?
penyuluh memiliki ijazah, namun jika pengetahuan tentang cara mengemas
dia memiiki pengakuan masyarakat informasi dan mempublikasikannya, Pertama mereka paham tentang
sebagai tokoh agama maka itu bisa bagaimana mendialogkan dengan tugasnya, mereka memahami benar apa
dipertimbangkan. Pengakuan masyarakat pihak-pihak tertentu, jadi bisa serentak, yang menjadi tugas mereka, dimana
bisa saja lebih berharga dari pada bukti diundang ke Jakarta tapi khusus kita bicara mereka berada, dengan siapa mereka
formal yang dimiliki seseorang, cuma di tentang publikasi atau informasi. Saya rasa bekerja, kemudian bagaimana mereka
situ ada persoalan teknis administrasi perlu untuk seperti itu. Sepulang dari situ berkomunikasi.
karena menyangkut pembiayaan atau mereka akan memiliki suatu penyadaran
menjadi standar tertentu. tentang pentingnya mempublikasikan Berikutnya, setidaknya persoalan
peran penyuluh kepada media. agama pada wilayah kerjanya sungguh-
Disamping kelemahan-kelemahan sungguh sangat dikuasai. Jadi (penyuluh
tadi, banyak penyuluh yang PNS maupun Ada penelitian khusus terkait harus) menguasai dengan sungguh-
Non PNS yang benar-benar bekerja persepsi penyuluh non PNS terhadap sikap sungguh apa yang menjadi tugas mereka
dengan baik. Ketika muncul banyak radikalisme, kita selama ini belum pernah di dalam wilayah mereka itu.
problem dimasyarakat, mereka bekerja tahu sejauh mana sikap peryuluh non PNS
menyelesaikan problem itu, dari sudut terhadap sikap dan perilaku radikal. Ini Kita dulu pernah mempunyai
ini ada satu kritik bahwa Kementerian Bagaimana? program Pendidikan Calon Da’i Muda
Agama atau Bimas Islam khususnya belum (PCDM)...
mampu menarasikan tentang optimisme Kami belum melakukan penelitian
keberhasilan penyuluh. khusus tentang itu, dan belum banyak Nah! Itu program baik yang terhenti
berdialog dengan penyuluh, masih bisa secara hentakan, itulah kelemahan
Dalam situasi sekarang ini setiap dihitung dengan jari, literatur yang manajemen kita. Ada beberapa program
pekerjaan memang memerlukan publikasi, khusus tentang itu juga belum saya dari pendahulu kita yang strategis tapi
apalagi publikasi tersebut menggunakan peroleh. Tetapi dari sejumlah pertemuan tidak berlanjut.
media-media sosial. Mungkin dalam fakta dengan penyuluh, data yang saya peroleh
tidak seperti itu (terkesan tidak optimal memang kalau ada 10 orang, hanya dua Dalam konteks sekarang ini anggaran
bekerja, red), tapi sudah terbangun orang yang pengetahuannya up to date, harus berbasis kepada kinerja, maka ini
persepsi bahwa penyuluh tidak optimal. sisanya tertinggal dengan informasi, harus dievaluasi lagi. Jadi kerelaan untuk
Sesungguhnya mereka bekerja tanpa pengetahuannya tidak berkembang. memberikan anggaran kita yang tidak
mengenal waktu, tapi minim publikasi. Misalnya pernah saya pancing tentang bermanfaat kepada umat kepada unit lain,
Perlu ada publikasi tentang kinerja Charlie Hebdo, satu pun tidak tahu. Atau itu (adalah) suatu amal besar.
penyuluh tidak hanya di tingkat pusat, pertanyaan ‘jelaskan pada saya bagaimana
pada tingkat KanKemenag dan Kanwil itu Anda memahami isu-isu keagamaan itu Direktur Agama dan Kebudayaan
juga harus gencar mengkomunikasikan apa saja?’ itu ada sekitar tujuh orang dari Bappenas menekankan perlu adanya
itu, atau ‘memasarkan’ informasi itu 33 yang menjawab, karena mereka tidak rasionalisasi jumlah penyuluh, di
kepada publik. terpikir tentang hal itu. antaranya distribusi jumlah penyuluh
Kedua, walaupun belum banyak Saya khawatir juga pemahaman yang dianggap kurang merata.
tapi sudah kita lakukan. Misalnya ada mereka tentang radikalisme juga tidak
program yang disebut program pemilihan cukup memadai, lalu pertanyaannya Itu yang sedang kita upayakan,
penyuluh teladan, kalau saya cenderung bagaimana mereka akan memenuhi melalui aplikasi simpena Islam, sehingga
menyebutnya penyuluh berprestasi. harapan kita? sementara penyuluh itu di situ seluruh penyuluh yang bekerja pada
Tinggal bagaimana mempublikasikannya sendiri adalah orang yang memberikan pemerintah dapat terdata dengan benar.
lagi, barangkali metode pemilihannya penerangan di kala orang mengalami Beberapa provinsi telah selesai dan
dapat melibatkan masyarakat. Masyarakat kegelapan, atau penyuluh itu setidaknya kita memiliki komitmen yang kuat, akhir
diberi akses untuk menilai. Karena prestasi adalah orang yang memberikan April ini sudah harus selesai semua. Kami
kerja penyuluh itu lebih banyak dirasakan pertolongan atau bantuan kepada orang memang memberi waktu teman-teman
oleh masyarakat. Maka sebagai feedback- yang mengalami kesulitan dalam masalah selama tiga hari untuk menginput data ini,
nya mereka perlu diberi akses untuk agama. Jawa Barat itu tiga hari selesai.
memberi penilailan kepada penyuluh Kalau dia sendiri tidak memiliki Dit Pena Islam memberikan apresiasi
sehingga hasilnya pun akan lebih objektif, pengetahuan yang cukup tentang hal yang tinggi untuk bidang Pena Islam
lebih baik, kemudian juga publikasinya itu, bahkan tidak diberi akses untuk Jawa Barat atas input dan penyediaan
akan lebih baik. membangun kapasitas itu kan sulit bagi data penyuluh PNS dan Non PNS yang
Memang terkait bagian pengemasan kita. Itulah persoalan kita sekarang. Hal menyentuh angka 100%, dari sini nanti

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


20
Muchtar Ali, (Dir. Penais)

bisa kita ketahui berapa distribusi jumlah kerja harian, seperti tu. kebajikan. Mereka menuntun masyarakat
penyuluh. Lalu siapa yang menyampaikannya untuk dapat mengubah perilaku dari
dan bagaimana polanya? jika keadaan yang tidak baik menuju keadaan
Apakah itu berarti di satu daerah kedudukannya di kecamatan, maka (bisa yang baik.
yang terlalu banyak jumlah penyuluhnya, dipetakan) kecamatan tersebut terdiri dari Misalnya penyuluh kesehatan, itu
apakah akan diredistribusi, distop, atau berapa desa, kemudian kepala KUA atau bukan hanya pada tataran masyarakat
bagaimana? Kasi Bimas Islam sebagai supervisornya tahu tentang kesehatan tapi bagaimana
akan mendistribusikannya ke desa-desa. mengubah gaya hidup masyarakat untuk
Ini persoalan yang tidak mudah. Jika dirasa terlalu jauh antara yang menjadi sehat. Penyuluh pertanian juga
Memindahkan itu menyangkut masalah dilayani dan melayani, maka mereka (para bagaimana mengubah perilaku petani yang
kesejahteraan, pembiayaan pemindahan, penyuluh) bisa ditaruh di desa, base nya tidak produktif kepada yang produktif.
dan sebagainya, termasuk juga lapangan di desa. Nah bisa tidak di desa itu ada Penyuluh agama juga begitu,
tugasnya, dan sebagainya. semacam pusat pelayanan keagamaan di bagaimana mengubah pengetahuan agama
Jadi kita cari cara terbaik, kita sedang desa, disitulah para penyuluh melakukan masyarakat menjadi sikap dan tingkah
lakukan pemetaan dan penataan, kita komunikasi dengan penyuluh lainnya, laku dalam hidup sehari-hari. Istilah
dudukan dan kaji lebih dalam lagi dimana dengan penyuluh pertanian, penyuluh lainnya agent of change.
sebetulnya home base penyuluh itu, di kesehatan, dan sebagainya. Jadi kita tidak Harus ada link, penyuluh tidak bekerja
kecamatan atau di desa? Umpamanya kalau bergerak sendiri. sendiri. Misalnya desa binaan, katakanlah
kita tetapkan di kecamatan, lalu struktur Dalam satu desa itu, misalnya ini milik Bimas Islam, tapi di situ ada juga
pola hubungan kerjanya itu bagaimana? layanannya empat desa, berapa usianya, informasi keagamaan pada tingkat desa.
Kalau di kecamatan itu maka siapa yang taraf pendidikannya, apa masalah Kemudian bagaimana tentang penjagaan
menjadi supervisornya, sebagai quality keagamaan yang sangat mendesak di umat beragama dari penyimpangan pada
assurance yang menjamin kinerjanya? Jika desa merek, nah ini mereka berkoordinasi tingkat desa, semacam deteksi dini. Harus
kepala KUA atau Kasi Bimas Islam, maka dengan penyuluh-penyuluh lainnya. ada program semacam itu. Perlu kita
dia yang akan melakukan pengawasan dan Para penyuluh itu, baik penyuluh revitalisasi kembali desa binaan itu, ini
pengendalian kepada kinerja penyuluh itu. agama, penyuluh kesehatan, dan terhenti. []
Lalu dengan instrumen apa? misalkan kita sebagainya, intinya mereka adalah
buat semacam job sheet atau lembar kerja para pembagi kebaikan, para pembagi (Thobib Al-Asyhar-Sigit Kamseno)

“Harus Ada Rasionalisasi Jumlah Penyuluh”


Wawancara dengan Dr. Hadiat, MA,
Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

P
enyuluh agama menyimpan problem yang tidak sedikit. Rendahnya insentif yang diterima penyuluh agama honorer
menjadi perhatian sejak lama. Insentif yang diterima para pembimbing agama itu dipandang kurang layak untuk me-
menuhi aspek kesejahteraan, padahal peran mereka dalam membimbing umat demikian besar. Banyak faktor yang
perlu dibenahi, mulai dari jumlah SDM, distribusi, kualitas kinerja, hingga persoalan administrasi.
Reporter Majalah Bimas Islam mewawancarai Dr. Hadiat, MA, Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS, beberapa waktu lalu di tengah-tengah kesibukannya. Berikut
petikannya untuk Anda:

Bagaimana perspektif BAPPENAS harus diberdayakan. memberikan pengembangan kompetensi,


terkait penyuluh agama Islam di tanah air Saat ini, dari segi kuantitas, tercatat kesejahteraan, dukungan, dan hal-hal
dewasa ini? sekitar 75 ribuan tenaga penyuluh lainnya kepada para penyuluh. Kondisi
agama Islam. Ini jumlah yang besar. Yang sekarang ini belum optimal.
Penyuluh agama memiliki peran menjadi tantangan adalah bagaimana Jika kita bicara tentang kesejahteraan
yang vital, bagaimana umat Islam dapat mengoptimalkan peran dari para penyuluh (penyuluh) dengan nilai Rp 300 ribu/
memahami dan mengamalkan nilai-nilai itu. bulan tentu sangat tidak layak. Tapi
agama merupakan salah satu peran dari Kita sendiri tidak bisa menuntut lebih (angka tersebut) jika dilihat dari segi
penyuluh agama. BAPPENAS melihat besar dari peran tersebut jika memang dukungan kompetensi jadi relatif. Dari segi
keberadaan penyuluh agama memang kita sendiri belum bisa memposisikan atau pemahaman agama, karena kebanyakan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


21
WAWANCARA

penyuluh itu merupakan tokoh agama Oleh karena itu bagaimana mencari
mungkin iya (kompeten), tapi dari segi solusi agar secara besaran insentif
pengamalan yang konteksnya ibadah bisa terpenuhi, tapi secara jumlah juga
sosial atau bidang lain ini kemudian bisa dirasionalkan. Tentu dalam hal ini
menjadi tantangan. BAPPENAS tidak bisa sendiri, harus
Dari segi sarana prasarana saya rasa koordinasi dengan Kemenkeu, Kemenpan,
memang tidak sesuai kebutuhan, tidak termasuk tentu saja dengan Kemenag
seperti penyuluh di bidang lain seperti (Ditjen Bimas Islam-red).
BKKBN, pertanian, dan sebagainya.
Oleh karena itu kita coba memikirkan Ada pertanyaan yang cukup
bagaimana agar para penyuluh berada ‘menggelitik’ mengapa penyuluh agama
pada tempat yang sebaik-baiknya. yang mengurusi dunia dan keakhiratan
BAPPENAS telah melakukan evaluasi, kok honornya kecil, sementara penyuluh
atau kajian cepat mengenai penyuluh lain yang hanya mengurus dunia honornya
agama ini. Memang gambaran-gambaran lebih besar? ini ada sejarahnya atau
tadi (tentang sarana, insentif, kualitas, bagaimana?
dll -red) itu telah muncul sehingga ada
langkah-langkah yang perlu kita lakukan, Mengenai kronologisnya saya
mulai dari regulasi bagaimana mengenai kurang mengetahui. Sejak awal memang
status dari penyuluh, supaya secara (rekruitmen) penyuluh agama dulu
kewenangan juga didukung oleh peraturan fokusnya dari PNS, karena jumlahnya
perundangan. Jika ingin memenuhi kurang maka direkrutlah tenaga dari
kebutuhan insentif juga secara aturan luar untuk memberikan bimbingan
perlu ada landasannya. Kemudian dari sisi dan penyuluhan keagamaan kepada
kompetensi juga harus ada aturan yang masyarakat. Saya tidak tahu persisnya peran pelayanan agama yang tak dapat
mendukung agar teman-teman penyuluh tapi memang karena volunternya ini dilepaskan dari KUA (penghulu). Penataan
bisa meningkatkan kompetensi dan kebanyakan tokoh agama atau para ustadz, dimulai dari situ.
sebagainya. mungkin mereka terbiasa dengan konsep Tapi memang penyuluh juga menjadi
BAPPENAS yang bertanggungjawab keikhlasan, sehingga karena awalnya prioritas selanjutnya supaya keberadaan
dalam perencanaan dan penganggaran dimotivasi oleh semanagat ikhlas itu, maka penyuluh bisa berperan lebih optimal
ingin menarik hal ini dari segi harapan honornya kemudian diniatkan lagi. Tapi lagi-lagi karena dihadapkan
penganggaran, setidaknya kebutuhan untuk mendapatkan pahala saja. pada jumlah yang relatif cukup besar
minimal penyuluh ini bisa dipenuhi, Tapi kan tentu saja dalam konteks sementara anggaran terbatas, memang
tapi tentu saja hal ini tidak bisa lari dari administrasi tidak bisa seperti itu. perlu penataan yang terstruktur supaya
kondisi yang ada. Anggaran fungsi agama Pemerintah justru harus menghargai yang kita inginkan bisa dilaksanakan.
dari tahun ke tahun memang seperti itu, kapasitas seorang penyuluh secara layak, Kami ingin mendorong para pihak untuk
memang ada peningkatan, tapi antara yang tentu juga harus dibarengi dengan memberikan perhatian kepada penyuluh,
peningkatan dengan kebutuhan itu kompetensi tadi. terutama yang non PNS. harusnya ada
jaraknya jauh. Bukan berarti kita tidak skema-skema yang bisa kita lakukan.
bisa meningkatkan kualitas, kita memang Selama ini muncul kesan adanya Seperti PNS, misalnya ketika kita
harus melakukan strategi bagaimana disparitas perhatian antara penyuluh kekurangan tenaga kita melakukan
melakukan optimalisasi. Kita ingin dengan penghulu, dimana penghulu outsourcing, itu kan ada aturannya, apalagi
meningkatkan insentif penyuluh, tapi difasilitasi dengan perhatian, tunjangan, dengan UU ASN yang baru, penyuluh yang
anggaran terbatas sehingga kita harus dan regulasi yang jelas, sementara baru perlu disesuaikan dengan UU ASN
rasionalisasi jumlahnya, sambil pelan- penyuluh sekalipun biasanya bekerja itu. Sehingga keberadaan tenaga penyuluh
pelan menjalankan hasil evaluasi. di luar jam kerja karena harus mengisi diakui dan diberikan tanggungjawab
Hasil evaluasi kami, diketahui latar pengajian, majelis taklim, dan sebagainya maupun kewajiban yang sama.
belakang pendidikan penyuluh sangat di hari libur, namun nampak belum ada
beragam, jadi harus diseleksi betul, dari perhatian. Ini bagaimana? Apa langkah prioritas yang akan kita
sekian banyak penyuluh mana yang lakukan di tengah jumlah tenaga penyuluh
akan kita pilih. Seperti itulah kebijakan Iya, untuk fakta itu selama ini yang begitu besar sementara kenaikan
penganggarannya. Jadi kita ingin memang masih seperti itu, namun mohon anggaran terhadap fungsi agama tidak
tingkatkan insentif tapi harus diimbangi tidak dimaknai bahwa yang satu lebih signifikan?
dengan rasionalisasi, karena jika kita penting dari yang lain, justru keduanya
tuntut insentif yang besar dengan jumlah penting. Pertama, rasionalisasi jumlah tenaga
penyuluh yang ada sekarang tentu ini Penghulu memang diberikan upaya penyuluh dulu, supaya kebutuhan minimal
akan menggerus pos anggaran yang lain. pembenahan lebih dulu dibandingkan terpenuhi, sekaligus kebutuhan terhadap
Padahal banyak sektor lain di Bimas Islam penyuluh karena selama ini penghulu kualitas penyuluhnya juga terpenuhi.
yang juga tidak kalah penting. banyak disorot oleh umat terkait Kami (BAPPENAS) dengan teman-

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


22
Dr. Hadiat, MA

semua pihak karena sadar akan dari sisi pengajarnya, siswanya, sarana
kebutuhan pendidikan jadi merasa punya prasarananya, dan sebagainya.
tanggung jawab untuk menyelenggarakan Apakah penyuluhan itu masuk dalam
pendidikan itu, maka munculah sekolah- kategori itu? Jika dilihat dari definisi tadi
sekolah swasta. penyuluh ini tidak masuk (dalam definisi
Nah penyuluh juga kebutuhan seluruh pendidikan). Tapi memang (masuk dalam
umat, pemerintah perlu memfasilitasi, tapi ranah pendidikan) secara tidak langsung.
umat juga memang perlu inisiatif. Yang Memang ada juga beberapa yang tidak
sudah berjalan selama ini ‘kan banyak langsung memenuhi kriteria pendidikan,
para ustadz yang punya potensi tapi belum misalnya Perpusatakaan Nasional,
menjadi penyuluh secara formal. Dari sini anggarannya sepenuhnya merupakan
terlihat bahwa tanggung jawab tersebut anggaran fungsi pendidikan, karena
sebetulnya sudah berjalan. dipandang mendukung proses KBM.
Kita memang masih berhadapan Kemudian ada juga di Kemenpora untuk
dengan kewenangan daerah, akan tetapi Olah Raga Prestasi dan Budaya Olah Raga,
sekalipun kita berhadapan dengan di situ anggaran tidak untuk membiayai
masalah kewenangan antara pusat dan proses KBM tapi membiayai hal yang
daerah (terkait ranah agama) tapi saya dikategorikan mendukung (KBM).
pikir seharusnya kalau bersifat supporting Ini mungkin kita perlu pelajari,
dan tidak mengambil alih kewenangan bagaimana peran penyuluh di dalam
pusat ya tidak masalah. Misalnya Pemda kegiatannya itu juga masuk ke dalam
memberikan insentif kepada penyuluh, penguatan pemahaman atau Kategori
sama seperti (misalnya) ada juga Pemda Belajar-Mengajar itu. Hal ini yang sedang
yang membantu untuk FKUB (Forum kita pikirkan. Akan tetapi, ada tapinya,
teman di Kementerian Agama, khususnya Kerukunan Umat Beragama, red). Saya kalau memang ada fungsi pendidikan, dari
di Direktorat Penerangan Agama Islam, pikir itu pun bisa dilakukan. Jangan ada sisi kelembagaan mungkin lebih pas di
sudah coba melihat berapa kebutuhan keraguan seolah-olah itu melanggar UU, Ditjen Pendidikan Islam.
minimal bagi penyuluh. Masih dipelajari karena itu kan sifatnya supporting. Terkait penyuluh yang berada di
apakah kita akan menyesuaikan (jumlah Dari sisi kebijakan (peraturan) bawah Bimas Islam, sebetulnya ujung
penyuluh itu) dengan rasio satu penyuluh memang itu tanggung jawab pemerintah tombak Kementerian Agama itu secara
berbanding sekian jumlah masyarakat, pusat, tapi dari segi operasional itu kelembagaan adalah KUA. Pemberdayaan
atau bagaimana, tapi intinya memang menjadi tanggung jawab daerah. Jadi penyuluh itu harusnya bisa melalui
perlu dilakukan rasionalisasi. Mau tidak harus dibedakan, dari segi kebijakan instrumen kelembagaan KUA itu. Tinggal
mau kita harus mulai dari situ kalau memang itu kewenangan pusat dalam pengaturan terkait masalah jumlah,
memang kita ingin menempatkan posisi peraturan agama, tapi dari segi yang sehingga pendekatan masalah rasionalitas
penyuluh pada porsi yang lebih baik dari sifatnya operasional ini ranah daerah. itu bisa melalui pendekatan tersebut.
berbagai aspek, termasuk kesejahteraan, Tapi ini harus dilakukan secara
kompetensi, dan sebagainya. Apakah memungkinkan dilakukan pelan-pelan, karena jumlahnya (penyuluh)
Kedua, saat kita berbicara mengenai re-design bahwa kepenyuluhan itu adalah besar, tentu akan melahirkan gejolak.
posisi, peran, dan kapasitas penyuluh, bagian dari “pendidikan non formal” Kalau harus memenuhi semua kebutuhan
seolah-olah itu hanya tanggungjawab sehingga anggaran penyuluh itu masuk kesejahteraan penyuluh dengan jumlah
Kementerian Agama an sich, padahal dalam fungsi pendidikan bukan hanya yang sangat besar tentu akan berat dari
sebetulnya tidak. fungsi agama saja? karena memang sisi penganggaran. Kecuali memang harus
Tugas penyuluh ini untuk faktanya mereka mendidik juga, kan? ada pengaturan, misalnya satu KUA di satu
kepentingan umat, sehingga diperlukan daerah membutuhkan lima penyuluh, nah
pula adanya keterlibatan pemerintah Hal ini menjadi tantangan kita dan ini bisa juga disupport berbagai pihak tidak
daerah. Ini harus ada peraturannya sudah berkali-kali juga disampaikan. hanya Kemenag, misalnya pemerintah
supaya tidak sepenuhnya menjadi beban Kalau menurut UU, persisnya yang daerah yang support, intinya bisa lakukan
pemerintah. namanya fungsi pendidikan adalah yang kerjasama dengan Pemda.
Misalnya di dunia pendidikan, “secara langsung melaksanakan proses
memang 20 persen menjadi tanggung Kegiatan Belajar–Mengajar (KBM)”. Proses (Thobib Al-Asyhar-Sigit Kamseno)
jawab pemerintah, tetapi pada prakteknya KBM itu ‘kan dilihat dari beberapa aspek,

Nama : Dr. Hadiat, MA


T/T Lahir : Garut, 1 November 1960
NIP/Golongan : 196011011988111001/IV.d
Jabatan : Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga, KemenPPN/Bappenas
Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2, Menteng, Jakarta Pusat

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


23
foto: (ahmadromzi/mbi)

bimasislam.kemenag.go.id Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI @bimasislam


Pojok
KUA

KUA Pondok Kelapa,


Bengkulu Tengah
KUA Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah

Kampung Sakinah ala KUA


Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah

N
amanya sama dengan Ditjen Bimas Islam bernama Program
suatu tempat di Desa Binaan beberapa waktu lalu.
Jakarta, Pondok Kelapa. Program tersebut didesain secara khusus
Sebuah kecamatan di dalam bentuk paket-paket pembinaan
Kabupaten Bengkulu yang dilakukan secara integratif, seperti
Tengah yang juga pemberian bantuan wakaf produktif
terdapat KUA dengan tujuan untuk memberdayakan
Kecamatan. Untuk menuju ke tempat ini umat. Juga dilakukan pembinaan terhadap
memerlukan waktu perjalanan sekitar 15- Majelis Taklim, keluarga sakinah, dan
20 menit dari pusat kota Bengkulu dengan juga pemberdayaan jamaah masjid dan
menyusuri jalan yang dekat dengan pantai mushalla yang melibatkan seluruh unit di
Panjang. Berada di lingkungan perumahan lingkungan Bimas Islam.
penduduk, gedung KUA yang berdiri di Menurut Kepala KUA Pondok
atas tanah desa ini nampak warna hijau Kelapa, Mikratul Aswad, bahwa program
mencolok di antara rumah-rumah warga. Kampung Sakinah ini merupakan
Tempatnya agak masuk jalan sempit yang percontohan untuk membangun dan
dinamai dengan Gang KUA. mengembangkan masyarakat pedesaan
Meski agak “terkucil” dari jalan besar, agar tetap memegang nilai-nilai Islam,
KUA ini telah menyatu dengan lingkungan serta dapat memberdayakan diri dengan
masyarakat. Posisi yang dikelilingi oleh menumbuhkan kewirausahaan melalui
tempat tinggal penduduk menjadikan usaha rumahan (home industry). Secara
KUA ini aman dari tangan-tangan jahil rutin, aparatur KUA dibantu oleh Penyuluh
atau pencuri. Lebih dari itu, KUA yang Agama Honorer (PAH) datang ke desa
dipimpin oleh seorang yang tergolong itu untuk melakukan pembinaan, seperti
muda ini memiliki program-program yang pembinaan remaja tentang pernikahan
bagus. Saat kru Majalah Bimas Islam (MBI) dan berbagai aspek pencegahan dari
meliput dan menanyakan perihal program pergaulan bebas, pembinaan keluarga
unggulannya, salah satu program yang sakinah, pengajian-pengajian Majelis
sedang dikembangkan adalah Kampung Taklim, dan lain-lain.
Sakinah. Dalam bidang pemberdayaan
Ya, program yang sangat menarik, ekonomi masyarakat difasilitasi dengan
tentu saja. Program pendampingan pembuatan dan pengemasan kopi biji
masyarakat ini tidak banyak dilakukan salak dan lainnya dengan modal yang
oleh KUA-KUA lain. Program “Kampung didapatkan atas kerjasama antara KUA
Sakinah” dimaksud adalah sebuah desa dengan BAZNAS setempat. Hasil dari
yang mendapat pembinaan khusus pengelolaan home industry tersebut
dari aparatur KUA, baik dalam bidang dipasarkan di pusat-pusat penjualan
keagamaan maupun pemberdayaan oleh-oleh khas Bengkulu. Bahkan saat
ekonomi. Letaknya di desa Harapan, Dusun mengikuti pameran even MTQ Provinsi
Pulau Beringin dengan sistem pembinaan Bengkulu 2016 lalu mendapatkan omset
rutin. Tujuan program ini adalah untuk yang cukup lumayan.
meningkatkan ketahanan keluarga melalui “Program Kampung Sakinah ini Kades, dan masyarakat, sehingga banyak
pembinaan keagamaan dan penguatan sebagai bentuk kepedulian kami untuk program-program KUA yang dapat
ekonomi masyarakat melalui program kemanfaatan bagi masyarakat. Program berjalan dengan baik. Saat kami minta agar
pemberdayaan unit usaha kecil (UKM). ini cukup efektif untuk mendekatkan jalan masuk menuju kantor dilebarkan,
Program ini merupakan kelanjutan KUA dengan masyarakat sekitar. Apalagi mereka mendukung dan merelakan
dari program yang pernah digulirkan oleh kami di sini didukung penuh oleh Camat, tanahnya untuk pelebaran”, tandasnya.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


26
KUA Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah

Kampung Sakinah ala KUA Pondok Ramadhan yang dilakukan rutin setiap kursi tunggu yang muat sekitar 4-5 orang.
Kelapa ini merupakan bukti bahwa KUA tahun. Sebelah kanan terdapat ruang Kepala KUA
telah hadir untuk membina masyarakat. dengan desain minimalis yang rapih, pada
Kehadirannya bukan hanya masalah Layanan Nikah Berbasis IT sisi kirinya terdapat ruang balai nikah yang
yang berhubungan dengan keagamaan, disetting lesehan dengan nuansa Melayu.
khususnya pernikahan, keluarga sakinah, Dari sisi pengelolaan administrasi, Sementara ruang dengan pintu kecil dua
pengajian-pengajian dan semacamnya, KUA Pondok Kelapa ini terbilang sangat agak masuk terdapat counter pendaftaran

tetapi juga pemberdayaan secara ekonomi. rapi. Tata letak ruangan kantor juga dan meja kerja bersama, yaitu petugas
Selain itu, sinergitas program yang nampak didesain dengan apik. Meski administrasi, penghulu, dan JFU lainnya.
melibatkan instansi lain juga dilakukan, memiliki bangunan yang tidak luas, Saat memasuki ruang tamu paling
seperti pembinaan keagamaan melalui namun desain yang tepat mengesankan depan, masyarakat akan disambut
berbagai even, seperti pelaksanaan MTQ para penghuninya memiliki kepedulian seorang front office yang siap melayani
Tingkat Kecamatan, peringatan Hari- terhadap ketertiban dan kerapian. Pada tamu dengan 3S, yaitu Senyum, Salam,
hari Besar Islam (HBI), termasuk Safari sisi depan terdapat ruang tamu dengan dan Sapa. Di atas dinding penerima tamu

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


27
KUA Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah

disuguhkan informasi layar monitor 21 Sebagaimana di KUA unggulan di berbagai luasnya. Demikian juga data rumah ibadah
Inch yang memuat berbagai informasi daerah, KUA ini memiliki operator khusus dan pemeluknya masing-masing, tersedia
tentang layanan KUA, diantaranya adalah untuk SIMKAH, sehingga penanganan dengan bagus. Dari sisi kelengkapan data
pengumuman kehendak nikah, tata administrasi nikah dapat ditangani secara dan cakupan tugas dan fungsinya, KUA
cara duplikat buku nikah, dan informasi lebih profesional. Hanya saja kendala yang ini telah memenuhi standar layanan yang
lainnya. Kesan pertama dipastikan muncul diakui lebih pada ketersediaan pita khusus baik. Hanya saja gedung yang dibangun di
bahwa KUA ini sangat akrab dengan asli yang sulit didapatkan terkait dengan atas tanah desa, bukan milik Kementerian
perkembangan teknologi. Penggunaan ketahanan hasil printout pada buku Agama, menjadi salah satu kekurangan
Sistem Informasi Manajemen Nikah nikah. Namun secara umum, pengelolaan yang perlu mendapat perhatian, sehingga
(SIMKAH) secara total, baik penggunaan administrasi nikah telah menggunakan ke depan dapat lebih disempurnakan dari
layanan maupun kirim data online ke teknologi informasi untuk menunjang sisi ketersediaan ruangan yang berstandar
server Bimas Islam Pusat melengkapi pekerjaan kantor. layanan dan kualitas fungsi yang lebih
kesan sebagai KUA berwawasan IT. Hal lain yang juga menjadi keunggulan maksimal.
Penelusuran Bimas Islam terhadap dari KUA Pondok Kelapa ini adalah sistem
hasil-hasil penggunaan IT nampak dari pendataan yang cukup lengkap. Data (thobib al-asyhar)
buku-buku nikah dan akta NB yang telah peristiwa nikah perbulan, data tanah
diprintout dengan printer Passbook, PLQ. wakaf terpampang secara rapi, jumlah dan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


28
Profil

AZIZAH HERAWATI
Profil

Penyuluh Peduli Lingkungan


dan Ekonomi Umat
Mengabdi Sebagai Penyuluh

Berbekal ilmu dan pengalaman,


menghantarkan perempuan berkacamata
ini menjadi bagian dari Kementerian
Agama pada tahun 2005, tepatnya sebagai
Penyuluh Agama Islam Fungsional dan
ditempatkan pertama kali di Kecamatan
Bandongan, Muntilan. Saat pangkatnya
naik menjadi Penyuluh Agama Ahli Muda
(IIIc), ia dipindahkan ke Kecamatan
Srumbung pada tahun 2014. Di kecamatan
terakhir inilah, ia berinisiatif untuk
melakukan pemberdayaan ekonomi umat.
Komunitas Peduli Lingkungan
Pucang Rahayu ia bentuk di Dusun
Sudimoro, Desa Pucanganom. Lewat
komunitas ini ia menggalakkan Bank
Sampah. Dibantu dua orang sahabatnya
esama Penyuluh Fungsional, Azizah

M
menggerakkan ibu-ibu kampung tersebut
agelang, MBI— Tatapannya Menamatkan jenjang Sekolah Dasar untuk mendayagunakan sampah-sampah
hangat menyapa saat MBI di SDN Gondosuli 3 Muntilan tahun 1987, yang sering dianggap tak berharga
mengunjungi Muntilan, ia pun melanjutkan MTs dan MA di Pondok menjadi barang-barang antik yang bernilai
Magelang. Tak terlihat Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam, jual. Berbagai bungkusan plastik bekas
wajah lelah, meski seabreg Surakarta hingga lulus pada tahun 1993. Di makanan ringan, minuman instan, minyak
aktifitas menyemut setiap hari. Dari Kaki sinilah ia merasakan tempaan mental dan goreng dan penyedap makanan, juga sabun
Gunung Merapi inilah ia memancarkan wawasan keislaman. Baginya, pesantren cuci dikreasi oleh tangan-tangan terampil
kisah inspiratif. Namanya Azizah menjadi tempat penting bagi karirnya. Di ibu-ibu Komunitas Pucang Rahayu.
Herawati, langkahnya tegap menyambangi sanalah ia belajar bersosialisasi sekaligus Sampah hasil kerajinan tangan disulap
satu kampung ke kampung lainnya, memupuk karakter. mereka menjadi Tas Sekolah, Tas Belanja,
untuk memberikan penyuluhan agama Dunia mahasiswa ia kenyam di Sandal dan barang-barang antik lainnya.
Islam. Atas kiprahnya ini, Azizah diganjar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Setelah jadi, barang bekas sampah yang
penghargaan sebagai Penyuluh Teladan Kalijaga Yogyakarta, sebelum menjadi sudah cantik dan bernilai itu dijual secara
Tingkat Nasional Tahun 2015. Universitas Islam Negeri (UIN). Mendalami terbuka dan disorder pada beberapa event
Terlahir dari seorang ayah Guru keilmuan tafsir dan hadis pada Fakultas sebagai souvenir. Dari sinilah anggota
Agama dan seorang ibu petani, 18 Ushuluddin, ia mampu menyelesaikan komunitas mulai mendapatkan tambahan
September 1975, Azizah tumbuh dalam sarjananya pada tahun 1998. Selepas pendapatan (income).
bimbingan keluarga yang disiplin. Sang kuliah, berbekal ilmu agama di Pesantren Azizah berbagi pun pengalaman.
Ayah, Achmad Sirdi, adalah seorang dan kampus Islam negeri di Kota Pelajar Menurutnya, ide pembentukan Komunitas
Muballigh, tak pernah lelah mendidik mendorongnya untuk menghabiskan Peduli Lingkungan Pucang Rahayu pada
anak gadisnya untuk tumbuh berkarakter. waktu dengan pengabdian di masyarakat. tahun 2014 berawal dari keprihatinan
Sulung dari 6 (enam) bersaudara ini Sempat mengajar di sekolah Islam swasta terhadap kondisi kebersihan lingkungan,
memiliki kesan tersendiri atas sosok dan menjadi guru kontrak Kementerian di mana masih banyak warga yang
kedua orang tuanya itu. Agama selama setahun di kampungnya, membuang sampah di sungai dan
“Meskipun tidak mengenyam perjalanan karirnya berlabuh sebagai sembarang tempat. Embrio gerakan ini
sekolah tinggi, tetapi semangat juang bagi pegawai resmi pemerintah. berangkat dari PKK Desa Pucanganom
anak-anaknya luar biasa,” tutur Azizah. yang diketuai oleh Ibu Sri Widaryati, Isteri

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


30
Kepala Desa Pucanganom. Desa Kradenan, Kecamatan Srumbung. alasan untuk tidak mendukung. Karena
Saat diperkenalkan dengan Ibu Selain itu, ia juga aktif memberikan itulah, ia beserta anak-anak, Azka Nurizza
Puji Dwi Rahayu -- aktifis lingkungan pembinaan parenting, Wali TK ABA Rahman (16 tahun), Arsyada Mayza
yang sudah berkarya secara mandiri Pucanganom, dan Wali RA Muslimat Rahman (9 tahun), dan Athian Nuzha
dan sekarang dipercaya sebagai ketua NU Kradenan Srumbung. Yang spesial, Uzlifa Rahman (3,5 tahun), senantiasa
komunitas -- Azizah melihat ini sebagai menurutnya, seminggu sekali Azizah juga mendorong sang bunda terus mengibarkan
peluang untuk melakukan penyuluhan menjadi salah satu pengisi kajian rutin bendera pengabdian.
agama dengan cara yang berbeda. Dari “Mutiara Hikmah” di Radio Gemilang 95,8 Calon Magister di Kampus Pasca
situ disepakati untuk mengaktifkan “Bank FM (RSPD Kabupaten Magelang). Sarjana Universitas Muhammadiyah
Sampah” yang dikemas dalam konsep Di luar pembinaan, wanita yang Yogyakarta ini memiliki semboyan hidup
pengajian agama. Hingga kini pengajian juga Pengurus Kelompok Kerja Penyuluh “Think Big, Start Small and Action Now”
rutin diselenggarakan setiap hari Selasa, (Pokjaluh) di tingkat Kabupaten Magelang (Berpikir yang besar, dimulai dari yang
jam 13.00 Wib, yang di dalamnya berisi dan Provinsi Jawa Tengah ini dintunjuk kecil dan lakukan sekarang). Dengan
Kajian Islam Tematik oleh Azizah dan mewakili Kemenag Kabupaten Magelang semboyan itulah berbagai prestasi
Pelatihan Keterampilan Mengolah Limbah bergabung dengan Pusat Pelayanan sudah banyak ia torehkan. Sebelum
Organik oleh Ketua Komunitas. Terpadu (PPT) Kekerasan Berbasis Gender meraih Juara Terbaik III pada Pemilihan
“Menjadi penyuluh itu harus kreatif, dan Anak sebagai Konselor Rohani. Tim Penyuluh Teladan Tingkat Tahun 2015,
juga mampu mengajak masyarakat ini berada di bawah koordinasi Badan Azizah dinobatkan sebagai Juara Terbaik
berpartisipasi. Saya kira ini pelajaran Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan I pada Pemilihan Penyuluh Teladan se-
yang paling berharga dalam karir vsaya,” dan Keluarga Berencana (Bapermaspuan Eks Karesidenan Kedu dan Juara Terbaik I
tuturnya. & KB). pada Pemilihan Penyuluh Teladan Provinsi
Kiprahnya di Komunitas Peduli Kini langkah besar Azizah dan kawan- Jawa Tengah pada tahun yang sama.
Lingkungan dengan branding “green kawan menuai hasil yang membanggakan. Di akhir perjumpaan, Azizah
dakwah” ini didukung kemitraan dengan Selain semangat beragam yang meningkat, menitipkan pesan untuk para penyuluh
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga masyarakat sekitar semakin peka peka yang kini tengah bertugas.
(PKK) Desa Pucanganom, Pemerintah terhadap kelestarian lingkungandan “Menjadi penyuluh agama itu sebuah
Desa Pucanganom, Program Nasional menghasilkan tambahan pendapatan. kebanggan. Saya mendapatkan banyak
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), “Seorang Penyuluh Agama Islam kesempatan untuk berkreasi. Jadi jangan
Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan sejatinya tertuntut untuk memberdayakan sia-siakan kesempatan ini, karena kita
Amil Zakat Nasional (Baznas), juga PT. masyarakat pada aspek lingkungan harus terus mencipta amaliah terbaik
Unilever Indonesia. Komunitas ini makin hidup dan ekonominya, di samping aspek demi masa depan yang baik,” pungkasnya.
eksis bahkan jadi tujuan studi banding moralitas dan ketaatan dalam beragama”, Perjumpaan hangat itu pun berakhir.
beberapa instansi dan kelompok binaan ungkapnya dengan penuh optimisme. Ada banyak inspirasi yang diperoleh di
masyarakat lainnya. balik kaki gunung merapai yang legendaris
Di samping membina Komunitas Hidup Harus Bermanfaat itu. Setidaknya, Azizah dan kawan-kawan
Peduli Lingkungan, Azizah juga kini menambah koleksi kisah heroik para
memberdayakan ekonomi umat dengan Latifurahman, lelaki yang penyuluh agama Islam.
membentuk Koperasi Khoirul Ummah pada menikahinya 19 November 1999, sangat
Majelis Taklim di Dusun Karanggondang, mendukung kiprah sang isteri. Tak ada (Edi Junaedi)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


31
SUKSESKAN MTQ NASIONAL XXVI TAHUN 2016
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TEMA

“MTQ MEWUJUDKAN REVOLUSI MENTAL


DALAM PEMANTAPAN NILAI ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN”
Liputan
Daerah
Liputan Daerah

Sepenggal Kisah dari Sukabumi Selatan


S
ukabumi, MBI—Menjadi penyuluh
agama Islam di daerah nan jauh
dari perkotaan tentu menyimpan
cerita tersendiri. Berbagai hambatan dan
rintangan mengisi lembar demi lembar
pengabdian nan luar biasa ini. Dedikasi
dan loyalitas menjadi penguatnya, untuk
tetap berada di garis terdepan melayani
ummat. Dan kisah itu kini hadir dari
gugusan Sukabumi bagian Selatan.
MBI berkesempatan menjumpai para
juru dakwah dan mengikuti aktifitasnya.
Mereka tersebar di Surade, Tegal Buleud,
Ciracap, Jampang Kulon dan Ciemas. Inilah
daerah dengan kondisi geografis berupa
pegunungan, perbukitan dan pesisir
pantai. Selama dua hari MBI mengikuti
satu persatu kegiatan para duta bangsa
yang tak kenal lelah memberi pelayanan
terbaik bagi masyarakat.
Namanya Anwar Jahid, berbadan
tegap penuh wibawa. Ia adalah Penyuluh
Agama Islam di Tegal Buleud. Sepanjang
hari ia menjelajah desa-desa di sepanjang
pantai Selatan yang juga dijejali alam
perbukitan. Saat sebagian jalanan
terasa menakutkan di malam hari, ia tak
lagi merasakannya sebagai hambatan
yang harus menghentikan langkahnya.
Sambutan dan respon masyarakat yang
begitu hangat menjadi motivasi besar
baginya untuk istiqomah memberi
penyuluhan.
“Meski dari segi pendidikan mereka
itu rendah, namun rasa hormat dan tersentuh dakwah. Selain akses publik temurun yang tak bisa diluruskan
semangat mengaji cukup tinggi. Inilah yang masih sangat kurang, ketersediaan sekaligus.
yang membuat kami selalu survive meski tenaga penyuluh juga perlu ditambah. “Menjadi penyuluh di Sukabumi
dikelilingi alam yang masih cukup liar,’ Saat MBI mengikuti aktifitasnya, jalan Selatan ini selain ilmu agama, juga dituntut
tuturnya. perbukitan dan terjal begitu menantang, memiliki kearifan dan wawasan budaya
Cerita ini juga dialami oleh Kusnadi, ditambah area pemukiman warga yang Sunda. Ini penting, karena kita harus
penyuluh agama pada Kecamatan Ciemas. berjarak 1-2 Km satu dengan yang lainnya. mendekatinya melalui bahasa budaya yang
Di wilayahnya, terdapat desa-desa yang “Saya memaknainya sebagai tempat lebih mereka pahami,” tuturnya.
harus ditempuh dua jam perjalanan belajar. Ditempatkan di Ciemas ini sebuah
melewati perbukitan dan hutan belantara. kehormatan, mungkin saya dipandang Partisipasi Publik
Dibutuhkan nyali mengingat kondisi alam mampu mengemban amanat luar biasa ini,’
yang sangat liar. Di Ciemas pula terdapat tuturnya merendah. Pahe, begitu ia disapa, bertutur
Geopark Ciletuh, satu diantara keajaiban Menurut Ketua Pokjaluh Kabupaten tentang perannya dalam mendorong
alam yang ditimbulkan ledakan besar Sukabumi, Henda Pribadi, selain kondisi partisipasi publik. Masyarakat Sukabumi
ratusan juta tahun yang lalu. alam Sukabumi Selatan yang terdiri dari Selatan dikenal dengan jiwa sosial yang
Kusnadi biasa berkeliling menyapa perbukitan, hutan dan pesisir pantai, tinggi. Sudah menjadi kebiasaan seorang
masjid-masjid di wilayahnya. Untuk tantangan lainnya adalah karakter tetangga mengirimkan lauk pauk bagi
menjangkau wilayah terjauh, ditempuhnya masyarakat yang membutuhkan approach tetangganya. Gotong royong menjadi nilai
selama 3 jam menggunakan kendaraan yang berbeda di banding masyarakat utama yang hingga kini masih terjaga.
roda dua. Menurutnya, masih terdapat lainnya. Ia mencontohkan, masyarakat Melihat potensi inilah ia dan jajaran KUA
masyarakat di pedalaman yang belum masih kuat dengan kepercayaan turun serta tokoh agama mendirikan Islamic

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


34
Center yang seluruh dananya diperoleh
secara swadaya.
“Dakwah itu tidak selalu identik
dengan ceramah. Kami berpartner secara
baik dengan pihak pemerintahan di
kecamatan. Hampir setiap kegiatan kami
selalu didukung pemerintah. Sebaliknya,
mereka kerap menggunakan tangan
penyuluh untuk pembinaan masyarakat,
meskipun tidak ada jalur koordinasi
antara kami secara struktural,” ujarnya
dengan penuh semangat.
Hal senada diutarakan Kang Anwar.
Ia mendorong para tokoh agama untuk
bersama-sama menyampaikan pesan-
pesan pemerintah tentang pembinaan
keagamaan. Kerjasama ini bukan hanya
meringankan tugasnya, namun juga sangat
efektif untuk sampai dan diterima oleh
masyarakat. Baginya, penyuluhan tidak
melulu identik dengan terjun langsung,
namun juga fungsi manajerial tak kalah
penting guna optimalisasi penyuluhan itu
sendiri. Desa. Untuk membangun kebersamaan, bercerita banyak tentang pengabdian,
“Kami yakin para tokoh agama ini masing-masing imam dan khatib digilir dedikasi dan konsistensi. Meski
orang-orang yang berpotensi, memiliki diantara 10 masjid yang dileburkan dan mengakui belum optimal membina
pengaruh besar di masyarakat. Karena mereka tidak keberatan. masyarakat, namun ketiganya sepakat
itulah keberadaan mereka harus kita “Publik harus berpartisipasi secara bahwa pengabdian itu tak boleh terhenti
rangkul, kita jalin kerjasama yang diawali luas dalam pembinaan keagamaan. Dan itu hanya karena minimnya fasilitas dan
dengan silaturahim,” pungkasnya. bagian dari tugas kami mengajak ummat, infrastruktur. Dari Sukabumi Selatan ini
Cerita berbeda diutarakan Kang tokoh agama, menyampaikan pesan-pesan kita dapat melihat lembar demi lembar
Engkus di Kecamatan Ciemas. Ia berhasil pemerintah dalam pembangunan agama pengabdian itu.
menyatukan sholat jum’at di beberapa ini,” terangnya.
masjid, menjadi satu tempat yaitu di Masjid Pahe, Anwar dan Kusnadi telah (Jaja Zarkasyi-Hastomo Aji)

Pokjaluh Banyuwangi Launching Gerakan


Ketahanan Keluarga
J
awa Timur, MBI—Kiprah Penyuluh
Agama Islam dalam melakukan
pembinaan di masyarakat semakin
menemukan momentumnya. Kini,
para Dai ini tidak lagi hanya mengurus
Majelis Taklim saja, melainkan juga
menggarap isu-isu aktual di masyarakat.
Hal ini misalnya dilakukan Kelompok
Kerja Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh)
Kabupaten Banyuwangi. Pokjaluh
Kabupaten Banyuwangi menggulirkan
program Gerakan Ketahanan Keluarga
yang dilaunching tanggal 08 Maret 2016 di
Hall Bank Jatim.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


35
Liputan Daerah

Kepala Bidang Penerangan Agama Banyuwangi merupakan wujud nyata pesan pemerintah di bidang ketahanan
Islam Kanwil Kementerian Agama kepekaan para penyuluh terhadap keluarga.
Jawa Timur, Mohammad Fachrur Rozi, permasalahan sosial di masyarakat. “Harapan kami, apa yang dilakukan
menyatakan, Gerakan Ketahanan Keluarga Kami berkomitmen memperkuat peran Pokjaluh Kabupaten Banyuwangi, dapat
dilandasi kepedulian akan tingginya tingkat penyuluh agama Islam di masyarakat, menginspirasi teman penyuluh di daerah
perceraian di Banyuwangi yang mencapai diantaranya melalui peran-peran lain untuk melakukan hal yang sama,
8.325 dari 15.752 pernikahan pada tahun yang berisnggungan dengan program tentu dengan memperhatikan subtansi
2014 lalu (52.8%). Menurutnya, angka pemerintah daerah. Alhamdulillah, di permasalahan (lokal) yang mungkin
ini jelas memunculkan kekhawatiran, Bayuwangi ini sangat didukung Bapak sama atau bahkan berbeda. Program
mengingat keluarga merupakan benteng Bupati,” tuturnya. ini murni swadaya para penyuluh baik
utama pembentukan karakter. Walhasil, Fakhrurozi optimis, sebanyak 250 fungsional maupun non PNS, dan sedikit
jika keluarga telah runtuh, maka upaya Penyuluh Agama Honorer dan 23 Penyuluh ada dukungan dari CSR Bank Jatim,”
pembangunan karakter akan mengalami Agama Fungsional akan melayani pungkasnya.
hambatan. 217 desa/keluarahan di Kabupaten
“Gerakan ketahanan keluarga yang Banyuwangi. Mereka akan disebar ke
dilaunching oleh Pokjaluh Kabupaten seluruh desa untuk menyampaikan pesan-

Aid Mustaqim,
Sang Penyuluh C
ilacap, MBI-- Aid Mustaqim, dialah
salah satu Penyuluh Fungsional
yang bertugas di Kabupaten

Al-Catraznya Indonesia
Cilacap. Berkantor di KUA Kecamatan
Cilacap Selatan, ia dikenal sebagai
Penyuluh Lembaga Pemasyarakatan
Nusakambangan. Itulah salah satu
tugas utamanya sebagai juru dakwah
resmi Kemenag yang diharapkan bisa
menyadarkan para penghuni Lapas
yang dikenal “angker” itu. Betapa
tidak, di sanalah rumah pesakitannya
para gembong Narkoba dan pelaku
kriminal kelas berat, bahkan terakhir
diperuntukkan bagi kalangan teroris yang
tertangkap.
Bertugas ke Lapas Nusakambangan
adalah hal yang menantang dan penuh
perjuangan. Untuk menuju kesana, Aid
bersama motor kesayangannya memulai
aktifitas dengan membubuhkan jari
pada mesin daftar hadir pegawai di
KUA Kecamatan Cilacap Selatan. Setelah
itu, bersegera tancap gas ke Pelabuhan
Sodong untuk menyeberang dengan
perahu ke Pulau Nusakambangan.
Aid harus bisa menyeberang sekitar
jam 7 pagi, karena jadwal kelas Aid dimulai
jam 9 pagi. Perjalanan air menyertakan
motornya ikut naik ke perahu, yang
ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.
Dari pantai menuju Lapas dilanjutkan
perjalanan darat menyusuri hutan dengan
roda dua sejauh 10 Km. Tidak jarang dia
bertemu binatang buas dan hambatan
air pasang yang menggenang dalam
perjalanan menuju Lapas, bahkan hujan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


36
Adapun detail program yang yang berada di Banyuwangi. Seperti disampaikannya dalam sambutan
dikembangkan yaitu: 4. Mengoptimalkan peran pembinaan pada Launching tanggal 08 Maret 2016 di
pra-nikah di KUA melalui Kursus Hall Bank Jatim, Bupati yang juga concern
1. Sinkronisasi tugas dan Calon Pengantin (suscatin), terhadap penguatan agama ini memukul
tanggungjawab Penghulu, Kepala pembinaan remaja usia nikah, baik gong peresmian program ini.
KUA dan Penyuluh Agama Islam secara klasikal maupun personal. “Gerakan Ketahanan Keluarga
yang berkaitan dengan pembinaan 5. Membuka layanan konsultasi ini diharapkan dapat menekan dan
keluarga dan ummat. penyelesaian problem rumah tangga menurunkan angka perceraian di
2. Memfokuskan garapan binaan pada di KUA sebelum menyelesaikan ke Banyuwangi di tahun-tahun mendatang
kelompok binaan para Penyuluh Pengadilan Agama. dan membangun Banyuwangi menjadi
Agama Islam dengan penekanan 6. Membuka layanan bimbingan nikah baldah toyyibah dan mendapat berkah,”
pada tema-tema ketahanan di KUA. tuturnya.
keluarga. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar
3. Menyusun naskah khutbah tentang Anas, menyambut baik keterlibatan (Jaja Zarkasyi)
ketahanan keluarga yang akan penyuluh agama Islam dalam bersinergi
disebarluaskan ke masjid-masjid dengan program pemerintah daerah.

lebat yang tak memungkinkan baginya kemanusian jamaah binaannya. Dia mengalami pertentangan dalam
untuk berteduh di hutan. Namun, semua Tak mudah bagi lelaki kelahiran 30 batinnya. Keraguan akan kemampuan,
itu dia jalani dengan senang hati untuk Januari 1974 ini ketika memulai tugas kebimbangan akan metode yang
menebar kebaikan dengan menyentuh sisi pembinaan warga Lapas Nusakambangan. digunakan dan kebingungan akan materi

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


37
Liputan Daerah

apa yang harus disampaikan, di samping Saat ditanya bimasislam apa prinsip binaannya terjalin baik.
motivasi untuk berbagi kebaikan dengan yang dipegang hingga bisa berhasil seperti Dalam pandangan Mantan Aktifis
sesama, dialami pria murah senyum ini. itu, dengan rendah hati Aid hanya berujar, PMII Yogyakarta ini, para napi adalah
Sejak dikabari akan menjadi “Saya menjadikan mereka sebagai sahabat orang-orang yang sedang merasa
penyuluh di Lapas Nusakambangan pada dan tidak menganggap saya lebih baik dari dipersalahkan dan merasa sangat rendah
tahun 2012, butuh waktu dua minggu bagi mereka, itu yang selalu saya jaga”. Dengan di hadapan Tuhan dan manusia. Mereka
Aid membolak-balik buku. Mencermati bahasa lain, Eko -- salah seorang penjaga jelas membutuhkan orang-orang yang mau
tema demi tema dan membaca lembaran Lapas Bambu Kuning – menyebut Aid mendampinginya menjadi manusia yang
demi lembaran, namun tak ditemukan sebagai “Penyuluh yang mengolah hati berharga kembali. Dalam keadaan itu, para
bahasan yang dirasa tepat, malah makin para Napi” atas keberhasilannya tersebut. napi bisa bersifat sangat sensitif, pemarah,
tak tentu apa yang akan dipilih. Berangkat Penyuluh yang juga aktif sebagai antipati atau justru mengasingkan diri.
dari niat bicara dari hati ke hati dengan dosen di Universitas Sains Al-Quran Jawa Di sinilah dibutuhkan niat yang kuat dari
para Narapidana, menjadikan Aid mantap Tengah ini senantiasa membuka diri untuk seorang penyuluh sebagai pendamping
melakukan pembinaan tanpa pilihan tema menerima curahan hati para Napi dan yang membawa mereka kembali kepada
bahasan. Darah penyuluh yang diwariskan siap mendukung semangat hijrahnya. Saat kebenaran, imbuhnya.
dari Ayahnya, yang juga pernah menjadi bimasislam mendampinginya di Lapas, Aid meyakini menjaga ucapan dan
tenaga pembina keagamaan di Lapas Aid dihampiri satu persatu Napi yang sikap menjadi kunci dalam berdakwah.
Nusakambangan, membuatnya tetap eksis ingin menyampaikan keluh kesahnya. Penyuluh Agama wajib memberikan
sampai hari ini. Bahkan, perannya untuk Dari Napi yang ingin mendapatkan tafsir teladan bagi umat, apalagi bagi para napi
mendekatkan para Napi dengan Alquran tentang mimpinya, Napi yang mengalami yang sedang menghadapi problematika
cukup membuka mata dan menggeser kendala untuk bisa rutin melaksanakan hidup.
paradigma mereka tentang hidup. shalat, Napi yang sedang cemburu dengan Menurut Eko, suasana kondusif
Ikatan batin yang terjadi antara kekasihnya di luar sana, napi yang sulit sangat dirasakan para penjaga Lapas
penyuluh dengan warga binaan terjalin berteman dengan teman satu selnya, dan sejak pembinaan para Napi oleh Penyuluh
begitu kokoh. Berbagai perubahan pada banyak lagi curahan hati lainnya. Kementerian Agama. Setidaknya, sejak
diri napi menjadi kepuasan Aid yang Meski itu sulit diterima, tapi Aid hadirnya Aid Mustaqim, tuturnya. Itu
tidak akan terlukiskan. Seorang penjahat selalu meyakinkan mereka bahwa itu merupakan konsekuensi dari MoU
kelas kakap mantan pembunuh bayaran pertanda kebaikan bagi semuanya. antara Lembaga Pemasyarakatan dengan
dengan hukuman seumur hidup yang Mengingatkan akan sifat Maha Pengasih Kantor Kementerian Agama Cilacap.
sekarang sadar dan teguh bertobat, dan Maha Penyayang Allah, menjadi Diturunkannya para penyuluh agama
seorang napi dengan hukuman mati yang penyejuk bagi mereka. Meski manusia oleh pemerintah ternyata berdampak
saat ini telah fasih menjadi Imam Masjid penuh kemaksiatan dan dosa yang tumbuhnya titik-balik bagi para Napi.
di Lapas, napi-napi teroris yang semakin menggunung, bukan berarti tidak ada Sentuhan sang Penyuluh Agama membuat
memahami kekeliruannya, juga semakin lagi kesempatan untuk memperbaiki diri. para Napi mampu merubah dilema
bertambahnya mualaf di balik jeruji besi, Ampunan dan pintu rahmat Allah selalu psilkologisnya menjadi rajutan asa yang
adalah sebagian hasil dari jejak sunyi terbuka, ini yang senantiasa ditegaskannya membumbung tinggi.
Alumni Pesantren Pandanaran Yogyakarta kepada mereka. Hal itulah yang membuat
ini. ikatan batin antara Aid dengan para Napi (Lady Yulia)

“Penyuluh” Kecil Ini Berpesan


Jangan Buru-buru Nikahkan Anak!
N
urleli Herman Yahya, siswa pernikahan. Berikut ini kisahnya bergelut
Madrasah Aliyah As’adiyah sebagai penyuluh!
Puteri Sulawesi Selatan menjadi Berbeda dengan anak-anak seusianya,
“penyuluh” sejak dua tahun yang lalu. Nurleli kelihatan tidak mempunyai beban
Ia memberikan penjelasan mengenai psikologis sama sekli untuk tampil di
keluarga berencana (KB). Ia juga hadapan banyak orang. Anak perempuan
memberikan pemahaman kepada umumnya lebih pemalu jika berbicara di
para orang tua agar jangan buru-buru depan umum. Namun Leli sangat percaya
menikahkan anaknya yang masih berusia diri. Ia tahu betul kelebihannya dan ia
sekolah. Ia mengingatkan bahwa teman- manfaatkan untuk membantu orang lain
temannya berhak memperoleh pendidikan dengan menjadi penyuluh.
yang memadai sebelum masuk ke jenjang “Alhamdulillah saya punya kelebihan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


38
bisa tampil di hadapan orang banyak dan dibutuhkan oleh masyarakat adalah tugas keluarga miskin yang jumlah anak
memberikan materi-materi,” kata Nurleli dakwah yang diemban oleh generasi mereka banyak sekali, sehingga mereka
yang kini duduk di kelas XII jurusan IPA di muslim dan muslimah. kesulitan memenuhi beban hidup dan
Madrasah Aliyah As’adiyah Puteri. Nurleli bercerita, sebagian merencanakan masa depan anak-anak
Apa yang membuatnya percaya diri masyarakat di Kabupaten Wajo Sulawesi mereka.
berdiri di depan orang banyak? Apa juga Selatan ingin menikahkan anak-anak “Banyak keluarga di sini yang jumlah
yang membuat Nurleli begitu bersemangat mereka pada usia sangat muda. Para orang anaknya sampai 10 orang. Akhirnya
menjadi seorang penyuluh? tua takut kalau anak mereka jatuh dalam secara ekonomi mereka tidak mampu
Awalnya, ia tergabung dalam Pusat pergaulan bebas. Namun, menurut Leli, memenuhi kebutuhan hidup karena
Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). menikahkan anak di usia muda apalagi beban tanggungan yang besar. Pendidikan
Ia tidak hanya memberikan penyuluhan masih usia sekolah bukanlah solusi terbaik anak-anak mereka juga tidak terlalu
di sekolahnya, tetapi juga ke beberapa dan bahkan bisa menimbulkan masalah di diperhatikan,” kata Leli.
sekolah di kabupaten Wajo Sulawesi kemudian hari. Materi lain yang disampaikan
Selatan. Pernikahan yang dilakukan di usia oleh Nurleli dalam berbagai kegiatan
Ia pernah dua kali menjadi juara yang terlalu muda tidak tertalu bagus penyuluhan adalah tentang bahaya
lomba penyuluh. Ia terpilih sebagai bagi masa depan pasangan pengantin narkoba. Kepada para pelajar dan pemuda
pemenang juara 1 dalam event Bulan itu sendiri, serta masa depan anak-anak ia menjelaskan bahwa narkoba bukan
Bahasa yang diselenggarakan Badan dan keturunan mereka. Mereka yang sekeder merusah sistem syaraf serta
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. akan menikah semestinya harus sudah merusak badan. Namun narkoba juga
Ia juga menjadi juara 1 dalam lomba menjalani tahapan pendidikan yang merusak masa depan.
penyuluhan yang diselenggarakan oleh memadai, telah makan “asam-garam” “Saya mengingatkan jangan sekali-
PIK-R. kehidupan yang cukup. Anak-anak muda kali coba-coba narkoba! Karena biasanya
“Alhamdulillah saya bangga bisa juga perlu diberi kesempatan untuk para pecandu kan awalnya coba-coba,”
menjadi juara. Apalagi banyak dari peserta berkarir dan berkarya. Intinya pernikahan tegasnya.
lomba penyuluhan yang alumni SMP yang harus didahului dengan planning atau Kepada para orang tua, Leli
sekolah umum. Mereka sering tampil, kita perencanaan yang matang. memberikan pemahaman bahwa anak-
jarang tampil, tapi bisa menang,” katanya “Kita memberikan pencerahan. anak mereka perlu mendapatkan
senang. Berikanlah kesempatan anak untuk perhatian. Jangan sampai kesibukan kerja
belajar. Berikanlah kesempatan anak melupakan tugas yang sangat penting
Tugas Dakwah untuk sukses,” pesan Nurleli. yakni mendidik dan mengarahkan anak-
Masih tentang pernikahan, banyak anak untuk menggapai masa depan yang
Bagi Nurleli, memberikan juga keluarga Wajo Sulawesi Selatan yang terbaik. Sebagian besar anak muda yang
penyuluhan adalah bagian dari aktivitas belum menjalankan program Keluarga terjerumus dalam narkoba adalah mereka
dakwah. Memberikan informasi yang Berencana (KB). Banyak diantara yang lepas dari kontrol orang tua. “Anak-

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


39
Liputan Daerah

anak tidak hanya membutuhkan uang, dan rasa aman, serta memberikan Nurleli lahir di Pasaru 14 Juni 1997
tetapi juga kasih sayang,” katanya. perhatian diantara anggota keluarga. dari pasangan Herman dan Hasni. Ia
Keempat, fungsi melindungi, bertujuan berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya
Searching Materi untuk melindungi anak dari tindakan- berprofesi sebagai tukang ojek. Ibunya
tindakan yang tidak baik. Kelima, fungsi berjualan sayur-sayuran. Mereka tinggal di
Materi-materi yang dibawakan reproduksi, yakni untuk meneruskan Sabbangparu. Penghasilan keluarga hanya
Nurleli pada saat memberikan penyuluhan keturunan, memelihara dan membesarkan pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan
tentunya bukan pelajaran-pelajaran anak. keluarga.
yang diperolehnya di bangku sekolah. Keenam, fungsi sosialisasi dan Ia memilih Madrasah Aliyah As’adiyah
Sebagian besar materi penyuluhan adalah pendidikan, yakni mendidik dan Puteri yang beralamat di Jl. Veteran No.
materi tingkat lanjutan untuk orang- mempersiapkan anak menjadi anggota 46 Sengkang, ibukota Kabupaten Wajo
orang dewasa, mungkin juga untuk para masyarakat yang baik. Ketujuh, fungsi Sulawesi Selatan.
mahasiswa. Ia belajar banyak materi dari ekonomi, yang dilakukan dengan cara Di luar kegiatan belajar di
kakak-kakak kelasnya yang lebih dulu aktif mencari sumber-sumber penghasilan madrasah, aktivitas Nuerleli sering tampil
di Pusat Informasi dan Konseling Remaja. untuk memenuhi kebutuhan keluarga, memberikan penyuluhan dari satu tempat
“Saya mendengar langsung dari pengaturan penggunaan penghasilan, dan ke tempat lain.
penyuluh senior pada saat memberikan menabung untuk memenuhi kebutuhan “Saya memiliki pengalaman menarik
penyuluhan. Materi juga saya peroleh keluarga dimasa datang. Kedelapan, saat memberikan penyuluhan di satu MTs,
dari acara pengkaderan, kemudian saya fungsi pembinaan lingkungan, adalah tepatnya di dalam masjid. Saat berhadapan
kembangkan diri,” katanya. menciptakan kehidupan yang harmonis dengan mereka, baik yang pengurus PIK,
Leli juga Ia cukup aktif membaca dengan lingkungan masyarakat sekitar maupun yang bukan, ternyata satu pun
buku-buku dan panduan materi-materi dan alam. dari mereka belum mengetahui hal-hal
untuk keperluan penyuluhan. Ia juga “Saya searching internet. Materi- yang berkaitan dengan materi PIK, seperti
memanfatkan media internet untuk materi yang saya dapatkan, saya umur minimal pernikahan bagi pria dan
menambah banyak pengetahuan yang ia kembangkan sendiri. Saya menambah wanita,” kata Leli bercerita.
butuhkan untuk keperluan penyuluhan. kata-kata motivasi dan humor agar “Beberapa kali saya mengumpan
Di Madrasah Aliyah As’adiyah Puteri pndengar tidak bosan,” kata Nurleli. pertanyaan, tidak satupun dari mereka
Sulawesi Selatan para siswa mendapatkan yang menjawab dengan benar. Namun
kesempatan untuk menggunakan jaringan Percaya Diri hal ini saya jadikan peluang untuk
internet dan itu dimanfaatkan dengan baik memasukkan unsur humor degan cara
oleh Leli untuk searching dan menambah Yang lebih penting dari penguasaan tebak- tebakan agar suasana lebih hidup.
wawasan. materi adalah kemampuan menyampaikan Bahkan saya menyuruh mereka untuk
Dari internet antara lain, ia materi di muka umum atau di depan tepuk tangan,” tambahnya.
mendapatkan penjelasan rinci mengenai banyak orang. Leli mengasah kemampuan Karena terlalu bersemangatnya
batasan usia pernikahan. Dalam Kompilasi publik speaking sedikit demi sedikit. memberikan penyuluhan, Leli mengajak
Hukum Islam pada Pasal 15 ayat (1) Meski ia sudah sangat percaya diri peserta tepuk tangan meriah padahal
disebutkan bahwa “Untuk kemaslahatan menyampaikan materi penyuluhan di mereka sedang berada di masjid. Sehingga
keluarga dan rumah tangga, perkawinan depan banyak orang, sesekali waktu salah satu dari mereka menegurnya
hanya boleh dilakukan calon mempelai sebenarnya ia merasa canggung dan dengan mengatakan, “Kita tidak boleh
yang telah mencapai umur yang ditetapkan grogi. Namun Leli bisa mengatasi semua tepuk tangan di dalam masjid!”
dalam pasal 7 Undang-undang No.1 perasaan canggung dan grogi itu. Mendengar teguran itu Leli berusaha
tahun 1974 yakni calon suami sekurang- Bagaimana cara Leli menghilangkan memikirkan hal lain untuk menggantikan
kurangnya berumur 19 tahun dan calon perasaan malu atau grogi tambil di depan tepuk tangan, agar suasana tetap
isteri sekurangkurangnya berumur 16 orang banyak? “Anggap saja kita sedang semangat. “Akhirnya saya mengatakan
tahun.” berhadapan dengan banyak orang yang kepada mereka untuk tepuk tangannya
Melalui internet, ia juga mendapatkan sangat butuh materi yang kita sampaikan, dalam hati saja atau pun menggantinya
materi penyuluhan tentang delapan karena mereka tidak tahu. Sementara apa dengan ucapan hamdalah,” katanya.
fungsi keluarga. Menurut BKKBN (Badan yang akan kita sampaikan penting buat Berbagai cara dan inovasi
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) mereka,” katanya. dilakukannya agar masyarakat, terutama
fungsi keluarga dibagi menjadi delapan. Jadi segala perasaan malu, canggung, anak-anak seusianya dan adik-adiknya
Pertama, fungsi keagamaan, yaitu dengan dan grogi bisa dia atasi dengan cara dapat memahami beberapa materi
memperkenalkan dan mengajak anak menanamkan keyakinan diri bahwa apa penyuluhan yang ia sampaikan. Kata
dan anggota keluarga yang lain dalam yang akan ia sampaikan itu diperlukan oleh Nurleli, materi-materi yang ia sampaikan
kehidupan beragama. Kedua, fungsi sosial orang lain. Demi untuk membantu orang itu penting untuk masyarakat namun tidak
budaya, dilakukan dengan penanaman lain, maka ia harus tampil bersemangat banyak diketahui.
norma-norma tingkah laku sesuai dengan dan penuh percaya diri.
tingkat perkembangan anak. (A. Khoiru Anam)
Ketiga, fungsi cinta kasih, diberikan Keluarga Sederhana
dalam bentuk memberikan kasih sayang

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


40
MEMBAWA MISI AGAMA DI TENGAH
KEHIDUPAN REMANG-REMANG
Y
ogyakarta, MBI--Jangan pernah kawasan yang dikenal dengan nama
menyangka bahwa penyuluhan Bongsuwung, sebut saja inisialnya “L”.
agama Islam di tengah masyarakat Sependengaran MBI, konsultasi berkisar
itu hanya mengumbar pesan-pesan persoalan sekolah anak tiri si “L” yang
suci ketuhanan dan nasehat kenabian. masih duduk di bangku SD kelas empat,
Penyuluhan nyatanya menuntut bawaan suaminya. Anaknya yang dianggap
pendekatan sosial multi dimensi dan cukup pintar oleh si “L” itu, kehilangan
keterlibatan intensif dalam pencarian semangat belajar dan sudah dua
solusi atas persoalan yang dihadapi bulanan tidak masuk sekolah. Ia merasa
masyarakat. Setidaknya itulah yang sudah berusaha keras mendorong dan
dijalani salah seorang Penyuluh Agama memfasilitasi si anak dalam belajar, tapi
Islam Kota Yogyakarta, yang bernama dipupuskan oleh tingkah “mantan” isteri
lengkap Muhammad Mahlani. dari suaminyayang sebanarnya masih
Sebagian waktu kesehariannya isteri sahnya, tetapi sudah tujuh tahunan
dihabiskan bersama komunitas berpisah.
masyarakat yang berdomisili di kawasan Satu jam kemudian kami pamit
bantaran rel kereta api sebelah barat dan berpindah menyeberangi rel kereta
Stasiun Tugu Yogyakarta. Sebuah kawasan menuju sebuah gubuk lain yang tidak
yang sebagian besar penghuninya adalah kalah sederhananya. Setelah diketuk
masyarakat urban dari berbagai daerah dari mereka yang berumah tangga, ada pintu dan diucapkan salam, gubuk yang
sekitar Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa yang melangsungkan pernikahan secara awalnya tertutup itu akhirnya terbuka.
Timur, Jawa Barat dan ada juga yang sahmenurut Undang-undang dan ada Muncul seorang wanita paruh baya yang
dari luar Jawa. Yang menarik, sebanyak juga yang belum . Sebagian lagi ada yang berpenampilan lusuh menyambut dan
40% dari komunitas tersebut berprofesi berpisah dengan suaminya, tapibelum mempersilahkan kami masuk. Rupanya
sebagai PSK yang identik dengan dunia bercerai secara sah. ibu yang berinisial “Y” ini sedang sakit,
remang-remang dan lelaki hidung belang. Info yang didapat MBI, statistik tapi nampak tidak bisa menyembunyikan
M. Mahlani, sejak 2007 ditugaskan penghuninya menunjukkan dominan keceriaannya saat melihat Mahlani
sebagai Penyuluh Agama Islam di (31,1%) berusia 31-40 tahun. Selebihnya, yang datang.Obrolan berjalan santai
Kecamatan Jetis kota Yogyakarta, di mana usia 20-30 tahun sebanyak 24,4%, usia 41- berkisar tentang penanganan sakitnya
kawasan komunitas “remang-remang” 50 tahun sebesar 22,2%, di atas 50 tahun dan pengobatan ibu yang dulunya pernah
itu berada. Sejak “turun gunung” dari sebanyak 13,3%, dan 9,2% di antaranya berprofesi sebagai PSK, tetapi sekarang
tempat tugas sebelumnya, yaitu di berusia kurang dari 20 tahun. membuka usaha warung di kawasan
Kabupaten Gunungkidul, di tempat tugas Bongsuwung. Mahlani menimpalinya
barunya, alumni Fakultas Ushuludin Prinsipnya Diterima Dulu dengan saran dan motivasi, juga aternatif
UIN Yogyakarta ini tertantang untuk solusi yang dapat membantu dan
melakukan penyuluhan di komunitas Nama Mahlani sangat dikenal di meringankan penyembuhannya. Sampai
Pekerja Seks Komersial (PSK) tersebut. kawasan ini. Hampir tidak ada yang tidak kami pamit, wanita tersebut berkali-kali
Dalam menjalankan tugasnya, M. Mahlani mengenal Penyuluh yang bertempat mengucapkan terima kasih kepada Sang
menghidupkan wadah kegiatan bagi ibu- tinggal di Bantul ini. Saat liputan Penyuluh.
ibu yang diberi nama “Arum Dalu Sehat” pertengahan April lalu, seperjalanan Seperjalanan pulang menuju Hotel
(ADS). Mereka menempati di kanan dan bersamanya hampir semua orang menyapa Neo yang masih berada di Jalan Pasar
kiri bantaran rel kereta api di ujung barat dan menyalaminya. Di bawah rintik hujan Kembang, MBI mengonfirmasi kepada
Jalan Pasar Kembang (Sarkem), yang selepas Magrib, kami menelusuri lorong- Mahlani tentang aktifitas penyuluhannya.
banyak dikenal orang dengan sebutan lorong yang hanya bercahayakan lampu Saat ditanya apakah memang begitu
Bongsuwung. temaram. salah satu pola pembinaannya, ia
Jumlah anggota komunitas “Arum Perjalanan kami terhenti pada mengiyakan. “Begitulah yang saya lakukan.
Dalu Sehat” yang aktif sebanyak 45 orang. sebuah gubuk yang sangat sederhana, yang Berkomunikasi dari apa yang mereka
Sebagian besar dari mereka (89%) telah diset seperti kedai kopi. Di situlah ternyata alami, tidak melulu menjelaskan tentang
berumah tangga, ada yang sudah dikaruniai Mahlani janjian untuk memberikan ayat Alquran dan Hadis. Yang utama,
anak dan ada juga yang belum. Sebagian konsultasi kepada salah seorang penghuni bagaimana saya bisa diterima terlebih

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


41
Liputan Daerah

dahulu”, tegasnya.

Faktor Sosial Lebih Dominan

Di awal bimbingan dan penyuluhan,


pendekatan sosial lebih tepat
dibandingkan pendekatan teologis. Ia
menyadari betapa Penyuluh Agama
Islam dituntut dapat memformulasikan
misi suci agama dengan bahasa yang
santun, sederhana dan familiar bagi
mereka.
“Saya belajar mendengar
apa yang kini mereka alami. PSK,
betapapun mereka sedang mengalami
sisi gelap kehidupan yang dilatari
oleh banyak faktor, oleh karena
“ketidakmampuannya” mengatasi
masalah pribadi atau keluarganya,
tetapi sebenarnya mereka adalah pribadi
yang memiliki kesadaran untuk bisa
hidup lebih baik. Persoalannya, kapan
dan bagaimana mereka keluar dari
komunitas atau “jalan hidup” seperti itu
merupakan bagian dari masalah serius
yang dihadapinya,” imbuh penyuluh yang
pernah mendapat Juara Harapan 1 dalam
Lomba Penyuluh Teladan Nasional Tahun
2011 ini.
Faktor pendidikan formil yang
rendah , pendidikan yang salah dalam
keluarga, keretakan rumah tangga,
kemiskinan, dan pemahaman agama
yang minim adalah berbagai faktor yang
melatarbelakangi fenomena PSK. Dilihat
dari realitas itu, diakui Mahlani, faktor
sosial lebih dominan bila dibandingkan
dengan persoalan agama. Karena itu,
menurutnya, pendekatan sosial dan
personal menjadi pintu masuk agar
penyuluhannya bisa diterima oleh
kalangan PSK.
Data yang didapat MBI, 95%
anggota ADS beragama Islam. Namun, relatif mampu menyelesaikan persoalan seputar pecerahan hidup, spirit untuk
yang menjalankan Shalat lima waktu PSK. “Peran Baznas dalam hal ini bisa terus maju dalam menjalani hidup, sampai
secara tertib tidak lebih dari 5%. Sejumlah menjadi alternatif yang bisa mendukung masalah-masalah praktis keseharian
25% di antaranya kadang-kadang saja penyuluhan agama Islam kepada mereka, seperti cara mengatasi masalah pribadi
shalatnya, sedangkan yang 70% belum di samping pemberdayaan kemampuan dan keluarga, cara hidup sehat dan bersih,
menjalankannya. Statistik keberagamaan dengan memberikan keterampilan yang cara mengelola keuangan keluarga, cara
komunitas ADS ini menunjukkan, agama tepat”, ujarnya. mengatasi anak bermasalah, hidup
belum menjadi bagian dari kebutuhan Kegiatan formal penyuluhan di bertetangga dan sebagainya, cerita
hidupnya. komunitas ADS dilaksanakan setiap Mahlani dalam obrolan santai di hotel
Hal senada dijelaskan Kabid tanggal 15 dalam setiap bulannya. bersama MBI.
Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Biasanya kegiatan itu dilakukan bersama Di luar pengajian atau penyuluhan
Kanwil Kemenag Provinsi DI Yogyakarta, dengan relawan dari Perkumpulan yang bersifat formal, Mahlani juga
Masrudin. Baginya, fenomena PSK lebih Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menyediakan waktu tersendiri dengan
banyak disebabkan karena faktor ekonomi. DIY,yang mengambil peran penyuluhan melakukan kunjungan informal ke
Peningkatan taraf kehidupan mereka dan penanganan kesehatan. Materi kawasan Bongsuwung untuk memberikan
merupakan terobosan mendasar yang pengajian yang diberikan lebih banyak konsultasi berbagai persoalan bagi

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


42
(curhat) atau konsultasi semua masalah
yang dihadapi masyarakat binaannya.
Bahkan, dituntut untuk memberikan
pemecahan masalah (problem-solving)
atas permasalahan yang mereka hadapi.
Terakhir, yang tidak kalah
pentingnya bagi Mahlani, adalah fungsi
advokatif. Ini artinya bahwa penyuluh
secara profesional memiliki tanggung
jawab untuk melakukan kegiatan-
kegiatan pembelaan atau perlindungan
terhadap masyarakat, terutama jamaah
binaannya apabila terjadi gangguan dan
ancaman sosial keagamaan.
Menurut Mahlani, trilogi fungsi
penyuluh agama tersebut harus
diterapkan secara berimbang oleh
seorang penyuluh agama. Begitulah
yang ia berlakukan dalam penyuluhan
terhadap PSK di Bongsuwung, Sarkem.
Secara praktis ia lakukan pembinaan
tidak seorang diri, tapi juga membangun
jaringan dengan pihak-pihak terkait,
seperti Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota
Yogyakarta, BKKBN, juga Baznas. Wajar
bila sebagian hidupnya tergadai bagi
komunitas PSK di kota budaya ini.
Dalam pandangan mantan Dekan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Waryono,
M.Ag, penyuluhan agama di lokalisasi
bisa dianggap baik bila dapat mengurai
persoalan dari hulunya, di antaranya
latar belakang seseorang jadi PSK dan
sejauhmana ia mengerti resikonya.
Selain itu, juga tidak bersifat hitam-putih
dengan mudahnya menyematkan halal-
haram pada segala hal, melainkan dengan
pemahaman yang lebih komprehensif.
Dalam kesempatan lain melalui
media darling, Wakil Rektor II UIN
Yogyakarta kelahiran Cirebon ini
komunitas ADS. Tidak sedikit mereka yang Rasulullah Saw. dengan hati-hati dan arif, menjelaskan bahwa pendekatan yang
ingin menjaga kerahasiaan pribadi dalam tidak hitam-putih, sehingga bisa diterima relevan bagi penyuluhan agama di
belajar agama. Bukannya tidak berharap, dan dimengerti oleh jamaah yang nota- lokalisasi adalah lebih menekankan pada
masih sedikit yang akhirnya insyaf dan bene berlatar belakang PSK itu. aspek problem-solving keagamaan PSK.
“mentas” dari kehidupan PSK. Pada sisi lain, dalam fungsi konsultatif, Dalam pengamatannya, secara umum
Mahlani menjalin hubungan langsung penyuluhan agama sejauh ini cukup
Keseimbangan Trilogi Fungsi Penyuluh atau tidak langsung dengan anggota membantu menciptakan Yogyakarta yang
kelompok binaan secara berkelanjutan. damai dan tumbuhnya saling pengertian
Pengajian melalui tatap muka Inilah bedanya seorang penyuluh agama dalam perbedaan agama dan aliran. Secara
merupakan implementasi fungsi dengan pendakwah pada umumnya, khusus tentang lokalisasi, Doktor Tafsir
informatif-edukatif seorang Penyuluh sentil Mahlani. Seorang pendakwah ini mengharapkan agar penyuluh agama
Agama Islam. Mahlani pun menyadari itu umumnya selesai tanggung jawab setelah melibatkan banyak unsur kelembagaan
semua. Dalam fungsi informatif-edukatif, memberikan ceramah. Sebagai konsultan, atau personal agar tidak hanya bernuansa
ia berusaha berperan sebagai pendakwah penyuluh agama memiliki tanggung jawab agama.
sekaligus pendidik. Ia berusaha untuk menyediakan diri sebagai tempat
menjelaskan ayat-ayat suci dan Sabda berbagi pengalaman, berbagi masalah (Edi Junaedi)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


43
Liputan Daerah

Penyuluh Leuwidamar,
Pendakwah untuk Suku Baduy
L
ebak, MBI-- Tanah Banten sejak dulu
dikenal sebagai kota pelabuhan yang
makmur. Sumber-sumber Portugis
menyebut bahwa Bantam, sebutan Banten
di masa silam, merupakan pelabuhan
besar yang setara dengan Malaka di
Sumatera dan Makassar di Sulawesi.
Meski dikenal sebagai kota
pelabuhan yang ramai, wilayah pedalaman
di provinsi paling barat pulau Jawa itu
masih menyimpan kehidupan yang sangat
tradisional dan menutup diri dari dunia
luar. Di Pedalaman provinsi Banten,
tepatnya di sejumlah desa yang masuk
dalam kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
Lebak, tinggalah suku Baduy, yang dikenal
sangat ketat dalam menjaga adat istiadat yang aktif membina suku Baduy adalah setelah mereka memilih untuk memeluk
dan tradisi leluhur Sunda. Bagi masyarakat Suntiah. Kepada bimasislam, ibu paruh Islam. Pembinaan kepada mualafnya
Baduy, amanah leluhur adalah segala- baya ini bercerita bahwa tantangan yaang itu yang harus dirutinkan, kalau tidak
galanya. Hal itu dibuktikan dengan sistem ia hadapi saat mengajar ngaji ‘barudak kontinyu, kasihan mereka,” ujar Aat.
kepercayaan, cara hidup, pakaian, tempat Baduy’ memang sulit, terutama karena Satu-satunya penyuluh yang
tinggal, hingga perabotan rumah tangga infrastruktur yang belum memadai. berstatus PNS di Kecamatan Leuwidamar
dan sebagainya. “Kalau bicara tantangan, terutama di itu menambahkan, “Suku Baduy luar yang
Asal mula suku Baduy diyakini sini itu kalau mau jalan sulit, apa-apa sulit, menjadi mualaf tetapi tidak dibina, mereka
bemula ketika agama Islam mulai tapi alhamdulillah sekarang sudah ada mau kembali ke agama lama (kepercayaan
menyebar ke wilayah Banten. Konon, motor untuk ngajar ngaji. Dulu mah saya Sunda Wiwitan) tidak bisa, (sementara)
pada masa kekuasaan Sultan Hasanuddin mau ngajar ngaji jalan kaki, tapi sekarang mau berbaur dengan orang Islam pun
terdapat sekelompok masyarakat yang mah alhamdulillah udah ada kemajuan di mereka malu karena merasa belum bisa
melarikan diri ke pedalaman hutan karena wilayah perbatasannya,” katanya. apa-apa. PR besarnya adalah pembinaan
menolak ajaran Islam. Mereka inilah yang Suntiah tinggal di dusun Cikakal terhadap mereka itu.”
kemudian dikenal dengan sebutan suku Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Aat melanjutkan, “Yang paling
Baduy. Damar. Di dusun itu sejumlah warga dari menyedihkan itu saat menjelang idul fitri,
Terlepas dari sejarah tersebut, kini Baduy luar yang telah memeluk Islam orang lain mengenakan baju dan sarung
sejumlah warga yang berasal dari suku belajar agama darinya. baru, sedangkan mereka tidak. Kami juga
Baduy bagian luar, atau Baduy Panamping, Di KUA Kecamatan Leuwi Damar tidak bisa memberikan apa-apa karena
telah banyak yang memeluk Islam. Iwan sendiri terdapat 19 orang penyuluh tidak punya anggaran. Pun demikian
Kurniawan, petugas KUA kecamatan agama honorer, sedangkan yang dengan masyarakat sekitar. Saya khawatir
Leuwidamar yang sering berinteraksi berstatus pegawai negeri hanya ada di hati mereka ada penyesalan setelah
dengan warga Baduy mengatakan satu orang. Selain membimbing warga masuk Islam,” jelasnya khawatir.
tidak diketahui secara pasti kapan kecamatan Leuwidamar, para penyuluh Masyarakat Baduy bermukim tepat di
awal mula warga Baduy luar beralih ke ini juga membimbing warga di kecamatan kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes,
agama Islam. Meski demikian, diyakini Muncang. Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
peralihan tersebut terjadi seiring dengan “Tugas saya adalah membimbing Lebak, Banten. Wilayah dengan suhu rata-
keluarnya sejumlah orang suku Baduy dari masyarakat Muslim, termasuk kepada rata 20 derjat celcius itu berjarak sekitar
pedalaman hutan untuk mencari pekerjaan warga Baduy Luar yang telah memeluk 40 km dari kota Rangkasbitung. Istilah
lantaran terdesak oleh kebutuhan. Oleh Islam. Anak-anak mereka sangat Baduy merupakan sebutan dari penduduk
karena itu, peralihan masuknya sejumlah bersemangat saat mengaji,” jelasnya. luar kepada masyarakat tersebut. Mereka
orang dari suku Baduy ke dalam agama Meski begitu, pembinaan terhadap sendiri sebetulnya lebih senang dipanggil
Islam bukan karena masuknya pendakwah mualaf dari warga Baduy dirasa masih dengan sebutan ‘Urang Kanekes’ yang
ke pedalaman Baduy, tapi justru karena kurang. Hal tersebut diutarakan Aat berarti orang atau warga Kanekes.
mereka yang memilih untuk berinteraksi Ambiat, seorang penyuluh lainnya di
dengan warga luar. kecamatan Leuwidamar. (Sigit Kamseno)
Seorang penyuluh agama Islam “Tugas yang paling berat adalah

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


44
L intas bimas

Jokowi:
Jika Tidak Berikan Solusi atas Palestina,
Keberadaan OKI Tidak Relevan Lagi!

J akarta, MBI— Konferensi Tingkat Tinggi


(KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi
Islam (OKI) (7/3) digelar di Balai Sidang,
penjajahan Israel.”
mengawali sambutannya.
Tegas Jokowi

Mantan gubernur DKI Jakarta juga


bahwa KTT Luar Biasa OKI ini semula
akan digelar di Maroko. Namun, ketika
itu Maroko mengaku tidak siap, sehingga
JHCC, Jakarta. Dalam acara pembukaan mengaskan pentingnya OKI menjadi Palestina dan PBB menunjuk Indonesia
KTT OKI, presiden Jokowi menyampaikan salah satu bagian solusi buat Palestina. sebagai tuan rumah.
tentang pentingnya negara-negara yang Menurutnya, jika OKI tidak bisa menjadi Salah satu fokus yang dibahas
tergabung dalam OKI terus memjuangkan bagian solusi, maka keberadaannya dalam pertemuan ini menyangkut status
nasib Palestina untuk merdeka. Satu menjadi tidak relevan. Yerusalem yang kini diklaim menjadi ibu
kalimat yang cukup tegas dari presiden “Indonesia dan Dunia Islam siap kota Israel. Selain itu, lanjut Retno, KTT
adalah bahwa selama bangsa Palestina melakukan langkah-langkah konkrit ini juga akan menyentuh isu lain yang
belum diurus oleh orang-orang Palestina, untuk terus mendesak Israel mengakhiri hingga saat ini menjadi batu sandungan
maka bangsa Indionesia akan menentang penjajahannya atas Palestina dan dan belum selesai dibicarakan antara
penjajahan yang dialakukan Israel. menghentikan kesewenang-wenangan Israel dengan Palestina, yaitu perbatasan,
“… selama kemerdekaan bangsa di Al-Quds Al-Sharif,”ungkapnya dengan pengungsi, pemukiman ilegal, keamanan,
Palestina belum diserahkan kepada orang- lugas dan tegas. dan akses terhadap air bersih.
orang Palestina, maka selama itulah Berdasarkan rilisnya, Menteri Luar
bangsa Indonesia berdiri menantang Negeri, Retno Marsudi, menyampaikan (Thobib al-Asyhar)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


45
L intas bimas

Masjid nan Istimewa, di Pulau Natuna


N
atuna, MBI— Masjid sering di masjid yang berdiri persis di belakang menjadi suatu keharusan. Bedug
diidentikkan sebagai simbol Gunung ini. “Alhamdulillah, ulama besar merupakan ciri khas asli nusantara. Di
peradaban suatu daerah, tak seperti KH. Zainuddin MZ (alm), KH. Masjid Agung Natuna pun memiliki Bedug
terkecuali dengan Kabupaten Natuna Abdullah Gymnastiar dan Arifin Ilham raksasa, terbuat dari kayu asli pulau
yang memiliki masjid megah yang pernah mengisi pengajian disini”, ujar Natuna, memiliki panjang kurang lebih
mengadopsi perpaduan arsitektur Maroko Daeng. lima meter dan tinggi kira-kira 2 meter,
dan Mesir. Dibangun pada tahun 2007, Keistimewaan masjid ini banyak besar bukan! Fungsi bedug ini tentu
masjid kebanggaan masyarakat Natuna sekali, selain lokasinya yang straegis, dekat sebagai alat pemberitahuan mengenai
diresmikan pada tanggal 3 April 2009. kota dan Bandara, masjid ini memiliki waktu shalat. Selain itu, bedug juga
“Belum sah ke Natuna kalau belum fasilitas terpadu. Disekitar masjid ada dianggap sebagai ornament bercitarasa
menengok masjid Agung”, begitu kira-kira pusat perkantoran. Terlihat ada beberapa tinggi. Berada di sebelah kanan mimbar,
ungkapan masyarakat setempat. Sejak kantor dinas dan juga pusat perekonomian keberadaan bedug menambah kemewahan
didirikan, masjid ini telah dipakai berbagai warga. Gedung serba guna menambah masjid Agung Natuna.
peringatan hari besar keagamaan, bahkan komplit komplek masjid Natuna. Tidak Seperti kita ketahui, Kabupaten
saat proses pembangunan, masjid ini sudah hanya itu, tepat didepan Masjid berdiri Natuna adalah salah satu kabupatendi
dipilih sebagai tempat penyelenggaraan megah kampus Sekolah Tingga Agama Provinsi Kepulauan Riau. Natuna
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Islam (STAI). merupakan kepulauan paling utara di
Tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Keistimewaan lain, disekeliling selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna
“Pada tahun 2008, kita sudah Masjid terdapat berbagai macam berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja,
menyelengarakan MTQ dan pada tahun pepohonan yang dimusim-musim tertentu di selatan berbatasan dengan Sumatera
2015 juga diselenggarakan Seleksi buahnya terlihat indah. “ada durian, Selatan dan Jambi, di bagian barat
Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Provinsi mangga, kelapa, bahkan ada pohon kurma dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di
Kepulauan Riau”, ungkap Kepala Kantor yang sempat berbuah”, ungkap Daeng bagian timur dengan Malaysia Timur dan
Urusan Agama (KUA) Kabupaten Natuna, Ibrahim. Kalimantan Barat. Natuna berada pada
Sudarmadi saat mendampingi MBI. jalur pelayaran internasional Hongkong,
Ditempat yang sama, Daeng Ibahim, Bedug Raksasa Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini
Ketua Bidang Imaroh Masjid Natuna terkenal dengan penghasil minyak dan gas.
menuturkan, beberapa ulama ternama Seperti kebanyakan masjid di
pernah menyampaikan syiar agama Islam Indonesia, keberadaan bedug seolah (Ahmad Syamsuddin)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


46
L intas bimas

Saat Kyai dan Menteri Agama Menangis di Pondok Gontor

P
onorogo, MBI— Cuaca terik sekali
pagi itu. Matahari seperti menyengat
ke kulit. Pondok Modern Darussalam
Gontor yang terkenal itu tengah bersiap
menyambut tamu kehormatan. Ribuan
santri duduk di bawah tenda, berkemeja
putih dengan songkok hitam di kepala,
khidmat. Sementara itu seratusan lainnya
berbaris sepanjang gerbang hingga
ke gedung aula. Mereka mengibarkan
bendera negeri kinanah, Mesir, ditemani
rombongan marching band yang
memainkan lagu-lagu rancak.
Sejumlah ustadz dan santri
senior yang tampil perlente dalam
balutan jas hitam berdasi nampak sibuk
mengondisikan arena. Tamu yang tengah
ditunggu itu seorang tokoh besar, tak
tanggung-tanggung ia adalah ulama
berpengaruh di dunia Islam, terutama
kalangan sunni. Ia adalah Prof. Dr. Ahmad
Mohammad Ahmad Al-Thayeb, Grand an. membentuk generasi muda Indonesia
Syaikh di Universitas al-Azhar al-Syarif, “Suatu kebahagiaan dan kebanggaan yang berpegang teguh pada ajaran Islam.
sebuah lembaga keilmuan yang sangat bagi saya, dapat mengenyam pendidikan Pondok Gontor memiliki peran penting
terhormat dan disegani, bahkan salah satu melalui para masyayikh di pondok dalam membentuk jiwa dan pikiran
yang tertua di dunia. Gontor tercinta ini, saat saya menempuh moderat melalui pendidikan, pengajaran,
Ulama yang juga merupakan pakar pendidikan tingkat menengah, saat saya dan kebudayaan. Di mana usaha ini
tasawuf dan filsafat itu datang dengan menghabiskan hari-hari untuk menimba sesungguhnya merupakan usaha paling
iring-iringan pejabat kedutaan Mesir dan ilmu dan menempa diri di pondok Gontor berat yang sebagian besar negara Islam di
pejabat Universitas al-Azhar. Hadir pula ini pada tahun 80-an,” kenangnya. dunia ini tidak mampu melaksanakannya
sejumlah tokoh nasional antara lain Prof. “Hubungan persahabatan antara sampai saat ini” Ungkap Grand Syeikh
Quraish Shihab, Mbah Hasyim Muzadi, Indonesia dan Mesir sudah terjalin sejak Al-Azhar yang diiringi tangis dan tepuk
Prof. Din Syamsuddin, serta sejumlah lama, bahkan sudah terjalin sebelum tangan para hadirin.
awak media. kemerdekaan dan sebelum adanya Demikian terkesannya Grand Syaikh
Mengawali gelaran akbar itu, hubungan diplomasi antar kedua negara. Al-Azhar terhadap Pondok Modern
pimpinan Pondok Modern Darussalam, Yaitu dengan pengiriman pelajar-pelajar Darussalam Gontor, Syaikh Ahmad Al-
Kyai Hasan Abdullah Sahal menyampaikan Indonesia yang ingin belajar di Universitas Thayeb juga menjanjikan bahwa dalam
sambutan yang sangat emosional. al-Azhar sejak abad ke-19. Al-Azhar rangka mempererat hubungan antar
Ceramahnya yang terkadang berapi-api dengan paham moderatnya selalu menjadi dua lembaga keilmuan itu, Universitas
membakar semangat hadirin, namun penerang bagi pedamba ilmu pengetahuan Al-Azhar Mesir akan memberikan 50
tiba-tiba membuat suasana menjadi haru dan pengkaji ilmu-ilmu keagamaan. Oleh beasiswa khusus untuk santri Pondok
diliputi isak tangis, dan tak lama kemudian karena itu masyarakat Indonesia dan para Modern Gontor di semua fakultas baik
membalikan suasana menjadi riang ulamanya senantiasa meletakkan al-Azhar fakultas agama ataupun sains.
penuh tawa, menjadi awal sambutan yang dalam hati mereka dengan penuh rasa Selepas pertemuan dengan para
sempurna dalam majelis yang dihadiri cinta dan kemuliaan,” papar Menag diiringi santri, Grand Syaikh bertolak ke Univeritas
para ulama dan ribuan santri itu. Kyai tepuk tangan hadirin. Darussalam (UNIDA) Gontor, Ponorogo
kelahiran 24 Mei 1947 itu benar-benar Momen yang paling mengharukan untuk membuka acara peringatan 90
memiliki kemampuan public speaking dalam perhelatan akbar itu adalah saat tahun pondok Gontor di Kampus UNIDA.
yang luar biasa! melihat kyai Gontor, KH. Hasan Abdullah Kunjungan ke Gontor merupakan agenda
Menteri Agama Lukman Hakim Sahal tak kuasa menitikkan air mata, pun terakhir dalam lawatan Grand Syaikh
Saifuddin tak kalah luar biasanya, dalam demikian dengan Menteri Agama yang Al-Azhar ke Indonesia kali ini sebelum
pidato yang disampaikan dalam Bahasa berkali-kali menyeka air matanya saat bertolak kembali ke Mesir pada Jumat pagi
Arab, pria yang juga merupakan alumni Grand Syaikh menyampaikan ceramah. (26/2).
Gontor itu sedikit bernostalgia ketika ia “Pondok Darussalam Gontor
menimba ilmu di pondok itu pada era 80- adalah miniatur Al-Azhar dalam upaya (Sigit Kamseno)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


47
L intas bimas

Sesuai Konstitusi, Pernikahan Sejenis Tak Akan Dilayani


yang dipimpin oleh anggota Wantimpres
KH. Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu
(18/2). Selain penegasan sikap terhadap
perkawinan sejenis, Lukman juga
menyampaikan langkah Kemenag untuk
memperkuat benteng keluarga melalui
edukasi pranikah dan optimalisasi peran
BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan
Pelestarian Perkawinan), serta melakukan
sinergi dengan ormas keagamaan untuk
memberikan pemahaman yang produktif
tentang LGBT.
“Pertimbangan kebijakannya,
Kemenag sejauh ini banyak menerima
masukan dari ormas keagamaan yang
menolak prilaku dan praktek LGBT yang
dilakukan secara demonstratif, tapi
Kemenag juga menerima suara-suara
lain dari kelompok-kelompok pendukung

J akarta, MBI– Menteri Agama Lukman


Hakim Saifuddin menegaskan
bahwa merujuk pada Undang-Undang
hak dari komunitas Lesbian, Gay, Biseksual
dan Transgender (LGBT) yang tengah
menjadi perhatian publik.
LGBT yang umumnya berasal dari kalangan
aktivis dan LSM yang mengatasnamakan
HAM, juga dari kalangan akademisi dan
Perkawinan, pernikahan sesama jenis Sikap konsisten itu disampaikan medis, lalu melakukan kajian tersendiri
tidak bisa dilayani. Pernyataan ini menjadi Menag pada Pertemuan Terbatas melalui Balitbang atas persoalan ini,” ujar
sikap tegas pemerintah dalam merespon membahas keberadaan LGBT di Indonesia Menag.
fenomena maraknya kampanye persamaan dengan Dewan Pertimbangan Presiden Sebagai rencana aksi lanjutan,

Bimas Islam Bentuk Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme


J akarta, MBI— Bahaya narkoba
dan virus radikalisme terus
mengancam sendi-sendi kehidupan
yaitu dengan menunjuk satu
orang aparatur (PIC) yang
memiliki kompetensi menulis
bernegara, terutama masa depan dan biasa menggunakan media
generasi bangsa. Untuk itu, sosial untuk menjadi bagian
Pemerintah mencanangkan Gerakan dari Tim Cyber Anti Narkoba
Nasional Penanggulangan Narkoba dan Radikalisme. Nama-
dan Radikalisme. nama PIC ini sudah harus
Kementerian Agama melalui didaftarkan paling lambat 31
Ditjen Bimas Islam bergerak cepat Maret 2016.
dengan membentuk Tim Cyber Anti Machasin juga meminta
Narkoba dan Radikalisme. jajarannya di Kanwil Kemenag
“Tim ini bertugas mengkam- Provinsi agar mereview ulang
panyekan dan menginformasikan rencana program kegiatan
bahaya narkoba dan paham-paham 2016 yang tidak diprioritas
radikal melalui pendekatan agama dan diganti dengan program
di dunia maya,” demikian dijelaskan yang berhubungan dengan
Dirjen Bimas Islam Machasin dalam pencegahan narkoba dan
surat edaran yang ditujukan kepada para kegiatan efektif dalam upaya pencegahan radikalisme yang relevan dengan fungsi
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi seluruh bahaya narkoba serta penyebaran paham kebimasislaman.
Indonesia, Rabu (23/03). dan gerakan radikal di seluruh nusantara.
Menurutnya, Ditjen Bimas Islam Sehubungan itu, seluruh Kanwil Kemenag (Thobib al-Asyhar)
akan terus melaksanakan program dan Provinsi melakukan langkah yang sama,

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


48
L intas bimas

Menag mengatakan, pemerintah akan masyarakat yang religius, maka konstitusi yang dalam istilah fiqh dikenal dengan
memasukkan materi LGBT dalam Indonesia pun tidak mengakomodasi khunsa itu dianggap sesuatu yang kodrati.
pelajaran di lembaga pendidikan Islam, atau tidak memberikan porsi terhadap Dalam kajian fiqih, orang yang menjadi
menggalakkan program edukasi dan prilaku seperti ini, misalnya dalam Undang LGB itu lebih karena pengaruh lingkungan
kursus pranikah serta mempromosikan Undang Perkawinan dan Adminduk,” ujar bukan sesuatu yang kodrati (given),” jelas
bahwa pernikahan adalah lembaga sakral Menag. Menag.
yang mewujudkan ketentraman jiwa. Alumni Pondok Modern Darussalam Selain itu, Menag juga melihat
“Pemerintah juga menghargai Gontor itu menerangkan, semua agama belakangan isu LGBT dalam konteks
negara-negara yang melegalkan LGBT, melalui kitab sucinya menyinggung global merupakan bagian dari kapitalisasi
dan Indonesia memilih sikap tersendiri, tentang LGBT. Menurutnya, sejauh ini di ekonomi . “LGBT menjadi komoditi
menolak LGB dan memahami Transgender. masyarakat terdapat kesan simplikasi menggiurkan dalam pasar yang potensial,
Sikap ini didasarkan pada rekomendasi atau generalisasi terhadap LGBT. Padahal bagaimana LGBT ini menjadi industri
WHO, bahwa setiap negara berhak dalam tinjauan agama Islam misalnya, tersendiri, jadi tidak hanya paham
mengambil pendekatan dan kebijakan Lesbian, Gay dan Biseksual (LGB) itu berkembangnya liberalisasi tapi ini juga
berbeda sesuai tata nilai dan kearifan satu kelompok tersendiri yang lebih bagian dari kapitalisasi dunia,” tuturnya.
masing-masing,” ujar Menag. menitiktekankan pada orientasi seksual, Menag mencontohkan negara
Dikatakan Menag, masyarakat sementara transgender tidak ada Thailand yang mengembangkan industri
Indonesia merupakan masyarakat yang hubungannya dengan orientasi seksual, pariwisata (tourism), dan aktivitas
sangat religius, nasionalis, konservatif karena transgender adalah ketidaksamaan LGBT menjadi industri tersendiri lalu
dan memiliki memiliki kearifan lokal indentitas terhadap jenis kelamin dirinya. dikapitalisasi sedemikian rupa sehingga
(local wisdom) tersendiri. Konstitusi Dalam hukum Fiqih Islam, papar menjadi sesuatu yang sangat besar dari
dan regulasi di Indonesia juga diwarnai Menag, terdapat penerapan hukum sisi dana yang bisa dihimpun. Amerika
dan dipengaruhi nilai-nilai religiusitas berbeda terhadap transgender dan LGB. Serikat melakukan pendekatan yang sama
dan kearifan lokal, meskipun konstitusi Perilaku LGB dalam istilah fiqh dikenal tapi melalui teknologi informasi dan
menghargai kelompok ini. liwath yang merupakan perilaku amoral industri kreatif seperti fashion dan gaya
“Ajaran agama umumnya selaras dan ditentang. Hal itu tandas Menag, hidup serta dari sektor pariwisata.
dengan nilai-nilai universal, karenanya adalah norma yang tidak dibolehkan
semua agama tidak mentolerir prilaku atau karena merusak generasi dan peradaban. (Sigit Kamseno)
praktek LGBT ini. Karena Indonesia adalah “Dan yang terkait dengan transgender

Direktorat Wakaf Jajaki Kerjasama dengan Yayasan Sulaimaniyah Turki

J akarta, MBI—Direktorat Pemberdayaan


Wakaf, Ditjen Bimas Islam terus melaku-
kan terobosan dalam pengembangan
olehYayasan Sulaimaniyah dengan
Yayasan Raudlatul Jannah dengan
Mediasi BEI Provinsi DKI Jakarta
wakaf nasional. Sebelumnya telah dijalin “Kita memiliki aset wakaf
kerjasama dengan Kementerian Peruma- yang sangat besar, bahkan di
han Rakyat untuk membangun Rumah seluruh dunia. Karena itu, ini mer-
Susun di atas tanah wakaf. Kini, (25/2) tel- upakan tantangan bagi Direktorat
ah dijajaki kemungkinan kerjasama wakaf Pemberdayaan Wakaf dan umat
dengan Yayasan Sulaimaniyah Turki untuk pada umumnya agar bagaimana
mengembangkan dunia pendidikan. aset-aset wakaf dapat memberi
Direktur Pemberdayaan Wakaf yang manfaat untuk kebajikan umum.
baru, Dr. H. Suardi Abbas, SH, MH di kan- Nah, barometer keberhasilannya lalu dengan alumni dari Indonesia seban-
tornya, Jl. MH. Thamrin 6 Jakarta, melaku- adalah terjalinnya kerjasama antara pihak yak 140 orang dengan program tahfidz
kan panjajakan dengan Yayasan Sulaim- terkait dalam mengembangkan potensi (hafalan al-Quran).
aniyah Turki untuk pembangunan gedung umat itu”, tegasnya. Menurut salah satu pengurusnya,
pendidikan di atas tanah wakaf. Dalam rapat tersebut hadir para pe- Kantor Pusat Sulaimaniyah Turki di Jakar-
Dalam sambutannya, Suardi menga- jabat eselon III dan IV di lingkungan Direk- ta sangat membutuhkan lokasi wakaf di
takan bahwa sumber daya alam di Indo- torat Pemberdayaan Wakaf. Selain itu juga pusat kota, sehingga cocok untuk pemban-
nesia sangat terbesar di dunia, khususnya pengurus Badan Wakaf Indoensia (BWI) gunan gedung pendidikan yang represen-
aset tanah wakaf. Ini merupakan tantan- Provinsi DKI, serta para pengurus Yayasan tatif untuk kantor dan pusat tahfidz.
gan bagi Direktorat Pemberdayaan Wakaf Sulaimaniyah Turki.
dan umat Islam dan sangat mendukung Dalam catatan bimasislam, Yayasan (Yahya)
sepenuhnya akan usaha yang di lakukan Sulaimaniyah Turki berdiri sejak 30 tahun

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


49
L intas bimas

Kehadiran UU JPH Sangat Penting untuk Perlindungan Konsumen

B
ogor, MBI— Pasar bebas ASEAN dan karena itu kehadiran Undang-Undang perlindungan konsumen dalam keamanan
global membuka potensi derasnya Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan dan kenyamanan mengonsumsi produk.
arus perdagangan barang dan jasa. Produk Halal menjadi sangat penting Kedua, adanya sertifikasi halaldapat
Kompetisi semakin kuat dan ketat dengan untuk perlindungan konsumen. memberikan nilai tambah sehingga akan
mengacu pada kualitas dan harga. Peluang Bagaimana implikasi jaminan produk meningkatkandaya saing produk-produk
terbesar akan didapatkan oleh siapa yang halal dalam menghadapi perdagangan Indonesia ditingkat global.
unggul memanfaatkan kesempatan. global, sempat diulas oleh Kasubdit produk Lebih lanjut Aminah menyampaikan
Pasar bebas mengakibatlan Halal, Siti Aminah pada acara seminar apresiasi pemerintah kepada panitia
produk yang diperdagangkan di negara nasional tentang penerapan produk halal atas terselenggaranya acara seminar
kita semakin beragam. Masyarakat yang digelar oleh para alumni Sekolah tersebut. Dengan mengoptimalkan
indonesia yang sebagian besar muslim, Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBO) kerja sama antara Kementerian Agama,
membutuhkan jaminan halal terhadap pada 12 April lalu di IPB International perguruan tinggi, sekolah-sekolah dan
produk yang beredar. Sesuai dengan Convention Center. Hadir juga narasumber stakeholder terkait lainnya akan dapat
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada kesempatan tersebut dari BSN, semakin meluaskan syiar produk halal.
pemerintah berkewajiban memberikan akademisi dan praktiksi bisnis. Dimana terhadap implementasi regulasi
jaminan kemerdekaan penduduk untuk Aminah menyampaikan bahwa dapat diperoleh persamaan persepsi dan
memeluk agama dan menjamin agar pengesahan Undang-Undang JPH di pemahaman yang lebih mendalam dari
dapat beribadah menurut agama dan tengah upaya mengembangkan daya saing seluruh komponen terkait.
kepercayaannya. Dalam hal ini jaminan produk Indonesia mempunyai makna
produk halal bagi masyarakat muslim strategis. Diantaranya, pertama, adanya (Lady Yulia)
menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh jaminan produk halal akan memberikan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


50
L intas bimas

Tak Ada Yang Perlu Direvisi dalam Inpres Pengumpulan Zakat


J akarta, MBI— Sudah hampir satu tahun
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2014
tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat
di Kementerian/Lembaga, Sekretariat
Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat
Jenderal Komisi Negara, Pemerintah
Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan
Badan Usaha Milik Daerah Melalui Badan
Amil Zakat Nasional. Inpres yang berasal
dari usul inisiatif BAZNAS periode lalu
dan dikeluarkan di masa Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono tanggal 23 April
2014 itu belum membawa dampak
signifikan terhadap pengumpulan zakat
pada BAZNAS pusat dan daerah. Sosialisasi
Inpres ke berbagai lembaga masih terus memperkuat pelaksanaan Undang-Undang Lebih lanjut dia mengatakan, “Sampai
dilakukan oleh BAZNAS. Pengelolaan Zakat (UU No 23 Tahun kini BAZNAS pusat baru bisa menghimpun
Salah satu isu aktual ialah kalangan 2011) dan Peraturan Pemerintah tentang Rp 93 milyar pada tahun 2015. Angka
UPZ atau LAZ, terutama di lingkungan Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat. ini jauh di bawah potensi dan estimasi.
BUMN, masih setengah hati untuk Fuad Nasar mengutarakan, “UPZ Oleh karena itu andaikata Inpres direvisi,
menyetorkan pengumpulan zakat dari atau LAZ BUMN ketika menyalurkan maka pengumpulan zakat BAZNAS akan
gaji karyawannya kepada BAZNAS. dana kepada masyarakat, tidak jarang jalan di tempat sehingga tujuan dan misi
Mereka ingin bertahan sebagai lembaga melalui LAZ lain dalam bentuk kerjasama pembentukan BAZNAS tidak tercapai. Kita
amil zakat yang mandiri. Kalau melihat program. Untuk itu BAZNAS harus segera bicara negara, bukan lembaga per lembaga.
aturan, BUMN seharusnya tidak punya menerbitkan Peraturan tentang UPZ. Aturan dibuat bukan hanya untuk 1 atau 2
kepentingan dengan zakat yang dihimpun Tugas UPZ adalah menghimpun zakat 2,5 lembaga, tapi untuk semua.” ungkapnya.
dari karyawannya. Zakat yang sudah persen atas gaji karyawan, sedangkan Fuad menegaskan bahwa
dibayarkan adalah sepenuhnya hak para penyalurannya kepada orang-orang yang Kementerian/Lembaga/BUMN tidak perlu
mustahik. berhak memperoleh zakat dilakukan oleh mendirikan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Perkembangan terkini ialah BAZNAS sesuai ketentuan syariah. Dalam Mengelola zakat adalah di luar tugas
munculnya wacana revisi Inpres tentang pedoman teknis tata kelola UPZ BUMN, pokok dan fungsi BUMN sesuai undang-
Pengumpulan Zakat. Keinginan untuk bisa digunakan pola bagi salur, yaitu zakat undang yang berlaku. Menurutnya, “Salah
merevisi Inpres dibayangi kepentingan yang dihimpun oleh UPZ terlebih dahulu satu yang harus menjadi agenda BAZNAS
hendak mengecualikan pengumpulan masuk 100 persen ke BAZNAS, dan 14 saat ini ialah memastikan pendirian
zakat di lingkungan BUMN dari kewajiban hari kemudian BAZNAS mengirimkan UPZ di setiap kementerian/lembaga dan
menyetorkan ke BAZNAS. kembali dalam prosentase tertentu untuk BUMN. Pelaksanaan Inpres harus dikawal
Bagaimanakah Direktorat penyaluran di lingkungan sekitar UPZ secara baik. Bagi Kementerian/Lembaga/
Pemberdayaan Zakat dan BAZNAS dengan pola pembagian misalnya 40: 60. BUMN yang semangat zakatnya tinggi,
menyikapi masalah tersebut? Penyaluran oleh UPZ wajib dilaporkan Inpres seolah membatasi kemandiriannya,
“Tak ada yang perlu dan mendesak secara rutin ke BAZNAS dan diaudit oleh tapi bagi kementerian/lembaga/BUMN
untuk direvisi dalam Inpres Pengumpulan BAZNAS.” yang pimpinannya kurang peduli dengan
Zakat. Kementerian Agama dan BAZNAS Fuad Nasar mengutip data Abdy zakat, Inpres menjadi anugerah. Menurut
belum berpikir ke arah revisi Inpres.” Irawan, sarjana ekonomi, yang menghitung faktanya, dari 119 BUMN, yang aktif
jelas M. Fuad Nasar, Kasubdit Pengawasan apabila mekanisme UPZ menyerahkan menghimpun dan mengelola zakat gaji
Lembaga Zakat kepada bimas-islam hasil pengumpulan zakatnya kepada karyawannya melalui UPZ tidak lebih dari
beberapa waktu lalu. BAZNAS dilaksanakan sesuai ketentuan 20 lembaga.”
Menurut pegiat zakat yang menjabat regulasi, dengan asumsi 500 ribu “Sistem pengumpulan zakat nasional
Wakil Sekretaris BAZNAS periode 2008 karyawan BUMN yang muslim dan 1 juta harus dibangun dan terus menerus
– 2015 itu, walaupun Inpres No 3 Tahun pegawai negeri yang wajib zakat, dengan diperkuat dari berbagai sisi. Begitupun
2014 mengandung kelemahan karena rata-rata zakatnya Rp 100.000 per bulan, kredibilitas BAZNAS sebagai amil negara
tidak menyebut pembentukan UPZ maka diproyeksikan BAZNAS pusat akan seyogyanya dihormati oleh semua lembaga
(Unit Pengumpul Zakat) di lingkungan menghimpun Rp 150 milyar per bulan atau pengelola zakat yang ada.” pungkasnya.
Kementerian/Lembaga/BUMN/ Rp 1,8 triliun per tahun. Penghimpunan
Pemerintah Daerah/BUMD, namun tujuan sejumlah itu berasal dari UPZ saja dan (Fuad Nasar)
diterbitkannya Inpres adalah untuk belum dari yang lain.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


51
L intas bimas

Disepakati, Pembangunan Masjid di Wamena Papua Tetap Jalan!


bisa bicarakan di Honai Adat. Di Polda juga
saya sampaikan bahwa kembalikan hal ini
kepada saya karena saya orang adat, saya
orang budaya, kita akan putuskan di Honai
kita sendiri. Jadi, hari ini kita putuskan dan
saya kira akan diterima semua pihak dan
ini keputusan yang terbaik,” lanjutnya.
Ketua PGGJ, Pendeta Abraham
Ungirwalu mengakui sembilan poin
tuntutan pihaknya kepada pemerintah,
setelah dilakukan perundingan bersama
di Polda, semua pihak sepakat untuk tidak
saling menuntut.
Soal perubahan dan perkembangan
pembangunan masjid, PGGJ menyerahkan
sepenuhnya kepada pemerintah daerah
untuk diputuskan secara bijak.
“Kami sudah saling memahami
dan menerima satu dengan yang lain
sebagai bagian dari satu kesatuan yang

J akarta, MBI— Semua pihak akhirnya akhirnya diturunkan jadi 15 meter,” kata tidak terpisahkan. Kami tetap memiliki
sepakat untuk membangun Masjid Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo. komitmen untuk tetap membangun
Agung Baiturahman Wamena setelah Bangunan yang awalnya dua lantai kebersamaan dan cinta kasih dalam
adanya tuntutan dari Persekutuan Gereja- kemudian menjadi satu lantai saja. Luas keberagaman,” katanya.
gereja Jayawijaya (PGGJ), Kamis, 25 bangunannya pun berubah, dari 40 meter Pihaknya mengharapkan agar terus
Februari 2016. persegi menjadi 25 meter persegi, tidak meningkatkan perdamaian dan kerukunan
Hal itu disepakati setelah pertemuan termasuk sayap kiri kanan, masing-masing serta membangun relasi yang baik antara
Bupati Jayawijaya, wakil bupati, forum 6 meter. Maka totalnya totalnya kurang semua pihak.
komunikasi pimpinan daerah Jayawijaya, lebih ada 38 meter. “Kami juga akan menyampaikan
Majelis Ulama Indonesia (MUI), panitia “Dari keputusan ini kita sepakati semua kesepakatan ini kepada jemaat-
pembangunan masjid, Forum Kerukunan bersama, dan kita akan jalani. jemaat dari 15 denominasi Gereja di
Umat Beragama (FKUB) Jayawijaya, Sehingga saya meminta kepada panitia Jayawijaya, sehingga menjadi ketentuan
PGGJ, pimpinan 15 denominasi gereja pembangunan Masjid, untuk revisi dan kesepakatan bersama yang bisa
dengan seluruh komponen, serta pihak kembali gambar yang sudah disampaikan mencapai arus bawah. Dengan demikian
Kementerian Agama dan DPR Papua pada pada pemerintah dan disampaikan lagi suasana kondusif dirindukan bersama
Kamis (3/3/2016) di ruang kerja bupati. untuk kita menerbitkan Izin Mendirikan terpelihara dengan baik,” katanya.
Berdasarkan laporan yang diterima Bangunan (IMB) pengganti yang sudah Ketua MUI Jayawijaya, Solehudin
bimasislam, Bupati Jaya akhirnya kita terbitkan sebelumnya,” katanya. mengatakan kesepakatan bersama ini
mengambil keputusan sehubungan Ia mengharapkan agar masalah sangat bijak. “Dengan adanya kesepakatan
dengan aspirasi yang disampaikan PGJJ ini tidak dilebih-lebihkan sebab poin- ini, saya menghimbau kepada seluruh
(Persekutuan Gereja-gereja Jayawijaya) poin tuntutan PGGJ kepada pemerintah umat Islam di Jayawijaya dan lebih umum
bahwa pembangunan Masjid Baitur sudah selesai dan dicabut yang ditandai di pegunungan tengah untuk menerima
Rachman Wamena hanya diizinkan satu penandatanganan kesepakatan. dan mengetahui serta melaksanakan
lantai dengan ukuran 25x25 M2. Rencana “Sembilan poin tuntutan itu sudah sebaik-baiknya,” katanya.
panitia pembangunan masjid semula dua selesai di Polda beberapa waktu lalu. Dirjen Bimas Kristen Kementerian
lantai dengan ukuran 40x40 M2. IMB Semua menandatangani surat sudah Agama RI, Oditha Hutabarat mengharapkan
yang sudah dikeluarkan akan dirubah. dicabut. Jadi, masing-masing pihak, baik keputusan bersama itu menguntungkan
Sementara itu tuntutan PGJJ lainnya tuntutan dari umat muslim pegunungan semua pihak, baik pihak muslim maupun
menyangkut jilbab, TOA, Musolla tanpa tengah Papua yang telah menyampaikan pihak kristen.
izin, dan lain-lain tidak dibahas Bupati tuntutan maupun dari PGGJ, masing- “Dari panitia pembangunan Masjid,
karena poin-poin tersebut udah dicabut masing telah mencabut. Itu sudah tidak maupun FKUB dan PGGJ juga menerima
oleh PGJJ dihadapan Kapolda di Jayapura. lagi,” katanya. apa yang bupati akan putuskan,” katanya.
“Dari pertemuan itu diputuskan “Dengan adanya putusan ini, saya
pembangunan masjid tetap akan harap semua masyarakat menerimanya. (Thobib al-Asyhar)
dilanjutkan, dengan catatan jika awalnya Saya rasa masyarakat di lembah ini tahu
tinggi kubah dan menara masjid 20 meter, adat dan budaya. Kalau ada masalah kita

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


52
L intas bimas

Ketika Menteri Menyapa Penyuluh

Lukman Hakim Saifuddin memiliki para Kepala Kanwil Kementerian Agama Tengah, Jawa Timur dan Gorontalo.
perhatian khusus bagi Penyuluh Agama. beserta Kepala Bidang Penaiszawa dan Sisanya, mereka dapat menyaksikan dalam
Baginya, mereka bukan sekedar pelengkap Adminitrator Simpenais. Kemeriahan video streaming.
bagi birokrasi pada Kementerian yang juga dihadiri para pejabat Eselon I s.d Wajah sumringah tampak
dipimpinnya. Lebih dari itu, mereka lahir IV di lingkungan Kementerian Agama. mengembang di balik senyuman hangat
untuk sebuah misi agung, berada di garis Tepat di sore yang cerah, Menteri Agama khas Lukman Hakim. Diapit Dirjen Bimas
terdepan membina umat. Peluh yang terus bersama para tamu undangan melakukan Islam dan Pejabat Eselon I lainnya,
bercucuran menjadi indikator penting Launching Menteri Agama Menyapa pandangannya tajam melahap tayangan
untuk kembali merawat dan memberi Penyuluh. profil para penyuluh di Indonesia.
perhatian lebih, agar mereka lebih Kegiatan ini dibagi dalam tiga sesi. Beberapa kali ia menganggukan kepala,
berdaya, agar ummat semakin terlayani Pertama, pengenalan Sistem Informasi tak lupa bertepuk tangan.
dengan baik. Karena alasan itulah, ia Manajemen Penerangan Agama Islam Dalam laporannya, Dirjen Bimas
menyambut baik program Menteri Agama (Simpenais) dan E-Kinerja Penyuluh. Islam, Prof. Dr. Machasin, MA menjelaskan,
menyapa Penyuluh. Kedua, paparan Dirjen Bimas Islam Simpenais dan E-Kinerja Penyuluh
tentang revitalisasi Penyuluh Agama hadir sebagai bentuk akuntabilitas dan

S
elasa, 3 Mei 2016. Pukul 16.00 Islam, dan Ketiga, video conference transparansi. Simpenais hadir dengan 16
WIB. Auditorium HM Rasjidi Gd. Menteri Agama dengan para penyuluh data keagamaan, diantaranya Penyuluh
Kementerian Agama di Jl. MH. agama Islam di 7 provinsi. Tujuh provinsi Agama Islam, Ormas Islam, Majelis Taklim,
Thamrin No. 6 Jakarta, disesaki para itu adalah Kepulauan Riau, Bengkulu, Dewan Hakim dan lainnya. Kini, data-
undangan dari 33 Provinsi. Mereka adalah Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa data tersebut tak lagi mati dalam bentuk

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


53
Bedah Rumah Penyuluh Bagi Dhuafa Cacat
(Tukang Becak Ahmad Jamri)

tumpukan berkas, melainkan hidup Lukman kembali mengingatkan, berbagai regulasi yang tak lagi kompatibel
dengan berbagai informasi berbentuk ia dan jajarannya terus berkomitmen dengan tuntutan zaman, harus segera
bagan maupun data statistik. menghadirkan birokrasi yang profesional, direvisi. Payung hukum sudah seharusnya
Adapun E-kinerja Penyuluh, salah satunya dengan memanfaatkan mendorong peningkatan kinerja penyuluh
lanjutnya, hadir sebagai jawaban atas teknologi. Baginya, birokrasi profesional yang lebih luas.
rendahnya akuntabilitas kinerja penyuluh ditandai dengan hadirnya layanan yang “Saya berkomitmen untuk melakukan
agama Islam. Melalui aplikasi ini, sistem efektif dan efisien, masyarakat mudah revitalisasi tiga prioritas ini. Kita harus
pemantauan dan pengawasan kinerja mengakses pelayanan dan informasi menangkap momentum ini dengan
penyuluh agama Islam dapat dilakukan secara akuntabel. Karena itulah, ia akan berbagai kebijakan strategis, agar para
secara berjenjang dan up to date. terus mengajak jajarannya menghadirkan penyuluh kita semakin eksis melayani,”
“Kami hadirkan e-kinerja penyuluh inovasi-inovasi di bidangnya masing- pungkasnya.
sebagai pengganti sistem pelaporan masing. Para penyuluh agama Islam di
hardcopy yang susah untuk dihitung. “Bimas Islam telah memulai langkah berbagai daerah menyambut hangat.
Semua pihak dimudahkan, baik penyuluh besar. Harus kita dukung. Saya bangga Azizah misalnya, perempuan yang kini
agama itu sendiri maupun para pemangku dengan kiprah para penyuluh agama, bertugas di Kabupaten Magelang, optimis
kepentingan pada Kementerian Agama,” meski dalam keterbatasan mereka hadir dapat memperbaiki citra dan kinerja
tuturnya penuh semangat. dengan berbagai inovasi,” sanjungnya penyuluh. Baginya, penyuluh kini telah
dengan penuh kehangatan. bertransformasi sebagai agen perubahan,
Bukan Sebatas Pujian tidak selalu identik dengan pengajian dan
Tiga Prioritas masjid.
Beberapa kali putra mantan Menteri “Saya dan komunitas di kaki gunung
Agama Saifudin Zuhri ini melempar pujian. Sebagai langkah konkrit, Lukman Merapi tengah mengembangkan bank
Baginya, sebuah inovasi harus diberi ruang menggarisbawahi perlunya perbaikan sampah dan koperasi syariah. Semua
untuk terus berkembang, didukung agar pada tiga aspek prioritas. Pertama, dikerjakan bersama-sama. Ini menandakan
terus tumbuh menghadirkan berbagai kompetensi penyuluh agama Islam. Para masyarakat begitu antusias menyambut
kemudahan akses dan kualitas pelayanan. penyuluh harus memiliki wawasan dan kehadiran penyuluh,” tuturnya saat
Begitupun, bagi para aparatur di lapangan, kemampuan yang mumpuni, agar dapat bercakap dengan Menteri Agama melalaui
termasuk penyuluh agama Islam, harus melayani berbagai karakter masyarakat. video conference.
difasilitasi agar kinerjanya terukur dan Karena itulah, pelatihan dan pendidikan Apa yang disampaikan Azizah
terpantau secara baik. bagi para penyuluh harus dikedepankan. tentunya dapat mewakili antusiasme
“Apresiasi ini bukanlah omong Kedua, infrastruktur. Sebagai ribuan penyuluh agama Islam di berbagai
kosong. Saya telah menerima penjelasan garda terdepan, infrastruktur menjadi daerah. Ke depan, para penyuluh tak lagi
luar biasa dari tim Bimas Islam, sebuah keniscayaan agar para penyluh dapat dapat berleha-leha. Selain tunjangan
langkah besar telah diambil untuk melaksanakan tugas secara optimal. yang telah ditingkatkan, kini saatnya
menghadirkan birokrasi yang akuntable Menurutnya, tugas dan fungsi penyuluh membuktikan eksistensi melalui kinerja
dan transparan. Saya begitu bangga agama harus didukung ketersediaan yang transparan dan akuntabel. Selamat!
dengan program monumental ini,” infrastruktur yang memadai. Ketiga,
tuturnya dengan penuh semangat. payung hukum. Tak kalah penting, (Jaja Zarkasyi)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


54
Galeri Bimas

Kepala KUA Pulau Tiga Natuna (Ayaturrahman) Sedang Memarkir Pompong (Kapal Kecil) Sebelum Menuju Kantornya
Grand Shaikh Al-Azhar Menerima Cindera Mata Saat Mengunjungi Pesantren Darussalam Gontor

Musabaqah Hifdzul Al-Quran (MHQ) Tingkat Nasional di Jakarta


Peresmian 22 Gedung KUA di Jawa Tengah Melalui SBSN yang Dipusatkan di KUA Banjarsari Solo

Pembinaan Pegawai Ditjen Bimas Islam di Anyer untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kebersamaan
Pembimbingan Muallaf Seorang Wartawati di Masjid Al-Ikhlas Gedung Kementerian Agama

Rapat Koordinasi Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI) di Jakarta


Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tingkat Pusat di Bogor

Sekretaris Ditjen Bimas Islam Saat Dilantik sebagai Pengawas Orang Asing Tingkat Pusat Oleh Menteri Hukum dan HAM di Jakarta
Program Menag Menyapa Penyuluh Malalui Video Conference di Auditorium HM Rasyidi Gedung Kemenag Jakarta

Pegawai Bimas Islam Mengikuti Assesmen di Auditorium HM. Rasyidi, Gedung Kemenag Jakarta
O P I N I

Tahun Perubahan Penyuluh Oleh: Jaja Zarkasyi


(Redaktur Majalah Bimas islam)

D
alam kurun waktu tiga tahun ini,
terjadi perubahan paradigma
pengelolaan isu keagamaan
di lingkungan Direktorat
penerangan Agama Islam.
Selama ini, isu-isu keagamaan bersifat
top down, dari pusat mendistribusikan
berbagai isu dan program untuk diserap
oleh stakeholder di daerah. Kini semua itu
dibalik. Isu-isu di daerah diangkat menjadi
isu nasional. Dampaknya terlihat jelas,
ada banyak tokoh-tokoh inspiratif yang
berhasil diangkat kiprahnya dan menjadi
isu nasional.
Penyuluh Agama Islam selalu
disebut sebagai garda terdepan. Mereka
inilah ujung tombak kesuksesan program
pembinaan keagamaan. Singkatnya, tak ada
yang menyangsikan bahwa eksistensinya
begitu krusial bagi pembangunan kualitas
kehidupan beragama di masyarakat.
Nah, anggapan itu kini menemukan
pembenarnya. Mereka bukan sekedar mereka, agama tidak lagi sebatas di komunikasi, mereka dipandang mampu
garda terdepan, namun telah menjelma masjid dan musholla. Melalui bahasa menjadi jembatan komunikasi antara
menjadi pembeda diantara stakeholder agama, mereka menggerakan masyarakat Pemda dengan masyarakat. Karena itulah
Kementerian Agama. untuk tumbuh menjadi komunitas para penyuluh ini banyak melakukan
Saya mengenal nama Maryono di yang teroganisir, berkontribusi bagi pembinaan di komunitas-komunitas
Kota Batam, sosok yang rela memodifikasi pembangunan. binaan Pemda, tentunya dengan tidak
mobil tuanya untuk berkeliling menjadi Bukan sebuah kebetulan jika kini melupakan bahasa agama.
perpustakaan plus balai konsultasi. Ada para penyuluh dapat dijumpai di LAPAS, Menuju Transparansi Publik
sosok Budi Gunawan dari Sukabumi, komunitas-komunitas anak muda, daerah Memandangi jejeran email
menyulap Lapas Warungkiara Kabupaten transmigrasi, pusat perbelanjaan dan yang masuk di akun saya, rasanya
Sukabumi tidak sebatas pembinaan area publik lainnya. Meski belum ada seperti sebuah obat yang kembali
karakter, namun juga tempat pembekalan Memorandum of Understanding (MoU) menumbuhkan semangat. Saya begitu
ilmu-ilmu keagamaan dengan dengan instansi pemerintah terkait, optimis menyaksikan langkah-langkah
menyelenggarakan pengajian kitab namun kiprahnya tak terbendung mengisi hebat para agen perubahan ini dalam
kuning secara berjenjang. Di Cirebon, lini kehidupan. Semuanya mencerminkan berkiprah. Saya tidak sedang berbangga
Kang Mursana begitu biasa disebut, satu tujuan: melayani masyarakat. Di diri, atau setidaknya menutupi kelemahan.
bermitra dengan Pemerintah Daerah Lapas, mereka melayani para narapidana Diakui, berbagai kelemahan masih
Kabupaten Cirebon melakukan pembinaan dan membantunya keluar dari imajinasi dihadapi, diantaranya database yang
perempuan korban perdagangan manusia, dosa-dosa masa lalu yang tak jarang belum terintegrasi di setiap tingkatan,
membantunya kembali menyatu dengan menumbuhkan rasa frustasi. Atau rasionalisasi jumlah penyuluh honorer,
masyarakat. mereka yang rela masuk-keluar lokalisasi, hingga rendahnya tingkat pengawasan.
Mereka hanyalah contoh kecil membina para penghuninya untuk kembali Transparansi dan akuntabilitas
penyuluh agama Islam yang telah ke masyarakat dan hidup secara sehat dan adalah kunci memulai pembenahan
bertransformasi sebagai agen perubahan. normal. penyuluh agama Islam. Kemudahan
Kehadirannnya bukan sekedar untuk Di beberapa daerah, para penyuluh mengakses proses rekrutmen, pengawasan
jabatan formalistis, akan tetapi bahkan telah menjalin kemitraan strategis kinerja penyuluh hingga regulasi,
memberikan dampak yang luas bagi dengan pemerintah setempat. Dengan merupakan penjabaran dari semangat
bangkitnya pasrtisipasi publik. Di tangan kemampuan keilmuan dan kecakapan tersebut. Tak ada alasan untuk menutup-

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


61
O P I N I

nutupi proses rekrutmen. Pun, publik antar data dapat saling mengkroscek undangan melakukan Launching Menteri
berhak tahu berapa dan apa saja kerja guna mendapatkan angka yang akurat Agama Menyapa Penyuluh.
penyuluh di wilayahnya. Inilah langkah dan valid. Pencantuman NIK sebagai Dalam sambutannya, Menteri Agama
awal menuju revitalisasi kinerja penyuluh identitas utama penyuluh honorer menggarisbawahi perlunya perbaikan
agama Islam. misalnya, dengan sendirinya akan pada tiga aspek prioritas. Pertama,
Semangat ini menemukan momen- menutup peluang terjadinya manipulasi kompetensi penyuluh agama Islam. Para
tumnya pada tahun 2014 dengan dim- data penyuluh. Ke depan, data ini tentunya penyuluh harus memiliki wawasan dan
ulainya penyusunan Sistem Informasi dapat diintegrasikan dengan data kemampuan yang mumpuni, agar dapat
Penerangan Agama Islam (SIMPENAIS). kependudukan. melayani berbagai karakter masyarakat.
Memulai pilot project dari Yogyakarta, Melakukan perubahan tidak hanya Karena itulah, pelatihan dan pendidikan
NTB dan Banten, berbagai inovasi terus dilakukan dalam tataran ide. Membangun bagi para penyuluh harus dikedepankan.
disempurnakan guna mendapatkan for- sistem dan infrastruktur adalah sebuah Kedua, infrastruktur. Sebagai
mat pendataan yang dibutuhkan. Bersama keharusan. Transparansi dan akuntabilitas garda terdepan, infrastruktur menjadi
ketiga daerah tersebut akhirnya melahir- tak dapat diwujudkan hanya dengan keniscayaan agar para penyluh dapat
kan Simpenais dengan berbagai fitur dan mengajak dan mengajak. Lebih dari itu, melaksanakan tugas secara optimal.
rubrik di dalamnya. ide dan langkah besar itu harus pula Menurutnya, tugas dan fungsi penyuluh
Simpenais lahir untuk menyajikan dijabarkan melalui penyediaan sistem agama harus didukung ketersediaan
data lembaga mitra penerangan agama database. Walhasil, niat baik saja tidak infrastruktur yang memadai. Ketiga,
Islam yang berjumlah 17, termasuk di cukup untuk melakukan perubahan. payung hukum. Tak kalah penting,
dalamnya data penyuluh fungsional dan Dibutuhkan lebih dari sekedar niat dan berbagai regulasi yang tak lagi kompatibel
honorer. Melalui aplikasi ini seluruh komitment, yaitu sistem informasi. dengan tuntutan zaman, harus segera
informasi penyuluh dapat dilihat direvisi. Payung hukum sudah seharusnya
dalam bentuk statistik, diantaranya Butuh Dukungan Kebijakan mendorong peningkatan kinerja penyuluh
berdasarkan pendidikan, jenis kelamin, yang lebih luas.
usia dan kepangkatan. Tidak hanya itu, Selasa, 3 Mei 2016. Pukul 16.00 WIB. Dalam sambutannya, Lukman Hakim
data penyuluh honorer yang selama Auditorium HM Rasjidi Gd. Kementerian Saifuddin memiliki perhatian khusus bagi
ini dipandang sebagai titik rawan Agama di Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta, Penyuluh Agama. Baginya, mereka bukan
manipulasi, kini dilengkapi dengan NIK disesaki para undangan dari 33 Provinsi. sekedar pelengkap bagi birokrasi pada
sebagai identitas resmi. Tanpa NIK, data Mereka adalah para Kepala Kanwil Kementerian yang dipimpinnya. Lebih
tersebut akan ditolak oleh sistem. Inilah Kementerian Agama beserta Kepala dari itu, mereka lahir untuk sebuah misi
bentuk transparansi dan akuntabilitas Bidang Penaiszawa dan Adminitrator agung, berada di garis terdepan membina
sebagaimana dikehendaki. Simpenais. Kemeriahan juga dihadiri umat. Peluh yang terus bercucuran
Lahirnya Simpenais juga menandai para pejabat Eselon I s.d IV di lingkungan menjadi indikator penting untuk kembali
semangat integrasi database lembaga Kementerian Agama. Tepat di sore yang merawat dan memberi perhatian lebih,
mitra penerangan agama Islam, sehingga cerah, Menteri Agama bersama para tamu agar mereka lebih berdaya, agar ummat

Ada Apa dengan Ram


D
alam banyak literatur Islam, membatalkan puasa. Hanya dirinya yang agen perubahan untuk perbaikan hidup
Ramadhan diceritakan sebagai tahu akan puasa di hadapan Tuhan kelak. dan kehidupan.
bulan penuh keutamaan. Apakah telah benar-benar melaksanakan
Terdapat media pelatihan puasa sesuai dengan ketentuan hukum Belajar Hikmah
sosial untuk setiap insan yang ada atau tidak.
yang menunaikan puasa. Jangan sampai Setelah kita menunaikan puasa sesuai Adalah Ali Iyazi, seorang pengkritik
berpuasa dirasakan hanya menahan lapar dengan syarat-rukun sesuai ketentun fikih, praktik fikih sekaligus inisiator hikmah
dahaga dari fajar menyingsing sampai sedianya bisa mengambil hikmah. Yaitu ibadah mengatakan bahwa hikmah
matahari tenggelam. Kita harus belajar sebuah pancaran kesalehan sosial untuk satu ibadah adalah kunci berhamba
memahami makna sosial ibadah puasa. kemanusiaan universal. Seperti yang paling otentik. Lewat bukunya “hikmatu
Memang fikih menempatkan puasa selalu diulang-ulang oleh para muballigh, tasyri’ wa falsafatuhu (hikmah syari’ah
sebagai ibadah individual. Yang diwajibkan bahwa Islam ingin memberikan rahmat dan filosofinya)”, Ali Iyazi mencoba
kepada setiap muslim yang telah akil- kepada seluruh umat manusia. Islam menjelaskan kepada kita bahwa hikmah
baligh untuk menahan diri dari yang dengan kosakata pengabdian sekaligus satu ibadah bisa menjadi sentuhan paling

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


62
O P I N I

semakin terlayani dengan baik. Karena Penerangan Agama Islam sesungguhnya lagi di usia produktif. Adapun para usia
alasan itulah, ia menyambut baik program bukan untuk kepentingan organisasi saja. produktif kini berada di pabrik-parbik,
Menteri Agama menyapa Penyuluh. Dengan adanya pembenahan berbagai pasar dan pusat-pusat perekonomian
Menteri Agama telah melakukan aspek, transparansi dan akuntabilitas lainnya. Padahal, usia produktif ini perlu
langkah besar di hadapan jajarannya penyuluh agama Islam akan meningkat. dibina agar tetap produktif dengan
dari 34 Provinsi. Momen tersebut Hal ini tentunya tidak hanya berdampak berbagai prestasinya. Berbekal database
tidaklah sebatas seremonial, akan tetapi pada citra Kementerian Agama. Lebih dari dan kompetensi yang dimiliki, kini
mengisyaratkan sebuah pesan kuat itu, masyarakat luas dapat memanfaatkan ia bersama koleganya mendapatkan
kepada seluruh pengambil kebijakan, perubahan ini untuk pembangunan. kepercayaan untuk melakukan pembinaan
baik di tingkat pusat maupun daerah, Tersajinya database penyuluh majelis taklim pada pabrik-pabrik yang
untuk membangun komitmen melakukan agama Islam dan lembaga keagamaan bertebaran di wilayah Sukabumi.
revitalisasi penyuluh agama Islam. Pesan tentunya juga dapat dimanfaatkan oleh Tentu, dibutuhkan keberanian untuk
itu semakin kuat tatakala proses video pemerintah daerah untuk melakukan melakukan terobosan dalam menjalin
conference menyuguhkan dialog yang cair pemetaan pembinaan keagamaan. kemitraan. Ada banyak hambatan
dan penuh harapan antara para penyuluh Kemitraan setidaknya menjadi istilah yang prosedural dan kultural yang dapat
di daerah dengan Menteri Agama dan akan mempertemukan para penyuluh menjegal lahirnya kemitraan. Ego sektoral
jajaran. dengan kepentingan pemerintah daerah. adalah penyakit akut yang sewaktu-waktu
Revitalisasi penyuluh bukan lagi Kemitraan dapat berbentuk sinergi dapat mematahkan semangat yang tengah
program pemerintah pusat. Keterlibatan program, dimana masing-maisng pihak menggebu-gebu. Karena itulah, pekerjaan
aktif kementerian agama di daerah adalah saling melengkapi satu dengan yang kita tidak berhenti hanya sebatas
sebuah keniscayaan. Pekerjaan rumah kita lainnya. “memulai”. Tugas kita adalah melanjutkan
tidak berhenti pada pagelaran seremonial, Saya teringat dengan cerita Kang ide-ide itu melalui berbagai kebijakan
akan tetapi mengawal dan memastikan Henda Pribadi, biasa disebut Pahe, Ketua revolusioner.
kebijakan ini dilaksanakan secara Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Rasanya berlebihan untuk
menyeluruh di tingkat bawah. Di sinilah Kabupaten Sukabumi. Setahun yang lalu mengatakan langkah ini telah dimulai dan
dukungan kebijakan merupakan sebuah saya mengikuti aktifitasnya berkeliling menuai hasil. Ini baru permulaan. Berbagai
keharusan. Bukan saatnya lagi berjalan Sukabumi, mencoba membaca arah tantangan besar tentunya akan dihadapi,
sendiri-sendiri. Komitmen itu harus dijaga kemitraan yang kini tengah dibangun mencoba menghambat cita-cita agung ini.
dengan menerbitkan kebijakan strategis bersama pemerintah daerah. Salah Lagi-lagi, komitmen bersama memajukan
penguatan penyuluh. satu ide yang perlu dicontoh adalah penyuluh adalah faktor penting yang akan
penyelenggaraan majelis taklim di pabrik- mendorong tetap terjaganya program
Prospek Kemitraan pabrik. revitalisasi penyuluh ini.
Selama ini Majelis Taklim identik Selamat datang tahun perubahan
Berbagai inovasi yang tengah dengan masjid, ibu-ibu dan beberapa penyuluh!
dikembangkan oleh Direktorat bapak-bapak. Mereka bahkan sudah tidak

madhan?
menentukan untuk merengkuh fungsi
Oleh: Muhtar Sadili
(Pengasuh PP Assalam, Purwakarta)

mereka membentur ruang hampa dalam


aktual satu ibadah. Sebuah cara tambahan menata sistem sosial di sekelilingnya.
tapi bisa memperjelas tujuan suatu ibadah Padahal, keislaman mereka sangat jelas
yang kita tunaikan. menentukan peduli pada sesama di atas
Hikmah puasa adalah refleksi segala-galanya.
aktual dari rasa lapar dahaga di siang Pada sisi lain, kita bisa menyaksikan
hari bagi pelaksana puasa. Mereka simbol-simbol ketaatan gaduh penuh citra.
bisa merasakan bagaimana lingkungan Sering terlihat dengan bungkusan ragam
sekitar para penderita penyakit sosial, cara beribadah, bahkan diperdengarkan di
yang seringkali dibenturkan dengan mana-mana. Tapi kenapa semua problem
sistem sosial yang tidak berkeadilan. sosial masih nampak bermunculan di
Dari mulai kecil menimba ilmu sampai lapangan. Ketaatan ibadah personal
menjadi dewasa, hidupnya penuh dengan mungkin belum cukup untuk bisa
kosakata kedzaliman. Betapa seringnya menuntaskan realitas kemiskinan yang

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


63
O P I N I

ada di sekeliling kita. hanya untuk sesama muslim, tapi untuk


Sampai hari ini di dalam hidup kita, seluruh umat manusia. Bahkan seluruh
kedzaliman sosial masih memperlihatkan isi bumi ini.
dirinya. Kesantunan sosial yang sedianya Allah menurunkan nabi adam ke
ditawarkan oleh puasa tergilas, hingga bumi sebagai khalifah, yang mengemban
belum bisa diwujudkan secara kongkrit amanah kemanusiaan universal. Tugas
di lapangan. Perlu kelapangan dada untuk kekhalifahan itu harus terus ditumbuhkan
mengoreksi rasa sosial kita di tengah agar tata hidup ini bisa ramah bagi
semangat menunaikan ibadah puasa semua penghuni bumi ini. Jangan sampai
sesuai ketentuan hukumnya, sekaligus menyebabkan kehancuran yang pada
memberikan cara pandang baru untuk gilirannya akan merugikan generasi
menuntaskan problem sosial yang ada. berikutnya.
Apakah puasa mampu misalnya, Alqur’an sendiri melukiskan
menahan laju memburu kekuasaan dengan kerusakan muka bumi ini oleh ulah
tidak mengindahkan norma sosial. Apakah manusia. Tapi itu bisa diantisipasi
puasa mampu mendisplinkan anggota sepanjang memegang teguh pada makna
tubuh untuk tidak melakukan aktifitas sosial ibadah puasa. Kerusakan akan
yang dapat merusak alam? Apakah puasa berubah menjadi berkah bagi semua
mampu mengerem langkah kaki menuju penghuni muka bumi ini. Dan selanjutnya
tempat-tempat maksiat?. akan menyisakan keberkahan untuk
Selayaknya kita merenung, satu sisi generasi mendatang.
saja untuk mengaktualisasikan pergerakan
sosial karena puasa. Cobalah menikmati Salam Idul Fitri
lapar-dahaga dengan mengindahkan
kemampuan kita untuk mempertajam Idul Fitri yang menutup Ibadah
kepedulian sosial. Hingga bulan ramadhan puasa selama bulan ramadhan sedianya
pamit nanti, para penderita sosial meninggalkan pesan penyucian bagi
berkurang secara bertahap. Niatkanlah kita. Baik untuk invidu karena diminta
aktualisasi pergerakan sosial setiap hari untuk menahan lapar-dahaga dari imsaq
dengan segala fungsi sosial yang dimiliki. sampai adzan maghrib, bagi masyarakat
Sebagai negera berpenduduk dengan menghadirkan saling menghargai
muslim terbesar di dunia, selayaknya kita sekaligus bagi negara yang masih dililit
tumbuh sebagai motor perubahan menuju persoalan nestapa kemanusiaan.
kualitas Islam yang paripurna. Saatnya Jika mau memulai, setiap individu
kita tebarkan model keberagamaan yang bisa merasakan derita kaum dhuafa
menjunjung tinggi hak-hak kemanusiaan. yang berjumlah separuh lebih penduduk
Perdamaian, kemiskinan dan kebodohan negeri ini. Kaum dhuafa tidak dibatasi
adalah isu-isu yang harus kita respon lapar-dahaga seperti yang dirasakan
dengan kualitas keislaman yang dibentuk oleh yang melaksanakan puasa. Tidak
melalui ritual-ritual agama, salah satunya sedikit dari kaum dhuafa yang merasakan
adalah puasa ini. Mari jadikan puasa puasa permanen, karena kondisi
sebagai wadah candradimuka bagi lapangan pekerjaan dan upah yang
pembentukan karakter bangsa yang ramah tidak manusiawi. Belum lagi mereka
dan toleran. punya beban melanjutkan hidup lainnya,
Dalam konteks reformasi tata kelola terutama pendidikan sebagai bekal untuk
negara, makna aktual puasa harus segera meraih kehidupan layak.
diselami. Allah SWT dengan sengaja Kondisi kaum dhuafa diperparah kepemimpinan yang belum tentu mampu
menghadirkan ibadah puasa sebagai dengan situasi dan kondisi masyarakat diemban.
pengingat, sekaligus pengawal komitmen yang mudah terkoyak. Pesan puasa Jika menelisik kata idul fitri kita
kemanusiaan universal. Setiap muslim untuk bisa saling menghargai satu sama optimis masyarakat akan melakukan yang
harus memaknakan puasa sebagai itikad lain membentur ruang hampa. Katup terbaik. Asal tidak merasakan “mendadak
luar biasa untuk memberikan rahmat bagi ketentraman gampang mudah terbuka, idul fitri”, karena tidak mampu menyelami
kemanusiaan itu sendiri. melahirkan perbenturan di masyarakat, “hari raya kemerdekaan” sebagai
Islam dihadirkan sebagai agama baik karena alasan ekonomi, idiologi terjemahan kata “idul fitri”. Jangan-
yang bisa memberikan rahmat bagi seru maupun dinamika politik. Kita mudah jangan idul fitri bernasib sama dengan
sekalian alam. Ini yang dipadatkan dalam melihat rentetan beberapa peristiwa ritual lainnya, yang manis dan meriah di
refleksi sosial ibadah puasa. Setiap muslim pasca suksesi kepemimpinan yang makin tataran simbolik tapi kering dari kosakata
harus mampu memancarkan makna aktual liar. Meruntuhkan sendi-sendi kehidupan kemerdekaan itu sendiri.
puasa di manapun dia berada. Bukan hanya karena mempertaruhkan amanah Seperti halnya terbukti dari makin

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


64
O P I N I

meriahnya ritual keagamaan di negeri ini. negeri ini bisa menjadi turbin positif untuk memberikan pancaran perbaikan tatanan
Tapi prilaku berbangsa-bernegara makin menyertai arah pembangunan saat ini. sosial. Tidak akan bisa diraih hanya
berjarak dengan gugusan nilai mulia ada Jangan membiarkan diri serba mendadak mengandalkan mimpi dari pemaknaan
di dalam sikap keberagamaan itu sendiri. untuk mengembalikan rasa kebangsaan. setiap pesan puasa. Tapi harus diwujudkan
Idul fitri bisa juga diartikan kembali Kita sudah menempuh jalan reformasi dengan aksi taktis dan kongkrit di
kepada asal, sangat relevan dengan dengan ongkos terlalu mahal untuk ukuran lapangan. Biarkanlah sedikit, asal berarti
konteks kehidupan bernegara. Ibadah zamannya. Telah banyak nyawa melayang dan terasa bagi perbaikan sistem sosial
puasa adalah sarana untuk penyucian untuk melakukan satu kata, “reformasi”. masyarakat.
diri, tentu saja apabila dijalankan dengan Jangan sampai ongkos mahal itu tidak
penuh kesungguhan dan ketulusan serta mampu membeli tatanan paripurna Wallahu a’lam bish shawwab.
disadarinya tujuan puasa itu sendiri bernegara sebagaimana dikumandangkan
dengan cara sense of objetive. para pendiri negeri terdahulu.
Rasa memiliki atas realitas aktual Moga saja ramadhan tahun ini bisa

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


65
ia h
y ar

S
i
nsultas
Ko

Konsultasi
Syariah
Konsultasi Syariah

Jawab
Ibrahim, Jawa Tengah
(ibrahim.jateng@yahoo.co.id) Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Bapak Iqbal yang dirahmati Allah, terima kasih telah
berkonsultasi bersama kami. Membaca keterangan saudara, kami
Assalamu’alaikum wr. wb berkesimpulan bahwa kontrak pemesanan tersebut menggunakan
Maaf mengganggu, Saya ingin bertanya, orangtua saya akad salam (salam). Akad salam dibolehkan dalam Islam tentunya
mendapatkan rezeki dengan cara yang haram, yaitu berjualan selama ada kejelasan dari kedua pihak terkait dengan jenis barang,
minuman beralkohol. Kemudian hasilnya untuk membeli kebun waktu penyerahan, waktu dan cara bayar serta kelayakan kedua
cabai. Yang saya tanyakan apakah hasil dari panen kebun cabainya pihak dalam melakukan transaksi salam. Konsepsi akad salam tidak
masih haram atau sudah halal tad? Mohon berkenan menjawab & lepas dari ketentuan umum jual-beli dalam Islam yang harus tidak
trims atas bantuannya tadz. mengandung unsur Maisir (judi), Gharar (ketidakjelasan) dan Riba
Wassalamualaikum wr. Wb (bunga). Bila ketiga unsur tersebut tidak terdapat dalam transaksi
saudara, Islam membolehkan transaksi tersebut. Wallahu a’lam.
Jawab:

Assalamu ‘alaikum wr. wb. Arif


Saudara Ibrahim yang dirahmati Allah, terima kasih telah (arif_doan@yahoo.com)
berkonsultasi dengan kami. Allah mengajarkan kita agar selalu
mengkonsumsi dari hasil harta yang halal, karena Allah Maha Baik
dan tidak menerima kecuali yang baik. Usaha (niaga) barang-barang Assalamualaikum wr wb.
beralkohol merupakan niaga yang tidak dibolehkan (dilarang) dalam Pada 2012 akhir saya divonis skizofrenia, sebelum saya divonis
Islam, sehingga hasil yang didapat darinya masuk dalam koridor oleh dokter saya juga pernah diruqyah. Pada saat itu ada pertanyaan
haramnya walaupun sudah dirubah bentuk dan wujudnya. Hal yang sering menganggu saya “apakah penyakit saya ini adalah medis
tersebut sama halnya dengan konsep Money Laundry (pencucian atau non medis.” Singkatnya hingga januari 2016 saya masih rutin
uang) yang dilarang di Indonesia, berupa penggunaan uang haram kontrol dan minum obat dari psikiatri. Namun sudah satu bulan lebih
untuk bisnis yang legal. saya memutuskan untuk tidak kontrol dan minum obat. Karena saya
Berbeda halnya bila pelaku bisnis yang haram telah bertaubat, merasa sudah lebih baik. Kemudian akhir-akhir ini saya mengalami
maka semua hartanya termasuk harta haram yang tidak boleh rutinitas yang kurang nyaman. Yaitu dalam beberapa kesempatan
dikonsumsi kecuali yang telah habis dikonsumsi. Sedangkan sisa mendengar bisikan yang mencemooh, mencela atau menjatuhkan.
yang belum dikonsumsi tidak boleh dikonsumsi secara pribadi Selain itu dalam tidur tidak jarang mimpi buruk yang berkaitan
kecuali sekadar kebutuhan pribadinya dan sedangkan selebihnya dengan gangguan syaiton. Padahal saya sudah berusha mengamalkan
harus dibelanjakan ke lembaga-lembaga sosial (lihat Majmu’ Fatawa sunah Rosulullah sebelum tidur, seperti membaca wudlu, membaca
29/308) alfatikhah, al iklas, al falaq dan an-nas, memposisikan tidur miring
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan kebon cabai dan ke kanan dll. Sekarang saya merasa sulit berkomunikasi dengan
hasilnya masih terkontaminasi dan turunan dari harta yang haram orang lain ada perasaan cemas, was was dan bisikan yang terkadang
sehingga tidak diperkenankan untuk dikonsumsi darinya. Semoga datang. Bagaimana kah solusi dari permasalahan ini?
Allah mempermudah langkah kita dalam melaksanakan kebaikan Saya berusaha menutupinya dari istri, orang tua, keluarga
dalam berkonsumsi halal. (Wallahu ‘alam) dan teman. Mengingat begitu sedih dan repotnya mereka ketika
dulu mengurus saya pada awal saya menglami cobaan ini. Mereka
tahu saya sudah sembuh dan saya tidak ingin mengecewakannya.
Iqbal Ansyori Mohon bantuannya, terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf
(ansyori.iqbal@gmail.com) jika terdapat tulisan yang salah. Semoga Allah membalas kebaikan
Anda.
Wassalamualaikum wr. wb
Assalamualaikum wr.wb
Saya ingin bertanya. Saya sedang menjalankan usaha menjual Jawab:
hasil pertanian ke toko-toko di supermarket. Toko akan memesan
barang yang diinginkan dalam sebulan berikut rincian pengiriman Assalamu ‘alaikum wr. wb.
perhari dsb dengan harga yang sudah ditentukan. Kemudian saya Bapak Arif yang dirahmati Allah, terima kasih telah berkonsultasi
akan mencari barang tersebut dan membeli dari produsen (petani) kepada kami. Sebelumnya kami turut prihatin atas kondisi anda,
dengan tunai. Kemudian barang tersebut akan saya packing sesuai semoga Allah segera mengangkat penyakit Anda dan meneguhkan
kebutuhan toko. Kemudian toko akan menerima barang yang saya kesabaran menghadapi cobaan ini. Amiin
kirim dan dibayarkan setiap minggu atau setelah 3x pengiriman. Ada dua sikap seorang mukmin yang harus menjadi kepribadian
Apakah transaksi seperti ini dibolehkan? Apakah transaksi yang dalam menghadapi dinamika hidup sehari-hari. Seorang mukmin
dilakukan saya dan toko termasuk akad salam dimana pembayaran harus bersikap sabar dalam menghadapi segala cobaan dan
harus dilakukan tunai? Jazakumullahu Khairon. bersyukur saat mendapat kenikmatan. Kami berharap, saudara tetap
Wassalamualaikum wr. Wb bersabar menghadapi semua cobaan dengan tetap melakukan segala
upaya mencari kesembuhan. Perlu kita yakini bersama bahwa Allah

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


68
Konsultasi Syariah

sangat sayang dan mengerti akan problematika yang kita hadapi, Wassalamu’alaikum wr.wb
sehingga semua yang dibutuhkan dan diperlukan telah dipersiapkan
dan diberikan kepada kita. Obat dan kesembuhan diberikan dengan Jawab:
cara yang sangat mudah dan murah melalui bacaan dan kandungan
Al-Qur’an. Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Yakinlah akan firman Allah swt: “Dan Kami turunkan dari Al Saudari Holifah yang berbahagia, terima kasih sebelumnya
Quran suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang- telah berkonsultasi dengan kami. Prosedur pelayanan Pernikahan
orang yang beriman, dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada pada KUA Kecamatan dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama
orang-orang yang zalim selain kerugian” (Qs. Al-Isra’:82). Al-Qur’an RI Nomor : DJ.II/1209 Tahun 2013. Pendaftaran akan dilayani bila
menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, baik penyakit calon pengantin membawa surat keterangan untuk nikah (N-1) dari
medis maupun non medis. Tentunya efek penyembuhan tersebut kelurahan/desa, kutipan akta nikah atau surat kenal lahir, atau surat
berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita akan janji Allah keterangan asal usul calon mempelai (N-2) dari kelurahan/desa;
dalam ayat tersebut. surat persetujuan kedua calon mempelai, surat keterangan orang tua
Kami tidak berhak menentukan jenis penyakit saudara, apakah (N-4)dan berkas lain yang diperlukan. Keterangan terkait dengan asal
bersifat medis atau non medis. Namun sebaiknya terapi tetap usul keluarga calon pengantin harus dikeluarkan oleh Kelurahan/
dilakukan secara medis dan non medis, selain melakukan upaya desa karena domain kerja catatan sipil. Kelurahan/desa mempunyai
pengobatan medis kami sarankan saudara tetap melakukan ketaatan kewajiban memberikan data riil asal usul tersebut, warga dapat
kepada Allah dengan melakukan langkah-langkah berikut: menuntut hak bila terjadi pengabaian akan hak tersebut. Kami
sarankan saudari tetap berusaha meminta hak tersebut dengan cara-
1. Berlepas diri dari hal-hal yang dapat merusak keimanan seperti cara yang bijak. Wallahu ‘alam.
prilaku mensekutukan Allah (syirik) dan melakukan kemaksiatan.
Buanglah benda-benda, jimat-jimat atau hal lain yang terkait
dengan upaya perdukunan, sihir dan interaksi dengan bangsa
jin. Bertaubatlah dari segala noda dosa dan khilaf yang telah Ade Febri, Pacitan
dilakukan. ( adefebri_2282@yahoo.com)
2. Perbanyaklah istighfar dan taubat akan prilaku dosa dan
kesalahan yang pernah diperbuat (baca Qs. Nuh 10-12). Adakah tempat konsultasi/bimbingan/pendampinngan/nasihat
3. Laksanakanlah shalat fardhu dan usahakanlah dilaksanakan di perkawinan bagi pasutri yang bermasalah dalam perkawinannya yang
masjid secara berjama’ah. Perbanyaklah shalat-shalat sunnah juga didampingi dengan dokter/psikolog di lingkungan kemenag.
sebagai pelengkap amalan fardhu yang telah dilakukan. Khususnya di wilayah Surabaya, atau Jawa Timur, yang menyediakan
4. Bacalah do’a dan dzikir pagi dan sore sebagaimana diajarkan layanan konseling. Mohon informasinya. Terima kasih.
Nabi Muhammad saw.
5. Usahakan tetap dalam kondisi suci dan berwudhu. Jawab:
6. Mulailah segala aktifitas dengan membaca basmalah.
7. Berusahalah melakukan aktifitas sesuai sunnah baik saat tidur, Assalamu ‘alaikum wr. wb.
makan, minum dan bekerja. Bu Ade yang berbahagia, terima kasih kami sampaikan
8. Bacalah do’a-do’a yang diajarkan oleh Nabi saat terjadi serangan atas perkenannya berkonsultasi bersama kami. Dalam Peraturan
penyakit. Menteri Agama No. 3 Tahun 1975 Pasal 28 ayat (3) menyebutkan
9. Lakukanlah ruqyah secara pribadi atau melalui bantuan terapis bahwa “Pengadilan Agama dalam berusaha mendamaikan kedua
ruqyah syar’iah yang menggunakan metode bacaan al-Qur’an belah pihak dapat meminta bantuan kepada Badan Penasehat
dan Hadits. Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4) agar menasehati
10. Konsisten dan yakinlah akan pertolongan dan kesembuhan kedua suami istri tersebut untuk hidup makmur lagi dalam rumah
yang Allah janjikan. Berserah dirilah (tawakal)kepada Allah atas tangga”. Memperhatikan PMA tersebut, setiap perselisihan rumah
upaya dan ikhtiyar yang telah ditempuh dengan semangat dan tangga Kementerian Agama bermitra dengan Badan Penasehat
penuh keyakinan akan janji-janji Allah bagi orang-orang yang Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4)untuk mempertinggi
bersabar. Jangan berputus asa tetaplah fokus pada segala upaya mutu perkawinan dalam mewujudkan rumah tangga yang bahagia
yang harus ditempuh, semoga Allah mempercepat kesembuhan dan sejahtera yaitu keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah
kita semua. Amiin. dengan mengembangkan Program Gerakan Keluarga Sakinah.
BP4 berada di tingkat pusat dan daerah, sementara ini BP4 masih
berdampingan dan bermitra dengan Kementerian Agama Pusat dan
Holifah, Jember Daerah (Provinsi dan Kab./Kota).
(oliev.star91@gmail.com) Menjawab pertanyaan saudari, silahkan datang berkonsultasi
ke BP4 yang berada di Kanwil Kementerian Agama atau Kantor
Asalamualikum wr.wb Kementerian Agama Kab./Kota di Provinsi Jawa Timur. Konselor BP4
Saya sudah mengurus persyaratan nikah dari bulan kemaren berasal dari psikolog atau pejabat yang ditunjuk akan membimbing
tetapi saya tidak dapat tanda tangan dari kepala desa tidak mau saudari, BP4 tidak menyediakan tenaga medis/dokter namun
tanda tangan karena alasan yang tidak jelas. Apakah saya bisa bila diperlukan akan direkomendasikan untuk itu. Semoga dapat
melangsungkan pernikahan tanpa tanda tangan dari kepala desa menjawab pertanyaan saudari, wallahu ‘alam.
atau apakah ada solusi lainnya. Mohon jawabannya Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


69
KAMUS SYARIAH

Syukur Oleh: Angga Marzuki

B
anyak manusia tertekan dalam kegelisahan, merasa
tidak tenang karena tidak menyadari dan mampu untuk
menggunakan hak guna atas apa yang Allah percayakan
padanya. Hal ini mungkin dapat terjadi karena kurangnya
pemahaman seorang hamba terhadap makna syukur atas nikmat
Allah. Karena mestinya setiap hamba yakin bahwa apa yang
dipercayakan Allah SWT kepadanya adalah hal yang terbaik
untuk dirinya.
Kata Syukūr adalah bentuk maṣdar dari kata kerja
syakara-yasykuru-syukran- wa syukûran - wa syukrānan-
. Secara umum
syukūr berarti pujian atas kebaikan dan terpenuhinya sesuatu.
Adapun menurut Ibnu Faris bahwa kata Syukūr bermakna pujian
karena adanya kebaikan yang diperoleh, yakni merasa ridha dan
puas sekalipun yang diperoleh hanya sedikit,
Dalam al-Qur’an kata Syukūr dengan berbagai bentuknya
ditemukan sebanyak 75 kali, tersebar dalam berbagai ayat
dan surah. Kata Syakara itu merupakan antonim dari
kata kafara indikasinya adalah sering sekali dua kata ini
diperhadapkan dalam al-Qur’an, antara lain pada QS. Ibrāhim
ayat 7:

Pada ayat ini sangat jelas sekali bahwa jika kita bersyukur
atas nikmat yang Allah berikan, niscaya Allah akan menambahnya,
bila kita mengingkarinya, azab Allah sangatlah pedih. Ada sebuah
pandangan bahwa setiap insan hanya diberikan/dipercayakan
oleh Allah berupa “hak guna”. Dengan pandangan ini, seorang
hamba menyadari apa yang ada pada dirinya hakikatnya milik
Allah, dan hamba itu hanya memiliki otoritas menggunakan
sebagaimana fungsinya dan semuanya berorientasi untuk ibadah
kepada Allah Swt.
Adapun kata Syukūran ditemukan dua kali dalam al-Qur’an.
Pertama, QS. Al-Furqān ayat 62, digunakan untuk mengungkapkan
bahwa Allah yang telah menciptakan malam dan siang yang silih
berganti. Dalam peristiwa pergantian tersebut dapat diambil
pelajaran bagi orang-orang yang hendak mengambil pelajaran
dan ingin bersyukur kepada Allah SWT. Menurut Ibnu Katsīr, Diksi kata Syukūran yang kedua tertera pada QS. Al-Insān
Allah Yang Mahasuci menjadikan malam dan siang silih berganti ayat 9 :
dan kejar-mengejar, sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah yang
hendaknya direnungkan dan diperhatikan oleh orang-orang yang
ingat dan bersyukur kepada-Nya.
Artinya:”Sesungguhnya Kami memberi makanan kepada-
Mu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


70
SYUKUR
menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima pelajaran (ibrah) dan tuntunan untuk mensyukuri peristiwa
kasih.” rutin tersebut?
Terkait dengan ayat di atas, Quraish Shihab mengutip kisah Segala aktivitas manusia kapanpun hendaknya
Ali bin Abi Thalib dan Istrinya, Fathimah, Putri Rasulullah Saw., merupakan manifestasi dari rasa syukur. Sebaik-baiknya
memberikan makanan kepada tiga orang yang membutuhkan. hamba dalam beribadah itu dilatarbelakangi oleh rasa syukur,
Padahal makanan tersebut direncanakan sebelumnya untuk seperti kisah Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Um al-
disantap untuk berbuka puasa. Ketika peristiwa ini mereka (Ali dan Mu’minīn Siti Aisyah bahwa Nabi Shalat sampai kakinya pecah-
Fathimah) membaca ayat di atas. pecah. Aisyah pun mengingatkan Nabi, “Wahai Rasulullah
kenapa engkau lakukan ini (shalat malam),
sedangkan Allah telah mengampunimu
apa yang kamu telah lakukan di masa lalu
dan yang akan kamu lakukan di masa yang
akan datang? Baginda Rasulallah berkata,”
Hai Aisyah, apakah engkau tidak (ingin)
aku menjadi hamba yang bersyukur” (H.R.
Muslim).
Mereka yang pandai bersyukur
adalah para pekerja keras. Allah telah
memberi dua tangan dan dua kaki,
karenanyalah jangan malas untuk bekerja.
Allah berikan kemampuan melihat dan
mendengar, karenanyalah jangan pernah
malas mencari rizki –Nya yang terhampar
di bumi.
Buah dari syukur adalah ketenangan
jiwa. Secara sederhana, mereka yang rajin
bersyukur akan selalu melihat positif
apapun di sekelilingnya; senantiasa
melihat bahwasanya ia beruntung
dibanding mereka yang berada jauh di
bawah kondisinya. Ketika berbicara dunia,
ia akan selalu melihat orang-orang yang
lebih kekurangan darinya, sementara
dalam urusan akhirat ia selalu melihat
orang-orang yang lebih saleh darinya.
Syukur merupakan kunci tumbuh-
kembangnya akhlak-akhlak terpuji. Bagi
siapa yang menanam sifat syukur, maka
ia tengah menanam benih terbaik untuk
ia petik di kemudian hari. Ketika syukur
itu perlahan tumbuh subur, maka ia akan
mengeluarkan bunga-bunga terindah yang
akan menjadikannya soosk yang bahagia,
dicintai dan penuh iekhlasan. Syukur akan
menumbuhkan jiwa berbagi, semangat
membantu sesama, spirit untuk senantiasa
menjadi pribaid yang bermanfaat bagi
agama dan bangsa.
Apa yang dihadapi di kehidupan
Kapan semestinya seorang hamba bersyukur? Setiap hamba ini sesungguhnya adalah sebuah cobaan. Bagi mereka yang
normalnya mengawali hari dengan bangun dari lelapnya tidur, mampu melewati cobaan tersebut dengan sifat syukur, baginya
mendapatkan kesadaran, dapat menggerakkan organ-organ tubuh kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya, mereka yang tak
yang Allah percayakan/anugerahkan; memulai dengan menghirup pernah bisa menerapkan sifat syukur, maka kehidupannya
udara segar di pagi hari, menyantap hidangan sarapan, menyaksikan akan dipenuhi dengan derita yang ditimbulkan oleh sifat
dan melewati pergantian waktu dari pagi ke siang, siang ke sore, rakus dan tak pernah puas.
sore ke malam, malam ke pagi lagi, terus begitu setiap hari. Adakah Wallahu a‘lam.

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


71
Ibrah
Air Kendi
Man Idris
B
ila di Madinah kita Seorang hafizul Qur’an yang dikenal jalan dan dikelilingi empat pesantren.
pernah mendengar kisah sangat santun, sangking santunnya pada 100 meter dari rumahnya berdiri lembaga
dimana pada suatu masa sesama, Man Idris sering turun dari Pendidikan Yayasan Salafiyah Kajen yang
penduduk kota dilanda sepeda onthel dan memberi salam pada memiliki ribuan murid dari jenjang diniyah
kekeringan yang hebat. seorang yang dijumpainya. Nama aslinya hingga Madrasah Aliyah. Bayangkan,
Hanya ada satu sumur milik seorang Idris, tambahan kata man didepannya berapa ribu santri yang telah merasakan
Yahudi, melalui sumur ini penduduk menandakan dirinya berasal dari desa air kendi Man Idris. Man Idris tidak pernah
Madinah antri membeli air untuk Kajen yang memang lazim menyematkan menunggui kendinya, ini tidak lain adalah
keperluan sehari-hari. Bahkan Nabi istilah itu kepada orang-orang tertentu untuk menjaga ikhlasnya, dan sekali lagi
Muhammad SAW menawarkan hadiah yang dianggap memiliki keistimewaan. Man Idris pun menulis “halal tanpa izin”.
sebuah mata air kelak di surga. Karena Selain dikenal akan kesantunannya, Kini, Man Idris telah tiada, wafat
sang Yahudi tidak bergeming, lantas Man Idris juga dikenal sebagai dermawan. sekitar tahun 2010. Ribuan santri yang
Sayyidina Utsman bin Affan ra. datang Dirinya disebut dermawan bukan karena merasakan air “zam-zam” nya telah mentas
dengan kemampuan negosiasinya, banyak harta dan sering membagikannya, dari pesantren dan mengabdi di berbagai
singkat cerita sumur itu terbeli dan tapi karena kebiasaannya menyediakan air lini kehidupan masyarakat.
diwakafkan untuk seluruh penduduk minum untuk semua orang yang melintas Beberapa kyai terkenal merupakan
Madinah, didalamnya termasuk si di depan rumah sedernaha milik Man Idris. santri yang dulu menikmati “seger” nya
pemilik lama sumur, seorang Yahudi “Gratis, Halal Tanpa Izin”, demikian air Man Idris. Sebut saja, Kyai Listiantoro
itu. Dan hingga kini, hasil dari wakaf Man Idris menyelipkan tulisan di sebuah Magelang dan Kyai Murtaldo Jepara.
Sayyidina Utsman bin Affan ra. masih kursi tua, tempat Kendi itu berada. Puluhan Selain itu, ada pula yang kini menjabat
dapat dirasakan masyarakat Madinah. tahun Man Idris merawat kebiasaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi
Wakaf itu dikelola sedemikian baiknya mulianya itu. Para santri dan warga tidak I, H. Saiful Bahri Anshori, dan tentu masih
hingga mendatangkan banyak manfaat. pernah tahu kapan Man Idris mengisi air banyak para abdi masyarakat yang ilmunya
Selain sumurnya dirawat dengan baik, kedalam kendi itu. Hampir setiap saat bermanfaat di masyarakat.
hasil dari pengembangan harta wakaf kendi itu senantiasa terisi air bersih, sejuk
telah terkumpul hingga dapat didirikan dan terasa segar di tenggorokan para Bilal dan Keunikan Mengajar al-Qur’an
sebuah hotel bintang 5 di dekat Masjid penikmatnya.
Nabawi. Subhanallah. Suatu ketika, pemuda bernama Kisah lain dari Man Idris yang
Hamid, santri asal Kudus hendak minum bisa kita jadikan tauladan adalah sikap
Kisah Man Idris: sedekah air putih air Kendi Man Idris. Saat kendi itu diangkat istiqomahnya. Selama puluhan tahun,
Hamid, dirinya sedikit kaget karena terasa Man Idris dikenal sebagai bilal di Masjid
Rubrik Ibrah kali ini mengangkat ringan, menandakan air di dalamnya bersejarah di Desa Kajen, masjid ini konon
kisah seorang alim dari desa santri, telah habis. Hamid pun berkata pada pertama kali dibangun oleh KH. Syeikh
Kajen, Kecamatan Margoyoso, temannya, “banyune entek” (airnya habis). Ahmad Mutamakkin, ulama besar yang
Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kisah ini Mendengar percakapan itu, Man Idris turut menyebarkan Islam dimasa silam.
memiliki kemiripan dengan apa yang bergegas keluar rumah dan buru-buru Adzan Ashar dan Subuh adalah
dilakukan oleh Sayyidina Utsman bin minta maaf pada Hamid dan temannya. jadwal Man Idris suaranya menggema
Affan ra. Dengan mewakafkan sumur Lantas Man Idris mengambil kendi itu ke seluruh penjuru desa Kajen. Tidak
yang telah dibebaskannya dari seorang dan mengisi air, Hamid pun melangkah melengking seperti Adzan di masjid Agung
Yahudi. kembali ke pesantren dengan tenggorokan atau masjid Raya, suara Man Idris bisa
Man Idris, begitu para santri yang segar. dibilang sederhana namun memiliki ciri
dan warga desa Kajen memanggilnya. Rumah Man Idris berada di pinggir khas, suaranya merdu dan menggetarkan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


72
kata para santri. jika suatu saat suara sulitnya. Namun, dengan kelebihan yang dan istiqomah.
panggilan untuk shalat ashar dan subuh dimiliki, Man Idris dapat mengetahui ditail “al-`ilmu bila `amalin kasyajari bila
itu berganti, bisa dipastikan Man Idris kesalahan setiap santri dalam membaca tsamarin”: Ilmu yg tdk diamalkan seperti
sedang sakit, begitulah Man Idris, hanya al-Qur’an, subhanallah. pohon kayu yang tidak berbuah. Man Idris
sakit yang menghalangi tugasnya menjadi Kembali soal air kendi, sungguh telah “kepundut” (wafat), namun Ilmunya
penyeru shalat. luar biasa, memang terkesan sederhana, kini mengalir ke ribuan santri ”kalongnya”,
Kisah lain adalah keunikan Man Idris kebiasaan Man Idris bersedekah air putih semoga Man Idris terus memanen buahnya
dalam menyimak ratusan santri dalam menggunakan kendi telah menjadikan di surga kelak.
belajar al-Qur’an. Setiap hari, kecuali banyak santri terbebas dari rasa haus. Kisah air kendi, menjadi bilal dan
malam Jumat, ratusan santri dari berbagai Ini pula yang menjadikan dirinya terus guru ngaji sangat sulit kita temukan saat
pesantren datang belajar. Tidak dibedakan, menjadi manusia rendah diri namun semua ini. Man Idris tak pernah meminta upah
baik yang masih dasar maupun tinggal orang justru hormat. Bersedekah, berinfak, dari para santri, keihklasan sungguh tidak
melancarkan. Dengan menggunakan lidi, berwakaf tak melulu harus sesuatu yang diragukan lagi. Semoga di dunia ini masih
kadang bekas antena radio, Man Idris bernilai tinggi, tak perlu wujudnya mewah. ada Man Idris yang lain.
dapat menyimak empat orang sekaligus, Man Idris seolah mengajarkan kepada kita,
kadang lebih. Bisa dibayangkan bagaimana sedekah apa saja yang utama adalah ikhlas (Ahmad Syamsuddin)

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


73
RESENSI

Judul : Pahlawan Santri,


Tulang Punggung
Pergerakan Nasional
Penulis : Munawir Aziz
Penerbit : Pustaka Compass
Tahun Terbit : Mei, 2016
Tebal : 230 hal.

sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR)


dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Para pejuang militer dari kalangan santri
tidak banyak ditulis dalam catatan sejarah.
Jika ditelisik narasi sejarah
perjuangan bangsa, maka akan jelas
jejaring kiai-santri yang menguatkan
pesantren dan menegakkan republik ini
memiliki sumbangsih yang sangat besar.
Kontribusi para kiai dalam menggerakkan
pemuda santri dan warga dalam mengawal
kemerdekaan terjadi dengan koneksi yang
berlangsung lama, dalam hubungan guru-
murid antar pesantren di Nusantara.
Akibatnya, perlawanan terhadap kolonial
berlangsung serempak pada kisaran tahun
1940-an. Bahkan, pergerakan nasional
sudah berlangsung pada awal Abad ke-
20, dengan menggunakan jalur diplomasi
serta menguatkan barisan militer di
kalangan santri.

J
Resolusi Jihad yang digelorakan
aringan ulama-santri telah ancaman terhadap ideologi Pancasila Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari pada
berperan penting dalam sebagai pemersatu bangsa. 22 Oktober 1945 menjadi pemantik
perjuangan kemerdekaan, Gema perjuangan kiai-santri di semangat dan menginspirasi pejuang
menegakkan kedaulatan penjuru Nusantara terekam dalam santri dan warga untuk terjun ke medan
bangsa pada masa revolusi, kisah-kisah yang hingga saat ini masih laga melawan penjajah. Pertempuran
serta mengawal negeri pada masa awal terdengar di pelbagai komunitas muslim berlangsung di berbagai daerah secara
kemerdekan. Peran para kiai dalam maupun lingkaran tradisi masyarakat serempak, demi mempertahankan
mengawal perjuangan tidak bisa dilupakan setempat. Akan tetapi, pewarisan narasi kemerdekaan dan menegakkan NKRI.
dalam narasi sejarah bangsa Indonesia. ini tidak berlangsung secara utuh, karena Palagan Ambarawa di Jawa Tengah dan
Kontribusi jaringan santri juga terbukti kurangnya catatan perjuangan dalam pertempuran di Surabaya, Jawa Timur
kokoh dalam menguatkan pondasi Negara narasi tekstual. Sejarah pergerakan pada November 1945 merupakan cermin
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). dan perjuangan Indonesia lebih banyak kekuatan pemuda santri dan warga
Para santri membentengi Indonesia dari merekam kekuatan militer dari negara, yang digerakkan oleh semangat jihad
pelbagai ancaman selama beradab-abad, yang terkoneksi dengan jaringan Pembela mempertahankan tanah air. Pertempuran
dari serbuan kolonial, agresi militer hingga Tanah Air (PETA), kemudian beralih heroik 10 November 1945 diabadikan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


74
TELADAN PERJUANGAN PAHLAWAN SANTRI

TELADAN PERJUANGAN
PAHLAWAN SANTRI
sebagai Hari Pahlawan oleh pemerintah tokoh, sebagian besar dari kalangan merupakan episode penting pergerakan
Indonesia, untuk mengenang jasa-jasa TNI/Polri. Pada 2014 lalu, Kiai Wahab nasional yang menginspirasi beberapa
pahlawan yang berjuang dengan nyawa, Chasbullah mendapat anugerah dari tokoh bangsa pejuang kemerdekaan.
darah dan air mata. Presiden, ditetapkan sebagai Pahlawan Kisah 29 kiai yang dipilih dalam buku
Dengan sumbangsih terhadap Nasional Indonesia. Kiai Wahab bersama ini berdasarkan beberapa pertimbangan,
perjuangan kemerdekaan, sudah beberapa pejuang, di antaranya: Djamin terutama mereka yang berada di garda
semestinya kiai-kiai pesantren Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan depan sebagai penggerak, pejuang dan
mendapatkan perhatian utama sebagai Muhammad Mangoendiprojo. Sedangkan pengawal kemerdekaan. Visi kiai-kiai
pahlawan bangsa. Namun, pahlawan pada 2015, anugrah Pahlawan Nasional pesantren, tidak lepas dari bingkai Islam
nasional merupakan kebijakan diberikan kepada beberapa pejuang, Nusantara dan semangat kebangsaan.
politik, yang membutuhkan data-data, yakni: Bernard Wilhem Lapian, Mas Dua puluh sembilan kiai yang ditulis
kelengkapan administratif dan dukungan Iman, Komjen Pol Mohammad Jasin, I dalam buku ini, mewakili jaringan santri
politik dari pelbagai pihak, terutama Gusti Ngurah Made Agung dan Ki Bagus dan kiai-kiai lain yang belum dituliskan.
persetujuan presiden Indonesia. Hadikusumo. Sebenarnya, masih banyak kiai-kiai yang
Payung hukum tentang pemberian Dari catatan penulis, kiai-santri harus ditulis, namun keterbatasan ruang
gelar Pahlawan diatur dalam Undang- yang telah ditetapkan sebagai pahlawan mengharuskan penulis untuk memilih
Undang Nomor 20 tahun 2009. Undang- nasional yakni: Kiai Hasyim Asy’ari (1964), beberapa kiai yang mewakili perjuangan
Undang ini mengatur tentang Gelar, Tanda Kiai Wahid Hasyim (1964), Kiai Zainul di kawasan masing-masing.
Jasa dan Tanda Kehormatan. Menurut UU Arifin (1963), Kiai Ahmad Dahlan (1961), Buku ini, berusaha menghadirkan
tersebut, seseorang dikatakan sebagai Kiai Zainal Mustafa (1972), Pangeran jaringan kiai-santri yang ditulis secara
pahlawan apabila mendapat gelar Diponegoro (1973), Kiai Abdul Halim biografis, untuk memudahkan pembaca
pahlawan dari presiden. Dalam hal ini, (2008), Kiai Idham Chalid (2011), dan Kiai menemukan pola komunikasi, interaksi
Pahlawan Nasional merupakan gelar yang Wahab Chasbullah (2014). dan visi perjuangan kemerdekaan. Buku
diberikan kepada warga negara Indonesia Tentu saja, masih banyak kiai-santri ini memuat 29 kiai yang berperan penting
ataupun seseorang yang berjuang yang layak menjadi pahlawan nasional, pada masa kemerdekaan, dengan tipologi,
melawan penjajah yang meninggal/gugur karena kontribusi nyata dalam perjuangan jaringan dan area geografis-strategis yang
di medan perjuangan demi membela kemerdekaan. Akan tetapi, ditetapkan berbeda namun terkiat pada interaksi dan
bangsa dan negara. sebagai pahlawan nasional ataupun belum, networking yang sama. Penulis berupaya
Gelar kepahlawanan juga dapat perjuangan jaringan kiai-santri dalam untuk meringkas catatan, meski masih
diberikan kepada seseorang yang semasa mengawal kemerdekaan dan menegakkan banyak data terserak dan narasi yang harus
hidupnya memberikan pengabdian NKRI harus dihormati sebagai kontribusi dituliskan untuk menggambar betapa
yang luar biasa, melakukan tindak terhadap negara, yang harus dicatat besar, luas dan kompleksnya jaringan
kepahlawanan atau menghasilkan dalam narasi sejarah. Perjuangan laskar kiai-santri dalam memperjuangkan
prestasi dan karya yang luar biasa bagi ulama-santri dan jaringan pesantren kemerdekaan.
pembangunan dan kemajuan bangsa. yang membentuk embrio perjuangan
Saat ini, Pahlawan Nasional yang kebangsaan, khususnya pada akhir abad (A. Khoirul Anam)
ditetapkan oleh Presiden sebanyak 168 19 dan paruh pertama Abad ke-20,

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


75
Dipersembahkan oleh
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI

bimasislam.kemenag.go.id Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI @bimasislam


TOKOH KITA

KH. ZAINUDDIN MZ

DAI SEJUTA PESONA


DAI SEJUT
S
iapa yang tidak kenal dengan alm
KH. Zainuddin MZ? Zainuddin
kecil sudah suka berpidato dengan
naik ke atas meja ruang tamu.
Bakatnya di depan banyak orang
itu kemudian disalurkan saat
sekolah di Madrasah Tsanawiyah
hingga tamat Aliyah di Darul Ma’arif,
Jakarta. Di lembaga pendidikan yang
terletak di Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan
ini ia belajar berpidato dalam forum
Ta’limul Muhadharah atau biasa juga
disebut Ta’limul Khithabah. Kebiasaanya
bercanda dan bercerita kian berkembang
sehingga kelak akan menjadi kelebihan
saat berpidato di ruang-ruang dakwah.
Seiring dengan perjalanan waktu, semakin
banyak pula permintaan ceramah yang
terus datang, dari satu tempat ke tempat
yang lain.
Perkembangan karir Zainuddin
MZ mulai dikenal luas sejak ceramah-
ceramahnya mulai masuk dapur rekaman.
Kasetnya beredar tidak hanya di Indonesia
tetapi ke beberapa negara di Asia. Sejak orang tua. Gaya bicaranya (retorika) yang kehadirannya, masyarakat berduyun-
itu, dai penggemar Dangdut yang juga sangat khas, uraian pesan keagamaannya duyun dengan jalan kaki, sepeda, becak,
sahabat Rhoma Irama itu mulai dilirik mudah dicerna, diselingi dengan banyolan- motor, dan mobil, meski harus menempuh
untuk tampil di layar kaca, bahkan banyolan menyangkut kehidupan jarak cukup jauh, antar desa, kecamatan,
dikontrak sebuah biro perjalanan haji sehari-hari, menjadi daya pikat publik kabupaten/kota maupun provinsi.
untuk bersafari bersama beberapa artis ke mendengarkan ceramah-ceramahnya, baik Siapa pun orang akan mengakui,
berbagai daerah lewat program Nada dan di panggung-panggung ceramah, rekaman Zainuddin MZ adalah sosok orator ulung
Dakwah. kaset, televisi, maupun siaran radio. pasca Soekarno yang dimiliki bangsa ini.
Dari kiprahnya tersebut, kyai Setiap ada tabligh akbar atau perayaan Jika Soekarno mampu membius publik
kelahiran Jakarta, 2 Maret 1951 ini dijuluki hari besar Islam yang mendatangkan untuk membangkitkan rasa nasionalisme
Dai Sejuta Umat. Putra tunggal pasangan Zainuddin MZ dipastikan dihadiri oleh dan kejuangan melawan penindasan,
Turmudzi dan Zinabun ini juga dikenal jamaah yang membludak. Bukan hanya Zainuddin MZ adalah sosok religius yang
sebagai sosok yang konsisten mengusung ribuan, bahkan mungkin jutaan, sehingga mampu menyihir orang-orang dalam
gaya komunikasi dan kebudayaan Betawi. sering memacetkan jalan-jalan menuju pesan-pesan keagamaannya. Apapun
Dari pernikahannya dengan Kholilah, lokasi pengajian akbar. Belum lagi jika model pemahaman keagamaan yang
Zainuddin dikaruniai empat orang anak, kehadirannya dibarengi dengan pembaca disajikannya tetap memikat dan memukau.
yakni Fikri Haikal MZ, Lutfi MZ, Kiki MZ, Al-Quran, Muammar ZA, qari internasional Dalam teori komunikasi massa,
dan Zaki MZ. legendaris yang memiliki suara emas. Zainuddin MZ sangat menguasai teknik
Merunut masa awal popularitas pada “Ganda Campuran” Zainuddin MZ dan orasi. Dia memiliki daya pukau yang
era 70-80-an, ceramah Zainuddin MZ Muammar ZA ini bak magnet yang akan tinggi dalam presentasi. Sementara
muda sangat diganderungi oleh semua menjadi alasan publik selalu mendatangi banyak orang memiliki penguasaan teori
kalangan, mulai dari anak kecil hingga lokasi yang mengundangnya. Di setiap (ilmu) yang banyak, tapi karena tidak

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


78
A PESONA
atau kurang mampu menguasai teknik
penyajian, maka pidato, ceramah dan
orasinya menjadi tidak menarik, bahkan
cenderung membosankan. Hal sama juga
dengan sebuah tulisan. Banyak orang yang
Zainuddin MZ sebagai sebuah fenomena
yang menakjubkan. Mendengarkan
ceramahnya secara berulang-ulang pun
rasanya tidak bosan-bosan, bahkan ada
yang mengatakan, kemampuan “stand
yang kemudian berganti logo menjadi
gambar bintang. Bersama Rhoma Irama,
dia berkeliling di berbagai wilayah
mengampanyekan partai yang saat itu
bergambar Ka’bah -sebelum berganti
begitu menguasai teori dan kutipan dari up commedy” ala Zainuddin MZ sering gambar bintang. Dari situ, hasil yang
berbagai rujukan buku atau kitab yang dijadikan “hiburan jiwa” saat waktu-waktu diperoleh partai sangat signifikan dan
otoritatif, tapi cara penyajian tulisannya senggang umat Islam Indonesia. mempengaruhi dominasi Golkar, yang
yang monoton menjadi kurang menarik akhirnya membuat penguasa Orde Baru
dibaca oleh orang lain. Berdakwah Melalui Jalur Politik merasa cemas dan membuatnya tak lepas
Itulah yang dimiliki Zainuddin dari ancaman teror.
MZ. Dia begitu lincah meramu materi Bukan berhenti di panggung- Keterlibatannya bersama PPP tidak
ceramahnya. Dia punya inner beauty orasi. panggung publik untuk jalan dakwah. bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH
Sens of communication nya sangat tinggi. Menurutnya dakwah di panggung itu Idham Chalid. Guru yang pernah menjabat
Membayangkan sosoknya, dengan gaya penting, tetapi dakwah bil-hal melalui sebagai Ketua Umum PB NU itu merupakan
khas ceramahnya, mengingatkan pada politik praktis juga penting untuk salah satu deklarator PPP. Sebelum masuk
sebuah teori tentang “ekstasi komunikasi” mewujudkan cita-cita dakwahnya. DPP, dia sudah menjadi pengurus aktif PPP,
yang pernah diungkapkan oleh Jean Berdasarkan pemikiran itu, alumnus UIN yakni menjadi anggota dewan penasihat
Baudrillard. Pendengar ceramahnya, Syarif Hidayatullah Jakarta ini akhirnya DPW DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, berkat
begitu terobsesi dengan nikmatnya sebuah terjun ke dunia politik. Tujuan yang kelihaiannya mengomunikasikan ajaran
komunikasi. Pendengar begitu sangat diungkapkan kenapa Zainuddin MZ terjun agama dengan gaya tutur yang luwes,
antusias begitu sang dai menyampaikan ke politik karena tidak tahan dengan sederhana, dan dibumbui humor segar,
di panggung. Meski kadang masalah perimbangan kekuasaan yang jomplang. partai yang merupakan fusi beberapa
yang disampaikan sangat sederhana dan Kenapa partai Islam tidak pernah menang? partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak
mengandung nilai-nilai kehidupan dalam Begitulah yang sering diungkapkan. Ia Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya
keseharian. Karena materi itu mampu masuk Partai Persatuan pembangunan sebagai vote-getter.
dikemas dalam retorika yang canggih (PPP), partai berbasis Islam pada tahun Namun tampaknya ia tak betah
dan menarik selalu terasa nikmat untuk 1977-1982. Seiring dengan keaktifannya berlama-lama di PPP. Pada tanggal
didengar, lagi dan ingin lagi. Di situlah di PPP sebagai dewan penasehat DPW 20 Januari 2002, Zainuddin bersama
keunikan sekaligus keunggulan Zainuddin DKI Jakarta, akhirnya pemilik gelar Dr Hc rekan politiknya mendeklarasikan PPP
MZ yang dicatat dalam sejarah bagaimana dari Universitas Kebangsaan Malaysia ini Reformasi yang kelak berubah menjadi
mengemas sebuah isi. Bagaimana terlibat menjadi pengurus DPP PPP. Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar
menyajiakan sesuatu agar mempesona.. Totalitas Zainuddin buat PPP bisa Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta.
Bukan hanya mendengarkan dirunut dari latar belakangnya. Pertama, Zainuddin juga secara resmi ditetapkan
secara langsung, daya pikat retorika secara kultural dia warga nahdliyin, atau sebagai calon presiden oleh partai ini.
Zainuddin MZ juga dijadikan trend menjadi bagian dari keluarga besar NU. Pada saat dideklarasikan, ditegaskan
publik di masa-masa tertentu. Ketika Dengan posisinya tersebut, dia ingin bahwa partai ini dilahirkan bukan karena
banyak TV berlomba menyiarkan acara memperjuangkan NU yang saat itu menjadi haus kekuasaan, tetapi karena concern
“idola dai cilik”, “Zainuddin MZ Style” bagian dari fusi PPP yang dipaksakan terhadap demokratisasi dan keadilan.
menjadi salah satu fenomena. Juga hal Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk Bertekad menjadi smiling party atau partai
yang sering terjadi adalah pemutaran diketahui, ormas lain yang menjadi bagian dengan muka ramah atau terbuka untuk
kaset-kaset ceramah Zainuddin MZ saat fusi itu, antara lain, Muslimin Indonesia semua komponen bangsa dan menyatakan
panitia-panitia pembangunan masjid dan (MI), Perti, dan PSII. diri tidak memiliki rasa dendam politik dan
mushalla di pinggir-pinggir jalan besar Bersama Raja Dangdut Rhoma Irama, dosa masa lalu. Mereka bertekad untuk
“memburu” sedekah dari masyarakat Zainuddin MZ kemudian berkeliling ke mempererat keutuhan bangsa dengan
yang lewat. Betapa zaman keemasan berbagai wilayah mengampanyekan PPP menata kembali sistem politik, ekonomi,

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


79
dan kehidupan demokrasi yang tercabik- membawa masalah,” seru Zainuddin MZ Sekretaris adalah Musni Umar.
cabik akibat konflik kepentingan elite. disambut gemuruh tepuk tangan para Ditegaskan, dalam Anggaran Dasar
Hal tersebut disampaikan dalam kadernya. Ia juga mengharapkan agar PPP Reformasi telah dituangkan sebuah
pidatonya pada acara Gema Muharam para kadernya selalu hidup berdampingan pasal untuk mencegah terjadinya rangkap
1423 H, Ta’aruf (Perkenalan) Nasional dengan semua elemen bangsa, bersanding, jabatan oleh para kader partai yang
PPP Reformasi, dan Tabligh Akbar, Minggu dan bukan bertanding. menduduki jabatan pemerintahan. “Setiap
(24/3/02), di Gelora Bung Karno Jakarta. Dalam kesempatan itu juga disahkan kader partai yang terpilih menjadi petugas
Acara dihadiri puluhan ribu kader dan susunan DPP, Dewan Kehormatan, dan negara diberi waktu enam bulan untuk
perwakilan pengurus dari hampir seluruh Pimpinan Majelis Pakar Pusat (PMPP) melepaskan jabatannya di partai, guna
provinsi di Indonesia. PPP Reformasi Periode 2002-2007. Selaku menghindari konflik kepentingan. Kita
“Seluruh kader PPP Reformasi Ketua Umum DPP PPP Reformasi adalah tidak ingin pemimpin partai menghadiri
tampillah dengan smiling face. Kita KH Zainuddin MZ dan Sekretaris Jenderal acara partainya pakai mobil negara yang
sudah capek dengan dendam. Siapa pun Djafar Badjeber. Sementara Ketua Dewan dibeli dengan uang rakyat,” serunya.
yang muncul dengan dendam tidak akan Kehormatan adalah Hibatullah Siddiq, Zainuddin MZ yakin, rangkap jabatan
menyelesaikan masalah, tapi malah Ketua PMPP adalah Hidayat Syarif, dan antara pejabat negara dan pimpinan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


80
hukum, masih dirasakan sangat berpihak,
kalau orang besar dan banyak uang punya
masalah antre orang membela, tetapi
ketika yang kecil tergusur tidak ada yang
membantu. “Para penegak hukum kita
lagunya adalah maju tak gentar membela
yang bayar,” ungkapnya.
Atas keperihatinan inilah PPP
Reformasi lahir atas dasar nilai-nilai
keagamaan, karena selama ini manusia
Indonesia hanya diisi otaknya, tetapi
kurang diisi hatinya, sehingga muncul
banyak orang pintar cuma sayang
tidak benar. Selama menjadi politisi
plus berdakwah, Zainuddin MZ terus
menyuarakan pentingnya keadilan buat
rakyat kecil ditegakkan, meski sering
membuat penguasa pasca reformasi
merah kupingnya.
Namun, kiprahnya di dunia politik
mulai menurun seiring dengan kisruh
partai yang dibidaninya, Partai Bintang
Reformasi (PBR) kisruh karena soal
perebutan kekuasaan, sehingga Zainuddin
MZ mulai menepi dan menekuni lagi
dalam bidang dakwah. Pangung-panggung
dakwah mulai aktif dihadiri, bahkan mulai
muncul lagi di layar-layar kaca.
Pada tahun-tahun berikutnya, nama
Zainuddin mulai tenggelam sebagai
penceramah. Sekitar bulan Oktober tahun
2010, nama Zainuddin MZ dikait-kaitkan
dengan seorang penyanyi dangdut yang
mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh
sang Dai. Meski masalahnya tidak bisa
dibuktikan secara gamblang dan isunya
diblow-up oleh media secara berlebihan,
sehingga kasus ini menjadi puncak
keredupan sang dai.
Hingga bulan November 2010,
Zainuddin MZ diketahui dirawat di rumah
sakit akibat kelelahan dan diduga ada
tekanan psikologis atas kasusnya. Setelah
itu, dirinya tidak lagi muncul di layar kaca,
partai politik ini yang menyebabkan jelas, namun kerjaannya yang tidak jelas. hingga akhirnya tutup usia pada 5 Juli 2011
masalah menjadi rumit. “Konglomerat Ia juga menyinggung soal korupsi yang tepat pukul 09.20 WIB di RS Pertamina,
sulit ditindak juga karena sudah dipajaki dikatakannya makin marak. “Ada teman Jakarta. Sebagaimana permintaannya,,
untuk menyumbang partai. Ini yang saya bilang, kalau pada Bung Karno, jenazah alm. dimakamkan di kompleks
menyebabkan negara terseok-seok. korupsi di bawah meja, dilakukan dengan halaman masjid Fajrul Islam yang memang
Hutan kaya, laut kaya, sumber alam sopan dan malu-malu, sedangkan zaman berada persis di depan rumahnya. Semoga
kaya, tapi rakyat menderita,” tegasnya Soeharto korupsi di atas meja dilakukan Almarhum damai di sisi Allah, diampuni
disambut tepuk tangan para kadernya dengan terang-terangan dan sekarang ini dosa-dosanya dan segala amal salehnya
yang mengenakan seragam serba hijau mejanya pun dikorupsi,” tuturnya. diterima oleh Sang Pemilik Kehidupan.
berlambangkan Kabah dengan lima “Rakyat kecil dengan kredit Amin. (tulisan diramu dari berbagai
bintang yang dilingkari merah putih itu. murah Rp 4 juta hingga Rp 5 juta untuk sumber)
Deklarator PPP Reformasi ini mengembangkan usahanya di kejar-kejar,
menyatakan keprihatinannya terhadap sementara yang membobol uang negara (Thobib Al-Asyhar)
agenda reformasi, dimana lima tahun trilyunan rupiah enak saja mondar-
agenda reformasi bergulir, agendanya mandir ke Singapura,” tambahnya. Dari sisi

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


81
erda
s, K inerja B
erk
u
SISTEM INFORMASI
a C

al i
SIMBI
j
Ker

t as

h
a
BERBUDAYA IT!

k
im
S
p
e
k
a
ic
S
l
a
it
ig
D
a
k
a
st
Pu

h
lu
u
y
n
Pe
a
rj
e

k
in

a
iw
-K

S
e
S
im S
p ih
e a
n t
a
is

S
im
za
t
Ge
S m
im a
r
a H
MANAJEMEN BIMAS ISLAM

s a
la
l
Catatan Bimas

“Mengapa Sertifikasi
Produk Halal?”
Oleh: Sigit Kamseno
baiknya ditiadakan saja, diganti dengan
kontrol seumpama pengawasan terhadap
obat dan makanan oleh Badan POM.
Ketiga, selama ini sertifikasi halal
dilakukan dengan skema by order, dalam
arti audit halal hanya dilakukan terhadap
produsen yang meminta produknya
disertifikasi. Motivasinya macam-macam,
salah satunya tentu kepentingan pasar,
sebab logo halal pada kemasan bisa
membuka peluang jualan yang lebih
menjanjikan. Akan tetapi itu juga berarti,
produsen yang tidak meminta untuk
disertifikasi tak akan diaudit. Akibatnya,
produk-produk tak bersertifikat halal
tetap akan beredar di tengah-tengah
masyarakat kita. Artinya lagi, sertifikasi
produk halal sebetulnya tak cukup efektif
untuk melindungi masyarakat kita dari
produk-produk yang haram.

Amenangi zaman édhan...

D
alam sebuah obrolan makan makanan, dan sebagainya yang tak boleh Tapi kenyataannya tidak begitu.
siang kira-kira dua minggu lalu, dikonsumsi oleh Muslim. Kemasan produk Faktanya, manusia secara natural
seorang teman berseloroh, “di ‘haram’ tersebut kemudian dibubuhi cap merupakan makhluk yang sulit diatur.
sebuah negara yang 87 persen serupa warning ‘Not for Muslim’, begitu Itu sebabnya seorang profesor hukum
penduduknya beragama Islam, katanya. kenamaan, Raymond Wacks (2009),
mestinya tak perlu ada sertifikasi Bukan tanpa alasan, teman saya itu – menyebut fungsi hukum adalah untuk
produk halal.” yang pekerjaannya melulu mengomentari memagari manusia yang susah diatur.
kebijakan pemerintah— punya argumen- Bahkan dalam ranah lebih keras, negara
Tanpa kaget, saya bertanya, “kenapa?” argumen masuk akal. bisa menunjukkan kedigdayaannya
Pertama, secara jumlah, “produk dengan bertindak ‘koersif’ (memaksa)
Teman saya bilang begini: “sudah haram” lebih sedikit ketimbang yang halal. terhadap warganya yang enggan diatur.
seharusnya semua makanan maupun Artinya, lantaran jumlahnya lebih sedikit, Oleh karena itu, pada zaman yang
produk olahan di sebuah Negara Muslim maka biaya yang dikeluarkan untuk digambarkan oleh Rangga Warsita dalam
terbesar di dunia terjamin kehalalannya.” melakukan sertifikasi dapat diminimalisir. Serat Kalatidha sebagai ‘masa kegilaan’
Sudah seharusnya! Dan adalah ironi, Kedua, sebagian masyarakat menaruh ini, logika ‘sudah semestinya semua
katanya, di negara yang sangat mayoritas curiga, seperti pernah diulas sebuah makanan di negara sangat mayoritas
penduduknya Muslim ini, warganya masih media, sertifikasi produk halal menjelma Muslim pasti halal,’ akan terdengar
kebingungan mencari makanan halal. proyek yang dimanfaatkan sedikit pihak absurd dan menjelma angan-angan yang
Dia melanjutkan, yang justru harus untuk mengail keuntungan pribadi. Oleh tidak solutif. Akan terus muncul orang-
dilakukan pemerintah adalah melakukan karena itu, sertifikasi terhadap produk- orang yang karena didorong berbagai
sertifikasi terhadap produk olahan, produk yang seharusnya sudah halal itu kepentingan, lantas mencampuradukan

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


84
produk (yang seharusnya) halal dengan produk halal. Itu urusan lain yang bisa wajib hukumnya ditempel pada posisi yang
bahan-bahan yang haram. Motifnya bisa ditangani oleh lembaga pengaudit. Negara mudah dibaca, plus tidak mudah dihapus,
disebabkan oleh harga yang lebih rendah, tidak boleh tunduk pada kecurigaan dilepas, dan dirusak (pasal 33). Tak
pengawet produk, pewarna, perasa yang masyarakat. Yang harus dilakukan oleh cukup sampai disitu, produsen juga harus
lebih makjleb di lidah, dan macam-macam pemerintah adalah melindungi dan membubuhkan keterangan jika produknya
lainnya. memberikan jaminan kepada warganya mengandung bahan atau melalui proses
Di negara lain pun, baik Muslim untuk dapat mengkonsumsi produk yang bersinggungan dengan babi. Karena
dalam posisi minoritas maupun mayoritas, dengan sehat, aman, dan nyaman, salah sudah berpayung hukum, maka produsen
hasil audit halal tetap dibubuhi logo satunya untuk masyarakat Muslim adalah yang mengabaikan audit sertifikasi
‘halal’, bukan ‘haram’ --atau yang lebih dari status kehalalannya. halal ini akan masuk dalam kategori
soft dibunyikan ‘Not for Muslim’ tadi). Oleh sebab itu, untuk kepentingan strafbaarfeit, alias bisa dipidana.
Ketika saya bertanya tentang skema masyarakat yang lebih luas—lebih-lebih UU JPH inilah yang menelurkan
sertifikasi produk halal kepada teman- sangat mayoritas tadi—tugas negara Badan Penyelenggara Jaminan Produk
teman di negara jiran, Malaysia, Singapura, dalam konteks ini adalah ‘memaksa’ Halal (BPJPH) yang berkedudukan di
dan Brunei, jawaban yang saya terima produsen untuk menerima audit halal bawah—dan bertanggung jawab kepada—
persis sama: sertifikasi dilakukan dengan dari lembaga otoritatif, dan memberikan Menteri Agama. Bahkan jika diperlukan,
memberi ‘sijil halal’ dengan skema yang sanksi kepada yang mangkir. BPJPH juga bisa membentuk perwakilan di
mirip dengan yang berlaku di tanah air. Undang-Undang Nomor 33 Tahun tingkat daerah.
Sementara itu di Amerika, Jerman, 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU ‘Ala kulli hâl, ngobrol-ngobrol tentang
Kanada, dan Belanda nun jauh di sana, JPH) yang disahkan 17 Oktober 2014 produk halal, mungkin ada yang nampak
kendati pun merupakan negara dengan merupakan solusi atas kegelisahan itu. terlupa pada satu hal: sungguh tak sedikit
penduduk minoritas Muslim, mengutip Teman saya itu mungkin kurang anak manusia yang sangat berhati-hati
almarhum kyai Ali Musthafa Ya’qub sabar, atau belum khatam membaca bahwa dalam memilah makanan halal dan haram,
(2013), sertifikasi halal tetap dilakukan merujuk pada UU tersebut, perlima tahun menghindari babi dan minuman keras, tapi
meski dieksekusi oleh Non Government sejak payung hukum itu diundangkan, enjoy melakukan korupsi. Padahal, korupsi
Organization (NGO). semua produk yang masuk, beredar, pun tak kurang-kurang keharamannya!
Kecurigaan masyarakat terhadap dan diperdagangkan di Indonesia wajib Salam.
sertifikasi produk halal tidak boleh hukumnya untuk bersertifikat halal. Logo
menjadi hujjah dihapuskannya sertifikasi halal pada produk yang telah diaudit pun

Bimas Islam Edisi No. 4/III/2016


85
#gerakansayangikeluarga
#TimetoActDitjenbimasislam

bimasislam.kemenag.go.id Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI @bimasislam

Anda mungkin juga menyukai