adalah juru
penerang, pelita di
tengah kegelapan,
yang memberikan
pencerahan dan
mengajarkan
kearifan bagi
masyarakat
sekitarnya.
Lukman Hakim Saifuddin
DAFTAR ISI
KAJIAN UTAMA
Penanggung Jawab
“Sejak kita merdeka, baru kali ini Menteri Agama menyapa penyuluh”. M. Machasin
Begitu komentar pertama kali, Maryono, wakil penyuluh dari provinsi Kepulauan
Riau saat video conference program Menteri Agama Menyapa Penyuluh, awal Pemimpin Redaksi
Mei tahun ini. Komentar itu tentu wajar karena selama ini penyuluh agama, Muhammadiyah Amin
khususnya yang berstatus Non PNS kurang mendapat porsi yang cukup dari
pemerintah, sementara keberadaannya sangat startegis dalam kehidupan umat Wakil Pemimpin Redaksi
beragama. Alatief
Jika dilacak dari akar fungsinya, kepenyuluhan sejatinya sudah ada sejak Redaktur Pelaksana
Kementerian Agama ini ada karena terkait dengan tugas-tugas utamanya, yaitu Thobib Al-Asyhar
membimbing, membina, memberdayakan, dan mengembangkan umat. Fungsi
itu harus bisa dijalankan oleh seluruh elemen aparatur Kementerian, baik Sidang Redaksi
tingkat pusat hingga level yang paling bawah, KUA Kecamatan. Muchtar Ali, Tarmizi Tohor, Suardi Abbas,
Namun seiring dengan dinamika zaman, problem keumatan yang muncul Muhammad Tambrin
silih berganti, mulai dari banyaknya pengakuan seseorang menjadi nabi atau
Imam Mahdi, terorisme, kenakalan remaja, hingga kriminalitas, tugas-tugas Riset dan Pengembangan
kepenyuluhan dibebankan kepada satu fungsi khusus, yaitu Jabatan Fungsional Fuad Nasar, Andi P, Yos R
Tertentu (JFT) penyuluh agama, meskipun pada JFU/JFT yang lain secara tidak
langsung melekat fungsi kepenyuluhan, seperti JFT penghulu yang juga memiliki Penanggung jawab Liputan
tugas memberikan pelayanan bimbingan tentang pentingnya pencatatan nikah, Jaja Zarkasyi
pembinaan keluarga sakinah, dan lain-lain.
Tim Liputan
Kini, pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan underline bahwa penyuluh Jamaluddin Marky, Lady Yulia,
agama harus direposisi, direvitalisasi, atau apalah yang semakna dengan itu. Edi Junaedi, Achmad Syamsuddin,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahkan telah membuat Khairul Anam
skenario khusus bagaimana menata ulang penyuluh agama yang memiliki posisi
sangat vital di tengah kompleksitas kehidupan umat beragama. Mereka telah Sekretaris Redaksi
membuat skema perbaikan pada tiga hal pokok, yaitu regulasi, kompetensi, dan Sigit Kamseno
infrastruktur.
Regulasi perlu disempurnakan karena sebagai dasar pijakan dalam penataan Pewarta Foto
problem di pemerintahan. Kebijakan apapun yang diambil jika tanpa didasarkan Imam Kurnianto, Viqry Lazuardi
pada pakem regulasi akan timbul masalah. Kompetensi juga menjadi perhatian,
bagaimana penyuluh berperan optimal dalam menjalankan tugas-tugasnya, Desain Sampul dan Layout Isi
bagaimana mereka mengerti apa yang dilakukan itu berdampak, dan lain James Bond Adv.
sebagainya. Sedangkan infrastruktur adalah media yang dijadikan alat untuk
Redaksi Bahasa
bekerja, seperti perangkat yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
Reza Yanuar, Rahmania, Endah T
tugas dengan baik.
Nah, menyikapi hal tersebut, Majalah Bimas Islam (MBI) mengangkat tema Iklan dan Kreatif
besar tentang peran penyuluh agama. Tema ini diangkat bertujuan untuk Hastomo Aji, Ihsan Bayu M
mendudukkan porsi penyuluh dalam konteks yang pas. Selain mengulas secara
panjang lebar tentang bagaimana problem-problem penyuluh, keberadaan Distribusi
dan peran penyuluh dalam perjalanan sejarah, serta potret dan sepak terjang Kuatman, Sigit Ari, Afief Zubaidi
penyuluh yang bekerja dan mengabdikan dirinya untuk menerangi bangsa
ini, seperti di pedalaman, kepulauan terluar, Lembaga Pemasyarakatan (LP),
lokalisasi, Majelis Taklim, dan lain sebagainya. Alamat Kantor
Pusat Data dan Informasi
Karena itu, tema-tema besar pentingnya memperhatikan posisi penyuluh
Direktorat Jenderal Bimbingan
tentu jangan hanya sekedar wacana atau “buah bibir”, tetapi betul-betul menjadi Masyarakat Islam
agenda dan momen penting bangsa ini membangun masyarakat dimulai dari Gedung Kementerian Agama RI
“juru penerang” nya, dalam hal ini penyuluh agama. Jika kita menganggap Lt 20 Jl. MH. Thamrin 6 Jakarta Pusat,
bangsa ini butuh enlightenment (pencerahan), maka saatnya kita melakukan Indonesia,
sesuatu. Its time to act! Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Wallahu a’lam. Telp (+6221) 3812871 Ext. 373
Faks. (+6221) 3800175
Prakata Redaksi
Muhammadiyah Amin
P
yang tepat bagi penguatan peran Penyuluh
erbaikan tata kelola birokrasi bagi tata kelola kehidupan beragama. Agama Islam.
telah mendorong lahirnya Bagi bangsa Indonesia, agama tak bisa Pada edisi ini kami menyajikan
kebijakan-kebijakan yang dipisahkan dalam pembangunan nasional. berbagai perspektif tentang Penyuluh
memberi dampak bagi Agama telah berperan besar dalam Agama Islam. Selain mengangkat tema-
perbaikan Ditjen Bimas Islam. penanaman nilai-nilai moralitas sebagai tema kesejarahan, juga disajikan berbagai
Setelah revitalisasi KUA dan Kepenghuluan syarat tegaknya NKRI. Karena alasan itulah pencapaian kinerja Penyuluh Agama Islam
berhasil merubah kualitas layanan Penyuluh Agama Islam lahir untuk berada di berbagai daerah. Hal ini bertujuan
pencatatan nikah, tahun 2016 Ditjen Bimas di garis terdepan melakukan pembinaan memotivasi seluruh jajaran Bimas
Islam kembali melakukan revitalisasi. ummat. Islam, baik pusat maupun daerah, untuk
Adapun fokus revitalisasi adalah Penyuluh Seiring dengan berbagai perubahan meningkatkan komitmen penguatan peran
Agama Islam. di masyarakat, peran Penyuluh Agama Penyuluh Agama Islam.
Regulasi menegaskan, Penyuluh Islam semakin dituntut profesional. Semoga sajian ini dapat memberi
Agama Islam lahir untuk memberi Masyarakat modern menghendaki perspektif baru yang dapat menguatkan
bimbingan dan penyuluhan keagamaan penyuluhan dikemas secara cepat, tepat langkah besar revitalisasi Penyuluh Agama
kepada masyarakat. Penyuluhan dan efisien. Jika dahulu penyuluhan hanya Islam.
keagamaan merupakan bagian penting sebatas dalam bentuk lisan dan tulisan, Selamat membaca!.
Bandi (Penyuluh Agama Islam Honorer, Pulau Tiga - Nina Rahmah (Member of Indonesia Youth Forum)
Natuna)
Wassalamu’alaikum wr.wb
Wassalamu’alaikum, salam sejahtera Saudari Nina, terimakasih atas pertanyaanya.
Bapak Bandi yang budiman. Terimakasih atas Akun resmi media sosial kami adalah twitter: @
usulannya. Kebetulan edisi kali ini redaksi mengangkat Bimasislam fb: Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam RI
tema seputar kegiatan penyuluh agama Islam baik di silahkan difollow dan di-mention jika ada pertanyaan
daerah terpencil, terluar dan tertinggal. Semoga yang dll.
kami tampilkan dapat mewakili kegiatan penyuluhan Terimakasih (MBI)
secara umum. Tentu materi kami sangat terbatas,
silahkan jika ada data DAPAT dikirim ke alamat redaksi.
Terimakasih (MBI)
Bila anda memiliki tanggapan, saran, ataupun kritik tentang segala hal terkait dengan majalah bimas islam, silahkan kirim via e-mail ke
persbimasislam@kemenag.go.id
F
ungsi penyuluhan agama Agama dan Koordinator Penerangan Agama terbatas hanya kepada kalangan
sejatinya telah berjalan Agama Daerah di ibukota Karesidenan masyarakat tertentu saja. Kalangan yang
semenjak dekade awal di luar Jawa. Kantor Pusat Jawatan dimaksud, ialah orang-orang yang karena
keberadaan Kementerian Penerangan Agama di masa itu menjalin tugasnya atau mata pencahariannya
Agama. Bahkan tidak kerjasama dengan Badan Koordinasi terpisah dari masyarakat umum sehingga
berlebihan dikatakan bahwa Penerangan Agama seluruh Indonesia, memerlukan pelayanan khusus dari
Direktorat Penerangan Ikatan Khatib seluruh Indonesia, dan Pemerintah untuk mengisi dan memelihara
Agama (dahulu Jawatan Penerangan Badan Muballigh Islam. perkembangan kerohaniannya sebagai
Agama) yang menangani penyuluhan Dalam Peraturan Menteri Agama pemeluk agama.
agama merupakan satu dari empat No 10 Tahun 1952, digariskan tugas Dalam majalah Penuntun yang
pilar penyangga eksistensi Kementerian Jawatan Penerangan Agama, antara lain diterbitkan oleh Djawatan Penerangan
Agama selama puluhan tahun, di samping menyelenggarakan Penyuluhan Agama Agama Departemen Agama, edisi Nomor
Direktorat Urusan Agama, Direktorat kepada anggota-anggota kepolisian, 8 Tahun XIII/Agustus 1959 diuraikan,
Pendidikan Agama, dan Direktorat asrama-asrama, rumah-rumah penjara asrama-asrama pendidikan yang menjadi
Peradilan Agama. dan tempat-tempat lain serta membantu objek Penyuluhan Agama, yakni; (a)
Penyuluh Agama tidak muncul penyelenggaraan penyuluhan agama asrama pelajar-pelajar dari sesuatu
tiba-tiba. Dalam periode Menteri Agama kepada anggota Angkatan Perang (kini sekolah, (b) asrama sekolah polisi,
Pertama H.M. Rasjidi tahun 1946, tugas- TNI). Pada masa itu digunakan istilah Guru (c) asrama/rumah yatim, (d) asrama
tugas penerangan agama ditangani oleh Agama Honorer (GAH) yang diangkat di prayuana, (e) asrama pemuda, dan lainnya.
Bagian Penyiaran, Penyelidikan dan seluruh Indonesia dengan tugas untuk Sementara itu tempat penampungan dan
Kebudayaan yang kemudian diganti memberikan penyuluhan agama. perawatan yang mempunyai tujuan sosial
dengan nama Bagian Penyiaran dan Memperhatikan objek penyuluhan dan menjadi objek penyuluhan agama,
Penerangan. Pada bulan November 1948, agama yang diatur dalam PMA tahun antara lain; (a) asrama orang-orang cacat
Menteri Agama K.H. Masjkur memutuskan 1952, dapat disimpulkan betapa penting badan, (b) asrama orang-orang buta, (c)
pembentukan Bagian Penerangan/ dan strategis tugas Jawatan Penerangan asrama orang-orang pekak-tuli, (d) asrama
Penyiaran Agama pada Jawatan Agama di Agama. Dalam rumusan “bahasa formal” di orang-orang lanjut umur, (e) asrama
daerah-daerah. masa itu disebutkan; mengisi kerohanian orang-orang terlantar, (f) asrama wanita
Di masa revolusi kemerdekaan, masyarakat dengan pelajaran-pelajaran “P”, dan lainnya.
Jawatan Penerangan Agama bersama agama yang akan memperkuat budi pekerti Di masa itu lapangan tugas
Departemen Penerangan memiliki andil dan mempertinggi akhlak masyarakat Kementerian Agama menurut
dan kontribusi perjuangan. Pegawai berdasarkan norma-norma keagamaan. Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun
Jawatan Penerangan Agama turut Menarik dicermati bahwa fungsi 1958, di antaranya ialah; memajukan
menyebarkan siaran pamflet dan brosur penyuluhan agama di masa lalu tidak perkembangan masyarakat agama dalam
lewat udara di atas daerah-daerah yang ditujukan kepada masyarakat umum. lapangan kerohanian, sehingga tercapai
diduduki Belanda serta menyelenggarakan Kementerian Agama tidak ingin ketinggian moral dan kecerdasan umum
siaran-siaran agama Islam melalui mengambil fungsi dakwah dan tabligh yang dalam hidup bermasyarakat dan hidup
radio guna membangkitkan semangat telah berjalan dan mengakar di tengah beragama, membantu segala sesuatu
patriotisme bangsa Indonesia untuk masyarakat Islam di bawah bimbingan yang bersangkut-paut dengan pendidikan
membela kemerdekaan dan kedaulatan para ulama, amil, khatib, mualim, guru rohani kepada anggota-anggota Angkatan
tanah air dari agresi penjajahan. mengaji dan lainnya yang sehari-hari Perang dan menyelenggarakan segala
Sejak Januari 1951 dalam periode secara fungsional bekerja memakmurkan sesuatu yang bersangkut-paut dengan
Menteri Agama K.H.A.Wahid Hasjim masjid, surau, langgar serta melayani pendidikan rohani di asrama-asrama,
dibentuk Jawatan Penerangan Agama masyarakat dalam bidang agama. rumah-rumah penjara dan tempat-tempat
di pusat dan Kantor Penerangan Agama Kegiatan penyuluhan agama oleh lain yang dipandang perlu.
Provinsi. Pada setiap Kantor Urusan Agama petugas Kementerian Agama dan Guru Saya ingin mengutip Gazali Thaib
Kabupaten diangkat Staf Penerangan Agama Honorer (GAH) pada Kementerian dalam artikel “Tanggung Jawab Pegawai
MP Mimbar Penyuluh
penjelasan yang berasal dari para peyuluh
agama bisa jadi sangat ketinggalan zaman
dan kurang update jika mereka tidak bisa
memanfaatkan internet untuk menambah
wawasan atau bahan penyuluhan. Informasi, Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam
Namun lebih dari mengakses
informasi keislaman melalui internet
secara passif, semestinya tugas penyuluh
di era sekarang ini adalah secara aktif
memanfaatkan teknologi informasi ini
untuk keperluan dakwah. Salah satu website yang cukup dakwahnya akan lebih luas.
Satu lagi karakter penyebaran populer memakai nama domain “penyuluh” Pesan tersebut juga tersirat dalam
informasi melalui internet adalah tidak adalah Mimbar Penyuluh yang beralamat “Workshop Dakwah Berbasis Internet” di
dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbagai di www.mimbarpenyuluh.com. Website lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
informasi yang diupload di internet bisa ini dikelola secara berjejaring namun Agama Propinsi Lampung dilaksanakan
diakses kapan saja dan dari mana saja. mengamati kelengkapan kontennya, pada 22- 24 Juni 2015 lalu di Balai
Sehingga peran penyuluh tidak dibatasi website ini belum dimanfaatkan untuk Pelatihan Koperasi. Namun pelatihan-
oleh daerah dimana mereka berdomisili. menyebarkan konten penyuluhan. pelatihan semcam itu tidak akan banyak
Jadi pesan dakwah yang disampaikan oleh Beberapa artikel yang dupload baru dalam berdampak jika tidak dikawal secara serius
penyuluh di satu daerah bisa diakses oleh tahap sosialisasi internet untuk beberapa melibatkan pihak-pihak yang kompeten
masyarakat yang tinggal di daerah lain, keperluan, termasuk dakwah. Salah satu dalam hal pengelolaan website. Mayoritas
begitu juga sebaliknya. artikel yang cukup populer malahan berisi website di lingkungan Kementerian Agama
Para penyuluh secara administratif tentang kiat mendapatkan uang lewat di daerah-daerah hanya berisi semacam
di tugaskan di satu kabupaten/kota internet. Tidak ada yang salah, hanya saja laporan kegiatan, belum dianfaatkan
tertentu sementara kerja-kerja dakwah website penyuluh ini belum dimanfaatkan untuk kepentingan penyuluhan.
dan penyuluhan berbasis internet sangat untuk keperluan penyuluhan agama Islam Dalam konteks penyuluhan
tidak tergantung dengan wilayah tempat yang dimaksud. agama Islam, website berfungsi untuk
penyuluh berada. Namun dalam sistem Kantor Kemenag Kabupaten Langkat menyimpan beberapa penjelasan penting
kerja dunia cyber, jika ribuan penyuluh Sumatera Utara pada 23 November lalu yang dibutuhkan oleh umat Islam, seperti
dari berbagai daerah saling berjejaring meluncurkan website penyuluh yang tidak dalam menu-menu yang ditapilkan di
satu-sama lain melalui media internet menggunaan nama domain penyuluh. website penyuluh Kemenag Kabupaten
dan saling melengkapi maka dakwah Website ini dinamai Syiar Dakwah yang Langkat di atas. Beberapa materi yang
Islam di Indonesia akan semakin mantab. beralamat di www.syiardakwah.com. Dari akan diupload di website sebenarnya
Semakin banyak konten tertentu tersebar sisi konten website ini cukup lengkap, tinggal memindahkan secara manual dari
di internet maka konten tersebut akan menyediakan beberapa menu penting buku-buku penyuluhan atau kitab-kitab
dominan dan mempengaruhi opini dan untuk kepentingan penyuluhan seperti yang menjadi rujukan para penyuluh
perhatian masyarakat. doa, shalat, zakat, puasa, haji, tauhid, selama ini.
pemikiran Islam, khutbah jumat. Beberapa Kerja pengelolaan website sangat
Website Penyuluh rubrik tersebut sudah terisi meskipun tergantung dengan traffict atau lalu lintas
kurang update. Ada juga rubrik penting kunjungan dan peringkat keberadaannya
Jika kita melakukan pencarian di yang interaktif, yakni rubrik “tanya jawab” dibanding jutaan website yang lain, maka
internet, misalnya dengan mengetikkan namun hingga laporan ini ditulis, rubrik perlu ada perencanaan yang matang.
kata “penyuluh” di mesin pencarian (search itu belum tergarap. Website yang rangking dan traffictnya
angine) Google, kita akan menemukan Dalam konteks penyuluhan, bagus akan selalu dominan dan akan
bahwa belum banyak penyuluh di sebenarnya website penyuluh ini juga muncul di halaman pertama setiap orang
Indonesia yang memanfaatkan internet berfungsi untuk mendokumentasikan melakukan pencarian di search angine
sebagai media dakwah. Mungkin saja para dakwah bil lisan atau dakwah yang Google.
penyuluh memakai nama pribadi dan tidak dilakukan oleh para penyuluh melalui Salah satu kunci peningkatan ratting
memakai nama atau identitas penyuluh ceramah-ceramah mereka. Jika materi dan traffict adalah rutinitas update. Maka
dalam domain website atau akun media dakwah ini ditulis dan dilengkapi sumber- beberapa materi yang ada bisa diupload
sosial mereka. Namun sebagai sebuah sumbernya dan kemudian disebarkan secara bertahap dan mencari momen
institusi atau unit kerja di lingkungan lewat internet maka tidak hanya akan yang pas. Misalnya, berbagai penjelasan
Kementerian Agama, para penyuluh berfungsi sebagai dokumen atau laporan mengenai shalat dan seluk-beluknya bisa
belum memainkan peran signifikan di kegiatan penyuluhan, namun jika sudah diupload setiap hari selama bulan Rajab
kancah dakwah internet. diupload di internet maka jangkauan dalam suasana peringatan Isra’ Mi’raj.
website sebenarnya telah digantikan oleh sebenarnya adalah kerja keroyokan. melalui berbagai media sosial yang ada.
berbagai media sosial seperti Facebook, Semakin banyak konten yang tersebar, Lalu agar berbagai isu, informasi dan
Twitter, WhatApp, Line dan Instagram seberti dalam penyebaran informasi shalat materi penyuluhan yang dikelola dapat
dengan karakteristik unik masing- kusuf di atas, maka semakin mungkin akan tersebar dan dakses oleh para pengguna
masing. Media sosial yang memproduksi mempengaruhi opini dan pemahaman internet secara sistematik dan terencana,
dan menyebarkan konten video, audio, masyarakat. maka Subdit Bimbingan dan Penyuluhan
infografis, atau meme yang berisi pesan- Mestinya para penyuluh di Agama Islam Direktorat Penerangan
pesan singkat disertai lay out yang seluruh Indonesia bisa berjeraring dan Agama Islam, pada Direktorat Jenderal
menarik ini lebih disukai para pengguna memerankan diri sebagai tim cyber Bimas Islam Kementerian Agama Pusat
internet sekarang ini. Media sosial berbasis penyuluh yang bekerja secara sistematik bisa memerankan diri sebagai tim leader
internet yang diakses dengan hanphone dan terencana. Pembagian peran dapat pengelolaan dakwah cyber ini.
ini lebih cepat menjadi sarana penyebaran diatur, misalnya para penyuluh di satu Alhasil, banyak sekali sebenarnya
informasi. wilayah berbagi tugas dalam memproduksi yang bisa dilakukan oleh para penyuluh
Namun fungsi website sebagai sarana konten dengan mengetikkan materi- melalui dunia maya atau dunia cyber yang
menyimpan informasi baik berupa artikel materi penyuluhan dasar Islam dimulai menjadi sarana utama bagi masyarakat
naratif, gambar, audio maupun video tetap dari tuntunan ibadah shalat, zakat, atau untuk belajar agama Islam. Dunia maya itu
tidak tergantikan. Berbagai konten dalam puasa kemudian diupload di website nyata saat ini.
website ini juga menjadi bahan yang masing-masing. Jika belum mempunyai (A. Khoirul Anam)
Lebih baik,
Mudah,
dan Lengkap
Intinya harus ada pembatasan, berita ini, kami juga punya saran untuk yang paling penting tentu langkah apa
harus ada kriteria atau pola rekrutmen Bimas Islam, setidaknya pada jajaran yang telah kita lakukan?
penyuluh, apa yang menjadi ukuran Bimas Islam, kan ada titik-titik informasi
kompetensi dasar yang harus dikuasai di tingkat provinsi, apakah bisa melalui Apa keinginan Menteri Agama terkait
seorang penyuluh . pertemuan atau melalui media tertentu, penyuluh yang pernah dikomunikasikan
Kami menyadari tidak semua untuk memberikan penyadaran atau dengan Bapak?
penyuluh memiliki ijazah, namun jika pengetahuan tentang cara mengemas
dia memiiki pengakuan masyarakat informasi dan mempublikasikannya, Pertama mereka paham tentang
sebagai tokoh agama maka itu bisa bagaimana mendialogkan dengan tugasnya, mereka memahami benar apa
dipertimbangkan. Pengakuan masyarakat pihak-pihak tertentu, jadi bisa serentak, yang menjadi tugas mereka, dimana
bisa saja lebih berharga dari pada bukti diundang ke Jakarta tapi khusus kita bicara mereka berada, dengan siapa mereka
formal yang dimiliki seseorang, cuma di tentang publikasi atau informasi. Saya rasa bekerja, kemudian bagaimana mereka
situ ada persoalan teknis administrasi perlu untuk seperti itu. Sepulang dari situ berkomunikasi.
karena menyangkut pembiayaan atau mereka akan memiliki suatu penyadaran
menjadi standar tertentu. tentang pentingnya mempublikasikan Berikutnya, setidaknya persoalan
peran penyuluh kepada media. agama pada wilayah kerjanya sungguh-
Disamping kelemahan-kelemahan sungguh sangat dikuasai. Jadi (penyuluh
tadi, banyak penyuluh yang PNS maupun Ada penelitian khusus terkait harus) menguasai dengan sungguh-
Non PNS yang benar-benar bekerja persepsi penyuluh non PNS terhadap sikap sungguh apa yang menjadi tugas mereka
dengan baik. Ketika muncul banyak radikalisme, kita selama ini belum pernah di dalam wilayah mereka itu.
problem dimasyarakat, mereka bekerja tahu sejauh mana sikap peryuluh non PNS
menyelesaikan problem itu, dari sudut terhadap sikap dan perilaku radikal. Ini Kita dulu pernah mempunyai
ini ada satu kritik bahwa Kementerian Bagaimana? program Pendidikan Calon Da’i Muda
Agama atau Bimas Islam khususnya belum (PCDM)...
mampu menarasikan tentang optimisme Kami belum melakukan penelitian
keberhasilan penyuluh. khusus tentang itu, dan belum banyak Nah! Itu program baik yang terhenti
berdialog dengan penyuluh, masih bisa secara hentakan, itulah kelemahan
Dalam situasi sekarang ini setiap dihitung dengan jari, literatur yang manajemen kita. Ada beberapa program
pekerjaan memang memerlukan publikasi, khusus tentang itu juga belum saya dari pendahulu kita yang strategis tapi
apalagi publikasi tersebut menggunakan peroleh. Tetapi dari sejumlah pertemuan tidak berlanjut.
media-media sosial. Mungkin dalam fakta dengan penyuluh, data yang saya peroleh
tidak seperti itu (terkesan tidak optimal memang kalau ada 10 orang, hanya dua Dalam konteks sekarang ini anggaran
bekerja, red), tapi sudah terbangun orang yang pengetahuannya up to date, harus berbasis kepada kinerja, maka ini
persepsi bahwa penyuluh tidak optimal. sisanya tertinggal dengan informasi, harus dievaluasi lagi. Jadi kerelaan untuk
Sesungguhnya mereka bekerja tanpa pengetahuannya tidak berkembang. memberikan anggaran kita yang tidak
mengenal waktu, tapi minim publikasi. Misalnya pernah saya pancing tentang bermanfaat kepada umat kepada unit lain,
Perlu ada publikasi tentang kinerja Charlie Hebdo, satu pun tidak tahu. Atau itu (adalah) suatu amal besar.
penyuluh tidak hanya di tingkat pusat, pertanyaan ‘jelaskan pada saya bagaimana
pada tingkat KanKemenag dan Kanwil itu Anda memahami isu-isu keagamaan itu Direktur Agama dan Kebudayaan
juga harus gencar mengkomunikasikan apa saja?’ itu ada sekitar tujuh orang dari Bappenas menekankan perlu adanya
itu, atau ‘memasarkan’ informasi itu 33 yang menjawab, karena mereka tidak rasionalisasi jumlah penyuluh, di
kepada publik. terpikir tentang hal itu. antaranya distribusi jumlah penyuluh
Kedua, walaupun belum banyak Saya khawatir juga pemahaman yang dianggap kurang merata.
tapi sudah kita lakukan. Misalnya ada mereka tentang radikalisme juga tidak
program yang disebut program pemilihan cukup memadai, lalu pertanyaannya Itu yang sedang kita upayakan,
penyuluh teladan, kalau saya cenderung bagaimana mereka akan memenuhi melalui aplikasi simpena Islam, sehingga
menyebutnya penyuluh berprestasi. harapan kita? sementara penyuluh itu di situ seluruh penyuluh yang bekerja pada
Tinggal bagaimana mempublikasikannya sendiri adalah orang yang memberikan pemerintah dapat terdata dengan benar.
lagi, barangkali metode pemilihannya penerangan di kala orang mengalami Beberapa provinsi telah selesai dan
dapat melibatkan masyarakat. Masyarakat kegelapan, atau penyuluh itu setidaknya kita memiliki komitmen yang kuat, akhir
diberi akses untuk menilai. Karena prestasi adalah orang yang memberikan April ini sudah harus selesai semua. Kami
kerja penyuluh itu lebih banyak dirasakan pertolongan atau bantuan kepada orang memang memberi waktu teman-teman
oleh masyarakat. Maka sebagai feedback- yang mengalami kesulitan dalam masalah selama tiga hari untuk menginput data ini,
nya mereka perlu diberi akses untuk agama. Jawa Barat itu tiga hari selesai.
memberi penilailan kepada penyuluh Kalau dia sendiri tidak memiliki Dit Pena Islam memberikan apresiasi
sehingga hasilnya pun akan lebih objektif, pengetahuan yang cukup tentang hal yang tinggi untuk bidang Pena Islam
lebih baik, kemudian juga publikasinya itu, bahkan tidak diberi akses untuk Jawa Barat atas input dan penyediaan
akan lebih baik. membangun kapasitas itu kan sulit bagi data penyuluh PNS dan Non PNS yang
Memang terkait bagian pengemasan kita. Itulah persoalan kita sekarang. Hal menyentuh angka 100%, dari sini nanti
bisa kita ketahui berapa distribusi jumlah kerja harian, seperti tu. kebajikan. Mereka menuntun masyarakat
penyuluh. Lalu siapa yang menyampaikannya untuk dapat mengubah perilaku dari
dan bagaimana polanya? jika keadaan yang tidak baik menuju keadaan
Apakah itu berarti di satu daerah kedudukannya di kecamatan, maka (bisa yang baik.
yang terlalu banyak jumlah penyuluhnya, dipetakan) kecamatan tersebut terdiri dari Misalnya penyuluh kesehatan, itu
apakah akan diredistribusi, distop, atau berapa desa, kemudian kepala KUA atau bukan hanya pada tataran masyarakat
bagaimana? Kasi Bimas Islam sebagai supervisornya tahu tentang kesehatan tapi bagaimana
akan mendistribusikannya ke desa-desa. mengubah gaya hidup masyarakat untuk
Ini persoalan yang tidak mudah. Jika dirasa terlalu jauh antara yang menjadi sehat. Penyuluh pertanian juga
Memindahkan itu menyangkut masalah dilayani dan melayani, maka mereka (para bagaimana mengubah perilaku petani yang
kesejahteraan, pembiayaan pemindahan, penyuluh) bisa ditaruh di desa, base nya tidak produktif kepada yang produktif.
dan sebagainya, termasuk juga lapangan di desa. Nah bisa tidak di desa itu ada Penyuluh agama juga begitu,
tugasnya, dan sebagainya. semacam pusat pelayanan keagamaan di bagaimana mengubah pengetahuan agama
Jadi kita cari cara terbaik, kita sedang desa, disitulah para penyuluh melakukan masyarakat menjadi sikap dan tingkah
lakukan pemetaan dan penataan, kita komunikasi dengan penyuluh lainnya, laku dalam hidup sehari-hari. Istilah
dudukan dan kaji lebih dalam lagi dimana dengan penyuluh pertanian, penyuluh lainnya agent of change.
sebetulnya home base penyuluh itu, di kesehatan, dan sebagainya. Jadi kita tidak Harus ada link, penyuluh tidak bekerja
kecamatan atau di desa? Umpamanya kalau bergerak sendiri. sendiri. Misalnya desa binaan, katakanlah
kita tetapkan di kecamatan, lalu struktur Dalam satu desa itu, misalnya ini milik Bimas Islam, tapi di situ ada juga
pola hubungan kerjanya itu bagaimana? layanannya empat desa, berapa usianya, informasi keagamaan pada tingkat desa.
Kalau di kecamatan itu maka siapa yang taraf pendidikannya, apa masalah Kemudian bagaimana tentang penjagaan
menjadi supervisornya, sebagai quality keagamaan yang sangat mendesak di umat beragama dari penyimpangan pada
assurance yang menjamin kinerjanya? Jika desa merek, nah ini mereka berkoordinasi tingkat desa, semacam deteksi dini. Harus
kepala KUA atau Kasi Bimas Islam, maka dengan penyuluh-penyuluh lainnya. ada program semacam itu. Perlu kita
dia yang akan melakukan pengawasan dan Para penyuluh itu, baik penyuluh revitalisasi kembali desa binaan itu, ini
pengendalian kepada kinerja penyuluh itu. agama, penyuluh kesehatan, dan terhenti. []
Lalu dengan instrumen apa? misalkan kita sebagainya, intinya mereka adalah
buat semacam job sheet atau lembar kerja para pembagi kebaikan, para pembagi (Thobib Al-Asyhar-Sigit Kamseno)
P
enyuluh agama menyimpan problem yang tidak sedikit. Rendahnya insentif yang diterima penyuluh agama honorer
menjadi perhatian sejak lama. Insentif yang diterima para pembimbing agama itu dipandang kurang layak untuk me-
menuhi aspek kesejahteraan, padahal peran mereka dalam membimbing umat demikian besar. Banyak faktor yang
perlu dibenahi, mulai dari jumlah SDM, distribusi, kualitas kinerja, hingga persoalan administrasi.
Reporter Majalah Bimas Islam mewawancarai Dr. Hadiat, MA, Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS, beberapa waktu lalu di tengah-tengah kesibukannya. Berikut
petikannya untuk Anda:
penyuluh itu merupakan tokoh agama Oleh karena itu bagaimana mencari
mungkin iya (kompeten), tapi dari segi solusi agar secara besaran insentif
pengamalan yang konteksnya ibadah bisa terpenuhi, tapi secara jumlah juga
sosial atau bidang lain ini kemudian bisa dirasionalkan. Tentu dalam hal ini
menjadi tantangan. BAPPENAS tidak bisa sendiri, harus
Dari segi sarana prasarana saya rasa koordinasi dengan Kemenkeu, Kemenpan,
memang tidak sesuai kebutuhan, tidak termasuk tentu saja dengan Kemenag
seperti penyuluh di bidang lain seperti (Ditjen Bimas Islam-red).
BKKBN, pertanian, dan sebagainya.
Oleh karena itu kita coba memikirkan Ada pertanyaan yang cukup
bagaimana agar para penyuluh berada ‘menggelitik’ mengapa penyuluh agama
pada tempat yang sebaik-baiknya. yang mengurusi dunia dan keakhiratan
BAPPENAS telah melakukan evaluasi, kok honornya kecil, sementara penyuluh
atau kajian cepat mengenai penyuluh lain yang hanya mengurus dunia honornya
agama ini. Memang gambaran-gambaran lebih besar? ini ada sejarahnya atau
tadi (tentang sarana, insentif, kualitas, bagaimana?
dll -red) itu telah muncul sehingga ada
langkah-langkah yang perlu kita lakukan, Mengenai kronologisnya saya
mulai dari regulasi bagaimana mengenai kurang mengetahui. Sejak awal memang
status dari penyuluh, supaya secara (rekruitmen) penyuluh agama dulu
kewenangan juga didukung oleh peraturan fokusnya dari PNS, karena jumlahnya
perundangan. Jika ingin memenuhi kurang maka direkrutlah tenaga dari
kebutuhan insentif juga secara aturan luar untuk memberikan bimbingan
perlu ada landasannya. Kemudian dari sisi dan penyuluhan keagamaan kepada
kompetensi juga harus ada aturan yang masyarakat. Saya tidak tahu persisnya peran pelayanan agama yang tak dapat
mendukung agar teman-teman penyuluh tapi memang karena volunternya ini dilepaskan dari KUA (penghulu). Penataan
bisa meningkatkan kompetensi dan kebanyakan tokoh agama atau para ustadz, dimulai dari situ.
sebagainya. mungkin mereka terbiasa dengan konsep Tapi memang penyuluh juga menjadi
BAPPENAS yang bertanggungjawab keikhlasan, sehingga karena awalnya prioritas selanjutnya supaya keberadaan
dalam perencanaan dan penganggaran dimotivasi oleh semanagat ikhlas itu, maka penyuluh bisa berperan lebih optimal
ingin menarik hal ini dari segi harapan honornya kemudian diniatkan lagi. Tapi lagi-lagi karena dihadapkan
penganggaran, setidaknya kebutuhan untuk mendapatkan pahala saja. pada jumlah yang relatif cukup besar
minimal penyuluh ini bisa dipenuhi, Tapi kan tentu saja dalam konteks sementara anggaran terbatas, memang
tapi tentu saja hal ini tidak bisa lari dari administrasi tidak bisa seperti itu. perlu penataan yang terstruktur supaya
kondisi yang ada. Anggaran fungsi agama Pemerintah justru harus menghargai yang kita inginkan bisa dilaksanakan.
dari tahun ke tahun memang seperti itu, kapasitas seorang penyuluh secara layak, Kami ingin mendorong para pihak untuk
memang ada peningkatan, tapi antara yang tentu juga harus dibarengi dengan memberikan perhatian kepada penyuluh,
peningkatan dengan kebutuhan itu kompetensi tadi. terutama yang non PNS. harusnya ada
jaraknya jauh. Bukan berarti kita tidak skema-skema yang bisa kita lakukan.
bisa meningkatkan kualitas, kita memang Selama ini muncul kesan adanya Seperti PNS, misalnya ketika kita
harus melakukan strategi bagaimana disparitas perhatian antara penyuluh kekurangan tenaga kita melakukan
melakukan optimalisasi. Kita ingin dengan penghulu, dimana penghulu outsourcing, itu kan ada aturannya, apalagi
meningkatkan insentif penyuluh, tapi difasilitasi dengan perhatian, tunjangan, dengan UU ASN yang baru, penyuluh yang
anggaran terbatas sehingga kita harus dan regulasi yang jelas, sementara baru perlu disesuaikan dengan UU ASN
rasionalisasi jumlahnya, sambil pelan- penyuluh sekalipun biasanya bekerja itu. Sehingga keberadaan tenaga penyuluh
pelan menjalankan hasil evaluasi. di luar jam kerja karena harus mengisi diakui dan diberikan tanggungjawab
Hasil evaluasi kami, diketahui latar pengajian, majelis taklim, dan sebagainya maupun kewajiban yang sama.
belakang pendidikan penyuluh sangat di hari libur, namun nampak belum ada
beragam, jadi harus diseleksi betul, dari perhatian. Ini bagaimana? Apa langkah prioritas yang akan kita
sekian banyak penyuluh mana yang lakukan di tengah jumlah tenaga penyuluh
akan kita pilih. Seperti itulah kebijakan Iya, untuk fakta itu selama ini yang begitu besar sementara kenaikan
penganggarannya. Jadi kita ingin memang masih seperti itu, namun mohon anggaran terhadap fungsi agama tidak
tingkatkan insentif tapi harus diimbangi tidak dimaknai bahwa yang satu lebih signifikan?
dengan rasionalisasi, karena jika kita penting dari yang lain, justru keduanya
tuntut insentif yang besar dengan jumlah penting. Pertama, rasionalisasi jumlah tenaga
penyuluh yang ada sekarang tentu ini Penghulu memang diberikan upaya penyuluh dulu, supaya kebutuhan minimal
akan menggerus pos anggaran yang lain. pembenahan lebih dulu dibandingkan terpenuhi, sekaligus kebutuhan terhadap
Padahal banyak sektor lain di Bimas Islam penyuluh karena selama ini penghulu kualitas penyuluhnya juga terpenuhi.
yang juga tidak kalah penting. banyak disorot oleh umat terkait Kami (BAPPENAS) dengan teman-
semua pihak karena sadar akan dari sisi pengajarnya, siswanya, sarana
kebutuhan pendidikan jadi merasa punya prasarananya, dan sebagainya.
tanggung jawab untuk menyelenggarakan Apakah penyuluhan itu masuk dalam
pendidikan itu, maka munculah sekolah- kategori itu? Jika dilihat dari definisi tadi
sekolah swasta. penyuluh ini tidak masuk (dalam definisi
Nah penyuluh juga kebutuhan seluruh pendidikan). Tapi memang (masuk dalam
umat, pemerintah perlu memfasilitasi, tapi ranah pendidikan) secara tidak langsung.
umat juga memang perlu inisiatif. Yang Memang ada juga beberapa yang tidak
sudah berjalan selama ini ‘kan banyak langsung memenuhi kriteria pendidikan,
para ustadz yang punya potensi tapi belum misalnya Perpusatakaan Nasional,
menjadi penyuluh secara formal. Dari sini anggarannya sepenuhnya merupakan
terlihat bahwa tanggung jawab tersebut anggaran fungsi pendidikan, karena
sebetulnya sudah berjalan. dipandang mendukung proses KBM.
Kita memang masih berhadapan Kemudian ada juga di Kemenpora untuk
dengan kewenangan daerah, akan tetapi Olah Raga Prestasi dan Budaya Olah Raga,
sekalipun kita berhadapan dengan di situ anggaran tidak untuk membiayai
masalah kewenangan antara pusat dan proses KBM tapi membiayai hal yang
daerah (terkait ranah agama) tapi saya dikategorikan mendukung (KBM).
pikir seharusnya kalau bersifat supporting Ini mungkin kita perlu pelajari,
dan tidak mengambil alih kewenangan bagaimana peran penyuluh di dalam
pusat ya tidak masalah. Misalnya Pemda kegiatannya itu juga masuk ke dalam
memberikan insentif kepada penyuluh, penguatan pemahaman atau Kategori
sama seperti (misalnya) ada juga Pemda Belajar-Mengajar itu. Hal ini yang sedang
yang membantu untuk FKUB (Forum kita pikirkan. Akan tetapi, ada tapinya,
teman di Kementerian Agama, khususnya Kerukunan Umat Beragama, red). Saya kalau memang ada fungsi pendidikan, dari
di Direktorat Penerangan Agama Islam, pikir itu pun bisa dilakukan. Jangan ada sisi kelembagaan mungkin lebih pas di
sudah coba melihat berapa kebutuhan keraguan seolah-olah itu melanggar UU, Ditjen Pendidikan Islam.
minimal bagi penyuluh. Masih dipelajari karena itu kan sifatnya supporting. Terkait penyuluh yang berada di
apakah kita akan menyesuaikan (jumlah Dari sisi kebijakan (peraturan) bawah Bimas Islam, sebetulnya ujung
penyuluh itu) dengan rasio satu penyuluh memang itu tanggung jawab pemerintah tombak Kementerian Agama itu secara
berbanding sekian jumlah masyarakat, pusat, tapi dari segi operasional itu kelembagaan adalah KUA. Pemberdayaan
atau bagaimana, tapi intinya memang menjadi tanggung jawab daerah. Jadi penyuluh itu harusnya bisa melalui
perlu dilakukan rasionalisasi. Mau tidak harus dibedakan, dari segi kebijakan instrumen kelembagaan KUA itu. Tinggal
mau kita harus mulai dari situ kalau memang itu kewenangan pusat dalam pengaturan terkait masalah jumlah,
memang kita ingin menempatkan posisi peraturan agama, tapi dari segi yang sehingga pendekatan masalah rasionalitas
penyuluh pada porsi yang lebih baik dari sifatnya operasional ini ranah daerah. itu bisa melalui pendekatan tersebut.
berbagai aspek, termasuk kesejahteraan, Tapi ini harus dilakukan secara
kompetensi, dan sebagainya. Apakah memungkinkan dilakukan pelan-pelan, karena jumlahnya (penyuluh)
Kedua, saat kita berbicara mengenai re-design bahwa kepenyuluhan itu adalah besar, tentu akan melahirkan gejolak.
posisi, peran, dan kapasitas penyuluh, bagian dari “pendidikan non formal” Kalau harus memenuhi semua kebutuhan
seolah-olah itu hanya tanggungjawab sehingga anggaran penyuluh itu masuk kesejahteraan penyuluh dengan jumlah
Kementerian Agama an sich, padahal dalam fungsi pendidikan bukan hanya yang sangat besar tentu akan berat dari
sebetulnya tidak. fungsi agama saja? karena memang sisi penganggaran. Kecuali memang harus
Tugas penyuluh ini untuk faktanya mereka mendidik juga, kan? ada pengaturan, misalnya satu KUA di satu
kepentingan umat, sehingga diperlukan daerah membutuhkan lima penyuluh, nah
pula adanya keterlibatan pemerintah Hal ini menjadi tantangan kita dan ini bisa juga disupport berbagai pihak tidak
daerah. Ini harus ada peraturannya sudah berkali-kali juga disampaikan. hanya Kemenag, misalnya pemerintah
supaya tidak sepenuhnya menjadi beban Kalau menurut UU, persisnya yang daerah yang support, intinya bisa lakukan
pemerintah. namanya fungsi pendidikan adalah yang kerjasama dengan Pemda.
Misalnya di dunia pendidikan, “secara langsung melaksanakan proses
memang 20 persen menjadi tanggung Kegiatan Belajar–Mengajar (KBM)”. Proses (Thobib Al-Asyhar-Sigit Kamseno)
jawab pemerintah, tetapi pada prakteknya KBM itu ‘kan dilihat dari beberapa aspek,
N
amanya sama dengan Ditjen Bimas Islam bernama Program
suatu tempat di Desa Binaan beberapa waktu lalu.
Jakarta, Pondok Kelapa. Program tersebut didesain secara khusus
Sebuah kecamatan di dalam bentuk paket-paket pembinaan
Kabupaten Bengkulu yang dilakukan secara integratif, seperti
Tengah yang juga pemberian bantuan wakaf produktif
terdapat KUA dengan tujuan untuk memberdayakan
Kecamatan. Untuk menuju ke tempat ini umat. Juga dilakukan pembinaan terhadap
memerlukan waktu perjalanan sekitar 15- Majelis Taklim, keluarga sakinah, dan
20 menit dari pusat kota Bengkulu dengan juga pemberdayaan jamaah masjid dan
menyusuri jalan yang dekat dengan pantai mushalla yang melibatkan seluruh unit di
Panjang. Berada di lingkungan perumahan lingkungan Bimas Islam.
penduduk, gedung KUA yang berdiri di Menurut Kepala KUA Pondok
atas tanah desa ini nampak warna hijau Kelapa, Mikratul Aswad, bahwa program
mencolok di antara rumah-rumah warga. Kampung Sakinah ini merupakan
Tempatnya agak masuk jalan sempit yang percontohan untuk membangun dan
dinamai dengan Gang KUA. mengembangkan masyarakat pedesaan
Meski agak “terkucil” dari jalan besar, agar tetap memegang nilai-nilai Islam,
KUA ini telah menyatu dengan lingkungan serta dapat memberdayakan diri dengan
masyarakat. Posisi yang dikelilingi oleh menumbuhkan kewirausahaan melalui
tempat tinggal penduduk menjadikan usaha rumahan (home industry). Secara
KUA ini aman dari tangan-tangan jahil rutin, aparatur KUA dibantu oleh Penyuluh
atau pencuri. Lebih dari itu, KUA yang Agama Honorer (PAH) datang ke desa
dipimpin oleh seorang yang tergolong itu untuk melakukan pembinaan, seperti
muda ini memiliki program-program yang pembinaan remaja tentang pernikahan
bagus. Saat kru Majalah Bimas Islam (MBI) dan berbagai aspek pencegahan dari
meliput dan menanyakan perihal program pergaulan bebas, pembinaan keluarga
unggulannya, salah satu program yang sakinah, pengajian-pengajian Majelis
sedang dikembangkan adalah Kampung Taklim, dan lain-lain.
Sakinah. Dalam bidang pemberdayaan
Ya, program yang sangat menarik, ekonomi masyarakat difasilitasi dengan
tentu saja. Program pendampingan pembuatan dan pengemasan kopi biji
masyarakat ini tidak banyak dilakukan salak dan lainnya dengan modal yang
oleh KUA-KUA lain. Program “Kampung didapatkan atas kerjasama antara KUA
Sakinah” dimaksud adalah sebuah desa dengan BAZNAS setempat. Hasil dari
yang mendapat pembinaan khusus pengelolaan home industry tersebut
dari aparatur KUA, baik dalam bidang dipasarkan di pusat-pusat penjualan
keagamaan maupun pemberdayaan oleh-oleh khas Bengkulu. Bahkan saat
ekonomi. Letaknya di desa Harapan, Dusun mengikuti pameran even MTQ Provinsi
Pulau Beringin dengan sistem pembinaan Bengkulu 2016 lalu mendapatkan omset
rutin. Tujuan program ini adalah untuk yang cukup lumayan.
meningkatkan ketahanan keluarga melalui “Program Kampung Sakinah ini Kades, dan masyarakat, sehingga banyak
pembinaan keagamaan dan penguatan sebagai bentuk kepedulian kami untuk program-program KUA yang dapat
ekonomi masyarakat melalui program kemanfaatan bagi masyarakat. Program berjalan dengan baik. Saat kami minta agar
pemberdayaan unit usaha kecil (UKM). ini cukup efektif untuk mendekatkan jalan masuk menuju kantor dilebarkan,
Program ini merupakan kelanjutan KUA dengan masyarakat sekitar. Apalagi mereka mendukung dan merelakan
dari program yang pernah digulirkan oleh kami di sini didukung penuh oleh Camat, tanahnya untuk pelebaran”, tandasnya.
Kampung Sakinah ala KUA Pondok Ramadhan yang dilakukan rutin setiap kursi tunggu yang muat sekitar 4-5 orang.
Kelapa ini merupakan bukti bahwa KUA tahun. Sebelah kanan terdapat ruang Kepala KUA
telah hadir untuk membina masyarakat. dengan desain minimalis yang rapih, pada
Kehadirannya bukan hanya masalah Layanan Nikah Berbasis IT sisi kirinya terdapat ruang balai nikah yang
yang berhubungan dengan keagamaan, disetting lesehan dengan nuansa Melayu.
khususnya pernikahan, keluarga sakinah, Dari sisi pengelolaan administrasi, Sementara ruang dengan pintu kecil dua
pengajian-pengajian dan semacamnya, KUA Pondok Kelapa ini terbilang sangat agak masuk terdapat counter pendaftaran
tetapi juga pemberdayaan secara ekonomi. rapi. Tata letak ruangan kantor juga dan meja kerja bersama, yaitu petugas
Selain itu, sinergitas program yang nampak didesain dengan apik. Meski administrasi, penghulu, dan JFU lainnya.
melibatkan instansi lain juga dilakukan, memiliki bangunan yang tidak luas, Saat memasuki ruang tamu paling
seperti pembinaan keagamaan melalui namun desain yang tepat mengesankan depan, masyarakat akan disambut
berbagai even, seperti pelaksanaan MTQ para penghuninya memiliki kepedulian seorang front office yang siap melayani
Tingkat Kecamatan, peringatan Hari- terhadap ketertiban dan kerapian. Pada tamu dengan 3S, yaitu Senyum, Salam,
hari Besar Islam (HBI), termasuk Safari sisi depan terdapat ruang tamu dengan dan Sapa. Di atas dinding penerima tamu
disuguhkan informasi layar monitor 21 Sebagaimana di KUA unggulan di berbagai luasnya. Demikian juga data rumah ibadah
Inch yang memuat berbagai informasi daerah, KUA ini memiliki operator khusus dan pemeluknya masing-masing, tersedia
tentang layanan KUA, diantaranya adalah untuk SIMKAH, sehingga penanganan dengan bagus. Dari sisi kelengkapan data
pengumuman kehendak nikah, tata administrasi nikah dapat ditangani secara dan cakupan tugas dan fungsinya, KUA
cara duplikat buku nikah, dan informasi lebih profesional. Hanya saja kendala yang ini telah memenuhi standar layanan yang
lainnya. Kesan pertama dipastikan muncul diakui lebih pada ketersediaan pita khusus baik. Hanya saja gedung yang dibangun di
bahwa KUA ini sangat akrab dengan asli yang sulit didapatkan terkait dengan atas tanah desa, bukan milik Kementerian
perkembangan teknologi. Penggunaan ketahanan hasil printout pada buku Agama, menjadi salah satu kekurangan
Sistem Informasi Manajemen Nikah nikah. Namun secara umum, pengelolaan yang perlu mendapat perhatian, sehingga
(SIMKAH) secara total, baik penggunaan administrasi nikah telah menggunakan ke depan dapat lebih disempurnakan dari
layanan maupun kirim data online ke teknologi informasi untuk menunjang sisi ketersediaan ruangan yang berstandar
server Bimas Islam Pusat melengkapi pekerjaan kantor. layanan dan kualitas fungsi yang lebih
kesan sebagai KUA berwawasan IT. Hal lain yang juga menjadi keunggulan maksimal.
Penelusuran Bimas Islam terhadap dari KUA Pondok Kelapa ini adalah sistem
hasil-hasil penggunaan IT nampak dari pendataan yang cukup lengkap. Data (thobib al-asyhar)
buku-buku nikah dan akta NB yang telah peristiwa nikah perbulan, data tanah
diprintout dengan printer Passbook, PLQ. wakaf terpampang secara rapi, jumlah dan
AZIZAH HERAWATI
Profil
M
menggerakkan ibu-ibu kampung tersebut
agelang, MBI— Tatapannya Menamatkan jenjang Sekolah Dasar untuk mendayagunakan sampah-sampah
hangat menyapa saat MBI di SDN Gondosuli 3 Muntilan tahun 1987, yang sering dianggap tak berharga
mengunjungi Muntilan, ia pun melanjutkan MTs dan MA di Pondok menjadi barang-barang antik yang bernilai
Magelang. Tak terlihat Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam, jual. Berbagai bungkusan plastik bekas
wajah lelah, meski seabreg Surakarta hingga lulus pada tahun 1993. Di makanan ringan, minuman instan, minyak
aktifitas menyemut setiap hari. Dari Kaki sinilah ia merasakan tempaan mental dan goreng dan penyedap makanan, juga sabun
Gunung Merapi inilah ia memancarkan wawasan keislaman. Baginya, pesantren cuci dikreasi oleh tangan-tangan terampil
kisah inspiratif. Namanya Azizah menjadi tempat penting bagi karirnya. Di ibu-ibu Komunitas Pucang Rahayu.
Herawati, langkahnya tegap menyambangi sanalah ia belajar bersosialisasi sekaligus Sampah hasil kerajinan tangan disulap
satu kampung ke kampung lainnya, memupuk karakter. mereka menjadi Tas Sekolah, Tas Belanja,
untuk memberikan penyuluhan agama Dunia mahasiswa ia kenyam di Sandal dan barang-barang antik lainnya.
Islam. Atas kiprahnya ini, Azizah diganjar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Setelah jadi, barang bekas sampah yang
penghargaan sebagai Penyuluh Teladan Kalijaga Yogyakarta, sebelum menjadi sudah cantik dan bernilai itu dijual secara
Tingkat Nasional Tahun 2015. Universitas Islam Negeri (UIN). Mendalami terbuka dan disorder pada beberapa event
Terlahir dari seorang ayah Guru keilmuan tafsir dan hadis pada Fakultas sebagai souvenir. Dari sinilah anggota
Agama dan seorang ibu petani, 18 Ushuluddin, ia mampu menyelesaikan komunitas mulai mendapatkan tambahan
September 1975, Azizah tumbuh dalam sarjananya pada tahun 1998. Selepas pendapatan (income).
bimbingan keluarga yang disiplin. Sang kuliah, berbekal ilmu agama di Pesantren Azizah berbagi pun pengalaman.
Ayah, Achmad Sirdi, adalah seorang dan kampus Islam negeri di Kota Pelajar Menurutnya, ide pembentukan Komunitas
Muballigh, tak pernah lelah mendidik mendorongnya untuk menghabiskan Peduli Lingkungan Pucang Rahayu pada
anak gadisnya untuk tumbuh berkarakter. waktu dengan pengabdian di masyarakat. tahun 2014 berawal dari keprihatinan
Sulung dari 6 (enam) bersaudara ini Sempat mengajar di sekolah Islam swasta terhadap kondisi kebersihan lingkungan,
memiliki kesan tersendiri atas sosok dan menjadi guru kontrak Kementerian di mana masih banyak warga yang
kedua orang tuanya itu. Agama selama setahun di kampungnya, membuang sampah di sungai dan
“Meskipun tidak mengenyam perjalanan karirnya berlabuh sebagai sembarang tempat. Embrio gerakan ini
sekolah tinggi, tetapi semangat juang bagi pegawai resmi pemerintah. berangkat dari PKK Desa Pucanganom
anak-anaknya luar biasa,” tutur Azizah. yang diketuai oleh Ibu Sri Widaryati, Isteri
Kepala Bidang Penerangan Agama Banyuwangi merupakan wujud nyata pesan pemerintah di bidang ketahanan
Islam Kanwil Kementerian Agama kepekaan para penyuluh terhadap keluarga.
Jawa Timur, Mohammad Fachrur Rozi, permasalahan sosial di masyarakat. “Harapan kami, apa yang dilakukan
menyatakan, Gerakan Ketahanan Keluarga Kami berkomitmen memperkuat peran Pokjaluh Kabupaten Banyuwangi, dapat
dilandasi kepedulian akan tingginya tingkat penyuluh agama Islam di masyarakat, menginspirasi teman penyuluh di daerah
perceraian di Banyuwangi yang mencapai diantaranya melalui peran-peran lain untuk melakukan hal yang sama,
8.325 dari 15.752 pernikahan pada tahun yang berisnggungan dengan program tentu dengan memperhatikan subtansi
2014 lalu (52.8%). Menurutnya, angka pemerintah daerah. Alhamdulillah, di permasalahan (lokal) yang mungkin
ini jelas memunculkan kekhawatiran, Bayuwangi ini sangat didukung Bapak sama atau bahkan berbeda. Program
mengingat keluarga merupakan benteng Bupati,” tuturnya. ini murni swadaya para penyuluh baik
utama pembentukan karakter. Walhasil, Fakhrurozi optimis, sebanyak 250 fungsional maupun non PNS, dan sedikit
jika keluarga telah runtuh, maka upaya Penyuluh Agama Honorer dan 23 Penyuluh ada dukungan dari CSR Bank Jatim,”
pembangunan karakter akan mengalami Agama Fungsional akan melayani pungkasnya.
hambatan. 217 desa/keluarahan di Kabupaten
“Gerakan ketahanan keluarga yang Banyuwangi. Mereka akan disebar ke
dilaunching oleh Pokjaluh Kabupaten seluruh desa untuk menyampaikan pesan-
Aid Mustaqim,
Sang Penyuluh C
ilacap, MBI-- Aid Mustaqim, dialah
salah satu Penyuluh Fungsional
yang bertugas di Kabupaten
Al-Catraznya Indonesia
Cilacap. Berkantor di KUA Kecamatan
Cilacap Selatan, ia dikenal sebagai
Penyuluh Lembaga Pemasyarakatan
Nusakambangan. Itulah salah satu
tugas utamanya sebagai juru dakwah
resmi Kemenag yang diharapkan bisa
menyadarkan para penghuni Lapas
yang dikenal “angker” itu. Betapa
tidak, di sanalah rumah pesakitannya
para gembong Narkoba dan pelaku
kriminal kelas berat, bahkan terakhir
diperuntukkan bagi kalangan teroris yang
tertangkap.
Bertugas ke Lapas Nusakambangan
adalah hal yang menantang dan penuh
perjuangan. Untuk menuju kesana, Aid
bersama motor kesayangannya memulai
aktifitas dengan membubuhkan jari
pada mesin daftar hadir pegawai di
KUA Kecamatan Cilacap Selatan. Setelah
itu, bersegera tancap gas ke Pelabuhan
Sodong untuk menyeberang dengan
perahu ke Pulau Nusakambangan.
Aid harus bisa menyeberang sekitar
jam 7 pagi, karena jadwal kelas Aid dimulai
jam 9 pagi. Perjalanan air menyertakan
motornya ikut naik ke perahu, yang
ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.
Dari pantai menuju Lapas dilanjutkan
perjalanan darat menyusuri hutan dengan
roda dua sejauh 10 Km. Tidak jarang dia
bertemu binatang buas dan hambatan
air pasang yang menggenang dalam
perjalanan menuju Lapas, bahkan hujan
lebat yang tak memungkinkan baginya kemanusian jamaah binaannya. Dia mengalami pertentangan dalam
untuk berteduh di hutan. Namun, semua Tak mudah bagi lelaki kelahiran 30 batinnya. Keraguan akan kemampuan,
itu dia jalani dengan senang hati untuk Januari 1974 ini ketika memulai tugas kebimbangan akan metode yang
menebar kebaikan dengan menyentuh sisi pembinaan warga Lapas Nusakambangan. digunakan dan kebingungan akan materi
apa yang harus disampaikan, di samping Saat ditanya bimasislam apa prinsip binaannya terjalin baik.
motivasi untuk berbagi kebaikan dengan yang dipegang hingga bisa berhasil seperti Dalam pandangan Mantan Aktifis
sesama, dialami pria murah senyum ini. itu, dengan rendah hati Aid hanya berujar, PMII Yogyakarta ini, para napi adalah
Sejak dikabari akan menjadi “Saya menjadikan mereka sebagai sahabat orang-orang yang sedang merasa
penyuluh di Lapas Nusakambangan pada dan tidak menganggap saya lebih baik dari dipersalahkan dan merasa sangat rendah
tahun 2012, butuh waktu dua minggu bagi mereka, itu yang selalu saya jaga”. Dengan di hadapan Tuhan dan manusia. Mereka
Aid membolak-balik buku. Mencermati bahasa lain, Eko -- salah seorang penjaga jelas membutuhkan orang-orang yang mau
tema demi tema dan membaca lembaran Lapas Bambu Kuning – menyebut Aid mendampinginya menjadi manusia yang
demi lembaran, namun tak ditemukan sebagai “Penyuluh yang mengolah hati berharga kembali. Dalam keadaan itu, para
bahasan yang dirasa tepat, malah makin para Napi” atas keberhasilannya tersebut. napi bisa bersifat sangat sensitif, pemarah,
tak tentu apa yang akan dipilih. Berangkat Penyuluh yang juga aktif sebagai antipati atau justru mengasingkan diri.
dari niat bicara dari hati ke hati dengan dosen di Universitas Sains Al-Quran Jawa Di sinilah dibutuhkan niat yang kuat dari
para Narapidana, menjadikan Aid mantap Tengah ini senantiasa membuka diri untuk seorang penyuluh sebagai pendamping
melakukan pembinaan tanpa pilihan tema menerima curahan hati para Napi dan yang membawa mereka kembali kepada
bahasan. Darah penyuluh yang diwariskan siap mendukung semangat hijrahnya. Saat kebenaran, imbuhnya.
dari Ayahnya, yang juga pernah menjadi bimasislam mendampinginya di Lapas, Aid meyakini menjaga ucapan dan
tenaga pembina keagamaan di Lapas Aid dihampiri satu persatu Napi yang sikap menjadi kunci dalam berdakwah.
Nusakambangan, membuatnya tetap eksis ingin menyampaikan keluh kesahnya. Penyuluh Agama wajib memberikan
sampai hari ini. Bahkan, perannya untuk Dari Napi yang ingin mendapatkan tafsir teladan bagi umat, apalagi bagi para napi
mendekatkan para Napi dengan Alquran tentang mimpinya, Napi yang mengalami yang sedang menghadapi problematika
cukup membuka mata dan menggeser kendala untuk bisa rutin melaksanakan hidup.
paradigma mereka tentang hidup. shalat, Napi yang sedang cemburu dengan Menurut Eko, suasana kondusif
Ikatan batin yang terjadi antara kekasihnya di luar sana, napi yang sulit sangat dirasakan para penjaga Lapas
penyuluh dengan warga binaan terjalin berteman dengan teman satu selnya, dan sejak pembinaan para Napi oleh Penyuluh
begitu kokoh. Berbagai perubahan pada banyak lagi curahan hati lainnya. Kementerian Agama. Setidaknya, sejak
diri napi menjadi kepuasan Aid yang Meski itu sulit diterima, tapi Aid hadirnya Aid Mustaqim, tuturnya. Itu
tidak akan terlukiskan. Seorang penjahat selalu meyakinkan mereka bahwa itu merupakan konsekuensi dari MoU
kelas kakap mantan pembunuh bayaran pertanda kebaikan bagi semuanya. antara Lembaga Pemasyarakatan dengan
dengan hukuman seumur hidup yang Mengingatkan akan sifat Maha Pengasih Kantor Kementerian Agama Cilacap.
sekarang sadar dan teguh bertobat, dan Maha Penyayang Allah, menjadi Diturunkannya para penyuluh agama
seorang napi dengan hukuman mati yang penyejuk bagi mereka. Meski manusia oleh pemerintah ternyata berdampak
saat ini telah fasih menjadi Imam Masjid penuh kemaksiatan dan dosa yang tumbuhnya titik-balik bagi para Napi.
di Lapas, napi-napi teroris yang semakin menggunung, bukan berarti tidak ada Sentuhan sang Penyuluh Agama membuat
memahami kekeliruannya, juga semakin lagi kesempatan untuk memperbaiki diri. para Napi mampu merubah dilema
bertambahnya mualaf di balik jeruji besi, Ampunan dan pintu rahmat Allah selalu psilkologisnya menjadi rajutan asa yang
adalah sebagian hasil dari jejak sunyi terbuka, ini yang senantiasa ditegaskannya membumbung tinggi.
Alumni Pesantren Pandanaran Yogyakarta kepada mereka. Hal itulah yang membuat
ini. ikatan batin antara Aid dengan para Napi (Lady Yulia)
anak tidak hanya membutuhkan uang, dan rasa aman, serta memberikan Nurleli lahir di Pasaru 14 Juni 1997
tetapi juga kasih sayang,” katanya. perhatian diantara anggota keluarga. dari pasangan Herman dan Hasni. Ia
Keempat, fungsi melindungi, bertujuan berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya
Searching Materi untuk melindungi anak dari tindakan- berprofesi sebagai tukang ojek. Ibunya
tindakan yang tidak baik. Kelima, fungsi berjualan sayur-sayuran. Mereka tinggal di
Materi-materi yang dibawakan reproduksi, yakni untuk meneruskan Sabbangparu. Penghasilan keluarga hanya
Nurleli pada saat memberikan penyuluhan keturunan, memelihara dan membesarkan pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan
tentunya bukan pelajaran-pelajaran anak. keluarga.
yang diperolehnya di bangku sekolah. Keenam, fungsi sosialisasi dan Ia memilih Madrasah Aliyah As’adiyah
Sebagian besar materi penyuluhan adalah pendidikan, yakni mendidik dan Puteri yang beralamat di Jl. Veteran No.
materi tingkat lanjutan untuk orang- mempersiapkan anak menjadi anggota 46 Sengkang, ibukota Kabupaten Wajo
orang dewasa, mungkin juga untuk para masyarakat yang baik. Ketujuh, fungsi Sulawesi Selatan.
mahasiswa. Ia belajar banyak materi dari ekonomi, yang dilakukan dengan cara Di luar kegiatan belajar di
kakak-kakak kelasnya yang lebih dulu aktif mencari sumber-sumber penghasilan madrasah, aktivitas Nuerleli sering tampil
di Pusat Informasi dan Konseling Remaja. untuk memenuhi kebutuhan keluarga, memberikan penyuluhan dari satu tempat
“Saya mendengar langsung dari pengaturan penggunaan penghasilan, dan ke tempat lain.
penyuluh senior pada saat memberikan menabung untuk memenuhi kebutuhan “Saya memiliki pengalaman menarik
penyuluhan. Materi juga saya peroleh keluarga dimasa datang. Kedelapan, saat memberikan penyuluhan di satu MTs,
dari acara pengkaderan, kemudian saya fungsi pembinaan lingkungan, adalah tepatnya di dalam masjid. Saat berhadapan
kembangkan diri,” katanya. menciptakan kehidupan yang harmonis dengan mereka, baik yang pengurus PIK,
Leli juga Ia cukup aktif membaca dengan lingkungan masyarakat sekitar maupun yang bukan, ternyata satu pun
buku-buku dan panduan materi-materi dan alam. dari mereka belum mengetahui hal-hal
untuk keperluan penyuluhan. Ia juga “Saya searching internet. Materi- yang berkaitan dengan materi PIK, seperti
memanfatkan media internet untuk materi yang saya dapatkan, saya umur minimal pernikahan bagi pria dan
menambah banyak pengetahuan yang ia kembangkan sendiri. Saya menambah wanita,” kata Leli bercerita.
butuhkan untuk keperluan penyuluhan. kata-kata motivasi dan humor agar “Beberapa kali saya mengumpan
Di Madrasah Aliyah As’adiyah Puteri pndengar tidak bosan,” kata Nurleli. pertanyaan, tidak satupun dari mereka
Sulawesi Selatan para siswa mendapatkan yang menjawab dengan benar. Namun
kesempatan untuk menggunakan jaringan Percaya Diri hal ini saya jadikan peluang untuk
internet dan itu dimanfaatkan dengan baik memasukkan unsur humor degan cara
oleh Leli untuk searching dan menambah Yang lebih penting dari penguasaan tebak- tebakan agar suasana lebih hidup.
wawasan. materi adalah kemampuan menyampaikan Bahkan saya menyuruh mereka untuk
Dari internet antara lain, ia materi di muka umum atau di depan tepuk tangan,” tambahnya.
mendapatkan penjelasan rinci mengenai banyak orang. Leli mengasah kemampuan Karena terlalu bersemangatnya
batasan usia pernikahan. Dalam Kompilasi publik speaking sedikit demi sedikit. memberikan penyuluhan, Leli mengajak
Hukum Islam pada Pasal 15 ayat (1) Meski ia sudah sangat percaya diri peserta tepuk tangan meriah padahal
disebutkan bahwa “Untuk kemaslahatan menyampaikan materi penyuluhan di mereka sedang berada di masjid. Sehingga
keluarga dan rumah tangga, perkawinan depan banyak orang, sesekali waktu salah satu dari mereka menegurnya
hanya boleh dilakukan calon mempelai sebenarnya ia merasa canggung dan dengan mengatakan, “Kita tidak boleh
yang telah mencapai umur yang ditetapkan grogi. Namun Leli bisa mengatasi semua tepuk tangan di dalam masjid!”
dalam pasal 7 Undang-undang No.1 perasaan canggung dan grogi itu. Mendengar teguran itu Leli berusaha
tahun 1974 yakni calon suami sekurang- Bagaimana cara Leli menghilangkan memikirkan hal lain untuk menggantikan
kurangnya berumur 19 tahun dan calon perasaan malu atau grogi tambil di depan tepuk tangan, agar suasana tetap
isteri sekurangkurangnya berumur 16 orang banyak? “Anggap saja kita sedang semangat. “Akhirnya saya mengatakan
tahun.” berhadapan dengan banyak orang yang kepada mereka untuk tepuk tangannya
Melalui internet, ia juga mendapatkan sangat butuh materi yang kita sampaikan, dalam hati saja atau pun menggantinya
materi penyuluhan tentang delapan karena mereka tidak tahu. Sementara apa dengan ucapan hamdalah,” katanya.
fungsi keluarga. Menurut BKKBN (Badan yang akan kita sampaikan penting buat Berbagai cara dan inovasi
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) mereka,” katanya. dilakukannya agar masyarakat, terutama
fungsi keluarga dibagi menjadi delapan. Jadi segala perasaan malu, canggung, anak-anak seusianya dan adik-adiknya
Pertama, fungsi keagamaan, yaitu dengan dan grogi bisa dia atasi dengan cara dapat memahami beberapa materi
memperkenalkan dan mengajak anak menanamkan keyakinan diri bahwa apa penyuluhan yang ia sampaikan. Kata
dan anggota keluarga yang lain dalam yang akan ia sampaikan itu diperlukan oleh Nurleli, materi-materi yang ia sampaikan
kehidupan beragama. Kedua, fungsi sosial orang lain. Demi untuk membantu orang itu penting untuk masyarakat namun tidak
budaya, dilakukan dengan penanaman lain, maka ia harus tampil bersemangat banyak diketahui.
norma-norma tingkah laku sesuai dengan dan penuh percaya diri.
tingkat perkembangan anak. (A. Khoiru Anam)
Ketiga, fungsi cinta kasih, diberikan Keluarga Sederhana
dalam bentuk memberikan kasih sayang
dahulu”, tegasnya.
Penyuluh Leuwidamar,
Pendakwah untuk Suku Baduy
L
ebak, MBI-- Tanah Banten sejak dulu
dikenal sebagai kota pelabuhan yang
makmur. Sumber-sumber Portugis
menyebut bahwa Bantam, sebutan Banten
di masa silam, merupakan pelabuhan
besar yang setara dengan Malaka di
Sumatera dan Makassar di Sulawesi.
Meski dikenal sebagai kota
pelabuhan yang ramai, wilayah pedalaman
di provinsi paling barat pulau Jawa itu
masih menyimpan kehidupan yang sangat
tradisional dan menutup diri dari dunia
luar. Di Pedalaman provinsi Banten,
tepatnya di sejumlah desa yang masuk
dalam kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
Lebak, tinggalah suku Baduy, yang dikenal
sangat ketat dalam menjaga adat istiadat yang aktif membina suku Baduy adalah setelah mereka memilih untuk memeluk
dan tradisi leluhur Sunda. Bagi masyarakat Suntiah. Kepada bimasislam, ibu paruh Islam. Pembinaan kepada mualafnya
Baduy, amanah leluhur adalah segala- baya ini bercerita bahwa tantangan yaang itu yang harus dirutinkan, kalau tidak
galanya. Hal itu dibuktikan dengan sistem ia hadapi saat mengajar ngaji ‘barudak kontinyu, kasihan mereka,” ujar Aat.
kepercayaan, cara hidup, pakaian, tempat Baduy’ memang sulit, terutama karena Satu-satunya penyuluh yang
tinggal, hingga perabotan rumah tangga infrastruktur yang belum memadai. berstatus PNS di Kecamatan Leuwidamar
dan sebagainya. “Kalau bicara tantangan, terutama di itu menambahkan, “Suku Baduy luar yang
Asal mula suku Baduy diyakini sini itu kalau mau jalan sulit, apa-apa sulit, menjadi mualaf tetapi tidak dibina, mereka
bemula ketika agama Islam mulai tapi alhamdulillah sekarang sudah ada mau kembali ke agama lama (kepercayaan
menyebar ke wilayah Banten. Konon, motor untuk ngajar ngaji. Dulu mah saya Sunda Wiwitan) tidak bisa, (sementara)
pada masa kekuasaan Sultan Hasanuddin mau ngajar ngaji jalan kaki, tapi sekarang mau berbaur dengan orang Islam pun
terdapat sekelompok masyarakat yang mah alhamdulillah udah ada kemajuan di mereka malu karena merasa belum bisa
melarikan diri ke pedalaman hutan karena wilayah perbatasannya,” katanya. apa-apa. PR besarnya adalah pembinaan
menolak ajaran Islam. Mereka inilah yang Suntiah tinggal di dusun Cikakal terhadap mereka itu.”
kemudian dikenal dengan sebutan suku Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Aat melanjutkan, “Yang paling
Baduy. Damar. Di dusun itu sejumlah warga dari menyedihkan itu saat menjelang idul fitri,
Terlepas dari sejarah tersebut, kini Baduy luar yang telah memeluk Islam orang lain mengenakan baju dan sarung
sejumlah warga yang berasal dari suku belajar agama darinya. baru, sedangkan mereka tidak. Kami juga
Baduy bagian luar, atau Baduy Panamping, Di KUA Kecamatan Leuwi Damar tidak bisa memberikan apa-apa karena
telah banyak yang memeluk Islam. Iwan sendiri terdapat 19 orang penyuluh tidak punya anggaran. Pun demikian
Kurniawan, petugas KUA kecamatan agama honorer, sedangkan yang dengan masyarakat sekitar. Saya khawatir
Leuwidamar yang sering berinteraksi berstatus pegawai negeri hanya ada di hati mereka ada penyesalan setelah
dengan warga Baduy mengatakan satu orang. Selain membimbing warga masuk Islam,” jelasnya khawatir.
tidak diketahui secara pasti kapan kecamatan Leuwidamar, para penyuluh Masyarakat Baduy bermukim tepat di
awal mula warga Baduy luar beralih ke ini juga membimbing warga di kecamatan kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes,
agama Islam. Meski demikian, diyakini Muncang. Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
peralihan tersebut terjadi seiring dengan “Tugas saya adalah membimbing Lebak, Banten. Wilayah dengan suhu rata-
keluarnya sejumlah orang suku Baduy dari masyarakat Muslim, termasuk kepada rata 20 derjat celcius itu berjarak sekitar
pedalaman hutan untuk mencari pekerjaan warga Baduy Luar yang telah memeluk 40 km dari kota Rangkasbitung. Istilah
lantaran terdesak oleh kebutuhan. Oleh Islam. Anak-anak mereka sangat Baduy merupakan sebutan dari penduduk
karena itu, peralihan masuknya sejumlah bersemangat saat mengaji,” jelasnya. luar kepada masyarakat tersebut. Mereka
orang dari suku Baduy ke dalam agama Meski begitu, pembinaan terhadap sendiri sebetulnya lebih senang dipanggil
Islam bukan karena masuknya pendakwah mualaf dari warga Baduy dirasa masih dengan sebutan ‘Urang Kanekes’ yang
ke pedalaman Baduy, tapi justru karena kurang. Hal tersebut diutarakan Aat berarti orang atau warga Kanekes.
mereka yang memilih untuk berinteraksi Ambiat, seorang penyuluh lainnya di
dengan warga luar. kecamatan Leuwidamar. (Sigit Kamseno)
Seorang penyuluh agama Islam “Tugas yang paling berat adalah
Jokowi:
Jika Tidak Berikan Solusi atas Palestina,
Keberadaan OKI Tidak Relevan Lagi!
P
onorogo, MBI— Cuaca terik sekali
pagi itu. Matahari seperti menyengat
ke kulit. Pondok Modern Darussalam
Gontor yang terkenal itu tengah bersiap
menyambut tamu kehormatan. Ribuan
santri duduk di bawah tenda, berkemeja
putih dengan songkok hitam di kepala,
khidmat. Sementara itu seratusan lainnya
berbaris sepanjang gerbang hingga
ke gedung aula. Mereka mengibarkan
bendera negeri kinanah, Mesir, ditemani
rombongan marching band yang
memainkan lagu-lagu rancak.
Sejumlah ustadz dan santri
senior yang tampil perlente dalam
balutan jas hitam berdasi nampak sibuk
mengondisikan arena. Tamu yang tengah
ditunggu itu seorang tokoh besar, tak
tanggung-tanggung ia adalah ulama
berpengaruh di dunia Islam, terutama
kalangan sunni. Ia adalah Prof. Dr. Ahmad
Mohammad Ahmad Al-Thayeb, Grand an. membentuk generasi muda Indonesia
Syaikh di Universitas al-Azhar al-Syarif, “Suatu kebahagiaan dan kebanggaan yang berpegang teguh pada ajaran Islam.
sebuah lembaga keilmuan yang sangat bagi saya, dapat mengenyam pendidikan Pondok Gontor memiliki peran penting
terhormat dan disegani, bahkan salah satu melalui para masyayikh di pondok dalam membentuk jiwa dan pikiran
yang tertua di dunia. Gontor tercinta ini, saat saya menempuh moderat melalui pendidikan, pengajaran,
Ulama yang juga merupakan pakar pendidikan tingkat menengah, saat saya dan kebudayaan. Di mana usaha ini
tasawuf dan filsafat itu datang dengan menghabiskan hari-hari untuk menimba sesungguhnya merupakan usaha paling
iring-iringan pejabat kedutaan Mesir dan ilmu dan menempa diri di pondok Gontor berat yang sebagian besar negara Islam di
pejabat Universitas al-Azhar. Hadir pula ini pada tahun 80-an,” kenangnya. dunia ini tidak mampu melaksanakannya
sejumlah tokoh nasional antara lain Prof. “Hubungan persahabatan antara sampai saat ini” Ungkap Grand Syeikh
Quraish Shihab, Mbah Hasyim Muzadi, Indonesia dan Mesir sudah terjalin sejak Al-Azhar yang diiringi tangis dan tepuk
Prof. Din Syamsuddin, serta sejumlah lama, bahkan sudah terjalin sebelum tangan para hadirin.
awak media. kemerdekaan dan sebelum adanya Demikian terkesannya Grand Syaikh
Mengawali gelaran akbar itu, hubungan diplomasi antar kedua negara. Al-Azhar terhadap Pondok Modern
pimpinan Pondok Modern Darussalam, Yaitu dengan pengiriman pelajar-pelajar Darussalam Gontor, Syaikh Ahmad Al-
Kyai Hasan Abdullah Sahal menyampaikan Indonesia yang ingin belajar di Universitas Thayeb juga menjanjikan bahwa dalam
sambutan yang sangat emosional. al-Azhar sejak abad ke-19. Al-Azhar rangka mempererat hubungan antar
Ceramahnya yang terkadang berapi-api dengan paham moderatnya selalu menjadi dua lembaga keilmuan itu, Universitas
membakar semangat hadirin, namun penerang bagi pedamba ilmu pengetahuan Al-Azhar Mesir akan memberikan 50
tiba-tiba membuat suasana menjadi haru dan pengkaji ilmu-ilmu keagamaan. Oleh beasiswa khusus untuk santri Pondok
diliputi isak tangis, dan tak lama kemudian karena itu masyarakat Indonesia dan para Modern Gontor di semua fakultas baik
membalikan suasana menjadi riang ulamanya senantiasa meletakkan al-Azhar fakultas agama ataupun sains.
penuh tawa, menjadi awal sambutan yang dalam hati mereka dengan penuh rasa Selepas pertemuan dengan para
sempurna dalam majelis yang dihadiri cinta dan kemuliaan,” papar Menag diiringi santri, Grand Syaikh bertolak ke Univeritas
para ulama dan ribuan santri itu. Kyai tepuk tangan hadirin. Darussalam (UNIDA) Gontor, Ponorogo
kelahiran 24 Mei 1947 itu benar-benar Momen yang paling mengharukan untuk membuka acara peringatan 90
memiliki kemampuan public speaking dalam perhelatan akbar itu adalah saat tahun pondok Gontor di Kampus UNIDA.
yang luar biasa! melihat kyai Gontor, KH. Hasan Abdullah Kunjungan ke Gontor merupakan agenda
Menteri Agama Lukman Hakim Sahal tak kuasa menitikkan air mata, pun terakhir dalam lawatan Grand Syaikh
Saifuddin tak kalah luar biasanya, dalam demikian dengan Menteri Agama yang Al-Azhar ke Indonesia kali ini sebelum
pidato yang disampaikan dalam Bahasa berkali-kali menyeka air matanya saat bertolak kembali ke Mesir pada Jumat pagi
Arab, pria yang juga merupakan alumni Grand Syaikh menyampaikan ceramah. (26/2).
Gontor itu sedikit bernostalgia ketika ia “Pondok Darussalam Gontor
menimba ilmu di pondok itu pada era 80- adalah miniatur Al-Azhar dalam upaya (Sigit Kamseno)
Menag mengatakan, pemerintah akan masyarakat yang religius, maka konstitusi yang dalam istilah fiqh dikenal dengan
memasukkan materi LGBT dalam Indonesia pun tidak mengakomodasi khunsa itu dianggap sesuatu yang kodrati.
pelajaran di lembaga pendidikan Islam, atau tidak memberikan porsi terhadap Dalam kajian fiqih, orang yang menjadi
menggalakkan program edukasi dan prilaku seperti ini, misalnya dalam Undang LGB itu lebih karena pengaruh lingkungan
kursus pranikah serta mempromosikan Undang Perkawinan dan Adminduk,” ujar bukan sesuatu yang kodrati (given),” jelas
bahwa pernikahan adalah lembaga sakral Menag. Menag.
yang mewujudkan ketentraman jiwa. Alumni Pondok Modern Darussalam Selain itu, Menag juga melihat
“Pemerintah juga menghargai Gontor itu menerangkan, semua agama belakangan isu LGBT dalam konteks
negara-negara yang melegalkan LGBT, melalui kitab sucinya menyinggung global merupakan bagian dari kapitalisasi
dan Indonesia memilih sikap tersendiri, tentang LGBT. Menurutnya, sejauh ini di ekonomi . “LGBT menjadi komoditi
menolak LGB dan memahami Transgender. masyarakat terdapat kesan simplikasi menggiurkan dalam pasar yang potensial,
Sikap ini didasarkan pada rekomendasi atau generalisasi terhadap LGBT. Padahal bagaimana LGBT ini menjadi industri
WHO, bahwa setiap negara berhak dalam tinjauan agama Islam misalnya, tersendiri, jadi tidak hanya paham
mengambil pendekatan dan kebijakan Lesbian, Gay dan Biseksual (LGB) itu berkembangnya liberalisasi tapi ini juga
berbeda sesuai tata nilai dan kearifan satu kelompok tersendiri yang lebih bagian dari kapitalisasi dunia,” tuturnya.
masing-masing,” ujar Menag. menitiktekankan pada orientasi seksual, Menag mencontohkan negara
Dikatakan Menag, masyarakat sementara transgender tidak ada Thailand yang mengembangkan industri
Indonesia merupakan masyarakat yang hubungannya dengan orientasi seksual, pariwisata (tourism), dan aktivitas
sangat religius, nasionalis, konservatif karena transgender adalah ketidaksamaan LGBT menjadi industri tersendiri lalu
dan memiliki memiliki kearifan lokal indentitas terhadap jenis kelamin dirinya. dikapitalisasi sedemikian rupa sehingga
(local wisdom) tersendiri. Konstitusi Dalam hukum Fiqih Islam, papar menjadi sesuatu yang sangat besar dari
dan regulasi di Indonesia juga diwarnai Menag, terdapat penerapan hukum sisi dana yang bisa dihimpun. Amerika
dan dipengaruhi nilai-nilai religiusitas berbeda terhadap transgender dan LGB. Serikat melakukan pendekatan yang sama
dan kearifan lokal, meskipun konstitusi Perilaku LGB dalam istilah fiqh dikenal tapi melalui teknologi informasi dan
menghargai kelompok ini. liwath yang merupakan perilaku amoral industri kreatif seperti fashion dan gaya
“Ajaran agama umumnya selaras dan ditentang. Hal itu tandas Menag, hidup serta dari sektor pariwisata.
dengan nilai-nilai universal, karenanya adalah norma yang tidak dibolehkan
semua agama tidak mentolerir prilaku atau karena merusak generasi dan peradaban. (Sigit Kamseno)
praktek LGBT ini. Karena Indonesia adalah “Dan yang terkait dengan transgender
B
ogor, MBI— Pasar bebas ASEAN dan karena itu kehadiran Undang-Undang perlindungan konsumen dalam keamanan
global membuka potensi derasnya Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan dan kenyamanan mengonsumsi produk.
arus perdagangan barang dan jasa. Produk Halal menjadi sangat penting Kedua, adanya sertifikasi halaldapat
Kompetisi semakin kuat dan ketat dengan untuk perlindungan konsumen. memberikan nilai tambah sehingga akan
mengacu pada kualitas dan harga. Peluang Bagaimana implikasi jaminan produk meningkatkandaya saing produk-produk
terbesar akan didapatkan oleh siapa yang halal dalam menghadapi perdagangan Indonesia ditingkat global.
unggul memanfaatkan kesempatan. global, sempat diulas oleh Kasubdit produk Lebih lanjut Aminah menyampaikan
Pasar bebas mengakibatlan Halal, Siti Aminah pada acara seminar apresiasi pemerintah kepada panitia
produk yang diperdagangkan di negara nasional tentang penerapan produk halal atas terselenggaranya acara seminar
kita semakin beragam. Masyarakat yang digelar oleh para alumni Sekolah tersebut. Dengan mengoptimalkan
indonesia yang sebagian besar muslim, Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBO) kerja sama antara Kementerian Agama,
membutuhkan jaminan halal terhadap pada 12 April lalu di IPB International perguruan tinggi, sekolah-sekolah dan
produk yang beredar. Sesuai dengan Convention Center. Hadir juga narasumber stakeholder terkait lainnya akan dapat
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada kesempatan tersebut dari BSN, semakin meluaskan syiar produk halal.
pemerintah berkewajiban memberikan akademisi dan praktiksi bisnis. Dimana terhadap implementasi regulasi
jaminan kemerdekaan penduduk untuk Aminah menyampaikan bahwa dapat diperoleh persamaan persepsi dan
memeluk agama dan menjamin agar pengesahan Undang-Undang JPH di pemahaman yang lebih mendalam dari
dapat beribadah menurut agama dan tengah upaya mengembangkan daya saing seluruh komponen terkait.
kepercayaannya. Dalam hal ini jaminan produk Indonesia mempunyai makna
produk halal bagi masyarakat muslim strategis. Diantaranya, pertama, adanya (Lady Yulia)
menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh jaminan produk halal akan memberikan
J akarta, MBI— Semua pihak akhirnya akhirnya diturunkan jadi 15 meter,” kata tidak terpisahkan. Kami tetap memiliki
sepakat untuk membangun Masjid Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo. komitmen untuk tetap membangun
Agung Baiturahman Wamena setelah Bangunan yang awalnya dua lantai kebersamaan dan cinta kasih dalam
adanya tuntutan dari Persekutuan Gereja- kemudian menjadi satu lantai saja. Luas keberagaman,” katanya.
gereja Jayawijaya (PGGJ), Kamis, 25 bangunannya pun berubah, dari 40 meter Pihaknya mengharapkan agar terus
Februari 2016. persegi menjadi 25 meter persegi, tidak meningkatkan perdamaian dan kerukunan
Hal itu disepakati setelah pertemuan termasuk sayap kiri kanan, masing-masing serta membangun relasi yang baik antara
Bupati Jayawijaya, wakil bupati, forum 6 meter. Maka totalnya totalnya kurang semua pihak.
komunikasi pimpinan daerah Jayawijaya, lebih ada 38 meter. “Kami juga akan menyampaikan
Majelis Ulama Indonesia (MUI), panitia “Dari keputusan ini kita sepakati semua kesepakatan ini kepada jemaat-
pembangunan masjid, Forum Kerukunan bersama, dan kita akan jalani. jemaat dari 15 denominasi Gereja di
Umat Beragama (FKUB) Jayawijaya, Sehingga saya meminta kepada panitia Jayawijaya, sehingga menjadi ketentuan
PGGJ, pimpinan 15 denominasi gereja pembangunan Masjid, untuk revisi dan kesepakatan bersama yang bisa
dengan seluruh komponen, serta pihak kembali gambar yang sudah disampaikan mencapai arus bawah. Dengan demikian
Kementerian Agama dan DPR Papua pada pada pemerintah dan disampaikan lagi suasana kondusif dirindukan bersama
Kamis (3/3/2016) di ruang kerja bupati. untuk kita menerbitkan Izin Mendirikan terpelihara dengan baik,” katanya.
Berdasarkan laporan yang diterima Bangunan (IMB) pengganti yang sudah Ketua MUI Jayawijaya, Solehudin
bimasislam, Bupati Jaya akhirnya kita terbitkan sebelumnya,” katanya. mengatakan kesepakatan bersama ini
mengambil keputusan sehubungan Ia mengharapkan agar masalah sangat bijak. “Dengan adanya kesepakatan
dengan aspirasi yang disampaikan PGJJ ini tidak dilebih-lebihkan sebab poin- ini, saya menghimbau kepada seluruh
(Persekutuan Gereja-gereja Jayawijaya) poin tuntutan PGGJ kepada pemerintah umat Islam di Jayawijaya dan lebih umum
bahwa pembangunan Masjid Baitur sudah selesai dan dicabut yang ditandai di pegunungan tengah untuk menerima
Rachman Wamena hanya diizinkan satu penandatanganan kesepakatan. dan mengetahui serta melaksanakan
lantai dengan ukuran 25x25 M2. Rencana “Sembilan poin tuntutan itu sudah sebaik-baiknya,” katanya.
panitia pembangunan masjid semula dua selesai di Polda beberapa waktu lalu. Dirjen Bimas Kristen Kementerian
lantai dengan ukuran 40x40 M2. IMB Semua menandatangani surat sudah Agama RI, Oditha Hutabarat mengharapkan
yang sudah dikeluarkan akan dirubah. dicabut. Jadi, masing-masing pihak, baik keputusan bersama itu menguntungkan
Sementara itu tuntutan PGJJ lainnya tuntutan dari umat muslim pegunungan semua pihak, baik pihak muslim maupun
menyangkut jilbab, TOA, Musolla tanpa tengah Papua yang telah menyampaikan pihak kristen.
izin, dan lain-lain tidak dibahas Bupati tuntutan maupun dari PGGJ, masing- “Dari panitia pembangunan Masjid,
karena poin-poin tersebut udah dicabut masing telah mencabut. Itu sudah tidak maupun FKUB dan PGGJ juga menerima
oleh PGJJ dihadapan Kapolda di Jayapura. lagi,” katanya. apa yang bupati akan putuskan,” katanya.
“Dari pertemuan itu diputuskan “Dengan adanya putusan ini, saya
pembangunan masjid tetap akan harap semua masyarakat menerimanya. (Thobib al-Asyhar)
dilanjutkan, dengan catatan jika awalnya Saya rasa masyarakat di lembah ini tahu
tinggi kubah dan menara masjid 20 meter, adat dan budaya. Kalau ada masalah kita
Lukman Hakim Saifuddin memiliki para Kepala Kanwil Kementerian Agama Tengah, Jawa Timur dan Gorontalo.
perhatian khusus bagi Penyuluh Agama. beserta Kepala Bidang Penaiszawa dan Sisanya, mereka dapat menyaksikan dalam
Baginya, mereka bukan sekedar pelengkap Adminitrator Simpenais. Kemeriahan video streaming.
bagi birokrasi pada Kementerian yang juga dihadiri para pejabat Eselon I s.d Wajah sumringah tampak
dipimpinnya. Lebih dari itu, mereka lahir IV di lingkungan Kementerian Agama. mengembang di balik senyuman hangat
untuk sebuah misi agung, berada di garis Tepat di sore yang cerah, Menteri Agama khas Lukman Hakim. Diapit Dirjen Bimas
terdepan membina umat. Peluh yang terus bersama para tamu undangan melakukan Islam dan Pejabat Eselon I lainnya,
bercucuran menjadi indikator penting Launching Menteri Agama Menyapa pandangannya tajam melahap tayangan
untuk kembali merawat dan memberi Penyuluh. profil para penyuluh di Indonesia.
perhatian lebih, agar mereka lebih Kegiatan ini dibagi dalam tiga sesi. Beberapa kali ia menganggukan kepala,
berdaya, agar ummat semakin terlayani Pertama, pengenalan Sistem Informasi tak lupa bertepuk tangan.
dengan baik. Karena alasan itulah, ia Manajemen Penerangan Agama Islam Dalam laporannya, Dirjen Bimas
menyambut baik program Menteri Agama (Simpenais) dan E-Kinerja Penyuluh. Islam, Prof. Dr. Machasin, MA menjelaskan,
menyapa Penyuluh. Kedua, paparan Dirjen Bimas Islam Simpenais dan E-Kinerja Penyuluh
tentang revitalisasi Penyuluh Agama hadir sebagai bentuk akuntabilitas dan
S
elasa, 3 Mei 2016. Pukul 16.00 Islam, dan Ketiga, video conference transparansi. Simpenais hadir dengan 16
WIB. Auditorium HM Rasjidi Gd. Menteri Agama dengan para penyuluh data keagamaan, diantaranya Penyuluh
Kementerian Agama di Jl. MH. agama Islam di 7 provinsi. Tujuh provinsi Agama Islam, Ormas Islam, Majelis Taklim,
Thamrin No. 6 Jakarta, disesaki para itu adalah Kepulauan Riau, Bengkulu, Dewan Hakim dan lainnya. Kini, data-
undangan dari 33 Provinsi. Mereka adalah Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa data tersebut tak lagi mati dalam bentuk
tumpukan berkas, melainkan hidup Lukman kembali mengingatkan, berbagai regulasi yang tak lagi kompatibel
dengan berbagai informasi berbentuk ia dan jajarannya terus berkomitmen dengan tuntutan zaman, harus segera
bagan maupun data statistik. menghadirkan birokrasi yang profesional, direvisi. Payung hukum sudah seharusnya
Adapun E-kinerja Penyuluh, salah satunya dengan memanfaatkan mendorong peningkatan kinerja penyuluh
lanjutnya, hadir sebagai jawaban atas teknologi. Baginya, birokrasi profesional yang lebih luas.
rendahnya akuntabilitas kinerja penyuluh ditandai dengan hadirnya layanan yang “Saya berkomitmen untuk melakukan
agama Islam. Melalui aplikasi ini, sistem efektif dan efisien, masyarakat mudah revitalisasi tiga prioritas ini. Kita harus
pemantauan dan pengawasan kinerja mengakses pelayanan dan informasi menangkap momentum ini dengan
penyuluh agama Islam dapat dilakukan secara akuntabel. Karena itulah, ia akan berbagai kebijakan strategis, agar para
secara berjenjang dan up to date. terus mengajak jajarannya menghadirkan penyuluh kita semakin eksis melayani,”
“Kami hadirkan e-kinerja penyuluh inovasi-inovasi di bidangnya masing- pungkasnya.
sebagai pengganti sistem pelaporan masing. Para penyuluh agama Islam di
hardcopy yang susah untuk dihitung. “Bimas Islam telah memulai langkah berbagai daerah menyambut hangat.
Semua pihak dimudahkan, baik penyuluh besar. Harus kita dukung. Saya bangga Azizah misalnya, perempuan yang kini
agama itu sendiri maupun para pemangku dengan kiprah para penyuluh agama, bertugas di Kabupaten Magelang, optimis
kepentingan pada Kementerian Agama,” meski dalam keterbatasan mereka hadir dapat memperbaiki citra dan kinerja
tuturnya penuh semangat. dengan berbagai inovasi,” sanjungnya penyuluh. Baginya, penyuluh kini telah
dengan penuh kehangatan. bertransformasi sebagai agen perubahan,
Bukan Sebatas Pujian tidak selalu identik dengan pengajian dan
Tiga Prioritas masjid.
Beberapa kali putra mantan Menteri “Saya dan komunitas di kaki gunung
Agama Saifudin Zuhri ini melempar pujian. Sebagai langkah konkrit, Lukman Merapi tengah mengembangkan bank
Baginya, sebuah inovasi harus diberi ruang menggarisbawahi perlunya perbaikan sampah dan koperasi syariah. Semua
untuk terus berkembang, didukung agar pada tiga aspek prioritas. Pertama, dikerjakan bersama-sama. Ini menandakan
terus tumbuh menghadirkan berbagai kompetensi penyuluh agama Islam. Para masyarakat begitu antusias menyambut
kemudahan akses dan kualitas pelayanan. penyuluh harus memiliki wawasan dan kehadiran penyuluh,” tuturnya saat
Begitupun, bagi para aparatur di lapangan, kemampuan yang mumpuni, agar dapat bercakap dengan Menteri Agama melalaui
termasuk penyuluh agama Islam, harus melayani berbagai karakter masyarakat. video conference.
difasilitasi agar kinerjanya terukur dan Karena itulah, pelatihan dan pendidikan Apa yang disampaikan Azizah
terpantau secara baik. bagi para penyuluh harus dikedepankan. tentunya dapat mewakili antusiasme
“Apresiasi ini bukanlah omong Kedua, infrastruktur. Sebagai ribuan penyuluh agama Islam di berbagai
kosong. Saya telah menerima penjelasan garda terdepan, infrastruktur menjadi daerah. Ke depan, para penyuluh tak lagi
luar biasa dari tim Bimas Islam, sebuah keniscayaan agar para penyluh dapat dapat berleha-leha. Selain tunjangan
langkah besar telah diambil untuk melaksanakan tugas secara optimal. yang telah ditingkatkan, kini saatnya
menghadirkan birokrasi yang akuntable Menurutnya, tugas dan fungsi penyuluh membuktikan eksistensi melalui kinerja
dan transparan. Saya begitu bangga agama harus didukung ketersediaan yang transparan dan akuntabel. Selamat!
dengan program monumental ini,” infrastruktur yang memadai. Ketiga,
tuturnya dengan penuh semangat. payung hukum. Tak kalah penting, (Jaja Zarkasyi)
Kepala KUA Pulau Tiga Natuna (Ayaturrahman) Sedang Memarkir Pompong (Kapal Kecil) Sebelum Menuju Kantornya
Grand Shaikh Al-Azhar Menerima Cindera Mata Saat Mengunjungi Pesantren Darussalam Gontor
Pembinaan Pegawai Ditjen Bimas Islam di Anyer untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kebersamaan
Pembimbingan Muallaf Seorang Wartawati di Masjid Al-Ikhlas Gedung Kementerian Agama
Sekretaris Ditjen Bimas Islam Saat Dilantik sebagai Pengawas Orang Asing Tingkat Pusat Oleh Menteri Hukum dan HAM di Jakarta
Program Menag Menyapa Penyuluh Malalui Video Conference di Auditorium HM Rasyidi Gedung Kemenag Jakarta
Pegawai Bimas Islam Mengikuti Assesmen di Auditorium HM. Rasyidi, Gedung Kemenag Jakarta
O P I N I
D
alam kurun waktu tiga tahun ini,
terjadi perubahan paradigma
pengelolaan isu keagamaan
di lingkungan Direktorat
penerangan Agama Islam.
Selama ini, isu-isu keagamaan bersifat
top down, dari pusat mendistribusikan
berbagai isu dan program untuk diserap
oleh stakeholder di daerah. Kini semua itu
dibalik. Isu-isu di daerah diangkat menjadi
isu nasional. Dampaknya terlihat jelas,
ada banyak tokoh-tokoh inspiratif yang
berhasil diangkat kiprahnya dan menjadi
isu nasional.
Penyuluh Agama Islam selalu
disebut sebagai garda terdepan. Mereka
inilah ujung tombak kesuksesan program
pembinaan keagamaan. Singkatnya, tak ada
yang menyangsikan bahwa eksistensinya
begitu krusial bagi pembangunan kualitas
kehidupan beragama di masyarakat.
Nah, anggapan itu kini menemukan
pembenarnya. Mereka bukan sekedar mereka, agama tidak lagi sebatas di komunikasi, mereka dipandang mampu
garda terdepan, namun telah menjelma masjid dan musholla. Melalui bahasa menjadi jembatan komunikasi antara
menjadi pembeda diantara stakeholder agama, mereka menggerakan masyarakat Pemda dengan masyarakat. Karena itulah
Kementerian Agama. untuk tumbuh menjadi komunitas para penyuluh ini banyak melakukan
Saya mengenal nama Maryono di yang teroganisir, berkontribusi bagi pembinaan di komunitas-komunitas
Kota Batam, sosok yang rela memodifikasi pembangunan. binaan Pemda, tentunya dengan tidak
mobil tuanya untuk berkeliling menjadi Bukan sebuah kebetulan jika kini melupakan bahasa agama.
perpustakaan plus balai konsultasi. Ada para penyuluh dapat dijumpai di LAPAS, Menuju Transparansi Publik
sosok Budi Gunawan dari Sukabumi, komunitas-komunitas anak muda, daerah Memandangi jejeran email
menyulap Lapas Warungkiara Kabupaten transmigrasi, pusat perbelanjaan dan yang masuk di akun saya, rasanya
Sukabumi tidak sebatas pembinaan area publik lainnya. Meski belum ada seperti sebuah obat yang kembali
karakter, namun juga tempat pembekalan Memorandum of Understanding (MoU) menumbuhkan semangat. Saya begitu
ilmu-ilmu keagamaan dengan dengan instansi pemerintah terkait, optimis menyaksikan langkah-langkah
menyelenggarakan pengajian kitab namun kiprahnya tak terbendung mengisi hebat para agen perubahan ini dalam
kuning secara berjenjang. Di Cirebon, lini kehidupan. Semuanya mencerminkan berkiprah. Saya tidak sedang berbangga
Kang Mursana begitu biasa disebut, satu tujuan: melayani masyarakat. Di diri, atau setidaknya menutupi kelemahan.
bermitra dengan Pemerintah Daerah Lapas, mereka melayani para narapidana Diakui, berbagai kelemahan masih
Kabupaten Cirebon melakukan pembinaan dan membantunya keluar dari imajinasi dihadapi, diantaranya database yang
perempuan korban perdagangan manusia, dosa-dosa masa lalu yang tak jarang belum terintegrasi di setiap tingkatan,
membantunya kembali menyatu dengan menumbuhkan rasa frustasi. Atau rasionalisasi jumlah penyuluh honorer,
masyarakat. mereka yang rela masuk-keluar lokalisasi, hingga rendahnya tingkat pengawasan.
Mereka hanyalah contoh kecil membina para penghuninya untuk kembali Transparansi dan akuntabilitas
penyuluh agama Islam yang telah ke masyarakat dan hidup secara sehat dan adalah kunci memulai pembenahan
bertransformasi sebagai agen perubahan. normal. penyuluh agama Islam. Kemudahan
Kehadirannnya bukan sekedar untuk Di beberapa daerah, para penyuluh mengakses proses rekrutmen, pengawasan
jabatan formalistis, akan tetapi bahkan telah menjalin kemitraan strategis kinerja penyuluh hingga regulasi,
memberikan dampak yang luas bagi dengan pemerintah setempat. Dengan merupakan penjabaran dari semangat
bangkitnya pasrtisipasi publik. Di tangan kemampuan keilmuan dan kecakapan tersebut. Tak ada alasan untuk menutup-
nutupi proses rekrutmen. Pun, publik antar data dapat saling mengkroscek undangan melakukan Launching Menteri
berhak tahu berapa dan apa saja kerja guna mendapatkan angka yang akurat Agama Menyapa Penyuluh.
penyuluh di wilayahnya. Inilah langkah dan valid. Pencantuman NIK sebagai Dalam sambutannya, Menteri Agama
awal menuju revitalisasi kinerja penyuluh identitas utama penyuluh honorer menggarisbawahi perlunya perbaikan
agama Islam. misalnya, dengan sendirinya akan pada tiga aspek prioritas. Pertama,
Semangat ini menemukan momen- menutup peluang terjadinya manipulasi kompetensi penyuluh agama Islam. Para
tumnya pada tahun 2014 dengan dim- data penyuluh. Ke depan, data ini tentunya penyuluh harus memiliki wawasan dan
ulainya penyusunan Sistem Informasi dapat diintegrasikan dengan data kemampuan yang mumpuni, agar dapat
Penerangan Agama Islam (SIMPENAIS). kependudukan. melayani berbagai karakter masyarakat.
Memulai pilot project dari Yogyakarta, Melakukan perubahan tidak hanya Karena itulah, pelatihan dan pendidikan
NTB dan Banten, berbagai inovasi terus dilakukan dalam tataran ide. Membangun bagi para penyuluh harus dikedepankan.
disempurnakan guna mendapatkan for- sistem dan infrastruktur adalah sebuah Kedua, infrastruktur. Sebagai
mat pendataan yang dibutuhkan. Bersama keharusan. Transparansi dan akuntabilitas garda terdepan, infrastruktur menjadi
ketiga daerah tersebut akhirnya melahir- tak dapat diwujudkan hanya dengan keniscayaan agar para penyluh dapat
kan Simpenais dengan berbagai fitur dan mengajak dan mengajak. Lebih dari itu, melaksanakan tugas secara optimal.
rubrik di dalamnya. ide dan langkah besar itu harus pula Menurutnya, tugas dan fungsi penyuluh
Simpenais lahir untuk menyajikan dijabarkan melalui penyediaan sistem agama harus didukung ketersediaan
data lembaga mitra penerangan agama database. Walhasil, niat baik saja tidak infrastruktur yang memadai. Ketiga,
Islam yang berjumlah 17, termasuk di cukup untuk melakukan perubahan. payung hukum. Tak kalah penting,
dalamnya data penyuluh fungsional dan Dibutuhkan lebih dari sekedar niat dan berbagai regulasi yang tak lagi kompatibel
honorer. Melalui aplikasi ini seluruh komitment, yaitu sistem informasi. dengan tuntutan zaman, harus segera
informasi penyuluh dapat dilihat direvisi. Payung hukum sudah seharusnya
dalam bentuk statistik, diantaranya Butuh Dukungan Kebijakan mendorong peningkatan kinerja penyuluh
berdasarkan pendidikan, jenis kelamin, yang lebih luas.
usia dan kepangkatan. Tidak hanya itu, Selasa, 3 Mei 2016. Pukul 16.00 WIB. Dalam sambutannya, Lukman Hakim
data penyuluh honorer yang selama Auditorium HM Rasjidi Gd. Kementerian Saifuddin memiliki perhatian khusus bagi
ini dipandang sebagai titik rawan Agama di Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta, Penyuluh Agama. Baginya, mereka bukan
manipulasi, kini dilengkapi dengan NIK disesaki para undangan dari 33 Provinsi. sekedar pelengkap bagi birokrasi pada
sebagai identitas resmi. Tanpa NIK, data Mereka adalah para Kepala Kanwil Kementerian yang dipimpinnya. Lebih
tersebut akan ditolak oleh sistem. Inilah Kementerian Agama beserta Kepala dari itu, mereka lahir untuk sebuah misi
bentuk transparansi dan akuntabilitas Bidang Penaiszawa dan Adminitrator agung, berada di garis terdepan membina
sebagaimana dikehendaki. Simpenais. Kemeriahan juga dihadiri umat. Peluh yang terus bercucuran
Lahirnya Simpenais juga menandai para pejabat Eselon I s.d IV di lingkungan menjadi indikator penting untuk kembali
semangat integrasi database lembaga Kementerian Agama. Tepat di sore yang merawat dan memberi perhatian lebih,
mitra penerangan agama Islam, sehingga cerah, Menteri Agama bersama para tamu agar mereka lebih berdaya, agar ummat
semakin terlayani dengan baik. Karena Penerangan Agama Islam sesungguhnya lagi di usia produktif. Adapun para usia
alasan itulah, ia menyambut baik program bukan untuk kepentingan organisasi saja. produktif kini berada di pabrik-parbik,
Menteri Agama menyapa Penyuluh. Dengan adanya pembenahan berbagai pasar dan pusat-pusat perekonomian
Menteri Agama telah melakukan aspek, transparansi dan akuntabilitas lainnya. Padahal, usia produktif ini perlu
langkah besar di hadapan jajarannya penyuluh agama Islam akan meningkat. dibina agar tetap produktif dengan
dari 34 Provinsi. Momen tersebut Hal ini tentunya tidak hanya berdampak berbagai prestasinya. Berbekal database
tidaklah sebatas seremonial, akan tetapi pada citra Kementerian Agama. Lebih dari dan kompetensi yang dimiliki, kini
mengisyaratkan sebuah pesan kuat itu, masyarakat luas dapat memanfaatkan ia bersama koleganya mendapatkan
kepada seluruh pengambil kebijakan, perubahan ini untuk pembangunan. kepercayaan untuk melakukan pembinaan
baik di tingkat pusat maupun daerah, Tersajinya database penyuluh majelis taklim pada pabrik-pabrik yang
untuk membangun komitmen melakukan agama Islam dan lembaga keagamaan bertebaran di wilayah Sukabumi.
revitalisasi penyuluh agama Islam. Pesan tentunya juga dapat dimanfaatkan oleh Tentu, dibutuhkan keberanian untuk
itu semakin kuat tatakala proses video pemerintah daerah untuk melakukan melakukan terobosan dalam menjalin
conference menyuguhkan dialog yang cair pemetaan pembinaan keagamaan. kemitraan. Ada banyak hambatan
dan penuh harapan antara para penyuluh Kemitraan setidaknya menjadi istilah yang prosedural dan kultural yang dapat
di daerah dengan Menteri Agama dan akan mempertemukan para penyuluh menjegal lahirnya kemitraan. Ego sektoral
jajaran. dengan kepentingan pemerintah daerah. adalah penyakit akut yang sewaktu-waktu
Revitalisasi penyuluh bukan lagi Kemitraan dapat berbentuk sinergi dapat mematahkan semangat yang tengah
program pemerintah pusat. Keterlibatan program, dimana masing-maisng pihak menggebu-gebu. Karena itulah, pekerjaan
aktif kementerian agama di daerah adalah saling melengkapi satu dengan yang kita tidak berhenti hanya sebatas
sebuah keniscayaan. Pekerjaan rumah kita lainnya. “memulai”. Tugas kita adalah melanjutkan
tidak berhenti pada pagelaran seremonial, Saya teringat dengan cerita Kang ide-ide itu melalui berbagai kebijakan
akan tetapi mengawal dan memastikan Henda Pribadi, biasa disebut Pahe, Ketua revolusioner.
kebijakan ini dilaksanakan secara Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Rasanya berlebihan untuk
menyeluruh di tingkat bawah. Di sinilah Kabupaten Sukabumi. Setahun yang lalu mengatakan langkah ini telah dimulai dan
dukungan kebijakan merupakan sebuah saya mengikuti aktifitasnya berkeliling menuai hasil. Ini baru permulaan. Berbagai
keharusan. Bukan saatnya lagi berjalan Sukabumi, mencoba membaca arah tantangan besar tentunya akan dihadapi,
sendiri-sendiri. Komitmen itu harus dijaga kemitraan yang kini tengah dibangun mencoba menghambat cita-cita agung ini.
dengan menerbitkan kebijakan strategis bersama pemerintah daerah. Salah Lagi-lagi, komitmen bersama memajukan
penguatan penyuluh. satu ide yang perlu dicontoh adalah penyuluh adalah faktor penting yang akan
penyelenggaraan majelis taklim di pabrik- mendorong tetap terjaganya program
Prospek Kemitraan pabrik. revitalisasi penyuluh ini.
Selama ini Majelis Taklim identik Selamat datang tahun perubahan
Berbagai inovasi yang tengah dengan masjid, ibu-ibu dan beberapa penyuluh!
dikembangkan oleh Direktorat bapak-bapak. Mereka bahkan sudah tidak
madhan?
menentukan untuk merengkuh fungsi
Oleh: Muhtar Sadili
(Pengasuh PP Assalam, Purwakarta)
meriahnya ritual keagamaan di negeri ini. negeri ini bisa menjadi turbin positif untuk memberikan pancaran perbaikan tatanan
Tapi prilaku berbangsa-bernegara makin menyertai arah pembangunan saat ini. sosial. Tidak akan bisa diraih hanya
berjarak dengan gugusan nilai mulia ada Jangan membiarkan diri serba mendadak mengandalkan mimpi dari pemaknaan
di dalam sikap keberagamaan itu sendiri. untuk mengembalikan rasa kebangsaan. setiap pesan puasa. Tapi harus diwujudkan
Idul fitri bisa juga diartikan kembali Kita sudah menempuh jalan reformasi dengan aksi taktis dan kongkrit di
kepada asal, sangat relevan dengan dengan ongkos terlalu mahal untuk ukuran lapangan. Biarkanlah sedikit, asal berarti
konteks kehidupan bernegara. Ibadah zamannya. Telah banyak nyawa melayang dan terasa bagi perbaikan sistem sosial
puasa adalah sarana untuk penyucian untuk melakukan satu kata, “reformasi”. masyarakat.
diri, tentu saja apabila dijalankan dengan Jangan sampai ongkos mahal itu tidak
penuh kesungguhan dan ketulusan serta mampu membeli tatanan paripurna Wallahu a’lam bish shawwab.
disadarinya tujuan puasa itu sendiri bernegara sebagaimana dikumandangkan
dengan cara sense of objetive. para pendiri negeri terdahulu.
Rasa memiliki atas realitas aktual Moga saja ramadhan tahun ini bisa
S
i
nsultas
Ko
Konsultasi
Syariah
Konsultasi Syariah
Jawab
Ibrahim, Jawa Tengah
(ibrahim.jateng@yahoo.co.id) Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Bapak Iqbal yang dirahmati Allah, terima kasih telah
berkonsultasi bersama kami. Membaca keterangan saudara, kami
Assalamu’alaikum wr. wb berkesimpulan bahwa kontrak pemesanan tersebut menggunakan
Maaf mengganggu, Saya ingin bertanya, orangtua saya akad salam (salam). Akad salam dibolehkan dalam Islam tentunya
mendapatkan rezeki dengan cara yang haram, yaitu berjualan selama ada kejelasan dari kedua pihak terkait dengan jenis barang,
minuman beralkohol. Kemudian hasilnya untuk membeli kebun waktu penyerahan, waktu dan cara bayar serta kelayakan kedua
cabai. Yang saya tanyakan apakah hasil dari panen kebun cabainya pihak dalam melakukan transaksi salam. Konsepsi akad salam tidak
masih haram atau sudah halal tad? Mohon berkenan menjawab & lepas dari ketentuan umum jual-beli dalam Islam yang harus tidak
trims atas bantuannya tadz. mengandung unsur Maisir (judi), Gharar (ketidakjelasan) dan Riba
Wassalamualaikum wr. Wb (bunga). Bila ketiga unsur tersebut tidak terdapat dalam transaksi
saudara, Islam membolehkan transaksi tersebut. Wallahu a’lam.
Jawab:
sangat sayang dan mengerti akan problematika yang kita hadapi, Wassalamu’alaikum wr.wb
sehingga semua yang dibutuhkan dan diperlukan telah dipersiapkan
dan diberikan kepada kita. Obat dan kesembuhan diberikan dengan Jawab:
cara yang sangat mudah dan murah melalui bacaan dan kandungan
Al-Qur’an. Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Yakinlah akan firman Allah swt: “Dan Kami turunkan dari Al Saudari Holifah yang berbahagia, terima kasih sebelumnya
Quran suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang- telah berkonsultasi dengan kami. Prosedur pelayanan Pernikahan
orang yang beriman, dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada pada KUA Kecamatan dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama
orang-orang yang zalim selain kerugian” (Qs. Al-Isra’:82). Al-Qur’an RI Nomor : DJ.II/1209 Tahun 2013. Pendaftaran akan dilayani bila
menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, baik penyakit calon pengantin membawa surat keterangan untuk nikah (N-1) dari
medis maupun non medis. Tentunya efek penyembuhan tersebut kelurahan/desa, kutipan akta nikah atau surat kenal lahir, atau surat
berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita akan janji Allah keterangan asal usul calon mempelai (N-2) dari kelurahan/desa;
dalam ayat tersebut. surat persetujuan kedua calon mempelai, surat keterangan orang tua
Kami tidak berhak menentukan jenis penyakit saudara, apakah (N-4)dan berkas lain yang diperlukan. Keterangan terkait dengan asal
bersifat medis atau non medis. Namun sebaiknya terapi tetap usul keluarga calon pengantin harus dikeluarkan oleh Kelurahan/
dilakukan secara medis dan non medis, selain melakukan upaya desa karena domain kerja catatan sipil. Kelurahan/desa mempunyai
pengobatan medis kami sarankan saudara tetap melakukan ketaatan kewajiban memberikan data riil asal usul tersebut, warga dapat
kepada Allah dengan melakukan langkah-langkah berikut: menuntut hak bila terjadi pengabaian akan hak tersebut. Kami
sarankan saudari tetap berusaha meminta hak tersebut dengan cara-
1. Berlepas diri dari hal-hal yang dapat merusak keimanan seperti cara yang bijak. Wallahu ‘alam.
prilaku mensekutukan Allah (syirik) dan melakukan kemaksiatan.
Buanglah benda-benda, jimat-jimat atau hal lain yang terkait
dengan upaya perdukunan, sihir dan interaksi dengan bangsa
jin. Bertaubatlah dari segala noda dosa dan khilaf yang telah Ade Febri, Pacitan
dilakukan. ( adefebri_2282@yahoo.com)
2. Perbanyaklah istighfar dan taubat akan prilaku dosa dan
kesalahan yang pernah diperbuat (baca Qs. Nuh 10-12). Adakah tempat konsultasi/bimbingan/pendampinngan/nasihat
3. Laksanakanlah shalat fardhu dan usahakanlah dilaksanakan di perkawinan bagi pasutri yang bermasalah dalam perkawinannya yang
masjid secara berjama’ah. Perbanyaklah shalat-shalat sunnah juga didampingi dengan dokter/psikolog di lingkungan kemenag.
sebagai pelengkap amalan fardhu yang telah dilakukan. Khususnya di wilayah Surabaya, atau Jawa Timur, yang menyediakan
4. Bacalah do’a dan dzikir pagi dan sore sebagaimana diajarkan layanan konseling. Mohon informasinya. Terima kasih.
Nabi Muhammad saw.
5. Usahakan tetap dalam kondisi suci dan berwudhu. Jawab:
6. Mulailah segala aktifitas dengan membaca basmalah.
7. Berusahalah melakukan aktifitas sesuai sunnah baik saat tidur, Assalamu ‘alaikum wr. wb.
makan, minum dan bekerja. Bu Ade yang berbahagia, terima kasih kami sampaikan
8. Bacalah do’a-do’a yang diajarkan oleh Nabi saat terjadi serangan atas perkenannya berkonsultasi bersama kami. Dalam Peraturan
penyakit. Menteri Agama No. 3 Tahun 1975 Pasal 28 ayat (3) menyebutkan
9. Lakukanlah ruqyah secara pribadi atau melalui bantuan terapis bahwa “Pengadilan Agama dalam berusaha mendamaikan kedua
ruqyah syar’iah yang menggunakan metode bacaan al-Qur’an belah pihak dapat meminta bantuan kepada Badan Penasehat
dan Hadits. Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4) agar menasehati
10. Konsisten dan yakinlah akan pertolongan dan kesembuhan kedua suami istri tersebut untuk hidup makmur lagi dalam rumah
yang Allah janjikan. Berserah dirilah (tawakal)kepada Allah atas tangga”. Memperhatikan PMA tersebut, setiap perselisihan rumah
upaya dan ikhtiyar yang telah ditempuh dengan semangat dan tangga Kementerian Agama bermitra dengan Badan Penasehat
penuh keyakinan akan janji-janji Allah bagi orang-orang yang Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4)untuk mempertinggi
bersabar. Jangan berputus asa tetaplah fokus pada segala upaya mutu perkawinan dalam mewujudkan rumah tangga yang bahagia
yang harus ditempuh, semoga Allah mempercepat kesembuhan dan sejahtera yaitu keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah
kita semua. Amiin. dengan mengembangkan Program Gerakan Keluarga Sakinah.
BP4 berada di tingkat pusat dan daerah, sementara ini BP4 masih
berdampingan dan bermitra dengan Kementerian Agama Pusat dan
Holifah, Jember Daerah (Provinsi dan Kab./Kota).
(oliev.star91@gmail.com) Menjawab pertanyaan saudari, silahkan datang berkonsultasi
ke BP4 yang berada di Kanwil Kementerian Agama atau Kantor
Asalamualikum wr.wb Kementerian Agama Kab./Kota di Provinsi Jawa Timur. Konselor BP4
Saya sudah mengurus persyaratan nikah dari bulan kemaren berasal dari psikolog atau pejabat yang ditunjuk akan membimbing
tetapi saya tidak dapat tanda tangan dari kepala desa tidak mau saudari, BP4 tidak menyediakan tenaga medis/dokter namun
tanda tangan karena alasan yang tidak jelas. Apakah saya bisa bila diperlukan akan direkomendasikan untuk itu. Semoga dapat
melangsungkan pernikahan tanpa tanda tangan dari kepala desa menjawab pertanyaan saudari, wallahu ‘alam.
atau apakah ada solusi lainnya. Mohon jawabannya Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
B
anyak manusia tertekan dalam kegelisahan, merasa
tidak tenang karena tidak menyadari dan mampu untuk
menggunakan hak guna atas apa yang Allah percayakan
padanya. Hal ini mungkin dapat terjadi karena kurangnya
pemahaman seorang hamba terhadap makna syukur atas nikmat
Allah. Karena mestinya setiap hamba yakin bahwa apa yang
dipercayakan Allah SWT kepadanya adalah hal yang terbaik
untuk dirinya.
Kata Syukūr adalah bentuk maṣdar dari kata kerja
syakara-yasykuru-syukran- wa syukûran - wa syukrānan-
. Secara umum
syukūr berarti pujian atas kebaikan dan terpenuhinya sesuatu.
Adapun menurut Ibnu Faris bahwa kata Syukūr bermakna pujian
karena adanya kebaikan yang diperoleh, yakni merasa ridha dan
puas sekalipun yang diperoleh hanya sedikit,
Dalam al-Qur’an kata Syukūr dengan berbagai bentuknya
ditemukan sebanyak 75 kali, tersebar dalam berbagai ayat
dan surah. Kata Syakara itu merupakan antonim dari
kata kafara indikasinya adalah sering sekali dua kata ini
diperhadapkan dalam al-Qur’an, antara lain pada QS. Ibrāhim
ayat 7:
Pada ayat ini sangat jelas sekali bahwa jika kita bersyukur
atas nikmat yang Allah berikan, niscaya Allah akan menambahnya,
bila kita mengingkarinya, azab Allah sangatlah pedih. Ada sebuah
pandangan bahwa setiap insan hanya diberikan/dipercayakan
oleh Allah berupa “hak guna”. Dengan pandangan ini, seorang
hamba menyadari apa yang ada pada dirinya hakikatnya milik
Allah, dan hamba itu hanya memiliki otoritas menggunakan
sebagaimana fungsinya dan semuanya berorientasi untuk ibadah
kepada Allah Swt.
Adapun kata Syukūran ditemukan dua kali dalam al-Qur’an.
Pertama, QS. Al-Furqān ayat 62, digunakan untuk mengungkapkan
bahwa Allah yang telah menciptakan malam dan siang yang silih
berganti. Dalam peristiwa pergantian tersebut dapat diambil
pelajaran bagi orang-orang yang hendak mengambil pelajaran
dan ingin bersyukur kepada Allah SWT. Menurut Ibnu Katsīr, Diksi kata Syukūran yang kedua tertera pada QS. Al-Insān
Allah Yang Mahasuci menjadikan malam dan siang silih berganti ayat 9 :
dan kejar-mengejar, sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah yang
hendaknya direnungkan dan diperhatikan oleh orang-orang yang
ingat dan bersyukur kepada-Nya.
Artinya:”Sesungguhnya Kami memberi makanan kepada-
Mu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak
J
Resolusi Jihad yang digelorakan
aringan ulama-santri telah ancaman terhadap ideologi Pancasila Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari pada
berperan penting dalam sebagai pemersatu bangsa. 22 Oktober 1945 menjadi pemantik
perjuangan kemerdekaan, Gema perjuangan kiai-santri di semangat dan menginspirasi pejuang
menegakkan kedaulatan penjuru Nusantara terekam dalam santri dan warga untuk terjun ke medan
bangsa pada masa revolusi, kisah-kisah yang hingga saat ini masih laga melawan penjajah. Pertempuran
serta mengawal negeri pada masa awal terdengar di pelbagai komunitas muslim berlangsung di berbagai daerah secara
kemerdekan. Peran para kiai dalam maupun lingkaran tradisi masyarakat serempak, demi mempertahankan
mengawal perjuangan tidak bisa dilupakan setempat. Akan tetapi, pewarisan narasi kemerdekaan dan menegakkan NKRI.
dalam narasi sejarah bangsa Indonesia. ini tidak berlangsung secara utuh, karena Palagan Ambarawa di Jawa Tengah dan
Kontribusi jaringan santri juga terbukti kurangnya catatan perjuangan dalam pertempuran di Surabaya, Jawa Timur
kokoh dalam menguatkan pondasi Negara narasi tekstual. Sejarah pergerakan pada November 1945 merupakan cermin
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). dan perjuangan Indonesia lebih banyak kekuatan pemuda santri dan warga
Para santri membentengi Indonesia dari merekam kekuatan militer dari negara, yang digerakkan oleh semangat jihad
pelbagai ancaman selama beradab-abad, yang terkoneksi dengan jaringan Pembela mempertahankan tanah air. Pertempuran
dari serbuan kolonial, agresi militer hingga Tanah Air (PETA), kemudian beralih heroik 10 November 1945 diabadikan
TELADAN PERJUANGAN
PAHLAWAN SANTRI
sebagai Hari Pahlawan oleh pemerintah tokoh, sebagian besar dari kalangan merupakan episode penting pergerakan
Indonesia, untuk mengenang jasa-jasa TNI/Polri. Pada 2014 lalu, Kiai Wahab nasional yang menginspirasi beberapa
pahlawan yang berjuang dengan nyawa, Chasbullah mendapat anugerah dari tokoh bangsa pejuang kemerdekaan.
darah dan air mata. Presiden, ditetapkan sebagai Pahlawan Kisah 29 kiai yang dipilih dalam buku
Dengan sumbangsih terhadap Nasional Indonesia. Kiai Wahab bersama ini berdasarkan beberapa pertimbangan,
perjuangan kemerdekaan, sudah beberapa pejuang, di antaranya: Djamin terutama mereka yang berada di garda
semestinya kiai-kiai pesantren Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan depan sebagai penggerak, pejuang dan
mendapatkan perhatian utama sebagai Muhammad Mangoendiprojo. Sedangkan pengawal kemerdekaan. Visi kiai-kiai
pahlawan bangsa. Namun, pahlawan pada 2015, anugrah Pahlawan Nasional pesantren, tidak lepas dari bingkai Islam
nasional merupakan kebijakan diberikan kepada beberapa pejuang, Nusantara dan semangat kebangsaan.
politik, yang membutuhkan data-data, yakni: Bernard Wilhem Lapian, Mas Dua puluh sembilan kiai yang ditulis
kelengkapan administratif dan dukungan Iman, Komjen Pol Mohammad Jasin, I dalam buku ini, mewakili jaringan santri
politik dari pelbagai pihak, terutama Gusti Ngurah Made Agung dan Ki Bagus dan kiai-kiai lain yang belum dituliskan.
persetujuan presiden Indonesia. Hadikusumo. Sebenarnya, masih banyak kiai-kiai yang
Payung hukum tentang pemberian Dari catatan penulis, kiai-santri harus ditulis, namun keterbatasan ruang
gelar Pahlawan diatur dalam Undang- yang telah ditetapkan sebagai pahlawan mengharuskan penulis untuk memilih
Undang Nomor 20 tahun 2009. Undang- nasional yakni: Kiai Hasyim Asy’ari (1964), beberapa kiai yang mewakili perjuangan
Undang ini mengatur tentang Gelar, Tanda Kiai Wahid Hasyim (1964), Kiai Zainul di kawasan masing-masing.
Jasa dan Tanda Kehormatan. Menurut UU Arifin (1963), Kiai Ahmad Dahlan (1961), Buku ini, berusaha menghadirkan
tersebut, seseorang dikatakan sebagai Kiai Zainal Mustafa (1972), Pangeran jaringan kiai-santri yang ditulis secara
pahlawan apabila mendapat gelar Diponegoro (1973), Kiai Abdul Halim biografis, untuk memudahkan pembaca
pahlawan dari presiden. Dalam hal ini, (2008), Kiai Idham Chalid (2011), dan Kiai menemukan pola komunikasi, interaksi
Pahlawan Nasional merupakan gelar yang Wahab Chasbullah (2014). dan visi perjuangan kemerdekaan. Buku
diberikan kepada warga negara Indonesia Tentu saja, masih banyak kiai-santri ini memuat 29 kiai yang berperan penting
ataupun seseorang yang berjuang yang layak menjadi pahlawan nasional, pada masa kemerdekaan, dengan tipologi,
melawan penjajah yang meninggal/gugur karena kontribusi nyata dalam perjuangan jaringan dan area geografis-strategis yang
di medan perjuangan demi membela kemerdekaan. Akan tetapi, ditetapkan berbeda namun terkiat pada interaksi dan
bangsa dan negara. sebagai pahlawan nasional ataupun belum, networking yang sama. Penulis berupaya
Gelar kepahlawanan juga dapat perjuangan jaringan kiai-santri dalam untuk meringkas catatan, meski masih
diberikan kepada seseorang yang semasa mengawal kemerdekaan dan menegakkan banyak data terserak dan narasi yang harus
hidupnya memberikan pengabdian NKRI harus dihormati sebagai kontribusi dituliskan untuk menggambar betapa
yang luar biasa, melakukan tindak terhadap negara, yang harus dicatat besar, luas dan kompleksnya jaringan
kepahlawanan atau menghasilkan dalam narasi sejarah. Perjuangan laskar kiai-santri dalam memperjuangkan
prestasi dan karya yang luar biasa bagi ulama-santri dan jaringan pesantren kemerdekaan.
pembangunan dan kemajuan bangsa. yang membentuk embrio perjuangan
Saat ini, Pahlawan Nasional yang kebangsaan, khususnya pada akhir abad (A. Khoirul Anam)
ditetapkan oleh Presiden sebanyak 168 19 dan paruh pertama Abad ke-20,
KH. ZAINUDDIN MZ
al i
SIMBI
j
Ker
t as
h
a
BERBUDAYA IT!
k
im
S
p
e
k
a
ic
S
l
a
it
ig
D
a
k
a
st
Pu
h
lu
u
y
n
Pe
a
rj
e
k
in
a
iw
-K
S
e
S
im S
p ih
e a
n t
a
is
S
im
za
t
Ge
S m
im a
r
a H
MANAJEMEN BIMAS ISLAM
s a
la
l
Catatan Bimas
“Mengapa Sertifikasi
Produk Halal?”
Oleh: Sigit Kamseno
baiknya ditiadakan saja, diganti dengan
kontrol seumpama pengawasan terhadap
obat dan makanan oleh Badan POM.
Ketiga, selama ini sertifikasi halal
dilakukan dengan skema by order, dalam
arti audit halal hanya dilakukan terhadap
produsen yang meminta produknya
disertifikasi. Motivasinya macam-macam,
salah satunya tentu kepentingan pasar,
sebab logo halal pada kemasan bisa
membuka peluang jualan yang lebih
menjanjikan. Akan tetapi itu juga berarti,
produsen yang tidak meminta untuk
disertifikasi tak akan diaudit. Akibatnya,
produk-produk tak bersertifikat halal
tetap akan beredar di tengah-tengah
masyarakat kita. Artinya lagi, sertifikasi
produk halal sebetulnya tak cukup efektif
untuk melindungi masyarakat kita dari
produk-produk yang haram.
D
alam sebuah obrolan makan makanan, dan sebagainya yang tak boleh Tapi kenyataannya tidak begitu.
siang kira-kira dua minggu lalu, dikonsumsi oleh Muslim. Kemasan produk Faktanya, manusia secara natural
seorang teman berseloroh, “di ‘haram’ tersebut kemudian dibubuhi cap merupakan makhluk yang sulit diatur.
sebuah negara yang 87 persen serupa warning ‘Not for Muslim’, begitu Itu sebabnya seorang profesor hukum
penduduknya beragama Islam, katanya. kenamaan, Raymond Wacks (2009),
mestinya tak perlu ada sertifikasi Bukan tanpa alasan, teman saya itu – menyebut fungsi hukum adalah untuk
produk halal.” yang pekerjaannya melulu mengomentari memagari manusia yang susah diatur.
kebijakan pemerintah— punya argumen- Bahkan dalam ranah lebih keras, negara
Tanpa kaget, saya bertanya, “kenapa?” argumen masuk akal. bisa menunjukkan kedigdayaannya
Pertama, secara jumlah, “produk dengan bertindak ‘koersif’ (memaksa)
Teman saya bilang begini: “sudah haram” lebih sedikit ketimbang yang halal. terhadap warganya yang enggan diatur.
seharusnya semua makanan maupun Artinya, lantaran jumlahnya lebih sedikit, Oleh karena itu, pada zaman yang
produk olahan di sebuah Negara Muslim maka biaya yang dikeluarkan untuk digambarkan oleh Rangga Warsita dalam
terbesar di dunia terjamin kehalalannya.” melakukan sertifikasi dapat diminimalisir. Serat Kalatidha sebagai ‘masa kegilaan’
Sudah seharusnya! Dan adalah ironi, Kedua, sebagian masyarakat menaruh ini, logika ‘sudah semestinya semua
katanya, di negara yang sangat mayoritas curiga, seperti pernah diulas sebuah makanan di negara sangat mayoritas
penduduknya Muslim ini, warganya masih media, sertifikasi produk halal menjelma Muslim pasti halal,’ akan terdengar
kebingungan mencari makanan halal. proyek yang dimanfaatkan sedikit pihak absurd dan menjelma angan-angan yang
Dia melanjutkan, yang justru harus untuk mengail keuntungan pribadi. Oleh tidak solutif. Akan terus muncul orang-
dilakukan pemerintah adalah melakukan karena itu, sertifikasi terhadap produk- orang yang karena didorong berbagai
sertifikasi terhadap produk olahan, produk yang seharusnya sudah halal itu kepentingan, lantas mencampuradukan