Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR WILAYAH PROVINSI BALI


Jln Letda Tantular Civic Center Yang Batu Telp. (0361) 224072 Fax. (0361) 222716
DENPASAR – BALI
website: bali.kemenag.go.id, e-mail: kanwilbali@kemenag.go.id

Laporaan Perjalanan Dinas Mendampingi Kepala Bagian Tata Usaha Monev Terkait
Kerukunan Umat Konghucu di Kabupaten Jembrana

1. Pendahuluan
A. Data Umum
Kabupaten Jemberana memiliki keberagaman agama, dan umat Konghucu merupakan salah
satu komunitas yang signifikan di sana. Monev dilakukan untuk memahami dinamika terkini,
mengidentifikasi potensi masalah, dan merumuskan langkah-langkah perbaikan. Monitoring
dan Evaluasi (Monev) ini dilaksanakan dalam rangka memantau dan mengevaluasi tingkat
kerukunan umat Konghucu di Kabupaten Jemberana. Langkah ini diambil untuk memastikan
keberlanjutan dan peningkatan kualitas kerukunan antarumat beragama di wilayah ini..
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan kegiatan ini Untuk mendapat penjelasan tentang kondisi kerukunan umat
beragama di Kabupaten Jembrana khususnya umat konghucu serta membangun dialog
untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam mengelola kerukunan umat beragama.
C. Ruang Lingkup
Pelaksana kegiatan tersebut dilaksakan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Bali yg didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Jembrana

D. Dasar Hukum
1) Surat Tugas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Nomor :
3819/KW.18/12/2023, Tanggal 22 Desember 2023
2) Surat Tugas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Nomor :
3737/KW.18.1/12/2023, Tanggal 14 Desember 2023
3) Surat Perjalanan Dinas Nomor :

2. Yang Dilaksanakan
Kamis, 14 Desember 2023 Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali,
Melaksanakn Monitoring dan evaluasi terkait kerukunan umat konghucu di kabupaten
jembrana Pada kesempatan Tersebut Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementrian Agama
Provinsi Bali, Dr.H.Arjiman. M.Pd, memonitor dan mengevaluasi kondisi kerukunan umat
Konghucu di Kabupaten Jembrana. Kegiatan yang dilakukan mengevaluasi tingkat harmoni
antar umat beragama, partisipasi Konghucu dalam kegiatan sosial, serta potensi
permasalahan atau tantangan yang mungkin dihadapi oleh komunitas Konghucu. Berdasarkan
hasil Monitoring da Evaluasi , Kepala Bagian Tta Usaha menyapaikan untuk meningkatkan
pemahaman antar umat beragama dan mendorong kerjasama lintas keyakinan guna
memperkuat kerukunan di wilayah kabupaten Jembrana.Kepala Bagian Tata Usaha juga
menyampaikan Kepad Tim FKUB kabupaten Jembrana untuk melakukan analisis terhadap
dinamika sosial dan keagamaan di wilayah tersebut, mengidentifikasi faktor-faktor yang
mendukung kerukunan atau potensi sumber ketegangan.untuk mendukung pemahaman dan
upaya meningkatkan kerukunan umat beragama, khususnya Konghucu di Kabupaten
Jembrana.

3. Hasil Yang Dicapai


Kerukunan beragama pada hakikatnya merupakan nilai-nilai luhur yang telah lama diajarkan
dan diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Banyak sekali sistem tradisi dan
kearifan lokal (local wisdom) yang berhasil dikonstruksi bangsa ini untuk menciptakan suasana
hidup rukun dan damai di tengah masyarakat yang plural. Namun demikian, mengingat
kerukunan beragama merupakan sebuah kondisi dinamis yang secara terus-menerus harus
dipelihara, Pemerintah bersama-sama seluruh komponen masyarakat harus terus senantiasa
berupaya menjaga dan melestarikannya. Selama ini Pemerintah telah mempraktikkan
sejumlah strategi, pendekatan, dan kegiatan yang secara aktif melibatkan berbagai komponen
aktor kerukunan. Di samping tokoh agama dan tokoh masyarakat, unsur penting kerukunan
lainnya yang dilibatkan adalah tokoh perempuan dan tokoh pemuda dalam seluruh kegiatan
yang dilaksanakan. Dari hasil Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan Pada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, kehadiran tokoh perempuan dan unsur pemuda
semakin memperkuat upaya pembangunan kerukunan. Oleh karena itu, Pemerintah juga telah
mendorong kehadiran tokoh perempuan dan unsur pemuda tidak hanya pada seluruh kegiatan
yang dilaksanakan, namun juga pada setiap struktur kelembagaan yang terkait dengan
kerukunan umat beragama. Pelibatan dan peran aktif seluruh aktor kunci kerukunan inilah
yang memberikan optimisme Pemerintah untuk benar-benar dapat mewujudkan kondisi
kerukunan substantif dalam rangka mewujudkan cita-cita Gerakan Nasional Hidup Rukun

4. Penutup
Kerukunan bukan merupakan nilai terakhir, tetapi baru merupakan suatu sarana yang harus
ada sebagai ”conditio sine qua non” untuk mencapai tujuan lebih jauh yaitu situasi aman dan
damai. Situasi ini amat dibutuhkan semua pihak dalam masyarakat untuk memungkinkan
penciptaan nilai-nilai spiritual dan material yang sama-sama dibutuhkan untuk mencapai
tingkat kehidupan yang lebih tinggi. Kesadaran untuk hidup rukun dan bersaudara diantara
para pemeluk agama, merupakan cita-cita dan ajaran fundamental dari masing-masing agama

Denpasar, 18 Desember 2023


Pramubakti

I Ketut Andrika
DOKUMENTASI LAPORAN MENDAMPINGI KEPALA BAGIAN TATA USAHA MONEV TERKAIT
KERUKUNAN UMAT KONGHUCU DI KABUPATEN JEMBRANA
Kamis, 14 Desember 2023

Anda mungkin juga menyukai