Pemberdayaan Penyuluh Agama dalam Peningkatan Pelayanan Keagamaan di Kota Medan 159
Agus Mulyono
Peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan
Email: agsmuel@gmail.com
Diterima redaksi tanggal 4 Juli 2014, diseleksi 10 Juli 2014, dan direvisi 20 Agustus 2014
Abstract Abstrak
The aims of this study are to evaluate the Penelitian ini bertujuan untuk
The aims of this study are to evaluate mengevaluasi efektivitas implementasi
the effectiveness of the implementation Keputusan Menteri Negara Koordinator
Bidang Pengawasan Pembangunan dan
of the 1999 State Ministerial Decree No. Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
54 / KEP / MK.WASPAN / 9/1999 by the 54/KEP/MK.WASPAN/9/1999 tentang
National Coordinator for the Development, Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan
Monitoring and Empowerment of the Angka Kreditnya. Menginventarisir faktor-
State Apparatus. This decree focused on faktor yang mendorong dan menghambat
the functional role of religious counselors penyuluh agama dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Menilai pelaksanaan
and their accreditation. This paper seeks
tugas penyuluh para penyuluh agama di
to explore the factors that facilitate masyarakat. Penelitian dengan pendekatan
and obstruct the fulfillment of religious kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan
counselors’ duties. This study uses metode pengumpulan data wawancara,
qualitative methods such as interviews, FGD, dan studi dokumen. Pengambilan
focus group discussions and archival work. data lapangan dilakukan pada bulan April
Data was collected in April and May of sampai Mei 2013 di Kota Medan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian
2013 in Medan. This study shows that besar penyuluh agama memahami isi dari
most religious counselors understand the Kepmenkowasbangpan tahun 1999, namun
contents of the State Ministerial Decree, belum secara konsisten menerapkan dalam
but they have not consistently implemented tugasnya. Pemberdayaan Kementerian
it. Support from the Ministry of Religious Agama RI kepada para penyuluh masih
Affairs for religious counselors is still sangat sedikit, sehingga SDM-nya sangat
inadequate. Religious counselors have very terbatas dan belum begitu siap ketika
berhadapan dengan masyarakat yang lebih
limited resources and they are not well- dinamis. Para penyuluh agama merasa
equipped to deal with a more dynamic kesulitan untuk mencapai angka kredit
society. Religious counselors find it difficult yang dibutuhkan, terutama ketika akan
to achieve the number of credits required mencapai golongan IV/a dan IV/b, karena
by the state, especially the levels of IV/a keterbatasan SDM. Selama ini jumlah
and IV/b due to these limited resources. penyuluh Agama Islam dan Penyuluh
Agama Budha belum sebanding dengan
The number of Islamic religious counselors jumlah penduduk yang ada. Monitoring
and Buddhist religious counselors is still dari Kementerian Agama pusat kepada para
quite low and there is still a great deal of penyuluh dan masyarakat binaan tidak
demand for counselors. The outcome of dilakukan sehingga belum dapat diketahui
the decree is still unknown. Until then, the hasilnya di masyarakat. Kemudian,
facilities and infrastructure prepared by the sarana dan prasarana yang disiapkan
government is too limited, thus inhibiting oleh pemerintah sangat terbatas sehingga
menghambat kinerja para penyuluh di
the performance of counselors in the field. lapangan.
Keywords: Religious Counselors, Service, Kata kunci: Penyuluh Agama, Pelayanan,
and Empowerment. dan Pemberdayaan.
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 13 No. 2
160 Agus Mulyono
tanggung jawab, wewenang dan hak begitu banyak (Surat Keputusan Bersama
secara penuh oleh pejabat yang berwenang Menteri Agama RI dan Kepala Badan
untuk melaksanakan bimbingan atau Kepegawaian Negara Nomor: 574 Tahun
penyuluhan agama dan pembangunan 1999 dan Nomor: 178 Tahun 1999).
kepada masyarakat melalui bahasa
agama. Berdasarkan surat keputusan
tersebut di atas, maka tugas penyuluhan
Lebih lanjut dalam surat keputusan agama melekat di dalamnya trilogi
tersebut dijelaskan bahwa melaksanakan fungsi, yaitu: 1). Fungsi informatif dan
penyuluhan agama adalah kegiatan edukatif: Penyuluh agama memosisikan
menyusun dan menyiapkan program sebagai juru dakwah yang berkewajiban
penyuluhan, melaksanakan penyuluhan, mendakwahkan ajaran agamanya,
melaporkan pelaksanaan penyuluhan menyampai kan penerangan agama
dan mengevaluasi/memantau hasil dan mendidik masyarakat dengan
pelaksanaan penyuluhan agama. sebaik-baiknya sesuai ajaran agama;
Sedangkan pemberian bimbingan dan 2). Fungsi konsultatif: Penyuluh agama
konsultasi adalah memberikan arahan menyediakan dirinya untuk turut
yang dilakukan penyuluh agama memikirkan dan memecahkan persoalan-
kepada masyarakat yang membutuhkan persoalan yang dihadapi masya rakat,
konsultasi dan bimbingan dalam rangka baik secara pribadi, keluarga maupun
meningkatkan ketaqwaan dan kerukunan sebagai anggota masyarakat umum; 3).
umat beragama serta keikutsertaan dalam Fungsi Advokasi: Penyuluh agama Islam
keberhasilan pembangunan nasional. memiliki tanggung jawab moral dan sosial
Berdasarkan hal tersebut seharusnya melakukan kegiatan pembelaan terhadap
penyuluh agama mempunyai kriteria umat/masyarakat dari berbagai ancaman,
yang harus dimiliki, seperti mengamalkan gangguan, hambatan dan tantangan
agama yang dianutnya, memiliki yang merugikan aqidah, mengganggu
ketenangan jiwa ketika menghadapi ibadah dan merusak akhlak. Di samping
persoalan, mampu berkomunikasi efektif tiga tugas dan fungsi tersebut, penyuluh
dengan klien, memiliki jiwa progresif, agama juga memiliki fungsi administratif,
dan memiliki keilmuan secara teknis yaitu memiliki tugas dan fungsi untuk
tentang penyuluhan dan menerapkannya merencanakan, melaporkan, dan
(HM Arifin, 1994). mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan
Keputusan Menteri Negara dan bimbingan yang telah dilakukannya.
Koordinator Bidang Pengawasan Hasil akhir yang ingin dicapai dari
Pembangunan dan Pendayagunaan penyuluh agama, pada hakekatnya ialah
Aparatur Negara Nomor 54/KEP/ terwujudnya kehidupan masyarakat
MK.WASPAN/9/1999 Tentang Jabatan yang memiliki pemahaman mengenai
Fungsional Penyuluh Agama dan agamanya secara memadai yang
Angka Kreditnya menyebutkan bahwa ditunjukan melalui pengamalannya yang
jabatan fungsional penyuluh agama penuh komitmen untuk membangun
terdiri dari Penyuluh Agama Fungsional kesalihan individu dan sosial, serta
tingkat Terampil dan Penyuluh Agama mewujudkan tatanan kehidupan yang
Fungsional tingkat Ahli. Masing-masing harmonis dan saling menghargai satu
tingkat tersebut memiliki tugas pokok sama lain.
(Keputusan Bersama Menteri Agama RI
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Ketiga, Pelayanan Keagamaan.
nomor: 574 Tahun 1999 dan Nomor: 178 Kata Pelayanan dalam Kamus
Tahun 1999). Sedangkan rincian tugas Besar Bahasa Indonesia disebutkan,
pokok Penyuluh Agama Fungsional, juga pelayanan adalah “perihal atau cara
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 13 No. 2
164 Agus Mulyono
melayani”. Melayani berarti “membantu Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
menyiapkan (mengurus) apa-apa yang Kementerian Agama disebutkan bahwa
diperlukan seseorang. Jadi pelayanan Bidang Penerangan Agama Islam memiliki
adalah “perihal atau cara membantu fungsi: (a) perumusan kebijakan teknis
menyiapkan (mengurus) apa-apa yang dan perencanaan di bidang penerangan
diperlukan seseorang”. Pelayanan dalam agama Islam, zakat, dan wakaf; (b)
bahasa Inggris “service” merupakan pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan
kata yang cukup populer di masyarakat. pembinaan di bidang penerangan dan
Kata ini mempunyai banyak arti sesuai penyuluhan agama Islam, kemitraan
konteksnya. Dalam konteks keagamaan, umat dan publikasi dakwah, hari besar
maka pelayanan berarti membantu Islam, seni budaya Islam, musabaqah al-
masyarakat dalam hal-hal yang terkait Qu’ran dan al-Hadits, zakat, dan wakaf,
dengan keyakinan, pelaksanaan ibadat,
serta pengelolaan sistem informasi
dan ajaran-ajaran keagamaan.
penerangan agama Islam, zakat, dan
Pemerintah telah memiliki beberapa wakaf; dan (c) evaluasi dan penyusunan
peraturan perundang-undangan terkait laporan di bidang penerangan agama
pelayanan keagamaan, antara lain: UU Islam, zakat, dan wakaf.
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,
UU Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Dalam struktur Kementerian
Wakaf, UU Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Agama pelaksana teknis bidang
Peradilan Agama, UU Penyelenggaraan penerangan agama Islam ini secara
Haji Nomor 13 Tahun 2008, dan Undang- umum dilakukan oleh penyuluh agama.
Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Untuk itu seiring dengan tugas dan
Pengelolaan Zakat. Beberapa peraturan fungsi penyuluh agama maka yang
perundang-undangan tersebut menjadi dimaksud dengan pelayanan keagamaan
landasan bagi pemerintah dalam oleh penyuluh agama dalam penelitian
menjalankan pelayanan keagamaan. ini adalah pelayanan agama dalam hal
Terkait kerukunan umat beragama, bimbingan dan penyuluhan keagamaan
antara lain: UU Nomor 1/PNPS/1965 antara lain meliputi: soal perkawinan,
Tentang Pencegahan Penyalah gunaan zakat, wakaf, haji, pemberdayaan masjid,
atau Penodaan Agama, No 1/1979, dakwah, kerukunan antar dan intern
Kepber Manag dan Mendagri No.1 Th umat beragama, dan hal keagamaan
1979 Tentang Tata Cara Pelaksanaan lainnya.
Penyiaran Agama dan Bantuan Luar
Negeri Kepada Lembaga Keagamaan di Penelitian ini akan mengevaluasi
Indonesia, PBM Nomor 9 dan 8 Tahun sejauhmana implementasi Keputusan
2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Meneg Koordinator Bidang Pengawasan
Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Pembangunan dan Pendayagunaan
Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Aparatur Negara Nomor 54/KEP/
Umat Beragama dan Pendirian Rumah MK.WASPAN/9/1999 dan upaya-
Ibadat dan SKB Menteri Agama, Jaksa upaya yang dilakukan Kementerian
Agung dan Menteri Dalam Negeri Agama dalam peningkatan kapasitas
Nomor 3 Tahun 2008, No. Kep-033/A/ penyuluh. Proses penelitian ini
JA/6/2008 dan Nomor 1999 Tahun 2008 dilakukan melalui beberapa tahapan.
Tentang Peringatan dan Perintah Kepada Pertama, mengidentifikasi sejauh mana
Penganut, Anggota, dan atau Anggota kebijakan Keputusan Meneg Koordinator
Pengurus JAI dan Warga Masyarakat Bidang Pengawasan Pembangunan
Dalam Peraturan Menteri Agama dan Pendayagunaan Aparatur Negara
(PMA) Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Tahun 1999 diketahui, dipahami, dan
samping itu berdasarkan data dari Ditjen Kementerian Agama Kota Medan yang
Buddha, ada juga penyuluh PNS agama tidak diotonomikan, memiliki hubungan
Buddha di kota ini. Adapun waktu yang erat dengan bagian-bagian yang
penelitian dilakukan selama 11 hari. ada pada Pemerintahan Kota Medan,
seperti adanya Kepala Bagian Agama dan
Pendidikan (Wawancara dengan Suaidi
Sekilas Kota Medan Lubis, tanggal 30 April 2013)
HMI, Pemuda Ansor, Nasiatul Aisyiah, merupakan salah satu kota di Indonesia
Pemuda Huria Kristen Batak Protestan yang memiliki populasi orang Tionghoa
(PHKBP), Gerakan Mahasiswa Kristen cukup banyak. Keanekaragaman etnis di
Indonesia (GMKI), Pemuda Katolik, Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja,
Persatuan Mahasiswa Katolik Indonesia dan vihara dan Tionghoa yang banyak
(PMKRI), Pemuda Hindu dan Persatuan tersebar di seluruh kota.
Mahasiswa Budist Indonesia (PMBI),
Jamaah Tabligh (FGD dengan para
penyuluh, 26 April 2013). Profil Penyuluh Agama Kota Medan
Kota Medan dengan luas wilayah Dari data yang ada di Kantor
mencapai 265,10 km² dan terdiri atas 21 Kementerian Agama Kota Medan, jumlah
kecamatan ini, kepadatan penduduk Penyuluh Agama sebanyak 23 orang, 22
mencapai 7.913 jiwa/ km² (Kota Medan orang merupakan Penyuluh Agama Islam
Dalam Angka, 2011: 40) Penduduk Kota dan 1 orang Penyuluh Agama Buddha.
Medan terdiri dari berbagai macam Dilihat dari tingkat pendidikan, 19 orang
pemeluk agama. Penduduk Muslim Penyuluh Agama berasal dari pendidikan
adalah mayoritas, dengan jumlah S1 dan 4 orang berpendidikan S2. Dari 23
1.402.176 jiwa. Penduduk Kristen Penyuluh Agama Islam terdapat 2 orang
berjumlah 579.171 jiwa, penduduk Katolik yang tidak aktif dalam kegiatan sebagai
berjumlah 208.383 jiwa, penduduk Hindu penyuluh dikarenakan 1 orang merupakan
berjumlah 39.399 jiwa dan beragama impasing dari eselon V/a dan 1 orang
Buddha berjumlah 64.357 jiwa dan lainnya sedang diperbantukan dalam
beragama Konghucu berjumlah 2.470 jiwa tugas sebagai staf Kantor Kementerian
(Data Kantor Kementerian Agama Kota Agama Kota Medan. Namun demikian
Medan, 2011). Berdasarkan informasi dalam hal pengusulan kenaikan pangkat
yang peneliti peroleh, kebanyakan umat menurut mereka berdua belum pernah
Kristen maupun Katolik terdiri atas etnis mengalami hambatan.
Batak, terutama Batak Karo. Sedangkan
umat Buddha mayoritas etnis Cina. Apabila dilihat dari jabatan para
Penyuluh Agama, terdapat 6 orang
Sebagai masyarakat yang beragama, Penyuluh Agama Ahli Pertama, 11
masyarakat kota Medan mempunyai Penyuluh Agama Ahli Muda, dan 6
rumah ibadah cukup banyak meskipun Penyuluh Agama Ahli Madya. Menurut
diukur dari rasio penduduk, maka Para Penyuluh Agama Ahli Madya,
jumlah rumah ibadah itu sangat kurang. mereka merasakan kesulitan dalam
Pemeluk agama Islam di Kota Medan pengusulan angka kredit ke jabatan
memiliki masjid 1.036 buah dan mushala selanjutnya. Kesulitan dirasakan
669 buah, umat Kristen memiliki gereja ketika harus memenuhi persayaratan
570 buah, umat Katholik 64 buah, umat penulisan karya Ilmiah, karena mereka
Hindu memiliki Kuil 26 buah, umat belum dibekali dengan Diklat Penulisan
Budhha memiliki vihara 45 buah, serta Naskah. Bahkan menurut data dan
umat Konghucu memiliki Klenteng 7 informasi dari para Penyuluh, hanya ada
buah. 1 orang Penyuluh Agama Ahli Madya
yang pernah mengikuti diklat tersebut.
Mayoritas penduduk Kota Medan Selain kesulitan tersebut, para Penyuluh
sekarang ialah Suku Jawa, dan suku-suku Agama juga tidak membiasakan diri
dari Tapanuli (Batak, Mandailing, Karo). Di untuk menulis terutama ketika akan
Kota Medan banyak pula orang keturunan memberikan penyuluhan kepada jemaat.
India dan Tionghoa. Kota Medan
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 13 No. 2
168 Agus Mulyono
hari Jumat, para penyuluh melakukan Bahkan masyarakat berharap agar jumlah
rapat Pokjaluh dengan agenda evaluasi Penyuluh Agama ditambah sehingga
kegiatan yang telah lalu dan kegiatan masyarakat di daerah terpencil dapat
seminggu yang akan datang. Sehingga turut dibina.
kegiatan Penyuluh Agama Islam dapat
terkontrol setiap minggunya pada saat
rapat hari senin dan hari jumat. Faktor Pendukung
Dari hasil FGD dengan para penjabat Beberapa faktor pendukung kinerja
di Kantor Kementerian Agama Kota Penyuluh Agama dalam melakukan
Medan, ke depan akan diperketat tentang pelayanan keagamaan yakni: a).
aturan bagi penyuluh untuk tidak boleh Penyuluh Agama Islam Kota Medan
beralih fungsi menjadi pejabat struktural. masih mempunyai semangat pengabdian,
Sedangkan bagi para penyuluh yang keikhlasan dan hanya mengharap
dialihfungsikan menjadi staf di bidang semata-mata pahala dari-Nya, begitu
tertentu akan dikembalikan sebagaimana juga dengan penyuluh Agama Budha;
tugas para penyuluh. Untuk lebih b). Ada beberapa penyuluh yang merasa
memaksimalkan tugas para penyuluh, ke menikmati tugasnya sebagai seorang
depan para penyuluh agama juga akan penyuluh sehingga bukan menjadi beban
lebih diaktifkan dalam kegiatan-kegiatan bagi mereka; c). Ada kebanggaan tugas
keagamaan seperti MTQ, MDA, dan TPQ. para penyuluh yang merasa mengemban
tugas negara, sehingga dengan kondisi
Ketika peneliti berdialog
“apapun” mereka berusaha melakukan
dengan masyarakat yang menjadi
tugas tersebut; c). Adanya kompetensi
binaan para penyuluh agama dapat
lain yang dimiliki para penyuluh Kota
diperoleh beberapa informasi yang
Medan (seperti menjadi dosen honorer,
dapat dikelompokan menjadi dua:
motivator, dll) sehingga mereka masih
Pertama, warga sudah mengetahui
dapat melaksanakan fungsi penyuluhan
keberadaan penyuluh. Kedua, warga
agama mereka meskipun dalam kondisi
belum pernah mengetahui keberadaan
serba dalam keterbatasan; d). Kebutuhan
penyuluh agama. Terkait hal tersebut,
masyarakat yang haus akan ilmu agama
menurut warga yang sudah mengetahui
dan kegiatan-kegiatan keagamaan di Kota
keberadaan para penyuluh, seharusnya
Medan sehingga membuat penyuluh
Penyuluh Agama Islam lebih banyak
mudah diterima dalam menjalankan
dalam berkiprah di masyarakat, tidak
fungsinya; e). Budaya toleransi antar
hanya berceramah namun juga terjun
umat beragama yang sangat kuat di Kota
langsung bersama-sama masyarakat
Medan; f). Pemerintahan Kota Medan
dan menyelesaikan persoalan-persoalan
mendukung kegiatan keagamaan, bahkan
keagamaan di masyarakat (Wawancara
telah mengucurkan dana untuk berbagai
dengan Rijal, 1 Mei 2013). Sedangkan bagi
kegiatan keagamaan selama ada kejelasan
warga yang belum pernah mengetahui
prosedur pengajuan dan lembaga yang
keberadan Penyuluh Agama Islam,
mengajukan.
mengaku sangat senang ketika mereka
melihat dan mengikuti kegiatan yang
dilakukan oleh penyuluh Agama.
Menurut mereka keberadaannya sangat Faktor Penghambat
diharapkan, karena dengan keberadaan Adapun faktor-faktor yang
para Penyuluh Agama di masyarakat menghambat kinerja Penyuluh Agama
dapat dilihat bahwa pemerintah masih dalam melakukan pelayanan keagamaan
peduli terhadap kehidupan keagamaan. adalah sebagai berikut: a). Ada penyuluh
Daftar Pustaka