Anda di halaman 1dari 9

Tugas meriview skripsi serta menuliskan kekurangan dan kelebihan dari skripsi

tersebut.
Nama : Gisni Qodariah
NIM : 2121.005.1
Kelas : HKI 3A
Dosen : Bapak Endin Lidinillah, M.Ag
Review skripsi ini yang berjudul IMPLEMENTASI PMA NO 34 TAHUN 2016
TENTANG TUPOKSI KUA TERHADAP PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT (Studi Kasus di KUA Kecamatan Salawu) di susun oleh Zaki
Nurihsan. skripsi ini terdiri dari lima bab.
Bab 1 PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar belakang masalah, Permasalahan,
Tujuan penelitian, dan Kegunaan penelitian.
1) Latar belakang, pada bagian ini penulis menuliskan latar belakang “ Negara
Indonesia memiliki daerah yang sedang giat melakukan pembangunan yang
dilaksanakan mulai dari pusat sampai ke daerah. Sebagai bagian integral dari
pembangunan RI, agama menjadi landasan moral dan etika dalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Agama memiliki kedudukan dan peran yang sangat
penting dalam kehidupan bangsa Indonesia pengakuan akan kedudukan dan peran
penting agama ini tercermin dari prinsip Ketuhanan yang Maha Esa sebagai sila
pertama falsafah negara Pancasila. Oleh sebab itu pembangunan agama bukan
hanya merupakan bagian integral pembangunan nasional melainkan juga bagian
yang seharusnya melandasi dan menjiwai keseluruhan arah dan tujuan
pembangunan nasional.
Pencapaian pembangunan nasional perlu adanya pembangunan sumber daya dari
manusia terlebih dahulu, artinya pembangunan yang dilaksanakan lebih kepada
faktor manusianya, sebab yang menjadi dasar utama dalam pencapaian tujuan
adalah kualitas dari orang yang menjadi pelaksana program yang sudah menjadi
keputusan bersama. Sementara dasar yang kuat untuk melaksanakan program
pencapaian tujuan haruslah terdapat media, dan media yang digunakan dalam
melaksanakan program tersebut adalah organisasi. Organisasi yang di maksud
pada makna diatas adalah pemerintah daerah atau kecamatan dalam hal ini yaitu
KUA (Kantor Urusan Agama). Sementara yang disebut publik disini adalah
masyarakat yang ada di daerah Kecamatan tersebut.
Kantor Urusan Agama yang selanjutnya di singkat dengan (KUA) adalah instansi
Kementerian Agama yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota di bidang urusan Agama Islam untuk
wilayah Kecamatan. KUA merupakan salah satu instansi pemerintah yang diberi
kewenangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang urusan
agama Islam dalam wilayah kecamatan. KUA merupakan bagian dari struktur
Kementerian Agama, bertugas menyelenggarakan sebagian tugas umum
pemerintahan dan pembangunan di bidang agama.
KUA untuk meningkatkan kinerjanya, pelayanan dan bimbingan masyarakat Islam
perlu dilakukan penataan organisasi dan tata kerja yang baik, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2016
tentang organisasi dan tata kerja Kantor Urusan Agama adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah dan
rujuk.
2. Penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam.
3. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA kecamatan.
4. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah.
5. Pelayanan bimbingan kemasjidan.
6. Pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah.
7. Pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam.
8. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf.
9. Pelaksanaan ketatausahaan kerumahtanggaan KUA kecamatan.
10.Melaksanakan pelayanan bimbingan manasik haji bagi jemaah haji reguler.
KUA Kecamatan Salawu menjadi perhatian yang sangat penting khususnya bagi
penulis untuk melihat seberapa jauh pentingnya keberadaan kantor ini.
Sesuai dengan hasil observasi peneliti dan juga koordinasi bersama warga Salawu
bahwa peneliti menemukan permasalahan terhadap KUA di Kecamatan Salawu
mengenai tugas pokok dan fungsi kantor tersebut, penulis menemukan masalah
yang membuat kantor ini layak untuk diteliti.
Permasalahan tersebut sebagian besar masyarakat hanya mengetahui bahwa yang
menjadi tugas pokok dan fungsi KUA di Kecamatan Salawu hanya urusan
pernikahan saja. Padahal jelas bahwa tugas dan fungsi KUA bukan hanya
memberi pelayanan pernikahan saja.
2) Permasalahan, adapun bagian dari permasalahan mencakup Identifikasi masalah,
Pembatasan masalah, dan Perumusan masalah.
a. Identifikasi masalah, penulis menuliskan berdasarkan penemuan di lapangan
sebagai berikut :
1. Kurang terlaksananya dalam menjalankan tugas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
2. Sebagian besar masyarakat hanya mengetahui bahwa yang menjadi tugas
dan fungsi Kantor Urusan Agama di Kecamatan Salawu ini hanya urusan
pernikahan saja.
3. Kurangnya sosialisasi dari pihak KUA mengenai tugas pokok dan fungsi
KUA terhadap masyarakat.
4. Kurangnya rasa ingin tahu dari masyarakat terhadap tugas pokok dan fungsi
KUA.
5. Kurang terlaksananya tugas karena adanya suatu faktor penghambat dalam
pelaksaan tugas pokok dan fungsi KUA berdasarkan PMA No 34 Tahun
2016.
b. Pembatasan Masalah, dari skripsi ini adalah Menghindari agar masalah tidak
terlalu luas dan menyimpang, maka penulis membatasi masalah. Batasan
masalah di fokuskan pada apa saja yang menjadi tugas pokok dan fungsi KUA
dan bagaimana implementasinya serta apa saja yang menjadi faktor pendukung
dan penghambat tugas pokok dan fungsi KUA terhadap peningkatan pelayanan
kepada masyarakat berdasarkan PMA No 34 Thn 2016 di KUA Kecamatan
Salawu.
c. Perumusan Masalah, dalam skripsi ini meliputi :
1. Bagaimana implementasi tugas pokok dan fungsi KUA terhadap
peningkatan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan PMA No 34 Thn
2016 di KUA Kecamatan Salawu?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam tugas pokok dan fungsi
KUA terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan
PMA No 34 Thn 2016 di KUA Kecamatan Salawu?
3) Tujuan Penelitian, adapun tujuan penelitian dari skripsi ini adalah Untuk
mengetahui implementasi tugas pokok dan fungsi KUA terhadap peningkatan
pelayanan kepada masyarakat berdasarkan PMA No 34 Thn 2016 di KUA
Kecamatan Salawu dan Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
dalam tugas pokok dan fungsi KUA terhadap peningkatan pelayanan kepada
masyarakat berdasarkan PMA No 34 Thn 2016 di KUA Kecamatan Salawu.
4) Kegunaan penelitian, terbagi menjadi 2 :
1. Kegunaan teoritis menambah wawasan ilmu mengenai implementasi tugas
pokok dan fungsi KUA terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat
berdasarkan PMA No. 34 Thun 2016 di KUA Kecamatan Salawu.
2. Kegunaan praktis yaitu bagi lembaga dan masyarakat.
Bab II Kajian Teoritik yang terdiri dari Landasan Teoritik, kerangka pemikiran, dan
hasil penelitian yang relevan.
1).Landasan Teoritik, dari skripsi ini terdiri dari :
a. Sejarah berdirinya KUA, sebelum kemerdekaan Indonesia bangsa Indonesia sudah
mempunyai lembaga kepenghuluan yaitu semenjak berdirinya Kesultanan Mataram.
Lalu Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, lembaga kepenghuluan sebagai
lembaga swasta yang diatur dalam suatu Ordonansi, lembaga tersebut dibawah
pengawasan bupati dan penghasilan karyawannya diperoleh dari hasil biaya nikah,
talak dan rujuk yang dihimpun dalam kas masjid. Pada masa Pemerintah Pendudukan
Jepang, tepatnya pada tahun 1943 pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia
mendirikan Kantor Shumubu (KUA) di Jakarta dan menunjuk KH. Hasyim Asy ’ari
sebagai ketua untuk wilayah Jawa dan Madura.
Sesudah merdeka, Menteri Agama H.M. Rasjidi mengeluarkan Maklumat No. 2
tanggal 23 April 1946 yang isi maklumat tersebut mendukung semua lembaga
keagamaan dan ditempatkan ke dalam Kementerian Agama. Berdirinya Departemen
Agama RI, tepatnya pada tanggal 3 Januari 1946 yang tertuang dalam penetapan
pemerintah No. 1/SD Tahun 1946 tentang pembentukan Kementerian Agama dengan
tujuan pembangunan nasional yang merupakan pengamalan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Mewujudkan maksud tersebut, maka di daerah dibentuk suatu Kantor Agama. Di
Jawa Timur sejak tahun 1948 hingga 1951, dibentuk Kantor Agama Provinsi, Kantor
Agama Daerah (Tingkat Keresidenan) dan Kantor Kepenghuluan (Tingkat
Kabupaten) yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Agama Pusat
bagian B, yaitu: bidang kepenghuluan, kemasjidan, wakaf dan pengadilan agama.
Dalam perkembangan selanjutnya dengan terbitnya keputusan Menteri Agama
(KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama
Kecamatan, maka Kantor Urusan Agama (KUA) berkedudukan di wilayah
Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota yang di koordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas.
b. Pengertian KUA, KUA merupakan unit kerja terdepan Departemen Agama yang
melaksanakan sebagian tugas pemerintah di bidang Agama Islam, di wilayah
kecamatan. Yang berkewenangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
di bidang urusan agama Islam dalam wilayah kecamatan.
Peran KUA sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan dan perlindungan kepada umat beragama
dalam menjalankan ibadah keagamaan melalui optimalisasi fungsi tempat
peribadatan, optimalisasi fungsi peran antar urusan agama, penyempurnaan
pengelolaan haji, zakat, wakaf, dan ibadah sosial lainnya, sertifikasi dan
labelisasi produk halal, serta pembinaan keluarga harmonis
(sakinah/sukinah/hita sukaya/bahagia).
2. Meningkatkan kerukunan intern dan antar umat beragama melalui kerja
sama dalam berbagai aktivitas pembangunan dan internalisasi nilai-nilai
keagamaan.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan agama (dari tingkat dasar sampai dengan
perguruan tinggi) dan lembaga pendidikan keagamaan antara lain melalui
penyempurnaan bahan dan metode pembelajaran serta peningkatan kualitas
tenaga kependidikan, sehingga bisa dapat memahami pengetahuan yang di
ajarkan dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memberdayakan lembaga-lembaga sosial keagamaan dan tempat ibadah
untuk lebih berperan dalam pembangunan masyarakat (community
development).
c. Tugas pokok dan fungsi KUA berdasarkan PMA No.34 Thn 2016 sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah dan
rujuk.
2. Penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam.
3. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA
Kecamatan.
4. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah.
5. Pelayanan bimbingan kemasjidan.
6. Pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah.
7. Pelayanan bimbingan dan penerangan Agama Islam.
8. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf.
9. Pelaksanaan ketatausahaan kerumahtanggaan KUA Kecamatan.
10.Melaksanakan pelayanan bimbingan manasik haji bagi jemaah haji reguler.
d. Pelayanan kantor urusan agama, Pelayanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
publik terkait dengan kewenangan pelayanan di KUA. Berdasarkan Peraturan
Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Urusan Agama, dalam hal pelaksanaan fungsi kepenghuluan Kepala KUA Kecamatan
di bantu oleh tenaga fungsional khusus yaitu penghulu.
Jenis-jenis pelaksanaan pelayanan di KUA, yaitu :
1. Jenis layanan: pencatatan pernikahan
2. Jenis layanan: duplikat buku nikah
3. Jenis layanan: legalisir fotokopi buku nikah/duplikat buku nikah.
4. Jenis layanan: surat rekomendasi pernikahan
5. Jenis layanan: surat kuasa wali nikah
6. Jenis layanan: bimbingan manasik haji kecamatan
7. Jenis layanan: pendaftaran surat bukti pernikahan luar Negri di KUA
8. Jenis layanan: konsultasi keluarga sakinah
9. Jenis layanan: penerbitan akta ikrar wakaf
2). Kerangka Pemikiran,
dari skripsi ini adalah bahwa KUA adalah instansi Kementerian Agama yang bertugas
melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di bidang
urusan Agama Islam untuk wilayah Kecamatan. Oleh karena itu, dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari pembagian kerja yang
jelas sesuai berdasarkan PMA No. 34 Tahun 2016 akan tetapi KUA di Kecamatan
Salawu mendapatkan kendala-kendala baik itu faktor pendukung maupun faktor
penghambat mengenai tugas pokok dan fungsi KUA tersebut.
3). Hasil Penelitian yang relevan
Setelah melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur hasil penelitian yang
relevan berikut adalah hasil penelitian yang sudah ada yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsi KUA.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN dari skripsi ini mencakup metodologi
penelitian, pendekatan metodologi penelitian, jenis data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data.
1).Metodologi Penelitian skripsi ini menggunakan lokasi dan waktu penelitian
2). Pendekatan Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan metode
deskriptif.
3). Jenis data dan sumber data dari skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan cara
wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip). Dan bersumber dari Data primer dalam penelitian
ini di dapat dari lembaga KUA Kecamatan Salawu dan data sekunder dari Yang
diambil dari buku-buku, jurnal dan juga karya tulis ilmiah.
4). Teknik pengumpulan data skripsi ini dengan cara wawancara, observasi dan
dokumentasi.
5). Instrumen penelitian dengan cara langsung mewawancarai pihak-pihak yang
bersangkutan baik itu dari pihak KUA maupun masyarakat secara menyeluruh.
6). Teknik analisis data dengan cara menganalisis secara deskriptif analisis.
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dari skripsi ini adalah
Biografi kantor urusan agama kecamatan Salawu, deskripsi hasil penelitian, dan
pembahasan hasil penelitian.
1).Biografi Kantor Urusan Agama Kecamatan Salawu
a. Sejarah KUA Kecamatan Salawu, KUA Kecamatan Salawu berdiri berdasarkan
buku register pencatatan pada tahun 1948 dipimpin oleh kepala KUA pertama
bernama R. Abdul Jabar. KUA Kecamatan Salawu pertama kali berlokasi di atas
tanah wakaf masjid kaum Salawu dengan kondisi yang cukup sederhana dengan
ukuran 3x5 m2. Pada tanggal 14 April 1979 tepatnya pukul 14.00 WIB. KUA
Kecamatan Salawu di resmikan oleh Kepala Kanwil Depag Prop. Jabar yang pada
saat itu di jabat oleh Drs. H.M. Romli dan secara otomatis pindah dari lokasi masjid
kaum Salawu ke lokasi baru di atas sebidang tanah wakaf seluas 260 m2 yang
berlokasi di blok Salawu kidul.
b. Letak geografis wilayah KUA Kecamatan Salawu terletak pada jalur lintas
perbatasan Tasikmalaya-Garut.
c. Visi dan Misi Kantor Urusan Agama Kecamatan Salawu adalah Terwujudnya
Agama sebagai landasan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di kalangan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang maju dan sejahtera
khususnya wilayah Kecamatan Salawu dan Meningkatkan akuntabilitas, kebersamaan
dan sinergi Meningkatkan pelayanan dan penyelenggaraan administrasi,
Meningkatkan bimbingan zakat wakaf , Meningkatkan keluarga sakinah,
Meningkatkan bidang produk halal, Meningkatkan kemitraan Umat Islam
Meningkatkan ibadah sosial dan kerukunan umat beragama.
e. Struktur Organisasi KUA
2). Deskripsi Hasil Penelitian skripsi ini adalah:
a. Hasil Penelitian di KUA Kecamatan Salawu dengan mewawancarai Bapak. Asep
Nurman, M.Pd dan menanyakan seputar tentang pelaksanaan tupoksi KUA yang
diberikan kepada masyarakat. Tupoksi KUA bukan hanya melaksanakan tugas
pelayanan, pengawasan dan pencatatan serta pelaporan nikah dan rujuk saja tapi
sangat luas diantaranya: Pelaksanaan pelayanan nikah dan rujuk, Menyusun statistik
layanan dan bimbingan masyarakat Islam, Pengelolaan dokumentasi dan sistem
informasi manajemen KUA Kecamatan yang dikenal dengan SIMKAH, Pelayanan
bimbingan keluarga sakinah, Pelayanan bimbingan kemasjidan, Pelayanan bimbingan
hisab rukyat dan pembinaan syariah, Pelayanan bimbingan dan penerangan Agama
Islam, Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf, Pelaksanaan ketatausahaan dan
kerumah tanggaan KUA Kecamatan.
Jenis Pelaksanaan Pelayanan di KUA Kecamatan Salawu :pencatatan pernikahan,
duplikat buku nikah, legalisir fotokopi buku nikah/duplikat buku nikah, surat
rekomendasi pernikahan, surat kuasa wali nikah, bimbingan manasik haji Kecamatan,
pendaftaran surat bukti pernikahan luar Negri di KUA, konsultasi keluarga sakinah,
penerbitan akta ikrar wakaf, pencatatan isbat nikah.
Faktor pendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi Kantor Urusan Agama di
Kecamatan Salawu adalah adanya sarana dan prasarana, dukungan sumber daya
manusia yang memadai dan Dukungan dari para tokoh dan masyarakat yang
mengapresiasi.
Begitu pun faktor penghambatnya adalah kurang nya penghulu, Faktor geografis,
dikarenakan Kecamatan Salawu berada di wilayah daerah perbukitan dan tidak semua
akses jalan bisa ditempuh, dan Faktor pendidikan masyarakat yang masih rendah
sehingga banyak masyarakat yang menikah di bawah umur dikarenakan amanat dari
pemerintah ingin supaya kedewasaan usia perkawinan bisa terus di pertahankan
untuk membangun keluarga yang sakinah.
3). Pembahasan Hasil penelitian
a. Implementasi Tugas Pokok Dan Fungsi KUA Terhadap Peningkatan Pelayanan
Kepada Masyarakat Berdasarkan PMA No 34 Thn 2016 Di KUA Kecamatan
Salawu
b. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Tugas Pokok dan Fungsi KUA
Terhadap Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat Berdasarkan PMA No 34
Thn 2016 di KUA Kecamatan Salawu.
Bab V PENUTUP skripsi ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
1).Kesimpulan dari skripsi ini adalah:
1. Implementasi pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh KUA Kecamatan
Salawu berdasarkan Pasal 3 Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016
bahwa tugas dan fungsi KUA adalah: pelaksanaan pelayanan, pengawasan,
pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk; penyusunan statistik layanan dan
bimbingan masyarakat Islam; pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi
manajemen KUA Kecamatan; pelayanan bimbingan keluarga sakinah; pelayanan
bimbingan kemasjidan; pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah;
pelayanan bimbingan dan penerangan Agama Islam; pelayanan bimbingan zakat
dan wakaf; pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA Kecamatan;
melaksanakan fungsi layanan bimbingan manasik haji bagi jemaah haji regular.
Sudah terimplementasi di KUA Kecamatan Salawu.
2. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat berdasarkan PMA No 34 Tahun 2016 di antaranya:
Faktor Pendukung nya adalah Dukungan dari para tokoh yang mengapresiasi,
Didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, Didukung oleh sarana dan
prasarana. Dan Faktor Penghambat nya adalah Kurangnya Penghulu, Faktor
geografis, Faktor pendidikan.
2). Saran dari skripsi ini adalah Menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan
keagamaan di KUA tidak bisa mengatasi seluruhnya, terutama yang berkaitan dengan
tugas-tugas pelayanan masyarakat. Pelayanan KUA yang bisa dilaksanakan terkesan
hanya pencatatan nikah dan pelayanan wakaf, sedangkan tugas-tugas lainnya banyak
dilakukan oleh tokoh-tokoh agama terutama pada pembinaan kemasjidan dan
pembinaan kerukunan antar umat beragama. Dalam hal ini KUA seharusnya memiliki
peran ganda, yakni tugas kedinasan dan tugas kemasyarakatan.
KELEBIHAN ISI SKRIPSI : Skripsi ini berjudul “ IMPLEMENTASI PMA NO 34
TAHUN 2016 TENTANG TUPOKSI KUA TERHADAP PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT ” Secara umum ini sudah disajikan secara sistematis , linier dan
sudah cukup baik sebagai karya ilmiah dalam pemenuhan persyaratan untuk
memperoleh gelar S1. Setiap bab sudah memenuhi kriteria umum yang membuat
komponen-komponen dan sistematika dalam penulisan skripsi. Dan memiliki judul
yang sangat menarik karena menurut saya kita perlu mengetahui Apa saja yang
menjadi tupoksi KUA terhadap pelayanan kepada masyarakat. agar dimana nanti kita
menjadi bagian dari kepengurusan KUA mengetahui apa yang harus di lakukan oleh
kita agar terjalin baik dalam menjalani tugas tersebut.
KEKURANGAN ISI SKRIPSI : Skripsi ini pada dasarnya sudah baik secara
penyusunan dan informasi yang diberikan di dalamnya, namun masih ada beberapa
kelemahan dalam penulisan sebuah karya. Salah satu yang ditemukan yaitu, adanya
beberapa tulisan yang typo dan tidak ada spasi , salah satu contoh nya dalam
penomoran dari bahasan tugas pokok dan fungsi KUA berdasarkan PMA No 34 Thn
2016 seharusnya no. 1 malah jadi no. 11 pada bab II tentang kajian teoritik.

Anda mungkin juga menyukai