Anda di halaman 1dari 9

Laporan PKL di Kementrian Agama Kabupaten Sinjai

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Pesatnya perkambangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dewasa ini sangat
berpengaruh terhadap dunia kerja dan pendidikan. Dunia pendidikan dituntut untuk dapat
menciptakan tenaga kerja yang mampu terjun langsung pada pekerjaan yang tersedia.
Oleh karena itu,  lembaga pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan dunia kerja sehingga mampu mengikuti segala perubahan ataupun
perkembangan tersebut. Semua ini akan sangat berpengaruh terhadap output yang disalurkan
oleh lembaga pendidikan tersebut setelah tiga tahun dibentuk ataupun ditempah, dengan kata
lain kerja sama dalam lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan masyarakat harus terjalin,
sehingga akan timbul keterpaduan yang sempurna dimana semua unsur yang terkait dapat
berperan sebagaimana yang diharapkan.
Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang
menekankan pada pendidikan professional dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keahlian dalam menangani pekerjaan - pekerjaan dan
praktik - praktik yang berkualitas.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka Politeknik Negeri Lhokseumawe mewajibkan


seluruh mahasiswa/i semester lima (V) untuk melaksanakan praktik kerja lapangan di
perusahaan atau di intasi-intansi pemerintahan yang berada di dalam maupun di luar kota
Lhokseumawe dengan harapan agar para mahasiswa dapat mengetahui dunia kerja yang
sebenarnya.

1.2     Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus mempunyai tujuan. Tanpa adanya tujuan maka
arah dari kagiatan yang dilaksanakan akan tidak mempunyai sasaran dan arah yang pasti
sehingga apa yang diharapakan tidak akan tercapai. Maka dari itu tujuan dilaksanakan PKL
adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan umum
Secara umum tujuan dilaksanakan PKL adalah agar mahasiswa dapat dan mampu
mengembangkan serta menyesuaikan ilmu yang diberikan selama di kampus Politeknik
Negeri Lhokseumawe, juga mampu menghadapi kendala-kendala dan masalah-msalah yang
di jumpai dalam pelaksanaan kerja yang sebenarnya pada waktu yang akan datang.
2.      Tujuan khusus
Tujuan khusus dilaksanakan PKL oleh mahasiswa adalah untuk mendapatkan pengalaman
yang merupakan nilai tambah bagi mahasiswa yang bersangkutan.

Adapun nilai tambah pengalaman yang di dapatkan adalah sebagai berikut :


a.       Mempersiapkan mental
Dengan di terapkan PKL kepada mahasiswa/i dapat mepersiapkan mental untuk beradaptasi
langsung dengan dunia kerja nantinya.
b.      Menentukan sikap
Dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa/i dapat menetukan sikap yang baik
dalam dunia kerja.
c.       Meningkatkan keterampilan
Dengan Praktik  Kerja Lapangan mahasiswa/i dapat meningkatkan keterampilam dalam dunia
kerja.
d.      Meningkatkan kerja sama
Di  Praktik Kerja Lapangan mahasiswa/i juga dapat meningkatkan kerja sama dalam dunia
kerja.
e.       Menambah wawasan dalam dunia kerja
Dalam Praktik Kerja Lapangan mahasiswa/i jug dapt menambah wawasan dalam dunia kerja.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Selama penulis mealakukan kegiatan PKL, penulis mendapatkan manfaat  yaitu :

1. sebagai tempat untuk menambah wawasan


2. Dalam Praktik Kerja Lapangan yang telah di terapkan kepada penulis yaitu sebagai tempat
untuk menambah wawasan.
2.      mendapat pengetahuan dalam dunia kerja
Dalam Praktik Kerja Lapangan  disini penulis mendapat pengetahuan dalam dunia kerja.
3.      melatih mental penulis agar tidak tegang dalam  dunia kerja nantinya
Dalam Praktik Kerja Lapangan dini penulis juga dapat melatih mental agar tidak tegang pada
saat menghadapi dunia kerja nantinya.
4.      mendapat pengalaman yang baru
Dalam Praktik Kerja Lapangan penulis juga mendapat pengalaman yang baru sehingga
bermanfaat bagi penulis.
Dengan di adakan Praktik Kerja lapangan seperti ini dapat melatih penulis lebih
mandiri dan siap menerima dunia kerja dengan lebih matang dan tidak cangung bila
menghadapi orang banyak.
Manfaat lainya penulis juga dapat mengetahui kegiatan sehari – hari yang dilakukan
pada suatu instasi atau perusahaan. Dengan demikian penulis lebih mengerti dan memehami
dunia kerja yang sebenarnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Kementerian Agama Kab Sinjai


Kementerian Agama sebagai bagian dari Pemerintah Negara Republik Indonesia
(RI)  pada tanggal 3 januari 1946 Departeman Agama lahir ditengah-tengah kancah revolusi
fisik bangsa Indonesia yang mempertahankan kemerdekaannya. Keberadaan Departeman
Agama dalam sistem mempertahankan negara kita merupakan salah satu jawaban atas satu
tuntutan sejarah bangsa  Indonesia yang seluruhnya adalah umat beragama.
Setelah dibentuknya departemen di pusat, maka di daerah –daerah juga dibentuk
instansi tersebut yaitu pada tingkat provinsi dan kabupaten. Pada mulanya instansi yang
membentuk pada tingkat provinsi adalah merupakan jawatan-jawatan yang terdiri dari
jawatan urusan agama, jawatan pendidikan agama, jawatan penerang agama, dan mahkamah
syariah. Ke empat satuan organisasi tersebut pada tingkat provinsi dan kabupaten adalah
sama. Masing-masing tunduk secara vertikal dari kabupaten ke provinsi sampai ke pusat,
tidak terdapat pimpinan yang bersifat koordinatif.
Beberapa tahun kemudian dikeluarkan katentuan baru yaitu, adanya perwakilan
Departemen Agama pada masing-masing propinsi dan kabupaten. Perwakilan ini bertuga
mengkoardinir semua instansi yang ada sebelumnya dalam lingkungan Departemen Agama.
Selanjunya dengan Keppres No. 45 tahun 1974 tentang struktur organisasi
Kemeterian, maka Kementrian Agama disesuaikan dengan pola tersebut. Terbentuklah pada
tingkat propinsi yang disebut kantor wilayah Kementerian Agama dan pada daerah tingkat II
diberi nama kantor Kementerian Agama kabupaten.
Jawatan yang semula ditingkat propinsi berubah menjadi bidang, dan jawatan pada
tingkat kabupaten berubah menjadi seksi. Coordinator pada tingkat wilayah dan kabupaten
hanya untuk jawatan – jawatan urusan agama, tidak termasuk Mahkamah Syari’ah yang
langsung berada di bawah pembinaan Pengendalian tingkat Agama.

2.2    Struktur Organisasi Kementerian Agama Kab aceh utara


Di dalam suatu kantor untuk melaksanakan suatu kegiatan agar terorganisir dengan baik
sebagaimana lazimnya sangat diperlukan sekali struktur organisasi yang menggambarkan
tentang pembagian tugas yang  jelas dan terarah. Oleh karena itu, rencana penepatan
pegawai / penanggung jawab pada subbag, seksi dan penyelanggara dilingkungan Kantor
Kementerian Agama Kabupateh Aceh Utara berdasarkan keputusa menteri Agama RI Nomor
: 373 tahun 2002.
Adapun struktur organisasi yang ada pada Kantor Kementrian Agama Kab. Sinjai adalah
struktur berbentuk lini yang terdiri dari (lampiran 1).
A.    Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:

1.    Pelayanan teknik dan administrasi perencanaan dan informasi keagamaan.


2.    Kepegawaian dan Ortala.
3.    Keuagan dan IKN.
4.    Humas dan kerukunan hidup umat beragama ketatausahaan dan kerumah tanggaan kepada
seluruh organisasi atau satuan kerja dilingkungan Kantor Kementrian Agama.
B.     Seksi Urusan Agama
Seksi Urusan Agama Islam mempunyai tugas:
1.    Melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang kepenghuluan.
2.    Keluarga sakinah.
3.    Pangan halal, ibadah sosial serta pengembangan kemintriaan umat islam.
C.    Seksi Penyelenggara Haji dan umrah
Seksi Penyelengara Haji dan Umrah mempunyai tugas :
1.    Pelanyanan dan pembinaan dibidang penyuluhan haji dan umrah serta bimbingan jama’ah
dan petugas.
2.    Dokumen, perbekalan dan akomodasi perjalanan haji.

D.    Seksi Mapenda

Seksi Mapenda ( Madrasah dan Pendidikan Agama Islam ) pada sekolah umum mempunyai
tugas :

1.    Pelanyanan dibidang kurikulum dan supervise.

2.    Sasaran ketenagaan dan kesiswaan.

3.    Kelembagaan dan ketatalaksanaan.

4.    Pendidikan islam pada sekolah umum.

E.     Seksi Pekapotren
Seksi Pekapotren ( pendidikan Keagamaan dan Pondok Pasantren ) mempunyai tugas
melakukan :
1.    Pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan keagamaan dan pendidikan diniah.
2.    Pendidikan salafiah, kerjasama kelembagaan dan pengembangan pondok pasantren.
3.    Pengembangan santri dan pelayanan pondok pasantren pada masyarakat.
F.     Seksi Panamas
Seksi Penamas ( Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Mesjid )
mempunyai tugas :
1.    Pelayan dan bimbingan dibidang pendidikan Al-Quran dan MTQ.
2.    Penyuluhan dan lembaga dakwah.
3.    Siaran dan tamadun.
4.    Publikasi dakwah dan hari besar islam serta pemberdayaan mesjid.
G.    Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf
Penyelanggara zakat dan wakaf mempunyai tugas menyelanggarakan pemberian
pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat dibidang lembaga dan pengembangan zakat dan
wakaf.
H.    Koperasi
Koperasi ini bertugas untuk menyediakan dan melayani  kebutuhan kantor seperti :
1.    Menyediakan jasa foto copy.
2.    Menyediakan alat-alat tulis.
3.    Menyediakan kertas dan lain sebagainya.
I.       Ruang Keuangan
Ruang Keuangan ini bertuga :
1.    Tempat pembayaran gaji.
2.    Tempat mengambil pinjaman bagi karyawan yang membutuhkan uang.

3.    Tempat untuk memberikan biaya perjalanan karyawan kantor yang bertuga keluar kota.
4.    Mengatur keuangan kantor.
J.      Ruang umum
Ruang umum ini bertugas:
1.    Untuk memberi nomor surat.
2.    Untuk mengurus urusan kantor.

2.3    Visi dan Misi kementerian Agama Kab. Sinjai


A.    Visi Kankemenag
Untuk mewujudkan masayrakat Kabupaten Sinjai yang taat beragama, maju dan
sejaterah dan cerdas serta saling menhormati sesama agama islam dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bermartabat.
B.     Misi kankemenag
1.    Meningkatkan kualitas keagamaan dalam lingkungan kabupaten sinjai.
2.    Meningkatkan pelayanan prima dalam lingkungan kabupaten sinjai.
3.    Meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan dalam lingkungan kabupaten sinjai.
4.    Meningkatkan etika keagamaan dalam lingkungan kabupaten sinjai.
5.    Meningkatkan kualitas penyelangaraan ibadah haji dan umrah di lingkungan Kabupaten
Sinjai.
6.    Meningkatkan kerukunan umat dalam beragama yang bersih dan bermartabat.
7.    Mengembangkan keselarasan pemahaman keagamaan dalam lingkungan kabupaten Sinjai.

2.4    Tugas Pokok dan Fungsi Kementrian Agama Kab. SInjai


Tugas Pokok dan Fungsi Kementrian Agama Kabupaten Sinjai mempunyai tugas
sesuai dengan kebijaksanaan Menteri Agama yaitu :
1.    Untuk mewujudkan masyarakat kabupaten sinjai yang taat beragama, maju dan sejahterah
dan cerdas serta saling menghormati sesame agama islam dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bermartabat.
2.    Memberi pembinaan, pelayanan dan bimbingan dibidang kehidupan beragama kepada
masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.    Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi.
4.    Pengorganisasian perencanaan, pengendalian, dan pengawasan program.
5.    Pelaksanaan hubungan masyarakat dalam pelaksanaan tugas Kementrian Agama.
6.    Pembinaan, pelayanan, dan bimbingan haji dan umrah serta zakat dan wakaf.

2.5    Hasil Praktek Kerja lapangan


2.5.1   Kegiatan dan Tugas-tugas PKL
Selama kurang lebih tiga bulan lamanya mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan
telah banyak memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi mahasiswa khususnya
mengenai dunia kerja.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan tugas yang sering penulis kerjakan
adalah sebagai berikut :
1.    Mengisi formulir  pendaftaran untuk calon jama’ah haji
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis, yaitu :
Pada Kementerian Agama Kabupaten sinjai khususnya bagi calon jama’ah haji aceh utara
mendaftarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji di kantor ini khususnya pada ruangan
seksi penyelanggara haji dan umrah (lampiran 2).
2.      Mengisi formulir pendaftaran paspor
Di sini juga penulis melakukan pengisian formulir paspor bagi jama’ah haji yang akan
berakat pada tahun yang sudah di tentukan oleh kementrian agama. Kemudian formulir
beserta berkas jama’ah haji di bawa ke kantor imigrasi. Dimana akan dilakukan pembuatan
paspor (lampiran 3).

3.         Melakukan Kunjungan Ke Bank


Dalam melakukan kunjungan ke bank penulis disini melakukan pengecekan dan pemisahan
setoran pelunasan yang dilakukan oleh jama’ah haji pada bank yang bersangkutan (lampiran
4).
4.         Pengetikan
Pada saat penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan, penulis mengetik surat mutasi dengan
mengunakan komputer. Surat yang diketik ditujukan kepada kantor kementrian Agama yang
bersangkutan di luar kabupaten sinjai (lampiran 5).

2.5.2        Hambatan-hambatan Selama Melaksanakan PKL


Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapanagan, penulisan juga menghadapi beberapa
hambatan - hambatan. Adapun hambatan-hambatan tersebut adalah :
1.      Hambatan penulis pada saat pengisian formulir pendaftarann jama’ah haji dan formulir
pendaftaran paspor, di karenakan penulis belumterbiasa.
2.      Di kantor penulis hanya sedikit mendapat informasi akuntansi dikarenakan diruang kantor
penulis hanya melayani haji dan umrah.

BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Dari pengalaman dan informasi yang didapatkan selama melaksanakan PKL, maka
penulis akan memberikan kesimpulan yang memuat semua pengalaman dan informasi
sebagai berikut.
1.    Adapun  fungsi kementrian agama yang antara lain ialah :
-       Perumusan visi, misi dan kebijaksanaan teknis di bidang bimbingan dan pelayanan
kehidupan beragama kepada masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-       Pembinaan, pelayanan, dan bimbingan haji dan umrah serta zakat dan wakaf.
-       Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi.
-       Pengorganisasian, perencanaan, pengendalian dan pengawasan program.
-       Sedangkan Kementrian Agama itu sendiri adalah suatu lembaga pemerintah yang diberi
tugas untuk mengurus sebagai tugas-tugas umum pemerintah di bidang agama.

2.    Tujuan Praktik Kerja Lapangan mempunyai tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus
3.    Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan yaitu, sebabagai tempat untuk menambah wawasan,
mendapatkan pengetahuan dalam dunia kerja, melatih mental penulis agar tidak tegang dalam
menghadapi dunia kerja nantinya, dan mendapat pengalaman yang baru.
4.    Adapun tugas Praktik kerja Lapangan yaitu, mengisi formulir pendaftaran untuk calon
jama’ah haji, mengisi formulir pendaftaran paspor, melakukan kunjungan ke bank, dan
mealakukan pengetikan.
5.    Hambata – hambatan selama Praktik Kerja Lapangan yaitu, hambatan penulis pada saat
pengisian formulir pendaftaran jama’ah haji dan formulir paspor jama’ah haji, penulis hanya
sedikit mendapatkan informasi akuntasi.

3.2    Saran-Saran
Sebagai penutup Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis mengemukakan beberapa
saran sebagai berikut :
1.         Hendaknya penepatan mahasiswa dalam bagian-bagian di kantor Kementrian Agama sesuai
dengan jurusan dan keahliannya. Sehingga mahasiswa bisa membandingkan ilmu yang di
dapatkan di perkuliahan dengan yang ada di kantor.
2.         Waktu untuk pelaksanan Praktek Kerja Lapanagan hendaknya dapat diperpanjang karena
waktu yang diberikan kurang untuk memperluas wawasan mahasisiwa dalam melaksanakan
PKL.

Anda mungkin juga menyukai