Peranan guru pasraman bukan hanya menilai perilaku dan prestasi belajar murid-murid
dalam kelas, tetapi juga menilai implementasi kurikulum dalam lingkup yang lebih luas.
Hasil-hasil penilaian demikian akan sangat membantu pengembangan kurikulum, untuk
memahami hambatan-hambatan dalam implementasi kurikulum dan juga dapat membantu
mencari cara untuk mengoptimalkan kegiatan guru.
Guru pasraman juga bukan hanya berperan sebagai guru di dalam kelas, ia juga seorang
komunikator, pendorong kegiatan belajar, pengembang alat-alat belajar, pencoba, penyusun
organisasi, manajer sistem pengajaran, pembimbing baik di sekolah maupun di masyarakat
dalam hubungannya dengan pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
Guru pasraman juga berperan sebagai pelajar dalam masyarakatnya, sebab ia harus
selalu belajar struktur sosial masyarakat, nilai-nilai utama masyarakat, pola-pola tingkah
laku dalam masyarakat. Hal-hal di atas diperlukan untuk mempersiapkan guru dalam
berbagai situasi dan kegiatan pendidikan.
V. Peserta
Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan Workshop Pengembangan Kurikulum
Pasraman adalah sebagai berikut :
1. Kota Jayapura : 15 orang.
2. Kabupaten Jayapura : 6 orang.
3. Kabupaten Keerom : 6 orang.
4. Kabupaten Jayawijaya : 1 orang.
5. Kabupaten Nabire : 2 orang.
6. Kabupaten Mimika : 2 orang.
7. Kabupaten Merauke : 5 orang.
8. Kabupaten Kepulauan Yapen : 1 orang.
9. Kabupaten Biak Numfor : 2 orang.
Jumlah : 40 orang
VII.Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Workshop Pengembangan Kurikulum Pasraman dilaksanakan di Gedung
LPMP Kotaraja-Provinsi Papua. Tepatnya di ruang Media.
XI. Biaya
Biaya dibebankan pada DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua dengan
Nomor. 025.07.2.423286/2015, tanggal 14 November 2014 sebesar Rp. 208.622.000,-
(Dua ratus delapan juta enam ratus dua puluh dua ribu rupiah).
XII. Penutup
Demikian Term Of Reference (TOR) Workshop Pengembangan Kurikulum
Pasraman, kiranya dapat dijadikan pertimbangan dan dipergunakan segamana mestinya.