2
3
Pemerintah Provinsi Maluku
Panduan Kerja
KOMITE PENJAMINAN MUTU DIKLAT 2019
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.WT., Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan karunia-Nya, kami telah menyelesaikan penyusunan Pedoman Kerja
Komite Penjamin Mutu Diklat BPSDM Provinsi Maluku.
Pedoman ini adalah panduan kerja bagi Komite Penjamin Mutu Diklat untuk
melaksanakan penjaminan mutu atas penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan I, II dan III dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV. Tujuan
pedoman ini adalah menjelaskan proses penjaminan mutu diklat atas seluruh
penyelenggaraan diklat meliputi tahap perencanaan. persiapan, pelaksanaan d an
pemantauan serta evaluasi.
Akhir kata, penghargaan dan ucapan terlma kasih disampaikan kepada semua
pihak yang tetah membantu proses penyusunan pedoman ini hingga selesai. Semoga
pedoman ini bermanfaat untuk menjamin dan meningkatkan mutu penyelenggaraa n
Pelatihan Dasar CPNS Golongan I, II dan III dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan
Tingkat IV yang diselenggarakan di Kampus BPSDM Provinsi Maluku dan/ atau
difasilitasi di Kabupaten dan Kota se-Maluku.
i
DAFTAR ISI
BAB V P E N U T U P ....................................................................................... 21
ii
DAFTAR BAGAN DAN FORMULIR
DAFTAR BAGAN
DAFTAR FORMULIR
Formulir 5. Laporan Penjaminan Mutu Diklatpim Tingkat III dan Tingkat IV ....... 36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan diklat yang begitu kompleks ada tiga pilar yang
harus diperhatikan yaitu : Pengelola, Penyelenggara, Widyaiswara dan
Peserta Diklat. Keempatnya tidak bisa berdiri sendiri, keempatnya merupakan
bagian integral. Keempat bagian integral ini harus menunjukkan kualitas
tertentu sehingga sebuah diklat diharapkan outcomes (hasilnya) dapat
memiliki daya ungkit.
1
peserta diklat. Dengan demikian maka akan ada kesamaan persepsi yang
baik antara pengelola, penyelenggara, widyaiswara dan peserta Diklat.
B. Dasar Hukum
2
4. Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 24 Tahun 2017
tentang Pedomana Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon PNS
Golongan II;
5. Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 25 Tahun 2017
tentang Pedomana Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon PNS
Golongan III;
6. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 19 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III;
7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV;
8. Peraturan Gubernur Maluku Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Daerah
Provinsi Maluku.
C. Tujuan
3
D. Sasaran
E. Ruang Lingkup
4
BAB II
PENGORGANISASIAN
Bagan 1.
Struktur Organisasi BPSDM Provinsi Maluku
KEPALA BPSDM
Kepala Sub Bidang Pengelolaan Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang
Kelembagaan dan Tenaga Pengembangan Kompetensi Inti Pengembangan Kompetensi
Pengembangan Jabatan Administrasi Fungsional
U PTB
5
B. Pengertian Komite Penjamin Mutu Diklat
Anggota Komite Penjamin Mutu Diklat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
dan praktisi (Non Pegawai Negeri Sipil) yang memlliki kemampuan
melaksanakan penjaminan terhadap mutu diklat dengan persyaratan sebagai
berikut :
1. Mengerti dan pernah terlibat dalam penyelenggaraan diklat;
2. Kemampuan dalam pengelolaan Diklat Prajabatan dan/atau Diklat
Kepemimpinan;
3. Kemampuan dalam penguasaan substansi mata Diklat Prajabatan
dan/atau Diklat Kepemimpinan;
4. Kemampuan managerial untuk mereview dan menilai proses
penyelenggaraan diklat.
Jumlah anggota komite paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak
5 (lima) orang. Komite Penjamin Mutu Diklat dibagi menjadi 2 (dua) bidang
dengan tugas :
1. Bidang Manajemen Diklat melaksanakan penjaminan mutu diklat, khusus
pada tahapan perencanaan, persiapan dan penyelenggaraan diklat;
2. Bidang Kurikulum Diklat melaksanakan penjaminan mutu diklat, khusus
pada tahapan pelaksanaan dan pemantauan diklat.
6
Bagan 2
Struktur Organisasi Komite Pejamin Mutu Diklat
SEKRETARIS DAERAH
KEPALA BPSDM
7
BAB III
PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU DIKLAT
1. Tahap Perencanaan
a. Matriks Rincian Kerja Penyelenggara, Paket Uraian Tugas Panitia
Penyeleggara, Penjadwalan Kegiatan dan Pembiayaan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II dan III serta Diklat Kepemimpinan Tingkat III
dan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV;
b. Rapat koordinasi penyusunan rencana pelaksanaan program dan
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III serta Diklat
Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV meliputi: konfirmasi Jumlah
8
peserta, konfirmasi ke widyaiswara, perancangan sarana dan
prasarana, penyusunan master jadwal dan penjadwalan harian,
rencana pembiayaan, serta penentuan tempat Studi Lapangan Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III dan Lokasi Visitai dan
Benchmarking To Best Practice Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan
Tingkat IV.
2. Tahap Persiapan
a. Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III
1) Seleksi administratif calon peserta;
2) Pengajuan rencana penyelenggaraan ke LAN;
3) Penetapan peserta;
4) Persetujuan penyelenggaraan dan LAN;
5) Pemanggilan peserta;
6) Rapat koordinasi penyelenggaraan dengan Instansi asal peserta;
7) Penyiapan fasilitas diklat:
8) Penetapan Jadwal dan widyaiswara (pengajar);
9) Rekonfirmasi widyaiswara (pengajar);
10) Persiapan pembukaan (Rechecking);
11) Persiapan dan penyelesaian administrasi keuangan.
b. Diklat Kepemimpinan
1) AnaIisis Kebutuhan diklat;
2) Seleksi calon peserta;
3) Pengajuan rencana penyelenggaraan ke LAN;
4) Penetapan peserta;
5) Persetujuan penyelenggaraan dari LAN;
6) Pemanggilan peserta;
7) Rapat koordinasi penyelenggaraan dengan Instansi (khusus
Mentor);
8) Penyiapan fasilitas diklat
9) Penetapan Jadwal dan widyaiswara (pengajar);
10) Rekonfirmasi widyaiswara;
11) Persiapan pembukaan (Re-checking);
12) Persiapan dan penyelesalan administrasl keuangan.
9
3. Tahap Pelaksanaan dan Pemantauan
a. Pemantauan Umum Harian
1) Rekonfimiasi kesediaan mengajar;
2) Pengisian biodata widyaiswara (pengajar);
3) Keberadaan pendamping/pemandu proses belajar mengajar;
4) Pengisian daftar hadir peserta;
5) Kebersihan kelas;
6) Penyiapan ruang kelas dan kelengkapan kegiatan;
7) Penyiapan ruang diskusi dan kelengkapannya;
8) Ketersediaan bahan ajar untuk peserta;
9) Proses pembelajaran klasikal (di kelas);
10) Penggandaan bahan-bahan penugasan/latihan;
11) Perlengkapan kantor (ATK, komputer, photo copy);
12) Evaluasi Harian;
13) Penyiapan sarana olahraga dan perlengkapannya.
4. Tahap Evaluasi
a. Proses evaluasi diklat meliputi evaluasi atas peserta, hasil akhir
kelulusan, widyaiswara (tenaga pengajar), kinerja penyelenggara atau
panitia diklat dan penyusunan feed back.
10
b. Proses penyelesaian sertifikat kelulusan, meliputi piagam
penghargaan, pengisian STTP, pemberian kode registrasi,
penandatanganan Sertifikat dan penginputan data alumni.
c. Proses penyampaian laporan keseluruhan kegiatan pelaksanaan
program kepada Instansi Pembina Diklat (Lembaga Administrasi
Negara).
11
3. Penyusunan Laporan Penjaminan Mutu diklat dilaksanakan di Kampus
BPSDM Provinsi Maluku yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang
Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional.
12
10.Pengumpulan data tahap evaluasi, administrasi sertilikasi dan pelaporan
yang dikoordinasikan dan dikonfirmasi dengan penyelenggara dan
pegawai diklat BPSDM Provinsi Maluku.
11.Penjaminan mutu atas tahap evaluasi, administrasi sertifikasi dan
pelaporan di BPSDM Provinsi Maluku.
12. Rapat terakhir untuk menyimpulkan hasil penjaminan mutu dan
perumusan Laporan Penjaminan Mutu Diklat.
13. Penyampaian Laporan Penjaminan Mutu Diklat kepada Kepala BPSDM
Provinsi Maluku dalam media presentasi dan rapat.
Proses Penjaminan Mutu Diklat secara umum dapat diilhat di SOP dan Bagan
Alur Penjamin Mutu Diklat.
Pada setiap proses penjaminan mutu di setiap proses tahapan
penyelenggaraan diklat, Komite Penjamin Mutu Diklat melaksanakan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melakukan cek list pelaksanaan keterjadian proses, jangka waktu
pelaksanaan, penanggung jawab dan status penyelesalan setiap tahapan
penyelenggaraan diklat. Format cek list atas penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dapat dilihat di Formulir 1 dan format cek list atas
penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dapat dilihat di Formulir 2.
2. Memeriksa atau mengecek keberadaan dokumen penyelenggaraan diklat
dan memberikan catatan penjaminan mutu atas ketidaksesuaian
penyelenggaraan setiap tahapan diklat dengan aturan/Panduan yang
berlaku di Formulir 1 dan Formulir 2.
3. Memastikan dan mengecek proses penyelenggaraan diklat sesuai SOP
penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV.
4. Mengecek proses penilaian peserta diklat sesuai dengan format dan
metode penilaian yang terdapat pada Panduan Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dan/atau Panduan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan.
5. Mengecek proses evaluasi unsur diklat (pra dan pasca diklat) sesuai
dengan format dan unsur evaluasi yang terdapat pada Panduan
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III serta Diklat
Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV.
6. Mengecek proses administrasi penyeiesaian sertifikat kelulusan dan
proses pelaporan hasil penyelenggaran diklat ke Instansi Pembina
(Lembaga Administrasi Negara RI).
7. Menganalisa kecukupan, pendalaman dan kebenaran proses
penyelenggaraan setiap tahapan diklat.
8. Merumuskan masalah signifikan yang ditemukan selama proses
penjaminan mutu.
9. Merumuskan saran perbaikan kepada penyelenggara, pimpinan dan
pegawai diklat.
13
Bagan 3
Alur Proses Penjaminan Mutu Diklat
SK KEPALA BPSDM
PROVINSI MALUKU
KOMITE PENJAMIN
MUTU DIKLAT
RAPAT PERSIAPAN
PENYELENGGARAAN DIKLAT TAHUNAN
EVALUASI
(Penilaian, Sertifikat & Pelaporan)
PENYUSUNAN LAPORAN
PENJAMINAN MUTU DIKLAT
14
Bagan 4
SOP Pelaksanaan Penjaminan Mutu Diklat
15
16
17
BAB IV
PELAPORAN PENJAMINAN MUTU DIKLAT
18
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat setiap akhir tahun atau akhir kalender diklat dan
merupakan rekapitulasi/gabungan Laporan Penjaminan Mutu Diklat Partial
selama satu tahun yang berisi :
a. Pernyataan pelaksanaan penjaminan mutu diklat secara keseluruhan.
b. Pernyataan dasar hukum pelaksanaan penjaminan mutu diklat.
c. Pernyataan atas penjaminan mutu beberapa penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dan Diklat Kepemimpinan, yang meliputi perencanaan,
perslaoan, pelaksanaan dan pemantauan, evaluasi, administrasi
sertifikasi dan pelaporan,
d. Hasil penjaminan mutu diklat selama setahun yang disimpulkan dalam
penilaian baik atau cukup atau kurang sesuai dengan peraturan Kepala
LAN dan Panduan penyelenggaraan diklat yang digunakan dan
berlaku. Selain itu hasil tersebut juga menyampaikan temuan atau
masalah yang signifikan, berulang-ulang dan belum ditindaklanjuti
selama satu tahun kalender diklat.
e. Perumusan saran atas temuan atau masalah yang dirumuskan dalam
langkah-langkaah, dan diklasiflkasikan per Jenis diklat.
19
7. Pengesahan laporan Penjaminan Mutu Diklat, berupa penomoran dan
penandatanganan Laporan Penjaminan Mutu Diklat.
8. Penggandaan dan penjllid dan Laporan Penjaminan Mutu Diklat sesuai
kebutuhan.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
LAPORAN PENJAMINAN MUTU DIKLAT
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XV
DAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XX
Di - BPSDM PROVINSI MALUKU
Ambon, 15 November 2018
------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------
36
37
LAPORAN EVALUASI KOMITE PENJAMIN MUTU
TERHADAP PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN DIKLAT
KEPEMIMPINAN TINGKAT III DAN TINGKAT IV
Di - BPSDM PROVINSI MALUKU
TAHUN 2018
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas secara
ideal memerlukan suatu sistem yang dinamis. Sistem diklat yang dinamis
senantiasa membutuhkan data dan informasi akurat yang menggambarkan secara
nyata dan objektif untuk dijadikan acuan dalam peningkatan mutu lulusan diklat.
Diklat harus dipandang sebagai suatu sistem, dimana sistem dari pelatihan akan
terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan
pelatihan, sehingga pelatihan akan terlaksana secara sistematis, optimal dan
terpadu. Namun, nampaknya banyak lembaga-lembaga diklat pemerintah yang
belum melaksanakan diklat secara sistematis, optimal dan terpadu. Hal ini akan
mengakibatkan tidak bertemunya dua titik, antara tujuan yang diharapkan dengan
pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan, sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan antara tuntutan jabatan di organisasi dengan sumber daya
manusia yang dimiliki.
Organisasi baik di sektor publik maupun swasta telah menginvestasikan
anggaran yang besar untuk melaksanakan pelatihan, yang diharapkan dapat
meningkatkan kinerja organisasi sebagai nilai balikan investasi (return on
investment) dari program pengembangan pegawai ini. Dengan alokasi dana yang
besar tersebut, maka masyarakat dan para pemangku kepentingan kediklatan mulai
menyoroti efektifitas dan dampak penyelenggaraan diklat. Dengan kata lain,
masyarakat sampai saat ini belum merasakan dampak dan manfaat langsung dari
penyelenggaraan berbagai jenis diklat ini. Dampak langsung yang diharapkan
adalah makin baiknya tata kelola pemerintahan, meningkatnya kinerja pelayanan
publik, dan makin baiknya program-program peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Pendidikan dan pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran antara
pengalaman untuk mengembangkan pola perilaku seseorang dalam bidang
pengetahuan, ketrampilan atau sikap untuk mencapai standar yang diharapkan
(Robinson dalam Atmodiwirio, 2002:32). Siagian (2009:183), berpendapat bahwa
manfaat dari penyelenggaraan program pelatihan, antara lain : (1) peningkatan
produktivitas kerja organisasi , (2) terwujudnya hubungan yang serasi antara
atasan dan bawahan, (3) terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih
cepat dan tepat, (4) meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam
38
organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi, (5) mendorong
sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang
parsitipatif, (6) memperlancar jalannya komunikasi yang efektif dan (7)
penyelesaian konflik secara fungsional. Pendidikan dan pelatihan merupakan hal
penting yang harus dilakukan karena tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai akibat
dari perubahan situasi dan kondisi kerja.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam kegiatan pelatihan,
antara lain : (a) penentuan kebutuhan, (b) penentuan sasaran, (c) penetapan isi
program, (d) identifikasi prinsip – prinsip belajar, (e) pelaksanaan program, (f)
identifikasi manfaat dan (g) penilaian pelaksanaan program.
Keberhasilan suatu program diklat tidak hanya berdasarkan dan berhenti
pada aktivitas perencanaan yang telah menetapkan target dan capaian serta tujuan
tertentu, dan sudah dilaksanakannya program diklat tersebut. Namun, perlu upaya
– upaya lanjutan berupa kajian dan evaluasi agar pada masa yang akan datang
kualitas penyelenggaraan suatu pendidikan dan pelatihan akan dapat dilaksanakan
dengan lebih baik. Produk suatu proses pendidikan dan pelatihan adalah berupa
output atau alumni peserta pelatihan, sedangkan manfaat produk lebih lanjut
adalah berupa outcome, yaitu bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja
nyata seorang peserta diklat. Sebagai upaya mengetahui hasil atau manfaat nyata
suatu program pendidikan dan pelatihan maka perlu dilakukan evaluasi pasca
diklat, yaitu suatu upaya untuk mengetahui hasil atau manfaat nyata suatu program
pendidikan dan pelatihan.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil;
3. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 19 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat III;
4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 19 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat III;
5. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II;
6. Keputusan Kepala BPSDM Provinsi Maluku Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Komite Penjamin Mutu Diklat.
39
C. Maksud dan Tujuan
Evaluasi diklat merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh lembaga
diklat dengan maksud untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dan tingkat
capaian kinerja penyelenggaraan diklat. Kegiatan evaluasi ini mencakup obyek
evaluasi sebagai berikut : 1) kurikulum; 2) peserta; 3) widyaiswara; 4) pembiayaan
diklat; 5) sarana dan prasarana diklat; 6) penyelenggara; 7) bahan diklat; 8) metode
diklat; 9) jangka waktu diklat.
Merujuk pada maksud tersebut maka tujuan evaluasi diklat dapat
dikelompokkan menjadi dua kegiatan pokok yaitu: (a) evaluasi terhadap peserta
diklat, yang meliputi aspek sikap dan prilaku peserta yang meliputi unsur disiplin,
kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa, dan aspek penguasaan materi / akademis
berupa hasil ujian tertulis dan penilaian widyaiswara terhadap peserta. Hasil
evaluasi terhadap peserta ini akan menjadi penentu keputusan kelulusan peserta
dalam diklat tersebut, dan (b) evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan diklat
untuk mengetahui sejauhmana efektifitas penyelenggaraan diklat. Evaluasi ini
umumnya dilakukan terhadap kinerja widyaiswara / pengajar, evaluasi terhadap
pelayanan panitia, evaluasi terhadap sarana dan prasarana termasuk akomodasi
dan konsumsi selama diklat. Secara umum, evaluasi dalam tahapan ini ingin
mengetahui apakah peserta puas dengan kinerja penyelenggaraan diklat.
40
III. Hasil Evaluasi
41
b. Hasil evaluasi peserta menunjukkan bahwa Widyaiswara yang memberikan
materi pada penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Tahun 2018
adalah sangat baik
c. Hasil evaluasi terhadap pengelola dan penyelenggara dalam penyelenggaraan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Tahun 2018 adalah sangat baik
2. Saran
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV
yang akan datang, maka perlu disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
a. Perlunya dilakukan diseminasi terkait penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV, sehingga
calon peserta sejak dini lebih mempersiapkan diri untuk mengikuti Diklat;
b. Mentor, apabila diperbolehkan sebaiknya para alumni yang pernah mengikuti
Diklat Kepemimpinan Pola Baru;
c. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi selama proses habituasi dan
implementasi proyek perubahan peserta.
42
43