Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ide dasar Praktik Kuliah Lapangan Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar merupakan usaha untuk

mengembangkan wawasan mahasiswa secara akademik yang digali dari sumber realitas dinamika

kehidupan masyarakat. Pertimbangan teoritik dari ide ini adalah mahasiswa selama diruang kuliah

banyak bersentuhan dengan teori-teori syariah islam yang dibungkus dalam sebuah materi hukum

keluarga dengan pendekatan deduktif teoritik normetive dan akademik murni. Sementara teori-

teori yang didiskusikan banyak diangkat dari kenyataan empiris kehidupan dalam berkeluarga,

bermasyarakat yang sering bermunculan untuk dikritisi. Analisis atau bahkan pengambilan hukum

baru dengan istimbat hukum. Maka berdasarkan dinamika tersebut teori akan terus berkembang,

dari sinilah mahasiswa secara profesional diharapkan tidak hanya mampu menganalisis dinamika

kehidupan masyarakat secara teoritis, tetapi secara praktis empiris.

Hasil analisis empiris pada gilirannya dapat memberikan bekal bagi mahasiswa dalam

memberikan kontribusi dalam perubahan, pengembangan hukum, dan menyiarkan syariat islam

yang menjadi subjek garap / sasaran dan temuan-temuan yang diperoleh dalam kenyataan empiris

dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penguatan teori yang ada atau bahkan dapat

dirumuskan teori baru.

B. RENCANA KEGIATAN
Pola rencana kegiatan pada Praktek Kuliah Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di KUA

Tegalrejo adalah dengan observasi, analisa, mendiskusikan, melaksanakan, evaluasi dan

menyusun laporan. Adapun langkah realisasinya antara lain :


1. Mahasiswa mengikuti tutorial / penyampaian materi tentang KUA yang meliputi tugas dan

wewenang KUA, tugas pokok dan teknis pelaksanaan penghulu, materi munakahat dan

perwakafan.

2. Mahasiswa melakukan observasi terhadap blangko / formulir yang berkaitan dengan pernikahan

dan perwakafan.

3. Mahasiswa menyaksikan langsung prosesi akad nikah ataupun wakaf di KUA Kecamatan Sinjai

Selatan Kabupaten Sinjai.

4. Mahasiswa melakukan simulasi akad nikah dan wakaf.

5. Mahasiswa terjun langsung membantu petugas KUA dalam pemberian pelayanan pada masyarakat.

C. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan Umum

Setelah menjalani Praktek Kuliah Lapangan(PKL) selesai, Mahasiswa diharapkan menambah

wawasan empiris untuk mengembangkan teori yang didapat meningkatkan ketrampilan praktis

dalam dinamika hukum keluarga sesuai dengan syariat islam.

Tujuan Khusus

Kemampuan untuk mengenali dan memahami permasalahan dilingkup hukum keluarga.

Kemampuan untuk mengenal tugas dan wewenang KUA, tugas pokok penghulu.

Kemampuan untuk merancang atau mencari format baru dalam hukum keluarga.

Kemampuan untuk melaksanakan desain syariah islam yang berkaitan dengan masalah hukum

keluarga, sebagaimana materi dalam PKL.

Kemampuan untuk mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan progam jurusan Manajemen

Dakwah.
Manfaat PKL

Bagi Mahasiswa.

Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar dilapangan sesuai dengan disiplin ilmu yang

dipelajarinya.

Bagi Lembaga.

Lembaga (KUA kecamatan Sinjai Selatan) dapat membantu mentransformasikan ilmu kepada

mahasiswa dengan beberapa permasalahan yang ditangani lembaga. Berikut juga tidak menutup

kemungkinan lembaga mendapat bantuan tenaga lapangan yang dapat membantu lembaga dalam

bekerja menjalankan tugas.

D. METODE KEGIATAN
Metode kegiatan yang digunakan dalam Praktik Kuliah Lapangan (PKL) ini adalah sebagai

berikut :

1. Kuliah / penyampaian materi di lokasi PKL oleh petugas KUA.

Dalam penyampaian materi dilokasi PKL ini, mahasiswa di ajarkan mengenal tugas dan wewenang

KUA, Tugas pokok dan teknis pelaksanaan tugas penghulu, struktur organisasi, materi seputar

munakahat dan wakaf.

2. Tanya Jawab.

Setelah penyampaian materi selesai, diadakan sesi tanya jawab dimana mahasiswa bosa

menyampaikan hal-hal yang dianggap kurang jelas.

3. Simulasi.

Setelah mahasiswa diberi materi mengenai hal-hal berikut diatas, mahasiswa diberikan

kesempatan melakukan simulasi/ praktek berdasarkan materi yang telah disampaikan. Adapun
simulasi yang dilakukan meliputi prosedur pernikahan sampai akad nikah serta prosedur

perwakafan.

4. Penyusunan Laporan Kegiatan selama PKL.

Setelah mahasiswa selesai melakukan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) selama 2 bulan, Mahasiswa
diwajibkan menyusun laporan tentang seluruh kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kuliah
Lapangan (PKL) secara individu.

E. SISTEMATIKA KEGIATAN

Laporan Praktek Kuliah Lapangan(PKL) yang disusun secara individu terdiri dari empat

bab, yaitu:

Bab pertama yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang kegiatan, rencana kegiatan,

tujuan dan manfaat kegiatan dan sistematika laporan.

Bab kedua yaitu mengenai gambaran umum Lokasi Praktek Kuliah Lapangan (PKL) yang

meliputi letak geografis lokasi PKL, struktur organisasi serta tugas dan wewenangnya.

Bab ketiga berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dilokasi Praktek Kuliah Lapangan(PKL)

yang meliputi bentuk dan waktu kegiatan.

Bab keempat yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran / rekomendasi. Disamping

itu, laporan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi contoh berkas-berkas dan formulir

yang berkaitan dengan pernikahan dan wakaf.


BAB II

PEMBAHASAN

KUA Kecamatan Sinjai Selatan merupakan instansi terdepan Kementerian Agama dalam

melaksanakan tugas Urusan Agama Islam di tingkat kecamatan. Tidak tertumpu hanya pada

pencatatan nikah dan rujuk saja, tetapi juga pembinaan kehidupan beragama, khususnya beragama

Islam baik secara vertical maupun sektoral di bawah pimpinan koordinasi Camat/Kepala Wilayah.

Sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman, maka porsi dan volume pembinaan kehidupan beragama

Islam hampir menyamai pecatatan nikah dan rujuk. Adanya BAZIS, Dewan Masjid Indonesia,

TKA/TPA/MDA, P2A, PHBI, dan sebagainya sebagai indikasi syaratnya beban tugas KUA

Kecamatan. Untuk itu diperlukan sekali aparat yang mumpuni, karena KUA masa kini sangat

berbeda dengan KUA beberapa tahun yang lalu.

A. Letak Geografis

1. Gambar Umum Kecamatan Sinjai Selatan.

a. Batas-batas wilayah:

Utara : Kecamatan Sinjai Timur

Selatan : Kecamatan Tellulimpoe.

Timur : Kecamatan Sinjai Borong.

Barat : Kecamatan Bulupoddo.

b. Pemerintahan

Daerah Kecamatan Sinjai Selatan berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Selatan No.

46/KTPS/1985 terdiri atas satu kelurahan dan enam desa yaitu: Kelurahan Sangiasseri, Desa

Songing, Desa Polewali, Desa Puncak, Desa Talle, Desa Aska dan Desa Palangka.
2. KUA Kecamatan Sinjai Selatan

a. Kantor

Kantor KUA Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai berlokasi di Jalan Persatuan Raya

no. A 7

b. Tanah.

Tanah KUA Kecamatan Sinjai Selatan seluas 400 m, ditempati berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 4 April 1989 No. 292/SK/HP/BPN/1989 diberikan kepada

Kantor Kementerian Agama kabupaten Sinjai sebagai Hak Pakai untuk jangka waktu selama tanah

dipergunakan.

c. Gedung.

Gedung KUA Kecaamatan Sinjai Selatan luasnya 7 m X 13 m = 91 m dibangun pada hari

Sabtu tanggal 4 Maret 1978 nama Proyek Pembangunan Sarana Kehidupan Beragama Kabupaten

Sinjai bagian pembanguan Balai Nikah dan Penasehatan Perkawinan di Kecamatan Sinjai Selatan

Kabupaten Sinjai dengan biaya sebesar Rp 4. 225. 000,-. Kemudian pada tahun anggaran

1995/1996 mendapat DIPA APBN Proyek Peningkatan Balai Nikah Kecamatan Sinjai Selatan.

KUA Kecamatan Sinjai Selatan terdiri dari beberapa ruang di antaranya : Ruang Kepala

Kantor, Ruang Tamu, Ruang Nikah, Ruang Kerja, Ruang BP4-PPAI, Mushola, Koridor untuk

parker sepeda motor, kamar mandi, dapur, dan gudang.

B. Struktur Organisasi

KUA Kecamatan Sinjai Selatan berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama.

Struktur organisasi KUA Kecamatan Sinjai Selatan terdiri atas seorang kepala dan empat orang

staf yang terdiri dari seorang yang bergerak di bidang Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah,
seorang di bidang Pengadministrasi Zakat dan Wakaf, seorang di bidang Pengadministrasi Binwin

dan Kemitraan, dan seorang di bidang Pengadministrasi DOKTIK. Secara struktural dapat dilihat

sebagai berikut :

C. Tugas dan Wewenang

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sinjai Selatan berkedudukan di wilayah

kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai

yang dikoordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan

Agama Islam.

Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Kementerian Agama Kabupaten / Kota di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah kecamatan

sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama Tahun 2001. Tugas yang dimaksud adalah :

1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi.

2. Menyelenggarakan surat-menyurat, pengurusan surat, kearsipan, pengetikan dan rumah tangga

kantor urusan agama kecamatan.

3. Melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf, baitul

maal, dan ibadah special, kependudukan dan keluarga sakinah sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan Direktur Jenderal Bimbingan Islam dan penyelenggaraan haji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

D. Struktur dan Tugas Kepegawaian

1. Personal

Karyawan berjumlah lima orang, terdiri atas seorang kepala dan empat orang staf yang terdiri

dari seorang yang bergerak di bidang Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah, seorang di bidang
Pengadministrasi Zakat dan Wakaf, seorang di bidang Pengadministrasi Binwin dan Kemitraan,

dan seorang di bidang Pengadministrasi DOKTIK.

2. Pembantu PPN

Sesuai dengan SK Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sinjai Nomor

30/KTPS/ (tanggal 27 September 1990), Pembantu PPN di Kecamatan Sinjai Selatan ada tujuh

orang. Salah satu desa tidak mempunyai Pembantu PPN dan dilaksanakan oleh Imam Desa

setempat.

3. Struktur Tugas

a. Struktur KUA Kecamatan Sinjai Selatan

1) Kepala KUA bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kotamadya

Yogyakarta dalam Binaan Kasi Urais.

2) Pegawai/Staf KUA Kecamatan Sinjai Selatan bertanggung jawab kepada kepala KUA Sinjai

Selatan.

b. Tugas Kepala KUA Kecamatan Sinjai Selatan

1) Melaksanakan Tugas Kementerian Agama dalam Urusan Agama Islam di wilayah Kecamatan

Sinjai Selatan.

2) Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas Kantor Urusan Agama Kecamatan

Sinjai Selatan.

3) Mengawasi dan mencatat Peristiwa Nikah dan Rujuk.

4) Melaksanakan tugas koordinasi dengan Penilik Pendidikan Agama Islam, Penyuluh Agama Islam,

Penyuluh Agama Islam dan kerja sama dengan instansi terkait.

5) Pembinaan kehidupan beragama, dan kerukunan hidup beragama di wilayah Kecamatan Sinjai

Selatan.
6) Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan.

7) Melaksanakan Tugas sebagai PPAIW, Ketua BP4, Ketua BKM, Ketua LPTQ, membina P2A,

BAZIS, P3N, Penyuluh Agama Islam, DMI, PKR, MDI, BADKO, TPA/TKA/MDA/Tamir

masjid dan sebagainya.

c. Uraian Tugas Staf KUA

1) Melaksanakan Administrasi dan Tata Usaha Kantor dengan sistem Arsip Dinas.

2) Bertanggung jawab keluar masuk alat tulis kantor.

3) Memelihara inventaris kantor.

4) Mendokumentasikan kegiatan dan rapat dinas KUA.

5) Mengelola Perpustakaan KUA.

6) Bertanggug jawab terhadap keamanan, kebersihan, dan keindahan kantor secara umum.

7) Melayani bagi orang yang akan masuk agama Islam.

8) Membuat daftar urut kepangkatan, daftar hadir pegawai dan file pegawai.

d. Penghulu dan P3N, wakil Kepenghuluan

1) Memeriksa laporan nikah.

2) Mengawasi dan mencatat peristiwa nikah.

3) Menulis akta nikah dan kutipannya.

4) Membina pembantu PPN (P3N).

5) Memelihara dan bertanggung jawab berkas model NB dan lampirannya.

6) Menulis papan agenda nikah.

7) Meyimpan dan bertanggung jawab buku NTCR sebagai arsip In Aktif.

8) Melayani duplikat Akta Nikah dan Rujuk.

e. Staf Urusan Bimbingan Perkawinan


1) Mengerjakan dan membina administrasi BP4 Kecamatan Sinjai Selatan.

2) Membuat laporan BP4.

3) Menangani pengumpulan infaq seribu rupiah.

4) Melayani rekomendasi nikah.

5) Bendaharawan khusus KUA Kecamatan Sinjai Selatan

6) Melaksanakan Pembinaan Kaum dan Rois se-Kecamatan Sinjai Selatan

7) Melayani legalisir photocopy kutipan Akta Nikah dan Rujuk.

8) Mengelola kesejahteraan kantor.

9) Koordinasi Penyuluhan Agama Kecamatan Sinjai Selatan

f. Staf Urusan Kemasjidan

1) Melakukan Kunjungan dan Pembinaan ke Masjid, Langgar, dan Mushola.

2) Membuat laporan F.3 sampai F.15 dan laporan insidentil.

3) Mencatat dan membina kegiatan zakat, infak, shodaqoh.

4) Membuat data tempat ibadah.

5) Membantu menangani pengumpulan infak seribu rupiah.

6) Mengadakan kujungan dan pembinaan kepada TPA/TKA/MDA.

7) Mengatur surat-surat keluar.

8) Mengurusi dan bertanggung jawab tentang kemakmuran, keindahan, kebersihan, dan kerapihan

kantor.

g. Staf Urusan Wakaf

1) Mencatat, melayani, dan membina perwakafan tanah milik.

2) Membuat laporan perwakafan.

3) Mengerjakan dan mengirim pengumuman wakaf.


4) Membantu melayani masuk Islam.

5) Mengurusi dan bertanggung jawab terhadap kebersihan, keindahan halaman belakang dan depan

KUA.

6) Membantu melayani legalisir photocopy Kutipan Akta Nikah dan Rujuk.

7) Membantu memelihara inventaris kantor KUA.

h. Staf Pembantu Umum

1) Membantu meneliti persyaratan laporan nikah.

2) Menulis Akta Talak dan Cerai.

3) Menyimpan SKT3 dan Penetapan PA sebagai arsip aktif.

4) Megerjakan Tabayyun keluar/masuk Nikah, Talak, Rujuk.

5) Mengerjakan setor uang NR. ke Giro Pos setiap dua minggu sekali.

6) Membantu melayani Duplikat Nikah dan Rujuk.

7) Membuat Laporan Kepenghuluan dan Keuangan.

8) Mengirim Akta Nikah ke Pengadilan Agama.

9) Membantu memeriksa Buku NTCR model NA dan lampirannya.

E. Kegiatan KUA Kecamatan Sinjai Selatan

Kegiatan di KUA Sinjai Selatan meliputi admisnistrasi, dokumentasi, dan statistik.

Pelayanan :

Legalisasi copy kutipan akta nikah, talak, cerai, dan rujuk.

Rekomendasi permohonan bantuan masjid.

Masuk Islam dan pindah agama.

Ketata-Usahaan
Arsip Dinamis.

Pengendalian kebutuhan ATK.

Pengaturan cuti.

Surat menyurat.

Presensi hadir dan pulang.

Kerumah-Tanggaan

Inventarisasi.

Kebersihan dan keindahan.

Keamanan.

Kepegawaian

DP3.

Kenaikan pangkat.

Kenaikan gaji berkala.

Data kepegawaian dalam file masing-masing.

Kepenghuluan

Pelayanan :

Pemberian blanko nikah melalui Pembantu PPN.

Permintaan nikah di luar Balai Nikah selama memenuhi peraturan perundangan dikabulkan.

Membimbing wali untuk menikahkan sendiri.

Menyerahkan buku kutipan akta nikah langsung setelah pelaksanaan nikah.

Menyediakan diri/membantu menyampaikan khutbah nikah atau melaksanakan ijab apabila diminta

oleh wali.

Pemeriksaan :
Memeriksa berkas persyaratan administratif.

Memeriksa wali sesuai dengan syariat Islam.

Penyaksian penandatanganan model NB pihak yang berkepentingan.

Jawaban atas permintaan waktu pelaksanaan nikah bedolan.

Pengawasan :

Memeriksa keberadaan dan keabsahan pihak-pihak yang bersangkutan dengan rukun nikah.

Memeriksa mahar atau maskawin.

Mengawasi pelaksanaan ijab qabul.

Mencatat hasil pengawasan ke dalam daftar yang disediakan.

Pencatatan :

Mencatat dalam akta nikah rangkap dua setelah pelaksanaan ijab qabul.

Mengirim satu buku akta nikah/rangkapnya setelah isinya penuh ke Pengadilan Agama Kabupaten

Sinjai.

Mengirim tabayyun dan memberikan catatan kaki.

Pelaporan :

Kegiatan pengawasan, pencatatan nikah/rujuk dan penyetoran kenangan selalu dilaporkan dengan

tertib.

Penyetoran :

Biaya pencatatan nikah disetorkan melalui Giro Pos, dua minggu sekali setiap tanggal 14 dan 28

kecuali kalau jumlah nikahnya kecil/sedikit, sebulan sekali.

Sebelum uang disetorkan disimpan dalam berkas KUA.

Penyetoran ke Kas Negara mempergunakan blanko BSP dan biaya bedolan melalui Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Sinjai.


Penyimpanan :

Akta Nikah, Talak, Cerai, dan Rujuk sebagai arsip aktif.

Berkas laporan nikah sebagai arsip in aktif dijilid tiga bulan sekali.

Pasangan Akta Nikah (satu buku) dikirim ke Pengadilan Agama Kabupaten Sinjai.

Stock Blanko :

Stock Blanko dilaporkan setiap tiga bulan sekali.

Disimpan di almari tersendiri dan pengeluaran mempergunakan ekspedisi/buku tersendiri/khusus.

Peyuluhan :

Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, Kompilasi Hukum Islam, Hukum Munakahat dan

lain-lain di masyarakat melalui berbagai cara, antara lain :

Bulan Bakti LKMD.

Penasehat calon manten melalui BP4 Kecamatan Sinjai Selatan.

Kegiatan lintas sektoral.

Pengajian, PHBI, dan Remaja Masjid.

Rakordasi Ketua RW.

Penetapan ibu-ibu pengurus RW perbulan.

Pembekalan Kader DBKS.

Kemasjidan, Zakat, Wakaf, dan Ibadah Sosial Kemasjidan.

Mengfungsikan BKM Kecamatan dengan mengadakan pertemuan dengan Tamir Masjid se-

Kecamatan Sinjai Selatan

Mengikutsertakan tamir masjid dalam berbagai kesempatan penataran.

Mengikuti lomba masjid teladan tingkat Kabupaten Sinjai.

Kerjasama :
Sertifikat tanah wakaf.

Bersama DMI Cabang Sinjai Selatan

TPA dan TKA.

Bersama Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tegalrejo, menyusun daftar mubaligh/mubalighah.

Dengan DMI dan P2A Kecamatan Tegalrejo membentuk PHBI Kecamatan Sinjai Selatan

Zakat :

Sentralisasi pembagian zakat fitrah dengan kurban lewat PHBI Kecamatan.

Keseragaman pembagian zakat fitrah dan daging kurban.

Membentuk pegurus BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh) Kecamatan Sinjai Selatan

Infaq Ramadhan :

Setiap bulan Ramadhan KUA Kecamatan Sinjai Selatan melaksanakan pengumpulan infaq

Ramadhan RP 1. 000,- dari karyawan instansi dan lembaga pendidikan yang berlokasi di wilayah

Kecamatan Sinjai Selatan. Infaq Ramadhan kemudian disetorkan ke Menteri Agama melalui

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai.


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. BENTUK KEGIATAN

Langkah terealisasinya metode dan strategi kegiatan yang dilaksanakan dalam Praktek

Kuliah Lapangan (PKL) ini adalah memunculkan kegiatan yang nyata. Dengan cara mahasiswa

datang dan terjun langsung ke lokasi PKL, guna mengetahui secara detail mengenai seluk beluk,

tugas dan wewenang KUA ( Kantor Urusan Agama) kecamatan Sinjai Selatan. Dalam hal ini,

mahasiswa digembleng beberapa materi yang wajib dan sudah disusun rapi sesuai dengan prosedur

yang sudah disepakati lembaga dan kampus.

Adapun materi yang didapat mahasiswa dari Praktek Kuliah Lapangan (PKL) di KUA

Kecamatan Sinjai Selatan antara lain :

MATERI MUNAKAHAT / PERKAWINAN

A. PROSEDUR PENDAFTARAN NIKAH

1. Datang ke Kantor Desa/kelurahan:

a. Surat keterangan untuk nikah (model N-1).

b. Surat keterangan asal-usul (model N-2).

c. Surat persetujuan mempelai (model N-3).

d. Surat keterangan orang tua (model N-4).

e. Surat keterangan kematian suami/istri bagi janda/duda (model N-5)

f. Surat pengantar untuk suntik imunisasi TT-1 bagi calon istri.

g. Kelengkapan yang harus dibawa :

1) Pengantar dari RT/RW dukuh.

2) Foto Copy KTP, akta kelahiran, ijazah terakhir,

3) Foto Copy surat nikah orangtua bagi calon istri(anak pertama).


4) Pas foto 3 x 4( 1 Lembar ).

2. Calon istri ke puskesmas/ dokter/ RS :

a. Untuk mendapat suntik TT-1.

b. Imunisasi TT-2 dapat diperoleh dimana saja dengan menunjukkan imunisasi TT-1.

3. Calon suami ke KUA di Kecamatan yang mewilayahi untuk meminta pengantar/ rekomendasi

nikah.

4. Calon suami dan istri bersama wali datang ke KUA Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal

calon istri:

a. Membawa surat-surat :

1) Sang tua semua berkas daari kantor desa/kelurahan.

2) Surat izin orangtua bagi calon mempelai yang belum berumur 21 tahun ( model N-5), hal ini

dilakukan karena berkaitan dengan penasihatan perkawinan yang akan diberikan dimana pada

umumnya calon mempelai yang berusia dibawah 21 tahun emosinya cendrung labil.

3) Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi calon suami yang belum berumur 19 tahun dan calon istri

yang belum berumur 16 tahun. Bagi calon mempelai dibawah umur tersebut yang belum mendapat

surat dispensasi nikah dari Pengadilan Agama maka KUA akan mengeluarkan surat keterangan

model N-9.

4) Untuk pernikahan campuran (berbeda kewarganegaraan), maka bagi calon mempelai yang

berkewarganegaraan asing harus mendapat izin dari kedutaan Besar Negaranya yang ada di

Indonesia dengan melampirkan paspor/visa. Setelah daftar pemeriksaan nikah sudah tidak ada

yang direvisi, maka para pihak menandatanganinya.

5) Akta cerai asli dari Pengadilan Agama bagi janda atau duda.

6) Izin dari Pengadilan Agama bagi yang berpoligami.


7) Izin pejabat/atasan bagi anggota TNI/POLRI.

8) Dispensasi camat bagi pernikahan yang kurang dari 10 hari sejak memberitahukan kehendak nikah.

9) Foto Copy surat keterangan kartu imunisasi TT-1.

10) Fotocopy pas foto ukuran 2x3 sebanyak 5 lembar berwarna berlatarbelakang biru muda.

11) Surat keterangan tidak mampu bagi yang tidak mampu dari kepala desa/lurah.

b. Memberitahukan kehendak nikah.

c. Pemeriksaan nikah.

d. Membayar biaya pencatatan nikah.

e. Pengumuman kehendak nikah,

f. Mengikuti suscatin dan penasihatan oleh BP4.

g. Pencatatan nikah.

5. Pelaksanakan akad nikah

a. Upacara nikah dilakukan dibalai nikah KUA.

b. Atas permintaan calon pengantin dan atas persetujuan PPN, akad nikah dapat dilakukan diluar

balai nikah (KUA).

Bagi calon mempelai yang ingin menikah diluar wilayahnya, maka:

Untuk laki-laki: harus ada surat rekomendasi nikah dari KUA di tempat tinggalnya.

Untuk wanita: harus ada surat pengantar numpang nikah dari KUA di tempat tinggalnya.

c. Setelah akad nikah dilaksanakan, maka akan dicatatkan dalam akta nikah dan mempelai berhak

atas kutipan akta nikah dengan model NA, kutipan akta nikah warna merah hati untuk suami dan

hijau tua untuk istri.


B. PROSESI PELAKSANANAKAN AKAD NIKAH

Prosesi pelaksanaan nikah (ijab qobul) dimulai dengan menghadirkan kedua calon mempelai,

wali, dua orang saksi penghulu dan pegawai pencatat nikah. Setelah semuanya siap, acara akad

nikah dipandu oleh penghulu dengan rangkaian acara:

a. Pembukaan.

b. Pembacaan berita acara pernikahan atau pemeriksaan ulang data-data kedua calon mempelai, wali

dan dua orang saksi.

c. Pembacaan syahadat yang dipimpin oleh penghulu diikuti oleh kedua mempelai dan seluruh

hadirin.

d. Penyerahan maskawin tanpa berjabat tangan .

e. Khutbah nikah yang disampaikan oleh ketua KUA atau orang yang bertugas sekaligus pembacaan

syahadat.

f. Akad nikah yang diucapkan oleh wali atau penghulu sebagai wali hakim mempelai wanita kepada

calon mempelai pria dengan ucapan :

Ananda..(nama mempelai laki-laki)...kemudian mempelai laki-laki menjawabsaya

saya nikahkan engkau(nama mempelai laki-laki) dengan..(nama mempelai wanita) dengan

maskawin( sebutkan maskawin) dibayar tunai.

Kemudian mempelai laki-laki menjawab:

saya terima nikahnya(nama mempelai wanita) dengan maskawin tersebut dibayar tunai

g. Pembacaan doa.

h. Pembacaan atau penandatanganan sighat talik talak.

i. Penutup.

j. Penyerahan buku nikah.


C. SEPUTAR TAKLIK TALAK
Tugas KUA terhadap talik talak hanya sebatas mengawasi. KUA memberikan kebebasan

kepada pasangan suami-istri apakah dalam akad nikahnya akan mengucapkan shigat talik talak

ataupun tidak, karena pada dasarnya talik talak merupakan kesepakatan antara suaami dan istri.

Namun pihak KUA biasanya menyarankan agar suami mengucapkan shigat talik talak karena

pengucapan shigat talik talak ini akan lebih melindungi hak-hak istri. Di samping itu, antara

mengucapkan shighat talik talak dan tidak dalam suatu pernikahan akan menimbulkan implikasi

akibat hukum yang berbeda ketika nantinya terjadi perceraian.

Jika dalam pernikahan suami mengucapkan shighat ta;lik talak maka jika suatu saat terjadi

istri menggugat cerai suaminya dengan salah satu alasan seperti yang tersebut dalam talik talak,

maka talak yang akan jatuh adalah talak raji dimana suami-istri tetap dalam rujuk selama masa

iddah. Namun jika dalam pernikahan suami tidak mengucapkan shighat taklik talak, maka jika

suami suatu saat istri menggugat cerai suaminya maka talak yang akan jatuh adalah talak bain

sughra dimana untuk dapat kembali rujuk, suami-istri harus melakukan akad nikah lagi.

D. PENDAFTARAN NIKAH SETELAH TERJADI AKAD NIKAH

Pendaftaran nikah yang dilakukan setelah terjadinya akad nikah tidak dapat dilaksanakan

karena KUA tidak bersedia hanya karena sekedar mencatat suatu pernikahan tanpa mengetahui

bukti yang kongkrit. Jika pasangan yang telah melaksanakan akad nikah ingin mencatat

pernikahannya, maka keduanya harus menikah ulang dihadapan petugas KUA dan baru setelah itu

KUA akan mencatatnya.

E. PETUGAS KUA BERKAITAN DENGAN PUTUSAN/PENETAPAN PENGADILAN


AGAMA
Tugas KUA yang berkaitan dengan pencatatan nikah yang di Isbatkan oleh Pengadilan

Agama adalah mengeluarkan duplikat akta nikah sebagai pengganti kutipan akta nikah.

Sedangkan terhadap putusan cerai yang dikeluarkan oleh pengadilan Agama, KUA tempat

pencatatan nikah bertugas:

a. Menerima tabayun dari Pengadilan Agama.

b. Memberi catatan di akta nikah bahwa pasangan tersebut telah bercerai .

c. Mencatat dibuku pendaftaran cerai atau talak.

d. Melaporkannya ke Departemen Agama

F. BERBAGAI FORMULIR YANG BERKAITAN DENGAN NIKAH

Berbagai macam formulir yang berkaitan dengan nikah adalah sebagai berikut:

1. Model N-1 : surat keterangan untuk nikah

2. Model N-2 : Surat keterangan asal-usul calon mempelai.

3. Model N-3 : Surat persetujuan mempelai.

4. Model N-4 : Surat keterangan tentang Orang tua.

5. Model N-5 : Surat izin Orang Tua .

6. Model N-6 : Surat keterangan kematian suami atau istri.

7. Model N-7 : Pemberitahuan kehendak nikah.

8. Model N-8 : Kekurangan syarat nikah .

9. Model N-9 : Penolakan nikah.

10. Model N-10 :Formulir untuk pembantu pegawai pencatat nikah yang akan menikahkan
berlaku di luar Sulawesi.
11. Model N : Akta nikah.

12. Model NB : Daftar pemeriksaan nikah.

13. Model NC : Pengumuman kehendak nikah.


14. Model ND : Pemberitahuan nikah kepada Pengadilan Agama

Formulir nikah dapat dilihat dalam lampiran.

Anda mungkin juga menyukai