Anda di halaman 1dari 66

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 517 TAHUN 2001


TENTANG
PENATAAN ORGANISASI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat di


bidang perkawinan dan pengembangan keluarga sakinah dipandang
melaksanakan penataan organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 200 tentang Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tenting
Kedudukan, Tugas, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2001 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 1981 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi, Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota dan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Teknis Keagamaan Departemen Agama;
5. Keputusan Peraturan Menteri Agama Nomor 337 Tahun 2000 tentang
Penghapusan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi, Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, Pengadilan
Agama, Kantor Urusan Agama, Madrasah Tsanawiyah Negeri dan
Madrasah Ibtidaiyah Negeri di lingkungan Provinsi Timor Timur;
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Agama;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 111 Tahun 2001 tentang Perubahan
Nomenklatur 1 (satu) Kantor Urusan Agama Kecamatan dan Pembentukan
111 (seratus sebelas) Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam


Surat Nomor 295/M.PAN/11/2001 tanggal 9 Nopember 2001;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG PENATAAN


ORGAN ISASI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN.

BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Kantor Urusan Agama Kecamatan berkedudukan di wilayah kecamatan dan bertanggung
jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yang dikoordinasi
oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan Agama
Islam;
(2) Kantor Urusan Agama Kecamatan dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 2
Kantor Urusan Agama Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah
kecamatan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kantor Urusan Agama
Kecamatan menyelenggarakan fungsi:
a. menyelenggarakan statistik dan dokumentasi;
b. menyelenggarakan surat menyurat, pengurusan surat, kearsipan, pengetikan dan rumah
tangga Kantor Urusan Agama Kecamatan;
c. melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf,
baitul maal dan ibadah sosial, kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam dan Penyelenggaraan Haji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4
Kantor Urusan Agama Kecamatan terdiri dari:
a. Kepala;
b. Pelaksana, sesuai dengan kebutuhan rasional dengan tugas: penyelenggaraan
statistik, dokumentasi, surat menyurat, pengurusan surat, kearsipan, pengetikan dan
rumah tangga Kantor Urusan Agama Kecamatan; bimbingan dan pelayanan nikah dan
rujuk; pengurusan dan pembinaan kemasjidan, zakat, wakaf, ibadah sosial dan baitul maal;
pengembangan keluarga sakinah dan kependudukan, sesuai dengan kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan. Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 5
(1) Pembentukan Kantor Urusan Agama di suatu kecamatan ditetapkan oleh Menteri
Agama setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
(2) Pembentukan Kantor Urusan Agama Kecamatan dilakukan menurut keperluan dengan
memperhatikan jumlah pemeluk agama Islam yang hams dilayani;
(3) Apabila dipandang perlu dalam rangka pelaksanaan tugas, Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi/setingkat dapat menetapkan bahwa tugas suatu Kantor
Urusan Agama meliputi 2 (dua) Kecamatan atau lebih.

Pasal 6
Sejak berlakunya Keputusan ini Kantor Urusan Agama Kecamatan di lingkungan
Departemen Agama adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini dan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Keputusan ini.

BAB II
TATA KERJA

Pasal 7
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Kantor Urusan Agama
dengan instansi vertikal Departemen Agama lainnya maupun antara unsur Departemen di
Kecamatan dengan unsur Pemerintah Daerah;

Pasal 8
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan bertanggung jawab memimpin bawahannya
masing-masing, serta memberikan pedoman, bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya.

Pasal 9
Sebagai bawahan, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan wajib mengetahui dan mematuhi
atasannya dan melaporkan basil pelaksanaan tugasnya kepada atasan

Pasal 10
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota yang membawahinya untuk selanjutnya disusun dan
diolah sebagai laporan berkala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai