Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya dalam Bab I. pada tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Strategi penyuluh Agama

Islam dalam menjalin kerukunan ummat terhadap suku Nias dan suku Bugis di

Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli tengah. Apa faktor

penghambat yang dihadapi penyuluh agama Islam dalam menjalin kerukunan

ummat beragama suku Nias dan suku Bugis di desa Hajoran kecamatan pandan

kabupaten Tapanuli Tengah. Apa faktor pendukung penyuluh agama Islam dalam

menjalin kerukunan ummat beragama suku Nias dan suku Bugis di desa Hajoran

kecamatan pandan kabupaten Tapanuli Tengah. Bagaimana pandangan

masyarakat suku Bugis dan suku Nias tentang kerukunan umat beragama.

A. Bagaimana Strategi penyuluh Agama Islam dalam menjalin kerukunan

ummat terhadap suku Nias dan suku Bugis

Penyuluh Agama Islam bidang KUB (Kerukunan Umat Beragama) dalam

menjalin Kerukunan umat beragama antar suku nias dan bugis di

Kelurahan Hajoran, dilakukan sejalan dengan fungsi kepenyuluhan yang

dimilikinya, yaitu fungsi informatif dan edukatif, fungsi konsultatif, serta

fungsi advokatif. Fungsi-fungsi tersebut dimanifestasikan dalam berbagai

kegiatan kepenyuluhan secara berkesinambungan dengan berbagai metode

seperti ceramah, diskusi, konseling dan advokasi.


Dalam menjalankan perannya tersebut, ada tiga jenis kategori peran yang

dijalankan Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama

(KUB) dalam menanamkan nilai toleransi sebagai upaya membina

kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Jasinga, yaitu

1. Menguasai Lokasi dan Karakter Masyarakat

2. Kerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

Dalam hal ini Strategi Penyuluh Agama dalam Menjalin kerukunan Umat

akan sangat terbantu karena berkerja Sama dengan Forum Kerukunan

Umat Beragama (FKUB) karna Memang FKUB menekuni di bidang

tersebut adapun kerja sama yg di lakukan Ialah :

1. Gotong Royong

2. Kegiatan Sosialisasi

3. Bimbingan Kerohanian

4. Pertemuan Rutin dan Musyawarah


B. faktor penghambat yang dihadapi penyuluh agama Islam dalam menjalin

kerukunan ummat beragama Suku Nias dan Bugis

Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) dalam

menjalin kerukunan ummat beragama Suku Nias dan Bugis Di kelurahan

Hajoran pasti menemukan hambatan dalam menjalankan perannya

tersebut. Berkaitan dengan hal itu disampaikan Ustadz Salahuddin Lubis

selaku Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) di

Kelurahan Hajoran sebagai berikut:

“Kalau hambatan yang saya rasakan sendiri dalam menjalankan peran

sebagai Penyuluh Agama Islam bidang (KUB) itu ada beberapa shal yang

sangat pooko 1 minimnya pendidikan, 2 Rendahnya kesadaran Masyarakat,

3. kenakalan remaja. Dar8 permasalah tersebut terkadang Agak lama dalam

menyelesaikan suatu permasalah tersebut. Apalagi di desa Hajoran sendiri

cukup banyak Warganya dan disamping itu kegiatan saya juga sebagai

seorang Imam disalah satu masjid di kelurahan Hajoran, tetapi sebagi

seorang penyuluh Agama kita tetap harus Profesional dalam menjalankan

Pekerjaan dan harus amanah dalam melaksanakannya"

Pernyataan di atas menerangkan bahwa yang menjadi faktor penghambat

Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) di

Kelurahan hajoran dalam Menjalim kerunukan Umat beragama antar Suku

Nias dan Bugis adalah terletak pada. Minimnya pendidikan, Rendahnya

Kesadaran, dan Kenakalan remaja Selain itu juga penyebaran isu-isu


keagamaan yang ada di jejaring sosial yang berkaitan dengan intoleransi

dengan mudah dapat diakses masyarakat dimanapun dan kapanpun,

sehingga berpeluang menjadi ancaman provokasi kepada masyarakat luas,

termasuk masyarakat Hajoran.

1. Pendidikan

Kondisi pendidikan Masyarakat di kawasan pesisir sejumlah pulau di

Indonesia yang sangat memperhatinkan khususnya di kelurahan Hajoran.

Beberapa permasalahan sehingga kesempatan Masyarakat pesisir tertinggal

dalam menuntut ilmu, antara lain soal sarana dasar pendidikan yang minim,

dan keterbatasan wawasan tentang pentingnya pendidikan.

2. Rendahnya kesadaran

Rendahnya kesadaran ialah Sikap yang tidak mau perduli akan lingkungan

dan masyarakat sekitarnya hal ini dapat di lihat dari pola kehidupan sehari

hari yang Masyarakat Hajoran lalui, tetapi tidak semua masyarakat

Hajoran memiliki pola berpikir tersebut.

3. Kenakalan Remaja

Kenakalan Remaja ialah dalah satu faktor penghabat dalam melaksanakan

Kegiatan meningkatkan kerukunan umat beragama Hal ini sudah menjadi

Pokok permasalahan yg di Alami setiap daerah Khusunya di kelurahan

Hajoran.

Adapaun bentuk kenakalan Remaja di kelurahan Hajoran ialah :


1. Narkoba

2. Maling

3. Tawuran

C. faktor pendukung penyuluh agama Islam dalam menjalin kerukunan

ummat beragama suku Nias dan suku Bugis

Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) dalam

Menjalim kerukunan umat beragama antar suku nias dan suku Bugis di

kelurahan Hajoran pasti menemukan faktor pendukung yang dapat

menunjang dalam menjalankan perannya tersebut. Berkaitan dengan hal itu

disampaikan oleh Ibu Yeyet selaku Penyuluh Agama Islam bidang

Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Kecamatan Jasinga sebagai berikut:

“Kalau faktor yang menunjang saya dalam menjalankan tugas sebagai

Penyuluh Agama bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) dalam menjalin

kerukunan umat beragama itu sendiri adalah pembekalan terkait bidang

Kerukunan Umat Beragama (KUB) ini sangat sering dilakukan oleh

Kementrian Agama Pandan melalui pelatihan-pelatihan, hal ini sangat

menunjang saya dalam memperkaya ilmu tentang bagaimana menjaga

kerukunan, termasuk kerukunan antar umat beragama selain itu juga

keadaan masyarakat Hajoran yang Sangat mudah dibinah, mempermudah

saya dalam menanamkan nilai nilai kerukunan umat beragama dalam diri

mereka, dan di tambah antusia Elemen - Elemen Masyarakat Hajoran yang

sangat mendukung Kegiatan kegiatan kerukunan umat beragama."


Pernyataan di atas menerangkan bahwa yang menjadi faktor pendukung

Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) di

Kecamatan Hajoran dalam Menjalin kerukunan umat beragama suku Bugis

dan Nias Adalah adanya dukungan Penuh dari Elemnt Element Masyarakat

kepada Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB),

hal tersebut tentunya dapat mempermudah Penyuluh Agama Islam bidang

Kerukunan Antar Umat Beragama (KUB) itu sendiri. Selain itu juga

keadaan masyarakat Hajoran yang memang mudah di Bimbing dan dibina,

mempermudah Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama)

dalam menjalin kerukunan Umat beragama kepada mereka.

1. Elemnt Masyarakat Antusias

Masyarakat kelurahan hajoran sangat antusia dg program yg di berikan

oleh Penyuluh khususnya Seluruh perangkat desa, Mulai dari Lurah, tokoh

adat, Ustadz, pendeta, Tokoh adat sangat mendukung kegiatan yang

berkaitan dengan kerukunan Umat beragama, Karna peran dari kerukunan

umat beragama Sangat memang di butuhkan di tengah tengah Masyarakat.

2. Masyarakat Mudah di Bimbing

D. pandangan masyarakat suku Bugis dan suku Nias tentang kerukunan

umat Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB)

dalam Menjalim kerukunan umat beragama antar suku nias dan suku

Bugis di kelurahan Hajoran pasti menemukan Pandangan terhadap


Kerukunan Umat beraga dari kedua Suku Nias dan Bugis tersebut.

Berkaitan dengan hal itu disampaikan oleh Ustadz Salahuddin Lubis

Penyuluh Agama Islam bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) di

Kelurahan Hajoran sebagai berikut:

"Kalau yang saya Amanti dalam pandangan Saya Masyarakat Hajoran

sangat baik mandang kegiatan yang berhubungan dengan kedaiman dan

menjunjung tinggi nilai kebersamaan, hal ini sangat membantu bagi

Masyarakat Hajoran, khusunya bagi masyarakat yang belum mengetahui

dalam Bidang Pendidikan dan ilmu keagamaan hal ilmu mempermudah

Masyarakat Hajoran dalam menuntut ilmu dan mencapai kehidupan yg

Madani, adapun harapan Mereka terhadap Penyuluh ialah adanya

Pembinaan yang berlanjut guna membantu memhamkan Nilai nilai Agama

dan kerukunan umat beragama kpd Agama masing-masing"

Pernyataan di atas menerangkan tentang pandangan kedua suku terhadap

kerukunan umat beragama di kelurahan Hajoran dalam Menjalin

kerukunan umat beragama suku Bugis dan Nias Adalah sangat baik dan

mendukung Sepenuhnya dalam hal kegiatan yang berhubungan dengan Nilai

agama dan Nilai Sosial hal ini dapat di lihat dari masyarakatnya.

1. Pandangan Posisitif

2. Sangat Membantu

3. Agar ada pembinaan yang berlanjut

Anda mungkin juga menyukai