Anda di halaman 1dari 5

GEREJA SIDANG JEMAAT ALLAH (GSJA)

JEMAAT FILADELFIA KAMPUNG KONA


Alamat: Jl.Mapura – Kokas Kode Pos:

PROPOSAL

PANITIA PEREHAPAN PLAFON, PINTU DAN JENDELA GEREJA


SIDANG JEMAAT ALLAH FILADELFIA KONA
TAHUN 2022
GEREJA SIDANG JEMAAT ALLAH (GSJA)
JEMAAT FILADELFIA KAMPUNG KONA
Alamat: Jl.Mapura – Kokas Kode Pos:

Kona, 03 Ferbuari 2022

No :
Lamp. : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Bantuan Dana Renovasi Plafon, Pintu Dan Jendela Gereja

Kepada Yth :
GUBERNUR PROVINSI PAPUA BARAT
Di -
Manokwari

Dengan Hormat,
Berkaitan dengan Perihal tersebut diatas,maka dengan ini kami atas nama Panitia Perehapan Plafon,
Pintu Dan Jendela Gereja GSJA Jemaat Filadelfia Kampung Kona Distrik Ayamaru Utara Timur
Kab.Maybrat mohon Batuan Dana dari Pemerintah Provinsi Papua Barat guna membantu kami dalam
proses Penyelesaian Pekerjan dimaksud pada tahun 2022 ini. untuk itu sebagai kelengkapan
persyaratanya kami dapat lampirkan :
1. Gambar Desain Detail (DD)
2. Daftar Rincian Kebutuhan Biaya Pekerjan Tahap Awal
3. Surat Rekomendasi Ketua Daerah GSJA Provinsi Papua Barat
4. Surat Rekomendasi Bupati Maybrat

Demikian Suarat Permohonan kami, atas perhatian dan bantuanya, kami sampaikan terima kasih
Tuhan Memberkati.
PANITIA PEMBANGUNAN

Ketua Sekertaris

DENIS JITMAU AMd. P

Mengetahui
Gembala Sidang

Pdt. PAULUS JITMAU, Dip.Th.


A. Latar Belakang
Pembangunan Bidang Keagamaan Di Indonesia Merupakan Pengamalan Pancasila
Yakni “ Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Undang – undang Dasar 1945 Bab XI Pasal 29 ayat
(1) dan (2) yang Menegaskan Bahwa” Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang Maha
Esa dan Negar Menjamin tiap penduduk untuk memeluk Agamanya masing-masing dan
Beribadah menurut Agama dan Keyakinannya yang di Anut Berdasarkan UUD 1945.

Pembangunan Bidang Agama merupakan upaya untuk mewujutkan agenda atau


tujuan Nasional dalam UUD Tahun 1945 Alinea ke IV yaitu Negara Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat melalui Pembinan Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Agama
serta kehidupan Beragama disetiap Strata dan Jenjang dalam Bernegara.

Selain itu, Pembangunan sektor Agama juga mencakup dimensi peningkatan


kerukunan hidup umat Beragama, yang mendukung peningkatan saling percaya dan
keharmonisan antara kelompok Masyarakat, dimensi kerukunan ini sangat penting strategis
dan vital dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia yang berada di Provinsi Papua
dan Papua Barat yang memiliki kesadaran mengenai realitas Multikulturalisme dan memahami
makna kemajemukan sosial dan kebinekaan. Sehingga tercipta suasana kehidupan
masyarakat daerah Papua yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis. Untuk itu
melalui pembinaan kerukunan hidup umat Beragama, agenda menciptakan Indonesia yang
aman damai dapat terwujutkan di tanah Papua menjadi tanah zona damai dalam bingkai
Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).

Pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai foundamental ajaran Agama


Nasrani di kalangan umat belum memuaskan. Hal ini merupakan tantangan bagi pelaksanan
pembinaan pimpinan umat beragama yang belum dapat diatasi sepenuhnya oleh Pemerintah
baik Pusat maupun Daerah dalam semua level jenjang dan strata. Kendala utama adalah
kurangnya jumblah dan rendahnya mutu pengajaran Agama secara informal di tempat ibadah
masih kurang apalagi fasilitas, sarana dan prasarana pendukung lainya masih terbatas.
Sebagai Kelompok masyarakat tampak Ekslisif baik didalam hubungan interen beragama
maupun dalam hubungan antarumat beragama. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak
termasuk lembaga sosial Keagamaan dan lembaga Pemerintah, dan lembaga Keagamaan
perlu memerankan fungsinya sebagai agen perubahan sosial agar dapat mendukung upaya
percepatan pembangunan di segala bidang menuju indonesia Maju, Mandiri dan Sejahtera.

Berkaitan dengan itu masyarakat Distrik Ayamaru Utara Timur Kampung Kona
mempunyai tujuan membangun sarana Peribadatan yang presentatif dan baik guna Memuji
Nama Tuhan Yang Maha Esa Sang Pencipta Alam Semesta yang Mengaruniai Bangsa dan
Negara Indonesia dalam berkelimpahan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusianya guna membangun disegala bidang. Mengisi kemerdekaan mencapai cita-cita
tujuan Nasional masyarakat yang adil dan makmur.
B. DASAR
Dasar Pelaksanan pembangunan sarana sosial keagamaan di tanah Papua adalah Sebagai
berikut:
1. UUD Tahun 1945 BAB XI Pasal 29 Ayat (1) dan (2) Konstitusi NKRI.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1969 Tentang Otonomi Irian
Barat.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang
Perumahan/gedung Prasarana Umum Pemerintah.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan
Ruang;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus
Papua;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanan Pembangunan Nasional dan Daerah Republik Indonesia;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara Republik Indonesia;
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
daerah;
10. Peraturan Pemerintah RI Nomor 54 Tahun 2004 Tentang Majelis Rakyat Papua;
11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Perubahan Nama Provinsi
Irian Barat menjadi Provinsi Papua Barat;
12. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Sidang Jemat Allah (GSJA) di
Tanah Papua.

C. SASARAN
Sasaran Pembangunan Sarana Sosial Keagaman GSJA Filadelfia Kampung Kona
sangat berkaitan erat dengan Pembangunan Pemerintah secara Nasional dan Daerah yakni
Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama.
1. Terbangunya suatu Gedung sebagai Sarana Peribadatan yang Representatif dan baik
sesuai dengan Gedung yang Moderen.
2. Sarana untuk Memuji, Membesarkan dan Mengagungkan Nama Tuhan Yang Maha
Kuasa Sang Pencipta Alam Semesta termasuk Bangsa dan Negeri Kita Indonesia.
3. Wahana meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran
Agama dalam kehidupan bermasyarakart, berbangsa dan bernegara;
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan
masyarakat Kona sehingga mereka dapat memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk
Agamanya dan beribadat sesuai dengan kepercayan kepada Tuhan yang Maha Esa;
5. Guna meningkatkan pelayanan dan kehidupan bagi umat beragama dalam
melaksanakan ajaran Agama, mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam kegiatan pelayanan kehidupan beragama;
D. MAKSUD
Pembangunan dimaksud agar tersedianya sarana penunjang aktifitas keagaman
terutama untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa Sang Pencipta Langit dan Bumi.

E. TUJUAN
1. Mewujutkan amanat Pancasila dan UUD tahun 1945 serta cita-cita dan tujuan
Pembangunan Nasional.
2. Tersedianya sarana Peribadatan serta sarana Pengembangan Iman dan Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
3. Tersedianya sarana dan wadah pembentukan karakter dan mental Masyarakat Kona
Tanah Papua dalam menyadari dan mendukung pembangunan berdasarkan kebinekaan.

Anda mungkin juga menyukai