Anda di halaman 1dari 74

KETETAPAN MUSYAWARH NASIONAL

LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA


GEREJANI KATOLIK NASIONAL TAHUN 2019
NOMOR: IV/MN-LP3K/VII/2019

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PESPARANI KATOLIK

Dengan Rahmat Allah yang Mahakuasa, Pimpinan Sidang Musyawarah


Nasional Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara
Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional Tahun 2019.

Menimbang : a. Bahwa penyelenggaraan dan perlombaan


PESPARANI Katolik harus dikelola dengan baik;
b. Bahwa sehubungan dengan itu, demi
penyelenggaraan dan perlombaan PESPARANI
Katolik yang baik, diperlukan Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan PESPARANI Katolik.

Mengingat : a. Peraturan Menteri Agama Nomor 35 tahun 2016


Tentang Lembaga Pembinaan dan Pengembangan
Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik;

b. Keputusan Dirjen Bimas Katolik Nomor 2318 Tahun


2017 Tanggal 24 Agustus 2017 Tentang Pedoman
Pembentukan dan Pengelolaan Lembaga Pembinaan
dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional;

c. Keputusan Dirjen Bimas Katolik Nomor 2425 Tahun


2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pesta
Paduan Suara Gerejani Katolik.

Memperhatikan : a. Tujuan Musyawarah Nasional Lembaga Pembinaan


dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani
Katolik Nasional Tahun 2019.
b. Saran dan usul peserta Musyawarah Nasional,
serta hasil Sidang Paripurna Musyawarah Nasional
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani
Katolik Nasional tanggal 12 Juli 2019 di Jakarta.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA


PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA
PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL
NOMOR IV/MN-LP3K/VII/2019 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
PESPARANI KATOLIK.

Pasal 1 : Menetapkan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan


Pesparani Katolik;

Pasal 2 : Ketentuan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan


Pesparani Katolik ini menjadi acuan dalam
pelaksanaan Pesparani pada Tingkat Nasional
maupun pada Tingkat Daerah;

Pasal 3 : Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis


ini akan diatur lebih lanjut secara bersama oleh
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan
Pesparani Katolik Nasional dan Panitia Pelaksana.

Pasal 4 : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Di tetapkan : Jakarta
Pada tanggal : 12 Juli 2019
Pukul : 21.00 WIB

PIMPINAN SIDANG

Ketua Umum Sekretaris Umum

Adrianus Eliasta Meliala Toni H.F. Pardosi


LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL
LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA
GEREJANI KATOLIK NASIONAL
NOMOR: IV/MN-LP3K/VII/2019

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PESPARANI KATOLIK

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
Latar Belakang

Umat Katolik sebagai bagian dari Warga Negara Indonesia


mempunyai hak untuk mendapatkan perhatian pemerintah dalam bidang
pembangunan bidang agama. Hal ini dipertegas pada Pasal 29 UUD 1945
ayat (2) bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu”. Salah satu bentuk perhatian
pemerintah ini adalah melalui pembinaan sebagai upaya
mengembangkan kehidupan beragama.
Pembinaan masyarakat Katolik dalam seni budaya gerejani dan
pemaknaan yang benar dan mendalam tentang praktek hidup beragama
melalui sikap, tindakan dan kegiatan liturgis termasuk bagian dari
perhatian pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Katolik Kementerian Agama, hal ini juga diperkuat dengan terbitnya
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik
(LP3KN). Dimana KMA Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik
(LP3KN) diterbitkan dalam rangka meningkatkan keimanan dan
ketakwaaan umat Katolik melalui kreasi budaya dan seni pada tingkat
daerah maupun nasional.
Dimana salah satu tugas LP3KN adalah menyelenggarakan Pesta
Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) yang merupakan aktivitas seni
budaya masyarakat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba Musik
Liturgi dan nyanyian dengan tujuan mengembangkan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan masyarakat Katolik terhadap
ibadah/liturgi gerejani. PESPARANI merupakan salah satu bentuk
kegiatan kerohanian untuk pengembangan iman yang sekaligus
memperhatikan, menghargai dan mendorong pengembangan seni budaya
bernafaskan keagamaan, sebagaimana dalam Gereja Katolik sebagai
Pesta Iman dalam bentuk ibadah syukur dan puji-pujian kepada Allah.
PESPARANI merupakan ajang kompetisi dimana para peserta
menunjukkan kualitas dalam menyanyikan lagu-lagu, mazmur, membaca
Kitab Suci, penguasaan dan pewartaan isi Kitab Suci serta tradisi dan
ajaran Iman Katolik. Dalam mewujudkan hal tersebut maka diperlukan
suatu pedoman penyelenggaraan PESPARANI, dimana pedoman ini akan
digunakan sebagai panduan bagi panitia penyelenggaran dan peserta
PESPARANI.

Pasal 2
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
168);
5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun


2010 tentang Perubahan Kedua Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun
2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun
2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 348;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 998 Tahun 2017 Tentang Pengurus
dan Bagan Struktur Organisasi LP3KN Periode Tahun 2017 s.d. 2010;
9. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
Kementerian Agama Nomor 2425 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik;
10. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
Kementerian Agama Nomor 2318 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pembentukan dan Pengelolaan Lembaga Pembinaan dan
Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik;
11. Hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa Pembentukan Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Pesta paduan Suara Gerejani
(PESPARANI) Katolik Nasional.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PESPARANI
Pasal 3
Maksud

(1) Sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran beragama, kehidupan


iman dan takwa umat Katolik kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai

dengan Iman Katolik serta Pancasila dan UUD 1945 demi suksesnya
pembangunan Gereja dan bangsa Indonesia.
(2) Sebagai sarana pembinaan dan peningkatan kesatuan dan persatuan
serta kerja sama interen umat Katolik dan antarumat Katolik dan
masyarakat.
(3) Sebagai sarana ibadah bersama, baik dalam arti menyanyikan lagu
rohani dan mazmur maupun membacakan Kitab Suci, membawakan
khotbah, serta menampilkan tari-tarian yang liturgis.
(4) Buku ini sebagai pedoman pelaksanaan PESPARANI.
Pasal 4
Tujuan
(1) Memuliakan Tuhan dengan menyanyikan mazmur dan madah pujian.
(2) Menggali dan mendayagunakan kekayaan seni dan budaya daerah
sebagai unsur inkulturasi dalam Musik Liturgi.
(3) Menggerakkan, menguatkan dan meningkatkan potensi umat di
seluruh wilayah dalam menyemarakkan upacara liturgi.
(4) Meningkatkan persaudaraan, keharmonisan, persatuan dan
kesatuan, kerja sama, solidaritas dan semangat pengorbanan dari
umat Katolik.
(5) Meningkatkan pengalaman, pengetahuan dan penghayatan iman
Katolik dan takwa kepada Tuhan.
(6) Memperkuat upaya katekese umat.
(7) Melestarikan dan mengembangkan Musik Liturgi Gereja Katolik
Universal.
(8) Terlaksananya Tri Sukses PESPARANI yaitu sukses penyelenggaraan,
sukses prestasi dan sukses pertanggungjawaban.
(9) Sebagai forum komunikasi langsung antara LP3KN dan LP3KD

BAB III
TEMA DAN SUBTEMA
Pasal 5
(1) Dalam rangka memberikan arah penyelenggaraan PESPARANI perlu
disusun Tema dan Sub Tema;
(2) Penentuan Tema dan Sub Tema PESPARANI Nasional ditetapkan oleh
LP3KN dengan berkoordinasi dengan Konferensi Wali Gereja
Indonesia;
(3) Penentuan Tema dan Sub Tema PESPARANI Daerah ditetapkan oleh
LP3KD dengan berkoordinasi dengan otoritas gereja setempat dan
LP3KN;
(4) Tema dan Sub Tema yang ditentukan harus memperhatikan unsur
gerejani dan persatuan bangsa;
(5) Tema dan Sub Tema tidak diperbolehkan mengandung sifat provokatif
dan menyinggung SARA.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PESPARANI
Pasal 6
Prinsip Umum
Perlombaan dalam penyelenggaraan PESPARNI adalah salah satu bagian
dari keseluruhan acara PESPARANI yang perlu diatur sedemikian rupa
agar seluruh acara PESPARANI berjalan dengan lancar.

Pasal 7
Kepanitiaan
(1) Panitia Pelaksana PESPARANI Nasional dibentuk oleh LP3KN dan
disahkan oleh Menteri Agama;
(2) Panitia Pelaksana PESPARANI Daerah dibentuk oleh LP3KD dan
disahkan oleh Gubernur/Walikota/Bupati;
(3) Panitia Pelaksana PESPARANI terdiri dari unsur LP3KN/D, otoritas
gereja dan pemerintah daerah;
(4) Panitia melaksanakan PESPARANI sesuai dengan pedoman
pelaksanaan PESPARANI;
(5) Pembagian Tugas Personalia Panitia:
(a) Pelindung/Penasehat
Memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan kepada
panitia dan menentukan pokok-pokok kebijakan penyelenggaraan
PESPARANI.
(b) Penanggungjawab
1) Menentukan pokok-pokok kebijakan penyelenggaraan
PESPARANI.
2) Memimpin dan mengatur pelaksanaan tanggung jawab panitia
penyelenggara.
(c) Ketua Umum
1) Memimpin dan mengendalikan Persiapan dan pelaksanaan
PESPARANI;
2) Memberikan petunjuk dan mengkoordinasikan kegiatan Panitia
Pelaksana (Organizing Committee) dan Panitia Pengarah
(Steering Committee) serta unit-unit kepanitiaan lainnya;
3) Bertanggung jawab atas keberhasilan seluruh kegiatan
PESPARANI;
(d) Wakil Ketua Umum
Wakil Ketua Umum membantu pelaksanaan tugas Ketua Umum
dan mewakili Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan
dalam pelaksanaan tugasnya.
(e) Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee)
1) Melakukan koordinasi dengan bidang kerja lainnya dalam
kepanitiaan;
2) Berpartisipasi aktif melaksanakan kegiatan sesuai rencana;
3) Saling memberikan bantuan lintas divisi;
4) Melaporkan perkembangan kerjanya dalam rapat-rapat
kepanitiaan;
5) Mempertanggungjawabkan segala kegiatan yang telah dan
akan dilaksanakan kepada Ketua Umum Penyelenggara;
6) Menyusun laporan alokasi anggaran kegiatan.
(f) Wakil Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee)
Membantu Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) dalam
memimpin dan mengontrol Ketua-Ketua Bidang dibawahnya.
(g) Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee)
1) Membuat dan menentukan arah, sasaran, serta tujuan
pelaksanaan PESPARANI;
2) Merumuskan tema dan kemasan PESPARANI yang akan
diselenggarakan;
3) Memimpin dan memberikan pengarahan teknis ke panitia
pengarah (Steering Committee);
4) Memberi alternatif solusi jika terjadi masalah dalam
penyelenggaraan PESPARANI;
5) Bertindak sebagai wakil dari panitia pelaksana dalam interaksi
dengan organisasi-organisasi terkait;
6) Membantu panitia dalam mencari sumber dana yang dapat
diminta untuk berpartisipasi;
7) Melakukan rapat diantara para Panitia Pengarah (Steering
Committee);
8) Memantau dan melakukan evaluasi khusus yang ditujukan
pada perbaikan kinerja Panitia Pengarah (Steering Committee);
9) Bersama Ketua Umum dan Sekretaris Umum membuat LPJ
keseluruhan kegiatan.
(h) Wakil Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee)
Membantu Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) dalam
memimpin dan mengontrol Ketua-Ketua Bidang dibawahnya.
(i) Ketua Bidang
Melaksanakan tugas sesuai dengan Bidang masing-masing.
(j) Sekretaris Umum
1) Mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan fungsi
sekretariat;
2) Melayani, mempersiapkan dan memberikan informasi yang
diperlukan oleh unsur panitia;
3) Menyelesaikan surat masuk dan keluar dari unsur panitia dan
instansi terkait.
(k) Sekretaris I
1) Mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan fungsi
sekretariat untuk keperluan dan fasilitasi Panitia Pelaksana
(Organizing Committee);
2) Melayani, mempersiapkan dan memberikan informasi yang
diperlukan oleh Panitia Pelaksana (Organizing Committee).
(l) Sekretaris II
1) Mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan fungsi
sekretariat untuk keperluan dan fasilitasi Panitia Pengarah
(Steering Committee);
2) Melayani, mempersiapkan dan memberikan informasi yang
diperlukan oleh Panitia Pengarah (Steering Committee).
(m) Sekretaris III
Membantu Sekretaris I dalam mengurus kesekretariatan untuk
keperluan Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II Panitia Pelaksana
(Organizing Committee).
(n) Sekretaris IV
Membantu Sekretaris II dalam mengurus kesekretariatan untuk
keperluan Wakil Ketua I, Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III Panitia
Pengarah (Steering Committee.
(o) Sekretaris V
Membantu Sekretaris I dalam mengurus kesekretariatan untuk
keperluan Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV Panitia Pelaksana
(Organizing Committee).

Pasal 8
Persiapan
Tahap persiapan penyelenggaraan perlombaan meliputi kegiatan:
1. Rapat-rapat persiapan:
Seluruh pelaksanaan rapat didokumentasikan dengan kelengkapan
administrasi berupa daftar hadir, foto, notulensi hasil rapat dan Surat
Keputusan Panitia apabila dalam rapat dikeluarkan kebijakan tertentu
untuk dilaksanakan dalam penyelenggaraan PESPARANI.
2. Pengiriman surat pemberitahuan dan undangan peserta/kontingen:
Partisipasi masyarakat Katolik dalam perlombaan merupakan hal yang
sangat penting. Oleh sebab itu, agar masyarakat Katolik dapat
berpartisipasi secara maksimal, perlu pemberitahuan seluas-luasnya
melalui surat undangan atau melalui media yang dipastikan dapat
diakses oleh masyarakat umum. Pemberitahuan dan undangan
tersebut meliputi beberapa hal pokok berikut ini:
a. Syarat-syarat peserta/kontingen.
b. Tata cara pendaftaran dan konfirmasi keikutsertaan.
c. Administrasi dan penugasan peserta/kontingen
d. Tata cara pembiayaan kontingen dan syarat-syarat perlombaan dan
syarat-syarat peserta/kontingen lainnya yang dipandang perlu.

Pengiriman Surat Pemberitahuan dan Undangan Peserta/Kontingen


disampaikan dalam tenggat waktu tertentu sebelum pelaksanaan
PESPARANI. Persyaratan keikutsertaan dicantumkan dalam Surat
Pemberitahuan dan Undangan Peserta/Kontingen. Surat
Pemberitahuan dan undangan peserta dilampiri dengan Surat
Konfirmasi Keikutsertaan untuk diisi dan dikirimkan kembali kepada
panitia sebagai bentuk komitmen keikutsertaan dalam
penyelenggaraan PESPARANI.
3. Penyiapan surat-menyurat dan administrasi:
Panitia Penyelenggara menyiapkan administrasi penyelenggaraan
sebagai berikut:
a. Proposal dan Rencana Anggaran Biaya untuk disampaikan kepada
LP3K terkait;
b. Daftar Hadir Panitia, Narasumber (apabila ada), Dewan Juri dan
peserta untuk setiap tahap kegiatan selama penyelenggaraan
PESPARANI;
c. Daftar Tanda Terima Pengeluaran Pembiayaan untuk setiap
aktivitas keuangan;
d. Tata Tertib Acara dan Tata Tertib Lomba setiap mata lomba.
4. Penunjukan Pihak-pihak Ketiga Urusan dan Kriteria Lainnya Terkait
Penyelenggaraan:
a. Penunjukan Pihak Penyedia Jasa Akomodasi dan Perlengkapan:
Panitia sejak awal sudah mencari pihak-pihak ketiga penyedia jasa
akomodasi dan perlengkapan lainnya untuk kebutuhan
penyelenggaraan dengan mengikuti prosedur Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah.
b. Penentuan dan Penetapan Juri:
Sesuai dengan bidang yang diperlombakan, LP3KN/D menentukan
juri untuk setiap mata lomba melalui Surat Keputusan Ketua
LP3KN/D yang ditanda tangani oleh Ketua LP3KN/D.
c. Penentuan dan Penetapan Kriteria Penilaian:
Panitia Penyelenggara dan Dewan Juri yang sudah ditetapkan
secara bersama menetapkan kriteria penilaian perlombaan yang
ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Panitia dengan
melampirkan daftar isian penilaian Dewan Juri.

Pasal 9
Jenis-Jenis Kegiatan Dalam PESPARANI
Jenis-jenis kegiatan dalam PESPARARANI sekurang-kurangnya meliputi:
(1) Pembukaan
(2) Technical Meeting
(3) Perlombaan
(4) Seminar
(5) Pameran
(6) Penutup
Pasal 10
Pembukaan
Kegiatan pembukaan sekurang-kurangnya meliputi:
(1) Misa Pembukaan
(2) Acara pembukaan bersifat kenegaraan yang ditandai dengan
pembukaan resmi oleh Pejabat Negara yang berwenang.
(a) Kata Pengantar dari Master of Ceremony
(b) Lagu Indonesia Raya
(c) Laporan Ketua Panitia Penyelenggara
(d) Sambutan dari Pejabat Gereja Katolik setempat/terkait
(e) Sambutan dan Pembukaan Resmi oleh Pejabat Negara yang
berwenang
(f) Pengenalan Kontingen
(g) Penutup

Pasal 11
Technical Meeting
Ketentuan Umum pelaksanaan PESPARANI disampaikan dalam
pengarahan awal dan technical meeting Dalam keadaan memungkinkan,
pengarahan awal dan technical meeting dilaksanakan secara tatap muka,
akan tetapi apabila keadaan tidak memungkinkan, pengarahan awal dan
pemberitahuan mengenai hal-hal teknis pelaksanaan dapat dilaksanakan
melalui korespondensi atau melalui media teknologi yang dapat dijangkau
oleh kontingen. Akan tetapi, technical meeting wajib dilaksanakan secara
tatap muka oleh panitia penyelenggara sebelum penyelenggaraan lomba
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara
dalam surat undangan. Technical meeting wajib dihadiri oleh panitia
penyelenggara yang membidangi perlombaan, dewan juri, perwakilan
kontingen dan pihak lain yang dianggap perlu untuk mengetahui hal-hal
teknis terkait pelaksanaan perlombaan.
Informasi yang perlu disampaikan dalam acara technical meeting antara
lain adalah:
(1) Jenis atau bidang yang diperlombakan;
(2) Persyaratan Peserta;
(3) Administrasi Peserta;
(4) Kriteria Penilaian Juri;
(5) Mekanisme Lomba; dan
(6) Tata Tertib Lomba.
Pasal 12
Ketentuan Asal Kontingen

(1) Peserta PESPARANI Nasional berasal dari Provinsi-provinsi di


Indonesia;
(2) Peserta PESPARANI Nasional dari luar negeri diperbolehkan
berdasarkan keputusan bersama LP3KN, Panitia Pelaksana;
(3) Keikutsertaan kontingen dari luar negeri harus dilaporkan kepada
pihak Pemerintah;
(4) Peserta PESPARANI Daerah berasal dari wilayahnya sesuai dengan
tingkatannya.
Pasal 13
Jenis dan Ketentuan Lomba

(1) Jenis Lomba Paduan Suara Gerejani


a. Jenis Lomba Paduan Suara Gerejani terdiri dari:
1) Paduan Suara Anak;
2) Paduan Suara Remaja Gregorian;
3) Paduan Suara OMK Campuran;
4) Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian;
5) Paduan Suara Dewasa Wanita;
6) Paduan Suara Dewasa Campuran;
b. Syarat-Syarat Peserta Lomba Paduan Suara
1) Peserta Lomba dikategorikan dalam 4 (empat) kategori, yaitu :
a) Kategori anak : Usia s.d. 12 tahun [menjelang usia genap 13
tahun]
b) Kategori remaja : Usia 13 – 17 tahun [menjelang usia genap 18
tahun]
c) Kategori OMK : Usia 18 – 30 tahun [menjelang usia genap 31
tahun] dan belum menikah.
d) Kategori dewasa : Usia 31 tahun ke atas.
2) Peserta lomba beragama Katolik berdomisili di tempat asal
kontingen yang diutus oleh Pemerintah Daerah, dibuktikan
dengan KTP, Surat Baptis atau Surat Keterangan pastor paroki.
3) Jumlah peserta lomba paduan suara terdiri dari:
a) Paduan Suara Anak (24 – 32 + 1 dirigen);
b) Paduan Suara Remaja Gregorian ( 24 – 32 + 1 dirigen);
c) Paduan Suara OMK Campuran ( 24 – 32 + 1 dirigen);
d) Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian (24 – 32 + 1 dirigen);
e) Paduan Suara Dewasa Wanita (24 – 32 + 1 dirigen);
f) Paduan Suara Dewasa Campuran (24 – 32 + 1 dirigen);
4) Peserta diwajibkan mengenakan seragam.
c. Pendaftaran:
1) Setiap peserta lomba dari setiap kategori wajib mendaftar melalui
Panitia Pelaksana tanpa dikenakan biaya pendaftaran.
2) Setiap peserta lomba wajib mengisi formulir pendaftaran yang
disediakan (Format 1).
3) Setelah melaksanakan pendaftaran semua perwakilan kontingen
dikumpulkan untuk melakukan pengundian nomor peserta
(Format 2).
4) Panitia pelaksana membuat Daftar Kolektif peserta (Format 3).
d. Juri:
1) Juri untuk lomba paduan suara terdiri dari:
a) Juri Paduan Suara Dewasa Campuran dan Paduan Suara
OMK Campuran berjumlah 5 orang.
b) Juri Paduan Suara kategori lainnya masing-masing berjumlah
3 orang.
2) Juri lomba dipilih dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua
Umum LP3KN (Format 4) berdasarkan pertimbangan berikut:
a) Memiliki kompetensi (pendidikan/pengalaman) di bidang
paduan suara;
b) Mempunyai pengalaman sebagai dirigen paduan suara atau
pelatih vokal;
c) Memiliki integritas, profesional, jujur dan tidak berpihak;
d) Mampu bekerja efektif dan efisien;
e) Mampu membaca notasi dengan cepat (sight reading) dan
memberikan interpretasi dengan tepat;
f) Mampu memberi peniliaian dan evaluasi yang berkualitas;
g) Tidak melatih kontingen peserta;
h) Untuk Pesparani Nasional. Bukan pengurus LP3KN;
i) Memiliki kesehatan jasmani dan rohani;
j) Beragama Katolik.
e. Kriteria Penilaian terdiri dari:
1) Intonasi
Seberapa betul paduan suara menyanyikan nada, menyangkut:
a) Ketepatan nada secara keseluruhan dari lagu yang dibawakan
b) Ketepatan nada dalam kaitan dengan register / warna suara
c) Ketepatan nada dalam kaitan dengan vowel / vokal
d) Kualitas nada-nada tinggi
e) Kualitas nada-nada rendah
f) Kualitas nada-nada tengah
g) Ketepatan nada pada saat memulai dan mengakhiri lagu
(start/attack dan cut off/ending)
h) Ketepatan pitch, baik pada saat masuk, saat menyanyi,
maupun saat mengakhiri
i) Vitalitas suara (suara harus hidup, tidak datar)
j) Ketepatan irama lagu yang dinyanyikan - harus tepat karena
memengaruhi accent and stress
k) Kekokohan dan kestabilan suara, khususnya pada nada-nada
panjang dan pada akhir nyanyian.

2) Sound Quality
Bagaimana kualitas bunyi yang ditampilkan oleh paduan suara:
a) Power yang baik (bukan sekedar volume keras atau lembut)
b) Vitalitas vokal yang baik dan terkontrol
c) Menggunakan register suara yang benar (placement vokal yang
baik dan benar)
d) Kualitas nada dan produksi suara harus baik (suara yang
bersih dan jernih, atau suara yang gelap: bright and clear voice,
or dark voice)
e) Homogenitas suara (warna suara yang sama dan menyatu)
f) Blending - keterpaduan yang utuh antar suara individu (tidak
ada suara individu yang menonjol)
g) Balance: keseimbangan volume suara antar kelompok
penyanyi (S-A-T-B; tidak ada kelompok suara yang menonjol)
h) Dynamic/dinamika yang baik (bukan dalam arti suara yang
keras/loud)
i) Keseimbangan dan perbedaan volume/kontras yang jelas antar
bagian dan antar tingkatan volume:
j) “ppp – pp – p – mp – mp – mf – f – ff – fff; crescendo –
decrescendo”
k) Power suara/vokal yang artistik: manis, lembut, kokoh,
bertenaga
l) Resonansi dan proyeksi suara yang baik
3) Fidelity to the Score
Bagaimana paduan suara menyanyikan lagu sesuai dengan
partitur:
a) Nada dasar
b) Birama
c) Harga/nilai nada
d) Nada-nada setengah/nada kromatis
e) Pitch/ketepatan nada
f) Modulasi
g) Tempo dan dinamika
h) Kalimat/kata per kata

4) Overall Artistic Impression


Bagaimana paduan suara menyampaikan pesan lagu dgn jelas
sehingga tergambar suasana yang serasi dengan lagu yang
bersangkutan: riang, gembira, semangat, sedih, membuat “bulu
kuduk berdiri”. Hal-hal ini menyangkut:
a) Performance/penampilan
b) Penjiwaan / penghayatan
c) Ekspresi
d) Interpretasi (syair, lagu, pencipta, arranger, sejarah lagu,
kesesuaian syair-melodi-dinamika-tempo)
e) Diction/diksi dan artikulasi yang benar dan jelas (vokal dan
konsonan – vowel dan diftong)
f) Phrasing/frasering, yakni cara mengartikulasikan suatu
kalimat lagu dengan memberi tanda yang jelas untuk
mengambil nafas
g) Breathing/kontrol bernafas
h) Sehati – padu – harmonis
f. Mekanisme/Teknis Lomba
1) Persiapan
a) Panitia pelaksana mencek kembali segala kelengkapan
pelaksanaan lomba (sarana prasarana, administrasi, dll).
b) Panitia pelaksana menyampaikan kepada seluruh peserta
bahwa lomba akan segera dimulai.
c) Panitia pelaksana mengundang dewan juri untuk mengambil
tempat sekaligus memperkenalkan dewan juri.
d) Panitia Pelaksana membacakan Surat Keputusan penetapan
dewan juri.
e) Panitia pelaksana membacakan tata tertib lomba.
2) Pelaksanaan
a) Panitia pelaksana memastikan dan mengumumkan secara
resmi bahwa lomba akan segera dimulai.
b) Panitia pelaksana memanggil peserta untuk tampil
berdasarkan dengan nomor undian hasil pertemuan teknik.
c) Peserta memasuki arena dan memberi hormat kepada dewan
juri dan penonton yang hadir.
d) Setelah selesai menyanyikan lagu wajib dan pilihan, peserta
memberi hormat dan selanjutnya kembali ke tempat semula.
3) Evaluasi, Rapat Dewan Juri dan Penentuan Hasil Lomba.
a) Setelah seluruh peserta tampil, jika dipandang perlu
dilaksanakan evaluasi/input singkat yang bersifat pembinaan
bagi peserta lomba oleh dewan juri.
b) Merampungkan seluruh hasil penilaian dengan membuat
rekapitulasi nilai lomba.
c) Menentukan hasil lomba. (Format 5 s.d. 7)
g. Hasil Lomba
Setiap peserta pada masing-masing kategori akan mendapatkan
penilaian dari dewan juri. Masing-masing peserta akan
mendapatkan predikat sesuai dengan pencapaian nilai dari
kelompok paduan suara tersebut. Sistem penilaian mengikuti
ketentuan berikut:

Range Nilai Predikat


80 - 100 Medali Emas
70 - 79,99 Medali Perak
60 - 69,99 Medali Perunggu
Khusus untuk peraih medali emas dengan nilai tertinggi dalam
setiap mata lomba akan memperoleh predikat Juara Mata Lomba
(Champion).
h. Tata Tertib
1) Tata Tertib Peserta
a) Peserta lomba sudah harus berada di tempat/lokasi/ruang
lomba 30 menit sebelum lomba dimulai.
b) Peserta lomba yang sudah didaftarkan pada saat pendaftaran
tidak dapat digantikan/diwakili.
c) Peserta lomba akan tampil di panggung setelah dipersilakan
oleh panitia.
d) Peserta lomba dipanggil sebanyak tiga kali berturut-turut, jika
setelah dipanggil ternyata tidak/belum hadir/tampil, maka
dinyatakan gugur.
e) Peserta diwajibkan menyanyikan lagu wajib dan lagu pilihan.
f) Peserta wajib mengikuti segala ketentuan mekanisme/teknis
lomba.
g) Peserta tidak diperbolehkan menggunakan teks pada saat
pentas di panggung.
h) Peserta lomba wajib taat kepada keputusan dewan juri.
2) Tata Tertib Dewan Juri
a) Hadir di lokasi lomba 15 menit sebelum lomba dimulai.
b) Mengambil tempat setelah dipersilakan oleh panitia pelaksana.
c) Mengikuti segala ketentuan yang telah ditetapkan.
d) Memberikan penilaian sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
e) Tidak saling berkomunikasi pada saat memberikan penilaian.
f) Selama pelaksanaan lomba tidak diperkenankan meninggalkan
arena lomba.
3) Tata Tertib Panitia Pelaksana
a) Hadir di lokasi lomba sebelum peserta, dewan juri dan
penonton.
b) Mengikuti dan menerapkan segala ketentuan yang telah
ditetapkan.
c) Bertindak netral, menjaga kerahasiaan penilaian dewan juri
serta tidak mengintervensi dewan juri dalam mengambil
keputusan.
d) Selama pelaksanaan lomba hingga akhir tidak diperkenankan
meninggalkan lokasi lomba.
e) Taat dan tunduk pada keputusan dewan juri.
4) Tata Tertib Penonton
a) Tidak melakukan/menimbulkan aktivitas yang akan
mengganggu jalannya lomba (konsentrasi dewan juri dan
peserta).
b) Memberikan tepuk tangan pada saat peserta memasuki
panggung dan setelah peserta selesai menyanyikan lagu wajib
dan pilihan.
c) Taat dan tunduk kepada dewan juri.
d) Dilarang merokok di dalam ruangan lomba.
e) Dilarang membuang sampah/sisa makanan dan minuman di
lokasi lomba.
f) Tidak diperkenankan mengambil foto selama perlombaan
berlangsung.
g) Menonaktifkan segala alat komunikasi.
5) Tata Tertib Administrasi
Segala aktivitas administrasi dihentikan pada saat lomba sudah
dimulai, kecuali mendapatkan rekomendasi Ketua Panitia
Pelaksana.
(2) Lomba Menyanyikan Mazmur
a. Lomba Menyanyikan Mazmur dapat terdiri atas:
1) Menyanyikan Mazmur Kategori Anak
2) Menyanyikan Mazmur Kategori Remaja
3) Menyanyikan Mazmur Kategori OMK
4) Menyanyikan Mazmur Kategori Dewasa
b. Syarat-syarat Peserta Lomba Menyanyikan Mazmur:
1) Peserta Lomba Menyanyikan Mazmur dibagi dalam 4 (empat)
kategori, yaitu:
a) Kategori anak : Usia s.d. 12 tahun [menjelang usia genap 13
tahun]
b) Kategori remaja : Usia 13 – 17 tahun [menjelang usia genap 18
tahun]
c) Kategori OMK : Usia 18 – 30 tahun [menjelang usia genap 31
tahun] dan belum menikah.
d) Kategori dewasa : Usia 31 tahun ke atas.
2) Peserta lomba beragama Katolik berdomisili di tempat asal
kontingen yang diutus oleh Pemerintah Daerah, dibuktikan
dengan KTP, Surat Baptis atau Surat Keterangan pastor paroki.
3) Jumlah peserta lomba menyanyikan Mazmur untuk masing-
masing kategori terdiri dari 1 orang.
4) Peserta diwajibkan mengenakan busana yang pantas.
c. Pendaftaran:
1) Setiap peserta lomba wajib mendaftarkan diri melalui Panitia
Pelaksana tanpa dikenakan biaya pendaftaran
2) Setiap peserta lomba wajib mengisi formulir pendaftaran yang
disediakan (Format 8).
3) Setelah melaksanakan pendaftaran semua peserta lomba
dikumpulkan untuk melakukan pengundian nomor peserta
(Format 9) dan lagu Mazmur yang akan dibawakan peserta
(Format 10).
4) Panitia pelaksana membuat Daftar Kolektif peserta (Format 11).
d. Juri:
1) Juri untuk lomba menyanyikan Mazmur terdiri dari 3 (tiga) orang
untuk semua kategori;
2) Juri lomba dipilih oleh Bidang Lomba dan ditetapkan dengan
Surat Keputusan Ketua LP3KN (Format 4) berdasarkan
pertimbangan berikut:
a) Memiliki kompetensi (pendidikan/pengalaman) di bidang
nyanyian mazmur.
b) Mempunyai pengalaman sebagai pelatih vokal.
c) Memiliki integritas, profesional, jujur, dan tidak berpihak.
d) Mampu bekerja efektif dan efisien.
e) Mampu membaca notasi dengan cepat (sight reading) dan
memberikan interpretasi dengan tepat.
f) Mampu memberi penilaian dan evaluasi yang berkualitas.
g) Tidak melatih peserta.
h) Untuk Pesparani Nasional, bukan pengurus LP3KN.
i) Memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
j) Beragama Katolik.
e. Kriteria Penilaian:
Kriteria Penilaian yang untuk semua jenis lomba menyanyikan
Mazmur adalah:
1) Materi Suara:
a) Sonoritas (kemerduan)
b) Intensitas (kekokohan)
2) Teknik:
a) Intonasi (ketepatan bidik nada).
b) Diksi (pengucapan).
c) Komunikasi dengan audiens.
d) Pernapasan.
3) Penjiwaan:
a) Kesesuaian tempo dan ritme dengan syair lagu.
b) Ketepatan pemenggalan kalimat.
c) Ketepatan penjiwaan dengan syair dan lagu.
4) Penampilan:
a) Ekspresi wajah.
b) Kewajaran sikap.
c) Busana atau kostum.
f. Mekanisme/Teknis Lomba
1) Persiapan
a) Panitia pelaksana mencek kembali segala kelengkapan
pelaksanaan lomba (sarana prasarana, administrasi dll).
b) Panitia pelaksana menyampaikan kepada seluruh peserta
bahwa lomba akan segera dimulai.
c) Panitia pelaksana mengundang dewan juri untuk mengambil
tempat, sekaligus memperkenalkan dewan juri.
d) Panitia Pelaksana membacakan Surat Keputusan penetapan
dewan juri.
e) Panitia pelaksana membacakan tata tertib lomba.
2) Pelaksanaan
a) Panitia pelaksana memastikan dan mengumumkan secara
resmi bahwa lomba akan segera dimulai.
b) Panitia pelaksana memanggil peserta untuk tampil
berdasarkan nomor undian hasil pertemuan teknik.
c) Peserta memasuki arena dan memberi hormat kepada dewan
juri dan penonton yang hadir.
d) Setelah selesai menyanyikan mazmur, peserta memberi hormat
dan selanjutnya kembali ke tempat semula.
3) Evaluasi, Rapat Dewan Juri dan Penentuan Hasil Lomba.
a) Setelah seluruh peserta tampil, jika dipandang perlu
dilaksanakan evaluasi yang bersifat pembinaan bagi peserta
lomba oleh dewan juri.
b) Menyelesaikan seluruh hasil penilaian dengan membuat
rekapitulasi nilai lomba.
c) Menentukan hasil lomba (Format 12 s.d.14 ).
g. Hasil Lomba
Setiap peserta pada masing-masing kategori akan mendapatkan
penilaian dari dewan juri. Masing-masing peserta akan
mendapatkan predikat sesuai dengan pencapaian nilainya,
berdasarkan ketentuan berikut:

Range Nilai Predikat


80 - 100 Medali Emas
70 - 79,99 Medali Perak
60 - 69,99 Medali Perunggu
Khusus untuk peraih medali emas dengan nilai tertinggi dalam
setiap mata lomba akan memperoleh predikat Juara Mata Lomba
(Champion).
h. Tata Tertib
1) Tata Tertib peserta:
a) Peserta lomba sudah harus berada di tempat/lokasi/ruang
lomba 30 menit sebelum lomba dimulai.
b) Peserta lomba yang sudah didaftarkan pada saat pendaftaran
tidak dapat digantikan/diwakili.
c) Peserta lomba akan tampil di panggung setelah dipersilakan
oleh panitia.
d) Peserta lomba dipanggil sebanyak tiga kali berturut-turut, jika
setelah dipanggil ternyata tidak/belum hadir/tampil, maka
dinyatakan gugur.
e) Peserta diwajibkan menyanyikan mazmur yang sudah
ditentukan sebelumnya.
f) Peserta wajib mengikuti segala ketentuan mekanisme/teknis
lomba.
g) Peserta lomba wajib dan taat kepada keputusan dewan juri.
2) Tata Tertib Dewan Juri:
a) Hadir di lokasi lomba 15 menit sebelum lomba dimulai.
b) Mengambil tempat setelah dipersilakan oleh panitia pelaksana.
c) Mengikuti segala ketentuan yang telah ditetapkan.
d) Memberikan penilaian sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
e) Tidak saling berkomunikasi pada saat memberikan penilaian.
f) Selama pelaksanaan lomba tidak diperkenankan meninggalkan
arena lomba.
3) Tata Tertib Panitia Pelaksana:
a) Hadir di lokasi lomba sebelum peserta, dewan juri dan
penonton.
b) Mengikuti dan menerapkan segala ketentuan yang telah
ditetapkan.
c) Bertindak netral, menjaga kerahasiaan penilaian dewan juri
serta tidak mengintervensi dewan juri dalam mengambil
keputusan.
d) Selama pelaksanaan lomba hingga akhir tidak diperkenankan
meninggalkan lokasi lomba.
e) Taat dan tunduk pada keputusan dewan juri.
4) Tata Tertib Penonton:
a) Tidak melakukan/menimbulkan aktivitas yang akan
mengganggu jalannya pelaksanaan lomba (konsentrasi dewan
juri dan peserta).
b) Memberikan tepuk tangan diperkenankan hanya pada saat
peserta memasuki panggung dan setelah selesai menyanyikan
mazmur.
c) Taat dan tunduk kepada dewan juri.
d) Dilarang merokok di dalam ruangan lomba.
e) Dilarang membuang sampah/sisa makanan dan minuman di
lokasi lomba.
f) Tidak diperkenankan mengambil foto selama perlombaan
berlangsung.
g) Menonaktifkan segala alat komunikasi.
5) Tata Tertib Administrasi:
Segala aktivitas administrasi dihentikan pada saat lomba sudah dimulai,
kecuali mendapatkan rekomendasi Ketua Panitia Pelaksana.
(3) Lomba Cerdas Cermat Rohani
a. Lomba Cerdas Cermat Rohani terdiri dari:
1) Cerdas Cermat Rohani Kategori Anak; dan
2) Cerdas Cermat Rohani Kategori Remaja.
b. Syarat-syarat Peserta Lomba:
1) Peserta lomba terdiri dari 2 (dua) kategori, yakni:
a) Kategori Anak (tingkat Sekolah Dasar)
b) Kategori Remaja (tingkat Sekolah Menengah Pertama sampai
dengan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan).
2) Peserta Lomba beragama Katolik, dibuktikan dengan Surat
Baptis atau Surat Keterangan dari pastor paroki, berdomisili di
daerah yang bersangkutan, dan surat keterangan dari Kepala
Sekolah.
3) Peserta lomba belum pernah mengikuti lomba Cerdas Cermat
Rohani pada Pesparani Tingkat Nasional.
4) Setiap kategori Regu Cerdas Cermat Rohani terdiri dari tiga (3)
orang.
5) Regu Cerdas Cermat Rohani wajib mengenakan seragam dan
tanda pengenal, agar dapat dibedakan dengan para peserta
lainnya.
c. Pendaftaran:
1) Setiap Regu Cerdas Cermat Rohani dari setiap kategori wajib
mendaftar melalui Panitia Penyelenggara Lomba tanpa biaya
pendaftaran.
2) Setiap Regu Cerdas Cermat Rohani untuk setiap kategori wajib
mengisi dan memasukkan Lembar Formulir Identitas Peserta
pada saat pendaftaran (Format 15).
3) Pendaftaran Regu Cerdas Cermat Rohani melalui Panitia
Pelaksana Tingkat Nasional, dengan jadwal yang akan
diumumkan selanjutnya.
4) Panitia pelaksana membuat Daftar Kolektif peserta (Format 16).
d. Juri
1) Juri untuk lomba Cerdas Cermat Rohani terdiri dari 3 (tiga)
orang untuk setiap kategori.
2) Ketiga juri lomba tersebut hanya bertugas pada satu kategori
(tidak merangkap)
3) Juri lomba dipilih oleh Bidang Lomba dan ditetapkan dengan
Surat Keputusan Ketua Umum LP3KN (Format 4) berdasarkan
pertimbangan berikut:
a) memiliki kompetensi di bidang pengetahuan rohani dan Kitab
Suci.
b) mampu bekerja efektif dan efisien secara profesional.
c) mampu memberi penilaian berkualitas secara jujur dan tidak
berpihak.
e. Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian Lomba Cerdas Cermat Rohani adalah sebagai
berikut:
1) Setiap personil/orang dalam Regu Cerdas Cermat Rohani berhak
menjawab soal yang ditanyakan jika yang bersangkutan
mengetahui jawabannya (bukan hanya satu orang/jubir).
2) Setiap Regu Cerdas Cermat Rohani wajib menempuh 2 (dua)
babak pada setiap tampil, yaitu: Babak Regu dan Babak
Rebutan.
a) Babak Regu:
(1) Babak Regu adalah babak wajib bagi setiap regu.
(2) Setiap Regu Cerdas Cermat Rohani wajib
mengambil/menarik hanya 1 (satu) amplop bank soal bagi
regunya yang berisi 10 nomor soal.
(3) Interval waktu yang diberikan bagi setiap Regu Cerdas
Cermat Rohani dalam Babak Regu untuk menjawab
pertanyaan adalah 30 detik (atau dapat disepakati pada
saat pertemuan teknis).
(4) Jika terdapat soal dalam babak regu yang tidak dapat
dijawab atau salah jawaban oleh regu cerdas cermat yang
diwajibkan, maka soal dapat dilemparkan kepada regu
lainnya secara berurutan. Jika regu yang mendapat soal
lemparan dapat menjawab meskipun tidak sempurna,
tidak dapat lagi dilempar ke regu berikutnya. Setiap regu
hanya berhak mendapat satu kali kesempatan menjawab
satu nomor soal lemparan. Contoh:
(a) Jika soal pertama tidak dapat dijawab oleh Regu A,
maka dilemparkan berturut-turut ke Regu B – C – D.
(b) Jika soal kedua tidak dapat dijawab oleh Regu A, maka
dilemparkan berturut-turut ke Regu C – D – B.
(c) Jika soal ketiga tidak dapat dijawab oleh Regu A, maka
dilemparkan berturut-turut ke Regu D – B – C.
(d) Dan seterusnya berputar menurut pola di atas.
(5) Perolehan nilai/skor nilai dalam Babak Regu diatur sebagai
berikut:
(a) Jika jawaban benar sempurna : nilai 100.
(b) Jika jawaban tigaperempat (3/4) benar : nilai 75.
(c) Jika jawaban seperdua (1/2) benar : nilai 50.
(d) Jika jawaban seperempat (1/4) benar : nilai 25.
(e) Jika jawaban salah : nilai 0.
(6) Tidak ada pengurangan/potongan nilai/skor bagi setiap
Regu Cerdas Cermat Rohani pada Babak Regu ini.
b) Babak Rebutan:
(1) Babak Rebutan adalah babak dimana peserta saling
mendahului dalam menjawab soal dan tidak dilemparkan.
Jawaban harus benar dan sempurna.
(2) Cara bagi Regu Cerdas Cermat Rohani yang ingin merebut
untuk menjawab mendahului regu yang lain adalah dengan
menekan bel.
(3) Ketentuan bagi Regu Cerdas Cermat Rohani yang telah
diatur pada poin 3.e.2).b) (2) di atas adalah:
(a) Jika soal telah selesai ditanyakan Dewan Juri, Regu
Cerdas Cermat Rohani yang lebih dahulu menekan bel
dipersilakan untuk menjawabnya.
(b) Jika soal belum selesai dibacakan Dewan Juri, ternyata
ada regu Cerdas Cermat Rohani yang telah mendahului
menekan bel, maka pembacaan soal lengkapnya
dihentikan dan Regu Cerdas Cermat Rohani tersebut
segera dipersilakan untuk menjawabnya.
(4) Jumlah setiap bank pertanyaan dalam Babak Rebutan
adalah 10 nomor dan dapat pula (fakultatif) ditambahkan
dengan soal pertanyaan dari Dewan Juri apabila terjadi
kesamaan dalam jumlah nilai peserta lomba.
(5) Perolehan nilai/skor nilai dalam Babak Rebutan ini diatur
sebagai berikut:
(a) Jika jawaban benar: nilai ditambahkan 100.
(b) Jika jawaban salah: nilai dikurangi 100.
(6) Keputusan Dewan Juri adalah sah dan tidak dapat
diganggu gugat oleh siapa pun. (Format 17 dan 18)
f. Mekanisme Teknis Lomba
1) Mekanisme Lomba:
Lomba Cerdas Cermat Rohani untuk setiap kategori
dilaksanakan dalam tiga (3) tahapan, yakni:
a) Tahapan I (pertama) yaitu Tahapan Penyisihan, yang
merupakan lomba wajib bagi seluruh Regu Cerdas Cermat
Rohani.
b) Tahapan II (kedua) yaitu Tahapan Semifinal.
c) Tahapan III (ketiga) yaitu Tahapan Final
2) Materi Lomba :
a) Kitab Suci (pada Pesparani Tingkat Nasional II akan
menggunakan: PL: Ulangan, Yesaya, dan Yeremia; PB: Injil
Matius, Kisah Para Rasul, I dan II Korintus, I dan II Petrus)
b) Liturgi
c) Sejarah Gereja
d) Pengetahuan umum
e) Pengetahuan Serikat Kepausan Anak-Remaja Misioner
3) Teknis Lomba:
a) Persiapan:
(1) Panitia Pelaksana mencek kembali/mempersiapkan segala
kelengkapan pelaksanaan lomba (sarana/prasarana,
administrasi, dll).
(2) Panitia Pelaksana mengundang seluruh regu peserta dan
pembina/pendamping masuk ke ruang lomba sekaligus
menyampaikan kepada mereka bahwa lomba akan segera
dimulai.
(3) Panitia Pelaksana mengundang Dewan Juri untuk
mengambil tempat sekaligus memperkenalkan masing-
masing personil Dewan Juri (nama lengkap,
pekerjaan/jabatan dan asal).
(4) Panitia Pelaksana membacakan Surat Keputusan
Penetapan Dewan Juri.
(5) Panitia Pelaksana membacakan Tata Tertib Peserta
Lomba, Dewan Juri, Pembina/pendamping peserta Lomba
dan Penonton serta Kriteria Penilaian Lomba.
b) Pelaksanaan:
(1) Panitia Pelaksana memastikan dan mengumumkan secara
resmi bahwa Lomba Cerdas Cermat Rohani segera
dimulai.
(2) Panitia Pelaksana memanggil Regu-Regu Cerdas Cermat
Rohani Peserta Lomba untuk tampil sesuai nomor undian
tampilan setiap kategori.
(3) Teknik Tampil Peserta Lomba diatur sebagai berikut:
(a) Setelah tampil ke meja/tempat posisi regunya, setiap
regu Cerdas Cermat Rohani dipersilakan
memperkenalkan Regunya dengan menyebutkan:
nama undian regunya, asal kontingen dan nama
masing-masing personil regunya, yang dipimpin salah
seorang wakil regu tersebut.
(b) Setiap Regu Cerdas Cermat Rohani selanjutnya
dipersilakan menarik/mengambil amplop bank
pertanyaan untuk Babak Regu menurut
giliran/panggilan oleh Dewan Juri.
(c) Pada Babak Regu hendaknya setelah soal selesai
dibacakan barulah Regu Cerdas Cermat Rohani yang
mendapat giliran Babak Regunya memberikan
jawaban.
(d) Setiap Regu Cerdas Cermat Rohani dapat menjawab
soal yang dilemparkan oleh Dewan Juri pada Babak
Regu jika regu yang mendapat giliran wajib tidak
dapat menjawab.
(e) Sebelum memulai Babak Rebutan, masing-masing
Regu Cerdas Cermat Rohani dipersilakan untuk
mencoba membunyikan bel/tanda lampu masing-
masing regu.
c) Setelah lomba Cerdas Cermat Rohani selesai, regu yang telah
tampil berlomba dipersilakan meninggalkan meja/tempat
masing-masing.
g. Evaluasi, Rapat Dewan Juri dan Pengumuman Hasil Lomba:
1) Setelah seluruh Regu Lomba tampil, jika perlu dilaksanakan
evaluasi yang bersifat pembinaan bagi peserta lomba oleh Dewan
Juri dan Pembina/Pendamping.
2) Selanjutnya, Dewan Juri dipersilakan untuk merampungkan
seluruh hasil penilaian lomba dengan membuat: Rekapitulasi
Hasil Lomba dan Surat Keputusan Hasil Lomba Dewan Juri
(kurang lebih 30 s.d. 60 menit).
h. Hasil Lomba:
Hasil Lomba Final untuk setiap kategori pada tingkat nasional
terdiri dari:
1) Juara I;
2) Juara II; dan
3) Juara III.

i. Tata Tertib:
1) Tata Tertib Peserta Lomba:
a) Peserta Lomba sudah harus berada di lokasi/ruang lomba 30
menit sebelum lomba dimulai.
b) Setiap Regu wajib menarik nomor undian tampil.
c) Personil Regu yang sudah didaftar pada saat pendaftaran tidak
dapat digantikan/diwakilkan.
d) Setiap Regu hanya dapat tampil setelah dipersilakan Panitia
Lomba.
e) Panggilan kepada setiap Regu untuk tampil, dilaksanakan
sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut. Regu yang setelah
panggilan ketiga dan ternyata tidak/belum hadir/tampil,
dinyatakan gugur.
f) Setiap personil Regu dilarang membawa bank materi Cerdas
Cermat Rohani atau lainnya dalam bentuk apapun yang
bersifat merugikan regu lain.
g) Setiap personil Regu dilarang melakukan aktivitas yang
mengganggu konsentrasi regu lain.
h) Peserta Lomba wajib mengikuti segala ketentuan
mekanisme/teknis lomba.
i) Selama pelaksanaan lomba hingga akhir pelaksanaannya,
peserta tidak diperkenankan meninggalkan lokasi/ruang
lomba.
j) Peserta Lomba wajib taat kepada keputusan Dewan Juri.
2) Tata Tertib Pembina/Pendamping/Pengamat:
a) Tidak melakukan tindakan arahan teknis atau semacamnya
dalam cara apapun juga pada saat Peserta Lomba sedang
berlomba.
b) Taat kepada Keputusan Dewan Juri.
3) Tata Tertib Dewan Juri:
a) Hadir di lokasi lomba 15 menit sebelum lomba dimulai.
b) Boleh mengambil tempat setelah dipersilakan oleh Panitia
Lomba.
c) Mengikuti segala ketentuan yang telah diatur.
d) Memberikan penilaian sesuai, tepat, jujur dan netral.
e) Boleh saling berkomunikasi dalam hal memberi penilaian
terhadap regu yang berlomba.
f) Selama pelaksanaan lomba, penilaian hingga keputusan hasil
lomba, tidak diperkenankan meninggalkan lokasi/ruang
lomba.
4) Tata Tertib Panitia Lomba:
a) Hadir di lokasi/ruang lomba sebelum Peserta Lomba, Dewan
Juri dan Pembina/Pendamping .
b) Mengikuti dan menerapkan segala ketentuan yang telah
diatur.
c) Bertindak netral dan tidak mengintervensi Dewan Juri dalam
mengambil keputusan hasil lomba.
d) Selama pelaksanaan lomba hingga akhir pelaksanaannya,
tidak diperkenankan meninggalkan lokasi/ruang lomba.
e) Taat kepada Keputusan Dewan Juri.
5) Tata Tertib Pemirsa/Penonton:
a) Tidak melakukan/menimbulkan aktivitas apapun sehingga
mengganggu/menghambat pelaksanaan lomba, terutama
mengganggu konsentrasi Peserta Lomba dalam menjawab
pertanyaan dan Dewan Juri dalam memberikan penilaian.
b) Memberikan tepuk tangan hanya setelah penyampaian nilai /
skor oleh Dewan Juri kepada setiap regu yang menjawab
pertanyaan dan atau setelah dipersilakan Panitia Lomba.
c) Taat kepada Keputusan Dewan Juri.
d) Tidak melakukan support/dukungan yang berlebihan kepada
Regu CCR yang didukungnya.
e) Dilarang merokok jika pelaksanaan lomba dilaksanakan di
Gedung Gereja/Kapel.
f) Dilarang membuang sampah/sisa makanan dan minuman di
lokasi/ruang lomba.
g) Tidak diperkenankan mengambil foto selama perlombaan
berlangsung.
h) Menonaktifkan segala alat komunikasi.
6) Tata Tertib Administrasi:
Segala aktivitas administrasi dan pengambilan nomor undian
tampil sudah dihentikan pada saat pelaksanaan lomba dimulai,
kecuali telah mendapatkan rekomendasi dari Ketua Panitia
Pelaksana Lomba.

(4) Lomba Bertutur Kitab Suci


a. Lomba Bertutur Kitab Suci terdiri atas satu kategori lomba, yakni
Bertutur Kitab Suci.
b. Syarat Peserta.
1) Peserta lomba Bertutur Kitab Suci berusia antara 6 – 12 tahun
(menjelang usia genap 13 tahun).
2) Peserta Lomba beragama Katolik (dibuktikan dengan Surat
Baptis atau Surat Keterangan dari pastor paroki) dan berasal /
berdomisili di Provinsi yang bersangkutan.
3) Jumlah peserta lomba hanya satu (1) orang, dapat laki-laki atau
perempuan.
4) Peserta lomba belum pernah mengikuti lomba Bertutur Kitab
Suci pada Pesparani Tingkat Nasional.
5) Busana yang dikenakan bebas tapi layak dan rapih serta
mengenakan tanda pengenal, supaya dapat dibedakan dengan
para hadirin.
c. Syarat Pendaftaran.
1) Setiap Peserta wajib mendaftar melalui Panitia Penyelenggara
Lomba tanpa biaya pendaftaran.
Setiap peserta wajib mengisi dan memasukan Lembar Formulir
Identitas Peserta pada saat pendaftaran (Format 19).
d. Syarat Naskah.
Naskah Bertutur Kitab Suci tidak sama dengan naskah Renungan
Kitab Suci pada umumnya. Naskah dimaksud hanya berisikan
garis-garis besar pemahaman peserta lomba terhadap perikop Kitab
Suci. Karena Bertutur Kitab Suci berarti menceritakan kembali
perikop Kitab Suci dalam bentuk dan gaya naratif khas anak-anak
yang diakhiri dengan pesan yang mampu menggerakkan hati orang
untuk melakukan sesuatu yang baik. Untuk itu perlu diperhatikan
beberapa catatan berikut:
1) Peserta Lomba wajib menyiapkan naskah Bertutur Kitab Suci
yang berfungsi sebagai panduan bagi peserta lomba dan Dewan
Juri.
2) Peserta Lomba wajib menyerahkan naskah Bertutur Kitab Suci
sebanyak 3 (tiga) rangkap kepada panitia Lomba paling lambat 3
(tiga) hari sebelum pelaksanaan lomba.
3) Ketentuan pengerjaan naskah Bertutur Kitab Suci adalah sebagai
berikut:
a) Diketik rapih dengan komputer/mesin ketik (bukan tulisan
tangan) pada kertas HVS A4 sebanyak 1 (satu) halaman.
b) Paragraf/spasi ketikan 1,5.
c) Menggunakan jenis huruf: Times New Roman , dengan ukuran
: 12.
d) Cermin halaman/margins adalah top: 2cm, bottom: 1.7cm,
right: 2cm, left: 2 cm.
e) Tema/judul tutur dan materi/bahan bacaan tutur diketik
pada awal halaman pertama.
f) Nama lengkap penutur diketik pada bagian akhir teks.
e. Syarat Panitia, Juri Dan Pembina/Pengamat Lomba.
1) Panitia.
a) Panitia Pelaksana Bertutur Kitab Suci adalah Ketua dan
Seluruh Anggota Tim Bidang Bertutur Kitab Suci yang telah
ditetapkan dalam Surat Keputusan LP3KN (Format 4).
b) Demi kelancaran dan independensi pelaksanaan Lomba
Bertutur Kitab Suci, maka penyelenggaraan Lomba
dimandatkan sepenuhnya pada Tim Lomba Bertutur Kitab
Suci.
2) Juri.
a) Juri Lomba berjumlah tiga (3) orang.
b) Juri Lomba yang dipilih oleh Tim Lomba Bertutur Kitab Suci
dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Umum LP3KN
berdasarkan pertimbangan berikut:
(1) memiliki kompetensi di bidang Kitab Suci/renungan Kitab
Suci.
(2) mampu bekerja efektif dan efisien secara profesional.
(3) mampu memberi penilaian berkualitas secara jujur dan
tidak berpihak.
c) Juri Lomba terdiri dari:
(1) Seorang Imam/Pastor.
(2) Dua (2) orang Awam Katolik.
d) Pembina/Pengamat Peserta Lomba.
(1) Memiliki kompetensi di bidang Kitab Suci/Bertutur Kitab
Suci.
(2) Ditunjuk atau diketahui oleh Ketua LP3KD.
(3) Senantiasa mendampingi/melatih/memantau peserta
lomba, baik dalam latihan maupun pada pelaksanaan
lomba.
(4) Mengurus/membuat dan memasukan segala sesuatu yang
berkaitan dengan lomba Bertutur Kitab Suci (administrasi
pendaftaran dlsb.).
3) Kriteria Penilaian.
Bertutur Kitab Suci berarti membawakan/menyajikan naskah
bacaan Kitab Suci dalam bentuk ceritera. Kitab Suci diceritakan
kembali dalam bentuk dan gaya naratif tertentu sesuai/menurut
Iman Katolik yang diakhiri dengan pesan yang mampu
menggerakkan hati orang untuk melakukan sesuatu yang baik.
Dengan demikian Kriteria Penilaian Lomba Bertutur Kitab Suci
adalah sebagai berikut:
a) Penampilan.
(1) Sikap/Mimik tubuh (cara maju, posisi berdiri, sikap
tubuh, percaya diri, kewajaran, dlsb.).
(2) Komunikatif/Kontak dengan pemirsa/hadirin yang ada
(menarik, memandang, sungguh menyapa dlsb.).
(3) Busana / Riasaan yang sopan dan sesuai (riasan tidak
berlebihan).
b) Teknik Bertutur.
(1) Volume/Bobot Suara (teknik dinamika suara)
(2) Pencitraan (sesuai dengan siapa yang berbicara menurut
naskah bacaan Kitab Suci – entah Yesus, entah Musa
dlsb.).
(3) Intensitas (variasi kekuatan suara).
(4) Tempo (variasi kecepatan/kelembutan suara).
(5) Jeda (waktu berhenti/pemenggalan/istirahat sesuai
dengan maksud kalimat, tanda baca dlsb.).
(6) Intonasi (irama/nada yang sesuai dengan maksud
kalimat, tanda baca dlsb.)
(7) Artikulasi (ucapan yang benar dan jelas).
c) Pesan yang disampaikan:
(1) Kesesuaian teks dengan isi Kitab Suci.
(2) Mampu menggerakkan hati pendengar untuk melakukan
sesuatu yang baik

d) Interval waktu.
Waktu yang ditentukan bagi mata lomba bertutur Kitab Suci
adalah: 5 – 15 menit.
4) Mekanisme / Teknik Lomba
a) Persiapan
(1) Setiap peserta lomba wajib mendaftarkan diri melalui
Panitia Pelaksana tanpa dikenakan biaya pendaftaran.
(2) Setiap peserta lomba wajib mengisi formulir pendaftaran
yang disediakan (Format 19).
(3) Setelah melaksanakan pendaftaran semua peserta lomba
dikumpulkan untuk melakukan pengundian nomor
peserta (Format 20).
(4) Panitia pelaksana membuat Daftar Kolektif peserta
(Format 21).
(5) Panitia Pelaksana mencek kembali/mempersiapkan segala
kelengkapan pelaksanaan lomba (sarana/prasarana,
administrasi dlsb.).
(6) Panitia Pelaksana mengundang seluruh peserta dan
pembina/pendampingnya masuk ke ruang lomba
sekaligus menyampaikan kepada mereka bahwa
pelaksanaan lomba akan segera dimulai.
(7) Panitia Pelaksana mengundang Dewan Juri untuk
mengambil tempat dewan juri sekaligus memperkenalkan
masing-masing personil Dewan Juri (nama lengkap,
pekerjaan/jabatan dan asalnya).
(8) Panitia Pelaksana membacakan Surat Keputusan (SK)
Penetapan Dewan Juri.
(9) Panitia Pelaksana membacakan Tata Tertib Peserta
Lomba, Dewan Juri, Pembina/pendamping peserta Lomba
dan Pemirsa/Penonton serta Kriteria Penilaian Lomba.

b) Pelaksanaan
(1) Panitia Pelaksana memastikan dan mengumumkan secara
resmi bahwa Lomba Bertutur Kitab Suci segera dimulai.
(2) Pemanggilan Peserta Lomba secara berurutan untuk
tampil sesuai nomor undian tampilan.
(3) Pemanggilan Peserta Lomba untuk tampil sesuai nomor
undian tampilan (membacakan nomor undian tampil,
bacaan Kitab Suci yang dipilih dan tema tutur Kitab Suci).
(4) Teknik Tampil Peserta Lomba diatur sebagai berikut:
(a) Sebelum tampil ke lokasi/posisi untuk Bertutur Kitab
Suci, memberi hormat (menundukkan kepala) kepada
dewan Juri dan jika dilaksanakan di gereja/kapel,
hormat pula ke arah tabernakel dan altar.
(b) Setelah siap, Peserta Lomba, sebelum bertutur, wajib
lebih dahulu menyebutkan perikop/teks Kitab Suci
yang telah dipilihnya.
(c) Peserta Lomba dianjurkan tidak terpaku pada satu
tempat posisi berdiri, dapat bergerak/berpindah tempat
dengan menyesuaikan pada lokasi lomba.
(d) Peserta Lomba dianjurkan tidak kaku tubuh, artinya
dapat meggerakkan tangan dlsb. sesuai tuntutan
renungan/Bertutur Kitab Suci yang dibawakan
(ekspresif).
(e) Setelah selesai bertutur, Peserta Lomba dapat
meninggalkan lokasi/posisinya, dengan terlebih dulu
memberi hormat (menundukkan kepala) kepada Dewan
Juri dan Tabernakel serta altar, lalu kembali ke
tempatnya semula.
(5) Evaluasi, Rapat Dewan Juri dan Pengumuman Hasil
Lomba.
(a) Setelah seluruh Regu Lomba tampil, jika perlu
dilaksanakan evaluasi/input singkat yang bersifat
pembinaan bagi peserta lomba oleh Dewan Juri dan
Pembina/Pendamping.
(b) Selanjutnya, Dewan Juri dipersilakan untuk
merampungkan seluruh hasil penilaian lomba dengan
membuat: Rekapitulasi Hasil Lomba dan Surat
Keputusan Hasil Lomba Dewan Juri (kurang lebih 30
menit s/d 60 menit).
(c) Akhirnya, setelah dewan Juri telah menghasilkan
Keputusan Hasil Lomba, maka pengumuman hasil
lomba dapat disampaikan secara terbuka pada saat
yang ditentukan (Format 22 s.d. 24)

5) Hasil Lomba.
Hasil Lomba untuk mata lomba Bertutur Kitab Suci adalah:
a) Juara I
b) Juara II
c) Juara III.

6) Tata Tertib.
a) Tata Tertib Peserta Lomba.
(1) Peserta Lomba sudah harus berada di lokasi/ruang
lomba 30 menit sebelum lomba dimulai. Peserta Lomba
wajib menarik nomor undian tampil.
(2) Peserta Lomba yang sudah didaftar pada saat
pendaftaran tidak dapat digantikan / diwakilkan.
(3) Peserta Lomba hanya dapat tampil setelah dipersilakan
Panitia Lomba.
(4) Peserta Lomba dipanggil untuk tampil sebanyak tiga (3)
kali berturut-turut, jika setelah dipanggil tiga (3) kali
ternyata tidak/belum hadir/tampil maka dinyatakan
gugur.
(5) Peserta wajib bertutur sesuai dengan materi/bahan
bacaan Kitab Suci yang telah dipilihnya.
(6) Peserta Lomba wajib mengikuti segala ketentuan
mekanisme/teknis lomba.
(7) Selama pelaksanaan lomba hingga akhir pelaksanaannya,
peserta tidak diperkenankan meninggalkan lokasi/ruang
lomba.
(8) Peserta Lomba wajib taat kepada keputusan Dewan Juri.
b) Tata Tertib Pembina/Pendamping.
(1) Tidak melakukan tindakan arahan teknis dalam cara
apapun juga pada saat Peserta Lomba sedang
membawakan renungan.
(2) Taat kepada Keputusan Dewan Juri.
c) Tata Tertib Dewan Juri.
(1) Hadir di lokasi lomba paling lambat 15 menit sebelum
lomba dimulai.
(2) Mengambil tempat bagi Dewan Juri setelah dipersilakan
oleh Panitia Lomba.
(3) Mengikuti segala ketentuan yang telah diatur.
(4) Memberikan penilaian sesuai, tepat, jujur dan netral.
(5) Tidak saling berkomunikasi dalam hal memberi penilaian
terhadap peserta lomba.
(6) Selama pelaksanaan lomba, penilaian hingga keputusan
hasil lomba, tidak diperkenankan meninggalkan
lokasi/ruang lomba.
d) Tata Tertib Panitia Lomba.
(1) Hadir di lokasi/ruang lomba sebelum Peserta Lomba,
Dewan Juri dan Pembina/Pendamping .
(2) Mengikuti dan menerapkan segala ketentuan yang telah
diatur.
(3) Bertindak netral dan menjaga kerahasiaan penilaian
Dewan Juri serta tidak mengintervensi Dewan Juri dalam
mengambil keputusan hasil lomba.
(4) Selama pelaksanaan lomba hingga akhir pelaksanaannya,
tidak diperkenankan meninggalkan lokasi/ruang lomba.
(5) Taat kepada hasil Keputusan Dewan Juri.
e) Tata Tertib Pemirsa/Penonton.
(1) Tidak melakukan/menimbulkan aktivitas apapun sehingga
mengganggu/menghambat pelaksanaan lomba, terutama
mengganggu konsentrasi Peserta Lomba dan Dewan Juri
dalam memberikan penilaian.
(2) Memberikan tepuk tangan dengan sopan setelah peserta
lomba selesai membawakan renungan/bertutur.
(3) Taat kepada hasil Keputusan Dewan Juri.
(4) Dilarang merokok dalam gedung tempat perlombaan
dilaksanakan.
(5) Dilarang membuang sampah/sisa makanan dan minuman
di lokasi/ruang lomba.
(6) Tidak diperkenankan mengambil foto selama perlombaan
berlangsung.
(7) Menonaktifkan segala alat komunikasi.
f) Tata Tertib Administrasi.
Segala aktivitas administrasi sudah dihentikan pada saat
pelaksanaan lomba dimulai, kecuali telah mendapatkan
rekomendasi dari Ketua LP3K/ Ketua Panitia Pelaksana
Lomba.
(5) Jenis lomba lain dapat dilaksanakan di luar pelaksanaan PESPARANI
yang pada waktu tertentu dapat dijadikan Perlombaan PESPARANI
setelah ditetapkan kemudian.

Pasal 14
Seminar

(1) Seminar atau sarasehan dapat dilakukan selama pelaksanaan


PESPARANI;
(2) Judul materi seminar ditentukan oleh LP3KN/D dan Panitia
Pelaksana;
(3) Pembicara/narasumber ditentukan oleh LP3KN/D dan Panitia
Pengarah (Steering Committee);
(4) Penentuan tempat dan undangan kepada peserta menjadi
tanggungjawab Panitia Pelaksana;
(5) Seminar dimaksudkan untuk memperluas dan mengembangkan
pemahaman peserta dan undangan tentang Kitab Suci, Tata Liturgi,
seni budaya Gereja, inkulturasi musik liturgi dan tradisi Gereja;
(6) Tema-tema yang diangkat dalam seminar antara lain: ajaran Gereja,
sosial keagamaan dan kebangsaan.
Pasal 15
Pameran
(1) Pameran diselenggarakan untuk menyemarakkan kegiatan
PESPARANI sekaligus memberikan informasi kepada peserta
PESPARANI tentang aktivitas kehidupan beragama, perkembangan
situs budaya dan pembangunan nasional di masing-masing daerah.
(2) Apabila kontingen ikut serta dalam pameran diwajibkan:
(a) Membawa serta bahan-bahan pameran dari daerahnya;
(b) Berkoordinasi dengan panitia pelaksana untuk penentuan
tempat/lokasi/stand.
(3) Panitia pelaksana PESPARANI menyediakan tempat/lokasi/stand
pameran disekitar lokasi pelaksanaan PESPARANI.

Pasal 16
Kelengkapan Kontingen
Masing-masing kontingen membawa :
(1) Bendera Merah Putih;
(2) Bendera asal kontingen (Provinsi/Kab/Kota);
(3) Pataka LP3KD;
(4) Pakaian adat daerah.

Pasal 17
Penutupan
Kegiatan penutupan sekurang-kurangnya meliputi:
(1) Misa Penutupan;
(2) Defile peserta;
(3) Penurunan bendera LP3KN/D diiringi Hymne PESPARANI;
(4) Penyerahan bendera LP3KN/D kepada Perwakilan Daerah
Penyelenggara berikutnya;
(5) Sambutan-sambutan;
(6) Pengumuman pemenang hasil lomba dan penyerahan hadiah;
(7) Penutupan resmi oleh Pejabat Negara yang berwenang dan atau oleh
Hirarki Gereja Katolik;
(8) Hiburan.
Pasal 18
Jadwal Perlombaan
Jadwal perlombaan akan diatur tersendiri oleh Panitia Penyelenggara.

Pasal 19
Pembiayaan
Seluruh rangkaian pelaksanaan PESPARANI dibiayai dari Kas LP3K yang
dapat diperoleh dari:
(1) Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah (APBD) Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
(2) Bantuan Keuskupan/Wilayah sesuai tingkatan masing-masing;
(3) Swadaya Umat/Gereja setempat;
(4) Sumbangan lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB V
PELAPORAN DAN PENUTUP

Pasal 20
Pelaporan
Laporan pelaksanaan PESPARANI termasuk laporan keuangan
disampaikan kepada pihak-pihak terkait paling lambat 2 (dua) bulan
setelah kegiatan PESPARANI berakhir.

Pasal 21
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan
PESPARANI akan diatur lebih lanjut secara bersama oleh LP3KN dan
Panitia Pelaksana.

PIMPINAN SIDANG

Ketua Umum Sekretaris Umum

Adrianus Eliasta Meliala Toni H.F. Pardos


Format 1
FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA PADUAN SUARA GEREJANI
PESPARANI

1. Jenis Lomba Yang Diikuti*


 Paduan Suara Dewasa Campuran;
 Paduan Suara Dewasa Pria;
 Paduan Suara Dewasa Wanita;
 Paduan Suara Anak;
 Paduan Suara Gregorian Dewasa; dan
 Paduan Suara Gregorian Anak dan Remaja
*) Pilih salah satu

2. Asal Kontingen :

3. Koordinator
Nama Tlp/ Email

4. Data Peserta dan Dirigen


Nomor
No Nama Posisi Usia Ket (L/P)
Telepon
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
dst.

5. Lagu Yang Dibawakan


Lagu Wajib Lagu Pilihan

……………….,…………….......
Koordinator

…………
Format 2

LEMBARAN NOMOR UNDIAN


LOMBA PADUAN SUARA GEREJANI
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

NOMOR
KODE JENIS LOMBA
Stempel
Panitia
Penyelenggara

Kode Jenis Lomba Paduan Suara


NO Jenis Lomba Kode
1 Paduan Suara Dewasa Campuran PS -DC
2 Paduan Suara Dewasa Pria PS –P
3 Paduan Suara Dewasa Wanita PS – DW
4 Paduan Suara Anak PS –A
5 Paduan Suara Gregorian Dewasa PS – GD
6 Paduan Suara Gregorian Anak dan PS – GAR
Remaja

CONTOH
LEMBARAN NOMOR UNDIAN
LOMBA PADUAN SUARA GEREJANI
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

01
PS - DC Stempel
Panitia
Penyelenggara
Format 3

FORMAT DAFTAR KOLEKTIF PESERTA


LOMBA PADUAN SUARA
JENIS MATA LOMBA……………..
TINGKAT .......................
NOMOR
ASAL KONTINGEN
NO UNDIAN KETERANGAN
*
1 2 3 4
01.
02.
03.
04.
05.
dst.

*) lihat pada lembar nomor undian setiap peserta lomba


JUMLAH REGU SELURUHNYA : ............. regu.

.......................,....................................…..
Ketua Tim Pelaksana Lomba Paduan Suara
Provinsi .................................................

(nama lengkap&ttd.)
Format 4

Surat Keputusan Penetapan Dewan Juri Lomba Paduan Suara Pesparani

LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESPARANI


KATOLIK

SURAT PENUNJUKAN DEWAN JURI LOMBA


DALAM RANGKA PELAKSANAAN RANGKAIAN LOMBA PESPARANI
KE......TINGKAT.................
TAHUN ....
NOMOR : …………………………………

Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Lembaga Pembinaan dan


Pengembangan Pesparani, menerangkan :
1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan berbagai rangkaian lomba PESPARANI ke
.... Tingkat .............Tahun ..., dipandang perlu dan penting melaksanakan
rekrutment serta menunjuk Dewan Juri Lomba selaku tim penilai untuk
masing-masing mata lomba yang dilaksanakan.
2. Bahwa Personil Dewan Juri Lomba yang telah ditunjuk, yang nama-namanya
terdapat pada Format Surat Penunjukan Dewan Juri ini, dipandang
berkompeten, cakap, jujur dan netral dalam hal memberikan penilaian
terhadap peserta lomba untuk masing-masing mata lomba yang
dilaksanakan.
3. Bahwa Dewan Juri Lomba yang telah ditunjuk dalam fungsinya, semata-mata
untuk memberi penilaian sesuai kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh
masing-masing mata lomba yang dilaksanakan.
4. Bahwa Dewan Juri Lomba yang telah ditunjuk dapat melaksanakan
fungsinya pada saat pelaksanaan masing-masing mata lomba dan berakhir
setelah selesainya pelaksanaan masing-masing lomba.
5. Bahwa Surat Penunjukan Dewan Juri ini merupakan bukti pegangan yang
resmi dan sah bagi Dewan Juri Lomba yang telah ditunjuk dalam
melaksanakan fungsinya, yang tidak dapat diganggu-gugat oleh siapapun.
6. Bahwa Surat Penunjukan Dewan Juri ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkannya dan selanjutnya berakhir dengan sendirinya setelah Dewan
Juri yang bersangkutan selesai melaksanakan fungsinya.

Ditetapkan di : …………………………….
Pada Tanggal : …………………………….

Ketua

…………………………………….
Lampiran : Surat Penunjukan Dewan Juri Dalam Rangka Pelaksanaan
Rangkaian Lomba Pesparani Ke ...... Tingkat …………… Tahun ….
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

DAFTAR NAMA-NAMA PERSONIL DEWAN JURI


BESERTA JENIS MATA LOMBA PENJURIANNYA
MATA LOMBA
NO NAMA JURI KETERANGAN
PENJURIANNYA
01.
02.
03.
04.
05.
dst.

Ditetapkan di : ………………….
Pada Tanggal : ………………….

Ketua

………………………………….
TEKS PELANTIKAN
DEWAN JURI ............................................................ DI ....................
TAHUN ...........

BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN KETUA LEMBAGA PEMBINAAN DAN


PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK
NASIONAL/DAERAH NOMOR ... TANGGAL ... TAHUN 20... TENTANG
PENGANGKATAN DEWAN JURI PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK
TINGKAT NASIONAL/DAERAH TAHUN 20...

DENGAN INI SECARA RESMI MELANTIK SAUDARA-SAUDARA SEBAGAI


DEWAN JURI PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK TINGKAT
NASIONAL/DAERAH DI JAKARTA TAHUN 20...

1. SEBAGAI KETUA DEWAN JURI

2. SEBAGAI ANGGOTA DEWAN JURI

3. SEBAGAI ANGGOTA DEWAN JURI

SEMOGA TUHAN MEMBERKATI KITA.

......................,.........................

KETUA UMUM,

................................................
Format 5

DAFTAR ISIAN PENILAIAN


PERLOMBAAN PADUAN SUARA

JENIS LOMBA PADUAN SUARA :


LAGU WAJIB :
LAGU PILIHAN :
NO UNDIAN :

BIDANG PENILAIAN NILAI NILAI CATATAN


L.W L. P
I. MATERI SUARA X 2,5 X2
1. Sonoritas (kemerduan)
2. Intensitas (kekokohan)
II. TEKNIK X 2,5 X2
1. Intonasi (Ketepatan bidik nada)
2. Attack/ Release (keserempakan
saat memulai/mengakhiri lagu
atau kalimat lagu)
3. Diksi (pengucapan)
4. Balance (keseimbangan)
5. Homogenitas (keseragaman suara)
6. Warna suara sesuai jenis suara
7. Kestabilan tempo dan ritme lagu
III. PENJIWAAN X 3,5 X3
1. Kesesuaian tempo dan ritme
dengan syair lagu
2. Ketepatan frasering/pemenggalan
kalimat
3. Ketepatan penjiwaan dengan syair
lagu
4. Ketepatan penjiwaan dengan
kemauan pengarang
5. Ketepatan penjiwaan dengan
masa lagu diciptakan
IV. PENAMPILAN X 1,5 X1
1. Ekspresi wajah
2. Kewajaran sikap
3. Busana/kostum
JUMLAH
JUMLAH TOTAL LW + LP

......................,...............

ttd

(nama dewan juri)


Format 6

REKAPITULASI PENILAIAN LOMBA


PADUAN SUARA PESPARANI
TAHUN ..........

Jenis Lomba Paduan Suara :


Hari/Tanggal :

PESERTA/
NOMOR JURI JURI JURI JURI
NO JURI I JML
UNDIAN II III IV V
PESERTA

......................,..................

ttd

(Ketua Dewan Juri)


Format 7
Format Surat Keputusan Dewan Juri
LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PESTA PADUAN SUARA GEREJANI (PESPARANI) KATOLIK

KEPUTUSAN DEWAN JURI LOMBA PADUAN SUARA


KATEGORI ………
Nomor : ...........................................
tentang
HASIL PEMENANG LOMBA PADUAN SUARA
TAHUN …..

Menimbang : Bahwa untuk menetapkan pemenang Lomba Paduan


Suara dalam rangka PESPARANI ke…..Tingkat…….., perlu
ditetapkan dengan Surat Keputusan.
Mengingat/ : 1. SK Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta
Memperhatikan Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Tahun
………….oleh ……………… dengan Nomor
............................................Tanggal
..................................
2. Pedoman Lomba Paduan Suara Tingkat .........Tahun
….........
3. Rapat Hasil Keputusan Dewan Juri Lomba Paduan
Suara Tingkat ……….tertanggal
...................................

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Peserta Lomba Paduan Suara yang tersebut
dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai Pemenang
Lomba Paduan Suara Tingkat ……… Tahun ……..

Kedua : Keputusan ini adalah sesuai dan sah serta tidak dapat
diubah oleh siapapun.

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
DEWAN JURI
NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN
01.
Ketua 01.........................................
02.
Anggota 02.........................................
03.
Anggota 03.........................................
04.
Anggota 04.........................................
05.
Anggota 05.........................................
Lampiran : Keputusan Dewan Juri Lomba Paduan Suara Kategori....... Tingkat
.......... Tahun ……….
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

HASIL PEMENANG LOMBA PADUAN SUARA


TINGKAT ........................

JENIS/ KATEGORI LOMBA : ……………………………


JUMLAH
NO JUARA ASAL KONTINGEN KETERANGAN
NILAI/SKOR

01. I (PERTAMA)
02. II (KEDUA)
03. III (KETIGA)
Ditetapkan di : ..............................
Pada Tanggal : ...............................

DEWAN JURI

NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN

01. Ketua 01.........................................

02. Anggota 02.........................................

03. Anggota 03.........................................


04.
Anggota 04.........................................
05.
Anggota 05.........................................
Format 8

FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR
PESPARANI

1. Jenis Lomba Yang Diikuti *


 Menyanyikan Mazmur Kategori Anak
 Menyanyikan Mazmur Kategori Remaja
 Menyanyikan Mazmur Kategori Dewasa
*) Pilih salah satu
2. Asal Kontingen :

3. Koordinator

Nama Tlp/ Email

4. Data Peserta
No Nama Usia Nomor Telepon Ket (L/P)
1

5. Teks Mazmur Yang Dibawakan

………………., …….........
Koordinator

………………………………
Format 9

LEMBARAN NOMOR UNDIAN


LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

NOMOR
KODE JENIS LOMBA
Stempel
Panitia
Penyelenggara

Kode Jenis Lomba Menyanyikan Mazmur

NO Jenis Lomba Kode

1 Menyanyikan Mazmur Kategori Anak M – A


2 Menyanyikan Mazmur Kategori M – R
Remaja
3 Menyanyikan Mazmur Kategori M–D
Dewasa

CONTOH
LEMBARAN NOMOR UNDIAN
LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

01
M-A Stempel
Panitia
Penyelenggara
Format 10

LEMBARAN NOMOR TEKS PILIHAN


LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

TEKS
NO…..
Stempel
Panitia
Penyelenggara

Kode Jenis Lomba Menyanyikan Mazmur

NO Teks Yang Diperlombakan


1
2
3
4
5
dst

.
Format 11

FORMAT DAFTAR KOLEKTIF PESERTA


LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR
JENIS MATA LOMBA……………..
TINGKAT ...................
NOMOR
ASAL KONTINGEN
NO UNDIAN KETERANGAN
*
1 2 3 4
01.
02.
03.
04.
05.
dst.

*) lihat pada lembar nomor undian setiap peserta lomba


JUMLAH REGU SELURUHNYA : ............. regu.

.......................,....................................
Ketua Tim Pelaksana Lomba
Menyanyikan Mazmur

.................................................
(nama lengkap&ttd.)
Format 12

DAFTAR ISIAN PENILAIAN


PERLOMBAAN MENYANYIKAN MAZMUR

JENIS LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR:


NO TEKS :
NO UNDIAN :

BIDANG PENILAIAN NILAI NILAI CATATAN


L.W L. P
I. MATERI SUARA X 2,5 X2
1. Sonoritas (kemerduan)
2. Intensitas (kekokohan)
II. TEKNIK X 2,5 X2
1. Intonasi (Ketepatan bidik
nada)
2. Diksi (pengucapan)
3. Komunikasi dengan audiens
4. Pernapasan
III. PENJIWAAN X 3,5 X3
1. Kesesuaian tempo dan ritme
dengan syair lagu
2. Ketepatan pemenggalan
kalimat
3. Ketepatan penjiwaan dengan
syair lagu
IV. PENAMPILAN X 1,5 X1
1. Ekspresi wajah
2. Kewajaran sikap
3. Busana atau kostum
JUMLAH
JUMLAH TOTAL LW + LP

......................,......................

ttd

(nama dewan juri)


Format 13

REKAPITULASI PENILAIAN LOMBA


MENYANYIKAN MAZMUR PESPARANI
TAHUN ..........

Jenis Lomba Menyanyikan Mazmur :


Hari/Tanggal :

PESERTA/ JURI JURI


NO JURI I JML
NOMOR UNDIAN PESERTA II III

......................,...................

ttd

(Ketua Dewan Juri)


Format 14

Format Surat Keputusan Dewan Juri

LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN


PESTA PADUAN SUARA GEREJANI (PESPARANI)

KEPUTUSAN DEWAN JURI LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR


KATEGORI ………
Nomor : ...........................................
tentang
HASIL PEMENANG LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR
TAHUN …..

Menimbang : Bahwa untuk menetapkan pemenang Lomba


Menyanyikan Mazmur dalam rangka PESPARANI
ke…..Tingkat…….., perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.
Mengingat/ : 1. SK Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta
Memperhatikan Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Tahun
………….oleh ……………… dengan Nomor
............................................Tanggal
..................................
2. Pedoman Lomba Menyanyikan Mazmur Tingkat
.........Tahun ….........
3. Rapat Hasil Keputusan Dewan Juri Lomba
Menyanyikan Mazmur Tingkat ……….tertanggal
...................................

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Peserta Lomba Menyanyikan Mazmur yang
tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai
Pemenang Lomba Menyanyikan Mazmur Tingkat ………
Tahun ……..

Kedua : Keputusan ini adalah sesuai dan sah serta tidak dapat
diubah oleh siapapun.

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : .....................................
DEWAN JURI
NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN
01.
Ketua 01.........................................
02.
Anggota 02.........................................
03.
Anggota 03.........................................
Lampiran : Keputusan Dewan Juri Lomba Menyanyikan Mazmur Kategori.......
Tingkat .......... Tahun ……….
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

HASIL PEMENANG LOMBA MENYANYIKAN MAZMUR


TINGKAT ........................

JENIS/ KATEGORI LOMBA : ……………………………


ASAL JUMLAH
NO JUARA KETERANGAN
KONTINGEN NILAI/SKOR

01. I (PERTAMA)
02. II (KEDUA)
03. III (KETIGA)

Ditetapkan di : ..............................
Pada Tanggal : ...............................

DEWAN JURI

NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN

01. Ketua 01.........................................

02. Anggota 02.........................................

03. Anggota 03.........................................


Format 15

FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA CERDAS CERMAT ROHANI
PESPARANI

1. Jenis Lomba Yang Diikuti *


 Cerdas Cermat Rohani Kategori Anak
 Cerdas Cermat Rohani Kategori Remaja
*) Pilih salah satu
2. Asal Kontingen :

3. Koordinator

Nama Tlp/ Email

4. Data Peserta
No Nama Usia Nomor Telepon Ket (L/P)
1
2
3

………………., …….........
Koordinator

………………………………
Format 16

FORMAT DAFTAR KOLEKTIF PESERTA


LOMBA CERDAS CERMAT ROHANI
JENIS MATA LOMBA……………..
TINGKAT ...................
NOMOR
ASAL KONTINGEN
NO UNDIAN KETERANGAN
*
1 2 3 4
01.
02.
03.
04.
05.
dst.

*) lihat pada lembar nomor undian setiap peserta lomba


JUMLAH REGU SELURUHNYA : ............. regu.

.......................,...................................…..
Ketua Tim Pelaksana Lomba Cerdas
Cermat Rohani

.................................................
(nama lengkap&ttd.)
Format 17

DAFTAR ISIAN PENILAIAN


PERLOMBAAN CERDAS CERMAT ROHANI

JENIS LOMBA CERDAS CERMAT ROHANI :


ASAL KONTINGEN :

REGU A REGU B REGU C


NO SOAL
NILAI NILAI NILAI
BABAK REGU
1 Pertanyaan Regu 1
2 Pertanyaan Regu 2
3 Pertanyaan Regu 3
4 Pertanyaan Regu 4
5 Pertanyaan Regu 5
6 Pertanyaan Regu 6
7 Pertanyaan Regu 7
8 Pertanyaan Regu 8
9 Pertanyaan Regu 9
10 Pertanyaan Regu 10
NILAI HASIL SEMENTARA
1 Pertanyaan Rebutan 1
2 Pertanyaan Rebutan 2
3 Pertanyaan Rebutan 3
4 Pertanyaan Rebutan 4
5 Pertanyaan Rebutan 5
6 Pertanyaan Rebutan 6
7 Pertanyaan Rebutan 7
8 Pertanyaan Rebutan 8
9 Pertanyaan Rebutan 9
10 Pertanyaan Rebutan 10
NILAI HASIL AKHIR

................., ..............

ttd

(nama dewan juri)


Format 18
Format Surat Keputusan Dewan Juri

LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN


PESTA PADUAN SUARA GEREJANI (PESPARANI)

KEPUTUSAN DEWAN JURI LOMBA CERDAS CERMAT ROHANI


KATEGORI ………
Nomor : ...........................................
tentang
HASIL PEMENANG LOMBA CERDAS CERMAT ROHANI
TAHUN …..

Menimbang : Bahwa untuk menetapkan pemenang Lomba Cerdas


Cermat Rohani dalam rangka PESPARANI
ke…..Tingkat…….., perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.
Mengingat/ : 1. SK Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta
Memperhatikan Cerdas Cermat Rohani Gerejani (PESPARANI) Tahun
………….oleh ……………… dengan Nomor
............................................Tanggal
..................................
2. Pedoman Lomba Cerdas Cermat Rohani Tingkat
.........Tahun ….........
3. Rapat Hasil Keputusan Dewan Juri Lomba Cerdas
Cermat Rohani Tingkat ……….tertanggal
...................................

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Peserta Lomba Cerdas Cermat Rohani yang
tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai
Pemenang Lomba Cerdas Cermat Rohani Tingkat ………
Tahun ……..

Kedua : Keputusan ini adalah sesuai dan sah serta tidak dapat
diubah oleh siapapun.

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : .....................................
DEWAN JURI
NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN
01.
Ketua 01.........................................
02.
Anggota 02.........................................
03.
Anggota 03.........................................
Lampiran : Keputusan Dewan Juri Lomba Cerdas Cermat Rohani Kategori.......
Tingkat .......... Tahun ……….
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

HASIL PEMENANG LOMBA CERDAS CERMAT ROHANI


TINGKAT ........................

JENIS/ KATEGORI LOMBA : ……………………………


ASAL JUMLAH
NO JUARA KETERANGAN
KONTINGEN NILAI/SKOR

01. I (PERTAMA)
02. II (KEDUA)
03. III (KETIGA)
Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : .....................................

DEWAN JURI

NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN

01. Ketua 01.........................................

02. Anggota 02.........................................

03. Anggota 03.........................................


Format 19

FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA MENYANYIKAN BERTUTUR KITAB SUCI
PESPARANI

1. Jenis Lomba Yang Diikuti : Bertutur Kitab Suci

2. Asal Kontingen :

3. Koordinator

Nama Tlp/ Email

4. Data Peserta
Nomor Penyerahan
No Nama Usia Ket (L/P)
Telepon Naskah
1

5. Teks Mazmur Yang Dibawakan

…………, ………........
Koordinator

…………………………
Format 20

LEMBARAN NOMOR UNDIAN


LOMBA BERTUTUR KITAB SUCI
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

NOMOR

Stempel
Panitia
Penyelenggara

CONTOH
LEMBARAN NOMOR UNDIAN
LOMBA BERTUTUR KITAB SUCI
PESPARANI

KORPS PANITIA PENYELENGGARA

01 Stempel
Panitia
Penyelenggara
Format 21

FORMAT DAFTAR KOLEKTIF PESERTA


LOMBA BERTUTUR KITAB SUCI
TINGKAT ...................
NOMOR
ASAL KONTINGEN
NO UNDIAN KETERANGAN
*
1 2 3 4
01.
02.
03.
04.
05.
dst.

*) lihat pada lembar nomor undian setiap peserta lomba


JUMLAH REGU SELURUHNYA : ............. regu.

......................., ....................................…..
Ketua Tim Pelaksana Lomba Menyanyikan
Mazmur

.................................................
(nama lengkap&ttd.)
Format 22

DAFTAR ISIAN PENILAIAN


PERLOMBAAN BERTUTUR KITAB SUCI

NO UNDIAN :
BIDANG PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI x Catatan
% Bobot
I. PENAMPILAN (total bobot 30%)
a. Sikap/mimik tubuh/penjiwaan 15
(cara maju, posisi berdiri, sikap
tubuh, percaya diri, kewajaran,
dsb)
b. Komunikatif/kontak dengan 10
hadirin (menarik, memandang,
menyapa, dsb).
c. Busana/rias yang sopan dan 5
sesuai (tidak berlebihan)
II. TEKNIK BERTUTUR (total bobot 40%)
a. Volume suara (suara harus jelas 5
supaya bisa didengar dengan
baik).
b. Pencitraan (penampilan peran 10
sesuai dengan tokoh yang
terdapat dalam perikop Kitab
Suci).
c. Intensitas (variasi kekuatan 5
suara/dinamika suara)
d. Tempo (variasi 5
kecepatan/kelambatan suara)
e. Jeda (waktu 5
berhenti/pemenggalan/istirahat
sesuai dengan maksud kalimat,
tanda baca, dsb).
f. Intonasi (irama/nada yang 5
sesuai dengan maksud kalimat,
tanda baca, dsb).
g. Artikulasi (ucapan yang benar 5
dan jelas).
III. PESAN YANG DISAMPAIKAN (total bobot 25%)
a. Kesesuaian teks dengan isi Kitab 10
Suci.
b. Mampu menggerakkan hati 15
pendengar untuk melakukan
sesuatu yang baik.
IV. INTERVAL WAKTU (total bobot 5%)
Waktu: 10-15 menit. 5
TOTAL NILAI

................, ...............

ttd

(nama dewan juri)


Format 23

REKAPITULASI PENILAIAN LOMBA


BERTUTUR KITAB SUCI PESPARANI
TAHUN ..........

Jenis Lomba Bertutur Kitab Suci :


Hari/Tanggal :

PESERTA/ JURI JURI JURI


NO JML
NOMOR UNDIAN PESERTA I II III

..................,.................

ttd

(Ketua Dewan Juri)


Format 24
Format Surat Keputusan Dewan Juri

LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN


PESTA PADUAN SUARA GEREJANI (PESPARANI)

KEPUTUSAN DEWAN JURI LOMBA BERTUTUR KITAB SUCI


Nomor : ...........................................
tentang
HASIL PEMENANG LOMBA BERTUTUR KITAB SUCI
TAHUN …..

Menimbang : Bahwa untuk menetapkan pemenang Lomba


Menyanyikan Mazmur dalam rangka PESPARANI
ke…..Tingkat…….., perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.
Mengingat/ : 1. SK Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta
Memperhatikan Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Tahun
………….oleh ……………… dengan Nomor
............................................Tanggal
..................................

2. Pedoman Lomba Bertutur Kitab Suci Tingkat


.........Tahun ….........

3. Rapat Hasil Keputusan Dewan Juri Lomba Bertutur


Kitab Suci Tingkat ……….tertanggal
...................................

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Peserta Lomba Bertutur Kitab Suci yang
tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai
Pemenang Lomba Bertutur Kitab Suci Tingkat ………
Tahun ……..

Kedua : Keputusan ini adalah sesuai dan sah serta tidak dapat
diubah oleh siapapun.

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : .....................................
DEWAN JURI
NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN
01.
Ketua 01.........................................
02.
Anggota 02.........................................
03.
Anggota 03.........................................
Lampiran : Keputusan Dewan Juri Lomba Bertutur Kitab Suci Tingkat ..........
Tahun ……….
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

HASIL PEMENANG LOMBA BERTUTUR KITAB SUCI


TINGKAT ........................

ASAL JUMLAH
JUARA KETERANGAN
NO KONTINGEN NILAI/SKOR

01. I (PERTAMA)
02. II (KEDUA)
03. III (KETIGA)
Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : .....................................

DEWAN JURI

NO. NAMA LENGKAP JABATAN TANDA TANGAN

01. Ketua 01.........................................

02. Anggota 02.........................................

03. Anggota 03.........................................

PIMPINAN SIDANG

Ketua Umum Sekretaris Umum

Adrianus Eliasta Meliala Toni H.F. Pardosi

Anda mungkin juga menyukai