Anda di halaman 1dari 15

PERUTUSAN WKRI

SEBAGAI
WKRI DPD JATENG TERLIBAT AKTIF DAN BERSINERGI UNTUK MENSUKSESKAN PESTA DEMOKRASI 2024

PERPANJANGAN
GEREJA
DI TENGAH
MASYARAKAT
PPSM - 4 Maret 2023
Wanita Katolik Republik Indonesia
Wanita Katolik Republik Indonesia, disingkat Wanita Katolik RI adalah
organisasi masyarakat (ormas) yang berbadan hukum dan disahkan oleh
Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan nomor: J.A.5/23/8, tanggal 05-
02-1952 (Lima Februari tahun seribu sembilanratus limapuluh dua)
(Anggaran Dasar 2018 Bab I Pasal 3).

Umurnya baru 98 tahun (di Tahun 2022) dan tetap eksis di nusantara ini
sejak hari kelahirannya tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta dan diprakarsai
oleh Raden Ajeng Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra. Santa
Pelindung Organisasi adalah St. Anna, Ibundanya Bunda Maria yang
melahirkan Juru Selamat. Pesta nama St. Anna setiap tanggal 26 Juli.
21-02-2022 08:33:29
DASAR PERUTUSAN - KERASULAN
1. Matius 28,19: “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
Mat 22,21: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada
Allah"
• Double citizenship ➔ warga Kerajaan Dunia & Kerajaan Allah
• Ajakan untuk terlibat dalam kehidupan Bersama:
➢ Bermasyarakat: demi damai sejahtera masyarakat
➢ Menggereja: demi kemuliaan Allah & keselamatan umat beriman
• Keduanya menjadi satu kesatuam gerak ad extra & ad intra yang
complementary – integrated – proporsional
2. Gaudium et spes art. 1:

“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang


zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang
menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan
kecemasan para murid Kristus juga”
➔ Lih. Bab IV, art. 73-76: Hidup Bernegara
▪ Gereja merupakan bagian integral dari masyarakat
▪ Gereja hadir dan aktif merespon kebutuhan masyarakat
▪ Gereja terlibat aktif berkontribusi untuk kemajuan masyarakat
▪ Gereja ikut menyelesaikan masalah masyarakat
3. Apostolicam Actuositatem (Kerasulan Awam), art. 2

“Gereja diciptakan untuk menyebarluaskan kerajaan Kristus di mana-mana demi


kemuliaan Allah Bapa, dan dengan demikian mengikutsertakan semua orang
dalam penebusan yang membawa keselamatan, dan supaya melalui mereka
seluruh dunia sungguh-sungguh diarahkan kepada Kristus. ….
Sesungguhnya mereka menjalankan kerasulan awam dengan kegiatan
mereka untuk mewartakan Injil dan demi penyucian sesama, pun untuk
meresapi dan menyempurnakan tata-dunia dengan semangat Injil, …..
Karena ciri khas status hidup awam yakni: hidup ditengah masyarakat
dan urusan-urusan duniawi, maka mereka dipanggil oleh Allah, untuk dijiwai
semangat kristiani, ibarat ragi, menunaikan kerasulan mereka di dunia...
▪ Keterlibatan khas awam: menggarami dunia ➔ dengan cara khas awam
▪ Menghadirkan Gereja membawa misi penyelamatan Allah
4. Kanon 204 §1

“Umat beriman kristiani ialah mereka yang, karena melalui baptis


diinkorporasi pada Kristus, dibentuk menjadi umat Allah dan karena itu
dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas imami, kenabian
dan rajawi Kristus, dan sesuai dengan kedudukan masing-masing,
dipanggil untuk menjalankan perutusan yang dipercayakan Allah kepada
Gereja untuk dilaksanakan di dunia” ➔ Lih. AA, art. 1
▪ Kerasulan awam untuk menggarami dunia mengalir dari baptisan
▪ Dengan dibaptis, umat beriman
➢ Diinkorporasi pada Kristus ➔ ambil bagian dalam 3 tugas Kristus
➢ Menjadi Umat Allah ➔ menjalankan perutusan Gereja di dunia
dg cara khas masing-masing (Bdk. Kanon 208)
WKRI dan Gereja KAS
1. RIKAS: Roadmap II menyambut tahun politik
▪ Aktivis (B.II.2.2)
➢ Adanya kaderisasi dan adanya sharing program kaderisasi antar wilayah
➢ Aktivis bersama Imam menggerakkan umat paham masalah politik dan berani
menyuarakan kebenaran
➢ Hasil kerja penggerak menambah jumlah umat yang terlibat dalam masyarakat dan
makin banyak tokoh katolik dalam ranah public
➢ Aktivis yang memfasilitasi umat yang terlibat dan ambil bagian dalam Gerakan-
gerakan kemasyarakatan khusus (lingkungan, anti korupsi, dll.)
▪ Kategorial – Ormas (B.II.2.3)
➢ Ormas Katolik mengembangkan diri dengan membentuk pusat-pusat studi dan
penelitian (Kebijakan Publik, ekonomi, politik dan hukum) demi mempersiapkan diri
membangun akses dan kerja sama dengan Pemerintah maupun dengan Ormas Lain
non Katolik, termasuk Parpol dan NGO. Paguyuban-paguyuban (persekutuan) doa
menjadi penggerak dalam kehidupan menggereja
2. ARDAS VIII

Tema: “Berakar Pada Kristus Dan Berbuah: Bersatu Dan Bersinergi Demi
Indonesia Damai”.
▪ Dasar dan sumber kerasulan: terkait erat pada Yesus Kristus sebagai
pokok anggur ➔ Yoh 15,5: “Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa”
▪ Arah dan tujuan: damai sejahtera bagi manusia
▪ Semangat yang dihidupi: bersatu dan bersinergi antar pribadi,
komunitas dan lembaga secara lintas ➔ inklusivitas – networking
WKRI dan Masyarakat Indonesia
1. Gerak Internal WKRI
▪ Konsolidasi sesuai dg pedoman perjuangan sebagai ormas katolik
➢ Visi: Terciptanya organisasi kemasyarakatan wanita katolik yang mandiri,
memiliki kekuatan moral dan sosial yang handal, demi tercapainya
kesejahteraan bersama serta tegaknya harkat dan martabat manusia
➢ Misi
✓ Memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI mulai dari unit yg terkecil.
✓ Meningkatkan kualitas hidup sesuai nilai-nilai Injil & Ajaran Sosial Gereja di
dalam Wanita Katolik RI.
✓ Meningkatkan kualitas kehidupan berdasarkan keadilan sosial.
✓ Memperjuangkan kesetaraan & keadilan gender dalam semua aspek kehidupan
▪ “KATOLIK”: iman akan Yesus Kristus & karyaNya sbg landasan perjuangan
➢ Mat 16,24: “setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”
2. Gerak Eksternal WKRI ➔ Tahun Pemilu 2024

▪ Khas Ormas Katolik:


➢ Kerasulan awam bidang sosial politik ➔ menampilkan wajah Gereja
dalam pembangunan bangsa
➢ Penyelenggara pemilu ➔ sing duwé gawé
▪ Yang harus dilakukan
➢ Sosialisasi pemilu
✓ Edukasi politik, khususnya bagi orang muda & lansia
✓ Pendekatan dan Gerakan ➔ ibu-ibu paroki, kelompok-2 kategorial
➢ Selebrasi ➔ menggunakan hak pilih untuk kepentingan bangsa
➢ Jaringan dan Kerjasama mengawal proses dg memastikan, a.l.,
✓ Semua calon pemilih terdaftar
✓ Penghitungan suara secara cepat, tepat, jujur
✓ Waspadai politik uang ➔ serangan fajar
Sambutan – Veronika

▪ 4 hal yang harus dipahami anggota WKRI


➢ Melek ekonomi
➢ Melek politik terkait soal
✓ Kebangsaan
✓ Pemilu: pilpres, pileg, pilkada
✓ Terjun dalam pengambilan kebijakan public
➢ Melek media social ➔ menjadi tuan atas medsos dan bukan budaknya
➢ Melek budaya: perhatikan dan merawat/nguri-uri budaya di Indonesia
✓ Bersih kota & desa
✓ Gelar budaya seni dari semua ranting

Anda mungkin juga menyukai