Anda di halaman 1dari 22

Persiapan Penyusunan Program

Pastoral Paroki
2022
Apa yang bisa kita
lakukan saat ini?

• Membangkitkan kembali
motivasi pelayanan
• Membangun pemahaman yang
sama tentang situasi pastoral
tahun 2022
• Merancang agenda pastoral
pertanyaan PENGANTAR
Bagaimana Menyusun program pastoral 2022:
• SK kepengurusan DPP-BGKP dan Lingkungan habis 22 Januari 2022
• Hal apa yang hendak diinfokan oleh Keuskupan, mengingat:
A. Awal pemilihan kepengurusan Lingkungan tidak bersamaan dengan DPP-
BGKP
• Pelantikan DPP-BGKP pada HR Pentakosta (HUT Paroki) sedangkan Lingkungan pada bulan
Januari. Bagaimana proses penjaringan fungsionaris baru?
B. Kita memiliki ARDAS Keuskupan yang baru (2020-2030)
• Strategi pastoral pendewasaan Paroki berakar Lingkungan yang hadir di tengah masyarakat
• Pastoral berbasis Formatio
• 3 tahap implementasi Ardas (4 – 2 – 4 )
C. Konteks pastoral Pandemi : PEMULIHAN ROHANI & PASTORAL
Membangkitkan MOTIVASI PASTORAL
(sebagaimana dihayati dalam Mupas 2019)
• Tindakan pastoral pada hakikatnya pewujudan misi keselamatan Kristus bagi dunia.
“Yesus Kristus diurapi oleh Bapa dengan Roh Kudus dan dijadikan “imam, nabi, dan
raja“. Seluruh Umat Allah mengambil bagian dalam ketiga tugas Kristus ini, dan
bertanggung jawab untuk perutusan dan pelayanan yang keluar darinya.
• Gereja adalah Tubuh Kristus, yang dibimbing oleh Roh Kudus melanjutkan dan
menjalankan tugas Kristus di sepanjang sejarah untuk:
• menguduskan dunia (tugas Imam),
• mewartakan dan mengajarkan Kebenaran Allah (tugas Nabi) serta
• menggembalakan dan melayani dunia agar terbangun persekutuan yang dipimpin oleh Kehendak
Allah (tugas Raja / Gembala).
• Setiap orang yang telah dibaptis diperbaharui misi hidupnya dan menerima Roh Kudus
agar ikut menjalankan tri tugas Kristus. Setiap orang yang dibaptis menerima martabat
imamat umum sesuai kedudukan dan perannya untuk ambil bagian menjalankan
tritugas Kristus: imam, nabi, dan gembala.
Melalui Surat Anjuran Evangelii Gaudium, Paus Fransiskus menegaskan
“Tanpa kesetiaan Gereja pada panggilannya sendiri,
struktur baru manapun akan terbukti tidak efektif
sehingga akan hancur dalam waktu singkat”

Bagi Paus Fransiskus setiap pembaruan Gereja pada


hakikatnya suatu pewujudan kesetiaan kepada panggilannya,
suatu pilihan strategis yang dituntut oleh pertobatan pastoral
karena beorientasi pada misinya (EG 26-27).
Mupas tiada lain wujud kesetiaan Gereja Keuskupan Surabaya
di bawah penggembalaan Uskupnya menegaskan arah,
melanjutkan ziarah Gereja Kristus, menghadirkan wajah dan
misi-Nya bagi dunia saat ini.
Pilihan, perumusan, dan penetapan kebijakan pastoral
mencerminkan tanggapan serius dan penuh cinta dari
gembala bersama seluruh insan penggembalaan terhadap misi
Gereja lokal dalam konteks jamannya.
Mengapa MUSYAWARAH PASTORAL ?
Seperti halnya mengapa kita perlu pertemuan macam ini
1. Menegaskan kembali jati diri Gereja dan perutusannya sebagai Persekutuan, menjelaskan secara lebih rinci Cita-Cita Ardas 2009.
Menggali hal apa yang masih kurang diupayakan dalam reksa penggembalaan Keuskupan Surabaya selama ini?
2. Menangkap tanda-tanda jaman, menganalisa dan memperkirakan hal-hal apa saja yang mempengaruhi keadaan masyarakat
sepuluh tahun ke depan.
3. Menangkap dan mengenali pendapat umat , khususnya para fungsionaris pastoral di semua jenjang atas pelaksanaan pastoral
selama ini. Untuk itu diajukan 5 pertanyaan dasar :
a. Apa yang diidealkan?
b. Apa yang sudah baik dalam mewujudkan yang ideal?
c. Apa yang masih belum baik, yang menjadi hambatan dan kesulitan dalam mewujudkan yang ideal?
d. Apa yang telah diupayakan dalam mengatasi hambatan dan kesulitan tersebut?
e. Apa yang diusulkan serta bantuan apa yang diperlukan?

4. Menyimpulkan dan menentukan ke arah mana penggembalaan Gereja ini diharapkan?

5. Apa yang mesti direncanakan, diadakan, diprioritaskan dan dilakukan agar apa yang dicita-citakan dapat diwujudkan?
Maklumat Uskup pada acara Mupas 2019:
Pada hari Minggu Misi Sedunia , 20 Oktober 2019, yang merupakan puncak dari Bulan Misi Luar Biasa dalam rangka peringatan
100 tahun Surat Apostolik ‘Maximum Illud’,
saya: Vinsentius Sutikno Wisaksono, Uskup Surabaya, hamba Allah, penerus para rasul Yesus Kristus, yang dipilih dan diutus untuk
menguduskan, menggembalakan, memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan mewartakan kebenaran Injil kepada seluruh
dunia, khususnya di wilayah Keuskupan Surabaya, sebagaimana diwariskan para Rasul sepanjang peziarahan Gereja yang satu,
kudus, katolik dan apostolik
mengesahkan, menegaskan dan mengumumkan, bahwa sepanjang masa penggembalaan sepuluh tahun ke depan (2020-2030 ):
Pertama, Cita-Cita Arah Dasar hasil perumusan Musyawarah Pastoral pertama tahun 2009, yakni Gereja Katolik Keuskupan
Surabaya sebagai Persekutuan Murid-Murid Kristus yang semakin dewasa dalam iman, guyup, penuh pelayanan dan misioner”
tetap dipertahankan. Sehingga hasil Mupas 2019 menjadi kelanjutan tak terpisahkan dari hasil Mupas 2009, agar semakin disadari
kedalamannya serta ditemukan cara-cara pewujudan yang relevan sesuai perkembangan jaman dalam karya penggembalaan umat
di Keuskupan Surabaya.
Kedua, Memutuskan Kebijakan Pastoral tahun 2020-2030 : “Dalam semangat Ardas Gereja Katolik Keuskupan Surabaya
mendewasakan Paroki berakar lingkungan yang hadir di tengah Masyarakat”.
Ketiga, Untuk mengarahkan pelaksanaan kebijakan Pastoral tersebut, disusun dan di sahkan 4 Buku Pokok sebagai berikut :
1. Arah Dasar Keuskupan Surabaya tahun 2020-2030
2. Keb ijakan Pastoral Keuskupan Surabaya tahun 2020-2030
3. Program Strategis Keuskupan Surabaya 2020-2030
4. Pedoman Pastoral Pengurus Lingkungan
Surabaya, 20 Oktober 2019
Mengenal Hasil Mupas 2019
VISI PASTORAL KEUSKUPAN SURABAYA

1. Butir-butir isi rumusan cita-cita ARDAS


4. Pedoman Pastoral
2. Pilihan Kebijakan Pastoral Strategis : Pengurus Lingkungan
3. PROGRAM PASTORAL 2020-2030
BAB I PENGEMBANGAN STRATEGI PASTORAL
BAB II PENGEMBANGAN HABITUS BARU dalam Cara Pengelolaan Pastoral
Siklus Tahunan Koordinasi Pastoral Fungsionaris Inti Keuskupan:
1. Koordinasi Kuria
2. Forum Vikep dan Dewan Imam
3. Dewan Pastoral Keuskupan
4. Dewan Konsultores
5. Dewan Moneter
6. PASTORES
BAB III RESTRUKTURISASI dan INTERVENSI STRATEGIS PERANGKAT PASTORAL
KEUSKUPAN
7. Restrukturisasi Perangkat Pastoral
8. Struktur Pusat Pastoral
9. Pembaruan “Pedoman Dasar DPP/BGKP” mulai dengan :
Pedoman Pastoral Pengurus Lingkungan dan Pedoman Pastoral
Gereja di Tengah Masyarakat.
BAB IV INTERVENSI UMUM 2020-2030
1. Perbedaan dan Kelanjutan 2009 dengan 2019
2. Sinergi antar Bidang
3. Bidang FORMATIO sebagai basis pastoral Umat Allah
4. Komisi Baru : Lansia dan Difabel
5. Siklus pastoral tahunan dan pentingnya LPJ
6. Pedoman pastoral di setiap bidang pastoral
Menuju Gereja Paroki berakar Lingkungan
Yang hadir di tengah masyarakat
Bentuk persekutuan Murid-Murid Kristus di dalam Paroki merupakan kesatuan
kehidupan yang terdiri dari persekutuan kecil murid-murid Kristus yang hidup
bersama di dalam komunitas.

Oleh karena itu, paroki merupakan persekutuan dari pelbagai komunitas kecil
terutama yang berbasis teritorial yang kemudian disebut sebagai lingkungan.
Sebagai bentuk kehidupan menggereja paling mendasar, lingkungan menjadi
tempat yang paling utama untuk mengalami perjumpaan dan pertumbuhan
umat Allah. Lingkungan merupakan akar dari gereja partikular.

Lingkungan mendukung dan memperkokoh kehidupan paroki untuk


menghayati dan menghadirkan nilai-nilai Injil di tengah masyarakat. Oleh karena
itu, lingkungan, sebagai komunitas kecil umat, dipanggil untuk mengupayakan
kekudusan dengan cara hidup berkomunitas melalui doa bersama, membaca
dan merenungkan Sabda Allah, mendalami ajaran Gereja, merayakan Ekaristi
dan hadir di tengah tengah masyarakat.

Bersama seluruh komponen di lingkungan, Paroki berusaha untuk mewujudkan


persekutuan kecil murid-murid Kristus yang dewasa dalam iman, guyub, penuh
pelayanan dan misioner.
•Gereja akan mengalami pertumbuhan yang
subur jika pertumbuhan lingkungan sungguh-
sungguh diperhatikan dan dirawat.

•Oleh karena itu, kehidupan lingkungan perlu


mendapatkan penggembalaan dari pastor paroki
yang diutus untuk melaksanakan reksa pastoral
yang dipercayakan kepadanya dibawah otoritas
Uskup

•Untuk menghidupi dan menjaga arah


penggembalaan menuju pendewasaan paroki
berakar lingkungan yang hadir di tengah
masyarakat, perlu disusun pedoman bersama.
Salah satu pedoman itu adalah “Pedoman
Pastoral Pengurus Lingkungan”.
AGENDA PASTORAL 2022
Pemulihan Rohani Umat

Tiga scenario  3 plan

AGENDA : Pemulihan PASTORAL

Penyiapan Kepengurusan / Fungsionaris Paroki


Penjaringan Penjaringan
Pemahaman AGENDA
Pengurus Pengurus
Bersama 2022
Sosialisasi Program dan DPP- BGKP DPP- BGKP
Pemahaman
penyiapan proposal
Per- Bagian
kegiatan 2022
PERAYAAN NATAL

Okt Nov Des Jan Feb Maret April

Penjaringan
PRA
LPJ- Pastoral Pengurus
PASKAH
Evaluasi Lingkungan
Pertemuan Pengurus Lingkungan
Pastor Kepala Perumusan Program Panitia PASKAH
bagi:
Pastoral Lingkungan, DPP, BGKP,
Kategorial, Satgas PDC, dsb
RUTIN

ARDAS
PROGRAM
PAROKI

Keadaan baru
Tanya Jawab
1. Suuuuulit mendapatkan kader fungsionaris
2. Pembantaian pengurus
3. Menjadi pengurus baru 8 tahun:
1. Terpaksa menjadi pengurus  tak ada
komitmen
4. Pelayanan di masa pandemic:
1. Stagnan
2. Kreativitas
3. Apakah boleh buat program yang berbau
offline?
Media digital menjadi pionir
Seksi KKM
• Terkait dengan mana yang lebih dulu : pemilihan pengurus baru
ataukan program?
• Bagaimana pengelolaan pertemuan dan perjumpaan Romo dengan
fungsionaris Lingkungan?
• Kebijakan persyaratan mengikuti perayaan Liturgi bagi petugas
dan peserta

Anda mungkin juga menyukai