Anda di halaman 1dari 38

20

BKSN 23
BulanKitabSuciNasional

AL L A H
SUMBER KASIH DAN KESELAMATAN

Tim Penyusun
Kanisius Komsiah Dadi, M.Pd
Theresia Maria Margi Jatining Kasih
Lusia Sinta Dewi

Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Pertemuan Pertama

Kasih Allah Menggerakkan


Evangelisasi Diri
(Yun. 1:1-17)

Deskripsi Situasi Remaja dan Tema


Pendamping membuka pertemuan dengan membacakan deskripsi
singkat terkait situasi aktual dan tema pertemuan pertama.
Para sahabat, Remaja Katolik yang terkasih dalam Tuhan,
pernahkah kita lari dari tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada
kita? Kita sangat mungkin pernah melakukannya dengan berbagai alasan
dan pertimbangan. Kita bisa saja melarikan diri dari tugas dan pekerjaan
yang diberikan orang tua, guru, dan teman karena tidak sesuai dengan
keinginan dan kesenangan kita.
Para Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih, kita tahu
bahwa setiap Bulan September, Gereja merayakan Bulan Kitab Suci
Nasional (BKSN). Sepanjang bulan ini Gereja mengajak kita membaca,
merenungkan, mendiskusikan, dan mendalami Kitab Suci secara khusus.
Tujuannya adalah untuk menyadarkan kita akan nilai dan arti penting
Kitab Suci bagi kehidupan iman kita.
Tema umum BKSN tahun 2023 ini adalah “Allah, Sumber Kasih dan
Keselamatan”. Tema ini diangkat untuk mengajak kita menyadari dengan
sungguh-sungguh bahwa hanya ada satu sumber kasih dan keselamatan
sejati, yaitu Allah. Kita juga diajak untuk menyadari tugas dan peran kita
untuk membagikan pengalaman dikasihi dan diselamatkan oleh Allah.
Sebagai Remaja Katolik, kita memiliki tugas dan peran untuk mewartakan
dan menghayati kabar gembira tentang Allah sebagai sumber kasih dan
keselamatan dalam hidup kita sehari-hari.

80 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan pertama dengan ri-
tus pembuka.

Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

Yunus
Penulis lagu: Wawa Lukman

Yunus diutus Tuhan


Pergi ke Niniwe
Dia malah pergi
Ke Kota Tarsis (Yunus tidak taat)
Yunus maunya sendiri
Tidak bisa diatur
Dia naik kapal
Gelombang menghantamnya (byur, byur, byur, byur)
*Karna Yunus, satu kapal bermasalah
Karna Yunus, semua orang jadi resah
Karna Yunus, ia harus dilempar ke laut
Karna tak taat, Yunus dimakan ikan besar (hap hap)
Back to: *

Link lagu: https://bit.ly/Lagu_Yunus

Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

Pertemuan Pertama 81
Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih dalam Tuhan, dalam per-
temuan minggu pertama ini, kita diajak untuk merenungkan dan men-
dalami subtema, “Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri.” Tema ini
direnungkan dan didalami bersama dengan membaca dan mendiskusi-
kan kisah Nabi Yunus. Kita tahu bahwa Nabi Yunus dipanggil Allah un-
tuk membawa pesan Allah kepada orang-orang Niniwe, tetapi ditolaknya
dengan melarikan diri. Dia tidak mau membantu Allah menyelamatkan
orang-orang Niniwe yang berperilaku jahat dan penuh dosa karena dia
menginginkan agar Allah menghukum mereka.
Sahabat, Remaja Katolik yang baik, Yunus itu sebenarnya orang
yang baik. Dia adalah orang yang beriman kepada Allah. Dia bersama
dengan bangsanya juga sudah mengalami dikasihi dan diselamatkan oleh
Allah. Namun, dia tidak mau kasih dan keselamatan itu dibagikan kepada
orang-orang dari bangsa lain.

Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa sumber kasih dan keselamatan kami, syukur dan terima
kasih atas semua kebaikan-Mu untuk kami, para Remaja Katolik.
Kehadiran-Mu sungguh kami rasakan dalam diri orang tua, teman,
dan para sahabat. Saat ini kami hendak merenungkan firman-Mu
yang menjadi pelita bagi langkah kami. Bukalah hati dan budi kami
agar kami tergerak untuk membagikan pemahaman dan pengalaman
kami tentang kasih dan pengampunan-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U: Amin.

PENDALAMAN KITAB SUCI


Pembacaan Teks
Teks Kitab Suci dapat dibacakan oleh seorang peserta dengan suara lan-
tang dan jelas, dapat pula dibaca bersama-sama sesuai keadaan.

82 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Yunus 1:1-17
1
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, 2“Pergilah
segera ke Niniwe, kota yang besar itu, serukanlah peringatan terhadap
mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” 3Tetapi, Yunus
bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. Ia
pergi ke Yafo dan mendapati di sana sebuah kapal, yang akan berang-
kat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk
berlayar bersama mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. 4Namun,
TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar,
sehingga kapal itu hampir saja hancur. 5Awak kapal ketakutan, masing-
masing berteriak-teriak kepada ilahnya. Mereka membuang ke dalam
laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Sementara itu, Yu-
nus telah turun ke bagian kapal yang paling bawah, berbaring di situ,
dan tertidur nyenyak. 6Datanglah nakhoda menemuinya dan berkata:
“Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berse-
rulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan memperhatikan kita,
sehingga kita tidak binasa.” 7 Kemudian mereka berkata satu sama lain,
“Marilah kita membuang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa
malapetaka ini menimpa kita.” Mereka pun membuang undi dan undi
itu jatuh pada Yunus. 8 Kata mereka kepadanya, “Beritahukanlah kepada
kami, karena siapa malapetaka ini menimpa kita. Apa pekerjaanmu dan
dari mana asalmu? Apa negerimu dan dari bangsa mana engkau?” 9 Sa-
hutnya kepada mereka, “Aku orang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah
Semesta Langit, yang menjadikan lautan dan daratan.” 10 Orang-orang itu
sangat ketakutan dan berkata kepadanya, “Apa yang telah kaulakukan?”
Orang-orang itu mengetahui bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan
TUHAN, sebab hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. 11 Mereka
bertanya, Apa yang harus kami lakukan padamu, supaya laut mereda
terhadap kami?” 12 Sahutnya kepada mereka, “Angkatlah aku campakkan
aku ke dalam laut supaya laut mereda dan tidak menyerang kamu lagi.
Sebab aku tahu bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.”
13
Orang-orang itu justru mendayung untuk membawa kapal itu kembali
ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora me-
nyerang mereka. 14Mereka berseru kepada TUHAN, katanya, “Ya TUHAN,
janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini.
Janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak
bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehen-
daki.” 15Kemudian mereka mengangkat Yunus, dan mencampakkannya

Pertemuan Pertama 83
ke dalam laut. Laut pun berhenti mengamuk. 16Orang-orang itu menjadi
sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan kurban sembeli-
han kepada TUHAN serta mengikrarkan nazar. 17Atas penentuan TUHAN
datanglah seekor ikan besar untuk menelan Yunus. Yunus pun tinggal di
dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam.
P: Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali bacaan tadi secara
perlahan-lahan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut.
Para sahabat, Remaja Katolik, yang dikasihi Allah. Mari kita
mendalami kisah Nabi Yunus dengan menjawab beberapa pertanyaan
berikut:
1. Apa tugas yang diberikan Tuhan Allah kepada Nabi Yunus? Lihat ay.
2.
2. Mengapa Yunus melarikan diri ketika diutus ke Niniwe untuk me-
wartakan pertobatan? Lihat ay. 3.
3. Tunjukanlah perbedaan sikap antara para awak kapal dengan Yunus
berhadapan dengan badai besar dan kapal hampir saja karam? Lihat
ay. 4-6.
4. Apa yang dilakukan para awak kapal untuk mengetahui siapa yang
menjadi penyebab terjadinya malapetaka? Lihat ay. 7
5. Apa yang harus dilakukan para awak kapal agar angin badai mereda
dan laut menjadi tenang? Lihat ay. 11-12, 15

Penjelasan Teks
Setelah mendengarkan diskusi dan jawaban peserta, pendamping mem-
berikan penegasan atas teks dengan menyampaikan beberapa poin beri-
kut.
Para Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Nabi Yunus (1:1-17) serta membagi-
kan pengertian masing-masing.
1. Tuhan menugaskan Nabi Yunus ke kota Niniwe, kota yang menjadi
musuh dari bangsanya sendiri. Dia diminta untuk menyerukan per-
tobatan karena mereka sudah banyak berbuat jahat dan dosa di mata
Allah. Kita bisa sejajarkan tugas yang diberikan kepada Yunus dengan

84 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


seorang yang diminta untuk mengajak orang yang memusuhi dan ja-
hat sama kita untuk bertobat agar hubungan menjadi baik kembali.
2. Yunus melarikan diri karena cara pandang dan perlakuannya kepada
orang-orang Niniwe berbeda dan bertentangan dengan cara pan-
dang dan perlakuan Allah. Menurut Yunus, orang-orang Niniwe yang
dikenal sebagai penindas, perampok, dan penjahat yang harus dihu-
kum berat supaya ada keadilan. Namun, menurut Tuhan Allah yang
pengasih dan penyayang, mereka harus diampuni dan diselamatkan.
Mereka tidak boleh dihukum begitu saja, tetapi harus terlebih dahu-
lu diwartakan pertobatan agar kesalahan dan dosa mereka diampuni
dan akhirnya diselamatkan.
3. Para awak kapal ketakutan dan berseru kepada ilah masing-masing.
Mereka juga berusaha menyelamatkan kapal dengan cara membuang
isi muatannya dan berusaha membawa kapal kembali ke darat. Se-
baliknya, Yunus mencari ketenangan dan kenyamanan dengan ti-
dur nyenyak di bagian paling bawah kapal. Dia tidak peduli dengan
situasi yang menerpa, apalagi berdoa untuk memohon keselamatan
kepada Tuhan.
4. Para awak kapal membuang undi untuk mengetahui siapa yang men-
jadi penyebab terjadi malapetaka. Membuang undi bagi orang Israel
dimaksudkan untuk mengenal petunjuk dari Tuhan. Undian jatuh
kepada Yunus, yang berarti bahwa dialah yang bersalah dan berdosa
sehingga terjadi malapetaka. Dia lalu mengakui dirinya sebagai pe-
nyebab terjadi badai karena melarikan diri atau menjauhkan diri
dari hadapan TUHAN. Dia melarikan diri dari tugasnya untuk me-
wartakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe yang menjadi mu-
suh bangsanya dan yang melakukan banyak kesalahan dan dosa.
5. Para awak kapal harus membuang Yunus ke laut sesuai permintaan-
nya. Setelah Yunus dibuang, angin reda dan laut tenang. Nampaknya,
supaya angin reda dan laut tenang sehingga kapal bisa berlayar sam-
pai tujuan, mereka harus membuang ‘sumber dosa’ yang ada di ka-
pal. Demikian pula persoalan dalam hidup kita bisa teratasi, jika kita
membuang segala dosa dan kesalahan kita. Dengan kata lain, kita ha-
rus memperbaiki diri terus menerus dengan tidak boleh lari dari tu-
gas yang diberikan oleh orang tua dan guru-guru kita dan memohon
bantuan Tuhan agar kita diberikan semangat dan ketekunan dalam
mengerjakannya.

Pertemuan Pertama 85
Sharing dan Aksi Nyata
Pendamping mengajak peserta untuk men-sharing-kan pengalaman pri-
badi mereka dan untuk mengungkapkan niat melakukan aksi nyata de-
ngan arahan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Agar pengalaman dan
niat itu sungguh keluar dari dalam diri masing-masing peserta, alangkah
baiknya digunakan kata ganti “saya”, alih-alih “kita” atau “kami”.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, marilah kita bertan-
ya kepada diri sendiri, berbagi kisah-pengalaman, dan membangun aksi
nyata dengan bantuan pertanyan-pertanyaan berikut:
1. Apa tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh orang tua
dan para guru kepada saya?
2. Apakah saya pernah melarikan diri dari tugas dan pekerjaan yang
diberikan dan mengapa saya melakukannya?
3. Apa yang membuat saya lari dari hadapan Tuhan sehingga tidak lagi
rajin berdoa, tidak lagi rajin membaca kitab suci, dan tidak rajin
ikut misa dan kegiatan rohani lainnya?
4. Apa bentuk dari “sumber-sumber dosa” yang menyebabkan saya su-
lit mendapatkan nilai yang baik di sekolah dan sulit bergaul dengan
teman-teman lain?
5. Apakah saya berani membuang “sumber-sumber dosa” dalam diri
saya demi bisa meraih impian dan cita-cita?

Mencari Ayat Favorit


Pendamping mengajak peserta mencari ayat favorit sebagai inspirasi ro-
hani harian ke depan.
1. Bukalah Alkitab masing-masing; lihatlah kembali perikop Yunus 1:1-
17!
2. Carilah di situ kata atau kalimat yang inspiratif dan memberi hara-
pan.
3. Tulislah kata atau kalimat itu pada buku, kertas karton, atau media
lain yang cocok.
4. Jadikan kata atau kalimat tersebut sebagai inspirasi rohani
(pendamping dapat mengomentari beberapa kata atau kalimat pili-
han peserta).

86 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Doa Umat
Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat sesuai
dengan ujud masing-masing, termasuk mendoakan agar pandemi segera
berlalu. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
P: Kita berdoa bagi para pemimpin bangsa dan negara
Allah Bapa Yang Mahabaik, terima kasih atas para pemimpin bangsa
dan negara kami yang telah memimpin dan mengupayakan berbagai
hal demi kesejahteraan bagi masyarakat. Curahkanlah Roh kebijak-
sanaan dalam hati dan pikiran mereka agar mampu menjalankan
pemerintahan sesuai dengan kehendak dan tugas perutusan dari-
Mu. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi para pemimpin Gereja
Allah Bapa, Gembala kami yang setia, curahkanlah Roh kesetiaan ke-
pada para pemimpin Gereja agar mereka mampu menjalankan tugas
perutusan-Mu ke mana pun dan kepada siapa pun mereka diutus un-
tuk melayani umat-Mu. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi Gereja
Allah Bapa sumber kasih dan keselamatan, Engkau membekali kami
dengan berbagai kemampuan agar saling membantu dan meleng-
kapi dalam setiap karya pelayanan. Bimbinglah agar setiap pribadi
anggota gereja-Mu terus menjalin relasi yang baik dengan Engkau
melalui doa dan karya. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi para remaja Katolik
Allah Bapa, Sahabat kami yang setia, kobarkanlah semangat dalam
hati kami, agar kami tidak lari menjauhkan diri dari hadapan-Mu.
Bimbinglah kami agar mampu membuka hati untuk mendengarkan
Engkau daripada mengikuti keinginan kami sendiri. Marilah kita
mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

Pertemuan Pertama 87
Bapa Kami

PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar
me-reka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujud-
kan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.

Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas perlindungan-Mu
terhadap kami dalam kegiatan sharing iman ini. Melalui kegiatan ini,
kami semakin mengerti dan menyadari bahwa Engkaulah Allah sum-
ber kasih dan keselamatan yang sejati. Seperti kepada Nabi Yunus,
Engkau memberikan kepercayaan untuk mewartakan pertobatan
kepada orang-orang Niniwe, demikian pula Engkau memberikan
kepercayaan kepada kami, para Remaja Katolik, untuk mewartakan
pertobatan. Maka, bantulah kami agar terlebih dahulu mewartakan-
nya bagi diri kami sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami.
U: Amin.

Berkat dan Pengutusan


P: Marilah kita memohon berkat Tuhan. Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga kita sekalian dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa. Dalam
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.

Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

Firman Tuhan Pelita bagi Kakiku


(terjemahan dari Thy Word,
oleh Michael W. Smith dan Amy Grant)

Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku.


Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku.

88 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Waktu ku bimbang, dan hilang jalanku,
tetaplah Kau di sisiku.
Dan tak’kan ku takut, asal Kau di dekatku
besertaku selamanya.

Firman-Mu pelita bagi kakiku,


terang bagi jalanku.

Link lagu: https://bit.ly/FirmaMu_Plita_Bagiku_Kakiku

Pertemuan Pertama 89
Pertemuan Kedua

KASIH ALLAH
MENGGERAKKAN PERTOBATAN
(Yun. 4:1-11)
Deskripsi Situasi Remaja dan Tema
Fasilitator membuka pertemuan dengan membacakan deskripsi singkat
terkait situasi aktual dan tema pertemuan kedua.
Para sahabatku yang terkasih dalam Kristus, pernahkah kamu
mengeluh karena merasa bebanmu-lah yang paling berat sehingga kamu
merasa putus asa atau bahkan mengatakan Tuhan tidak mencintaimu
lagi? Patut disadari bahwa masalah dalam hidup itu tidak akan berhenti
selama kita masih bernapas. Setiap orang pada dasarnya memiliki masalah
dan beban hidupnya masing-masing Namun, hal itu bukan berarti bahwa
Allah tidak mengasihi kita lagi.
Pada pertemuan kedua ini kita akan berbicara, merenungkan,
dan mendalami subtema, “Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan.”
Landasan perikop Kitab Suci yang dipakai adalah kisah tentang belas
kasih TUHAN yang melampui kepicikan Yunus (Yun. 4:1-11). Melalui
bacaan ini kita diajak untuk mengubah pola pikir kita tentang Allah dari
Allah yang menghukum orang yang berdosa ke Allah yang penyayang dan
penuh kasih. Kasih Allah inilah yang menggerakan orang untuk bertobat.

PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan kedua dengan ritus
pembuka.

Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

90 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Biarpun Gunung-Gunung Beranjak
Penulis lagu: Pondius Takaliuang

Biarpun gunung-gunung beranjak


Dan bukit-bukit pun bergoyang
Tapi kasih setia-Ku tak akan beranjak darimu
Biarpun gunung-gunung beranjak
Dan bukit-bukit pun bergoyang
Tapi kasih setia-Ku tak akan beranjak darimu

Reff : Tak akan beranjak, tak akan bergoyang


Tak akan beranjak, tak akan bergoyang
Demikianlah firman Tuhan yang mengasihimu
(Ulangi reff 2x)

Link lagu: https://bit.ly/Biarpun_Gunung_Beranjak

Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Sahabat-sahabatku yang terkasih, dalam pertemuan kedua ini,
kita diajak untuk mendalami, mencari pesan, dan merenungkan sub-
tema, “kasih Allah menggerakkan pertobatan” dengan berlandaskan pada
perikop tentang belas kasih Tuhan melampaui kepicikan Yunus (Yun.
4:1-11). Dalam perikop ini Yunus memperlihatkan kasih Allah yang sifat-
nya tak terbatas dan menjangkaui semua orang. Kasih Allah inilah yang
menggerakkan dan membawa kita sendiri menuju pertobatan.

Pertemuan Kedua 91
Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur atas segala berkat
dan kesempatan istimewa yang Engkau berikan kepada kami untuk
lebih memahami maksud-Mu dalam permenungan kami tentang
kasih-Mu yang menggerakkan kami sendiri untuk bertobat. Ya Bapa,
utuslah Roh Kudus-Mu untuk menerangi hati dan pikiran kami agar
kami sungguh-sungguh memahami kasih-Mu yang tak terbatas bagi
semua orang. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U: Amin.

PENDALAMAN KITAB SUCI


Pembacaan Teks
Fasilitator meminta dua orang peserta yang hadir (laki-laki dan perem-
puan) untuk membaca Yunus 4:1-11 secara bergantian antara ayat ganjil
dan genap. Peserta yang lain mendengarkannya dengan penuh perhatian
sambil mengikutinya dari Alkitab masing-masing.

Yunus 4:1-11
1
Tetapi, hal itu membuat Yunus sangat gusar dan marah. 2Lalu ia
berdoalah kepada TUHAN, “Ya TUHAN, bukankah hal ini telah kukata-
kan, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya aku dahulu melarikan
diri ke Tarsis, sebab aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan
penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal
atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. 3Sekarang, ya TUHAN,
ambilah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.”
4
Tetapi firman TUHAN, “Patutkah engkau marah?” 5 Yunus keluar dari
kota itu, lalu duduk di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan sebuah
pondok dan duduk di bawah naungannya, melihat apa yang akan terjadi
atas kota itu. 6Atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon
jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia lepas dari
kegusaran hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. 7
Tetapi, keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah
datanglah seekor ulat, yang menggerogoti pohon jarak itu, sehingga layu.
8
Ketika matahari terbit, atas penentuan Allah bertiuplah angin timur
yang panas dan sinar matahari menyengat kepala Yunus sehingga ia re-

92 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


bah tak berdaya. Lalu ia minta mati, katanya, “Lebih baik aku mati dari-
pada hidup.” 9Firman Allah kepada Yunus, “Patutkah engkau marah kare-
na pohon jarak itu?” Jawabnya, “Selayaknyalah aku marah sampai mati.”
10
Lalu Allah berfirman, “Engkau mengasihani pohon jarak itu, padahal
engkau tidak berjerih payah atau menumbuhkannya. Ia tumbuh dalam
satu malam dan binasa dalam satu malam pula. 11Bagaimana mungkin
Aku tidak mengasihani Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk
lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang tidak tahu membedakan
tangan kanan dari tangan kiri, beserta ternaknya yang banyak?”
P: Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Pendalaman Teks
Fasilitator mengajak peserta untuk mendalami Yunus 4:1-11 dengan men-
jawab beberapa pertanyaan penuntun berikut ini. Pendalaman bisa juga
dibuat dengan cara tertentu (misalnya dengan berdiskusi atau membaca
ulang teks Yunus 4:1-11), sehingga peserta mengingat dan semakin men-
genal teks tersebut.
Sahabat-sahabatku yang terkasih dalam Kristus, setelah men-
dengarkan perikop tentang Yunus, kita mendalaminya dengan mendis-
kusikan beberapa pertanyaan di bawah ini
1. Mengapa Yunus sangat gusar dan marah kepada Allah? Lihat ay. 1-2.
2. Apa bentuk persis dari ungkapan kegusaran dan kemarahan Yunus
kepada Allah? Lihat ay. 3
3. Apa tanggapan Tuhan terhadap permintaan Yunus untuk mati dari-
pada hidup? Lihat ay. 4.
4. Tanda apa yang diberikan oleh Allah untuk menyadarkan Yunus
bahwa Dia adalah pengasih dan penyayang yang mengampuni orang
berdosa yang bertobat? Lihat ay. 6
5. Apa reaksi Yunus ketika pohon jarak menjadi layu karena digrogroti
ulat sehingga sinar matahari menyengat kepalanya hingga dia rebah
tak berdaya dan apa tanggapan Allah atas reaksinya? Lihat ay. 7-11

Penjelasan Teks
Setelah mendengarkan diskusi dan jawaban peserta, pendamping mem-
berikan penegasan atas teks dengan menyampaikan beberapa poin beri-
kut.

Pertemuan Kedua 93
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Nabi Yunus (4:1-11) serta membagi-
kan pengertian masing-masing.
1. Yunus sangat gusar dan marah karena melihat apa yang dilakukan
Tuhan Allah. Allah berbelas kasih dan tidak jadi menghukum orang-
orang Niniwe. Alasan ini terungkap jelas ketika menjelaskan ten-
tang mengapa dia dulu melarikan diri dari tugas dan perutusan-Nya.
“Itulah sebabnya aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu
bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar
dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal atas malapetaka yang
hendak didatangkan-Nya” (4:2). Jadi, Yunus gusar dan marah karena
mengetahui bahwa Tuhan Allah itu pengasih dan penyayang.
2. Kegusaran dan kemarahan Yunus terungkap jelas dalam permintaan-
nya untuk mati saja daripada hidup. Permintaan ini mengingatkan
kita pada keinginannya yang sama ketika melarikan diri dari hada-
pan Tuhan Allah. Saat di atas kapal, Yunus memilih mati daripada
tunduk pada kehendak Allah (1:12), sekarang pun dia kembali me-
minta untuk mati daripada hidup (4:2) karena tidak senang dengan
sikap Allah yang berbelas kasih kepada penduduk kota Niniwe. Dia
menolak untuk berdamai dengan cara Tuhan yang mengasihi dan
mengampuni orang berdosa yang bertobat.
3. Menanggapi permintaan Yunus yang bernada marah, Allah bertanya
kepadanya: “Layakkah engkau marah?” (4:4). Pertanyaan ini men-
gungkapkan secara implisit penolakan Allah akan permintaan Yunus.
Allah lebih menghendaki agar Yunus bertobat dengan tidak mengi-
kuti kebenaran dan keyakinannya sendiri, tetapi mengikuti kehen-
dak Allah.
4. Tuhan Allah tidak jemu-jemu memberi tanda supaya Yunus mema-
hami diri-Nya sebagai pengasih dan penyayang serta panjang sabar,
yang mengampuni orang berdosa yang bertobat. Tanda kasih sa-
yangnya kepada Yunus terungkap dalam tindakan-Nya menumbuh-
kan pohon jarak dalam satu malam. Tindakan Allah ini membuatnya
senang dan bersukacita karena terlindungi dari panas terik. Namun,
tindakan Allah yang berbeda dengan pikiran dan keinginannya mem-
buat Yunus menjadi sangat gusar dan marah.
5. Yunus menjadi marah karena pohon jarak menjadi layu karena di-
grogoti ulat. Akibatnya, angin yang berhawa panas dan matahari yang
terik menyengat kepalanya hingga membuatnya rebah tak berdaya.

94 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Dalam situasi inilah dia berontak kepada Allah dan memilih lebih
baik mati daripada hidup. Allah menanggapinya dengan menyatakan
diri-Nya sebagai pengasih dan penyayang dalam sebuah pertanyaan
retoris. “Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang
besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang,
yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan
kiri, dengan ternaknya yang banyak?” (4:11). Melalui pertanyaan ini
diungkapkan kasih sayang Allah kepada orang-orang berdosa yang
bertobat.

Sharing dan Aksi Nyata


Setelah penjelasan teks, fasilitator mengajak peserta untuk men-sharing-
kan pengalaman pribadi mereka dan untuk mengungkapkan niat melaku-
kan aksi nyata dengan arahan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Agar
pengalaman dan niat itu sungguh keluar dari dalam diri masing-masing
peserta, alangkah baiknya digunakan kata ganti “saya”, alih-alih “kita”
atau “kami”.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, marilah kita bertan-
ya kepada diri sendiri, berbagi kisah-pengalaman, dan membangun aksi
nyata dengan bantuan pertanyan-pertanyaan berikut:
1. Apakah saya keras kepala seperti Yunus yang hanya mau mengikuti
kehendak dan keinginan saya sendiri?
2. Jika saya menemukan orang lain bertindak jahat dan merugikan diri
saya atau orang lain, apa yang semestinya Tuhan Allah lakukan bagi
mereka menurut pandangan dan keyakinan saya?
3. Apakah saya menyadari kerapuhan diri saya dan memilih untuk
tetap berjalan bersama Tuhan Allah?
4. Apakah kesalahan dan dosa yang saya lakukan dijadikan sebagai
alasan bagi Tuhan Allah untuk menjauhi saya atau dijadikan sebagai
alasan bagai saya untuk menjauhi Tuhan?
5. Hal-hal apa saja yang yang menghalangi saya untuk dapat bertobat?
Langkah awal seperti apa yang akan saya lakukan untuk mewujud-
kan pertobatan saya?

Doa Umat
Setelah sharing pengalaman dan mengungkapkan niat untuk melakukan
aksi nyata, fasilitator mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat

Pertemuan Kedua 95
dan doa sesuai dengan ujud masing-masing. Doa umat ditutup dengan
doa Bapa Kami.
P: Bagi Para Pemimpin Bangsa dan Negara
Semoga Allah Bapa yang penuh kasih selalu menguatkan mereka
dalam panggilan mereka sebagai pemimpin bangsa dan negara agar
mereka bijaksana dalam mengambil keputusan dan menerapkan
cinta kasih demi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Marilah kita
mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Bagi Bapa Paus, Uskup, Para Imam, dan biarawan-biarawati Gereja
Semoga Allah Bapa yang penuh kasih semakin menguatkan pang-
gilan mereka agar mereka senantiasa menghayati setiap detik pang-
gilan hidup mereka dan hidup selaras dengan kehendak-Mu. Marilah
kita mohon. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Bagi Kaum Remaja Katolik
Semoga Roh Kudus-Mu senantiasa menaungi hidup mereka agar
mereka dapat melaksanakan karya perutusan-Mu di dalam hidup
mereka masing-masing. Semoga karena kasih-Mu yang setiap hari
menopang hidup mereka dapat menggerakkan mereka untuk terus
menerus mengusahakan pertobatan agar semakin hidup sesuai de-
ngan kehendak-Mu. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

Bapa Kami

PENUTUP
Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan
Allah agar mereka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu
mewujudkan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.

Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa kami yang penuh kasih, terima kasih atas kasih-Mu yang
tak terbatas di dalam hidup kami. Engkau selalu menguatkan kami
ketika kami rapuh. Tangan-Mu yang lembut selalu terulur ketika

96 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


kami jatuh dalam dosa dan menarik kami kembali. Ya Bapa, semo-
ga melalui pertemuan ini, kami selalu tergerak untuk bertobat dan
mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Utuslah Roh Kudus-
Mu agar kami mampu mengikuti kehendak-Mu daripada kehendak
kami sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.

Berkat dan Pengutusan


P: Marilah kita memohon berkat Tuhan. Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga kita sekalian dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa. Dalam
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.

Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

Bapa Yang Mengasihiku


Oleh: Regina Pangkerego

Engkau Bapa yang mengasihiku


Tak Kau pandang bentuk dan rupaku
Engkau mengasihiku dengan sepenuh hati
Tak pernah sama seperti dunia ini

Engkau Bapa yang mengajariku


Melewati badai langit biru
Kau yang buatku terbang bagaikan rajawali
Mengatasi segala pencobaan

Kau Bapaku yang baik


Mengerti bahasa tetesan air mata
Tak Kau biarkan kuberjalan sendirian
S’bab Kau Bapaku yang baik

Pertemuan Kedua 97
Kau Bapaku yang baik
Mengerti bahasa tetesan air mata
Tak Kau biarkan kuberjalan sendirian
S’bab Kau Bapaku yang baik
Engkau sungguh baik

Link lagu: https://bit.ly/Bapa_Mengasihiku

98 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Pertemuan Ketiga

Kasih Allah Menyelamatkan


(Yl. 2:23-27)
Deskripsi Situasi Remaja dan Tema
Pendamping membuka pertemuan dengan membacakan deskripsi
singkat terkait situasi aktual dan tema pertemuan ketiga.
Sahabat remaja Katolik yang dikasihi Tuhan, sering kali kita
menemukan banyak masalah dalam keluarga, relasi pertemanan, kegiatan
belajar, dan dalam lingkungan masyarakat. Berbagai masalah itu dapat
mengganggu, menghambat, menjatuhkan, atau bahkan membuat kita
terpuruk. Saat sudah terpuruk, tentu saja kita ingin bangkit dan kembali
menjalani hidup. Tak jarang kita mencoba untuk bangkit, tetapi malah
kecewa karena merasa seakan-akan tak ada jalan keluar, atau merasa
bahwa kita tidak diizinkan untuk pulih seperti sedia kala.
Namun, kita harus yakin dan percaya bahwa Allah selalu
menyertai dan akan memulihkan keadaan kita. Kita harus meyakini
bahwa Allah akan menyelamatkan kita dari persoalan hidup kita karena
Ia sungguh mengasihi kita. Dalam keyakinan inilah kita akan mendalami
subtema pertemuan yang ketiga, “Kasih Allah Menyelamatkan” dengan
merefleksikan seruan Nabi Yoel kepada umat Israel bahwa Allah akan
memulihkan keadaan mereka setelah pembuangan (Yl. 2:23-27).

PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan ketiga dengan ritus
pembuka.

Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

Pertemuan Ketiga 99
Allah Peduli
Oleh Nikita

Banyak perkara yang tak dapat kumengerti


Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada satupun yang terjadi tanpa Allah peduli
Allah mengerti
Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkannya
Kubergumul sendiri s’bab Allah mengerti
Banyak perkara yang tak dapat kumengerti
Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada satupun yang terjadi tanpa Allah peduli
Allah mengerti
Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan dibiarkannya
Kubergumul sendiri s’bab Allah mengerti
Allah mengerti
Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkannya
Kubergumul sendiri s’bab Allah mengerti
Tak akan pernah dibiarkannya
Kubergumul sendiri s’bab Allah mengerti
Dia tak biarkanmu sendiri
S’bab Allah mengerti

Link lagu: https://bit.ly/Allah_Peduli

100 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Sahabat remaja Katolik yang dikasihi Tuhan, pada pertemuan
yang ketiga ini kita akan merenungkan, mendalami, dan berbagai kisah
dan pengalaman tentang kasih Allah yang menyelamatkan. Melalui nabi
Yoel, kita diajak untuk menyadari dan meyakini bahwa Allah selalu me-
nyertai kita dalam menghadapi setiap persoalan hidup kita dan akan
memulihkan keadaan kita yang terpuruk menjadi penuh sukacita dan
sorak-sorai.

Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa Yang Mahakasih, Engkau selalu menyertai setiap langkah
hidup kami. Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat-Mu atas ke-
baikan dan kasih-Mu yang melimpah bagi kami, para remaja Katolik.
Bapa yang baik, saat ini kami ingin semakin mengenal-Mu dengan
merenungkan kisah Nabi Yoel. Kami mohon bimbingan Roh Kudus
untuk menerangi hati kami, sehingga melalui inspirasi Nabi Yoel
kami semakin menyadari kasih-Mu yang menyelamatkan dalam situ-
asi hidup kami yang terpuruk. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini
dan sepanjang segala masa.
U: Amin.

PENDALAMAN KITAB SUCI


Pembacaan Teks
Pendamping meminta seorang anak remaja untuk membacakan teks Yl.
2:23-27 dengan suara lantang. Peserta yang lain mendengarkan dengan
penuh perhatian, sambil mengikuti dari Alkitab masing-masing.

Pertemuan Ketiga 101


Yoel 2:23-27
23
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena
TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada
awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya bagimu hujan, hujan
pada awal dan hujan pada akhir musim seperti semula. 24Tempat-tempat
pengirikan akan penuh dengan gandum, dan tempat-tempat penampun-
gan berkelimpahan anggur dan minyak. 25Aku akan memulihkan kepa-
damu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan,
belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, pasukan-Ku
yang besar yang Kukirim ke tengah-tengah kamu. 26Kamu akan makan
sepuasnya dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TU-
HAN, Allahmu, yang melakukan perbuatan Ajaib bagimu. Umat-Ku tidak
akan mendapat malu lagi untuk selama-lamanya. 27Kamu akan menge-
tahui bahwa Aku ada di antara orang Israel, dan bahwa Akulah TUHAN,
Allahmu; dan tidak ada yang lain. Umat-Ku tidak akan mendapat malu
lagi untuk selama-lamanya.
P: Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali teks Yl. 2:23-27
dan membacanya secara perlahan-lahan dalam hati sambil merenung-
kannya sebagai persiapan untuk menemukan jawaban atas beberapa per-
tanyaan penuntun berikut.
Para sahabat, Remaja Katolik yang dikasihi Allah, marilah kita
dalami kisah Nabi Yoel yang telah kita baca dan simak bersama dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa alasan nabi Yoel mengajak umat Israel bersuka cita? Lihat ay. 23
2. Apa dasarnya umat Israel diajak oleh nabi Yoel untuk memiliki hara-
pan di tengah kesulitan dan persoalan hidup mereka? Lihat ay. 24
3. Apa janji Allah kepada umat Israel ketika mereka berada dalam
situasi sulit dan susah karena serbuan tentara Babel? Lihat ay. 25
4. Apa tujuan Allah memulihkan keadaan umat Israel? Lihat. 26-27

Penjelasan Teks
Setelah mendengar diskusi dan tanya jawab peserta, pendamping mem-
berikan penegasan dengan menyampaikan beberapa poin berikut.

102 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Para sahabat, Remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Yoel (2:23-27) serta membagikan
pengertian masing-masing.
1. Nubuat Yoel dalam 2:23-27 dibuka dengan ajakan untuk bersukacita.
Alasannya adalah kehadiran Tuhan sendiri. “Bersukacitalah karena
Tuhan, Allahmu!” (ay. 23). Tuhan hadir dan telah melakukan sesuatu
demi kepentingan umat-Nya. Tuhan Allah akan menyelamatkan
mereka. Keselamatan dipahami sebagai pemulihan. Memulihkan
dapat berarti mengganti rugi apa yang telah hilang atau rusak selama
ini.
2. Di tengah kesulitan, kita kadang menginginkan kehidupan yang
lain. Akan tetapi, Nabi Yoel mengajak umat untuk bersyukur atas ke-
hidupan yang sudah diperoleh sampai saat ini. Kehidupan kita saat
ini merupakan kelanjutan dari masa lampau di mana Tuhan pernah
menyelamatkan. Melihat karya Tuhan di masa lalu membantu umat
masa kini untuk memiliki harapan. Harapan terungkap dalam sebuah
keyakinan bahwa Tuhan akan mengirimkan ‘hujan’. Ia akan memba-
likkan ‘kekeringan’ dan memberkati umat-Nya dengan kemakmuran
berupa melimpahnya hasil gandum, anggur, dan minyak (ay. 24).
3. Allah berjanji akan memulihkan keadaan umat Israel setelah serbuan
tentara Babel, yang menghancurkan kota beserta penduduk Yerusa-
lem. Dengan bersabda, “Aku akan memulihkan kepadamu (Yl. 2:25),
Allah mau mengatakan bahwa Ia akan memberi kelimpahan berkat
sebagai ganti kehancuran atau penderitaan mereka. Allah menjanji-
kan tanah air mereka akan kembali seperti keadaan semula dan me-
reka akan lebih bahagia. Pemulihan yang dilakukan Allah jauh lebih
besar bahkan bisa berkali-kali lipat daripada kesulitan yang telah
mereka alami.
4. Melalui peristiwa pemulihan, Allah mengajak umat-Nya untuk men-
getahui bahwa Ia ada dan hadir di tengah-tengah mereka; Ia me-
nyertai mereka yang sedang dalam kesusahan. Bahkan, pemulihan
tersebut dilakukan untuk menyatakan karakter Tuhan sendiri bahwa
Ia adalah Allah yang “pengasih dan penyayang, panjang sabar dan
berlimpah kasih setia” (2:13) dan memiliki “belas kasihan kepada
umat-Nya” (2:18). Karena itulah, mereka harus tahu dan sadar bahwa
tidak ada Allah lain selain Dia. Hanya Tuhan-lah yang layak untuk
disembah dan dipuji, bukan pemberian-Nya yang meskipun dapat
menawarkan kepuasan hidup.

Pertemuan Ketiga 103


Sharing dan Aksi Nyata
Pendamping mengajak peserta untuk men-sharing-kan pengalaman
pribadi mereka dan untuk mengungkapkan niat melakukan aksi nyata
dengan arahan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Agar pengalaman
dan niat itu sungguh keluar dari dalam diri masing-masing peserta, al-
angkah baiknya digunakan kata ganti “saya”, alih-alih “kita” atau “kami”.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, marilah kita berta-
nya kepada diri sendiri, berbagi kisah-pengalaman, dan membangun aksi
nyata dengan bantuan beberapa pertanyaan berikut:
1. Seberapa sering saya sadar bahwa Tuhan selalu menyertai saya, bah-
kan dalam keadaan susah sekalipun?
2. Apakah saya masih menyalahkan Tuhan ketika menghadapi ma-
salah?
3. Apakah dalam keadaan sulit saya masih suka menyalahkan keadaan
atau orang lain?
4. Apakah ketika mengalami penderitaan saya sering mencari pelarian
dan ingin memiliki kehidupan yang lain atau berada di posisi orang
lain?

Social “Kindness” Experiment


Pendamping mengajak peserta untuk merancang social experiment se-
lama satu minggu ke depan.
1. Para remaja diajak untuk menyiapkan tulisan atau kata-kata yang
berisi pujian atau sapaan atau penguatan atau penyemangat
2. Kata-kata tersebut diberikan secara langsung kepada orang yang
ditemui selama satu minggu ke depan (boleh orang sudah dikenal
atau orang yang belum dikenal)
3. Reaksi dari orang yang diberi kata-kata positif dicatat atau direkam
4. Refleksikan pengaruh kata-kata positif untuk ‘memulihkan’ keadaan
orang-orang yang kita temui

Doa Umat
Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat sesuai
dengan ujud masing-masing. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
P: Kita berdoa bagi para pemimpin Gereja
Allah Bapa kami, curahkanlah rahmat penyertaan dan kasih-Mu bagi
para Gembala kami. Semoga mereka setia dalam tugas panggilan dan

104 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


perutusan mereka, serta dapat semakin mengasihi dan melayani,
sama seperti teladan Yesus, Sahabat kami. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi Gereja
Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon berkati dan bimbinglah
kami, Gereja yang masih berziarah di dunia ini. Teguhkanlah kami
dalam iman, harapan, dan kasih sehingga kami tidak hanya mengan-
dalkan kekuatan sendiri dalam menjalani hari-hari kami, tetapi terus
mengandalkan kasih-Mu. Semoga kami juga dapat menjadi garam
dan terang dunia di tengah sesama kami. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi para pemimpin bangsa dan negara
Allah Bapa Yang Mahabijaksana, kami memohon rahmat dan penyer-
taan-Mu bagi para pemimpin negara kami. Berilah mereka hati yang
penuh belas kasih dan kebijaksanaan, supaya dapat memimpin dan
menjunjung kesejahteraan warga negara seturut dengan kehendak-
Mu.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi para Remaja Katolik
Allah Bapa, Sahabat kami yang sungguh dekat dan selalu setia, kami
mohon utuslah Roh Kudus-Mu dalam hati setiap Remaja Katolik se-
hingga kami memiliki semangat yang berkobar untuk menjadi saksi
kasih-Mu di tengah dunia ini. Bantulah kami untuk semakin sema-
ngat dan terlibat dalam kehidupan menggereja. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

Bapa Kami

PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar
mereka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujud-
kan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.

Pertemuan Ketiga 105


Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Bapa yang selalu mengasihi kami, terima kasih untuk inspirasi dan
kesadaran baru yang kami terima hari ini berkat pendalaman Sabda-
Mu. Kami mohon, bantulah kami untuk semakin mengenal-Mu dan
percaya pada setiap rencana-Mu karena kasih-Mu selalu melimpah
bagi kami. Kami juga mohon bimbingan-Mu dalam setiap niat baik
yang kami buat hari ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-
Mu dan Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan
Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U: Amin.

Berkat dan Pengutusan


P: Marilah kita memohon berkat Tuhan. Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga kita sekalian dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa. Dalam
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.

Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

Waktu Tuhan Pasti yang Terbaik

Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi


Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktu-Mu
Ku percaya kuasa-Mu
Memulihkan hidupku
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan, kutetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi
Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktu-Mu
Ku percaya kuasa-Mu
Memulihkan hidupku

106 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik

Link Lagu: https://bit.ly/Waktu_Tuhan_Terbaik

Pertemuan Ketiga 107


Pertemuan Keempat

Kasih Allah Mempersatukan


(YL. 2:28-32)

Deskripsi Situasi Remaja dan Tema


Pendamping membuka pertemuan dengan membacakan deskripsi
singkat terkait situasi aktual dan tema pertemuan keempat.
Para sahabat, remaja Katolik, kita tahu bahwa hidup sebagai
manusia itu seharusnya rukun, harmonis, bersatu, dan saling menghargai.
Sebagai sesama manusia, kita ini bersaudara karena kita dicurahi oleh
Roh Allah yang sama walau kita berbeda-beda dalam banyak hal. Inilah
salah satu cara Tuhan Allah menyatukan manusia.
Pada pertemuan keempat ini, kita akan merenungkan, men-
dalami, dan berbagai kisah serta pengalaman tentang subtema, “Kasih
Allah mempersatukan” dengan berlandaskan janji Tuhan kepada umat
Israel (Yl. 2:28-32). Melalui subtema ini kita diajak untuk menyadari
bahwa Allah sendiri yang mencurahkan Roh-Nya yang kudus kepada
semua orang tanpa memandang perbedaan sehingga kita harus hidup
rukun, harmonis, saling menghormati dan menghargai.

PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan keempat dengan ri-
tus pembuka.

Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

108 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Jika Ada Cinta Kasih, Hadirlah Tuhan
(Puji Syukur: 498)

Reff: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan

Cinta Kristus menyatukan kita semua.


Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah.
Bertakwalah, sayangilah Tuhan yang hidup.
Mari saling mengasihi sebulat hati. Reff:

Marilah kita berkumpul bersatu hati.


Hendaklah kita hindarkan perselisihan.
Hentikanlah perbantahan dan permusuhan.
Semoga di tengah kita hadirlah Kristus. Reff:

Beserta orang kudus-Mu, ya Kristus Tuhan,


kami memandang wajah-Mu yang mengagumkan.
Itu sukacita kami yang tak terhingga,
dan berbahagialah kami sepanjang masa.

Link lagu: https://bit.ly/JIka_Ada_Cinta_Kasih

Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.

Pertemuan Keempat 109


Para Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih dalam Yesus Kristus,
bacaan dari kitab Nabi Yoel yang akan kita dengarkan dan renungkan
bersama pada pertemuan yang keempat dan terakhir ini menegaskan
bahwa Tuhan sendiri mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia.
Dengan mencurahkan Roh yang sama, Tuhan Allah menyatukan semua
umat beriman tanpa memandang perbedaan.

Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Yang Maha Kasih, kami, Para Sahabat Putera-Mu, Yesus Kris-
tus, sungguh bersyukur dan berterima kasih atas anugerah Roh-Mu
kepada semua orang tanpa kecuali. Bimbinglah kami agar kami bisa
hidup bersaudara dengan semua orang karena kami sama-sama dia-
nugerahi oleh Roh-Mu. Demi Yesus Kristus, Sahabat kami, yang hi-
dup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang
masa.
U: Amin.

PENDALAMAN KITAB SUCI


Pembacaan Teks
Pendamping meminta seorang anak remaja untuk membacakan teks Yoel
2:28-32 dengan suara lantang. Peserta yang lain mendengarkan dengan
penuh perhatian, sambil mengikuti dari Alkitab masing-masing.

Yoel 2:28-32
28
“Akan terjadi kemudian, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-
Ku ke atas semua manusia; anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, taruna-
tarunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. 29Juga ke atas ham-
ba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu. 30Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di
bumi: darah, api, dan gumpalan-gumpalan asap. 31Matahari akan berubah
menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari
TUHAN yang dahsyat dan mengerikan. 32Siapa saja yang berseru kepada
nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di Gunung Sion dan di Yeru-
salem akan ada keselamatan; seperti yang telah difirmankan TUHAN,
setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang
terluput.”

110 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


P: Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali teks Yoel 2:28-32
dan membacanya secara perlahan-lahan dalam hati sambil merenungkan-
nya sebagai persiapan untuk menemukan jawaban atas beberapa pertan-
yaan penuntun berikut.
1. Apa yang dimaksudkan dengan Roh dan kepada siapa Tuhan men-
curahkan Roh-Nya? Lihat ay. 28-29.
2. Apa yang dimaksudkan dengan Hari Tuhan?
3. Apa tanda-tanda yang terlihat sebelum Hari Tuhan datang? Lihat ay.
30-31
4. Apa yang akan terjadi dengan alam semesta sebelum datangnya Hari
Tuhan? Lihat ay. 31.
5. Apa yang harus dilakukan agar kita diselamatkan pada waktu Hari
Tuhan datang? Lihat ay. 32

Penjelasan Teks
Setelah mendengar diskusi dan tanya jawab peserta, pendamping mem-
berikan penegasan dengan menyampaikan beberapa poin berikut.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Yoel (2:28-32) serta membagikan
pengertian masing-masing.
1. Roh itu adalah angin, nafas, dan prinsip kehidupan. Roh itu kita
dapatkan dari Allah secara gratis. Apa buktinya? Apakah kita harus
bayar ketika menghirup udara? Apakah kita harus membayar ketika
merasakan angin sepoi-sepoi? Tentu tidak. Ketika Roh diartikan se-
bagai napas, maka Allah memberikannya kepada kita secara cuma-
cuma untuk menopang kehidupan kita.
Tuhan mencurahkan Roh-Nya kepada semua orang, tanpa kecuali.
Semua orang, tanpa memandang jenis kelamin (laki-laki/perem-
puan), usia (anak-anak/tua/pemuda), atau status sosial (hamba-
pelayan), dicurahi oleh Roh Allah. Semua orang dicurahi oleh Roh-
Nya yang tanda dan bukti nyata bahwa Allah hadir dalam diri semua
orang beriman dan di tengah komunitas umat-Nya. Tempat tinggal
Tuhan tidak hanya di surga, namun juga, melalui Roh-Nya, di tengah
dan dalam diri umat beriman.

Pertemuan Keempat 111


2. Hari Tuhan dalam Kitab Nabi Yoel lebih menunjuk pada saat Tuhan
menghakimi umat-Nya, saat penentuan di mana yang bertobat akan
diselamatkan dan yang tetap tinggal dalam perbuatan dosa akan di-
musnahkan. Jika kita tidak mau dihukum oleh Allah, maka kita harus
bertobat. Sebab, Allah mau mengampuni dan menerima kita kem-
bali dengan penuh kasih, jika kita sungguh-sungguh ingin berubah
dengan tidak lagi melakukan hal-hal yang penuh dosa. Meski kita
berdosa, selama mau bertobat dan kembali kepada Allah, mengubah
sikap dan perilaku jahat menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak
Tuhan, maka kita akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan dan
diselamatkan.
3. Kedatangan Hari Tuhan bisa diketahui melalui tanda-tanda alam
berupa darah, api, asap, dan gelap gulita. Tanda-tanda seperti terse-
but pernah dibuat Tuhan dalam bentuk tulah-tulah untuk meng-
hukum Firaun dan kerajaannya guna membebaskan umat-Nya dari
perbudakan (lih. Kel. 7:14-24; 10:21-29). Nabi Yoel bisa jadi hendak
mengingatkan bahwa sama seperti Tuhan membebaskan umat-Nya
dari penderitaan di Mesir, demikian pula sekarang Ia akan membawa
pembebasan kembali bagi umat-Nya dengan tanda-tanda alam.
4. Kriteria untuk diselamatkan Tuhan itu bukanlah kaya atau miskin,
guru atau pedagang, agamawan atau politisi, dll., tetapi berseru
kepada Tuhan. Ungkapan “berseru kepada nama Tuhan” ini tidak
berarti hanya memohon bantuan kepada Tuhan pada saat bencana.
Ungkapan tersebut dapat berarti memuji Tuhan dalam ibadah, me-
ngakui-Nya di antara mereka yang beragama lain, atau menyembah-
Nya di tengah-tengah dunia yang tidak mengenal-Nya.

Sharing dan Aksi Nyata


Pendamping mengajak peserta untuk men-sharing-kan pengalaman
pribadi mereka dan untuk mengungkapkan niat melakukan aksi nyata
dengan arahan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Agar pengalaman
dan niat itu sungguh keluar dari dalam diri masing-masing peserta, al-
angkah baiknya digunakan kata ganti “saya”, alih-alih “kita” atau “kami”.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, marilah kita ber-
tanya kepada diri sendiri, berbagi kisah-pengalaman, dan membangun
aksi nyata dengan bantuan pertanyan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana saya mengenal bimbingan Roh yang telah dicurahkan
atas diri saya sejak dibaptis?

112 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


2. Anugerah apa saja yang saja terima secara cuma-cuma dari Allah
dalam hidup saya?
3. Bagaimana saya memahami adanya perbedaan hobi, bakat, kemam-
puan di antara keluarga dan teman-teman saya?
4. Kesulitan-kesulitan apa saja yang membuat saya tidak bisa menjalin
persaudaraan sejati dengan orang lain?

Uji Imajinasi
Pendamping mengajak peserta untuk berimajinasi. Kepada peserta di-
sodorkan suatu keadaan. Peserta diajak untuk berimajinasi hal terbaik
apa yang akan mereka lakukan dalam keadaan tersebut, yang menunjuk-
kan bahwa mereka ini adalah remaja Katolik yang sangat dikasih Tuhan
Yesus.
1. Situasi yang sedang berlangsung (kisah dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat).
Contoh kisah seorang remaja bernama Dadi
Saya adalah seorang remaja yang dibesarkan dalam keluarga Kato-
lik yang harmonis. Orang tua sungguh menyayangi saya. Tetapi, saya
merasa harus bisa mandiri dan banyak bergaul dengan teman-teman
remaja lain, agar tidak dianggap anak mami. Tidak jarang saya pu-
lang malam sehingga tidak ikut doa dan makan bersama lagi de-
ngan orang tua dan kakak serta adik. Sebenarnya, saya lebih banyak
menghabiskan waktu di gereja bersama dengan teman-teman mis-
dinar dan orang muda katolik (OMK). Saya senang kumpul bersama
teman-teman di gereja sehingga kadang lupa pulang. Tidak jarang
pekerjaan rumah, saya tinggalkan. Kadang Ibu telpon, tapi saya tidak
jawab. Ketika dia tanya, kenapa gak jawab telpon, selalu ada alasan,
seperti habis pulsa, batere habis, dan lain sebagainya. Seiring waktu
berjalan, lama-lama saya menjadi sangat jarang berkumpul dengan
keluarga di rumah. Suatu hari, saya main di rumah salah satu teman
misdinar atau OMK. Saya melihat orang tua dia begitu dekat de-
ngannya. Saya diajak makan bersama mereka. Sebelum makan, me-
reka berdoa bersama. Kejadian ini persis sama dengan kebiasaan di
rumah saya. Sejenak saya merasa sungguh bersalah kepada orang tua.
Ternyata pengalaman di rumah teman itu, menyadarkan saya betapa
pentingnya doa dan makan bersama keluarga. Saya menyadari Allah
telah mencurahkan Roh Kudus dalam keluarga saya sehingga kami
bisa bersatu dalam kasih Tuhan, tetapi saya menyangkalnya. Setelah

Pertemuan Keempat 113


kejadian itu, saya mulai ikut doa dan makan bersama keluarga saya
seperti dulu. Lama-lama hidup saya kembali merasa lebih berarti
karena bisa hadir untuk orang tua, kakak, dan adik saya di rumah.
2. Pertanyaan: Apa yang akan saya lakukan bila mengalami pengala-
man seperti dalam kisah tadi? Bisa saja kisahnya berbeda dengan
pengalaman kalian. Coba ceritakan!

Doa Umat
Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat sesuai
dengan ujud masing-masing. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
P: Kita berdoa bagi keluarga kita masing-masing
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur atas orang tua dan kelu-
arga yang Engkau berikan kepada kami. Semoga setiap anggota kelu-
arga kami selalu mampu menghadirkan kasih-Mu di tengah keluarga
kami. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Bagi kaum Remaja Katolik
Ya Allah, Engkau telah menyadarkan kami, melalui Nabi Yoel bahwa
untuk mendapatkan keselamatan dari-Mu, kami harus mampu ber-
tobat dan kembali ke jalan-jalan yang sesuai dengan kehendak-Mu.
Ajarlah dan bimbinglah kami, kaum remaja, yang saat ini masih se-
dang mencari jati dirinya yang sejati, untuk selalu setia kepada aja-
ran-Mu. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi para Imam
Allah Bapa yang Mahabijaksana. Syukur atas kehadiran para gem-
bala kami, yaitu para Imam yang selalu mendampingi, mengajar, dan
menuntun kami dalam kehidupan rohani. Semoga mereka membu-
ka hati lebih lebar bagi para remaja katolik yang sedang bergumul
menghadapi berbagai tantangan kehidupan zaman ini. Marilah kita
mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Kita berdoa bagi para guru dan pengurus lingkungan
Bapa yang penuh kasih, curahkanlah Roh Cinta Kasih-Mu dalam hati
mereka masing-masing, agar dalam usaha mendidik kami, kaum

114 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja


Remaja, sungguh-sungguh dilandasi dan disemangati oleh cinta ka-
sih-Mu yang sejati. Demikian juga bagi para pengurus lingkungan,
semoga mereka dapat mengerti “bahasa” kami dan memberikan kes-
empatan kepada kami untuk bisa mengekepresikan iman sesuai den-
gan cara dan gaya kami yang khas. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

Bapa Kami

PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar
mereka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujud-
kan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.

Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas pengalaman
dikasihi, dan dicurahi Roh-Mu yang Kudus. Kami mohon bantulah
kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami semakin percaya dan men-
cintai-Mu sebagaimana Engkau telah mencintai dan menyelamatkan
kami dari dosa. Semoga kami pun dapat saling mengasihi, mengam-
puni satu sama lain sebagai tanda bahwa kami mengasihi dan per-
caya kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.

Berkat dan Pengutusan


P: Marilah kita memohon berkat Tuhan. Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga kita sekalian dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa. Dalam
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.

Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.

Pertemuan Keempat 115


Hari Ini, Harinya Tuhan

Hari ini hari ini harinya Tuhan harinya Tuhan


Mari kita, mari kita bersuka ria bersuka ria
Hari ini harinya Tuhan
Mari kita bersuka ria

Hari ini harinya...Tuhan...


Hari Senin hari Senin harinya Tuhan harinya Tuhan
Hari Selasa, hari Rabu harinya Tuhan harinya Tuhan
Hari Kamis harinya Tuhan
Hari Jumat harinya Tuhan
Hari Sabtu, hari Minggu harinya Tuhan

Link lagu: https://bit.ly/Harinya_Tuhan

116 Pendalaman Kitab Suci untuk Remaja

Anda mungkin juga menyukai