BKSN 23
BulanKitabSuciNasional
AL L A H
SUMBER KASIH DAN KESELAMATAN
Tim Penyusun
Kanisius Komsiah Dadi, M.Pd
Theresia Maria Margi Jatining Kasih
Lusia Sinta Dewi
Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Yunus
Penulis lagu: Wawa Lukman
Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Pertemuan Pertama 81
Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih dalam Tuhan, dalam per-
temuan minggu pertama ini, kita diajak untuk merenungkan dan men-
dalami subtema, “Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri.” Tema ini
direnungkan dan didalami bersama dengan membaca dan mendiskusi-
kan kisah Nabi Yunus. Kita tahu bahwa Nabi Yunus dipanggil Allah un-
tuk membawa pesan Allah kepada orang-orang Niniwe, tetapi ditolaknya
dengan melarikan diri. Dia tidak mau membantu Allah menyelamatkan
orang-orang Niniwe yang berperilaku jahat dan penuh dosa karena dia
menginginkan agar Allah menghukum mereka.
Sahabat, Remaja Katolik yang baik, Yunus itu sebenarnya orang
yang baik. Dia adalah orang yang beriman kepada Allah. Dia bersama
dengan bangsanya juga sudah mengalami dikasihi dan diselamatkan oleh
Allah. Namun, dia tidak mau kasih dan keselamatan itu dibagikan kepada
orang-orang dari bangsa lain.
Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa sumber kasih dan keselamatan kami, syukur dan terima
kasih atas semua kebaikan-Mu untuk kami, para Remaja Katolik.
Kehadiran-Mu sungguh kami rasakan dalam diri orang tua, teman,
dan para sahabat. Saat ini kami hendak merenungkan firman-Mu
yang menjadi pelita bagi langkah kami. Bukalah hati dan budi kami
agar kami tergerak untuk membagikan pemahaman dan pengalaman
kami tentang kasih dan pengampunan-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U: Amin.
Pertemuan Pertama 83
ke dalam laut. Laut pun berhenti mengamuk. 16Orang-orang itu menjadi
sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan kurban sembeli-
han kepada TUHAN serta mengikrarkan nazar. 17Atas penentuan TUHAN
datanglah seekor ikan besar untuk menelan Yunus. Yunus pun tinggal di
dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam.
P: Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali bacaan tadi secara
perlahan-lahan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut.
Para sahabat, Remaja Katolik, yang dikasihi Allah. Mari kita
mendalami kisah Nabi Yunus dengan menjawab beberapa pertanyaan
berikut:
1. Apa tugas yang diberikan Tuhan Allah kepada Nabi Yunus? Lihat ay.
2.
2. Mengapa Yunus melarikan diri ketika diutus ke Niniwe untuk me-
wartakan pertobatan? Lihat ay. 3.
3. Tunjukanlah perbedaan sikap antara para awak kapal dengan Yunus
berhadapan dengan badai besar dan kapal hampir saja karam? Lihat
ay. 4-6.
4. Apa yang dilakukan para awak kapal untuk mengetahui siapa yang
menjadi penyebab terjadinya malapetaka? Lihat ay. 7
5. Apa yang harus dilakukan para awak kapal agar angin badai mereda
dan laut menjadi tenang? Lihat ay. 11-12, 15
Penjelasan Teks
Setelah mendengarkan diskusi dan jawaban peserta, pendamping mem-
berikan penegasan atas teks dengan menyampaikan beberapa poin beri-
kut.
Para Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Nabi Yunus (1:1-17) serta membagi-
kan pengertian masing-masing.
1. Tuhan menugaskan Nabi Yunus ke kota Niniwe, kota yang menjadi
musuh dari bangsanya sendiri. Dia diminta untuk menyerukan per-
tobatan karena mereka sudah banyak berbuat jahat dan dosa di mata
Allah. Kita bisa sejajarkan tugas yang diberikan kepada Yunus dengan
Pertemuan Pertama 85
Sharing dan Aksi Nyata
Pendamping mengajak peserta untuk men-sharing-kan pengalaman pri-
badi mereka dan untuk mengungkapkan niat melakukan aksi nyata de-
ngan arahan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Agar pengalaman dan
niat itu sungguh keluar dari dalam diri masing-masing peserta, alangkah
baiknya digunakan kata ganti “saya”, alih-alih “kita” atau “kami”.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, marilah kita bertan-
ya kepada diri sendiri, berbagi kisah-pengalaman, dan membangun aksi
nyata dengan bantuan pertanyan-pertanyaan berikut:
1. Apa tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh orang tua
dan para guru kepada saya?
2. Apakah saya pernah melarikan diri dari tugas dan pekerjaan yang
diberikan dan mengapa saya melakukannya?
3. Apa yang membuat saya lari dari hadapan Tuhan sehingga tidak lagi
rajin berdoa, tidak lagi rajin membaca kitab suci, dan tidak rajin
ikut misa dan kegiatan rohani lainnya?
4. Apa bentuk dari “sumber-sumber dosa” yang menyebabkan saya su-
lit mendapatkan nilai yang baik di sekolah dan sulit bergaul dengan
teman-teman lain?
5. Apakah saya berani membuang “sumber-sumber dosa” dalam diri
saya demi bisa meraih impian dan cita-cita?
Pertemuan Pertama 87
Bapa Kami
PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar
me-reka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujud-
kan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.
Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas perlindungan-Mu
terhadap kami dalam kegiatan sharing iman ini. Melalui kegiatan ini,
kami semakin mengerti dan menyadari bahwa Engkaulah Allah sum-
ber kasih dan keselamatan yang sejati. Seperti kepada Nabi Yunus,
Engkau memberikan kepercayaan untuk mewartakan pertobatan
kepada orang-orang Niniwe, demikian pula Engkau memberikan
kepercayaan kepada kami, para Remaja Katolik, untuk mewartakan
pertobatan. Maka, bantulah kami agar terlebih dahulu mewartakan-
nya bagi diri kami sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami.
U: Amin.
Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Pertemuan Pertama 89
Pertemuan Kedua
KASIH ALLAH
MENGGERAKKAN PERTOBATAN
(Yun. 4:1-11)
Deskripsi Situasi Remaja dan Tema
Fasilitator membuka pertemuan dengan membacakan deskripsi singkat
terkait situasi aktual dan tema pertemuan kedua.
Para sahabatku yang terkasih dalam Kristus, pernahkah kamu
mengeluh karena merasa bebanmu-lah yang paling berat sehingga kamu
merasa putus asa atau bahkan mengatakan Tuhan tidak mencintaimu
lagi? Patut disadari bahwa masalah dalam hidup itu tidak akan berhenti
selama kita masih bernapas. Setiap orang pada dasarnya memiliki masalah
dan beban hidupnya masing-masing Namun, hal itu bukan berarti bahwa
Allah tidak mengasihi kita lagi.
Pada pertemuan kedua ini kita akan berbicara, merenungkan,
dan mendalami subtema, “Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan.”
Landasan perikop Kitab Suci yang dipakai adalah kisah tentang belas
kasih TUHAN yang melampui kepicikan Yunus (Yun. 4:1-11). Melalui
bacaan ini kita diajak untuk mengubah pola pikir kita tentang Allah dari
Allah yang menghukum orang yang berdosa ke Allah yang penyayang dan
penuh kasih. Kasih Allah inilah yang menggerakan orang untuk bertobat.
PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan kedua dengan ritus
pembuka.
Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Sahabat-sahabatku yang terkasih, dalam pertemuan kedua ini,
kita diajak untuk mendalami, mencari pesan, dan merenungkan sub-
tema, “kasih Allah menggerakkan pertobatan” dengan berlandaskan pada
perikop tentang belas kasih Tuhan melampaui kepicikan Yunus (Yun.
4:1-11). Dalam perikop ini Yunus memperlihatkan kasih Allah yang sifat-
nya tak terbatas dan menjangkaui semua orang. Kasih Allah inilah yang
menggerakkan dan membawa kita sendiri menuju pertobatan.
Pertemuan Kedua 91
Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur atas segala berkat
dan kesempatan istimewa yang Engkau berikan kepada kami untuk
lebih memahami maksud-Mu dalam permenungan kami tentang
kasih-Mu yang menggerakkan kami sendiri untuk bertobat. Ya Bapa,
utuslah Roh Kudus-Mu untuk menerangi hati dan pikiran kami agar
kami sungguh-sungguh memahami kasih-Mu yang tak terbatas bagi
semua orang. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U: Amin.
Yunus 4:1-11
1
Tetapi, hal itu membuat Yunus sangat gusar dan marah. 2Lalu ia
berdoalah kepada TUHAN, “Ya TUHAN, bukankah hal ini telah kukata-
kan, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya aku dahulu melarikan
diri ke Tarsis, sebab aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan
penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal
atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. 3Sekarang, ya TUHAN,
ambilah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.”
4
Tetapi firman TUHAN, “Patutkah engkau marah?” 5 Yunus keluar dari
kota itu, lalu duduk di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan sebuah
pondok dan duduk di bawah naungannya, melihat apa yang akan terjadi
atas kota itu. 6Atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon
jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia lepas dari
kegusaran hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. 7
Tetapi, keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah
datanglah seekor ulat, yang menggerogoti pohon jarak itu, sehingga layu.
8
Ketika matahari terbit, atas penentuan Allah bertiuplah angin timur
yang panas dan sinar matahari menyengat kepala Yunus sehingga ia re-
Pendalaman Teks
Fasilitator mengajak peserta untuk mendalami Yunus 4:1-11 dengan men-
jawab beberapa pertanyaan penuntun berikut ini. Pendalaman bisa juga
dibuat dengan cara tertentu (misalnya dengan berdiskusi atau membaca
ulang teks Yunus 4:1-11), sehingga peserta mengingat dan semakin men-
genal teks tersebut.
Sahabat-sahabatku yang terkasih dalam Kristus, setelah men-
dengarkan perikop tentang Yunus, kita mendalaminya dengan mendis-
kusikan beberapa pertanyaan di bawah ini
1. Mengapa Yunus sangat gusar dan marah kepada Allah? Lihat ay. 1-2.
2. Apa bentuk persis dari ungkapan kegusaran dan kemarahan Yunus
kepada Allah? Lihat ay. 3
3. Apa tanggapan Tuhan terhadap permintaan Yunus untuk mati dari-
pada hidup? Lihat ay. 4.
4. Tanda apa yang diberikan oleh Allah untuk menyadarkan Yunus
bahwa Dia adalah pengasih dan penyayang yang mengampuni orang
berdosa yang bertobat? Lihat ay. 6
5. Apa reaksi Yunus ketika pohon jarak menjadi layu karena digrogroti
ulat sehingga sinar matahari menyengat kepalanya hingga dia rebah
tak berdaya dan apa tanggapan Allah atas reaksinya? Lihat ay. 7-11
Penjelasan Teks
Setelah mendengarkan diskusi dan jawaban peserta, pendamping mem-
berikan penegasan atas teks dengan menyampaikan beberapa poin beri-
kut.
Pertemuan Kedua 93
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Nabi Yunus (4:1-11) serta membagi-
kan pengertian masing-masing.
1. Yunus sangat gusar dan marah karena melihat apa yang dilakukan
Tuhan Allah. Allah berbelas kasih dan tidak jadi menghukum orang-
orang Niniwe. Alasan ini terungkap jelas ketika menjelaskan ten-
tang mengapa dia dulu melarikan diri dari tugas dan perutusan-Nya.
“Itulah sebabnya aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu
bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar
dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal atas malapetaka yang
hendak didatangkan-Nya” (4:2). Jadi, Yunus gusar dan marah karena
mengetahui bahwa Tuhan Allah itu pengasih dan penyayang.
2. Kegusaran dan kemarahan Yunus terungkap jelas dalam permintaan-
nya untuk mati saja daripada hidup. Permintaan ini mengingatkan
kita pada keinginannya yang sama ketika melarikan diri dari hada-
pan Tuhan Allah. Saat di atas kapal, Yunus memilih mati daripada
tunduk pada kehendak Allah (1:12), sekarang pun dia kembali me-
minta untuk mati daripada hidup (4:2) karena tidak senang dengan
sikap Allah yang berbelas kasih kepada penduduk kota Niniwe. Dia
menolak untuk berdamai dengan cara Tuhan yang mengasihi dan
mengampuni orang berdosa yang bertobat.
3. Menanggapi permintaan Yunus yang bernada marah, Allah bertanya
kepadanya: “Layakkah engkau marah?” (4:4). Pertanyaan ini men-
gungkapkan secara implisit penolakan Allah akan permintaan Yunus.
Allah lebih menghendaki agar Yunus bertobat dengan tidak mengi-
kuti kebenaran dan keyakinannya sendiri, tetapi mengikuti kehen-
dak Allah.
4. Tuhan Allah tidak jemu-jemu memberi tanda supaya Yunus mema-
hami diri-Nya sebagai pengasih dan penyayang serta panjang sabar,
yang mengampuni orang berdosa yang bertobat. Tanda kasih sa-
yangnya kepada Yunus terungkap dalam tindakan-Nya menumbuh-
kan pohon jarak dalam satu malam. Tindakan Allah ini membuatnya
senang dan bersukacita karena terlindungi dari panas terik. Namun,
tindakan Allah yang berbeda dengan pikiran dan keinginannya mem-
buat Yunus menjadi sangat gusar dan marah.
5. Yunus menjadi marah karena pohon jarak menjadi layu karena di-
grogoti ulat. Akibatnya, angin yang berhawa panas dan matahari yang
terik menyengat kepalanya hingga membuatnya rebah tak berdaya.
Doa Umat
Setelah sharing pengalaman dan mengungkapkan niat untuk melakukan
aksi nyata, fasilitator mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat
Pertemuan Kedua 95
dan doa sesuai dengan ujud masing-masing. Doa umat ditutup dengan
doa Bapa Kami.
P: Bagi Para Pemimpin Bangsa dan Negara
Semoga Allah Bapa yang penuh kasih selalu menguatkan mereka
dalam panggilan mereka sebagai pemimpin bangsa dan negara agar
mereka bijaksana dalam mengambil keputusan dan menerapkan
cinta kasih demi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Marilah kita
mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagi Bapa Paus, Uskup, Para Imam, dan biarawan-biarawati Gereja
Semoga Allah Bapa yang penuh kasih semakin menguatkan pang-
gilan mereka agar mereka senantiasa menghayati setiap detik pang-
gilan hidup mereka dan hidup selaras dengan kehendak-Mu. Marilah
kita mohon. Marilah kita mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagi Kaum Remaja Katolik
Semoga Roh Kudus-Mu senantiasa menaungi hidup mereka agar
mereka dapat melaksanakan karya perutusan-Mu di dalam hidup
mereka masing-masing. Semoga karena kasih-Mu yang setiap hari
menopang hidup mereka dapat menggerakkan mereka untuk terus
menerus mengusahakan pertobatan agar semakin hidup sesuai de-
ngan kehendak-Mu. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
Bapa Kami
PENUTUP
Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan
Allah agar mereka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu
mewujudkan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.
Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa kami yang penuh kasih, terima kasih atas kasih-Mu yang
tak terbatas di dalam hidup kami. Engkau selalu menguatkan kami
ketika kami rapuh. Tangan-Mu yang lembut selalu terulur ketika
Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Pertemuan Kedua 97
Kau Bapaku yang baik
Mengerti bahasa tetesan air mata
Tak Kau biarkan kuberjalan sendirian
S’bab Kau Bapaku yang baik
Engkau sungguh baik
PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan ketiga dengan ritus
pembuka.
Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Pertemuan Ketiga 99
Allah Peduli
Oleh Nikita
Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Sahabat remaja Katolik yang dikasihi Tuhan, pada pertemuan
yang ketiga ini kita akan merenungkan, mendalami, dan berbagai kisah
dan pengalaman tentang kasih Allah yang menyelamatkan. Melalui nabi
Yoel, kita diajak untuk menyadari dan meyakini bahwa Allah selalu me-
nyertai kita dalam menghadapi setiap persoalan hidup kita dan akan
memulihkan keadaan kita yang terpuruk menjadi penuh sukacita dan
sorak-sorai.
Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa Yang Mahakasih, Engkau selalu menyertai setiap langkah
hidup kami. Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat-Mu atas ke-
baikan dan kasih-Mu yang melimpah bagi kami, para remaja Katolik.
Bapa yang baik, saat ini kami ingin semakin mengenal-Mu dengan
merenungkan kisah Nabi Yoel. Kami mohon bimbingan Roh Kudus
untuk menerangi hati kami, sehingga melalui inspirasi Nabi Yoel
kami semakin menyadari kasih-Mu yang menyelamatkan dalam situ-
asi hidup kami yang terpuruk. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini
dan sepanjang segala masa.
U: Amin.
Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali teks Yl. 2:23-27
dan membacanya secara perlahan-lahan dalam hati sambil merenung-
kannya sebagai persiapan untuk menemukan jawaban atas beberapa per-
tanyaan penuntun berikut.
Para sahabat, Remaja Katolik yang dikasihi Allah, marilah kita
dalami kisah Nabi Yoel yang telah kita baca dan simak bersama dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa alasan nabi Yoel mengajak umat Israel bersuka cita? Lihat ay. 23
2. Apa dasarnya umat Israel diajak oleh nabi Yoel untuk memiliki hara-
pan di tengah kesulitan dan persoalan hidup mereka? Lihat ay. 24
3. Apa janji Allah kepada umat Israel ketika mereka berada dalam
situasi sulit dan susah karena serbuan tentara Babel? Lihat ay. 25
4. Apa tujuan Allah memulihkan keadaan umat Israel? Lihat. 26-27
Penjelasan Teks
Setelah mendengar diskusi dan tanya jawab peserta, pendamping mem-
berikan penegasan dengan menyampaikan beberapa poin berikut.
Doa Umat
Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat sesuai
dengan ujud masing-masing. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
P: Kita berdoa bagi para pemimpin Gereja
Allah Bapa kami, curahkanlah rahmat penyertaan dan kasih-Mu bagi
para Gembala kami. Semoga mereka setia dalam tugas panggilan dan
Bapa Kami
PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar
mereka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujud-
kan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.
Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema,
pendamping mengajak peserta memulai pertemuan keempat dengan ri-
tus pembuka.
Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pemba-
caan teks Kitab Suci.
Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Yang Maha Kasih, kami, Para Sahabat Putera-Mu, Yesus Kris-
tus, sungguh bersyukur dan berterima kasih atas anugerah Roh-Mu
kepada semua orang tanpa kecuali. Bimbinglah kami agar kami bisa
hidup bersaudara dengan semua orang karena kami sama-sama dia-
nugerahi oleh Roh-Mu. Demi Yesus Kristus, Sahabat kami, yang hi-
dup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang
masa.
U: Amin.
Yoel 2:28-32
28
“Akan terjadi kemudian, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-
Ku ke atas semua manusia; anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, taruna-
tarunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. 29Juga ke atas ham-
ba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu. 30Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di
bumi: darah, api, dan gumpalan-gumpalan asap. 31Matahari akan berubah
menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari
TUHAN yang dahsyat dan mengerikan. 32Siapa saja yang berseru kepada
nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di Gunung Sion dan di Yeru-
salem akan ada keselamatan; seperti yang telah difirmankan TUHAN,
setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang
terluput.”
Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali teks Yoel 2:28-32
dan membacanya secara perlahan-lahan dalam hati sambil merenungkan-
nya sebagai persiapan untuk menemukan jawaban atas beberapa pertan-
yaan penuntun berikut.
1. Apa yang dimaksudkan dengan Roh dan kepada siapa Tuhan men-
curahkan Roh-Nya? Lihat ay. 28-29.
2. Apa yang dimaksudkan dengan Hari Tuhan?
3. Apa tanda-tanda yang terlihat sebelum Hari Tuhan datang? Lihat ay.
30-31
4. Apa yang akan terjadi dengan alam semesta sebelum datangnya Hari
Tuhan? Lihat ay. 31.
5. Apa yang harus dilakukan agar kita diselamatkan pada waktu Hari
Tuhan datang? Lihat ay. 32
Penjelasan Teks
Setelah mendengar diskusi dan tanya jawab peserta, pendamping mem-
berikan penegasan dengan menyampaikan beberapa poin berikut.
Para sahabat, remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah
berusaha memahami teks dari Kitab Yoel (2:28-32) serta membagikan
pengertian masing-masing.
1. Roh itu adalah angin, nafas, dan prinsip kehidupan. Roh itu kita
dapatkan dari Allah secara gratis. Apa buktinya? Apakah kita harus
bayar ketika menghirup udara? Apakah kita harus membayar ketika
merasakan angin sepoi-sepoi? Tentu tidak. Ketika Roh diartikan se-
bagai napas, maka Allah memberikannya kepada kita secara cuma-
cuma untuk menopang kehidupan kita.
Tuhan mencurahkan Roh-Nya kepada semua orang, tanpa kecuali.
Semua orang, tanpa memandang jenis kelamin (laki-laki/perem-
puan), usia (anak-anak/tua/pemuda), atau status sosial (hamba-
pelayan), dicurahi oleh Roh Allah. Semua orang dicurahi oleh Roh-
Nya yang tanda dan bukti nyata bahwa Allah hadir dalam diri semua
orang beriman dan di tengah komunitas umat-Nya. Tempat tinggal
Tuhan tidak hanya di surga, namun juga, melalui Roh-Nya, di tengah
dan dalam diri umat beriman.
Uji Imajinasi
Pendamping mengajak peserta untuk berimajinasi. Kepada peserta di-
sodorkan suatu keadaan. Peserta diajak untuk berimajinasi hal terbaik
apa yang akan mereka lakukan dalam keadaan tersebut, yang menunjuk-
kan bahwa mereka ini adalah remaja Katolik yang sangat dikasih Tuhan
Yesus.
1. Situasi yang sedang berlangsung (kisah dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat).
Contoh kisah seorang remaja bernama Dadi
Saya adalah seorang remaja yang dibesarkan dalam keluarga Kato-
lik yang harmonis. Orang tua sungguh menyayangi saya. Tetapi, saya
merasa harus bisa mandiri dan banyak bergaul dengan teman-teman
remaja lain, agar tidak dianggap anak mami. Tidak jarang saya pu-
lang malam sehingga tidak ikut doa dan makan bersama lagi de-
ngan orang tua dan kakak serta adik. Sebenarnya, saya lebih banyak
menghabiskan waktu di gereja bersama dengan teman-teman mis-
dinar dan orang muda katolik (OMK). Saya senang kumpul bersama
teman-teman di gereja sehingga kadang lupa pulang. Tidak jarang
pekerjaan rumah, saya tinggalkan. Kadang Ibu telpon, tapi saya tidak
jawab. Ketika dia tanya, kenapa gak jawab telpon, selalu ada alasan,
seperti habis pulsa, batere habis, dan lain sebagainya. Seiring waktu
berjalan, lama-lama saya menjadi sangat jarang berkumpul dengan
keluarga di rumah. Suatu hari, saya main di rumah salah satu teman
misdinar atau OMK. Saya melihat orang tua dia begitu dekat de-
ngannya. Saya diajak makan bersama mereka. Sebelum makan, me-
reka berdoa bersama. Kejadian ini persis sama dengan kebiasaan di
rumah saya. Sejenak saya merasa sungguh bersalah kepada orang tua.
Ternyata pengalaman di rumah teman itu, menyadarkan saya betapa
pentingnya doa dan makan bersama keluarga. Saya menyadari Allah
telah mencurahkan Roh Kudus dalam keluarga saya sehingga kami
bisa bersatu dalam kasih Tuhan, tetapi saya menyangkalnya. Setelah
Doa Umat
Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan doa umat sesuai
dengan ujud masing-masing. Doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami.
P: Kita berdoa bagi keluarga kita masing-masing
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur atas orang tua dan kelu-
arga yang Engkau berikan kepada kami. Semoga setiap anggota kelu-
arga kami selalu mampu menghadirkan kasih-Mu di tengah keluarga
kami. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagi kaum Remaja Katolik
Ya Allah, Engkau telah menyadarkan kami, melalui Nabi Yoel bahwa
untuk mendapatkan keselamatan dari-Mu, kami harus mampu ber-
tobat dan kembali ke jalan-jalan yang sesuai dengan kehendak-Mu.
Ajarlah dan bimbinglah kami, kaum remaja, yang saat ini masih se-
dang mencari jati dirinya yang sejati, untuk selalu setia kepada aja-
ran-Mu. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Kita berdoa bagi para Imam
Allah Bapa yang Mahabijaksana. Syukur atas kehadiran para gem-
bala kami, yaitu para Imam yang selalu mendampingi, mengajar, dan
menuntun kami dalam kehidupan rohani. Semoga mereka membu-
ka hati lebih lebar bagi para remaja katolik yang sedang bergumul
menghadapi berbagai tantangan kehidupan zaman ini. Marilah kita
mohon
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Kita berdoa bagi para guru dan pengurus lingkungan
Bapa yang penuh kasih, curahkanlah Roh Cinta Kasih-Mu dalam hati
mereka masing-masing, agar dalam usaha mendidik kami, kaum
Bapa Kami
PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar
mereka sanggup melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujud-
kan niat pribadi untuk melakukan aksi nyata.
Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas pengalaman
dikasihi, dan dicurahi Roh-Mu yang Kudus. Kami mohon bantulah
kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami semakin percaya dan men-
cintai-Mu sebagaimana Engkau telah mencintai dan menyelamatkan
kami dari dosa. Semoga kami pun dapat saling mengasihi, mengam-
puni satu sama lain sebagai tanda bahwa kami mengasihi dan per-
caya kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.
Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.