Anda di halaman 1dari 9

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRI STEN

KEMENTERIAN AGAMA RI
NOMOR 251 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN KELOMPOK KERJA GURU
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TAHUN ANGGARAN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDtrRAL BIMBIN(}AN MASYARAKAT KRISTtrN,

Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas guru


Pendidikan Agama Kristen pada satuan pendidikan tingkat
dasar, maka pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Kristen memberikan bantuan untuk
penyelenggaraan kegiatan/aktifitas Kelompok Kerja Guru
Pendidikan Agama Kristen;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian
Agama tentang Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan
Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen Tahun
Anggaran 20 17.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2O03 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 430 1);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 124,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a7691;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2Ol7 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2O08 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6058);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 201O tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2OlO tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2O1O tentang
Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah(Berita Negara
Repubiik Indonesia Tahun 2010 Nomor 596);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2Ol2 tentang
Pendidikan Keagamaan Kristen sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 27 Tahun 2016
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 7
Tahun 2Ol2 tentang Pendidikan Keagamaan Kristen (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 886);
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2072 terfiafig
Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikai Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tat,wn 2Ol2
Nomor 851);
1 1 . Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tal:un 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.OS/6 tentang
Mekanisme pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
l73lPMK.OSl2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/6 tentang
Mekanisme pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/ Lembaga.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN


MASYARAKAT KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN KELOMPOK
KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TAHUN
ANGGARAN 2017.

KESATU menetapkan Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Kelompok


Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen Tahun Anggaran 2017,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Kelompok Kerja Guru
Pendidikan Agama Kristen Tahun Anggaran 2017
sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KESATU merupakan
pedoman dan pegangan bagi para pihak dalam memberikan
bantuan yang mendukung pelaksanaan kegiatan dan program
untuk pemberdayaan dan meningkatkan kualitas guru yang
tergabung dalam Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama
Kristen yang berada di bawah binaan Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Kristen

KETIGA : Keputusan ini berlaku pada tahun anggarat 2017.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 November 20 17

DIREKTUR JENDERAL

r
B BINGAN MASYARAKAT KRISTEN,
1 ER14

PENTURY T
]rHouas
/( fio
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA RI
NOMOR 251 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN
BANTUAN KELOMPOK KERJA GURU
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan


Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap T\rhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan
rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

T\rjuan pendidikan nasional seperti tertuang dalam Undang-


Undang nomor 20 tahun 2003 merupakan sebuah amanat yang
ketercapaiannya harus diupayakan secara optimal. Dalam pada pasal 3
secara eksplisit disebutkan bahwa bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada T\rhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan agama Kristen pada sekolah dasar memiliki peranan


yang sangat strategis dalam sistem pendidikan nasional, terutama dalam
rangka membangun karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan
berakhlak mulia serta mampu menjaga kedamaian dan kerukunan
hubungan inter dan antar umat beragama.

Guru Pendidikan agama Kristen di sekolah dituntut tidak saja


membimbing peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
serta dapat memahami dan menghayati ajaran agama kristen secara
baik dan benar, namun juga menanamkan nilai-nilai luhur ajaran
Kristus sebagai landasan moral, etika, dan akhlak mulia, dalam
kerangka pembentukan sikap dan watak, serta perilaku peserta didik
melalui berbagai strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan
serta contoh keteladanan yang ditampilkan Guru Pendidikan agama
Kristen dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme Guru


Pendidikan Agama Kristen dalam memahami berbagai kompetensi diatas
adalah dengan pemberdayaan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama
Kristen yang ada di kabupaten/kota. Keiompok Kerja Guru Pendidikan
Agama Kristen merupakan kelompok kerja atau musyawarah guru yang
difungsikan sebagai wadah untuk mengembangkan profesionalisme
guru. Kelompok ini dipandang sangat strategis dan perlu terus
diberdayakan guna terwujudnya gurupendidikan agama kristen yang
professional.

Agar peran Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen


sebagai kelompok atau organisasi profesional maksimal maka harus
diberdayakan pada segala bidang, seperti dari segi pengelolaan atau
management, perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi
program, pengembangan program, dan strategi pembinaan Guru
Pendidikan Agama Kristen menjadi lebih bermakna.

Melihat peran Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen


Sekolah Dasar di tingkat Kabupaten/Kota sangat strategis dalam upaya
pengembangan dan peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama
Kristen tingkat dasar, maka Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Kristen merasa perlu untuk memberi support kepada organisasi profesi
tersebut agar lebih berdaya dan memberi pencerahan kepada Kelompok
Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen SD agar lebih berfungsi dan
berperan sebagaimana mestinya, yaitu melalui Pemberian Dana Bantuan
Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen.

B. Maksud dan T\rjuan


1. Maksud dan tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan
informasi kepada pihak dalam proses pemberian, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban bantuan pada Kelompok Kerja Guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan tujuan agar bantuan
tepat sasaran),
2. untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan program-
program untuk pemberdayaan dan peningkatan mutu guru
Pendidikan Agama Kristen pada tingkat dasar melalui Kelompok
Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen tingkat Kab/Kota yang telah
ditetapkan;
3. Petunjuk Teknis ini wajib dipedomani dan dilaksanakan oleh pihak
yang terkait dengan pelaksanaan bantuan pada Kelompok Kerja Guru
Agama Kristen;

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi ketentuan umum, kriteria
dan persyaratan penerima bantuan, rincian jumlah bantuan, tata kelola,
penyaluran bantuan

D. Sasaran
Sasaran dari pemberian dana Bantuan Kelompok Kerja Guru Pendidikan
Agama Kristen ini adalah Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama
Kristen tingkat Kab lKota yang sudah terbentuk kepengurusannya,
memiliki keiengkapan administrasi, mempunyai program/kegiatan yang
tetap dalam pengembangan dan peningkatan pemberdayaan guru
Pendidikan Agama Kristen dan sudah menunjukkan eksistensinya.
BAB II
PENGERTIAN UMUM

Pasal 1
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan :

(1) Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen untuk selanjutnya


disebut KKG PAK adalah organisasi atau wadah pembinaan profesi Guru
Pendidikan Agama Kristen pada tingkat Sekolah Dasar yang berada di
dalam naungan/pembinaan Ditjen Bimas Kristen yang berkarya di tingkat
gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa
sekolah;
(21 Bantuan adalah bantuan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2077 yang diberikan oleh
Pemerintah dalam hal ini Ditjen Bimas Kristen kepada KKG PAK;
(3) Ditjen Bimas Kristen adalah Unit Eselon I Kementerian Agama yang
melaksanakan sebagian tugas Kementerian Agama di bidang Bimbingan
Masyarakat kristen yang salah satu tugasnya adalah di bidang pendidikan
Agama Kristen;
(41 Kuasa Penguna Anggaran untuk selanjutnya disebut KPA adalah Pejabat
Kementerian Agama yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran (PA)
untuk melaksanakan kewenangan dan tanggungiawab penggunaan
anggaran pada satuan kerja yang menjadi pelaksana pemberian bantuan
pemerintah;
(5) Pejabat Pembuat Komitmen untuk selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
Kementerian Agama yang ditunjuk oleh PA/ KPA yang bertugas untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban APBN termasuk dalam hal pemberian bantuan;
(6) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Kristen;
(71 Persyaratan Bantuan adalah persyaratan berkas yang harus dilengkapi
oleh penerima bantuan;
(8) RAKER adalah Rapat Kerja yang dilaksanakan oleh KKG
(9) MUKERNAS adalah Musyawarah Kerja Nasional yang dilaksanakan oleh
KKG

Pasal 2
Jenis-Jenis Bantuan bagi KKG PAK

(1) Bantuan Operasional adalah bantuan yang diberikan oleh Ditjen Brmas
Kristen kepada KKG PAK untuk menunjang operasional seperti:
Pemeliharaan, perawatan, pembelian sarana dan prasarana atau biaya
operasional;
(2) Bantuan Block Grant atau bantuan langsung adaiah bantuan yang
diberikan oleh Ditjen Bimas Kristen dalam bentuk uang yang dikelola
sendiri oleh KKG PAK;
(3) Bantuan Penyelenggaraan adalah bantuan yang diberikan langsung oleh
Ditjen Bimas Kristen dalam bentuk uang kepada KKG PAK untuk
melaksanakan kegiatan, RAKER, MUKERNAS.
BAB III
PERSYARATAN DAN MEKANISME

Pasal 3
Syarat syarat Penerima Bantuan KKG PAK
Persyaratan yang harus dipenuhi KKG PAK untuk dapat menerima bantuan
adalah:
(1) KKG PAK sudah terbentuk dan memiliki kepengurusan dan di sahkan
oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
(2) KKG PAK merupakan organisasi guru yang aktif di wilayahnya dan
dibuktikan dengan Surat Keterangan dari kepala Kantor Kamenterian
Agama Kabupaten/ Kota;
(3) Memiliki profi1 organisasi KKG PAK yang berisi tentang kondisi
lembaga/organisasi, data guru dan program kegiatan yang sudah dan
akan dilaksanakan;
(4) Memiliki alamat sekretariat organisasi KKG PAK.

Pasal 4
Mekanisme Pengajuan Permohonan Bantuan KKG PAK
Caion penerima bantuan wajib mengirimkan permohonan dan persyaratan
kepada Dirjen Bimas Kristen dengan melampirkan syarat-syarat sebagai
berikut:
(1) Permohonan bantuan;
(2) Melampirkan daftar rencana pelaksanaan kegiatan;
(3) Melampirkan daftar nama pengurus dan nama guru yang menjadi
anggota KKG Agama Kristen;
(4) Melampirkan daftar rincian penggunaan bantuan;
(5) Melampirkan rekening koran terakhir atau foto copy rekening atas nama
KKG dilegalisir Bank dan atau Surat Keterangan dari bank yang
menyatakan rekening tersebut benar atas nama yang mendapatkan
bantuan dan masih aktif;
(6) Melampirkan kwitansi bermaterai Rp.6.O00,- distempel dan ditanda
tangani penerima bantuan;
(7) Menanda tangani Pakta Intregitas dan Nota Kesepahaman;
(8) Foto copy Surat Keputusan Kepala Kantor pada Kementerian Agama
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Guru mata pelajaran agama
Kristen.

Pasal 5
Penggunaan Bantuan KKG PAK

Bantuan pada KKG PAK dapat digunakan untuk keperluan:


( 1) Pertemuan-pertemuan/ rapat;
(2) Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK);
(3) Pembelian/belanja perlengkapan;
(4) Pembelian buku dan Referensi;
(5) Transportasi.
Pasal 6
Jumlah Besaran Bantuan KKG PAK
(1) Besar bantuan yang diberikan kepada KKG PAK adalah sesuai yang tertera
dalam DIPA Ditjen Bimas Kristen atau DIPA Kanwil Kemenag atau DIPA
Kantor Kemenag Kabupaten/ Kota;
(2) Pemberian bantuan dana disesuaikan dengan ketersediaan dana.

Pasal 7
Proses Pencairan Bantuan KKG PAK

(1) Setelah Persyaratan penerimaan bantuan sebagaimana tersebut dalam


pasal 5 diterima secara lengkap oleh Ditjen Bimas Kristen, selanjutnya
Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Kuasa Pengguna Anggaran wajib
mengeluarkan Keputusan untuk pembayaran bantuan tersebut kepada
penerima;
(2) Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan Pembayaran Bantuan KKG PAK
tersebut kepada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta IV.

Pasal 8
Prosedur Pencairan Bantuan

Prosedur bantuan adalah sebagai berikut:


(1) Satuan Kerja Pemberian bantuan memberitahukan kepada calon penerima
bantuan KKG PAK sesuai juknis/juklak untuk dipedomani dan
dilaksanakan;
(2) Calon Penerima bantuan membuat surat permohonan bantuan ditujukan
kepada Kuasa Pengguna Angaran dan Pejabat Pembuat Komitmen
mengajukan Pembayaran Bantuan tersebut kepada Kantor Perbendaharaan
dan Kas Negara;
(3) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara mengeluarkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) yang ditujunan kepada Bank, agar membayar
bantuan tersebut melalui nomor rekening bank penerima bantuan;
(4) Penerima Bantuan, mengecek bantuan tersebut sudah diterima atau belum
dan bila belum dapat menghubungi langsung pemberi bantuan;
(5) Bila bantuan teiah diterima, penerima bantuan wajib mengirimkan surat
pemberitahuan bahwa bantuan telah diterima disertai foto copy print out
buku tabungan atau rekening dan selembar kuitansi bermaterai Rp.
6.000,-;
(6) Bila bantuan tersebut telah dipergunakan, maka pihak penerima bantuan
wajib membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan
tersebut secara tertulis dengan melampirkan bukti-bukti belanja atau bukti
pembayaran.

Pasal 9
Pakta Integritas atau Nota Kesepakatan
Penerima Bantuan dan Pejabat Pembuat Komitmen wajib menandatangani
Pakta Integritas yang mengikat kedua pihak, Susunan dan Redaksional Pakta
Intergritas sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini.
Pasal 10
Pembayaran Bantuan

Pembayaran bantuan dilakukan dengan system Pembayaran Langsung (LS)


yang dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
kepada rekening KKG PAK penerima.

Pasal 11
Pelaporan Bantuan KKG PAK

KKG PAK yang ditetapkan dan telah menerima bantuan wajib memberikan
Iaporan pertanggungjawaban penggunaaan dana bantuan tersebut kepada
Ditjen Bimas Kristen paling lambat 2 (dua) bulan setelah bantuan diterima
dengan melampirkan bukti bukti belanja atau kuitansi penerimaan.

BAB IV
SANKSI DAN PENUTUP

Pasal 12
Sanksi

(1) Bagi KKG PAK yang telah ditetapkan dan telah menerima bantuan memiliki
kewajiban menggunakan dana bantuan sesuai dengan juknis/juklak yang
telah ditetapkan dan bersedia diperiksa oleh pihak yang memberikan
bantuan atau pejabat pemerintah yang berwenang untuk itu.
(2) Kelalaian dalam penggunaan dana bantuan yang diterima menjadi
tanggung j awab penerima bantuan dan diproses sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 13
Penutup

Petunjuk Teknis bantuan KKG PAK ini berlaku pada Tahun Anggaran 2077.
Apabila terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DIREKTUR JENDERAL
INGAN MASYARAKAT KRISTEN,

s rNq o
PENTU t

Anda mungkin juga menyukai