Anda di halaman 1dari 11

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, SERTA


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN MENUJU SMART GOVERNANCE

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Visi dan Misi Kabupaten Toraja Utara
a. Visi Kabupaten Toraja Utara yaitu terwujudnya masyarakat Toraja Utara yang
mandiri, berbudaya, dan berdaya saing.
b. Misi Kabupaten Toraja Utara yaitu :
1) Meningkatkan kualitas pendidikan
2) Meningkatkan derajat kesehatan
3) Meningkatkan daya saing pariwisata
4) Reformasi birokrasi
5) Penguatan pertumbuhan ekonomi
6) Meningkatkan infrastruktur
7) Mewujudkan kedaulatan pangan
8) Pembinaan prestasi pemuda
9) Pemberdayaan masyarakat
10) Pengendalian penyakit
11) Meningkatkan kapasitas lembaga keagamaan
2. Misi BKPSDM
Misi BKPSDM yaitu mengembangkan dari reformasi birokrasi
a. Tujuan
Meningkatkan kualitas ASN di Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara yang
kompeten, kompetitif, dan professional
b. Sasaran
Meningkatnya kualitas manajemen ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja
Utara melalui pelayanan kepegawaian yang prima dan profesional
c. Strategi
1) Mengikutsertakan PNS dalam berbagai pendidikan formal dan non formal
untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya
2) Melaksanakan penegakan disiplin aparatur
3) Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian dengan memanfaatkan
teknologi informasi
4) Mengoptimalkan pemberdayaan aparatur untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi BKPSDM
5) Melaksanakan anggaran berbasis kinerja secara konsisten
d. Arah Kebijakan
1) Mengembangkan sistem manajemen sumberdaya aparatur berbasis kompetensi
2) Menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian
3) Pemantapan sistem dan manajemen kepegawaian dengan mengembangkan
SIMPEG (Sistem Manajemen Kepegawaian)
4) Meningkatkan disiplin dan kapasitas sumber daya aparatur
3. Profil Organisasi
Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia terdiri dari:
a. Kepala Badan
b. Sekretariat membawahi:
1) Subbagian umum dan kepegawaian
2) Subbagian program dan keuangan
c. Bidang informasi, dokumentasi dan pengadaan pegawai, terdiri dari kelompok
jabatan fungsional
d. Bidang mutasi dan promosi, terdiri dari kelompok jabatan fungsional
e. Bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan
f. Kelompok jabatan fungsional
4. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi

5. Tugas dan Fungsi Organisasi


Sesuai dengan Peraturan Bupati Toraja Utara Nomor 106 tahun 2021 tentang
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dipimpin oleh Kepala
Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
a. Kepala Badan
Kepala badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi
penunjang kebijakan daerah di bidang Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
yang menjadi kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan.
b. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas mengoordinasikan
kesekretariatan perumusan bahan kebijakan, pengendalian, dan pembinaan
memberi pelayanan administrasi teknis di kesekretariatan yang menjadi
kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan.
1) Subbagian Program dan Keuangan
Dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas dalam melaksanakan
penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan, rencana dan
program kerja serta melakukan tugas operasional teknis dan administratif di
Subbagian Program dan Keuangan.
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh kepala sub bagian yang
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan
perumusan kebijakan, rencana dan program kerja serta melakukan tugas
operasional teknis dan administratif di Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Informasi, Dokumentasi, dan Pengadaan Pegawai
Dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas kepala badan dalam mengoordiniri pengelolaan data dan informasi
kepegawaian, dokumentasi serta pengadaan calon pegawai negeri sipil dan PPPK
yang menjadi kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan
d. Bidang Mutasi dan Promosi
Dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas kepala badan dalam mengoordinir pelaksanaan mutasi, kepangkatan,
pengembangan karier, promosi pegawai negeri sipil dan pension pegawai yang
menjadi kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan.
e. Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Aparatur
Dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas kepala badan dalam mengkoordinir penyelenggaraan pengembangan
kompetensi, penegakan disiplin, penilaian kinerja, serta pemberian penghargaan
dan hak-hak aparatur yang menjadi kewenangannya sesuai peraturan perundang-
undangan.
6. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai di Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk mencapai visi dan misi organisasi
adalah:
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Disiplin
d. Bersemangat
e. Kerjasama
f. Pelayanan prima
B. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Terdapat beberapa bagian dari nilai-nilai dasar ASN berAKHLAK, yaitu sebagai
berikut:
1. Berorientasi pelayanan
Berorientasi pelayanan berarti berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Kalimat afirmasinya yaitu kami berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Terdapat beberapa kode etik atau
panduan perilaku dari nilai berorientasi pelayanan, yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti

Pembentukan nilai bereorientasi pelayanan pada peserta dapat melalui substansi


pembelajaran yang terkait dengan pemahaman dan pemenuhan kebutuhan
masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan
tiada henti. Pelayanan Publik sebagaimana tercantum dalam UU adalah kegiatan atau
rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan /
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik .

Tiga unsur penting dalam pelayanan publik dalam konteks ASN yaitu : 1)
Penyelenggara pelayanan publik yaitu : ASN/ birokrasi, 2) penerima layanan yaitu
masyarakat dan 3) kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan
pengguna layanan. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan
yang di miliki oleh penyelenggara. Budaya pelayanan ASN akan sangat menentukan
kualitas pemberi layanan kepada masyarakat .

2. Akuntabel
Akuntabel berarti bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. Kalimat
afirmasinya yaitu kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Terdapat beberapa kode etik atau panduan perilaku dari nilai akuntabel, yaitu:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

Pembentukan nilai akuntabel pada peserta dapat melalui substansi pembelajaran


yang terkait dengan pelaksanaan tugas secara jujur, bertanggung jawab, cermat,
disipilin, berintegritas tinggi, penggunaan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien, serta tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan. Akuntabel merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
organisasi sebagai suatu kewajiban dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasan. Akuntabilitas memiliki beberapa aspek meliputi akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

3. Kompeten
Kompeten berarti terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kalimat
afirmasinya yaitu kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Terdapat
beberapa kode etik atau panduan perilaku dari nilai kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain untuk belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Pembentukan nilai kompeten pada peserta dapat melalui substansi pembelajaran


yang terkait dengan peningkatan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah, membantu orang lain belajar serta pelaksanaan tugas dengan kualitas
terbaik. Karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan
pekerjaan saat ini dan berikutnya meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme,
wawasan global, IT dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Konsepsi kompetensi meliputi tiga aspek penting yang berkaitan dengan perilaku
kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam aspek
pekerjaan.

4. Harmonis
Harmonis berarti saling peduli dan menghargai. Kalimat afirmasinya yaitu kami
saling peduli dan menghargai. Terdapat beberapa kode etik atau panduan perilaku dari
nilai harmonis yaitu:
a. Menghargai semua orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Pembentukan nilai harmonis pada peserta dapat melalui substansi pembelajaran


yang terkait dengan menghargai setiap orang apapun latar belakang yang dimiliki,
menolong orang lain, serta membangun lingkungan kerja yang kondusif. Membangun
lingkungan kerja yang kondusif merupakan hal yang penting bagi setiap ASN karena
dengan kenyamanan lingkungan maka diyakini dapat membuat ASN menjadi lebih
produktif. Membangun budaya yang harmonis sangat penting juga dalam suatu
organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentuk organisasi.

5. Loyal
Loyal berarti berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Kalimat afirmasinya yaitu kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara. Terdapat beberapa kode etik atau panduan perilaku dari nilai loyal yaitu:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
c. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan Negara
d. Menjaga rahasia jabatan dan Negara

Pembentukan nilai loyal pada peserta dapat melalui substansi pembelajaran yang
terkait dengan memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar, Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta pemerintah yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
Negara, serta menjaga rahasia jabatan dan Negara. Setiap ASN harus senantiasa
menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintahan, dan martabat sebagai PNS,
serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri.

6. Adaptif
Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan. Kalimat afirmasinya yaitu, kami terus berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Terdapat beberapa kode etik
atau panduan perilaku dari nilai adaptif yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif

Pembentukan nilai loyal pada peserta dapat melalui substansi pembelajaran yang
terkait dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi, dan
mengembangkan kreativitas, serta bertindak proaktif. Kemampuan beradaptasi
diperlukan juga dalam mengembangkan organisasi. Organisasi yang adaptif yaitu
organisasi yang memiliki kemampuan dalam merespon perubahan lingkungan dan
mengikuti harapan stakeholder secara cepat dan fleksibel.

7. Kolaboratif
Kolaboratif berarti membangun kerja sama yang sinergis. Kalimat afirmasinya
yaitu kami membangun kerjasama yang sinergis. Terdapat beberapa kode etik atau
panduan perilaku dari nilai kolaboratif, yaitu:
a. Memberi kesepakatan berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

Pembentukan nilai kolaboratif pada peserta dapat melalui substansi pembelajaran


terkait dengan pemberian kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Dalam pelaksanaan tugas,
kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam
pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita.
Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat
menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.

C. Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul, selaras dengan
perkembangan zaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain: kepastian
hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas,
akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan,
kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan. Terdapat beberapa hal yang penting dalam
manajemen PNS yaitu penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, serta disiplin.
Membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan, peran, hak
dan kewajiban, kode etik ASN, sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.. Kedudukan
atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna.
Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja. Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki
nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Kedudukan
ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan
pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1) Melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan 2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
2. Smart ASN
Terdapat nilai-nilai dasar dalam smart ASN yaitu:
a. Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah konsistensi Pegawai ASN dalam
berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur
dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi dan
bertanggung jawab
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme
memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah. Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah
air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional.
Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan
kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih
besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
c. Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan aparatur
dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang
profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan
tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
d. Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak
didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki
kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan
antar bangsa yang sangat tinggi.
e. Mengusai IT dan bahasa asing ASN dituntut tidak Gaptek ( Gagap Teknologi )
dan informasi yakni dapat mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi
produk IT( informasi Technology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan
internet yang digunakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai
bahasa Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
f. Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality atau keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya , manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima
kepada masyarakat.
g. ASN memiliki kemampuan networking
Networking adalah membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi yang
berpengaruh positif pada kesuksesan profesional maupun personal.
h. ASN memiliki jiwa enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan enterpeneurship yakni berjiwa kewirausahaan
yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas, inovatif, pantang
menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa
depan orang banyak. Kehidupan orang banyak , kesejahteraan masyarakat dan
bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan . Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan
kinerja dalam setiap waktunya

Anda mungkin juga menyukai