Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ORIENTASI PPPK PADA

[Nama Unit Kerja, OPD, KABUPATEN CIREBON]


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ORIENTASI PPPK
Unit Kerja : Puskesmas Bunder
Kabupaten Cirebon Tahun 2023

Dengan ini, kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : Yordan Refa Husain
Jabatan : Dokter Umum
NIP:

2. Nama : H.Kapit Budiyanto, S.Kep.,Ners.


Jabatan : Kepala Puskesmas
NIP: 19780407 200801 1 005

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa kami telah meninjau, memeriksa, dan


mengevaluasi LAPORAN ORIENTASI PPPK yang telah disusun oleh [dr.Yordan Refa
Husain] yang merupakan peserta orientasi yang dilaksanakan pada tanggal [Tanggal Orientasi]
di [Lokasi Orientasi].

LAPORAN ORIENTASI PPPK ini telah disusun dengan baik dan lengkap sesuai dengan
panduan yang telah ditentukan. Kami mengakui bahwa laporan ini mencerminkan dengan baik
pemahaman dan hasil dari orientasi yang telah dilakukan.

Selanjutnya, kami memberikan persetujuan dan pengesahan atas laporan ini untuk digunakan
sesuai dengan keperluan selanjutnya.

Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dengan kesadaran penuh
atas tanggung jawab yang kami emban.

[Tempat, Tanggal]

[ ] [ ]

[Nama dan Tanda Tangan Anda] [Nama dan Tanda Tangan Atasan Langsung Anda]
A.PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

yang bekerja pada instansi pemerintah, sesuai dengan yang disebutkan dalam Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 1. Pegawai ASN

adalah PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi

tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan.


Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja

untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Pada era

ini, Aparatur Sipil Negara sebagai lembaga pemerintahan turut mengambil peran sebagai

agen perubahan yang menjalankan fungsi Manajemen ASN. Manajemen ASN adalah

pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan

nepotisme.
Berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja, manajemen PPPK terdiri dari penetapan kebutuhan, pengadaan,

penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian

penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan. Peran

serta PPPK dalam melaksanakan tugas pemerintahan perlu dibekali materi tugas pokok

dan fungsi ASN dan juga nilai dan etika yang berlaku di instansi pemerintahan. Hal ini

dilakukan dalam bentuk orientasi bagi PPPK.


Masa orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) telah

dilakukan selama … hari sejak tanggal … - … November 2023 secara virtual melalui

Zoom oleh ……………………. yang bertujuan untuk membantu PPPK lebih mengenal

berbagai macam OPD di lingkungan pemerintahan daerah Kabupaten Cirebon.


A.2 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang, maka maksud dan tujuan orientasi Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Cirebon Tahun 2023 adalah :


1. Pengenalan tugas dan fungsi ASN
2. Pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintahan
3. Diharapakan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang berAKHLAK

serta dapat melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam melaksanakan

program pemerintah di unit kerjanya.

A.3 Waktu dan Tempat


Kegiatan Orientasi PPPK formasi tahun 2022 di lingkungan Kabupaten Cirebon

dilaksanakan selama ... hari yang dilaksanakan pada :


Hari, tanggal :
Jam :
Tempat :
II. NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
B.1 Visi dan Misi

1. Visi

Visi Kabupaten Cirebin adalah “Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya,

Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman”.

2. Misi
1) Kabupaten Cirebon BERBUDAYA
Mewujudkan masyarakat kabupaten Cirebon yang menjunjung tinggi dan

melestarikan budaya, tradisi dan adat.


2) Kabupaten Cirebon SEJAHTERA
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan

ekonomi.
3) Kabupaten Cirebon AGAMIS
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kabupaten Cirebon yang senantiasa

menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun dan beretika.


4) Kabupaten Cirebon MAJU
Meningkatkan produktivitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga

menambahkan daya saing di pasar internasional dan regional yang didukung

peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah.


5) Kabupaten Cirebon AMAN
Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan kondusifitas

daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.

B.2 SOTK OPD Dinas Kesehatan


A. Dasar Hukum :

1. Perbup nomor 1 tahun 2022 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan

fungsi serta tata kerja perangkat daerah kabupaten Cirebon

2. Perbup Nomor 6 Tahun 2022 tentang tugas, fungsi dan tata kerja dinas kesehatan
B. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang

Kesehatan yang menjadi kewenangan daerah. Dinas Kesehatan dipimpin oleh kepala

dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui

sekretaris daerah.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menurut Perbup

Nomor 1 Tahun 2022 Pasal 15 Ayat 1 terdiri atas :


 Kepala dinas
 Sekretariat Dinas, membawahi : Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian

Keuangan dan Aset dan Kelompok Jabatan Fungsional


 Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi : kelompok jabatan fungsional
 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), membawahi : kelompok

jabatan fungsional
 Bidang pelayanan Kesehatan, membawahi : kelompok jabatan fungsional
 Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi : kelompok jabatan fungsional
 UPTD

Gambar II.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon

C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan


Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan daeran dan tugas

pembantuan yang diberikan Kapala Daerah. Adapun fungsi dari Dinas Kesehatan

yaitu :
 Perumusan bahan Perencanaan pada Dinas Kesehatan
 Perumusan Kebijakan Bidang Kesehatan
 Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
 Pengendalian kefarmasian, alat Kesehatan dan makanan minuman
 Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan
 Pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan bidang Kesehatan
 Pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan

fungsinya.

1. Sekretaris
Tugas : Sekretaris Dinas mempunyai tugas merencanakan,
merumuskan, memantau dan pelaksanaan administrasi umum dan

mengevaluasi kepegawaian, keuangan dan aset, dan perencanaan,

evaluasi dan pelaporan serta mengkoordinasikan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kesehatan.

Fungsi :
a. Pengendalian pengelolaan administrasi keuangan dan pengelolaan

aset/barang milik daerah;


b. Perumusan dan pengoordinasian penyusunan perencanaan dan penganggaran;
c. Pengoordinasian pelaksanaan penyusunan dan pelaporan kinerja dan

penyelenggaraan urusan pemerintahan;


d. Pengoordinasian penyusunan penataan organisasi dan tata laksana;
e. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat Dinas; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas yang berkaitan

dengan tugas dan fungsinya.

2. Bidang Kesehatan Masyarakat


Tugas Kepala Bidang : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai

tugas mempunyai tugas merumuskan, mengoordinasikan, merencanakan,

memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

Fungsi Bidang :
a. Perumusan bahan perencanaan pada Bidang Kesehatan Masyarakat;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan masyarakat;
c. Pengendalian pembinaan teknis tenaga kesehatan dalam peningkatan

kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan

kesehatan olah raga;


d. Pelaksanaan analisis data informasi pencapaian indikator kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat;


e. Pengendalian sistem kewaspadaan pangan dan gizi masyarakat;
f. Pengkajian hasil analisis peningkatan kesehatan ibu dan anak, kesehatan

reproduksi, anak remaja dan usia lanjut;


g. Pengkajian hasil analisis peningkatan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan

olah raga;
h. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang Kesehatan

Masyarakat; dan
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas yang berkaitan

dengan tugas dan fungsinya.


3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Tugas Kepala Bidang : Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit mempunyai tugas merumuskan, mengoordinasikan, memantau,

mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan surveilans dan imunisasi,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian

penyakit tidak menular dan kesehatan Jiwa.


Fungsi Bidang :
a. Perumusan bahan Perencanaan pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit;
b. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pencegahan dan Pengendalian

penyakit;
c. Penyusunan bahan Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

(KLB)/ Wabah Penyakit Menular dan Tidak Menular;


d. Penyelenggaraan upaya Pengendalian Vektor Penyakit Menular bersama-

sama dengan Program dan Sektor terkait;


e. Pelaksanaan Pengamatan (Surveilans) Penyakit untuk menunjang

Pelembagaan Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

(KLB) /Wabah Penyakit Menular dan Tidak Menular;


f. Pelaksanaan pemerataan pelayanan imunisasi yang aman dan efektif dalam

rangka pencegahan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I);


g. Pembinaan, peningkatan dan pengembangan kemampuan teknis pelaksana

program, sarana dan fasilitas, serta metode/pendekatan program untuk

mendukung efektifitas penanggulangan penyakit;


h. Pembinaan teknis pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit;


i. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit; dan


j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas yang berkaitan

dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes)

Tugas Kepala Bidang : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas

merumuskan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan

termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.

Fungsi Bidang :
a. Perumusan bahan perencanaan pada Bidang Pelayanan Kesehatan;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan dasar, sistem

rujukan dan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT);


c. Pengendalian pelaksanaan pelayanan kesehatan primer dan pelayanan

kesehatan tradisional;
d. Pengendalian pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan dan sistem

rujukan;
e. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan

rujukan serta pelayanan kesehatan tradisional;


f. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan

kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan

mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional;


g. Pengendalian dan pengawasan serta tindak lanjut pengawasan perijinan

Rumah Sakit kelas C, D dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;


h. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan

Kesehatan
5. Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK)

Tugas Kepala Bidang : Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

mempunyai tugas merumuskan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi dan

mengendalikan pelaksanaan kebijakan di Bidang Kefarmasian, Alat

Kesehatan, Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Jaminan Kesehatan.

Fungsi Bidang :

a. Perumusan bahan perencanaan pada Bidang Sumber Daya Kesehatan;

b. Perumusan kebijakan teknis operasional di Bidang Sumber Daya Kesehatan;

c. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di Bidang Kefarmasian (Apotek,

Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optikal, serta Usaha Mikro Obat

Tradisional (UMOT));

d. Perumusan kebijakan teknis operasional di Bidang Jaminan Kesehatan;

e. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi serta tindak lanjut di bidang

kefarmasian, alat kesehatan, sumber daya manusia kesehatan dan jaminan


kesehatan;

f. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang Sumber Daya

Kesehatan; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas yang berkaitan

dengan tugas dan fungsinya.

B.3 Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK

1. Dasar Hukum :
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.


c. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang DISIPLIN PEGAWAI

NEGERI SIPIL

2. Definisi PPPK (sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN)


Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat

berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan

tugas pemerintahan.

3. Manajemen PPPK

a. Penetapan Kebutuhan
 Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden.
 Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis

jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.


 Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dimaksud dilakukan untuk jangka

waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas

kebutuhan.
 Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.


b. Pengadaan
Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk
melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan
 Pengadaan calon PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

pada Instansi Pemerintah.


 Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan perencanaan,

pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan

pengangkatan menjadi PPPK.


 Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui

penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan

Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan


 Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina

Kepegawaian.
 Masa perjanjian kerja paling singkat 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang

sesuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja.


 PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS
 Untuk diangkat menjadi calon PNS, PPPK harus mengikuti semua proses

seleksi yang dilaksanakan bagi calon PNS dan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

c. Penilaian Kinerja (Pasal 35 PP No 49 Tahun 2018)


 Penilaian kinerja PPPK sebagaimana, dilakukan berdasarkan perjanjian kerja

di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan

target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai.


 Hasil penilaian kinerja PPPK dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas

perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan

kompetensi
 PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai kinerja PPPK tidak mencapai

target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari

PPPK.

d. Penggajian dan Tunjangan

 Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PPPK, yang

diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab jabatan, dan resiko


pekerjaan.

 Gaji dimaksud dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

untuk PPPK di Instansi Pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

untuk PPPK di Instansi Daerah

 Selain gaji sebagaimana dimaksud, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Pengembangan Kompetensi

 PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.

 Kesempatan untuk pengembangan kompetensi, direncanakan setiap tahun

oleh Instansi Pemerintah.

 Pengembangan kompetensi, harus dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang

dan dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya.

f. Pemberian Penghargaan

 PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran,

kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tuganya dapat diberikan

penghargaan.

 Penghargaan dapat berupa pemberian:

Tanda Kehormatan, kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;

dan/atau kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

 PPPK yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat berupa pemutusan

hubungan perjanjian kerja tidak dengan hormat dicabut haknya untuk

memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang-Undang ini.

g. Disiplin
 Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan

tugas, PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK.


 Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakkan disiplin terhadap PPPK

serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin


 PPPK yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

h. Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja


Pemutusan hubungan kerja PPPK tercantum dalam Pasal 53 PP No.49 Tahun

2018.

i. Perlindungan

PPPK diberi jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,

jaminan kematian dan bantuan hukum apabila berperkara terkait tugas jabatan

yang diemban.
III.NILAI DAN ETIKA OPD

I. Renstra OPD/Unit Kerja

II. SOTK OPD/Unit Kerja

III. Tupoksi PPPK


IV. RENCANA HASIL KERJA PPPK
(Matriks Rencana Hasil Kerja PPPK selama kontrak)

Bagian ini akan berisi matriks rencana hasil kerja PPPK selama kontrak yang mencakup berbagai
tugas, tujuan kinerja, indikator pencapaian, dan waktu pelaksanaan.

======================================================================
| No. | Kegiatan | Tujuan Kinerja | Indikator Pencapaian | Waktu Perolehan
| + + + +
| 1 | [Nama Kegiatan 1] | [Tujuan Kinerja 1] | [Indikator Pencapaian 1] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 2 | [Nama Kegiatan 2] | [Tujuan Kinerja 2] | [Indikator Pencapaian 2] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 3 | [Nama Kegiatan 3] | [Tujuan Kinerja 3] | [Indikator Pencapaian 3] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 4 | [Nama Kegiatan 4] | [Tujuan Kinerja 4] | [Indikator Pencapaian 4] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 5 | [Nama Kegiatan 5] | [Tujuan Kinerja 5] | [Indikator Pencapaian 5] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 6 | [Nama Kegiatan 6] | [Tujuan Kinerja 6] | [Indikator Pencapaian 6] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 7 | [Nama Kegiatan 7] | [Tujuan Kinerja 7] | [Indikator Pencapaian 7] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 8 | [Nama Kegiatan 8] | [Tujuan Kinerja 8] | [Indikator Pencapaian 8] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 9 | [Nama Kegiatan 9] | [Tujuan Kinerja 9] | [Indikator Pencapaian 9] | [Bulan/Tahun]
| + + + +
| 10 | [Nama Kegiatan 10] | [Tujuan Kinerja 10] | [Indikator Pencapaian 10] | [Bulan/Tahun]
|
=====================================================================

Penjelasan kolom-kolom dalam matriks:

No. : Nomor urut kegiatan.


Kegiatan : Nama atau deskripsi singkat dari kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan
V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai