Kunci sukses dari Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali sebagai berikut :
a) Melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholders dalam dalam penetapan kegiatan
berdasarkan kajian/penelitian mendapatkan data hasil penelitian untuk pengembangan
inovasi daerah
b) Melakukan pendataan produk inovasi serta berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait
dilakukan identifikasi dan inventarisasi produk unggulan untuk komersialisasi
c) Melakukan pengelolaan pegawai dan penempatan pegawai yang sesuai dengan kualifikasi
pendidikan melalui diklat/kursus yang dilakukan oleh badan diklat agar dapat mendukung
tugas riset dan inovasi
1. Kerjasama sumberdaya riset dan inovasi dengan semua stakeholders belum optimalnya
2. Perencanaan pembangunan belum sepenuhnya berbasis Riset dan Inovasi
3. Pangkalan data hasil riset dan Inovasi serta data hasil pembangunan sebagai dasar untuk
melakukan kajian dan penelitian belum sepenuhnya tersedia
4. Kekayaan intelektual hasil riset dan inovasi belum terfasilitasi dan terlindungi dengan
baik
5. Keterbatasan sumber daya menyangkut alokasi anggaran penelitian serta tenaga analis
dalam mendukung pelaksanaan tugas Riset dan Inovasi
5. STRATEGI DAN MANAJEMEN PERUBAHAN
1. Peningkatan Pelayanan Publik Badan Riset Dan Inovasi Daerah Provinsi Bali terus
melakukan evaluasi dan perbaikan dalam hal pelayanan publik. Hal ini dilakukan dengan
meningkatkan sistem pengaduan, meningkatkan kualitas pelayanan, serta memberikan
informasi publik secara online.
2. Penegakan hukum dan pengawasan yang lebih ketat Dalam menjalankan tugasnya, Badan
Riset Dan Inovasi Daerah Provinsi Bali memastikan bahwa semua masyarakat patuh
terhadap peraturan dan regulasi yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan penegakan
hukum dan pengawasan yang lebih ketat terhadap pelanggar peraturan.
3. Peningkatan sistem informasi publik Badan Riset Dan Inovasi Daerah Provinsi Bali harus
memastikan bahwa sistem informasi publik yang digunakan dapat memberikan informasi
yang akurat dan terkini kepada masyarakat. Selain itu, perlu juga meningkatkan
transparansi dalam penggunaan sistem informasi publik tersebut.
6. LESSON LEARNT
a) Peran Kepemimpinan
Gubernur Provinsi Bali dapat memperkuat lembaga pengaduan publik yang ada atau
memperkenalkan lembaga baru yang bertanggung jawab untuk menangani pengaduan publik.
Lembaga ini harus memiliki prosedur yang jelas dan efektif dalam menangani pengaduan
serta memberikan respons yang memadai kepada masyarakat. Gubernur dapat memantau
kinerja lembaga pengaduan publik dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan
efisiensi dan akuntabilitasnya.
b) Inovasi Pelayanan
Gubernur Provinsi Bali dapat membangun sebuah portal informasi publik yang menyediakan
akses mudah dan transparan terhadap informasi-informasi yang relevan dengan publik. Portal
tersebut dapat berisi data dan informasi terkait kebijakan pemerintah, program-progam yang
sedang berjalan, anggaran, laporan keuangan, dan informasi lainnya yang penting bagi
masyarakat.
c) Kompetensi dan Pemberdayaan SDM
Gubernur dapat menyelenggarakan pelatihan dan program pengembangan kompetensi bagi
pegawai yang bertanggung jawab atas layanan informasi publik dan pengaduan publik.
Pelatihan ini dapat mencakup aspek hukum, etika pelayanan publik, teknik komunikasi,
manajemen konflik, dan keterampilan teknis terkait.
d) Penerapan Manajemen Kinerja
Untuk memastikan pencapaian tujuan, Provinsi Bali perlu mengukur kinerja dalam hal
layanan informasi publik dan pengaduan publik. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs) yang relevan. Contoh KPIs yang
mungkin digunakan adalah tingkat kepuasan pengguna, waktu respons terhadap pengaduan,
jumlah pengaduan yang berhasil diselesaikan, dll.
e) Jejaring Kerja dan Kolaborasi Stakeholder
Membangun atau menggunakan platform kolaborasi digital yang memungkinkan stakeholder
untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan berkolaborasi secara efektif. Platform ini dapat
berupa forum online, grup diskusi, atau sistem manajemen pengaduan yang terintegrasi.
f) Penerapan Manajemen Risiko
Mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul terkait layanan informasi publik dan
pengaduan publik. Ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap berbagai potensi
risiko yang mungkin terjadi, seperti kebocoran data pribadi, ketidakakuratan informasi,
gangguan sistem, atau penyalahgunaan pengaduan.
g) Planning dan Budgeting
Melakukan analisis menyeluruh untuk mengidentifikasi kebutuhan terkait layanan informasi
publik dan pengaduan publik di Provinsi Bali. Tinjau sistem yang ada, lakukan konsultasi
dengan masyarakat, dan lakukan survei untuk memahami harapan dan kebutuhan.
f) Pemanfaatan Teknologi
Provinsi Bali dapat mengembangkan sistem pengaduan online yang terintegrasi. Sistem ini
memungkinkan masyarakat untuk mengajukan pengaduan secara online dan memantau status
pengaduan mereka. Dengan adanya sistem ini, pengaduan dapat diproses dengan lebih efisien
dan transparan.