Anda di halaman 1dari 31

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum lokasi penelitian merupakan sebuah

penjabaran ataupun penjelasan mengenai keadaan yang sebenarnya dari

lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian. Lokasi yang dipilih

didasarkan pada relevansi mengenai masalah atau objek yang sedang

diteliti. Untuk menyelesaikan tugas skripsi yang merupakan syarat untuk

menuntaskan pendidikan sarjana terapan ilmu pemerintahan di IPDN.

Penulis melakukan penelitian yang berlokasi di Dinas Komunikasi Informasi

dan Statistik Provinsi Bali

4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Bali

4.1.1.1 Kondisi Geografis Provinsi Bali

Provinsi Bali terletak di antara 8°3’38” – 8°50’56” Lintang Selatan

dan 114°25’53” – 115°42’39” Bujur Timur. Luas Provinsi Bali sekitar

5.636,66 km2 (Terdapat perubahan luas wilayah yaitu 563.666 Ha

(berdasarkan data BPS dan Biro Pem) dan menjadi 559.468 ha, ada

perbedaan (pengurangan) sebesar 4.198 Ha atas hasil perhitungan peta

dasar yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) ,

membentang sepanjang 153 km dan selebar 112 km. Bali dikelilingi

perairan yang menjadi batas wilayah provinsi, yaitu:


46

• Sebelah Utara : Laut Bali

• Sebelah Selatan : Samudera Hindia

• Sebelah Barat : Selat Bali

• Sebelah Timur : Selat Lombok

Bali dikenal dengan sebutan Pulau Dewata. Terletak di antara

Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Bali sebelumnya merupakan bagian dari

Provinsi Sunda Kecil bersama dengan Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores,

dan Timor. Pada tahun 1958 Bali resmi menjadi provinsi sendiri dengan

ibukota Singaraja. Kemudian pada tahun 1960 berpindah ke Denpasar.

Provinsi Bali terdiri dari Pulau Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya antara

lain Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.

Bali adalah pulau yang sangat indah dengan panjang garis pantai sekitar

633,35 km. Di Pulau Bali terdapat gunung berapi, sungai-sungai, dan

danau. Keberadaan gunung berapi memberikan kesuburan tanah untuk

usaha pertanian. Gunung berapi di Pulau Bali adalah Gunung Batur dan

Gunung Agung. Titik tertinggi di Bali adalah Gunung Agung setinggi 3.148

m dan terakhir meletus pada tahun 1963. Sedangkan Gunung Batur

letusannya pernah menghasilkan bencana besar di bumi sekitar 30.000

tahun yang lalu.

Sebagian besar penduduk Bali beragama Hindu. Di hampir setiap

sudut wilayah terdapat pura peribadatan, baik pura besar yang dipakai

sebagai tempat upacara bersama maupun pura kecil di setiap rumah. Oleh

karena itu, selain dikenal sebagai Pulau Dewata, Bali juga disebut dengan
47

Pulau Seribu Pura. Ritual keagamaan yang kental memengaruhi hampir

setiap unsur dan gerak kehidupan masyarakat Bali. Hal ini menjadikan Bali

tidak hanya memiliki pemandangan yang indah tetapi juga kebudayaan

yang unik, eksotis, dan terjaga. Bali adalah tujuan wisata internasional yang

seringkali lebih dikenal daripada Indonesia

(https://tarubali.baliprov.go.id/sekilas-bali/). Berikut ini adalah kenampakan

relief Provinsi Bali dilihat dari Citra Satelit Landsat 8 yang ditampalkan

dengan Citra Digital Elevation Model.

Gambar 4.1 Bali topographic map

Sumber : https://id.m.wikipedia.org
48

4.1.1.2 Visi Misi Pemerintah Provinsi Bali

VISI

“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya,

Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia,

Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan

Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara

Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan

Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam

Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai

Pancasila 1 Juni 1945.”

MISI

1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan

dalam jumlah dan kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali.

2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan

daya saing pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau,

merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan

sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis

kecamatan.
49

4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau,

merata, adil, dan berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12

tahun.

5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah

berbasis keagamaan Hindu dalam bentuk Pasraman di Desa

Pakraman/Desa Adat.

6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi

yaitu berkualitas dan berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral

serta memiliki jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan

nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali.

7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan

terintegrasi bagi kehidupan Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh

dan berkembang sampai akhir masa kehidupannya.

8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan

memiliki daya saing tinggi serta memperluas akses kesempatan kerja

di dalam dan di luar negeri.

9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja

yang komperhensif, mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi

Krama Bali yang bekerja di dalam dan di luar negeri.

10. Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan,

pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama,

tradisi, seni, dan budaya Krama Bali.


50

11. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala

berdasarkan nilai-nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu

Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih, dan Jagat Kertih.

12. Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat

dalam menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi

Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.

13. Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis

budaya dan berpihak kepada rakyat yang terintegrasi antar

kabupaten/kota se-Bali.

14. Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri

secara bersinergi antar kabupaten/kota se-Bali dengan

mengembangkan inovasi dan kreatifitas baru.

15. Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara

konprehensif.

16. Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru

sesuai dengan potensi kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan

sumber daya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam arti

luas.

17. Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah

berbasis budaya (branding Bali) untuk memperkuat perekonomian

Krama Bali.

18. Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara)

secara terintegrasi serta konektivitas antar wilayah untuk mendukung


51

pembangunan perekonomian serta akses dan mutu pelayanan publik

di Bali.

19. Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan

sumber daya manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk

menjaga keamanan daerah dan Krama Bali serta keamanan para

wisatawan.

20. Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan

dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan

gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.

21. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan

lingkungan yang, hijau, indah, dan bersih.

22. Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif

efisien, terbuka, transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan

pelayan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik

Provinsi Bali

4.1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 58

Tahun 2019 disebutkan bahwa Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Provinsi Bali mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan

pemerintahan bidang komunikasi, informatika, statistik dan persandian

yang menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas


52

dekonsentrasi sampai dengan dibentuknya Sekretariat Gubernur sebagai

Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai

bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Komunikasi dan

Informatika mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Komunikasi, Informatika,

Statistika dan Persandian yang menjadi kewenangan Provinsi;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi,Informatika, Statistik dan

Persandian yang menjadi kewenangan Provinsi;

3. Penyelenggaraan administrasi Dinas bidang komunikasi, informatika

dan

Statistik dan Persandian;

4. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas;

5. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait

dengan tugas dan fungsinya

Alamat Kantor Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik

Provinsi Bali berada di Jalan D.I. Panjaitan Nomor 7Kecamatan Denpasar

Selatan, Kota Denpasar, Bali 80234 Telp. (0361) 225859, Fax (0361)

227810 Surel: ppid@baliprov.go.id. Adapun init kerja pada Dinas

Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali terdiri dari:

1. Sekretariat

2. Bidang Publikasi dan Dokumentasi

3. Bidang Infrormasi dan Komunikasi Publik


53

4. Bidang Infrastruktur dan Aplikasi Informatika

5. Bidang Persandian

6. Bidang Statistik

4.1.2.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik

Provinsi Bali

Gambar 4.2 SOTK Diskominfos Provinsi Bali

Sumber: https://diskominfos.baliprov.go.id/ dan diolah penulis


54

4.1.2.3 Gambaran Kantor Virtual Provinsi Bali

Kantor virtual merupakan gabungan dari beberapa aplikasi, salah

satunya aplikasi E-Office yang kini bernama K-Virtual Pemerintah Provinsi

Bali merupakan aplikasi surat menyurat yang digunakan secara internal di

lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Beberapa fitur yang telah tersedia di

K-Virtual Pemrov Bali diantaranya Surat Masuk, Surat Keluar, Disposisi,

Nomor Surat, Draft Surat, Surat Internal dan Tandatangan Elektronik yang

bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Elektronik (BSrE). E-Office telah

digunakan langsung oleh Pejabat setingkat Eselon II dan terhubung secara

berjenjang sampái pada Pejabat Eselon IV. Dengan adanya fitur

Tandatangan Elektronik, E-Office telah mendukung Pemerintah Provinsi

Bali dalam upaya mengurangi penggunaan kertas (hardcopy),

meningkatkan keamanan dan efektifitas surat menyurat. Seluruh pegawai

yang telah terhubung dengan Sistem Absensi dan New Simpeg, dapat

terhubung dengan Layanan Kantor Virtual, terintegrasi melalui Satu login

Bersama dalam SSO Dengan tagline “Pasti Bisa Kerja”, memperluas

channel eoffice saat ini ke seluruh pegawai hingga tingkat staf, baik ASN

maupun Non-ASN. Agar semua bisa bekerja secara sistem, dimanapun dan

kapan saja. Berikut merupakan gambaran dari aplikasi kantor virtual :


55

Gambar 4.3 Tampilan Aplikasi Kantor Virtual

Sumber : https://kanal.baliprov.go.id/#integrasi-sistem

Gambar 4.4 Tampilan K-Virtual


yang Sebelumnya Bernama E-Ofiice

Sumber : https://kanal.baliprov.go.id/home
56

4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.2.1 Keamanan Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali

Kemanan dari sebuah tanda tangan elektronik ditentukan dari

kriptografi yang digunakan. Menurut Menezez dalam Harun (2018:242)

berpendapat bahwa “Kriptografi adalah Ilmu yang mempelajari teknik

matematika yang berkaitan dengan aspek keamanan informasi seperti

kerahasiaan, integritas dan otentikasi data, kriptografi dengan tujuan

memberikan layanan keamanan informasi, juga dikenal sebagai aspek

keamanan informasi”. Adapun dimensi yang digunakan untuk mengetahui

keamanan dari Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual

Diskominfos Provinsi Bali yaitu Kerahasiaan (confidentiality),

Integritras(integrity), Otentikasi (authentication), Nir Penyangkalan

(nonrepudiation).

4.2.1.1 Kerahasian

Confidentiality (kerahasiaan) yaitu Layanan yang memastikan

bahwa tanda tangan elektronik yang dikirim tetap rahasia dan tidak dapat

dilihat oleh orang yang tidak berwenang. Umumnya, ini dilakukan dengan

menggunakan teknik kriptografi. Di dalam mengetahui keamanan dari

Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual Diskominfos Provinsi Bali

melalui dimensi kerahasian menggunakan 2 indikator yaitu Teknik Enkripsi

dan Pengunaan PIN, Sandi, Ataupun kode.


57

a. Teknik Enkripsi

Enkripsi adalah proses untuk membuat suatu susunan acak

dari teks yang dapat dibaca oleh manusia (human-readable plaintext)

menjadi teks yang tidak dapat dibaca oleh manusia dan hanya

dimengerti oleh sistem saja (incomprehensible text). Teks hasil dari

enkripsi disebut dengan “ciphertext. Encryption ini memang sering

digunakan untuk mengamankan data yang berupa informasi atau

pesan, hal itu memiliki tujuan yaitu untuk menjaga keamanan dan

mencegah pihak tidak bertanggung jawab mengetahui isi dari pesan

yang kamu kirimkan. Saat pihak yang tidak bertanggung jawab

berusaha untuk mengetahui isi pesanmu, mereka hanya akan melihat

teks acak yang tidak dapat dimengerti.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan

mengenai sistem Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual

Diskominfos Provinsi Bali telah bekerjasama untuk enkripsi tanda

tangan elektronik yang dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara

(BSSN). BSSN bukan merupakan lembaga baru namun merupakan

transformasi peleburan lembaga keamanan informasi pemerintah yang

telah ada sebelumya, yaitu Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan

Direktorat Keamanan Informasi, Direktorat Jenderal Aplikasi

Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo)

sebagaimanan diatur dalam Perpes Nomor 53 tahun 2017 tentang

BSSN yang selanjutnya disempurnakan dengan Perpres Nomor 133


58

tahun 2017. Sedangkan untuk enkripsi pada Aplikasi Kantor Virtual

dilaksnakan oleh Tim SPBE Provinsi Bali melalui Bidang Infrastruktur

aplikasi dan Informatika. Informasi tersebut diperoleh melalui

wawancara kepada Bapak I Gusti Ngurah Puspa Udiyana, S.Kom, S.E.,

M.Si sebagai Kepala Unit Substansi Aplikasi Informartika dan Ketua Tim

SPBE Provinsi Bali menyatakan :

“Terkait dengan enkripsi tanda tangan elektronik yang


digunakan di pemerintah provinsi Bali itu bekerjasama
dengan badan siber dan Sandi Negara melalui Direktorat
adalah Direktorat BSRE nike proses pengajuannya untuk
TTE bagi pimpinan perangkat daerah di Pemprov sama
kepala sekolah , ya itu proses pengajuannya dikoordinasikan
oleh bidang persandian jadi terkait dengan tanggung jawab
pengamanannya ada di BSSR termasuk di dalamnya dan
enskripsi dan tentu ketika itu sudah diimplementasi tentu itu
sudah memenuhi standar-standar keamanan, detailnya itu
ada di bssr, terkait dengan enkripsi layanan yang melingkupi
tte ini jadi berbeda lagi, kita memiliki lingkup tugas pada
pengembangan sistem elektroniknya yang kita namakan
kantor virtual itu sesuai dengan amanat pergub 44 tahun
2021 itu ada di diskominfo jadi setiap pengembangan
layanan yang digunakan oleh seluruh perangkat daerah di
lingkungan pemerintah provinsi Bali itu wajib dikoordinasikan
oleh kominfos maka dari itu terkait dengan tte-nya tanda
tangannya itu dikoordinasikan ke bssn leadingnya bidangnya
adalah bidang persandian terkait dengan pengembangan
layanannya dan enkripsi kantror virtual itu ada di bidang tiga
bidang infrastruktur dan aplikasi informatika”

b. PIN, Sandi, dan Kode

Nomor identifikasi pribadi (PIN), password, dan kode

digunakan untuk mengotentikasi dan memverifikasi identitas pembuat

tanda tangan serta menyetujui tanda tangan mereka. Email, nama

pengguna dan kata sandi adalah metode yang paling umum digunakan
59

untuk melakukan verifikasi identitas pengguna untuk menjaga

kerahasian dari keamanan dari Aplikasi Tanda Tangan Elektronik

Kantor Virtual Diskominfos Provinsi Bali. Berdasarkan wawancara yang

telah dilaksanakan kepada Bapak I Gusti Ngurah Puspa Udiyana,

S.Kom, S.E., M.Si sebagai Kepala Unit Substansi Aplikasi Informartika

dan Ketua Tim SPBE Provinsi Bali menyatakan:

“Jadi ada 2 hal kemanan disini untuk untuk sandi tte nya harus di
rubah dan berkoordinasi melalui bssr dengan format yang
disediakan, dan untuk sandi kantor virtualnya discominfo dapat
mengakses dan mengubah PIN Sandi dan kode akun aplikasi
kantor virtual masing-masing dia bisa mengubah langsung melalui
sistem single online saja , tergantung sandi yang mana harus
dirubah, untuk saya pun punya tte saya ingin mengubah sandi saya
harus menggunakan platform yang disediakan oleh BSSR, sandii
kantor virtual menggunakan platform yang digunakan oleh
Pemprov yaitu sso.ada dua sandi itu di luar dari 2 fa”

Adapun SSO seperti yang dijelasakan dalam pernyataan

wawancara tersebut merupakan Single Sign On Provinsi Bali Satu Login

untuk Semua Aplikasi. Cukup mengingat satu login untuk dapat

mengakses ke sejumlah aplikasi. Selain itu fungsi dari SSO ini menjamin

kerahasian yang terkoneksi kepada data kepegawaian users sehingga

tidak dapat diketahui orang lain. Berikut merupakan tampilan dari Single

Sign On Provinsi Bali.


60

Gambar 4.5. Tampilan Single Sign On Provinsi Bali

Sumber : Single Sign On Provinsi Bali (baliprov.go.id)

Selain itu Kepala Bidang Persandian Bapak I Putu Sundika,

ST., MT menjelaskan mengenai menjaga kemanan PIN atau sandi yang

ada pada akun Kantor Virtual yang tekait dengan TTE agar dirubah 3

bulan sekali dengan penjelasan sebagai berikut:

“Emailnya kan punya password dia passwordnya harus dia


rubah dari masing” pengguna TTE, kita juga sudah
menyarankan agar 3 bulan sekali untuk merubah password
surat edarannya sudah kita sampaikan ,supaya tidak ada hal
yang tidak diinginkan , kalaupun itu admin yang memegang
akun agar memilih admin yang dipercaya oleh pimpinan
OPD, danjika terjadi permasalahan akibat wewenang
pelimpahan kepala OPD masing” bertanggungjawab
terhadap adminnya itu, dan kita sudah selalu menyampaikan
selain dirinya sendiri dan 1 orang admin yang dpat dipercaya
jangan pernah memberi pin karena sangan berbahaya,

4.2.1.2 Integritas Data

Data integrity (keutuhan data) yaitu Layanan yang mendeteksi atau

dapat mendeteksi perubahan (penghapusan, modifikasi, atau

penambahan) pada tanda tangan elektronik yang dikirimkan oleh pihak


61

ketiga. Di dalam mengetahui keamanan dari Aplikasi Tanda Tangan

Elektronik Kantor Virtual Diskominfos Provinsi Bali melalui dimensi

Integritas Data menggunakan 2 indikator yaitu Checksum dan Cap Waktu.

a. Checksum

Checksum adalah data yang digunakan untuk memastikan

bahwa data yang disimpan masih memiliki integritas atau keutuhan data

yang dapat diyakini. Salah satu ciri dari keamanan data adalah data yang

dapat dipercaya akan keutuhan dari data tersebut. Checksum

juga merupakan rangkaian panjang berisikan huruf dan angka yang

mewakili jumlah digit dalam data digital. Data tersebut digunakan untuk

membandingkan untuk mendeteksi kesalahan atau perubahan pada

dokumen. Checksum bertindak sebagai data fingerprint. Beradasarkan

informasi dari wawancara kepada Bapak I Gusti Ngurah Puspa Udiyana,

S.Kom, S.E., M.Si sebagai Kepala Unit Substansi Aplikasi Informartika

dan Ketua Tim SPBE Provinsi Bali menyatakan

“Pada tte aplikasi kantor virtual telah terdapat checksum nike


dalam pembuatannya jadi yang adik maksud tadi itu kunci
algoritma yang sengaja digunakan agar bisa mendeteksi
keabsahan dokumen lewat bahasa program yang hanya
dimengerti oleh programer atau Tim SPBE yang sewaktu-
waktu melaksanakan verifikasi apabila terjadi permasalahan
atas TTE yang telah dibuat, kira”seperti itu penjelasan
singkatnya”

Berdasarkan penjelasan diatas maka telah terdapat

checksum dalam menjaga keamanan dari Aplikasi Tanda Tangan

Elektronik Kantor Virtual Diskominfos Provinsi Bali yang digunakan


62

b. Cap Waktu

Cap waktu pada tanda tangan elektronik dapat digunakan

sebagai validasi. Maka dari itu, orang yang memberikan tanda tangan

tidak bisa mengelak, karena terdapat cap waktunya, sehingga

mengetahui kapan tanda tangan itu diberikan dan dibuat sehingga

melalui penggunaan cap waktu ini segala perubahan terhadap tanda

tangan elektronik yang terjadi setelah waktu penandatangganan dapat

diketahui. Berdasarkan observasi yang dilaksnakan di tempat

penelitian, telah terdapat cap waktu dalam proses penandatanganan

secara elektronik serta penulis diarahkan untuk melihat secara langsung

cap waktu yang terdapat pada Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor

Virtual Diskominfos Provinsi Bali. Berikut merupakaan tampilannya:

Gambar4.6 Tampilan Cap Waktu Aplikasi Tanda Tangan

Elektronik Kantor Virtual Diskominfos Provinsi Bali

CAP WAKTU

Sumber: https://kanal.baliprov.go.id/draft-letter
63

4.2.1.3 Otentikasi

Authentication (otentikasi) yaitu Layanan terkait identifikasi.

Enkripsi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang

terlibat dalam transmisi penandatangan elektronik (otentikasi entitas) dan

keaslian sumber tanda tangan elektronik (otentikasi asal data). Di dalam

mengetahui keamanan dari Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor

Virtual Diskominfos Provinsi Bali melalui dimensi otentikasi menggunakan

2 indikator yaitu otentikasi entitas, serta kriptografi asimetris.

a. Otentikasi Entitas

Otentikasi Entitas adalah kemampuan untuk mengidentifikasi

pihak-pihak yang terlibat serta kebenaran pihak yang berkomunikasi

dalam pengiriman informasi aplikasi K-Virtual Dinas Komunikasi

Informatika dan Statistika (Diskominfos) Provinsi Bali. Berdasarkan

informasi dari Bapak I Gusti Ngurah Puspa Udiyana, S.Kom, S.E., M.Si

sebagai Kepala Unit Substansi Aplikasi Informartika dan Ketua Tim

SPBE Provinsi Bali menjelaskan:

“Sudah terdapat otentikasi entitas yang adik maksud nike


dimana secara otomatis Kantor virtual telah didesain
mengetahui mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dan
untuk serta pihak yang berkomunikasi dalam pengiriman
informasi kami liat dari SSO yang kami telah verifikasi sesuai
data pribadi masing” pegawai”

Selain sudah terdapat kemampuan untuk mengidentifikasi

pihak-pihak yang terlibat serta kebenaran pihak yang berkomunikasi


64

dalam pengiriman informasi aplikasi K-Virtual melalui validasi SSO,

disampaiakan informasi tambahan dari Kepala Unit Substansi

Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Persandian Bapak I Putu

Riska Desthara, S.IP, memberikan informasi jika sudah ada Divisi dari

Tim SPBE Provinsi Bali yang memang memantau penggunaan K-Virtual

dan TTE yang digunakan di dalamnya, dimana algoritma yang

ditentukan serta bahasa program di dalamnya suda didesain untuk

secara otomatis untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dan untuk

serta pihak yang berkomunikasi dalam pengiriman

b. Kriptografi Asimetris

Kriptografi Kunci Publik, yang juga dikenal sebagai kriptografi

asimetris, adalah sistem yang menggunakan pasangan kunci untuk

mengenkripsi dan mengotentikasi informasi. Salah satu kunci dalam

pasangan adalah kunci publik yang dapat, seperti namanya,

didistribusikan secara luas tanpa memengaruhi keamanan. Informasi

yang diperoleh dari Kepala Unit Substansi Pengawasan dan Evaluasi

Penyelenggaraan Persandian Bapak I Putu Riska Desthara, S.IP

menjelaskan:

“sudah terdapat kunci privat publik dik kmren kakak juga


sempat menanyakan pada BSSN melalui Balai Sertifikasi
Elektronik, karena itu merupakan komponen utama dari
tanda tangan elektronik yang dikerjasamakan. Dan untuk
kunci privat publiik aplikasi kantor virtual juga sama
menggunakan dengan kontrol dari Tim SPBE Provinsi Bali.
Selain itu Kunci publik yang dijelaskan di BSSN saat
koordinasi disimpan di sertifikat digital, yang memungkinkan
mereka untuk dengan mudah dibagikan”
65

4.2.1.4 Nir Penyangkalan

Non-repudiation (nir-penyangkalan) yaitu layanan yang dapat

mencegah suatu entitas melakukan penyangkalan terhadap tanda tangan

elektronik yang dilakukan. Di dalam mengetahui keamanan dari Aplikasi

Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual Diskominfos Provinsi Bali melalui

dimensi nir penyangkalan menggunakan 1 indikator yaitu Prosedur

Penyangkalan.

a. Prosedur Penyangkalan

Prosedur Penyangkalan adalah prosedur layanan untuk

mencegah entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan yaitu

pengiriman pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima

pesan menyangkal telah menerima pesan. Berdasarkan informasi dari

Bapak I Gusti Ngurah Puspa Udiyana, S.Kom, S.E., M.Si sebagai

Kepala Unit Substansi Aplikasi Informartika dan Ketua Tim SPBE

Provinsi Bali menjelaskan:

“Jadi TTE Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual


Diskominfos Provinsi Bali itu secara langsung punya prinsip
nir penyangkalan saat seseorang sudah masuk
menggunakan wewenangnya untuk melakukan tanda tangan
secara elektronik secara langsung dia tidak dapat melakukan
penyangkalan. Misalnya kalian melakukan narik atm pin dan
kartu dan pin dimiliki dan diketahui orang lain kan tidak bisa
kita bilang orang lain yang menarik karena sudah ada
otoritas yang mengatur itu, sama dengan TTE”

Selain itu data pegawai yang melakukan tanda tangan

terdapat dalam SSO yang terkoneksi dengan K-Virtual Provinsi Bali


66

yang secara langsung menimbulkan prosedur penyangkalan dari

pengguna TTE. Menurut Kepala Bidang Persandian Bapak I Putu

Sundika, ST., MT menjelaskan “Kalau sudah yang namanya elektronik

bukti sudah ada disitu. Karena kalau kita mau mengirim sudah terdapat

daftar siapa saja yang akan dikirimkan pesan tersebut. Kalau mereka

menyangkan sudah ada bukti di sistem”.

4.2.2 Sertifikat Digital Signature Aplikasi Tanda Tangan Elektronik

Kantor Virtual Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Provinsi Bali

Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 2020

Tentang Penyelenggaraan Sertifikat Elektronik Di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Bali telah terdapat Sertifikat Digital Signature Aplikasi Tanda

Tangan Elektronik Kantor Virtual Dinas Komunikasi, Informatika dan

Statistik Provinsi Bali yang di dalam pasal 1 Angka 14 bekerjasama

denngan Balai Sertifikasi Elektronik sebagai sebagai otoritas sertifikasi

yang selanjutnya disebut BSrE sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan

Badan Siber dan Sandi Negara yang secara teknis dibina oleh Deputi

Pengamanan Persandian dan secara adminsitratif dibina oleh Sekretaris

Utama. Dalam peraturan tersebut dijelasakan bahwa sertifikat elektronik

Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual Dinas Komunikasi,

Informatika dan Statistik Provinsi Bali yang diterbitkan Balai Sertifikasi

Elektronik sebagai sebagai otoritas sertifikasi, bertujuan untuk upaya


67

pengamanan yang dilakukan melalui skema kriptografi infrastruktur Kunci

Publik yang diwujudkan dalam bentuk penggunaan Sertifikat Elektronik

serta melindungi Informasi dan resiko pencurian data, modifikasi data,

pemalsuan data dan penyangkalan terhadap data yang ditransaksikan

serta perlindungan sistem elektronik milik pemerintah dalam pelaksanaan

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di lingkungan Pemerintah

Provinsi diperlukan upaya pengamanan yang memadai dan andal untuk

mewujudkan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan

Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Selain itu Bsre telah diakui

sebagai otoritas sertifikasi dengan Diterbitkannya SK Pengakuan Nomor

936 Tahun 2019 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai

Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) dengan Status Pengakuan

Terdaftar per tanggal 12 November 2019.

Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kepentingan

menandatangani dokumen kedinasan Pemerintah Provinsi Bali diwajibkan

Untuk memiliki sertifikat eletronik selama melaksanakan tugas kedinasan

yang terdiri dari :

1. Pembuatan dan pengiriman dokumen melalui email kedinasan.

2. Pembuatan dokumen secara elektronik.

3. Pembuatan Dokumen Elektronik lainnya yang menggunakan aplikasi

dan/atau sistem elektronik.

Terdapat alur mekanisme pengajuan penerbitan sertifikat digital

signature aplikasi tanda tangan elektronik kantor virtual Dinas Komunikasi,


68

Informatika dan Statistik Provinsi Bali berdasarkan SOP Permohonan

Penerbitan Sertifikat Elektronik di Pemerintah Provinsi Bali Nomor

B.24.015/347/SANDI/D.KOMINFOS sebagai berikut:

1. Verifikator Pemerintah Provinsi Bali mendaftarkan pemohon dengan

mengisi data identitas pemohon serta mengunggah surat rekomendasi

melalui aplikasi manajemen sertifikat (AMS) ke BSrE.

2. BSrE mengrimkan emaik aktviasi akun Aplikasi Manajemen Sertifikat

Elektronik (AMS) ke pemohon.

3. Pemohon melakuikan aktivasi akun AMS dengan mengisi data di

aplikasi AMS melalui URL yang ada di email aktivasi akun untuk

validasi oleh verifikator Pemprov Bali.

4. Verifikator Pemrpov Bali melakukan verifikasi data aktivasi ke BSrE.

5. Jika invalid, maka BSrE akan mengirimkan email penolakan

permohonan ke pemohon dan pemohon harus mengulangi proses

aktivasi akun AMS dengan mengisi data di aplikasi AMS melalui URL

yang ada di email aktivasi kaun untuk di validasi oloeh verifikator

Pemprov Bali.

6. Jika valid, maka BSrE akan mengirimkan enmaik informasi akun AMS

dan email set Passphrase ke pemohon

7. Pemohon melaikan set passphrase melalui link yang diterima pada

email set passphrase ke BSrE.

8. Penerbitan sertifikat elektronik oleh BSrE.


69

9. Pemohon menerima email notifikasi penerbitan sertikat elektronik

berhasil dan melaporkan status penerbitan ke verifikator Pemprov

Bali.

10. Verifikator Pemprov Bali mengecek status elektronik yang sudah

berhasil diterbitkan dan melaporkan hasil kegiatan penerbitan sertifikat

elektronik ke sub koordinator unit substansi layanan persandian

11. Sub koordinator unit subtansi layanan persandaian melaporkan hasil

kegiatan penerbitan sertifikat elektronik k kabid persandian

12. Kabid persandian melaporkan hasil kegiatan penerbitan sertifikat

elektronik ke Kepala Dinas Kominfos

13. Kepala Dinas Kominfos menerima laporan hasil kegiatan penerbitan

sertifikat elektronik.

Berikut merupakan contoh logo dan barcode file surat yang

terdapat pada bagian bawah yang telah ditanda tangani secara elektronik

aplikasi K-Virtual Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali:

Gambar 4.5 Logo dan Barcode File Surat Aplikasi K-Virtual


Diskominfos Provinsi Bali

Sumber : Dinas Informasi, Komunikasi, Statistik Provinsi Bali


70

4.2.3 Upaya yang dilakukan Dinas Komunikasi, Informatika dan

Statistika Provinsi Bali dalam meningkatkan validasi dan

kualifikasi Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali

4.2.3.1 Penambahan Fitur Kantor Virtual Publik

Kantor Virtual atau Virtual Office adalah sebuah “ruang kerja”

yang berlokasi di dunia internet, tempat seorang individu dapat

menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis

profesional atau pribadi tanpa memiliki “fisik” lokasi usaha. Kantor virtual

merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format

virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional

memungkinkan pegawai pemerintahan dan masayarakat untuk bekerja

dan memperoleh pelayanan dari lokasi dimanapun dengan menggunakan

teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet. Prospek

ke depan dari penerapan sistem kantor virtual ini diharapkan secara

maksimal dapat mengurangi biaya alat-alat kantor, furnitur kantor, arsip

kantor. Pemanfaatan komputerisasi cenderung mengarah tanpa kertas,

mengurangi hambatan seperti hujan, macet mau pun jarak bagi pengguna

atau pegawai perkatoran (pemerintah).

Kantor Virtual Publik merupakan fitur dalam meningkatkan

validasi dan kualifikasi Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali yang disiapkan

untuk Publik umum yang akan mengirimkan surat kepada Pemerintah


71

Provinsi Bali aktif dimulai Bulan Januari 2023, dengan adanya fitur ini

masyarakat umum tidak perlu ke kantor fisik untuk mengirimkan surat,

cukup melalui website Kantor Virtual surat sudah dapat dikirim dan diterima

secara langsung oleh admin Kantor Virtual, selain itu masyarakat yang

mengajukan dapat memantau status surat yang diajukan. Berikut

merupakan tampilan dari Kantor Virtual Publik Provinsi Bali.

Gambar 4.9 Tampilan Kantor Virtual Publik Provinsi Bali

Sumber: https://kanal.baliprov.go.id/publik/login

4.2.3.2 Kerjasama Cloud dengan Amazon

Dengan melaksanakan kerjasama dengan Amazon Web

Services (AWS), Diskominfos mampu memigrasikan data dari sistem on-

premise yang bergantung sekali dengan kondisi ketersediaan energi listrik

menjadi sistem berbasis cloud di mana data bisa tersedia sesuai dengan

yang mereka butuhkan. Selain itu Dengan layanan Amazon DynamoDB,

mampu memberikan layanan database yang cepat dan fleksible sehingga


72

Diskominfos mampu membangun sistem presensi yang handal untuk

melayani 19.820 ASN dan masyarakat agar dapat dengan nyaman

menggunakan Aplikasi Tanda Tangan Elektronik Kantor Virtual Dinas

Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali.

Hal ini berimplikasi pada berkurangnya hampir 69 persen biaya

sistem presensi per bulannya dengan bermigrasi ke cloud amazon,

sehingga dana yang ada bisa digunakan untuk mendukung inovasi maupun

pelaksanaan program Bali Smart Island. Ini merupakan salah satu upaya

yang dilakukan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika Provinsi Bali

dalam meningkatkan validasi dan kualifikasi Aplikasi Tanda Tangan

Elektronik Kantor Virtual Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Provinsi Bali. Diskominfos juga memakai Amazon Rekognition untuk

proses analisis gambar dan video di dalam aplikasi menggunakan teknologi

deep learning yang telah teruji dan punya skalabilitas tinggi dan

memudahkan proses verifikasi identitas digital.


73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang

penulis lakukan sebagaimana seperti yang telah diuraikan dalam Bab IV

terhadap Keamanan Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas

Komunikasi, Informatika dan Statistika Provinsi Bali., maka penulis dapat

menarik kesimpulan:

1. Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi,

Informatika dan Statistika Provinsi Bali telah memenuhi dimensi

keamanan Menurut Menezez dalam Harun (2018:242) dengan 7

Indikator yaitu Teknik Enkripsi, PIN/Sandi, Checksum, Cap Waktu,

Otentikasi Entitas, Kriptografi Asimetris, Dan Prosedur Penyangkalan.

Serta dengan dibentuknya Tim SPBE Provinsi Bali yang terdiri dari

profesioanal muda mampu untuk mengatasi permasalahan keamanan

yang kedepannya untuk mungkin terjadi.

2. Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi, telah

memiliki sertifikat Digital Signature dengan bekerjasama dengan

otoritas sertifikat Balai Sertifikasi Elektronik Badan Siber dan Sandi

Negara yang menjamin keamanan enkripsi tanda tangan elektronik

yang diberikan.
74

3. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika Provinsi Bali telah

melakukan upaya yang dalam meningkatkan validasi dan kualifikasi

tanda tangan elektronik dokumen dari Aplikasi Tanda Tangan

Elektronik K-Virtual berupa Penambahan Fitur Kantor Virtual Publik,

dan Kerjasama Cloud dengan Amazon.

4. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan saat penelitian belum

ditemui penggunaan 2-factor authentication di dalam penggunaan

Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi,

Informatika dan Statistika Provinsi Bali kerentanan keamanan sehingga

tanda tangan dapat disalahgunakan dan dipalsukan, sehingga

menimbulkan kerugian negara.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari pengamatan penulis terhadap Keamanan

Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi, Informatika

dan Statistika Provinsi Bali., maka penulis dapat memberikan saran,

diantaranya:

1. Agar terdapat 2-factor authentication dalam Aplikasi Tanda Tangan

Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika

Provinsi Bali , dimana saat Perangkat Dinas Pemerintah Provinsi Bali

melakukan penandatangan secara elektronik diketahui oleh pemilik

tanda tangan elektronik secara langsung dengan yang terkoneksi

pada nomer hp ataupun email yang memungkinkan diaplikasikan


75

pada aplikasi K-Virtual untuk mengetahui kapan waktu kita

menggunakan akun TTE mengingat dampak besar yang ditimbulkan

apabila terjadi penyalahgunaan akun ataupun serangan hacker.

2. Agar dapat membuat sebuah jurnal khusus mengenai pembangunan

Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi,

Informatika dan Statistika Provinsi Bali oleh Tim SPBE Provinsi Bali

yang akan menjadi percontohan untuk Kabupaten/Kota Provinsi Bali

diluar kepentingan politik yang ada sehingga terwujudnya one island

one product yang membantu kemajuan Electronic Government di

seluruh kabupaten/kota Provinsi Bali.

3. Kedepannya agar lebih meningkatkan berbagai inovasi dan upaya

validasi dan kualifikasi tanda tangan elektronik dokumen dari

Aplikasi Tanda Tangan Elektronik K-Virtual Dinas Komunikasi,

Informatika dan Statistika Provinsi Bali

Anda mungkin juga menyukai