Anggota Kelompok :
2. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pemimpin sekertariat desa, yang
mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan antara lain mengkoordinasikan pelaksanaan urusan
ketatausahaan, urusan umum, urusan keuangan dan urusan perencanaan.
Dalam melaksanakan tugas sekretaris desa mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Koordinasi pelaksanaan urusan ketatausahaan, meliputi:
1) Tata naskah
2) Pengelolaan administrasi
3) Pengelolaan arsip
4) Pengelolaan ekspedisi
b. Koordinasi pelaksanaan urusan umum, meliputi:
1) Penataan administrasi perangkat desa
2) Penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor
3) Penyiapan rapat
4) Pengadministrasian aset
5) Inventarisasi asset
6) Perjalanan dinas
7) Pelayanan umum
c. Koordinasi pelaksanaan urusan keuangan, meliputi:
1) Pengurusan administrasi keuangan
2) Administrasi sumber pendapatan dan pengeluaran
3) Verifikasi administrasi keuangan
4) Administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan
Lembaga pemerintahan desa lainnya
d. Koordinasi pelaksanaan urusan perencanaan, meliputi:
1) Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja desa
2) Inventarisasi data dalam rangka pembangunan
3) Monitoring dan evaluasi program 4) Penyusunan laporan
3. Kepala Urusan Umum dan Tata Usaha Kepala urusan umun dan tata
usaha berkedudukan sebagai unsur staf sekertariat, yang mempunyai
tugas membantu sekertaris desa dalam pelaksanaan administrasi
urusan ketatausahaan dan urusan umum.
Dalam melaksanakan tugas kepala urusan umum dan tata usaha mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Pengurusan tata naskah
b. Pengadministrasian surat menyurat, arsip dan ekspedisi
c. Penataan administrasi perangkat desa
d. Penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor
e. Penyiapan rapat
f. Pengadministrasian dan inventarisasi asset
g. Pengadministrasian perjalanan dinas
h. Pelayanan umun
4. Kepala Urusan Keuangan
Kepala urusan keungan berkedudukan sebagai unsur staf sekertariat, yang
mempunyai tugas membantu sekertasis desa dalam pelaksanaan administrasi
urusan keuangan.
Dalam melaksanakan tugas kepa urusan keungan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Pengelolaan administrasi keuangan
b. Pengadministrasian sumber pendapatan dan pengeluaran
c. Verifikasi administrasi keuangan
d. Pengadministrasian penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD,
dan Lembaga pemerintahan desa lainnya.
9. Kepala dusun
Kepala dusun berkedusunan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan, yang
mempunyai tugas membantu kepala desa dalam pelaksanaan tugas
kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat 3 PERBUP No 52
Tahun 2020.
Dalam melaksanakan tugas kepala dusun mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, antara lain:
1) Pembinaan ketentraman dan ketertiban
2) Pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat
3) Pengawasab terhadap mobilitas kependudukan
4) Penataan dan pengolaan wilayah
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan di wilayahnya
c. Pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya
d. Pelaksanaan upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
BAB III
ANALISIS SITEM
1. Visi Organisasi
“Membangun Bersama Pondok Pesantren”
Dalam rangka pencapaian Visi Pondok Pesantren Al Manshuriyah maka
dirumuskan sebagai berikut :
1. Penataan Administrasi Pesantren
2. Penguatan daya saing Pesantren
3. Peningkatan aktifitas Pembelajaran/Pengajian Pondok Pesantren
4. Bersama-sama memanfaatkan potensi yang ada di Pesantren
Visi Pengembangan Sistem
“Kekuatan Sistem Informasi dalam membangun Pesantren Hebat”
3. Pemodelan Bisnis
3.1 Value Chain
1. Pengertian Value Chain
Value chain atau rantai nilai adalah deskripsi menyeluruh tentang nilai
suatu produk atau layanan dari konsepsi produk hingga pengirimannya ke
pelanggan. Ini adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggannya. (Gie, 2021)
Ahli teori ekonomi dan akademisi Michael Porter menciptakan istilah
“value chain” dalam bukunya tahun 1985 “Competitive Advantage.” Sejak ia
menggambarkan value chain dalam teks tersebut, komunitas bisnis telah
menggunakan konsep tersebut secara luas. Setiap industri atau perusahaan
dapat menggunakan analisis rantai nilai karena ini adalah model umum dan
sangat mudah beradaptasi.
Value chain Porter memiliki elemen yang jelas dan spesifik yang
dipecah menjadi dua kategori. Analisis memprioritaskan sistem daripada
departemen karena tujuan akhir dari analisis rantai nilai adalah untuk
mengidentifikasi aspek sistem atau proses untuk perbaikan daripada
keseluruhan departemen.
Rantai nilai mengidentifikasi kegiatan bisnis umum dan bidang bantuan di
mana mereka berfungsi dalam dua kategori besar yang disebut utama dan
dukungan:
Gambar 2.1 Model Analisis Nilai menurut Porter
2. Utama
Kategori utama value chain memiliki lima sub kategori:
a. Logistik masuk: Proses ini berhubungan dengan logistik internal
seperti menyimpan, menerima, dan mendistribusikan suku cadang
atau bahan. Pemasok biasanya merupakan faktor kunci dalam proses
logistik masuk.
b. Operasi: Proses-proses ini berkontribusi pada pergeseran dari bahan
masukan mentah ke keluaran akhir yang siap untuk pelanggan. Proses
operasi biasanya internal.
c. Logistik keluar: Proses ini mencakup langkah-langkah yang memasok
produk ke pelanggan dari perusahaan Anda. Terkadang, ini
melibatkan koneksi pengiriman eksternal sedangkan untuk logistik
keluar perusahaan lain adalah prosedur internal.
d. Pemasaran dan penjualan: Proses ini berhubungan dengan persuasi
pelanggan untuk melakukan pembelian dari perusahaan Anda.
Sebagian besar perusahaan memiliki tim penjualan dan pemasaran
internal.
e. Layanan: Proses ini mencakup tindakan pasca pembelian atau
dukungan yang diambil perusahaan Anda untuk memaksimalkan
kebahagiaan dan loyalitas pelanggan.
3. Pendukung
Dalam kategori dukungan value chain, Porter mengidentifikasi empat bidang
penting:
a. Infrastruktur perusahaan: Ini adalah kegiatan yang mendukung
penciptaan produk atau layanan, tetapi tidak harus berkontribusi
secara langsung. Akuntansi, manajemen dan hukum adalah contoh
infrastruktur perusahaan.
b. Manajemen sumber daya manusia: Kegiatan ini mencakup segala
sesuatu yang berhubungan dengan karyawan atau pekerja lain yang
terlibat dalam semua langkah rantai nilai.
c. Pengembangan teknologi: Aktivitas ini mencakup semua proses dan
prosedur teknologi yang digunakan perusahaan Anda sebagai bagian
dari rantai nilai.
d. Pengadaan: Aktivitas ini mencakup setiap langkah yang diambil bisnis
Anda untuk membeli bahan mentah yang diperlukan untuk membuat
produk Anda.
Dalam struktur organisasi usulan ini dibentuk bagian dari teknologi infomasi
yang berfungsi untuk melakukan pengimplementasikan, pengembangan dan
perawatan bagian technology informasi pada Pondok Pesantren yaitu:
1) Sistem analys memiliki peran dalam mendesain keseluruhan sistem,
baik dalam hal desain database, aplikasi dan sistem pendukung
teknologi informasi.
2) Programmer memiliki peran dalam pembangunan aplikasi dan tahap
pengembangan aplikasi yang telah di desain oleh sistem analis.
3) Technology support memilik peran dalam melakukan seluruh
konfigurasi jaringan komputer, baik software, client dan server.
1. Inbound
Logistic
2. Operation
3. Sales and
Marketing
4. Outbound
Logistic
5. Services
Aktifitas
Pendukung
1.Insfrastructure
2. Human
Resource
Management
3. Technology
Development
4. Procurement
Kondisi Sistem Saat ini yang dijadikan acuan dalam pembuatan tugas dan
metode apa yang digunakan untuk melakukan penelitian atau memecahkan
masalah.
BAB IV
MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE
Entitas Guru
Aplikasi Entitas
Pengelolaan pelayanan santri
data santri
Akademik Pelayanan Aplikasi Iuran Entitas Daftar
informasi data bulanan santri
santri dan guru
Aplikasi data
Entitas Laporan
santri Data santri
BAB V
PERANCANGAN SISTEM
3. Activity Diagram
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN