I Ketut Andika Wedananta. M - Proposal Penelitian
I Ketut Andika Wedananta. M - Proposal Penelitian
NIM : 2004551235
Penulisan Hukum
PERUNDANG-UNDANGAN
1. Pendahuluan
Dewasa ini, mendapatkan satu pekerjaan tetap adalah satu hal yang bisa dikatakan
sulit. Banyak orang berlomba-lomba melamar pekerjaan, dan banyak juga di antaranya yang
tidak diterima. Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya tingkat
kelahiran yang menyebabkan populasi semakin tinggi. Hal ini tidak diimbangi dengan jumlah
Berangkat dari permasalahan ini, belakangan ini mulai banyak masyarakat yang sadar
dan memilih untuk mendaftarkan diri sebagai seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) atau
yang biasa kita kenal sebagai Pegawai Negeri Sipil. Masyarakat beranggapan jika mereka
mendaftarkan diri sebagai seorang ASN dan diterima, hidup mereka akan jauh lebih layak
dan berkecukupan. Masyarakat kini sudah sadar dengan tawaran dari ASN yang
menggiurkan, mulai dari gaji yang dibayar tetap setiap bulan, tunjangan, jaminan kesehatan,
hari tua, kecelakaan hingga jaminan kematian. Beberapa hal yang telah disebutkan di atas
ialah alasan kuat bagi banyak orang saat ini untuk mendaftar menjadi seorang ASN, baik itu
ASN di bawah naungan Kementerian, Kejaksaan, BKN, atau ASN yang dihasilkan dari
lulusan Sekolah Kedinasan. Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap seleksi
Penerimaan ASN sangat tinggi dan sebagian besar dari mereka berharap bisa diterima
Akan tetapi, di balik animo masyarakat yang tinggi, tidak banyak juga yang
mengetahui apa saja syarat dan resiko yang harus mereka hadapi ketika terpilih menjadi
seorang ASN. Salah satu resiko besar yang sering terjadi dan kerap kali membuat para CPNS
mengundurkan diri adalah penempatan kerja yang tak sesuai harapan mereka (jauh dari
rumah dan keluarga). Sebagai contoh, calon ASN yang melamar di formasi Kejaksaan, sudah
pasti ketika lulus nanti penempatannya akan di sebar di seluruh Indonesia, sesuai dengan
Bagian Ketiga Pasal 7 Poin i Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Per-
Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah.“1 Begitu pula yang
terjadi dengan lulusan Sekolah Kedinasan, mereka akan ditempatkan di seluruh negeri dan
Hal ini yang terkadang menimbulkan permasalahan, dimana ketika para calon ASN
mendapatkan penempatan kerja yang tak sesuai keinginan, mereka memilih mengundurkan
diri, mangkir, atau melakukan hal lain di luar tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai
seorang ASN.
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut.
1
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Per-064/A/Ja/07/2007
1. Bagaimanakah landasan hukum terkait penempatan ASN di seluruh wilayah
Indonesia?
2. Bagaimanakah akibat dan upaya hukum bagi ASN yang tidak bersedia
Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui landasan hukum mengenai
penempatan ASN di seluruh wilayah Indonesia, serta akibat dan hukum yang ditimbulkan
bagi ASN yang tidak bersedia untuk ditempatkan pada wilayah tertentu di NKRI.
Indonesia?
2. Agar mengetahui akibat dan upaya hukum bagi ASN yang tidak bersedia
2 Metode Penelitian
terkhusus mengenai ASN yang meminta ijin pemindahan lokasi tugas ataupun ASN yang
tidak bersedia ditempatkan di lokasi tersentu. Penelitian yuridis normatif adalah metode
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder
mengkaji aturan aturan yang berkaitan dengan penempatan ASN sebagai bahan hukum
primer. Selanjutnya sebagai bahan hukum sekunder, penulis menggunakan pendapat ahli dan
2
Soerdjono dan Sri. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1994.