Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KKL IKIP BUDI UTOMO MALANG

BAB I
LATAR BELAKANG

1.1

Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan di kampus IKIP Budi

Utomo Malang untuk menciptakan mahasiswa yang berkompeten terhadap lingkungan


sekitar
luas dan dapat

berwawasan
bersaing sesuai bidang keterampilannya (pedagogik), professional,

personal dan social. KKL adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh sebagai
persyaratan untuk menyelesaikan studi di IKIP Budi Utomo Malang.
KKL bertujuan agar mahasiswa melakukan kerja lapangan (studi banding) dan
bermitra/bekerjasama dengan tempat-tempat wisata yang ditentukan oleh IKIP Budi
Utomo Malang sendiri dengan harapan terjadi hubungan timbal balik yang saling
menguntungan dalam hal ilmu pengetahuan, teknologi serta seni dan budaya. KKL lebih
menekankan kepada mahasiswa untuk lebih mengenal pariwisata dan kebudayaan BALI.
Mahasiswa melaksanakan perjalanan wisata dengan mengamati dan mengkaji keadaan
dan keindahan yang ada di Pulau Dewata Bali, sehingga dapat memahami berbagai kultur

budaya, seni budaya dan kehidupan sosial ekonomi yang ada di Pulau Bali.
Pelaksanaan KKL di Pulau Dewata Bali terdapat 2 unsur yang harus diperhatikan
diantaranya :
1. 70 % perjalanan wisata (rekreasi)
2. 30 % sebagai syarat studi yang harus ditempuh (1 SKS)

1.2

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka rumusan masalah yang

dapat diambil Apakah kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mahasiwa tentang kultur budaya, seni dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat di Pulau Bali?
1.3

Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat diambil dalam laporan ini adalah:
1. Perjalanan wisata
2. Mengenal lebih dekat daerah pariwisata dan kebudayaan pulau Bali

1.4

Tujuan Kuliah Kerja Lapangan


Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini antara lain:
1.

Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu


Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang dipulau Bali.

2.

Untuk penyegaran bagi mahasiswa peserta KKL (Kuliah Kerja Lapangan)


menjelang habisnya masa study.

1.5

Manfaat
Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diharapkan mempunyai

kegunaan secara praktis yaitu:


1. Dapat mengetahui kebudayaan yang ada dipulau Bali secara terperinci.
2. Dapat memotivasi mahasiswa untuk menjaga dan melestarikan objek wisata dan
budaya daerah masing-masing.
3. Membuat mahasiswa memiliki pola berfikir sebagai anggota masyarakat ilmiah
yang senantiasa berusaha mengembangkan konsep-konsep yang dipelajari guna
kepentingan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan penunjang

pengembangan materi kuliah didalam kelas yang memiliki peran yang cukup penting dan
strategis (Pedoman Akademik, 2003-2004:52). Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah
salah satu upaya untuk memperkenalkan mahasiswa kedunia kerja secara nyata, terjun
langsung ketempatnya, maka ditetapkan dalam kurikulum sebuah mata kuliah dengan

nama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi
mahasiswa dengan bobot 1 SKS.
Menurut Sutomo 2000:15, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kesempatan
yang tepat untuk mengembangkan potensi rasional dalam hal berfikir, terampil dan
kepribadian, karena terjadi interaksi antar mahasiswa dengan objek belajar. Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) merupakan kegiatan intra kulikuler dalam bentuk pengabdian pada
masyarakat atau kerja lapangan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan pendidikan, khusus jenjang Sarjana (S-1) dengan kegiatan ini mahasiswa
diharapkan akan memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses
pembangunan bangsa Indonesia.
Syarat untuk mengambil KKL di IKIP Budi Utomo Malang yaitu terdaftar sebagai
mahasiswa regular dan transfer IKIP Budi Utomo Malang. Pada saat pemograman KKL,
minimal pada semester 7 atau telah menempuh SKS minimal 140 SKS. Mendaftarkan diri
di Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BIKHUM) sesuai dengan jadwal yang
ditentukan, dengan melampirkan kwitansi pembayaran yang sudah dilegalisasi oleh
bagian keuangan. Memprogramkan KKL dalam kartu rencana studi.
2.2

Jenis-Jenis Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Kemitraan

a)

Mahasiswa melakukan kerja lapangan dengan bermitra/ bekerja sama dengan lembaga/
instansi/ organisasi tertentu di wilayah atau instansi tertentu yang dituju dan diorganisir
oleh IKIP Budi Utomo Malang.

b)

Wilayah/instansi yang dituju dapat ditentukan sendiri oleh IKIP Budi Utomo Malang

atau atas informasi dari mahasiswa.


c)

Program yang akan dilaksanakan, disusun dan direncanakan oleh mahasiswa dengan
bimbingan seorang pembimbing dari dosen IKIP Budi Utomo Malang.

d) Kelompok berdasarkan jurusan masing-masing.


2.3

Metode PelaksanaanKuliah Kerja Lapangan (KKL)


Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diadakan secara berkelompok yang

terdiri dari kelompok besar yang anggotanya berjumlah 40 orang dan kelompok kecil
yang anggotanya berjumlah 10 orang.
2.4

MengenalPulau Dewata Bali


Pulau Bali adalah salah satu dari sekian banyak pulau-pulau di

Indonesia
walaupun

yang

mempunyai

era globalisasi

kekayaan

budaya

dan

mampu

memeliharanya

dengan segala dampaknya menerjang dengan

intensitas yang tinggi, namun Bali yang dijuluki surganya wisata itu,
masyarakatnya

tetap konsisten dengan budayanya sendiri yang sudah

diwariskan oleh nenek moyangnya dari berbagai generasi. Pulau Bali


adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar
112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak
di

82523

Lintang

Selatan

dan

1151455

Bujur

Timur

yang

membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.


Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m.
Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga
salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu,
Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi.
Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran

rendah yang dialiri sungai-sungai.


Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali
terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara
pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur
dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk,
Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan
Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak
sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang
landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas
122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam
(15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189
ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah
pegunungan yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya
adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan
Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang
menjadi

tujuan

pariwisata,

baik

wisata

pantai

maupun

tempat

peristirahatan.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas
wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi
atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.
a) Profesi Masyarakat Bali
Masyarakat pulau Bali, selain masyarakatnya berprofesi sebagai
seniman yang terus berproduksi menghasilkan karya lukis atau patungnya

kemudian diapresiasi melalui pameran, juga ada kesehariannya memproduksi


kerajinan untuk cinderamata seperti kain batik, pakian santai kerajinan
bambuatau kayu serta jenis lainnya. Sebagai pemandu pariwisatapun juga
ada dan sebagian lagi menyelesaikan pekerjaannya dengan cara bertani.
1. Profesi Sebagai Petani
Masyarakat

Bali

secara

berkala

mengadakan

diskusi

tentang

membudidayakan pertanian dengan dipandu oleh pemerintah setempat. Untuk


yang terakhir ini masyarakat Bali mempunyai sistem pengairan yang sudah
lama diwariskan nenek moyang mereka dalam menangani permasalah bercocok
tanam. Sistem ini dinamakan dengan Subak. Yaitu suatu sistem pengairan
yang dilakukan dengan mengatur aliran sungai kecil sebagai jalannya air,
dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat lebih rendah sehingga
sistem

persawahannya

diatur

secarabertingkat-tingkat.

sistem

ini

mengikuti sifat air yaitu air akan selalu mengalir terus ke tempat yang
lebih renadah. Tidak heran jika kita menyaksikan pemandangan di Pulau
Bali itu akan di jumpai persawahan yang bertingkat-tingkat.
2. Masyarakat Bali Berprofesi Sebagai Seniman
Masyarakat Bali berprofesi sebagai seniman pengrajin cinderamata,
pemandu

wisata

juga

berprofesi

sebagai

petani,

dengan

mengolah

pertaniannya dengan sistem pengairan hasil warisan nenek moyang mereka


bernama Subak
b) KegiatanRitual Agama
Kehidupan masyarakat bali kental dengan kultur kereligiusannya,
oleh karena itu pada hari-hari tertentu mereka secara khusuk melakukan
aktifitas persembayangan. Pada waktu melakukan persembayangan tersebut

sangat mengundang perhatian para wisatawan yang berkunjung, untuk


menyaksikan upacara keagamaan mereka. Dalam pelaksanaan upacara itu
selalu ditandai dengan berarak-arakan membawa sesaji untuk persembahan
kepada Sang Widi. Sepanjang arak-arakan tersebut, masyarakat Bali tua,
muda, laki-laki maupun perempuan ramai-ramai menjalankan ritual agama
mereka di tempat-tempat persembayangan, orang Bali menyebutnya Pura
(baca pure) yaitu suatu tempat dengan bangunan khas hindu Bali untuk
perembayangan umat hindu, dalam pandangan umat islam menyebutnya masjid
atau surau. Di tengah derasnya arus modernisasi dimana pengaruh budaya
barat terus mengacam budaya lokal dalam jaringan cyber virtual digital
tersebar luas di tengah masyarakat dalam intensitas tanpa batas itu,
masyarakat umat hindu Bali tetap menyelenggarakan ritual budayanya tanpa
terpengaruh oleh rayuan dan bujukan dari munculnya budaya modern dengan
segudang kegalmoran hidup terbungkus dalam selimut Budaya Populer yang
terus mengancamnya. Karena penanaman kekuatan ideologi kulturnya itu,
masyarakat Bali hingga kini masih konsisten memegang kekentalan dengan
ke lokalan budayanya, walaupun arus globalisasi yang membawa turis-turis
dari

berbagai

macam negara dengan budayanya itu terus menghantui

perjalanan kekuatan budaya masyarakat bali, namun budaya yang kaya


ritual itu,

masih tetap terjaga keutuhannya serta mampu berdiri tegak

dengan kokohnya.
Kekuatan masyarakat Bali dalam melakukan ritual persembayangan,
sebagai salah satu kebutuhan rohkhaninya masih terjaga dengan baik,
walaupun kerasnya arus globalisasi dengan membawa budaya barat itu terus
menghantuinya.

v Arti Pemasangan Panjor (Janur) Di Bali

Dok.Foto Pribadi saat diBali, 30 April 2013


Dalam ajaran agama Hindu simbul dikenal dengan kata " niasa" yaitu
sebagai pengganti dari yang sebenarnya. Bukan hanya keagamaan saja yang
menggunakan simbul, aspek kenegaraan dan berbangsapun memakai simbul.
Dari bentuk atau jenis simbul yang berbeda namun pada hakekatnya
mempunyai makna dan fungsi yang sama. Dimana makna tersebut menyangkut
dengan isi alam (makrokosmos) dan isi permohonan manusia terhadap Ida
Sanghyang

Widi

Wasa

atau

Tuhan

Yang

Esa

adalah

untuk

mencapai

keseimbangan dari segala aspek kehidupan seperti pada konsep Tri Hita
Karana. Masyarakat atau umat Hindu di Bali sudah tidak asing lagi dengan
"Penjor". Pada umumnya di Bali mengenal dua jenis Penjor yaitu " Penjor

Sakral" dan "Pepenjoran atau Penjor Hiasan", yang merupakan bagian dari
upacara keagamaan dalam upacara Galungan ataupun upacara piodalan pada
setiap pura di Bali. Sedangkan Pepenjoran atau Penjor Hiasan umumnya
hanya dipergunakan pada saat adanya lomba desa, pesta seni dan lain
sebagainya. Pepenjoran atau Penjor Hiasan tidak berisi sanggah penjor
dan tidak ada pala bungkah atau pala gantung, porosan, serta lain
sebagainya. Sedangkan Penjor Sakral dipergunakan pada waktu Hari Raya
Galungan yang berisi sanggah penjor, adanya pala bungkah dan pala
gantung, sampiyan, lamak, jajan dan lain sebagainya.
Menurut I.B. Putu Sudarsana, pengertian Penjor berasal dari kata
"Penjor", yang diartikan sebagai "Pengajum" atau "Pengastawa", yang

kemudian kehilangan huruf sengau "ny", dan akhirnya berubah menjadi kata
benda, yakni kata "Penyor" yang lama kelamaan pelafalannya menjadi
"Penjor" dan mengandung maksud serta pengertian "Sebagai Sarana Untuk

Melaksanakan Pengastawa". Pada umumnya umat Hindu di Bali saat merayakan


Hari Raya Galungan membuat penjor. Penjor Galungan yang ditancapkan pada
"Hari Selasa Anggara wara" (wuku Dungulan), yang dikenal sebagai hari
"Penampahan Galungan" yang bermakna tegaknya dharma. Penjor dipasang dan

lebuh di depan rumah sebelah kanan pintu masuk

ditancapkan

pada

pekarangan.

Bilamana

rumah

menghadap

ke

utara

maka

penjor

harus

ditancapkan di sebelah timur dari pintu masuk pekarangan. Sanggah dan


lengkungan ujung penjor menghadap ke tengah jalan. Bahan penjor adalah
sebatang bambu yang ujungnya melengkung sekitar 10 meter, dan dihiasi
dengan janur atau daun enau yang muda serta dedaunan lainnya ( plawa).
Perlengkapan penjor adalah pala bungkah (jenis umbi-umbian seperti
ketela rambat), pala gantung (misalnya kelapa, mentimun, pisang, nanas
dll), pala wija (seperti jagung, padi dll), jajan, serta "Sanggah Ardha

Candra" yang lengkap dengan sesajennya. Pada bagian ujung penjor


digantungkan sampiyan penjor lengkap dengan porosan dan bunga. Sanggah

Penjor Galungan mempergunakan Sanggah Ardha Candra yang terbuat dari


bambu, dengan bentuk dasar persegi empat dengan atap yang melengkung
setengah lingkaran sehingga bentuknya menyerupai bulan sabit.
Tujuan pemasangan penjor adalah sebagai "swadharma" umat Hindu
untuk mewujudkan rasa bakti dan berterima kasih terhadap " Ida Sanghyang

Widi Wasa" atau Tuhan Yang Maha Esa. Penjor juga merupakan tanda
terimakasih manusia atas kemakmuran yang dilimpahkan Ida Sang Hyang Widi
Wasa. Bambu tinggi melengkung adalah gambaran atau perlambangan dari

gunung yang tertinggi sebagai tempat yang suci. Hiasan yang terdiri dari
kelapa, pisang, tebu, padi, jajan dan kain merupakan perwakilan dari
seluruh tumbuhan dan benda sandang pangan yang telah dikaruniakan oleh
Sanghyang Widhi Wasa. Penjor Galungan adalah penjor yang bersifat
religius yang mempunyai fungsi tertentu dalam upacara keagamaan yang
wajib

dibuat

lengkap

dengan

perlengkapannya.

Dilihat

dari

segi

bentuknya, penjor merupakan lambang Pertiwi dengan segala hasilnya yang


memberikan

kehidupan

dan

keselamatan.

Pertiwi

atau

tanah

yang

digambarkan sebagai dua ekor naga yaitu Naga Basuki dan Ananthabhoga.
Selain itu, penjor juga merupakan perlambangan gunung, yang memberikan
keselamatan dan kesejahteraan. Hiasannya adalah dari beraneka jenis daun
seperti daun cemara, andong, paku pipid, pakis aji dan lain sebagainya.
Untuk buah-buahan mempergunakan jagung, kelapa, ketela, pisang termasuk

pala bungkah, pala wija, pala gantung, dan padi serta dilengkapi dengan
jajan, tebu serta uang.
Untuk membuat sebuah penjor yang berhubungan dengan pelaksanaan
upacara Galungan, maka diperlukan persyaratan tertentu, dalam arti tidak
asal membuat saja. Pembuatan penjor harus sesuai dengan ketentuan
"Sastra Agama", sehingga tidak berkesan sebagai hiasan saja. Pada
hakekatnya unsur-unsur penjor tersebut merupakan symbul-simbul yang suci
sebagai landasan pengaplikasian ajaran dari kitab suci Weda, yang
mencerminkan nilai-nilai etika dari ajaran Hindu. Unsur-unsur atau
bahan-bahan

kelengkapan

penjor yang menjadikan simbul-simbul suci,

antara lain :

Kain putih yang terdapat pada penjor sebagai perlambangan

kekuatan Hyang Iswara.


Bambu sebagai simbul dan kekuatan Hyang Brahma.
Kelapa sebagai simbul kekuatan Hyang Rudra.
Janur sebagai simbul kekuatan Hyang Mahadewa.
Daun-daunan (plawa) sebagai simbul kekuatan Hyang Sangkara.
Pala bungkah, pala gantung sebagai simbol kekuatan Hyang Wisnu.
Tebu sebagai simbul kekuatan Hyang Sambu.
Sanggah Ardha Candra sebaga: simbol kekuatan Hyang Siwa, dan
Upakara atau upacara sebagai simbul kekuatan Hyang Sadha Siwa
dan Parama Siwa

c) Budaya
1. Musik
Seperangkat gamelan Bali.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional
di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan

dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat


kekhasan dalam tehnik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk
kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian
pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya

Gamelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang, Gamelan Selunding,


dan Gamelan Semar Pegulingan. Adapula musik Angklung dimainkan untuk
upacara ngaben, serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara
lainnya.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya

Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada
masa penjajahan Belanda, serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali
sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari
berbagai alat musik perkusi metal ( metalofon), gong, dan perkusi kayu
(xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional
Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling
mempengaruhi

daerah

budaya

di

sekitarnya,

misalnya

pada

musik

tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat


Lombok.

Gamelan

Jegog

Genggong

Silat Bali
2. Tari

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga


kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau
seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan
balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Pakar seni tari
Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan taritarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya

Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain
ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan
antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai
koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah

Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan
pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi
Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan
tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
3. Pakaian Daerah
Pakaian
secara

daerah Bali

selintas

sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun

kelihatannya

sama.

Masing-masing

daerah

di

Bali

mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara,


jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang
dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang
dipakainya
4. Rumah Adat
Rumah Baliyang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian
Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui

dalam Budaya China)


Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan
tercapai

apabila

terwujudnya

hubungan

yang

harmonis

antara

aspek

pawongan, palemahan, dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah


rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut
Tri

Hita

Karana.

Pawongan

merupakan

para

penghuni

rumah.

Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan
lingkungannya.
Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali
selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna.
Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan
simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari
jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan
dalam patung.
d) Transportasi
Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan
yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan.
Sebagian

besar

penduduk

memiliki

kendaraan

pribadi

dan

memilih

menggunakannya karena modal transportasi umum tidak tersedia dengan


baik, kecuali taksi.
Jenis kendaraan umum di Bali antara lain

Dokar, kendaraan dengan menggunakan kudasebagai penarik

Ojek, taksi sepeda motor

Taksi

Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.

Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang
menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten
Banyuwangi,

yang

lama

tempuhnya

sekitar

30

hingga

45

menit.

Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padang Bay menuju


Pelabuhan Lembar, yang memakan waktu sekitar empat hingga enam jam.
Transportasi udaradilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai,
dengan

destinasi

ke sejumlah kota besar di Indonesia,

Australia,

Singapura, Malaysia, Thailand, serta Jepang. Landas pacu dan pesawat


terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari pantai

BAB III
TINJAUAN UMUM OBYEK KULIAH KERJA LAPANGAN

3.1

Kunjugan Di Bali

1. Hari Selasa 25 Maret 2014


Para peserta KKL diberangkatkan pada pukul 15.00 WIB menuju pulau dewata
bali. Peserta yang diberangkatkan berjumlah 560 Mahasiswa yang dibagi menjadi 14
bus dan didalam setiap bus terdiri 40 orang. 3 jam menempuh perjalanan MalangProbolinggo rombongan tiba di salah satu Rumah Makan yang terletak didaerah
kabupaten Probolinggo dan setelah itu melanjutkan perjalanan dan tiba dipelabuhan
ketapang pada pukul 24.00 WIB. Untuk menyebrang kepulau bali, peserta menggunakan

kapal ferry penyebrangan, setelah menempuh perjalanan 50 menit akhirnya peserta tiba
dipelabuhan Gilimanuk Bali.
2. Hari Rabu 26 Maret 2014
Setelah tiba dipelabuhan Gilimanuk Bali perjalanan dilanjutkan menuju tanah lot
Bali dan tiba pada pukul 05.00 WITA untuk transit mandi, wisata dan makan pagi
ditanah lot.
Tanah Lot Bali

Objek wisata Tanah Lot, Bali. Tanah Lot sebuah objek wisata di Bali yang
menawrkan keindahan alam untuk melihat matahari terbenam / sunset. Objek wisata
tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuh
sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu
besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang pura ini akan kelihatan
dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat
sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing.
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot
terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya
para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari
tenggelam.

Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brahmana
dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau
berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama
Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya
meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa
menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi
sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala
kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun
pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih
ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri
berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa
takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju

kunjungan kelompok bus kami.

Kelompok bus kami ditunjuk untuk melakukan tinjauan atau kunjungan menuju
pengolahan air limbah atau lagoon milik PT BTDC (Bali Tourism Development
Corporation). Akan tetapi sayang karena bus yang kami naiki mengalami kmacetan
sehingga bus kami mengalami keterlambatan dan tidak mengikuti sosialisasi atau
penjelasan yang lebih detail tentang lagoon BTDC yang kami kunjungi. Akan tetapi itu
semua tidak mempengaruhi keingingin kami untuk melihat secara lansung tempat
kunjungan kami

Lagoon BTDC

PT. BTDC (Bali Tourism Development Corporation) yang terletak di Nusa Dua
Bali, tepatnya di Kelurahan Badung Kecamatan Bonowo Kabupaten Denpasar-Bali
dengan luas wilayah 300 Ha. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pariwisata
yang ada di kaki pulau Bali yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bertaraf
internasional. Fasilitas yang ada di dalam kawasan antara lain hotel berbintang lima
dengan total jumlah 4000 kamar, Bali Internsional Convention Center (BICC),
Galeria Nusa Dua, Bali Golf & Country Club, Amphi Theater, Lawn Bowling,
Central parker dan lain-lain.
PT. BTDC Nusa Dua mengelola kawasan yang semula tanah tandus dan tidak
produktif, menjadi kawasan pariwisata yang menarik di Bali. Kawasan ini bahkan
telah terkenal di Manca Negara sebagai salah satu dari 6 kawasan pariwisata yang
terbaik di dunia. Pembangunan prasarana kawasan Nusa Dua dilakukan oleh PT.
BTDC dengan sumber pembiayaan yang dipinjam dari World Bank sesuai aprraisal
yang di buat pada bulan Mei 1974. Pinjaman World Bank telah dilunasi oleh PT.
BTDC lebih awal dari berakhirnya waktu pelunasan pinjaman.
Lagoon BTDC ini dibangun tahun 1976 dengan kapasitas 10.000 m/hari. Lagon
mulai beroperasi pada tahun 1980. Luas area lagoon adalah 30 Ha, saat ini sudah
dimanfaatkan untuk instalasi dan rumah pompa sekitar 17 Ha.
Lagoon BTDC terdiri dari dua instalasi, yakni instalasi untuk pengolahan limbah
dan instalasi untuk produksi air irigasi (kolam aerator, sedimentasi dan filtrasi).
Limbah cair yang diolah di lagoon BTDC adalah limbah cair domestic yang

berasal dari masing-masing bagian dalam hotel seperti : kamar mandi, toilet laundry,
kolam renang pendingin ruangan (AC), dapur dan semua kegiatan hotel yang
menggunakan air.
Dampak Positif Lagoon BTDC Nusa Dua
1. Bahwa Pengolahan Air Limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas hotel dan fasilitas
penunjang yang terletak di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, dialirkan melalui pipanisasi
bawah tanah disalurkan dan ditampung pada satu kolam pengolahan air limbah secara
terpusat (Oxidasi Alamiah) yang disebut Lagoon. Kolam/Lagoon ini dibangun pada luas
lahan 17 Ha, dengan Sistem Pengolahan Air Limbah secara (Kolam Stabilisasi), yang
hanya menggunakan Sistem Pengendapan dan Pengaliran Air Limbah dari satu Kolam ke
Kolam berikutnya. Dari proses pengolahan air limbah ini, dihasilkan air daur ulang
(recycle) yang air diklasifikasikan sebagai Air Irigasi, yang mana air ini dimanfaatkan
untuk penyiraman taman hotel, golf dan seluruh area taman di Kawasan Pariwisata Nusa
Dua.
2.

Dengan adanya lagoon PT. BTDC, kini menjadi tempat bertumbuhnya populasi ikan di
lagoon sebagai indikator biologis dapat megundang komunitas burung, datang untuk
bermukim dan membuat ekosistim baru yang sesuai penelitian ahli burung, dikatakan
bahwa areal lagoon ini telah menjadi tempat persinggahan burung secara lintas benua (77
Species). Penambahan menara pengintai burung, merupakan fasilitas untuk memenuhi
peminat pengamat burung yang serius akan mengamati burung dan satwa lainnya di
lagoon.

3.

Kehandalan pengolahan air limbah dan distribusinya didukung dengan kegiatan antara
lain pengamanan pipa induk air limbah dengan penguat-penguat yang teruji. Penggantian
dan perbaikan (pemeliharaan instalasi mekanikal dan elekritikalsehingga berfungsi
dengan baik), pompa baru untuk menggantikan pompa lama yang sudah habis umur
teknisnya.

4. Realisasi Total Pengolahan Air Limbah dan Penjualan Air Irigasi tahun 2008, di Kawasan
Pariwisata Nusa Dua adalah sebanyak 1.693.105 m3 untuk pengolahan Air Limbah dan
Penjualan Air Irigasi sebanyak 521.320 m3 pada tahun 2008. Sedangkan total pengolahan
air limbah pada tahun 2007 adalah, 1.684.023 m3 dan penjualan air irigasi pada tahun
2008 adalah 508.145 m3, dimana terjadi peningkatan pemakaian bila dibandingkan
dengan pemakaian air irigasi tahun 2007, sedangkan untuk penjualan Air Irigasi pada
tahun 2008, mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2007 dan sudah
memenuhi standar baku mutu air irigasi.
Setelah selsai jalan-jalan dan melihat isi lagoon BTDC peserta pun merasa capek
setelah habis berkeliling dan tiba saatnya untuk para peserta KKL makan siang. Makan
siang telah dipersiapkan oleh pihak travel dan disediakan dalam bentuk nasi kotak,
setelah merasa cukup kenyang setelah santap siang peserta KKL kemudian menuju
tempat untuk peristirahatan yakni di Hotel Berry untuk chek in dan menaruh barang
bawaan dan mandi serta beristirahat sejenak. Rombongan bus kami tiba di Hotel Berry
Legian Bali pada pukul 12.00 WITA tanggal 26 Maret 2014.
Hotel Berry

Sebuah permata ungu tersembunyi di sekitar Legian. Hotel Berry berjarak 15


menit berkendara dari Bandara Ngurah Rai dan 10 menit berkendara dari Pantai Kuta.
Hotel bisa dicapai dengan berjalan santai dari pusat souvenir terbesar di Bali.
Nikmati waktu minum teh sore dengan gadget cantik Anda dengan Wi-Fi kecepatan
maksimum pada balkon pribadi yang sangat nyaman, tersedia di semua tipe kamar.
Menghadap kolam renang, semua kamar tamu fitur interior bergaya dengan dekorasi
penuh warna, LED Screen 32 inch Saluran Kabel, pembuat teh / kopi tersedia di kamar ,
brankas lengkap dipasang di ruangan.
Peserta KKL di beri waktu istirahat 90 menit dihotel. Setelah membersihkan
diri rombongan siap menuju lokasi wisata pantai yang cukup terkenal di bali bahkan di
dunia yaitu pantai Pandawa.
Pantai Pandawa

Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta


selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan
dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia ( Secret Beach). Di sekitar
pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan
patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst.[1] Patung Pandawa
dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa,
Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.

Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga
dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai
dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang
melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan
pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk
sinetron FTV.
Pantai Jimbaran
Tepat pukul 18.00 WITA rombongan menuju tempat makan malam di pantai
jimbaran bali

Pantai JimbaranBali -Pantai Jimbaran terletak sangat strategis karena berada di


antara dua daerah tujuan wisata terkenal yaitu Pantai Kuta dan Nusa Dua. Selain berada
di antara dua tempat wisata ternama itu, Pantai Jimbaran Bali sangat dekat dengan bandar
udara internasional Ngurah Rai Bali, lalu lalang peasawat dan naik turunnya pesawat
terlihat jelas dari Pantai Jimbaran Badung Bali yang merupakan pemandangan indah.
Jika Anda mengetahui Pantai Jimbaran Bali berarti mengetahui juga pantai
Kedonganan yang mana kedua pantai ini berhubungan langsung. Di pantai Kedonganan
terdapat pasar ikan terbesar di kabupaten Badung. Berbagai hasil laut dapat ditemukan di
sini, berbelanja hasil laut dan dapat langsung diolah di sini.
Selain pasar ikan, Pantai Jimbaran Bali dan Kedonganan menyediakan berbagai
masakan seafood yang berjejer di sepanjang pantai Jimbaran dan Kedonganan.

Wisatawan bisa menikamti masakan khas sea food di kafe-kafe, restoran dan warung
makan yang ada di sepanjang pantai Jimbaran dan Kedonganan
Selain makan malam tentu saja acara dimeriahkan oleh live music dan juga
pembagian doorprize dari kampus. pukul 21.00 WITA rombongan kembali beristirahat
di hotel.
3. Hari Kamis27Maret 2014
Pada pukul 07.00 WITA para peserta sarapan pagi dan bersiap untuk check out.
Dilanjutkan ketempat oleh-oleh khas yang cukup terkenal di bali yaitu

Wisata Belanja Krisna

Berbagai keunikan terdapat di Bali, mulai dari adat istiadat, budaya, pura dan
tentu keindahan pantainya, namun dari semua itu tak ada kesan yang mendalam tanpa
membeli oleh oleh ciri khas Bali untuk di bawa pulang diberikan ke keluarga dan teman.
Dari sekian banyak tempat yang menjual oleh oleh ciri khas Bali tersebut adalah pusat
oleh-oleh khas Bali Krisna.

Krisna Bali merupakan pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Bali yang

memiliki beberapa outlet yang tersebar di seputaran Kuta dan Denpasar. Krisna Bali
menjual berbagai jenis produk asli Bali seperti : Camilan Khas Bali, Kerajinan Tangan,
Bed Cover, Pernak-Pernik, Tas Kreasi, Lukisan, Silver dan masih banyak lagi souvenirsouvenir yang unik dan lucu. Krisna juga menjual beranekaragam design T-Shirt kartun
tentang Bali yang tentunya sudah pasti unik dan lucu.
Setelah puas memilih dan membeli serta melihat

oleh-oleh khas bali

rombongan melanjutkan perjalanan untuk melihat pertunjukkan tari yang khas dari bali
yaitu tari barong dan juga kisah dari rangda.

Tari Barong

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan PraHindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan
(adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum
binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok
yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. Ada beberapa jenis Tari

Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal
(babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut
yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang
memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa,
harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan
kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan
oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan
memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di
belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa
dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam
pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti,
Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.

Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini
diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek
sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik. Kami melihat
pertunjuukan yang sangat apik dan menarik juga sarat akan sejarah adat yang ada di
bali.tepat pukul 12.30 WITA kami melanjutkan untuk makan siang ditempat yang cukup
terkenal dengan tikungan cintaapalagi kalau bukan bukit bedugul.

Joger

Pulau Bali memang penuh dengan segala keunikan karya seni yang
dihasilkan oleh para seniman dari propinsi ini sendiri. Tak hanya
tentang alam dan budaya namun dari permainan dan rangkaian kata yang
lucu, sederhana dan terkadang menyentil menjadi satu inspirasi yang
akhirnya tertuang dalam bentuk pakaian, sandal, sepatu, asbak, gantungan
kunci dan masih ada yang lainnya. Sebutlah Joger, sebuah toko yang
terletak di Jalan Raya Kuta, dimana saat ini keberadaannya telah menjadi
primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali sebagai tempat untuk
memburu oleh-oleh ciri khas Bali saat mereka kembali ke tempat asalnya.
Adapun produk-produk bermerk Joger ini merupakan salah satu terobosan
unik di dunia
brand

usaha yang berhasil mengangkat kata-kata menjadi suatu

pabrik kata-kata yang identik dengan pulau Bali. Dengan kualitas

produk yang sangat bagus maka amatlah tidak lengkap jika anda tidak
datang ke Joger jika berlibur kesini. Hampir setiap hari tempat ini
dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara terutama ketika musim
liburan tiba.
Pada saat ini, Joger memiliki sekitar 150 orang pegawai yang siap
melayani pengunjung lengkap dengan senyum dan keramahan mereka. Selain
itu, Joger pun mempekerjakan banyak orang cacat sehingga mereka mampu
berkarya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Joger berdiri tanggal 19 Januari 1981, dimana sejak saat itu nama Joger
menjadi satu hak cipta yang secara tegas membatasi pembelian produk,

melarang penjualan semua produk bermerek dagang dan bertanda tangan


JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar gerai Joger
itu sendiri.
Mr Joger begitulah panggilan akrab bagi Joseph Theodorus Wulianadi
pendiri Joger itu sendiri yang mana nama Joger itu sendiri merupakan
penggabungan

antara

huruf

nama

depan

antara

JOseph

Theodorus

Wulianadi dengan 3 huruf nama depan temannya yang memberi hadiah


pernikahan padanya sebesar US 20.000 yaitu Mr. GERhard Seeger. Nama
Joger pun akhirnya memang mudah diingat dan unik ditambah dengan Salam
Khas

mereka

yang

selalu

Selamat

Pagi

walau

hari

telah

petang

sekalipun.Diawali dengan uang hanya 500 ribu rupiah, Mr Joger memulai


bisnisnya dengan rangkaian kata yang dibuatnya sendiri, disablonkan ke
orang

lain

serta

dijualnya

dari

rumah

ke

rumah

yang

kesemuanya

menggunakan proses kerja yang manual. Namun saat ini banyak orang harus
antri di gerai Joger untuk membelinya. Adapun produk yang pertama kali
dibuat olehnya adalah kaos yang dibuat dengan kata belanja tidak
belanja tetap thank you
Pendirian yang teguh untuk selalu mempertahankan
Joger di pulau Bali memang terbukti,

hal ini terlihat dari kenyataan

bahwa semua produk yang dihasilkan Joger


pulau Bali, sehingga

keaslian merk

tidak bisa dibeli di luar

apabila seseorang memakai Joger berarti pernah

berlibur ke Bali. Penggunaan bahan yang berkualitas membuat semua produk


yang dihasilkan Joger tidak kalah dengan barang luar negeri bermerk
Billabong atau Quick Silver, namun harga tetap terjangkau untuk orang
Indonesia. Saat ini fasilitas yang tersedia di kawasan Joger adalah
banyaknya tempat kuliner, art shop, toilet serta area parkir yang cukup

memadai bagi pengunjung yang datang,Gerai Joger berjarak kurang lebih 11


km dari Kota Denpasar Bali sehingga hanya dalam waktu sekitar 20 menit
perjalanan saja anda akan tiba disini dan langsung berbelanja aneka
produk Joger. Banyak kesan indah yang pasti akan anda terima jika
mengunjungi Pulau Dewata ini, bukan hanya keindahan alam serta atraksi
budaya saja namun aneka buah tangan yang akan diperuntukkan bagi kerabat
serta orang terdekatpun tak kalah menariknya.

4. Hari Jumat 28 Maret 2014


Peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tiba dengan selamat dikampus IKIP Budi
Utomo Malang sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian para pesetra KKL pulang menuju
kost atau tempat tinggal masing-masing.

BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1

Masalah Yang Ditemukan Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Selama proses pelaksanaan kuliah kerja lapangan, ada beberapa masalah yang

membuat perjalanan kurang menyenangkan seperti yang akan dipaparkan berikut ini :
1.

Tertundanya keberangkatan menuju Bali, dikarenakan harus menunggu


datangnya Bus

2.

Minimnya waktu yang diberikan untuk menikmati tempat-tempat wisata yang


dikunjungi.

4.2 Tindakan Yang Diambil Untuk Mengatasi Masalah Yang Muncul


Ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah yang muncul,
yaitu sebagai berikut:
1.

Panitia pelaksana KKL menghubungi pihak trevel untuk mengkonfirmasi


masalah keterlambatan Busnya.

2.

Memberikan tambahan waktu untuk menikmati tempat-tempat wisata yang


dikunjungi.

BAB V
PENUTUP
1.1

Kesimpulan
1.

Mahasiswa memperoleh pengalaman atau melihat dari dekat dunia global pada
institusi/lembaga yang ada kaitannya dengan kajian bidang ilmu yang ada.

2.
3.

Mahasiswa mamahami rangkaian kegiatan pada institusi/lembaga tersebut.


Mahasiswa membandingkan secara teoritis, empiris, serta belajar bersikap
(menampatkan diri) dalam bekerjasama, berkomunikasi sesuai dengan bidang
keterampilannya (Predagogis, personal, professional, sosial).

4.

Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai penyegaran bagi mahasiswa serta KKL
menjelang habis masa studynya

1.2

Saran

1.

Hendaknya Kuliah Kerja Nyata (KKL) dapat dilakukan perjurusan sehingga


ilmu yang didapatkan lebih maksimal.

2.

Hendaknya Kuliah Kerja Nyata (KKL) mendatang lebih mengutamakan nilai


edukasi.

3.

Hendaknya Kuliah Kerja Nyata (KKL) dapat dipersiapkan semaksimal


mungkin.

4.

Hendaknya Kuliah Kerja Nyata (KKL) dapat dilakukan dengan mengunjungi


daerah-daerah luar pulau Jawa.

5.

Hendaknya tugas laporan Kuliah Kerja Nyata (KKL) dilakukan secara individu
supaya mahasiswa lebih bertanggung jawab terhadap masing-masing dirinya.

Anda mungkin juga menyukai