BAB I
LATAR BELAKANG
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan di kampus IKIP Budi
berwawasan
bersaing sesuai bidang keterampilannya (pedagogik), professional,
personal dan social. KKL adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh sebagai
persyaratan untuk menyelesaikan studi di IKIP Budi Utomo Malang.
KKL bertujuan agar mahasiswa melakukan kerja lapangan (studi banding) dan
bermitra/bekerjasama dengan tempat-tempat wisata yang ditentukan oleh IKIP Budi
Utomo Malang sendiri dengan harapan terjadi hubungan timbal balik yang saling
menguntungan dalam hal ilmu pengetahuan, teknologi serta seni dan budaya. KKL lebih
menekankan kepada mahasiswa untuk lebih mengenal pariwisata dan kebudayaan BALI.
Mahasiswa melaksanakan perjalanan wisata dengan mengamati dan mengkaji keadaan
dan keindahan yang ada di Pulau Dewata Bali, sehingga dapat memahami berbagai kultur
budaya, seni budaya dan kehidupan sosial ekonomi yang ada di Pulau Bali.
Pelaksanaan KKL di Pulau Dewata Bali terdapat 2 unsur yang harus diperhatikan
diantaranya :
1. 70 % perjalanan wisata (rekreasi)
2. 30 % sebagai syarat studi yang harus ditempuh (1 SKS)
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka rumusan masalah yang
dapat diambil Apakah kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mahasiwa tentang kultur budaya, seni dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat di Pulau Bali?
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat diambil dalam laporan ini adalah:
1. Perjalanan wisata
2. Mengenal lebih dekat daerah pariwisata dan kebudayaan pulau Bali
1.4
2.
1.5
Manfaat
Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diharapkan mempunyai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
pengembangan materi kuliah didalam kelas yang memiliki peran yang cukup penting dan
strategis (Pedoman Akademik, 2003-2004:52). Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah
salah satu upaya untuk memperkenalkan mahasiswa kedunia kerja secara nyata, terjun
langsung ketempatnya, maka ditetapkan dalam kurikulum sebuah mata kuliah dengan
nama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi
mahasiswa dengan bobot 1 SKS.
Menurut Sutomo 2000:15, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kesempatan
yang tepat untuk mengembangkan potensi rasional dalam hal berfikir, terampil dan
kepribadian, karena terjadi interaksi antar mahasiswa dengan objek belajar. Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) merupakan kegiatan intra kulikuler dalam bentuk pengabdian pada
masyarakat atau kerja lapangan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan pendidikan, khusus jenjang Sarjana (S-1) dengan kegiatan ini mahasiswa
diharapkan akan memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses
pembangunan bangsa Indonesia.
Syarat untuk mengambil KKL di IKIP Budi Utomo Malang yaitu terdaftar sebagai
mahasiswa regular dan transfer IKIP Budi Utomo Malang. Pada saat pemograman KKL,
minimal pada semester 7 atau telah menempuh SKS minimal 140 SKS. Mendaftarkan diri
di Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BIKHUM) sesuai dengan jadwal yang
ditentukan, dengan melampirkan kwitansi pembayaran yang sudah dilegalisasi oleh
bagian keuangan. Memprogramkan KKL dalam kartu rencana studi.
2.2
a)
Mahasiswa melakukan kerja lapangan dengan bermitra/ bekerja sama dengan lembaga/
instansi/ organisasi tertentu di wilayah atau instansi tertentu yang dituju dan diorganisir
oleh IKIP Budi Utomo Malang.
b)
Wilayah/instansi yang dituju dapat ditentukan sendiri oleh IKIP Budi Utomo Malang
Program yang akan dilaksanakan, disusun dan direncanakan oleh mahasiswa dengan
bimbingan seorang pembimbing dari dosen IKIP Budi Utomo Malang.
terdiri dari kelompok besar yang anggotanya berjumlah 40 orang dan kelompok kecil
yang anggotanya berjumlah 10 orang.
2.4
Indonesia
walaupun
yang
mempunyai
era globalisasi
kekayaan
budaya
dan
mampu
memeliharanya
intensitas yang tinggi, namun Bali yang dijuluki surganya wisata itu,
masyarakatnya
82523
Lintang
Selatan
dan
1151455
Bujur
Timur
yang
tujuan
pariwisata,
baik
wisata
pantai
maupun
tempat
peristirahatan.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas
wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi
atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.
a) Profesi Masyarakat Bali
Masyarakat pulau Bali, selain masyarakatnya berprofesi sebagai
seniman yang terus berproduksi menghasilkan karya lukis atau patungnya
Bali
secara
berkala
mengadakan
diskusi
tentang
persawahannya
diatur
secarabertingkat-tingkat.
sistem
ini
mengikuti sifat air yaitu air akan selalu mengalir terus ke tempat yang
lebih renadah. Tidak heran jika kita menyaksikan pemandangan di Pulau
Bali itu akan di jumpai persawahan yang bertingkat-tingkat.
2. Masyarakat Bali Berprofesi Sebagai Seniman
Masyarakat Bali berprofesi sebagai seniman pengrajin cinderamata,
pemandu
wisata
juga
berprofesi
sebagai
petani,
dengan
mengolah
berbagai
dengan kokohnya.
Kekuatan masyarakat Bali dalam melakukan ritual persembayangan,
sebagai salah satu kebutuhan rohkhaninya masih terjaga dengan baik,
walaupun kerasnya arus globalisasi dengan membawa budaya barat itu terus
menghantuinya.
Widi
Wasa
atau
Tuhan
Yang
Esa
adalah
untuk
mencapai
keseimbangan dari segala aspek kehidupan seperti pada konsep Tri Hita
Karana. Masyarakat atau umat Hindu di Bali sudah tidak asing lagi dengan
"Penjor". Pada umumnya di Bali mengenal dua jenis Penjor yaitu " Penjor
Sakral" dan "Pepenjoran atau Penjor Hiasan", yang merupakan bagian dari
upacara keagamaan dalam upacara Galungan ataupun upacara piodalan pada
setiap pura di Bali. Sedangkan Pepenjoran atau Penjor Hiasan umumnya
hanya dipergunakan pada saat adanya lomba desa, pesta seni dan lain
sebagainya. Pepenjoran atau Penjor Hiasan tidak berisi sanggah penjor
dan tidak ada pala bungkah atau pala gantung, porosan, serta lain
sebagainya. Sedangkan Penjor Sakral dipergunakan pada waktu Hari Raya
Galungan yang berisi sanggah penjor, adanya pala bungkah dan pala
gantung, sampiyan, lamak, jajan dan lain sebagainya.
Menurut I.B. Putu Sudarsana, pengertian Penjor berasal dari kata
"Penjor", yang diartikan sebagai "Pengajum" atau "Pengastawa", yang
kemudian kehilangan huruf sengau "ny", dan akhirnya berubah menjadi kata
benda, yakni kata "Penyor" yang lama kelamaan pelafalannya menjadi
"Penjor" dan mengandung maksud serta pengertian "Sebagai Sarana Untuk
ditancapkan
pada
pekarangan.
Bilamana
rumah
menghadap
ke
utara
maka
penjor
harus
Widi Wasa" atau Tuhan Yang Maha Esa. Penjor juga merupakan tanda
terimakasih manusia atas kemakmuran yang dilimpahkan Ida Sang Hyang Widi
Wasa. Bambu tinggi melengkung adalah gambaran atau perlambangan dari
gunung yang tertinggi sebagai tempat yang suci. Hiasan yang terdiri dari
kelapa, pisang, tebu, padi, jajan dan kain merupakan perwakilan dari
seluruh tumbuhan dan benda sandang pangan yang telah dikaruniakan oleh
Sanghyang Widhi Wasa. Penjor Galungan adalah penjor yang bersifat
religius yang mempunyai fungsi tertentu dalam upacara keagamaan yang
wajib
dibuat
lengkap
dengan
perlengkapannya.
Dilihat
dari
segi
kehidupan
dan
keselamatan.
Pertiwi
atau
tanah
yang
digambarkan sebagai dua ekor naga yaitu Naga Basuki dan Ananthabhoga.
Selain itu, penjor juga merupakan perlambangan gunung, yang memberikan
keselamatan dan kesejahteraan. Hiasannya adalah dari beraneka jenis daun
seperti daun cemara, andong, paku pipid, pakis aji dan lain sebagainya.
Untuk buah-buahan mempergunakan jagung, kelapa, ketela, pisang termasuk
pala bungkah, pala wija, pala gantung, dan padi serta dilengkapi dengan
jajan, tebu serta uang.
Untuk membuat sebuah penjor yang berhubungan dengan pelaksanaan
upacara Galungan, maka diperlukan persyaratan tertentu, dalam arti tidak
asal membuat saja. Pembuatan penjor harus sesuai dengan ketentuan
"Sastra Agama", sehingga tidak berkesan sebagai hiasan saja. Pada
hakekatnya unsur-unsur penjor tersebut merupakan symbul-simbul yang suci
sebagai landasan pengaplikasian ajaran dari kitab suci Weda, yang
mencerminkan nilai-nilai etika dari ajaran Hindu. Unsur-unsur atau
bahan-bahan
kelengkapan
antara lain :
c) Budaya
1. Musik
Seperangkat gamelan Bali.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional
di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan
Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada
masa penjajahan Belanda, serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali
sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari
berbagai alat musik perkusi metal ( metalofon), gong, dan perkusi kayu
(xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional
Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling
mempengaruhi
daerah
budaya
di
sekitarnya,
misalnya
pada
musik
Gamelan
Jegog
Genggong
Silat Bali
2. Tari
Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain
ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan
antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai
koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah
Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan
pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi
Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan
tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
3. Pakaian Daerah
Pakaian
secara
daerah Bali
selintas
kelihatannya
sama.
Masing-masing
daerah
di
Bali
apabila
terwujudnya
hubungan
yang
harmonis
antara
aspek
Hita
Karana.
Pawongan
merupakan
para
penghuni
rumah.
Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan
lingkungannya.
Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali
selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna.
Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan
simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari
jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan
dalam patung.
d) Transportasi
Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan
yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan.
Sebagian
besar
penduduk
memiliki
kendaraan
pribadi
dan
memilih
Taksi
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang
menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten
Banyuwangi,
yang
lama
tempuhnya
sekitar
30
hingga
45
menit.
destinasi
Australia,
BAB III
TINJAUAN UMUM OBYEK KULIAH KERJA LAPANGAN
3.1
Kunjugan Di Bali
kapal ferry penyebrangan, setelah menempuh perjalanan 50 menit akhirnya peserta tiba
dipelabuhan Gilimanuk Bali.
2. Hari Rabu 26 Maret 2014
Setelah tiba dipelabuhan Gilimanuk Bali perjalanan dilanjutkan menuju tanah lot
Bali dan tiba pada pukul 05.00 WITA untuk transit mandi, wisata dan makan pagi
ditanah lot.
Tanah Lot Bali
Objek wisata Tanah Lot, Bali. Tanah Lot sebuah objek wisata di Bali yang
menawrkan keindahan alam untuk melihat matahari terbenam / sunset. Objek wisata
tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuh
sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu
besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang pura ini akan kelihatan
dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat
sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing.
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot
terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya
para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari
tenggelam.
Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brahmana
dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau
berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama
Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya
meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa
menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi
sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala
kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun
pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih
ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri
berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa
takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju
Kelompok bus kami ditunjuk untuk melakukan tinjauan atau kunjungan menuju
pengolahan air limbah atau lagoon milik PT BTDC (Bali Tourism Development
Corporation). Akan tetapi sayang karena bus yang kami naiki mengalami kmacetan
sehingga bus kami mengalami keterlambatan dan tidak mengikuti sosialisasi atau
penjelasan yang lebih detail tentang lagoon BTDC yang kami kunjungi. Akan tetapi itu
semua tidak mempengaruhi keingingin kami untuk melihat secara lansung tempat
kunjungan kami
Lagoon BTDC
PT. BTDC (Bali Tourism Development Corporation) yang terletak di Nusa Dua
Bali, tepatnya di Kelurahan Badung Kecamatan Bonowo Kabupaten Denpasar-Bali
dengan luas wilayah 300 Ha. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pariwisata
yang ada di kaki pulau Bali yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bertaraf
internasional. Fasilitas yang ada di dalam kawasan antara lain hotel berbintang lima
dengan total jumlah 4000 kamar, Bali Internsional Convention Center (BICC),
Galeria Nusa Dua, Bali Golf & Country Club, Amphi Theater, Lawn Bowling,
Central parker dan lain-lain.
PT. BTDC Nusa Dua mengelola kawasan yang semula tanah tandus dan tidak
produktif, menjadi kawasan pariwisata yang menarik di Bali. Kawasan ini bahkan
telah terkenal di Manca Negara sebagai salah satu dari 6 kawasan pariwisata yang
terbaik di dunia. Pembangunan prasarana kawasan Nusa Dua dilakukan oleh PT.
BTDC dengan sumber pembiayaan yang dipinjam dari World Bank sesuai aprraisal
yang di buat pada bulan Mei 1974. Pinjaman World Bank telah dilunasi oleh PT.
BTDC lebih awal dari berakhirnya waktu pelunasan pinjaman.
Lagoon BTDC ini dibangun tahun 1976 dengan kapasitas 10.000 m/hari. Lagon
mulai beroperasi pada tahun 1980. Luas area lagoon adalah 30 Ha, saat ini sudah
dimanfaatkan untuk instalasi dan rumah pompa sekitar 17 Ha.
Lagoon BTDC terdiri dari dua instalasi, yakni instalasi untuk pengolahan limbah
dan instalasi untuk produksi air irigasi (kolam aerator, sedimentasi dan filtrasi).
Limbah cair yang diolah di lagoon BTDC adalah limbah cair domestic yang
berasal dari masing-masing bagian dalam hotel seperti : kamar mandi, toilet laundry,
kolam renang pendingin ruangan (AC), dapur dan semua kegiatan hotel yang
menggunakan air.
Dampak Positif Lagoon BTDC Nusa Dua
1. Bahwa Pengolahan Air Limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas hotel dan fasilitas
penunjang yang terletak di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, dialirkan melalui pipanisasi
bawah tanah disalurkan dan ditampung pada satu kolam pengolahan air limbah secara
terpusat (Oxidasi Alamiah) yang disebut Lagoon. Kolam/Lagoon ini dibangun pada luas
lahan 17 Ha, dengan Sistem Pengolahan Air Limbah secara (Kolam Stabilisasi), yang
hanya menggunakan Sistem Pengendapan dan Pengaliran Air Limbah dari satu Kolam ke
Kolam berikutnya. Dari proses pengolahan air limbah ini, dihasilkan air daur ulang
(recycle) yang air diklasifikasikan sebagai Air Irigasi, yang mana air ini dimanfaatkan
untuk penyiraman taman hotel, golf dan seluruh area taman di Kawasan Pariwisata Nusa
Dua.
2.
Dengan adanya lagoon PT. BTDC, kini menjadi tempat bertumbuhnya populasi ikan di
lagoon sebagai indikator biologis dapat megundang komunitas burung, datang untuk
bermukim dan membuat ekosistim baru yang sesuai penelitian ahli burung, dikatakan
bahwa areal lagoon ini telah menjadi tempat persinggahan burung secara lintas benua (77
Species). Penambahan menara pengintai burung, merupakan fasilitas untuk memenuhi
peminat pengamat burung yang serius akan mengamati burung dan satwa lainnya di
lagoon.
3.
Kehandalan pengolahan air limbah dan distribusinya didukung dengan kegiatan antara
lain pengamanan pipa induk air limbah dengan penguat-penguat yang teruji. Penggantian
dan perbaikan (pemeliharaan instalasi mekanikal dan elekritikalsehingga berfungsi
dengan baik), pompa baru untuk menggantikan pompa lama yang sudah habis umur
teknisnya.
4. Realisasi Total Pengolahan Air Limbah dan Penjualan Air Irigasi tahun 2008, di Kawasan
Pariwisata Nusa Dua adalah sebanyak 1.693.105 m3 untuk pengolahan Air Limbah dan
Penjualan Air Irigasi sebanyak 521.320 m3 pada tahun 2008. Sedangkan total pengolahan
air limbah pada tahun 2007 adalah, 1.684.023 m3 dan penjualan air irigasi pada tahun
2008 adalah 508.145 m3, dimana terjadi peningkatan pemakaian bila dibandingkan
dengan pemakaian air irigasi tahun 2007, sedangkan untuk penjualan Air Irigasi pada
tahun 2008, mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2007 dan sudah
memenuhi standar baku mutu air irigasi.
Setelah selsai jalan-jalan dan melihat isi lagoon BTDC peserta pun merasa capek
setelah habis berkeliling dan tiba saatnya untuk para peserta KKL makan siang. Makan
siang telah dipersiapkan oleh pihak travel dan disediakan dalam bentuk nasi kotak,
setelah merasa cukup kenyang setelah santap siang peserta KKL kemudian menuju
tempat untuk peristirahatan yakni di Hotel Berry untuk chek in dan menaruh barang
bawaan dan mandi serta beristirahat sejenak. Rombongan bus kami tiba di Hotel Berry
Legian Bali pada pukul 12.00 WITA tanggal 26 Maret 2014.
Hotel Berry
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga
dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai
dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang
melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan
pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk
sinetron FTV.
Pantai Jimbaran
Tepat pukul 18.00 WITA rombongan menuju tempat makan malam di pantai
jimbaran bali
Wisatawan bisa menikamti masakan khas sea food di kafe-kafe, restoran dan warung
makan yang ada di sepanjang pantai Jimbaran dan Kedonganan
Selain makan malam tentu saja acara dimeriahkan oleh live music dan juga
pembagian doorprize dari kampus. pukul 21.00 WITA rombongan kembali beristirahat
di hotel.
3. Hari Kamis27Maret 2014
Pada pukul 07.00 WITA para peserta sarapan pagi dan bersiap untuk check out.
Dilanjutkan ketempat oleh-oleh khas yang cukup terkenal di bali yaitu
Berbagai keunikan terdapat di Bali, mulai dari adat istiadat, budaya, pura dan
tentu keindahan pantainya, namun dari semua itu tak ada kesan yang mendalam tanpa
membeli oleh oleh ciri khas Bali untuk di bawa pulang diberikan ke keluarga dan teman.
Dari sekian banyak tempat yang menjual oleh oleh ciri khas Bali tersebut adalah pusat
oleh-oleh khas Bali Krisna.
Krisna Bali merupakan pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Bali yang
memiliki beberapa outlet yang tersebar di seputaran Kuta dan Denpasar. Krisna Bali
menjual berbagai jenis produk asli Bali seperti : Camilan Khas Bali, Kerajinan Tangan,
Bed Cover, Pernak-Pernik, Tas Kreasi, Lukisan, Silver dan masih banyak lagi souvenirsouvenir yang unik dan lucu. Krisna juga menjual beranekaragam design T-Shirt kartun
tentang Bali yang tentunya sudah pasti unik dan lucu.
Setelah puas memilih dan membeli serta melihat
rombongan melanjutkan perjalanan untuk melihat pertunjukkan tari yang khas dari bali
yaitu tari barong dan juga kisah dari rangda.
Tari Barong
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan PraHindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan
(adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum
binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok
yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. Ada beberapa jenis Tari
Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal
(babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut
yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang
memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa,
harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan
kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan
oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan
memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di
belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa
dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam
pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti,
Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini
diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek
sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik. Kami melihat
pertunjuukan yang sangat apik dan menarik juga sarat akan sejarah adat yang ada di
bali.tepat pukul 12.30 WITA kami melanjutkan untuk makan siang ditempat yang cukup
terkenal dengan tikungan cintaapalagi kalau bukan bukit bedugul.
Joger
Pulau Bali memang penuh dengan segala keunikan karya seni yang
dihasilkan oleh para seniman dari propinsi ini sendiri. Tak hanya
tentang alam dan budaya namun dari permainan dan rangkaian kata yang
lucu, sederhana dan terkadang menyentil menjadi satu inspirasi yang
akhirnya tertuang dalam bentuk pakaian, sandal, sepatu, asbak, gantungan
kunci dan masih ada yang lainnya. Sebutlah Joger, sebuah toko yang
terletak di Jalan Raya Kuta, dimana saat ini keberadaannya telah menjadi
primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali sebagai tempat untuk
memburu oleh-oleh ciri khas Bali saat mereka kembali ke tempat asalnya.
Adapun produk-produk bermerk Joger ini merupakan salah satu terobosan
unik di dunia
brand
produk yang sangat bagus maka amatlah tidak lengkap jika anda tidak
datang ke Joger jika berlibur kesini. Hampir setiap hari tempat ini
dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara terutama ketika musim
liburan tiba.
Pada saat ini, Joger memiliki sekitar 150 orang pegawai yang siap
melayani pengunjung lengkap dengan senyum dan keramahan mereka. Selain
itu, Joger pun mempekerjakan banyak orang cacat sehingga mereka mampu
berkarya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Joger berdiri tanggal 19 Januari 1981, dimana sejak saat itu nama Joger
menjadi satu hak cipta yang secara tegas membatasi pembelian produk,
antara
huruf
nama
depan
antara
JOseph
Theodorus
mereka
yang
selalu
Selamat
Pagi
walau
hari
telah
petang
lain
serta
dijualnya
dari
rumah
ke
rumah
yang
kesemuanya
menggunakan proses kerja yang manual. Namun saat ini banyak orang harus
antri di gerai Joger untuk membelinya. Adapun produk yang pertama kali
dibuat olehnya adalah kaos yang dibuat dengan kata belanja tidak
belanja tetap thank you
Pendirian yang teguh untuk selalu mempertahankan
Joger di pulau Bali memang terbukti,
keaslian merk
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1
membuat perjalanan kurang menyenangkan seperti yang akan dipaparkan berikut ini :
1.
2.
2.
BAB V
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
1.
Mahasiswa memperoleh pengalaman atau melihat dari dekat dunia global pada
institusi/lembaga yang ada kaitannya dengan kajian bidang ilmu yang ada.
2.
3.
4.
Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai penyegaran bagi mahasiswa serta KKL
menjelang habis masa studynya
1.2
Saran
1.
2.
3.
4.
5.
Hendaknya tugas laporan Kuliah Kerja Nyata (KKL) dilakukan secara individu
supaya mahasiswa lebih bertanggung jawab terhadap masing-masing dirinya.