PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs
kelompok. Kelompok versus kelompok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
dalam (pakhendrimengajarips.blogspot.com, 2011) interaksi didefenisikan sebagai
hal saling melakukan aksi, berhubungan dan mempengaruhi. Dengan demikian,
interaksi sosial adalah hubungan sosial (saling aksi atau mempengaruhi) yang
dinamis antara orang perseorangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan
kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.
Di dalam interaksi sosial terdapat bentuk kelompok sosial, bentuk interaksi
sosial dan fungsin dari interaksi sosial. Ada beberapa bentuk kelompok sosial antara
lain Tyad, Triad, In group, Out group, kelompok primer, kelompok sekunder,
Paguyuban, Patembayan, Formal group, Membership, Reference group, Kelompok
Okupasional dan Volunter. Di dalam kelompok sosial juga terdapat bentuk interaksi
sosial, ada yang asosiatif dan ada juga yang disasosiatf. Yang termasuk asosiatif
adalah kerja sama, akomodasi, akulturasi dan asimilasi. Sedangkan yang termasuk
disasosiatif meliputi persaingan, kotraversi dan pertentangan.
Untuk lebih jelasnya, maka dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai
beberapa hal yang berkaitan dengan interaksi sosial seperti bentuk kelompok sosial,
bentuk interaksi sosila dan fungsi interaksi sosial.
Interaksi Sosial
Page 1
BAB II
PEMBAHASAAN
Interaksi Sosial
Page 2
kelompok
sosial
menurut
beberapa
ahli
dalam
Interaksi Sosial
Page 3
Padang dan Lampung, maka para pendukung tim Padang akan berkata
kami adalah pendukung tim Padang dan mereka pendukung tim
Lampung.
e. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok social yang paling sederhana di
mana anggotanya saling mengenal serta ada kerja sama yang sangat erat.
Contoh: Kelurga, dalam keluarga setiap anggota keluarga mengenal siapa
bapak, ibu, dan anak.
f. Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang,
yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan
juga tidak langgeng. Contoh: Hubungan kontrak jual beli. Hubungan ini
hanya berlangsung pada saat kedua belah pihak sedang berada pada satu
kontrak saja dan pada saat kontrak mereka habis maka hubungan
keduanya biasa saja berakhir.
g. Paguyuban
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotaanggotanya diikat dengan hubungan batin yang murni dan bersifat
Interaksi Sosial
Page 4
alamiah serta kekal, yang berdasarkan pada rasa cinta dan rasa kesatuan
batin yang memang sudah dikodratkan dengan sifat yang nyata dan
organis. Contoh: Keluarga merupakan sebuah paguyuban yang sangat
nyata karena dalam keluarga selalu terjalin yang namanya ikatan batin
yang kuat dan didasarkan pada rasa cinta. Oleh karena itu, jika ada salah
satu anggota keluarga yang sakit maka orang- orang yang menjadi
bagian dari keluarga tersebut akan menjenguknya walaupun tempat
tinggal mereka saling berjauhan.
h. Patembayan
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya ada
pada jangka waktu yang pendek, yang merupakan suatu bentuk dalam
pikiran belaka. Contoh: Ikatan buruh yang ada di sebuah pabrik. Para
buruh yang bekerja di pabrik tersebut akan menjadi bagian dari
organisasi tersebut, namun jika buruh tersebut keluar dari pekerjaannya
sebagai buruh di pabrik tersebut maka ia tidak lagi menjadi bagian dari
ikatan buruh yang ada di pabrik tersebut.
i. Formal Gruop
Formal group adalah keadaan tata cara untuk memobilisasikan dan
mengkoordinasikan usaha- usaha, yang mencapai tujuan berdasarkan
bagian- bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Contoh: Organisasi
kepemudaan di suatu daerah. Organisasi tersebut memiliki paraturan
yang sangat jelas dan sengaja diciptakan untuk menumbuhkan rasa
kesatuan setiap pemuda yang ada di daerah tersebut. Apabila seseorang
melanggar peraturan yang ada, maka bukan sesuatu yang tidak mungkin
apabila orang tersebut akan mendapatkan sanksi yang telah disepakati
bersama.
j. Informal Group
Informal group adalah suatu kelompok yang tidak memiliki struktur
ataupun wadah organisasi tertentu dan jelas karena kelompok tersebut
Interaksi Sosial
Page 5
Interaksi Sosial
Page 6
akan pentingnya rasa saling mengenal dan rasa kesatuan antar pihakpihak yang terlibat dalam dunia perfilman.
n. Volunter
Volunter adalah kelompok orang yang memiliki kepantingan bersama,
namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat dan diharapkan akan
memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu
kepentingan masyarakat secara umum. Contoh: Seseorang yang terlibat
dalam kelompok tim sukarelawan pada saat terjadi tsunami di Aceh.
Kelompok ini tidak teridentifikasi oleh masyarakat namun kelompok ini
ada untuk membantu masyarakat dalam mencari sanak keluarga mereka
yang hilang karena tsunami.
dan
(b)
adanya
komunikasi
sosial
antara
kedua
belah
pihak.
Sedangkan pengertian proses sosial adalah proses interaksi antar aspek atau unsur
sosial disepanjang aktivitas kehidupan manusia di masyarakat. Wujud dari aktivitas
proses sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial individu dan kelompok dalam kehidupan
sehari-hari dalam rangka pemenuhan beragam kebutuhan hidupnya. Diantara konsep
dasar dalam kajian tetang proses sosial adalah interaksi sosial. Berdasarkan
pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika
memenuhi
dua
syarat
di
bawah
ini,
yaitu
(1)
Kontak
sosial
adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya
Interaksi Sosial
Page 7
interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang
lain
meski
tidak
harus
bersentuhan
secara
fisik,
(2)
Komunikasi
artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Selain itu, interaksi sosial juga
dapat didefenisikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan
antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling
mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya di dalam
masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling
bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial.
Beberapa bentuk interaksi sosial menurut (haribudiyanto.files.wordpress.com,
2009) adalah interaksi asosiatif dan interaksi disasosiatif. Interaksi asosiatif meliputi:
a. Kerja Sama (cooperation)
Bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi
sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi
kepentingan atau kebutuhan bersama. Empat macam kerja sama yaitu:
kerja sama spontan; kerjasama yang timbul secara spontan, kerja sama
langsung; kerja sama karena adanya perintah atasan/penguasa, kerja
sama kontak; kerjasama yang berlangsung atas dasar ketentuan tertentu
yang disetujui dalam jangka waktu tertentu, kerja sama tradisional;
kerjasama karena sistem tradisi yang kondusif. Kerja sama timbul karena
orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya)
dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan
bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan
lainnya. Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley kerja
Interaksi Sosial
Page 8
Sebagai
proses,
akomodasi
merupakan
upaya-upaya
Interaksi Sosial
Page 9
Interaksi Sosial
Page 10
(3)
konflik
yang
terjadi
dalam
masyarakat,
(4)
persediaan
dibandingkan
dengan
jumlah
konsumen,
Interaksi Sosial
Page 11
unsur-unsur
kebudayaan
lainnya.
dan
pertentangan
atau
konflik.
pengacauan
rencana,
dan
kekerasan,
desas-desus,
dan
mengecewakan
pihak
lain,
Interaksi Sosial
medial
contravention,
contravention,
dan
Page 12
intensive
tactical
contra
vention,
contravention.
(a)
General
contravention,
contohnya
penolakan,
keengganan,
kekerasan,
dan
mengacaukan
rencana
pihak
lain.
mengecewakan
pihak
lain,
dan
lain
sebagainya.
pihak
ketiga,
berkhianat,
dan
lain-lain.
membingungkan
pihak
lawan
secara
sembunyi.
antarkelompok,
dan
kontravensi
jenis
kelamin.
Interaksi Sosial
Page 13
pembagian
kerja
yang
efektif.
Interaksi Sosial
Page 14
Interaksi Sosial
Page 15
Pada penyajian makalah ini kurang sepurna.Oleh karena itu, mohon saran
dan kritik membangun dari pembaca agar penulis bisa menjadi lebih baik dalam
penulisan selanjutnya.
Interaksi Sosial
Page 16