Anda di halaman 1dari 37

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang
baik, maka pemerintah menetapkan Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, serta Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Karena PNS
memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari perumusan hingga pelaksanaannya
berpotensi memiliki dampak bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan karakter PNS yang
kompoten dalam menjalankan tanggungjawab dan pekerjaannya.
Sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negera (ASN) tentang
kewajiban CPNS dalam menjalani masa percobaan. Dalam melaksanakan tugas sebagai ASN,
pegawai diwajibkan melaksanakan tugas berdasarkan nilai-nilai aneka yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Maka dari itu, dalam rangka
penguatan kompetensi nilai aneka, CPNS harus melalui pelatihan dasar untuk mencapai tahap
ASN sepenuhnya.
Pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN diharapkan dapat membentuk jiwa-jiwa ASN
yang berlandaskan nilai-nilai dasar ASN, sehingga peserta Diklatsar dapat melaksanakan
fungsinya sebagai seorang ASN, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam rancangan pengaktualisasian nilai-nilai dasar
ASN ini, peserta dituntut untuk mampu menemukan isu atau permasalahan yang sedang
terjadi di instansi atau unit kerjanya. Berdasarkan isu tersebut, peserta dapat menentukan isu
utama yang akan diangkat dalam rancangan aktualisasi.
Adapun isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini yaitu belum tersedia buku
pedoman penyusunan dan penulisan skripsi terbaru sehingga adanya keberagaman sistematika
penulisan skripsi di lingkup Program Studi Agribisnis. Berdasarkan isu tersebut uraian tugas
yang dapat dilakukan yaitu melakukan proses perencanaan rancangan, konsultasi,
penyusunan, persetujuan dan sosialisasi. Dan solusi yang dapat diberikan dari isu rancangan
aktualisasi tersebut yaitu dengan pembuatan buku pedoman penyusunan dan penulisan skripsi
terbaru Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Universitas
Sembilanbelas November Kolaka.

1
B. Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka tujuan dari perancangan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi isu yang terdapat pada unit kerja peserta pelatihan dasar.
2. Untuk merumuskan kegiatan dan tahapan kegiatan rancangan aktualisasi yang akan
dilakukan untuk mencari dan mengatasi isu yang yang ada dan telah di angkat dalam
rancangan aktualisasi.
3. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki jiwa
kepemimpinan, transparansi, berintegritas, bertanggungjawab, menjunjung tinggi
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
4. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat
nilai-nilai pancasila yang ada didalamnya sehingga menjadi ASN yang beragama dan
nasionalis.
5. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai etika publik yakni penerapan kode etik sebagai
ASN/PNS, pelayanan publik dan pertanggungjawaban atas amanah yang diemban
sebagai seorang dosen di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan
Peternakan USN Kolaka.
6. Untuk mengaktualisasikan nilai komitmen mutu yang dibangun yakni
mempertahankan/memegang teguh komitmen sebagai ASN dan terus mengembangkan
mutu/kemampuan/kualitas agar lebih kreatif dan inovatif sebagai seorang dosen di
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan USN Kolaka.
7. Untuk mengaktualisasikan nilai anti korupsi yaitu tidak melakukan tindakan korupsi dan
sebagai faktor kunci perubahan (pemberantasan korupsi) selama menjalankan tugas
sebagai dosen di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
USN Kolaka.
8. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai peran dan kedudukan PNS dalam NKRI dalam
mewujudkan manajemen ASN yang baik, menerapkan konsep pendekatan whole of
government di Universitas Sembilanbelas Kolaka Fakultas Pertanian, Perikanan dan
Peternakan. Program Studi Agribisnis.

C. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam rancangan aktualisasi ini, maka beberapa
manfaat yang dapat diperoleh, antara lain:

2
1) Manfaat untuk Penulis/Peserta Pelatihan Dasar
a. Mampu mencari solusi dan mengatasi isu yang terdapat selama proses kegiatan
aktualisasi yang dilakukan diunit kerja peserta pelatihan dasar.
b. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai akuntabilitas selama proses kegiatan
aktualisasi serta dalam menjalankan tugas sebagai seorang dosen di Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Perternakan USN Kolaka.
c. Mampu mengaktualisasikan/mengamalkan nilai-nilai nasionalisme yang berdasarkan
nilai-nilai pancasila dalam menjalankan tugas sebagai seorang dosen di Program
Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Perternakan USN Kolaka.
d. Mampu mengaktualisasikan penerapan kode etik ASN, meningkatkan pelayanan
publik dan bertanggungjawab atas tugas dan amanah yang diemban selama
menjalankan tugas sebagai seorang dosen di Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian, Perikanan dan Perternakan USN Kolaka.
e. Mampu mengaktualisasikan penerapan nilai anti korupsi yakni tidak melakukan
tindakan korupsi dan berani menjadi faktor kunci perubahan selama menjalankan
tugas sebagai seorang dosen di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan USN Kolaka.

2) Manfaat untuk Organisasi


Pembuatan pedoman penyusunan dan penulisan skripsi bermaanfaat bagi Program Studi
Agribisnis, yaitu sebagai salah satu landasan kerja pencapaian visi dan misi Program Studi
Agribisnis, dan memberikan keseragaman penulisan skripsi di Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan USN Kolaka.

3) Manfaat untuk Masyarakat


Pembuatan pedoman penyusunan dan penulisan skripsi bermaanfaat bagi mahasiswa dan
dosen, yaitu mempermudah mahasiswa dan dosen pembimbing dalam penyelesaian
pembuatan skripsi di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
USN Kolaka.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Ruang lingkup rencana kegiatan aktualisasi optimalisasi pedoman penyusunan dan
penulisan skripsi dengan bantuan aplikasi mendeley di Program Studi Agribisnis, yaitu :

3
1. Agenda kegiatan pembuatan pedoman penyusunan dan penulisan skripsi meliputi
perencanaan rancangan, konsultasi, penyusunan, persetujuan, dan sosialisasi.
2. Kegiatan pembuatan pedoman penyusunan dan penulisan skripsi dilaksanakan di
lingkup Program Studi Agribisnis.
3. Peserta atau yang terlibat dalam kegiatan pembuatan pedoman penyusunan dan
penulisan skripsi adalah dosen-dosen Program Studi Agribisnis.
4. Jadwal pelaksanaan pembuatan pedoman penyusunan dan pulisan skripsi yaitu pada
Tanggal 3 Agustus sampai dengan 11 September 2020.

4
BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Organisasi
Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka merupakan transformasi dari
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) 19 Nopember Kolaka yang berdiri
pada tanggal 16 April 1984 dibawah pengelolaan Yayasan Pembangunan Pendidikan
Indonesia Kolaka (YAPPIKA). Sejak tanggal 8 Juni 2005 STKIP 19 November Kolaka
berubah status dari sekolah tinggi menjadi universitas dibawah Yayasan Pembaharuan
Pembangunan Pendidikan Indonesia Kolaka (YAPPPIKA), dengan nama Universitas
19November Kolaka atau disingkat USN Kolaka. Dengan perubahan status ini, USN Kolaka
menambah tiga fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Fakultas Pertanian, dan
Fakultas Teknik, dan pengelolaannya masih dibawah yayasan yang sama. Selanjutnya,
perubahan USN Kolaka dari perguruan tinggi milik masyarakat (yayasan) menjadi
perguruan tinggi milik pemerintah terjadi pada tanggal 1 April 2014 berdasarkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pendirian Universitas
Sembilanbelas November Kolaka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
62). Nama universitas berubah dari aspek penulisannya, yaitu kata “19 November” menjadi
“Sembilanbelas November”, sehingga secara lengkap menjadi “Universitas Sembilanbelas
November Kolaka” dan dengan akronim “USN Kolaka”.
Penamaan Sembilanbelas November menunjukkan penghormatan kepada pahlawan
Indonesia yang ada di Kolaka dalam upaya mempertahankan Kabupaten Kolaka dari
kedatangan sekutu yang diboncengi NICA (Belanda). Pahlawan tersebut diantaranya bernama
H. Wahid, Abu Baidah Umar, dan Bunyamin Guluh. Setelah pengakuan Belanda secara de
jure terhadap kedaulatan Indonesia, pihak sekutu memberikan penghargaan kepada pejuang
Kolaka karena penyerahan Letnan Boom tersebut tepat di tanggal 19 November.
USN Kolaka terus mengalami perkembangan dan peningkatan dari masa ke masa. Diawal
penegerian pada Tahun 2014, USN Kolaka hanya memiliki 12 (duabelas) program studi
pogram sarjana dengan 6 (enam) Fakultas. Saat ini, selama kurun waktu 4 tahun terakhir telah
mengalami peningkatan jumlah program studi dan program studi yang terakriditasi, baik dari
segi jumlah maupun nilai. Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang USN Kolaka akan
membuka beberapa program studi dan fakultas baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

5
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) USN Kolaka yang ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 134 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Universitas Sembilanbelas November, struktur
Universitas Sembilanbelas November Kolaka dapat dilihat pada Gambar 2.1 Struktur
Organisasi USN Kolaka. Adapun untuk struktur Fakultas FPPP dapat dilihat pada Gambar 2.2
Struktur Organisasi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi USN Kolaka

6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan

3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


a) Visi
Pada tahun 2039 menjadi perguruan tinggi yang masuk dalam nominasi perguruan
tinggi terbaik dikawasan ASEAN.
b) Misi
(1) Dalam rangka memperkuat USN sebagai kampus berbasis teknologi informasi
dalam pengelolaan akademik dan manajemen tata kelola organisasi, dibentuk
Pusat Penelitian, Informasi dan Teknologi yang baik dan mandiri.
(2) Meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat khususnya di bidang pertambangan, peternakan, perikanan, dan
kelautan.
(3) Menciptakan suasana akademik (atmosfir akademik) yang sehat di antara
mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sehingga dapat mendorong proses
pembelajaran, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas.

7
(4) Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian secara luas melalui pengabdian kepada
masyarakat.
(5) Memberikan bantuan keahlian dan mengidentifikasi masalah pembangunan serta
memberikan alternatif pemecahan masalah melalui penelitian ilmiah kepada
masyarakat.
(6) Melaksanakan program pendidikan vokasi, pendidikan pascasarjana S2/S3, dan
pendidikan profesi.
c) Nilai Organisasi
(1) Ketuhanan yang Maha Esa.
(2) Etika moral, keadilan, kejujuran, kearifan dan pengabdian kepada masyarakat.
(3) Keunggulan, kreativitas, inovatif, dinamis serta efisien.
(4) Kepeloporan, kemandirian, dan tanggungjawab.
(5) Keterbukaan, manusiawi, berwawasan nasional dan berdaya saing global.

4. Tupoksi Organisasi
Berdasarkan PerMendikbud No 134 Tahun 2014 Pasal (37), Fakultas mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam satu
atau beberapa pohon ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan PerMendikbud No 134
Tahun 2014 Pasal (38), Fakultas menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di lingkungan Fakultas;
2. Pelaksanaan penelitian untuk pengembangan Ilmu pengetahuan danteknologi;
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan
5. pelaksanaan urusan tata usaha.
Berdasarkan PerMendikbud No 134 Tahun 2014 pasal (49) dan pasal (50), tugas dan
fungsi jurusan:
1. Jurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf d merupakan himpunan sumber
daya pendukung program studi dalam 1 (satu) atau beberapa cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan yang bertanggung jawab kepada Dekan.
3. Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan.
4. Ketua dan Sekretaris Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
Selanjutnya Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan akademik, vokasi,
dan/atau profesi dalam 1 (satu) atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi serta

8
pengelolaan sumber daya pendukung program studi. Berdasarkan PerMendikbud No 134
Tahun 2014 Pasal (52), tugas dan fungsi Program Studi:
1. Program studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf c merupakan kesatuan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode
pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi,
dan/atau pendidikan vokasi.
2. Dalam penyelenggaraan program studi, Rektor dapat menunjuk seorangdosen sebagai
koordinator.

B. Nilai-Nilai Dasar ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban yang harus tercapai karena amanah
atas sesuatu/pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Bentuk pertanggungjawaban yang
dimaksud yakni berupa output atau hasil setelah melakukan sesuatu/pekerjaan. Dalam
kehiduapan berorganisasi penerapan akuntabilitas penting dilakukan demi menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik yang dimaksud yakni seseorang mampu
mengambil pilihan yang tepat dan benar, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan dalam politik praktis, mampu berlaku adil, dan
menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan. Akuntabilitas terdiri
dari beberapa aspek, antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan
bertanggungjawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Di lain sisi,
individu/kelompok/institusi bertanggung jawab untuk memenuhi semua
kewajibannya. Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah
hubungan yang bertanggungjawab antara kedua belah pihak.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap
individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggungjawab dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan
kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal.

9
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan
proses yang telah dilakukan. Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap
individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja, sedangkan
untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan
tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang
bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah
hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Dalam hal ini
proses setiap individu/kelompok/institusi akan diminta pertanggungjawaban secara
aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
Dalam mewujudkan organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi berikut ini :
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality).
Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
diterapkan.
b. Akuntabilitas proses (process accountability). Akuntabilitas proses terkait dengan
apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam
hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur
administrasi ? Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik
yang cepat, responsif, dan murah. Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas proses
dilakukan untuk menghindari terjadinya kolusi, korupsi dan nepotisme.
c. Akuntabilitas program (program accountability). Akuntabilitas ini dapat
memberikan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan apakah
ada alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal.

10
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability). Akuntabilitas ini terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD
dan masyarakat luas.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam menciptakan framework akuntabilitas :

Berikut adalah lima langkah yang harus dilakukan dalam membuat framework
akuntabilitas di lingkungan kerja PNS :
a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus
dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui penentuan tujuan dari rencana strategis
organisasi, mengembangkan indikator, ukuran dan tujuan kinerja, dan
mengidentifikasi peran dan tanggungjawab setiap individu dalam organisasi.
b. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Cara
ini dapat dilakukan melalui identifikasi program atau kebijakan yang perlu dilakukan,
siapa yang bertanggungjawab, kapan akan dilaksanakannya dan biaya yang
dibutuhkan. Selain itu, perlu dilakukannya identifikasi terhadap sumberdaya yang
dimiliki organisasi serta konsekuensinya, apabila program atau kebijakan tersebut
berhasil atau gagal untuk dilakukan.
c. Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai. Hal tersebut
penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari impelementasi kebijakan atau
program yang telah dilakukan.
d. Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu. Hal ini
perlu dilakukan sebagai wujud untuk menjalankan akuntabilitas dalam menyediakan
dokumentasi dengan komunikasi yang benar serta mudah dipahami.

11
e. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk
memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat
korektif.
Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan
dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat
penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan
pemerintahan. Dalam prakteknya, penempatan kepentingan umum berarti bahwa :
a. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias;
b. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process;
c. Akuntabel dan transparan;
d. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien;
e. Berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai
dengan organisasinya;
f. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
Akuntabilitas sangat erat kaitannya dengan responsibilitas. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Sedangkan responsibilitas merujuk pada
kewajiban untuk bertanggung jawab. Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai dasar dari
akuntabilitas :
1) Kepemimpinan: Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas.
3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu
konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adannya tuntutan untuk
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan dipromosikan
karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki .
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

12
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat,
maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental block-nya,
tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik (kepublikan) mejadi nilai
dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Untuk itu pegawai ASN harus memahami
dan mampu mengkatualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing.
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila, dan
berbagai kisah ketauladanan yang dapat diambil hikmahnya.
Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai
kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan
publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional
ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki
karakter kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-
langkah pelaksanaan kebijakan publik.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap
profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar
keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud
memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk
itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
Adapun fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara, setiap pegawai ASN
harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan
negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia,
dan menjaga keutuhan NKRI.
Adapun nilai-nilai dasar nasionalisme tercermin dalam:
1) Implementasi nilai-nilai Pancasila;
a) Nilai-nilai Sila ke-1: Religius, toleran, tranparan, etos kerja, tanggung jawab,
amanah, dan percaya diri.

13
b) Nilai-nilai Sila ke-2: Humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling
menghormati, dan tidak diskriminatif.
c) Nilai-nilai Sila ke-3: Cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,
mengutamakan kepentingan public dan gotong royong.
d) Nilai-nilai Sila ke-4: Musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat dan
bijaksanan.
e) Nilai-nilai Sila ke-5: Bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, dan
sederhana.
2. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;
a) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan
b) Transparan, akuntabel dan tidak korupsi
c) Mempunyai integritas tinggi
3. ASN sebagai pelayan public: Berintegritas tinggi, dan professional.
4. ASN sebagai perekat dan pemersatu Bangsa yang menjaga kedamaian dilandasi oleh
semangat Sumpah Pemuda dan Bhineka Tunggal Ika.

3. Etika Publik
Etika publik mencakup pembentukan nilai-nilai dasar etika publik yakni kode etik dan
perilaku, bentuk dan implikasi dan aktualisasi kode etik. Penekanan pada proses internalisasi
nilai-nilai dasar dari etika publik. Kemampuan mengaktualisasi nilai-nilai dasar etika dalam
mengelola tugas jabatan. Pembelajaran etika publik bertujuan agar mampu memahami nilai
dan membentuk sikap dan perilaku patuh kepada standar etika publik yang tinggi, memiliki
pemahaman tentang kode etik dan perilaku pejabat publik, mengenali berbagai bentuk sikap
dan perilaku yang bertentangan dengan kode etik dan perilaku dan implikasi dari pelanggaran
kode etik dan perilaku bagi diri sendiri, dan menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan kode etik dan perilaku.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku atau etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok professional tertentu. Kode etik dan kode perilaku ASN
berdasarkan atas Undang-Undang ASN. Nilai-nilai dasar etika publik ASN tercantum dalam
Undang-Undang ASN.
Etika publik juga merupakan refleksi tentang norma yang menentukan baik buruk, benar
salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Lingkup utama etika publik, yakni (1)

14
pelayanan publik yang berkualitas dan relevan, (2) etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi, dan (3) modalitas etika
menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Dimensi kualitas pelayanan publik.
Analisa politik sosial budaya dalam perspektif pencarian sistematik bentuk pelayanan publik
dengan memperhitungkan interaksi antara nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh lembaga-lembaga publik. Dimensi modalitas. Unsur-unsur modalitas
dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparasi dan netralitas. Dimensi tindakan integritas
publik. Kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan moral yang diterima
masyarakat.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 5
tahun 2014 Pasal 4 tentang ASN, yaitu sebagai berikut :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta Pemerintahan yang sah;
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program Pemerintah;
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. Meningkatkan efektivitas sistem Pemerintahan yang demokratis sebagai Perangkat
Sistem Karier.

4. Komitmen Mutu
Komitmen adalah sikap setia dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, pekerjaan, orang
lain dan organisasi/unit kerja. Komitmen merupakan suatu keadaan dimana seseorang
membuat perjanjian (keterikatan), baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain yang

15
tercermin dalam tindakan/perilaku tertentu yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.
Mutu atau kualitas adalah keseluruhan ciri atau karakteristik pekerjaan yang dilakukan dengan
tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan/masyarakat. Mutu adalah sesuai yang
disyaratkan atau distandarkan (Conformance to requirement), yaitu sesuai dengan standar
mutu yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya. Komitmen mutu
adalah sikap setia dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan dengan terus mengembangkan
kemampuan/kualitas agar lebih kreatif dan inovatif. Sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Komitmen mutu sangat erat kaitannya dengan pelayanan yang diberikan, termasuk
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Terdapat empat nilai-nilai dasar komitmen
mutu antara lain:
a. Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Di era global
dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi, kinerja organisasi lebih diarahkan pada
terciptanya kepuasan pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa efektivitas organisasi
tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target, mutu, kuantitas, alokasi
sumberdaya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan.
b. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia, yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung
sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan
jasa.Dengan demikian efisiensi dapat disimpulkan sebagai ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau
tidaknya pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
c. Inovasi muncul karena adanya dorongan dari dalam (internal) untuk melakukan
perubahan, atau bisa juga muncul karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal.
Inovasi lahir dari imajinasi pemikiran orang-orang kreatif, dan lahirnya kreativitas
didorong oleh ide / gagasan baru untuk keluar dari rutinitas yang membosankan.
Demikian juga inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran
baru yang konstruktif sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya,

16
bukan sekedar menjalankan tugas rutin.Konsep mutuberkembang seiring dengan
berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula
lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan
kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar maka kepuasan lebih
dititikberatkan pada aspek mutu produk.
d. Mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk , jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa
yang diberikan kepda pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembanding
dengan produk atau jasa lainnya. Selanjutnya nilai-nilai dasar orientasi mutu yakni bukti
langsung, kehandalan, daya tangkap, jaminan dan empati.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin Coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan. Dalam bahasa yunani corruption berarti perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma.
Korupsi adalah penyalahgunaan jabatan dan administrasi, ekonomi atau politik, baik yang
disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain, yang ditujukan untuk memperoleh
keuntungan pribadi. Nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil

17
C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG dipandang
menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau
lintas sector guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap
isu-isu tertentu. Dari definisi ini diketahui bahwa WoG merupakan pendekatan yang
menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini
terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bias dilakukan dalam pelembagaan
formal atau pendekatan informal. Nilai-nilai dasar dari whole of government (WoG) terdiri
dari :
1. Koordinasi. Merupakan suatu proses penyepakatan bersama yang mengikat berbagai
kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian rupa, sehingga disisi yang satu
semua kegiatan atau unsur tersebut terarah pada pencapaian suatu tujuan yang telah
ditetapkan dan disisi lain keberhasilan kegiatan yang satu tidak merusak keberhasilan
kegiatan yang lain.
2. Integrasi. Proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi, dan bagian-bagian,
sedemikian rupa dapat bekerjasama dan tidak saling bertentangan dalam pencapaian
sasaran dan tujuan.
3. Sinkronisasi Proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan.
4. Simplifikasi Penerapan yang terorganisir dari pada akal sehat untuk menemukan
cara-cara yang lebih baik dan lebih mudah dalam menjalankan suatu tugas tertentu.

2. Manajemenen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk menjalankan kedudukannya sebagai ASN,
maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan
publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1)
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan 2) Memberikan pelayanan publik yang professional
dan berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

18
Indonesia Peran dari pegawai ASN adalah perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Konsep Sistem Merit menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan ASN.
Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang menggambarkan
diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni
pada pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya
(kompetensi dan kinerja). Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kodeetik dan kode perilaku. Manajemen ASN meliputi: a) penyusunan dan
penetapan kebutuhan; b) pengadaan; c) pangkat dan jabatan; d) pengembangan karier; e) pola
karier; f) promosi; g) mutasi; h) penilaian kinerja; i) penggajian dan tunjangan; j)
penghargaan; k) disiplin; l) pemberhentian; m) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan l)
perlindungan.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritastinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

19
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik
juga diartikan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat
dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama adalah
organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua adalah penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga
adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: 1. Partisipatif, 2.
Transparan, 3. Responsif 4. Tidak Diskriminatif 5. Mudah Dan Murah 6. Efektif Dan Efisien,
7. Aksesibel, 8. Akuntabel Dan Berkeadilan. Sikap pelayanan dapat digambarkan melalui 7P
sebagai berikut: passionate (antusias), progressive (memakai cara terbaik), proactive
(antisipatif), prompt (tanpa curiga dan kekhawatiran), patience (penuh rasa kesabaran),
proporsional (tidak mengada-ada), dan punctional (tepat waktu). Nilai-nilai dasar dalam
pelayanan publik adalah sebagai berikut:

20
1) Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselanggarakan
tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga diberi
akses yang sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan
apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah.
3) Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan
aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen.
4) Tidak Diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara, seperti: status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan sejenisnya.
5) Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang
dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh
seluruh warga negara. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
6) Efektif dan efisien. Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan
mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit
dan biaya yang murah.

21
7) Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau
dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dll) dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
9) Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
negara dari praktek buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh karena
itu penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.

D. Penetapan Isu dan Dampaknya


Isu merupakan masalah yang terjadi di unit organisasi tempat melaksanakan tugas. Tugas
sebagai dosen salah satunya yaitu melakukan pendidikan/pengajaran. dikedepankan untuk
ditanggapi. Dalam suatu organisasi isu juga merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam
maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi. Isu yang akan diangkat pada kegiatan aktualisai ini diuraikan pada
tabel berikut ini.

22
Tabel 2.1 Identifikasi Isu Pendidikan dan Pengajaran Pada Program Studi Agribisnis

Tugas dan
No Sumber Isu Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan Identifikasi Isu
Fungsi Dosen
Pendidikan dan 1 Realitas yang terjadi Keberagaman atau Adanya penerbitan buku Isu ini dapat diselesaikan
Pengajaran saat pelaksanaan ketidakseragaman sistematika pedoman terbaru untuk dengan pembuatan dan
seminar proposal, penyusunan dan penulisan penyusunan dan penulisan penerbitan buku pedoman
hasil dan ujian skripsi skripsi mahasiswa di lingkup skripsi di Program Studi terbaru untuk penyusunan dan
di Program Studi Program Studi Agribisnis Agribisnis FPPP USN penulisan skripsi di Program
Agribisnis FPPP USN FPPP USN Kolaka. Kolaka. Studi Agribisnis FPPP USN
Kolaka. Kolaka.
2 Pembelajaran Keterbatasan jangkauan Adanya pelatihan dan Isu ini tidak dapat diselesaikan
terganggu karena intenet (domisili mahasiswa pembimbingan karena keterbatasan SDM dan
adanya Pandemic yang berada dipedalaman) penggunaan aplikasi fasilitas yang ada di program
Covid-19 dan paket data yang dimiliki kuliah daring. studi. Hal ini dapat
mahasiswa serta kemampuan diselesaikan oleh penentu
mahasiswa yang masih kebijakan.
kurang terkait aplikasi
perkuliahan daring.
3 Realitas akses jalan Kondisi jalan menuju yang Kondisi jalan yang Isu ini hanya dapat
menuju kampus yang belum memadai dengan jarak memadai agar akses ke diselesaikan oleh penentu
belum memadai yang lumayan jauh kampus lebih aman dan kebijakan.
cepat.

Berdasarkan Tabel 2.1 Identifikasi Isu Pendidikan dan Pengajaran Pada Program Studi Agribisnis, isu kedua dan ketiga memerlukan waktu
lama dan kebijakan khusus dalam proses penyelesaiannya yaitu pada level kebijakan jajaran pimpinan fakultas hingga pimpinan daerah, sehingga
penulis tidak mengambil isu tersebut. Sedangkan isu pertama merupakan isu yang dapat diselesaikan dengan waktu proses pelaksanaan habituasi
di unit kerja penulis. Sehingga penulis mengangkat isu pertama sebagai isu rancangan pelaksanaan aktualisasi.

23
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja : Program Studi Agribisnis


B. Isu yang Diangkat : Keberagaman atau ketidakseragaman sistematika penyusunan dan penulisan skripsi mahasiswa di lingkup
Program Studi Agribisnis FPPP USN Kolaka.
C. Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan dan penerbitan buku pedoman terbaru untuk penyusunan dan penulisan skripsi di Program
Studi Agribisnis FPPP USN Kolaka.
D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Keseragaman sistematika penyusunan dan penulisan skripsi mahasiswa di lingkup Program Studi
Agribisnis FPPP USN Kolaka.
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi pada Program Studi Agribisnis
Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan (Nilai Aneka) Visi Misi Organisasi Organiisasi
1 2 3 4 5 6 7
Rencana 1. Perencanaan dan Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu nilai Kegiatan rencana Kegiatan rencana
rancangan penentuan gagasan/ide transparansi (saya akan penyusunan draf yang penyusunan draf yang
1 gagasan/ide berkomunikasi dengan akan dilakukan akan dilakukan
mentor terkait rencana mendukung visi program mendukung nilai
gagasan/ide). studi yakni organisasi “etika moral,
2. Nasionalisme yaitu nilai “Menjadi program studi kejujuran dan
etos kerja (saya akan unggul dalam keunggulan, kreativitas,
bekerja dengan ikhlas menghasilkan sumber inovatif, dinamis serta
dan berorientasi daya manusia yang efisien.
hasil/output). professional berdaya saing
3. Etika publik yaitu saya global untuk
akan menghargai proses mengembangkan
komunikasi dan Agribisnis berbasis ilmu
konsultasi. pengetahuan dan
4. Komitmen mutu yaitu teknologi pada bidang
nilai empati yakni akan pertanian serta bertakwa

24
terjadinya komunikasi kepada Tuhan yang Maha
yang baik antara peserta Esa” dan misi program
dan mentor. studi yakni
5. Anti korupsi yaitu kerja “Menyelenggarakan
keras (saya akan bekerja proses belajar mengajar
keras dan kerja cerdas secara professional untuk
untuk merencakan menghasilkan lulusan
gagasan/ide yang yang professional, berdaya
bertujuan untuk saing dan beretika serta
mencapai tujuan bertakwa kepada Tuhan
perencanaan). yang Maha Esa”.
2. Koordinasi ke Adanya dukungan 1. Akuntabilitas yaitu nilai
program studi dari ketua program transparansi (saya akan
studi untuk berkoodinasi secara
melakukan tranparan dengan
kegiatan program studi terkait
aktualisasi di rencana gagasan/ide).
program studi 2. Nasionalisme yaitu nilai
musyawarah dan
mufakat (menghormati
dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil
koordinasi dengan
program studi).
3. Etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama.
4. Komitmen mutu yaitu
nilai empati yakni
kemudahan dalam
melakukan hubungan dan
komunikasi yang baik.
5. Anti korupsi yaitu nilai

25
bertanggungjawab atas
hasil koordinasi
(dukungan yang
diberikan ketua program
studi) yang telah
dilakukan terkait rencana
pelaksanan aktualisasi.
1. Akuntabilitas yaitu nilai
transparan (saya akan
melakukan studi literatur
secara transparan).
2. Nasionalisme yaitu nilai
kebijaksanaan (saya akan
melakukan studi literatur
secara bijaksana)
3. Etika Publik yaitu nilai
keahlian (saya akan
Tersedianya
3. Studi Kepustakaan sumber/literatur
melakukan studi literatur
berdasarkan prinsip
keahlian).
4. Komitmen Mutu yaitu
nilai efektif (saya akan
melakukan studi literatur
secara efektif).
5. Anti Korupsi yaitu nilai
mandiri (saya akan
melakukan studi literatur
secara mandiri).
2 Konsultasi 1. Konsultasi ke Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu nilai Rencana penyusunan draf Kegiatan rencana
program studi hasil konsultasi transparansi (saya akan yang akan dilakukan penyusunan sumber studi
(terkait isu yang berkonsultasi secara mendukung visi program kepustakaan yang akan
diangkat untuk tranparan dengan studi yakni dilakukan mendukung
pelaksanaan program studi terkait isu “Menjadi program studi nilai organisasi “etika
yang diangkat untuk unggul dalam moral, keadilan, kejujuran
aktualisasi).
pelaksanaan menghasilkan sumber dan keunggulan,

26
aktualisasi). daya manusia yang kreativitas, inovatif,
2. Nasionalisme yaitu nilai professional berdaya saing dinamis serta efisien.
musyawarah dan global untuk
mufakat (menghormati mengembangkan
dan menjunjung tinggi Agribisnis berbasis ilmu
setiap keputusan yang pengetahuan dan
dicapai sebagai hasil teknologi pada bidang
konsultasi dengan pertanian serta bertakwa
program studi). kepada Tuhan yang Maha
3. Etika publik yaitu Esa” dan misi program
menghargai komunikasi, studi yakni
konsultasi dan “Menyelenggarakan
kerjasama. proses belajar mengajar
4. Komitmen mutu yaitu secara professional untuk
nilai empati yakni menghasilkan lulusan
kemudahan dalam yang professional, berdaya
melakukan hubungan dan saing dan beretika serta
komunikasi yang baik. bertakwa kepada Tuhan
5. Anti korupsi yaitu nilai yang Maha Esa”.
bertanggungjawab atas
hasil konsultasi yang
diberikan ketua program
studi terkait isu yang
terdapat dilingkup unit
kerja.
2. Konsultasi ke Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu nilai
mentor hasil konsultasi transparansi (saya akan
(terkait isu yang berkonsultasi secara
diangkat untuk tranparan dengan mentor
terkait isu yang terdapat
pelaksanaan
dilingkup unit kerja).
aktualisasi) 2. Nasionalisme yaitu nilai
musyawarah dan
mufakat (menghormati
dan menjunjung tinggi

27
setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil
konsultasi dengan
mentor).
3. Etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama.
4. Komitmen mutu yaitu
nilai empati yakni
kemudahan dalam
melakukan hubungan dan
komunikasi yang baik.
5. Anti korupsi yaitu nilai
bertanggungjawab atas
hasil konsultasi yang
diberikan mentor studi
terkait isu yang terdapat
dilingkup unit kerja.
3. Persetujuan mentor Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu nilai
persetujuan transparansi (saya akan
mentor (terkait membuat persetujuan
isu yang secara tranparan dengan
mentor terkait isu yang
diangkat untuk
terdapat dilingkup unit
pelaksanaan kerja).
aktualisasi) 2. Nasionalisme yaitu nilai
tanggung jawab (saya
akan membuat
persetujuan dengan
mentor dengan penuh
rasa tanggung jawab).
3. Etika Publik yaitu nilai
tepat (saya akan
membuat persetujuan

28
dengan mentor secara
tepat).
4. Komitmen Mutu yaitu
nilai standar mutu (saya
akan membuat
persetujuan dengan
mentor dengan standar
mutu yang baik).
5. Anti Korupsi yaitu nilai
kejujuran (saya akan
membuat persetujuan
dengan mentor dengan
penuh kejujuran).
3 Penyusunan 1. Jadwal penyusunan Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu Rencana penerbitan buku Kegiatan rencana
draf pedoman jadwal nilai tanggung jawab panduan yang akan penerbitan buku panduan
penyusunan dan penyusunan (saya akan membuat dilakukan mendukung visi yang akan dilakukan
penulisan skripsi jadwal penyusunan program studi yakni mendukung nilai
dan penulisan skripsi “Menjadi program studi organisasi “etika moral,
dengan penuh tanggung unggul dalam keadilan, kejujuran dan
jawab). menghasilkan sumber keunggulan, kreativitas,
2. Nasionalisme yaitu daya manusia yang inovatif, dinamis serta
nilai transparan (saya professional berdaya saing efisien.
akan membuat jadwal global untuk
penyusunan dan mengembangkan
penulisan skripsi Agribisnis berbasis ilmu
secara tranparan). pengetahuan dan
3. Etika publik yaitu nilai teknologi pada bidang
tepat (saya akan pertanian serta bertakwa
membuat jadwal kepada Tuhan yang Maha
Esa” dan misi program
penyusunan dan
studi yakni
penulisan skripsi “Menyelenggarakan
dengan tepat).
proses belajar mengajar
4. Komitmen mutu yaitu
secara professional untuk
nilai efektif (saya akan
menghasilkan lulusan
membuat jadwal

29
penyusunan dan yang professional, berdaya
penulisan skripsi saing dan beretika serta
sesuai dengan standar bertakwa kepada Tuhan
mutu ). yang Maha Esa”.
5. Anti korupsi yaitu
nilai kejujuran (saya
akan membuat jadwal
penyusunan dan
penulisan skripsi
dengan jujur).
2. Konsultasi ke Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu nilai
mentor untuk hasil konsultasi transparansi (saya akan
penyusunan draf berkonsultasi secara
pedoman tranparan dengan
mentor).
penyusunan dan
2. Nasionalisme yaitu nilai
penulisan skripsi musyawarah dan
mufakat (menghormati
dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil
konsultasi dengan
mentor).
3. Etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama.
4. Komitmen mutu yaitu
nilai empati yakni
kemudahan dalam
melakukan hubungan dan
komunikasi yang baik.
5. Anti korupsi yaitu nilai
bertanggungjawab atas
hasil konsultasi yang

30
diberikan mentor.
1. Akuntabilitas yaitu nilai
integritas (saya akan
membuat penyusunan
draf penyusunan dan
penulisan skripsi dengan
menerapkan nilai
integritas).
2. Nasionalisme yaitu nilai
sederhana (saya akan
membuat draft
penyusunan dan
penulisan skripsi dengan
menerapkan nilai
kesederhanaan).
3. Penyusunan draf Tersedianya draf 3. Etika publik yaitu nilai
pedoman pedoman kejujuran (saya akan
penyusunan dan penyusunan dan membuat draft
penulisan skripsi penulisan skripsi penyusunan dan
penulisan skripsi dengan
penuh kejujuran).
4. Komitmen mutu yaitu
nilai efektif (saya akan
membuat draft
penyusunan dan
penulisan skripsi dengan
efektif).
5. Anti Korupsi yaitu nilai
mandiri (saya akan
membuat draft
penyusunan dan
penulisan skripsi secara
mandiri).
4 Persetujuan 1. Konsultasi Tersedianya hasil 1. Akuntabilitas yaitu nilai Rencana pelaksanaan Kegiatan rencana
penyusunan draf konsultasi transparansi (saya akan sosialisasi yang akan pelaksanaan sosialisasi

31
berkonsultasi secara dilakukan mendukung visi yang akan dilakukan
tranparan dengan mentor, program studi yakni mendukung nilai
ketua program studi dan “Menjadi program studi organisasi “etika moral,
dekan). unggul dalam keadilan, kejujuran dan
2. Nasionalisme yaitu nilai menghasilkan sumber keunggulan, kreativitas,
musyawarah dan daya manusia yang inovatif, dinamis serta
mufakat (menghormati professional berdaya saing efisien.
dan menjunjung tinggi global untuk
setiap keputusan yang mengembangkan
dicapai sebagai hasil Agribisnis berbasis ilmu
konsultasi dengan pengetahuan dan
mentor). teknologi pada bidang
pedoman
3. Etika publik yaitu pertanian serta bertakwa
penyusunan dan menghargai komunikasi, kepada Tuhan yang Maha
penulisan skripsi konsultasi dan Esa” dan misi program
kerjasama. studi yakni
4. Komitmen mutu yaitu “Menyelenggarakan
nilai empati yakni proses belajar mengajar
kemudahan dalam secara professional untuk
melakukan hubungan dan menghasilkan lulusan
komunikasi yang baik. yang professional, berdaya
5. Anti korupsi yaitu nilai saing dan beretika serta
bertanggungjawab atas bertakwa kepada Tuhan
hasil konsultasi yang yang Maha Esa”.
diberikan mentor, ketua
program studi dan dekan.
2. Konsultasi Tersedianya hasil 1. Akuntabilitas yaitu nilai
perbaikan/revisi konsultasi transparansi (saya akan
draf pedoman berkonsultasi secara
penyusunan dan tranparan dengan
mentor).
penulisan skripsi
2. Nasionalisme yaitu nilai
musyawarah dan
mufakat (menghormati
dan menjunjung tinggi

32
setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil
konsultasi dengan
mentor).
3. Etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama.
4. Komitmen mutu yaitu
nilai empati yakni
kemudahan dalam
melakukan hubungan dan
komunikasi yang baik.
5. Anti korupsi yaitu nilai
bertanggungjawab atas
hasil konsultasi yang
diberikan mentor.
3. Jadwal pencetakan Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu
dan penerbitan jadwal penerbitan nilai tanggung jawab
buku pedoman buku pedoman (saya akan membuat
penyusunan dan jadwal pencetakan
penulisan skripsi dan penerbitan buku
pedoman penyusunan
dan penulisan skripsi
dengan penuh tanggung
jawab).
2. Nasionalisme yaitu
nilai transparan (saya
akan membuat jadwal
pencetakan dan
penerbitan buku
pedoman penyusunan
dan penulisan skripsi
secara tranparan).
3. Etika publik yaitu nilai

33
tepat (saya akan
membuat jadwal
pencetakan dan
penerbitan buku
pedoman penyusunan
dan penulisan skripsi
dengan tepat).
4. Komitmen mutu yaitu
nilai efektif (saya akan
membuat jadwal
pelaksanaan
pencetakan dan
penerbitan buku
pedoman penyusunan
dan penulisan skripsi
dengan standar mutu ).
5. Anti korupsi yaitu
nilai kejujuran (saya
akan membuat jadwal
pencetakan dan
penerbitan buku
pedoman penyusunan
dan penulisan skripsi
dengan jujur).
5 Sosialisasi 1. Persiapan Tersedianya 1. Akuntabilitas yaitu Rencana pelaksanaan Kegiatan rencana
sosialisasi susunan acara nilai transparan (saya rapat evaluasi yang akan pelaksanaan rapat
sosialisasi, akan membuat dan dilakukan mendukung visi evaluasi yang akan
undangan dan mendistribusikan program studi yakni dilakukan mendukung
materi/sampel susunan acara “Menjadi program studi nilai organisasi “etika
buku pedoman sosialisasi, undangan unggul dalam moral, keadilan, kejujuran
yang telah jadi. dan materi/sampel buku menghasilkan sumber dan keunggulan,
pedoman yang telah daya manusia yang kreativitas, inovatif,
jadi secara transparan). professional berdaya saing dinamis serta efisien.
2. Nasionalisme yaitu global untuk

34
nilai adil (saya akan mengembangkan
membuat dan Agribisnis berbasis ilmu
mendistribusikan pengetahuan dan
susunan acara teknologi pada bidang
sosialisasi, undangan pertanian serta bertakwa
dan materi/sampel buku kepada Tuhan yang Maha
pedoman yang telah Esa” dan misi program
jadi secara adil). studi yakni
3. Etika publik yaitu nilai “Menyelenggarakan
cepat (saya akan proses belajar mengajar
membuat dan secara professional untuk
mendistribusikan menghasilkan lulusan
susunan acara yang professional, berdaya
sosialisasi, undangan saing dan beretika serta
dan materi/sampel buku bertakwa kepada Tuhan
pedoman yang telah yang Maha Esa”.
jadi dengan cepat).
4. Komitmen mutu yaitu
nilai efektif (saya akan
membuat dan
mendistribusikan
susunan acara
sosialisasi, undangan
dan materi/sampel buku
pedoman yang telah
jadi secara efektif).
5. Anti korupsi yaitu
nilai kejujuran (saya
akan membuat dan
mendistribusikan
susunan acara
sosialisasi, undangan
dan materi/sampel buku
pedoman yang telah
jadi dengan jujur).

35
6. Akuntabilitas yaitu
nilai tanggung jawab
(saya akan membuat
jadwal pelaksanaan
sosialisasi dengan
penuh tanggung jawab).
7. Nasionalisme yaitu
nilai transparan (saya
akan membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi
secara tranparan).
8. Etika publik yaitu nilai
Tersedianya
2. Jadwal pelaksanaan tepat (saya akan
jadwal
sosialisasi (waktu pelaksanaan
membuat jadwal
dan tempat) pelaksanaan sosialisasi
sosialisasi
dengan tepat).
9. Komitmen mutu yaitu
nilai efektif (saya akan
membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi
sesuai dengan standar
mutu ).
10. Anti korupsi yaitu
nilai kejujuran (saya
akan membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi
sesuai dengan jujur).
3. Pelaksanaan Tersedianya hasil 1. Akuntabilitas yaitu
sosialisasi buku laporan sosialisasi nilai transparan (saya
panduan akan melaksanakan dan
membuat laporan
sosialisasi secara
transparan).
2. Nasionalisme yaitu
nilai bijaksana (saya

36
akan melaksanakan dan
membuat laporan
sosialisasi dengan
bijaksana).
3. Etika publik yaitu nilai
tepat (saya akan
melaksanakan dan
membuat laporan
sosialisasi dengan
tepat).
4. Komitmen mutu yaitu
nilai efektif (saya akan
melaksanakan dan
membuat laporan
sosialisasi sesuai
dengan standar mutu ).
5. Anti korupsi yaitu
nilai mandiri (saya
akan melaksanakan dan
membuat laporan
sosialisasi sesuai secara
mandiri).

37

Anda mungkin juga menyukai