ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan
Praktek Belajar Lapangan (PBL) mahasiswa prodi DIII Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Palembang di Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang
Kegiatan PBL ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Praktek Belajar
Lapangan sesuai dengan Kurikulum DIII Kesehatan Lingkungan pada mata kuliah
Sanitasi Transportasi Pariwisata dan Matra yang dilaksanakan pada semester V untuk
memenuhi Proses Belajar Mengajar praktek pada mata kuliah tersebut. Besar
harapan kami, semoga buku panduan PBL ini dapat diterima dan kegiatan dapat
berjalan sebagaimana mesti nya, dan kami berharap agar kegiatan yang serupa dapat
diadakan di masa yang akan datang secara berkesinambungan
Akhir kata semoga buku panduan PBL ini bisa memberikan manfaat bagi
pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan PBL.
ii
VISI DAN
MISI
PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
Menjadi program studi Diploma III Kesehatan Lingkungan yang menghasilkan Ahli
wilayah perairan dengan peningkatan mutu, dan berdaya saing yang berkelanjutan
kesehatan lingkungan
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
VISI MISI ………………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….......iv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………….v
PANITIA TIM PBL…………………………………………………………………….vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
PANITIA TIM PRAKTEK BELAJAR
LAPANGAN
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan
perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil. Agar
dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan
memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan
masa pelatihan kerja untuk menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya. Salah satu
program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal tersebut diatas adalah dengan
melaksanakan praktek belajar lapangan (magang). Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah
kerja praktek dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi kerja. Kegiatan praktek kerja
lapangan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pelatihan yang dihadapkan langsung
mahasiswa/mahasiswi baik dari bangku perkuliahan maupun dari kegiatan lain di luar
kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian khususnya pada mata kuliah
dan.Matra
masyarakat.
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu pengetahuan perkuliahan pada mata
Palembang
e. Terciptanya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah
pihak.
untuk bekerja sama lebih lanjut baik bersifat akademis maupun non akademis.
4
3. Bagi Lahan Tempat PBL
a. Lahan PBL dapat memanfaatkan tenaga PBL sesuai dengan kebutuhan di unit
kerjanya.
b. Laporan PBL dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi
mengenai situasi umum di tempat PBL tersebut.
5
BAB II
PELAKSANAAN PBL
A. Peserta PBL
Peserta PBL adalah mahasiswa Semester V Jurusan Kesehatan Lingkungan
yang telah mengikuti teori untuk Mata Kuliah Sanitasi Transportasi, Pariwisata dan
Matra
C. Pembimbing PKL
1. Pembimbing Lapangan
Adalah staf atau pegawai di institusi/instansi tempat PBL yang ditugaskan oleh
pimpinan tempat PBL untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa PBL dan
melakukan evaluasi kegiatan PBL.
2. Pembimbing Akademik PBL
Adalah dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan yang ditugaskan untuk memberikan
bimbingan kepada mahasiswa PBL dalam proses persiapan, penyusunan laporan
PBL dan mengevaluasi kegiatan PBL mahasiswa.
5
b. Melakukan PBL di KKP Palembang selama 5 hari (16-20 Nopember 2020)
dibuktikan dengan daftar kegiatan harian mahasiswa di lokasi PBL yang diisi
setiap hari.
c. Melakukan konsultasi dengan pembimbing akademik PBL dan pembimbing
lapangan, dibuktikan dengan mengisi formulir konsultasi. Konsultasi untuk
penyusunan Laporan PBL dengan pembimbing akademik PBL minimal 3 kali.
Konsultasi penyusunan laporan PBL dengan pembimbing akademik PBL dan
pembimbing lapangan masing-masing minimal 3 kali.
d. Menyusun laporan dengan dibimbing dan disetujui oleh pembimbing akademik
PBL dan pembimbing lapangan kemudian disahkan oleh institusi tempat PBL
dan Ketua Jurusan Kesling
e. Menyusun dan mengumpulkan laporan PBL kepada Dosen Mata Kuliah sesuai
batas waktu yang telah ditentukan.
2. Pembimbing Akademik PBL
a. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa peserta PKL dalam penyusunan
laporan PKL secara komprehensif.
b. Menerima dan memberikan konsultasi kepada mahasiswa peserta PBL agar
pelaksanaan kegiatan PBL terlaksana dengan baik.
c. Memberikan penilaian hasil kegiatan PBL mahasiswa yang dibimbingnya.
3. Pembimbing Lapangan
a. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa peserta PBL mengenai situasi,
kondisi dan permasalahan di lapangan secara komprehensif.
b. Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan PBL.
c. Membantu memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh
mahasiswa peserta PBL.
d. Memberikan penilaian hasil kegiatan PBL mahasiswa baik dalam pelaksanaan,
laporan maupun responsi.
6
4. Institusi Tempat PBL
a. Menetapkan pembimbing lapangan untuk mahasiswa peserta PBL.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada institusi PBL
tersebut.
c. Mengarahkan, membimbing mahasiswa peserta PBL agar kegiatan terlaksana
sesuai tujuan.
5. Panitia PKL
Memberikan pelayanan administrasi, akademis dan teknis yang terkait dengan
kegiatan PBL mahasiswa; mulai tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan
evaluasi kegiatan PBL.
7
F. Penilaian PKL
1. Nilai PBL, diperoleh dari:
a. Pembimbing akademik PBL (40%)
b. Pembimbing lapangan (40%)
c. Tim Panitia PBL (20%)
Pedoman nilai akhir mengikuti standar penilaian yang berlaku di JKL Poltekkes
Kemenkes Palembang, seperti tercantum dalam tabel berikut ini:
1 79 – 100 A 4,00
2 68 – 78 B 3,00
3 56 – 67 C 2,00
4 41 – 55 D* 1,00
5 0 – 41 E* 0,00
Keterangan: * = tidak lulus
2. Komponen Penilaian
a. Komponen yang dinilai oleh pembimbing akademik PBL:
1) Laporan PKL (50%), meliputi:
a) Sistematika penulisan
b) Keterkaitan antar bab
c) Hasil dan pembahasan
d) Referensi dan data pendukung
2) Presentasi/seminar bersifat wajib baik dilakukan di instansi PBL atau di
kampus. Nilai presentasi/seminar (30%) meliputi :
a) Kemampuan menjelaskan isi dan menjawab pertanyaan berdasarkan
laporan PKL tersebut
b) Kemampuan analisis mahasiswa terhadap kegiatan PKL terkait
dengan pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat.
b. Komponen yang dinilai oleh pembimbing lapangan:
1) Kedisiplinan dan kehadiran sesuai peraturan di institusi PKL. Termasuk
perilaku mahasiswa selama di tempat PBL (20%)
2) Kemampuan kerjasama dalam institusi (20%)
3) Keaktifan dalam pelaksanaan PBL dan kemampuan melaksanakan tugas di
institusi PBL (20%)
4) Laporan PBL (20%), meliputi:
1) Sistematika penulisan
2) Keterkaitan antar bab
3) Hasil dan pembahasan
4) Referensi dan data pendukung
4) Responsi/presentasi/ujian lisan/ujian tertulis, bersifat wajib baik dilakukan di
instansi magang ataupun di kampus, (20%) meliputi
a) Kemampuan menjawab pertanyaan tentang PBL.
b) Kemampuan analisis mahasiswa terhadap kegiatan PBL
3. Ketentuan Kelulusan
Mahasiswa lulus PBL bila memperoleh nilai minimal C.
4. Ketentuan Gagal PBL
Mahasiswa dinilai gagal PKL apabila:
a. Melakukan pelanggaran administrasi, berupa:
1) Tidak mengumpulkan form pendaftaran PBL.
2) Tidak mengisi KRS online.
3) Tidak mengumpulkan laporan PBL atau mengumpulkan laporan PKL yang
tidak disetujui pembimbing akademik dan pembimbing lapangan / tidak
disahkan oleh institusi PBL dan Jurusan Kesling
4) Tidak mengumpulkan kelengkapan administrasi PKL.
5) Tidak mengumpulkan nilai pembimbing akademik PKL.
6) Tidak mengumpulkan nilai pembimbing lapangan.
b. Nilai PBL D atau E.
c. Meninggalkan tempat PBL tanpa sepengetahuan dan ijin dari penanggung
jawab di institusi PBL
d. Melakukan tindakan yang melanggar tata tertib peserta PBL
e. Melakukan tindakan asusila/tindakan lain yang melanggar norma, etika dan
hukum yang berakibat mencemarkan nama baik almamater dan institusi PBL.
H. Prosedur PBL
1. Peserta PBL adalah mahasiswa yang sudah lulus kuliah mata kuliah Pengendalian
vektor dan tikus dan mata kuliah aplikasi pengendalian vektor dan tikus
2. Selama pelaksanaan, mahasiswa peserta PBL diwajibkan membuat laporan dan
berkonsultasi dengan pembimbing lapangan. Responsi dengan pembimbing
lapangan dapat dilakukan melalui presentasi, ujian lisan atau tertulis.
3. Pembimbing lapangan memberikan penilaian hasil kegiatan, laporan dan responsi
PBL.
4. Setelah selesai PBL, mahasiswa peserta PBL harus menyusun laporan dengan
dibimbing oleh pembimbing akademik PBL, disetujui pembimbing lapangan dan
institusi PKL.
2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat: Judul laporan PBL, nama dan nomor induk
mahasiswa, tanggal diterima dan disetujui, nama dan kedudukan pembimbing,
mengetahui: Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Palembang
a. Judul laporan PBL ditulis dengan huruf besar semua, kecuali bagi nama
ilmiah. Apabila judul laporan PBL lebih dari satu baris, susunannya
diatur seperti trapesium terbalik dan jarak baris 1,5 spasi.
b. Nama dan nomor Induk Mahasiswa ditulis lengkap dan diletakkan simetrik
terhadap sisi kiri dan kanan halaman pengesahan.
c. Tanggal disetujui dan disahkan proposal atau laporan PBL oleh pembimbing
akademik PBL dan pembimbing lapangan.
d. Nama Pembimbing ditulis lengkap dengan gelar dan NIP. Kedudukan
Pembimbing dinyatakan dengan Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan.
3. Daftar Isi
Pada bagian ini ditulis semua judul bab, judul sub bab dan judul anak sub bab
dalam satu daftar yang tersusun rapi secara vertikal. Pada bagian kanan halaman
terdapat nomor halaman yang juga disusun rapi secara vertikal. Daftar isi
maksimal terdiri dari 3 halaman.
5. Daftar Lampiran
Dalam daftar lampiran tidak perlu dicantumkan halaman. Cukup dituliskan nomor
lampiran dan judul lampiran sesuai dengan urutan dalam penempatannya.
6. Bab I Pendahuluan
Paling atas ditulis BAB I dengan huruf kapital. Satu setengah (1,5) spasi di
bawahnya ditulis PENDAHULUAN, juga dengan huruf kapital. Permulaan alinea
atau sub bab ditulis dengan jarak 3 spasi dari PENDAHULUAN. Huruf pertama
untuk alinea baru dimulai pada ketukan keenam. Bab I Pendahuluan terdiri dari
latar belakang, perumusan masalah, tujuan (umum dan khusus) dan manfaat (bagi
institusi PBL, bagi JKL, dan bagi mahasiswa).
2) Apabila suatu halaman memuat bab baru, maka nomor halaman diketik di
tengah-tengah sebelah bawah berjarak 2 (dua) spasi dari kalimat terakhir.
3) Halaman nomor satu adalah halaman pertama dari bab pertama
(Pendahuluan).
4) Halaman judul bernomor halaman i, tidak ditampilkan tapi tetap dihitung.
5) Halaman sebelum bab pendahuluan, mulai dari halaman pengesahan diberi
nomor dengan angka Romawi kecil (ii, iii, iv, dst), yang diletakkan di
tengah- tengah bagian bawah halaman berjarak 2 (dua) spasi di bawah
kalimat baris terakhir.
h. Penomoran pada Sub bab
Penomoran atau pemberian tanda pada judul Sub bab atau anak Sub bab harus
konsisten sesuai peraturan. Penomoran pada penyusunan proposal dan laporan
PKL mahasiswa dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
Sistematika penomoran :
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
2. Tabel dan Gambar
a. Tabel
Bentuk tabel adalah tabel terbuka. Posisi diusahakan tidak melintang (landscape)
tetapi membujur (portrait). Jika tidak memungkinkan untuk posisi membujur, maka
kepala tabel ditempatkan di sebelah kiri. Kerangka tabel berjarak 1,5 spasi dari judul
tabel. Jika judul tabel lebih dari 2 baris, maka baris berikutnya diketik dengan jarak 1
spasi dimulai di bawah huruf pertama judul. Huruf pertama judul tabel adalah huruf
kapital yang berjarak 3 ketikan dari nomor tabel (dalam angka Arab: 1,2,3, dst).
Nomor urut tabel mengikuti bab. Contoh:
Tabel. 2.1 Hasil Pengukuran Pencahayaan Rumah Sehat di Kecamatan X
1 Baik 350 35
2 Cukup 400 40
3 Kurang 250 25
Untuk tabel yang isinya tidak mencukupi halaman kertas, dapat di lanjutkan pada
halaman berikutnya dengan tetap menuliskan kepala tabel atau dapat pula disusun
tabel secara khusus (diperkecil ukuran hurufnya).
b. Gambar
Gambar dapat berupa denah, peta dan grafik. Nama/judul gambar diletakkan
setelah gambar. Keterangan gambar apabila lebih dari 2 baris diberi spasi 1. contoh:
Gambar 3.1 Jumlah kasus malaria klinis, pemeriksaan dan malaria positif
Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2014
3. Daftar Pustaka
a. Penulisan rujukan untuk pustaka
Penulisan rujukan dalam pendahuluan, tinjauan pustaka atau pembahasan biasanya
dilakukan secara tidak langsung atau ditulis ulang dengan bahasa penulis itu sendiri
yang terpadu di dalam naskah. Nama penulis pustaka acuan dapat ditulis terpadu
dengan naskah dan tahun di dalam kurung, atau ditulis di dalam kurung beserta
tahun penerbitannya. Disarankan menggunakan Mendeley.
b) Yang dimaksud dengan nama pengarang meliputi juga nama editor dan nama
lembaga yang bertindak sebagai pengarang. Contoh: (Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 2015)
c) Bila mengacu pada sebuah karya tulis yang ditulis oleh 2 orang, maka
disebutkan semua namanya dengan kata sambung “dan”. Contoh: (Rifai dan
Hartoko, 2015)
d) Bila mengacu pada sebuah karya yang ditulis oleh lebih dari 2 penulis, maka
perujukannya dilakukan dengan menulis nama akhir dari penulis pertama
diikuti dkk atau et al, yang konsisten dan ditulis dengan huruf italic. Hal ini
berlaku untuk nama pengarang berbahasa Indonesia dan Bahasa asing .
Contoh : (Shetty et al.,2015)
e) Bila acuan naskah dari Internet, dengan nama pengarang, maka yang ditulis
adalah pengarang dan tahun. Contoh: (Ulfah, 2015)
Apabila ada beberapa buku yang diacu dengan tahun penerbitan yang sama dan
ditulis oleh penulis yang sama, maka penulisan tahun penerbitan ditulis kronologi
atau berdasar abjad bukunya.
Contoh:
Cornet,L. and K. Weeks. 2016a. Environmental Health. Clearinghouse
Publisher, Atlanta.
Cornet,L. and K. Weeks. 2016b. Public policy on Environmental Health .
Clearinghouse Publisher, Atlanta.
2) Acuan dari Jurnal atau Makalah
Nama pengarang/penulis , tahun terbit, judul , nama jurnal (dengan huruf
italic) volume (nomor), halaman pertama dan terakhir tulisan.
Contoh:
Runge-Ranzinger S, Kroeger A, Olliaro P, McCall PJ, Sánchez Tejeda G, et al.
(2016) Dengue Contingency Planning: From Research to Policy and
Practice. PLoS Negl Trop Dis 10(9) 115-124
Contoh:
Rahayu, M. 2016. Determinan Kejadian Malaria di Wilayah Sulawesi Selatan.
Makalah disampaikan dalam Kongres Epidemiologi Nasional, IPB, Bogor,
22-24 Agustus 2016.
Apabila acuan dari internet tanpa pengarang, maka ditulis nama websitenya
diawal, diikuti tahun penulisan, judul karangan ditulis miring, dan tanggal tahun
pengaksesan.
Contoh:
Depkes, 2010. Pengembangan Desa Siaga Dalam Rangka Penanganan
Masalah Kedaruratan Kesehatan. Http://www.p3skk.litbang.depkes.go.id.
2010. Diakses tanggal 11 Februri 2010.
Pustaka tidak diperbolehkan mengacu pada blog pribadi. Apabila artikel berasal
dari e-mail pribadi hasil konsultasi dengan pakar di bidang ilmunya, maka
penulisannya: nama pengirim, alamat e-mail diantara tanda kurung, waktu
(tanggal, bulan, tahun), topik isi bahan ditulis dengan cetak miring, nama yang
dikirimi dengan alamat e-mailnya diantara tanda kurung. Contoh:
Gracia, M. (gracia@genome.stanfird.edu). 1 September 2016. Update terbaru
kasus Malaria di Jawa Tengah. E-mail kepada L. Soesanto
(loekas.soesanto@medew.fyto.wau.nl).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Oleh
Kelompok
Nama NIM
Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Kegiatan PBL Mata kuliah Sanitasi
Transportasi, Pariwisata dan Matra pada Mahasiswa semster V Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang, yang disusun oleh:
Kelompok :
( ) ( )
NIP. ……. NIP. ………
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
( )
NIP. …….
Kelompok :
Lokasi PKL :
Pembimbing lapangan :
( )
NIP.
LEMBAR KONSULTASI DAN BIMBINGAN LAPORAN PBL (PA)
Kelompok :
Lokasi PKL :
PA PKL :
( )
NIP.
Format Penilaian
Tim PBL
Bobot 20%
Penilai,
(….................................)
NIP.
Format Penilaian Pembimbing Lapangan
Bobot 40%
Kelompok :
Penilai,
(…................................)
NIP.
Format Penilaian Pembimbing Akademik
Bobot 40%
Kelompok:
Penilai,
(…................................)
NIP.