DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 / KELAS C
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada kehadirat Allah Swt., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penyusun
dapat membuat laporan praktikum kuliah lapangan (PKL) INI.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta dapat membantu bagi kemajuan serta
perkembangan Universitas Negeri Gorontalo. Kami ucapkan terima ksih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah Swt. membalas semua
Fkebaikan kalian. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Tujuan PKL.................................................................................................2
1.3. Manfaat PKL...............................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
BAB III....................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................6
3.1 Deskripsi Lokasi PKL..................................................................................6
3.2 Hasil dan Pembahasan.................................................................................6
3.2.1 Hasil Pengamatan..................................................................................6
3.2.2 Pembahasan............................................................................................7
BAB IV..................................................................................................................10
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................10
4.1. Kesimpulan................................................................................................10
4.2. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Hasil Pengamatan...........................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1. Kondisi sungai........................................................................13
Lampiran 1.2. Fasilitas cctv...........................................................................13
Lampiran 1.3. Kondisi hutan.........................................................................13
Lampiran 1.4 Fasilitas toilet..........................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PKL merupakan kegiatan mengembangkan wawasan, keterampilan,
kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memenuhi tugas mata
kuliah Biologi Umum dan Lingkungan adalah dengan melaksanakan
Praktek Kuliah Lapangan. Mahasiswa dituntut untuk mengikuti Praktek
Kuliah Lapangan harus mampu mengimplementasikan kinerja dalam
bersosialisasi dan mempraktekan secara langsung ilmu yang sudah
didapatkan dari bangku kuliah.
Secara garis besar seperti yang kita lihat bahwa pendidikan yang
dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian praktek dalam
skala kecil dengan intensitas yang terbatas, agar dapat memahami dan
memecahkan setiap permasalahan yang muncul di perkuliahan, maka
mahasiswa tentunya perlu melakukan praktek secara langsung di
Lingkungan yang berkaitan dengan program studi yang ditempuh.
1
Atas dasar tersebut kiranya mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika yang memprogramkan mata kuliah Biologi Umum dan
Lingkungan perlu diberikan kegiatan dalam bentuk praktikum. Diharapkan
dengan adanya kegiatan ini mahasiswa memperoleh pengalaman langsung
dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2
konsep dasar Biologi Umum dan Lingkungan yang telah diperoleh
dalam perkuliahan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata;
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang tersebut:
4
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata;
1. Wisata alam mengarah pada rekreasi alam yang sedikit atau tidak sama sekali
berdampak pada lingkungan ekologi.
2. Wisata budaya mengacu pada adat, kebudayaan, sejarah dan arkeologi dari
masyarakat setempat.
3. Ekowisata adalah jenis wisata yang bertanggung jawab, yang menjaga sumber-
sumber alam sekaligus memelihara nilai sosial dan kesejahteraan masyarakat
setempat.
4. Wisata pedesaan dimana wisatawan berbagi dan merasakan hidup di desa, dan
desa itu memperoleh berbagai keuntungan termasuk ekonomi dari aktivitas
wisatawan.
5. Agrowisata melibatkan wiasatawan dalam kegiatan pertanian tradisional tanpa
mengganggu ekosistem atau poduktivitas dari daerah yang dikunjungi
Dalam hal ini salah satu tempat wisata yaitu bohulo camp yang berada di
desa dulamayo selatan kecamatan telaga biru kabupaten gorontalo. Wisata ini
hadir dengan menawarkan konsep penginapan yang menyuguhkan pemandangan
sungai, restoran dan spot spot lainnya.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fasilitas yang ditawarkan yaitu 4 unit cottage camp dengan kisaran dari
Rp575.0000-Rp900.000 permalam yang di dalamnya terdapat AC dan toilet.
Spot yang paling menarik dari Bohulo Camp and Eat adalah sungai
yang terdapat tepat berada di bawah resto.
Untuk bisa sampai di Bohulo Camp and Eat diperlukan waktu sekitar
40 menit dari pusat Kota Gorontalo dengan jarak tempuh kurang lebih 20 km.
Sedangkan untuk waktu operasi Senin sampai Jumat dibuka pukul 11.00
sampai 19.00 wita dan Sabtu-Minggu dibuka mulai pukul 10.00
sampai 19.00 wita.
6
Objek Keterangan
Kondisi Lingkungan Kebersihan lingkungan terjaga
A. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan yang ada di Bohulo Camp itu masih sangat
asri contohnya pada sungai yang ada di tempat wisata tersebut masih
sangat terjaga dan airnya juga sangat bersih bisa di pakai untuk mandi
dan aman untuk anak-anak karena aliran sungainya tidak terlalu deras.
Untuk wilayah daratannya juga masih terjaga karena pihak pengelola
sama sekali tidak merusak alam atau lingkungan sekitar, mereka
membuat inovasi baru untuk menarik perhatian pengunjung dan itu
sudah pasti sangat bagus untuk mengembangkan objek wisata tersebut.
Sampah juga hampir tidak terlihat baik di sungai maupun di daratan
karena disediakan tempat sampah serta petugas di tempat tersebut rutin
untuk membersihkan dan membuang sampah tersebut.
B. Kondisi Mahluk Hidup
Kondisi pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup yang ada
di Bohulo Camp masih terjaga dilihat dari berbagai macam mahluk
hidup yang terdapat pada tempat wisata tersebut contohnya seperti
hewan yang ada di air yaitu seperti Mujair, Lele, dan Belut dan di
daratan yang terlihat yaitu burung dengan berbagai jenis dan tumbuhan
baik tumbuhan yang dilindungi dan tumbuhan yang bisa menghasilkan
buah seperti buah Langsat, Rambutan, Mangga juga yang tidak kalah
7
banyak jenisnya ini membuktikan bahwa pihak pengelola benar-benar
memperhatikan lingkungan sekitar tidak hanya memikirkan tentang
objek wisata yang mereka buat tapi juga dengan alam yang membantu
mereka mewujudkan wisata alam yang cocok dikunjungi. Dengan
adanya mahluk hidup tersebut menjadi daya tarik pengunjung karena
dapat mengeksplore alam dengan leluasa.
Vibes yang ada di bohulo camp itu sangat berbeda dari tempat-
tempat wisata lainnya, karena disitu ada dataran tinggi dengan dataran
rendah yang sangat strategis untuk mencari pemandangan indah.
Budget yang harus di siapkan untuk datang di bohulo camp sekitar
Rp.200.000.00 sampai dengan Rp.500.000.00. First impression dari
seorang pengujung itu dia sedikit kaget karena di bohulo camp itu
tidak ada sinyal tapi ada fasilitas wifi yang masih terlalu alami.
8
Saran dari pengujung untuk bohulo camp itu di kasih tower
sinyal oleh pemerintah agar supaya lebih gampang untuk
berkomunikasi lewat handpone. Pak hari selaku pengunjung yang baru
pertama kali berkunjung di Bohulo Camp and Eat pada hari minggu
(10/08/23).
9
BAB IV
Namun, jika tidak diawasi dengan baik, praktek lapangan ini juga dapat
memberikan dampak negatif pada lingkungan alam, seperti peningkatan
sampah, kerusakan ekosistem, atau over-tourism. Oleh karena itu, kesimpulan
yang dapat diambil adalah bahwa penting untuk mempromosikan praktek
lapangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di tempat wisata untuk
menjaga keindahan alam dan sumber daya lingkungan agar tetap lestari.
10
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam industri pariwisata. Selama kunjungan
ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi penggunaan matematika dalam
manajemen keuangan, perencanaan kapasitas, analisis data pengunjung, dan
aspek lain dari operasi tempat wisata. Ini membantu meningkatkan pemahaman
mereka tentang relevansi matematika dalam berbagai konteks kehidupan nyata.
Selain itu, praktek lapangan ini juga dapat menginspirasi mahasiswa untuk
mencari cara kreatif untuk mengajar matematika dengan menggunakan contoh
konkret yang berasal dari industri pariwisata, membuat pembelajaran
matematika lebih menarik dan relevan bagi siswa mereka di masa depan.
4.2. Saran
Praktik Berkelanjutan: Tempat wisata sebaiknya menerapkan praktik
berkelanjutan, seperti pengelolaan sampah yang baik, penggunaan energi
terbarukan, dan pengurangan jejak karbon.
Edukasi Lingkungan: Menyediakan informasi edukasi kepada pengunjung
tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan cara mereka dapat membantu
dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Area Konservasi: Memiliki area konservasi di dalam atau sekitar tempat
wisata yang memungkinkan pelestarian spesies langka atau habitat alami.
Mengurangi Over-tourism: Memantau dan mengelola jumlah pengunjung
untuk menghindari over-tourism yang dapat merusak lingkungan dan
pengalaman wisata.
Kolaborasi dengan Komunitas Lokal: Bekerja sama dengan komunitas
setempat untuk memastikan bahwa kehadiran tempat wisata memberikan
manfaat ekonomi dan sosial yang adil bagi penduduk setempat.
Perlindungan Terumbu Karang: Jika berlokasi di daerah pantai, menjaga
terumbu karang dan ekosistem laut dengan larangan penggunaan bahan kimia
berbahaya dan aktivitas yang merusak lingkungan laut.
Pengurangan Plastik: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan
mempromosikan penggunaan botol air minum yang dapat diisi ulang.
Pembersihan Rutin: Melakukan pembersihan rutin di sekitar area wisata
untuk memastikan bahwa tidak ada sampah yang mengancam lingkungan.
Konservasi Air: Menghemat penggunaan air dengan teknologi hemat air dan
sistem daur ulang air.
Monitoring Lingkungan: Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap
dampak lingkungan dan berusaha untuk terus memperbaiki praktik
berkelanjutan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ardiwidjaja, R. (2018). Arkeowisata: Mengembangkan daya tarik pelestarian
warisan budaya. Deepublish.
Arjana, I. G. B. (2017). Geografi pariwisata dan ekonomi kreatif. PT.
RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.
Hermawan, H., & Brahmanto, E. (2018). Geowisata: Perencanaan Pariwisata
Berbasis Konservasi. Penerbit NEM.
Rahmatillah, T. P., Insyan, O., Nurafifah, N., & Hirsan, F. P. (2019). Strategi
Pengembangan Desa Wisata Berbasis Wisata Alam dan Budaya
Sebagai Media Promosi Desa Sangiang. Jurnal Planoearth, 4(2),
111-116.
Simanjuntak, B. A., Tanjung, F., & Nasution, R. (2017). Sejarah pariwisata:
menuju perkembangan pariwisata Indonesia. Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
12
LAMPIRAN
13