Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA

PEMBELAJARAN IPS
DOSEN PENGAMPU: Dr. Siti Halimah M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Syahrul nizam harahap

Nim : 0309182087

Jur/prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Laporan : MTs YAYASAN PENDIKAN AL-MA`SHUM RANTAU PRAPAT

: JL.SM.Raja.No.53 Rantau prapat Kab.Labuhanbatu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IlMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan Laporan mini riset ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan mini riset ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan Laporan mini riset ini sebagai Salah satu pemenuhan syarat dari mata kulita strategi
pembelajaran ips itu sendiri. Untu menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
reviewer mengharapkan kritik serta saran dari pembaca ini, supaya Laporan mini riset ini
nantinya dapat menjadi Laporan mini riset yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada Penyusunan Laporan ini penulis mohon maaf.

Harapan penulis semoga Laporan Mini riset ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman bagi saya dan juga para pembaca.

Medan, 8 Februari 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
BAB II ...................................................................................................................................3
TUJUAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN..........................................................3
A. Pengertian, Prosedur dan Dasar pertimbangan strategi Pembelajaran Kontekstual ....3
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kontekstual........................................................4
2. Prosedur Plaksanaan ................................................................................................4
3. Tujuan Penerapan ....................................................................................................4
4. Dasar Pertimbangan ................................................................................................5
B. Jurnal terdahulu ..............................................................................................................5
1. Identitas jurnal .........................................................................................................5
2. Temuan ....................................................................................................................6
BAB III ............................................................................................................................... 7
METODOLOGI ..................................................................................................................7
A. Tempat Penelitian ........................................................................................................7
B. Sampel Penelitian .........................................................................................................7
C. Instrument Penelitian ...................................................................................................7
BAB IV ...............................................................................................................................12
TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................................12
A. Hasil Mini Riset..........................................................................................................12
B. Pembahasan ................................................................................................................13
BAB V PENUTUP .............................................................................................................15
A. Kesimpulan ..............................................................................................................15
B. Saran ........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTA...............................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu pendekatan


pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia
nyata siswa untuk mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dan penerapannya dalam khidupan mereka sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, dan
bangsa.Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pembelajaran yang holistic. Bertujuan
membantu siswa memahami makna materi ajar dengan mengaitkan materi tersebut terhadap
konteks kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga, siswa memiliki pengetahuan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (ditensfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya.

pengajaran kontekstual dapat berhasil karena sasaran utamanya untuk mencari makna
dengan menghubungkan pekerjaan akademik dengan kehidupan keseharian dan deragam
elemennya sesuai dengan tiga prinsip dasar alam. Memahami perinsipprinsip ini dan cara CTL
menerapkannya berarti memahami mengapa pembelajaran dan pengajaran kontekstual
memberikan jalan menuju keunggulan akademik yang akan diikuti semua siswa.

 menekankan pada pemberdayaan siswa sehingga hasil belajar bukan hanya sebatas pada
pengenalan nilai, melainkan lebih pada penghayatan dan penerapan nilai-nilai kehidupan
nyata. Terdapat berbagai pengertian tentang metode Kontekstual ini,maka ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran dalam pendekatan kontekstual
 merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara meteri yang diajarkan
dan situasi dunia nyata siswa dengan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.

Daru hasil opservasi saya menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi konteks
tual dapat meningkatkan minat belajar siswa didik dan meningkatkan prestasi bahkan nilai
belajar siswa

1
2. Rumusan Masalah

A. Apa pengertian dari kontekstual ?


B. Bagaimana interaksi siswa didik dalam pembelajaran ?
C. Bagaimana penilaian guru dalam strategi mengajarnya ?

3. Tujuan Masalah

A. Untuk Mengetahui Tentang Bagai Mana pengertian dari kontekstual.


B. Untuk Mengetahui Tentang interaksi siswa didik dalam pembelajaran.
C. Untuk Mengetahui penilaian guru dalam strategi mengajarnya.

2
BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

A. Pengertian Prosedur dan Dasar Pertimbangan Strategi Pembelajaran Kontekstual


1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kontekstual 1

Pendekatan Pembelajaran kontekstual merupakan suatu pendekatan


pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dan
situasi dunia nyata siswa untuk mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam khidupan mereka sebagai
individu, anggota keluarga, masyarakat, dan bangsa. Pembelajaran kontekstual
merupakan suatu proses pembelajaran yang holistic. Bertujuan membantu siswa
memahami makna materi ajar dengan mengaitkan materi tersebut terhadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga, siswa memiliki pengetahuan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (ditensfer) dari satu permasalahan ke permasalahan
lainnya.2

bantu giri mengaitkan antara materi yang diajarkannnya dan situasi nyata
siswa dengan mendorong siswa utnuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sehari-hari menjadi
alternative strategi belajar yang baru. Kemampuan otak untuk menemukan makna
dengan membuat hubungan-hubungan menjelaskan mengapa siswa yang didorong
untuk menghubungkan tugas-tugas sekolah dengan kenyataan saat ini. Dengan situasi
pribadi, social, dan budaya mereka saat ini. Dengan konteks kehidupan keserharian
maka mereka akan mampu memasangkan makna pada materi akademik mereka
sehingga mereka dapat mengingat apa yang mereka pelajari.

Tujuan utama CTL adalah membantu para siswa dengan cara yang tepat untuk
mengaitkan makna pada pelajaran-pelajaran akademika mereka. Ketika para siswa
menemukan makna di dalam pelajaran mereka, mereka akan belajar dan ingat apa
yang mereka pelajari. CTL membuat siswa mampu menghubungkan isi dari subjek-
subjek akedemik dengan konteks kehidupan keseharian mereka untuk menemukan
1
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial ( bandung: PT Refika Aditama, 1012), hlm. 28.
2
Ibid, hlm. 25.

3
makna. Hal itu memperluas konteks pribadi mereka. Kemudian, dengan memberikan
pengalamanpengalaman baru yang merangsang otak, membuat hubunganhubungan
baru dan membantu mereka meemukan makna baru.

2. Prosedur Pelaksanaan 3

Dalam pendekatan kontekstual ada beberapa prosedur yang di pakai oleh tenaga
pengajar yaitu:4

a. Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa


b. Menyamapaikan inti pembelajaran seperti, Merancang dan melakukan
eksperiment. Dan tentang tentang fenomena alam.
c. Membuat siswa belajar dalam berkelompok dan saling mengemukakan
orgumen
d. Evaluasi dari guru melihat ketercapaian siswanya
e. Menarik keimpulan dan mengembangkan sikap ilmiah, yakni obyektif, jujur,
hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan bertanggung jawab.
f. Memberikan penghargaan atas ketercapaian dan juga dapat memotivasi minat
belajar siswa tersebut untuk belajar aktif dalam kelas maupun luar kelas

3. Tujuan Penerapan

Tujuan utama CTL adalah membantu para siswa dengan cara yang tepat untuk
mengaitkan makna pada pelajaran-pelajaran akademika mereka. Ketika para siswa
menemukan makna di dalam pelajaran mereka, mereka akan belajar dan ingat apa
yang mereka pelajari. CTL membuat siswa mampu menghubungkan isi dari subjek-
subjek akedemik dengan konteks kehidupan keseharian mereka untuk menemukan
makna. Hal itu memperluas konteks pribadi mereka. Kemudian, dengan memberikan
pengalamanpengalaman baru yang merangsang otak, membuat hubunganhubungan
baru dan membantu mereka meemukan makna baru.untuk mendorong siswa membuat

3
Lexy J. Moleong, Metodologi Kualitatif (Bandung : Remaja Rosda Karya,2002),hlm.

4
Elin Rosali, Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual, Edisi:1 (Bandung: PT Karsa Mandiri Persada, 2008),
hlm. 25.

4
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam khidupan
mereka sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, dan bangsa. menolong siswa
mencapai keunggulan akademik. CTL membantu semua siswa belajar karena system
pengajaran ini cocok dengan fungsi otak dan cara kerja dalam lingkungan yang
alamiah.5

4. Dasar Pertimbangan

guru sebelum mengajar membuat perancanaan seperti merumuskan masalah


topik, merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar, mementukan media dan
menjelaskan skenario metode dan pelaksanaannya guru menjelaskan kemampuan
dasar yang akan dicapai siswa, siswa dibagi dalam empat kelompok satu kelompok
beranggotakan sepuluh anak, kemudian diberi materi yang berbeda. Siswa selain
mendapat referensi dari LKS juga mendapat referensi tambahan yang disediakan oleh
guru. Siswa dalam kelompok. disuruh mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis
dan logis, analitis materi yang diberikan guru. Siswa diberi kesempatan bertanya
tentang jalannya metode ini kalau masih kurang jelas. Siswa menemukan kesimpulan
atai pendapat sementara (hipotesis) beserta alasan-alasannya. Siswa mempresentasikan
hasil temuannya di depan kelompok lainnya. Diskusi kelas hasil presentasi masing-
masing kelompok diambil kesimpulan oleh siswa dan guru. Untuk evaluasi diambil
dari penilaan lembar kerja, test akhir baik secara lisan maupun tertulis, memberitahu
materi selanjutnya supaya siswa mempersiapkan diri. Memberi motivasi siswa.
Menutup pelajaran dengan salam.

B. Jurnal Terpadu
1. Identitas Jurnal

Nama peneliti : Santje Kaunang

Email :  jurnalaksara@ung.ac.id

Judul : Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Metode Inkuiri


Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar

5
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial ( bandung: PT Refika Aditama, 1012), hlm. 28.

5
Temuan

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Airmadidi yang terbagi
menjadi dua siklus, di mana pada setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan (tindakan),
observasi, dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes, angket, observasi dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif maupun kualitatif. Penerapan model
pembelajaran inkuiri melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning) dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Airmadidi. Aspek motivasi
meliputi perhatian, keterkaitan, keyakinan/kepercayaan diri, dan kepuasan mengalami peningkatan
antara 3,54% hingga 11,41%. Sedangkan peningkatan tertinggi dari aspek keyakinan/ kepercayaan
diri siswa yaitu sebesar 11,41%.
Penerapan model pembelajaran inkuiri melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Airmadidi yang
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Siswa mengalami peningkatan pada ranah kognitif
sebesar 10,27% yaitu dari 78,57% menjadi 89,29%. Hasil belajar ranah afektif mengalami
peningkatan antara 7,89% hingga 10,53%. Peningkatan yang paling tinggi yaitu pada aspek kognisi
atau keyakinan siswa sebesar 10,53%. Sedangkan peningkatan ranah psikomotor antara 27,27%
hingga 40,91%. Peningkatan tertinggi diperoleh dari aspek kerelevanan dalam keterampilan
menjelaskan yaitu sebesar 40,91%. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan sebesar
34,09%. Pada ranah psikomotor yang diukur melalui kegiatan presentasi dan diskusi ini
menunjukkan keterampilan pada hierarkhis yang paling tinggi tingkat naturalisasi, siswa melakukan
gerakan tertentu secara spontan atau otomatis dalam mengajukan pertanyaan, menanggapi pertanyaan
dan menjelaskan.

BAB III

METODOLOGI

6
A. Tempat penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana opservasi mini riset yang di lakukan.
Pebetapan lokasi pebelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian
kuantatif, karena di terapkan dengan lokasi penelitian berarti objek penelitiaan sudah di
tentukan sehingga pempermudah penulis untuk melakukan opservasi maka dari itu
penulis meakukan opservasi di MTs yayasan al-ma`shum rantau prapat Kab.Labuhanbstu
Di kelas IX mata pelajaran Geografi.

B. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah contoh ada bagian dari populasi yang yang di ajari
dalam satu instansi kegiatan belajar mengajar dan di anggap menjadi gambaran populasi
awalnya.
g. Guru : Ustazah Ius Zannah S,E
h. Siswa : MTs Al-ma`shum Kelas IX yang terdiri dari 31 siswa

C. Instrument Penelitian

Instrument siswa opservasi penelitian tentang penilaian pembelajaran kontekstual

 Siswa
Bagaimana motivasi belajar siswa

Penilaian

Sangat baik Baik Tidak baik

Bagaimana respon belajar siswa

Penilaian

Sangat antusias Antusias Tidak antusias

7

Bagai hasil belajar siswa dalam kelas

Penilaian

Sangat baik Baik Tidak baik

 Guru
Kegiatan pendahuluan

Penilaian

No Bentuk Kegiatan Kurang


Sangat baik Baik
baik

Guru masuk kelas dengan mengucapkan


1 
salam

Kegiatan berdo’a di pimpin oleh ketua


2 
kelas

Guru menyapa dengan menanyakan


3 
kabar

Guru mengapsen dan memeriksa


4 
kedesiplinan

5 Guru mengulas pertemuan yang lalu 

Mengajak peserta didik untuk


6 mengumopulkan tugas yang di berikan 
minggu lalu

8
Guru memotivasi peserta didik untuk
dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran
7 
dan dapat mengeluarkan gagasan
gagasan yang terpikirkan

Kegiatan inti

Penilaian
Langkah
No Bentuk kegiatan Sangat Kurang
kegiatan Baik
baik baik

Guru memberikan arahan


kepada siswa untuk
Menganalisis jenis dan
1 kontruktivisme penanggulangan bencana alam 
melalui edukasi, kearifan lokal,
dan pemanfaatan teknologi
modern

Dengan pengarahan guru,


siswa diajak untuk Membuat
sketsa, denah, dan/atau peta
2 Menemukan potensi bencana wilayah 
setempat serta strategi mitigasi
bencana berdasarkan peta
tersebut

3 bertanya Memberikan sesi Tanya jawab 


dengan melempar pertanyaan
kepada siswa agar dapat
melihat sejauh mana pemahan

9
siswa

Guru membuat dan membagi


siswa beberapa bagi untuk d
jadikan kelompok, untuk
Masyarakat
4 berdiskusi dan sehingga 
belajar
menimbulkan pertanya dan
saling berargumen di dalam
berkelompokn

Guru mendemonstrasikan
pelajaran dengan berbagai
media seperti Worksheet atau
5 Pemodelan lembar kerja (siswa), alam 
sekitar dan juga buku buku
paket

Guru melakukan refleksi


6 Refleksi 
bersama siswa didiknya

Guru melakukan penilaian


dengan cara menilai etitut,
Penilaian yang
7 kekreatifan siswa dalam ber 
sebenarnya
argument, kemampuan siswa
dalam belajar

Kegiatan penutup

Penilaian

No Bentuk kegiatan Sangat Kurang


Baik
baik baik

10
Guru bersama peserta didik menyimpulkan
1 pembelajaran yang sudaah di bahas dalam 
kegiatan pembelajaran

Guru menyusuruh siswa untukMembuat resume


(CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan
2 
pembelajaran tentang materi Sketsa, denah,
dan/atau peta potensi bencana wilayah setempat
yang baru dilakukan.

Guru menejelaska sedikit tentang materi yang


akan di pelajari untuk minggu depannya agar
3 
siswa dapat memahami terlebih daluhu ketika di
rumah

Dan guru melakukan penilaian di akhir pelajaran


4 dengan mengevaluasi siswa sejauh mana 
kepahamannya belajaran untuk hari itu

Guru mengakhiri pembelajaran dengan sedikit


5 
motivasi dan mengucapkan salam

Penilaian

Sangat baik Baik Kurang baik

25% 55% 20%

11
BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Mini Riset


Hasil mini riset di sekolah yang di opservasi yaitu sekolah MTs Al-ma`shum rantauprapat
Khusu Kelas IX. mata pelajaran ips yaitu geografi yang di ajarkan oleh Ustazah Ius zannah
S,E
a. Respon Belajar Siswa
Respon belajar siswa yaitu keaktifan belajar siswa di dalam kelas dan suatu
tanggapan atau apa yang di rasakan siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
berlangsung dikelasnya yaitu memahami atau tidaknya siswa tersebut serta sefat acuh tak
acuhnya siswa terhadap pemateri yang menjelaskan. Berdasarkan hasil opservasi saya di
sekolah MTs Al-Ma`shum rantaprapat siswa kelas IX atusisas atau respon belajarnya
sangat turun drastis dengan mengingat keadaan seprti sekarang seperti kehadiran ketika
sekolah, dan kebetulan ketika saya melakukan opservasi siswa yang mengikuti
pembelajaran hanya 25 siswa dari 42 siswa yang hadir di hari sabtu untuk mengumpulkan
tugas.

b. Motivasi Belajar Siswa

12
Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak dalam minat belajar siswa yang
menjamin kegiatan belajar keseharisan siwa dan memberikan arah kegiatan belajar siswa
yang mana hendak di tuju, dalam hasil opservasi saya di sekolah MTs Al-Ma`shum
rantauprapat untuk kegiatan belajar mengajar untuk siswa didik ketika untuk
mengumpulkan tugas dan mendapat tugas tugas yang barunya 30 siswa yang mengumpul
dan 12 orang yang tidak ada kabar, dalam 30 siswa yang mengumpul hanya 25 yang
hadir selain itu hanya menitipkan tugas saja.

c. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Guru


 Kegiatan pendahuluan atau pembuka

Pada kegiatan pendahuluan, guru memperoleh nilai 13 yang berarti di


masa pandemi ini, membuat guru susah meberinteraksi dengan siswa di
karenakan siswa jarangnya siswa mengikuti pembelajaran yang berlangsung
menggunakan APK ZOOM siswa beralasan tidak adanya kuota dan jaringan yang
susah di akses ketika hari pebgumpulkan tugas tatap muka di sekolah siswa tidak
hadir dan bahkan siswa hanya menitipkan tugas melalui teman sekelasnya..

 Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, guru memperoleh nilai 13 juga sama halnya dengan
kegiatan pembukaan. Menurut nya angka secara drastis di saat pandemi melanda
yang di haruskan guru mengajar dengan menggunakan kecanggihan teknologi
yang canggih. Dan dengann penyesuaian denganKD dan KI RPP dan silabus
namun dikarenakan keadaan stuasi dan kondisi maka kegiatan inti pembelajaran
ini jadi ketercapaian yang di harapkan dari 100% hanya mendapatnya 35%.

 Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup, guru memperoleh nilai 7 angka yang kecil bila di
bandingkan dari sebelumnya bagi seorang guru untuk proses pembelajaran yang
akan di lakukan baik itu di kelas maupu via grub aplikasikasi. Kegiatan
keterampilan penutup menunjukkan untuk memberikan motivasi ataupun
kesimpulan dan juga pengevaluasian terhadap pembelajaran siswa. Dalam arti

13
pembelajaran tenaga mengajar tidak btermasuk dalam kata sempurna, atau jauh
dari kata sempurna dalam penyesuaian RPP yang telah di susun
B. Pembahasan
 Kegiatan pendahuluan

di mana giuru hanya memperoleh nilai 13 yang berarti di masa pandemi ini,
membuat guru susah meberinteraksi dengan siswa di karenakan siswa jarangnya siswa
mengikuti pembelajaran yang berlangsung menggunakan APK ZOOM siswa beralasan
tidak adanya kuota dan jaringan yang susah di akses ketika hari pebgumpulkan tugas tatap
muka di sekolah siswa tidak hadir dan bahkan siswa hanya menitipkan tugas melalui teman
sekelasnya.

 kegitan inti
guru juga memperoleh nilai 13 juga sama halnya dengan kegiatan pembukaan.
Menurut nya angka secara drastis di saat pandemi melanda yang di haruskan guru
mengajar dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang canggih. Kegiatan inti
sangatlah penting di karenakan kegiatan inti ini terdapat kegiatan pembelajaran yang di
lakukan secara aktif, kreatif, kondusif, dan mentantang dan juga dapat memotivasi siswa
untuk berpartisipasi aktif mengeluarkan gagasan gagasan dan dapat saling meluruskan
argument siswa.
 kegiatan penutup
guru memperoleh nilai 7 angka yang kecil bila di bandingkan dari sebelumnya bagi
seorang guru untuk proses pembelajaran yang akan di lakukan baik itu di kelas maupu via
grub aplikasikasi. Kegiatan keterampilan penutup menunjukkan untuk memberikan
motivasi ataupun kesimpulan dan juga pengevaluasian terhadap pembelajaran siswa. Di
penutup ini juga sedikit menanya ketercapaian siswa agar tau siswa yang memahami atau
tidaknya materi yang di sampaikan.

14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Contoh
a. pengajaran kontekstual dapat berhasil karena sasaran utamanya untuk mencari makna
dengan menghubungkan pekerjaan akademik dengan kehidupan keseharian dan deragam
elemennya sesuai dengan tiga prinsip dasar alam. Memahami perinsipprinsip ini dan cara
CTL menerapkannya berarti memahami mengapa pembelajaran dan pengajaran
kontekstual memberikan jalan menuju keunggulan akademik yang akan diikuti semua
siswa.
b. Respon belajar siswa yaitu keaktifan belajar siswa di dalam kelas dan suatu tanggapan
atau apa yang di rasakan siswa setelah mengikuti pembelajaran yang berlangsung
dikelasnya yaitu memahami atau tidaknya siswa tersebut serta sefat acuh tak acuhnya
siswa terhadap pemateri yang menjelaskan. Berdasarkan hasil opservasi saya di sekolah
MTs Al-Ma`shum rantoprapat Khusu siswa ips kelas IX atusisas atau respon belajarnya
sangat turun drastis dengan mengingat keadaan seprti sekarang seperti kehadiran ketika
sekolah, dan kebetulan ketika saya melakukan opservasi siswa yang mengikuti
pembelajaran hanya 25 siswa dari 42 siswa yang hadir di hari sabtu untuk
mengumpulkan tugas.

15
c. Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak dalam minat belajar siswa yang
menjamin kegiatan belajar keseharisan siwa dan memberikan arah kegiatan belajar siswa
yang mana hendak di tuju, dalam hasil opservasi saya di sekolah MTs Al-Ma`shum
rantoprapat untuk kegiatan belajar mengajar untuk siswa didik ketika untuk
mengumpulkan tugas dan mendapat tugas tugas yang barunya 30 siswa yang
mengumpul dan 12 orang yang tidak ada kabar, dalam 30 siswa yang mengumpul hanya
25 yang hadir selain itu hanya menitipkan tugas saja.
d. Pada kegiatan inti, guru memperoleh nilai 13 juga sama halnya dengan kegiatan
pembukaan. Menurut nya angka secara drastis di saat pandemi melanda yang di
haruskan guru mengajar dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang canggih.
Dan dengann penyesuaian dengan KD dan KI RPP dan silabus namun dikarenakan
keadaan stuasi dan kondisi maka kegiatan inti pembelajaran ini jadi ketercapaian yang di
harapkan dari 100% hanya mendapatnya 35%.
e. Pada kegiatan penutup, guru memperoleh nilai 7 angka yang kecil bila di bandingkan
dari sebelumnya bagi seorang guru untuk proses pembelajaran yang akan di lakukan baik
itu di kelas maupu via grub aplikasikasi.
B. Saran
a. Untuk siswa
agar bisa meningkatkan minat belajar, Mampu menguasai forum dan membiasakan untuk
mengantar tugas tepat waktu.Membiasakan kedesiplinan, mengutamakan hal yang paling
penting, misalnya seperti pendidikan yang di lakukan melalui teknologi siswa harus
pandai mengusai teknologi dan mengusahakan hal yang sangat penting karna pendidikan
adalah tiang keberhasilan
b. Untuk guru
Dalam kegiatan membuka, inti dan penutup atau akhir guru harus mampu membuatan
pembelajaran semenarik mungkin sehingga siswa mampu untuk memahami penjelasan
materi dan tidak bosan dengan apa yang di sampaikan misalnya seperti dengan
menggunakan media pembelajaran yaitu gambar, peta, laptop dan lain sebagainya. Dan
waktu guru juga harus bisa tepat waktu dalam mengajar usahakan untuk mendahului siswa
dan jika memang itu ada rapat penting atau kegiatan lain yang sangat penting usahakan
berikan siswa tugas untuk di kelas agar siswa bisa lebih di siplin, maka jika tidak ada guru

16
yang mengajar siswa juga akan tetap sportip untuk berada di kelasnya masing masing
dengan mengerjai tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Surya, 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktur Tenaga
Kependidikan Ditjen PMPTK.

Johnson, Elaine B. 2010. CTL Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan


Bermakna, Cetakan 1. Bandung: Mizan Media Utama.

Komalasari, Kokom, 2010. Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikasinya), Cetakan-1,


Bandung: PT Rafika Aditama.

Moleong, Lexy J.,2002, Metodologi Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rosali, Elin, 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual, Edisi:1 Bandung: PT


Karsa Mandiri Persada.

Silalahi, Ulber, 2012, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Refika Aditama.

17

Anda mungkin juga menyukai