Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga buku Panduan Studi Lapang Terintegrasi (SLT) Program Studi Pendidikan
Biologi FKIP UMM ini dapat diselesaikan. Panduan SLT ini disusun dengan tujuan agar para
mahasiswa dapat memahami dengan jelas bagaimana mekanisme atau tahapan pelaksanaan
SLT, mulai dari persiapan di kampus, pelaksanaan di tempat/lokasi SLT sampai dengan
pelaporan kegiatan, dan evaluasi SLT.
Buku panduan ini disusun berdasarkan pengalaman-pengalaman menarik serta
masukan setelah melaksanakan kegiatan SLT tahun 2015 – 2018. Kami sepenuhnya
menyadari bahwa pelaksanaan kegaiatan SLT tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa
adanya partisipasi dan bantuan pihak-pihak yang terkait, yaitu instansi/lembaga pemerintah
maupun swasta tempat pelaksanaan SLT, para dosen pengampu mata kuliah SLT, para
mahasiswa, dan panitia. Dengan demikian, dukungan dan kerjasama dari semua pihak
tersebut sangat diharapkan agar pelaksanaan SLT dapat terlaksana sebagaimana mestinya dan
kompetensi mahasiswa dapat tercapai seperti yang diharapkan.
Akhirnya, semoga panduan ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik yang konstruktif
sangat kami harapkan. Terima kasih.
COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
A. PENDAHULUAN
Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa, khususnya calon
pendidik, agar dapat bersaing di dunia global adalah pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude). Knowledge adalah pengetahuan yang luas, wawasan yang
terbuka, dan pemikiran yang cerdas dan mampu mencerahkan masyarakat atau orang-orang
di sekitarnya. Salah satu yang menjadi bagian dari knowledge adalah pengetahuan dan
wawasan tentang kondisi/potensi lokal, kondisi/potensi regional/wilayah, kondisi/potensi
nasional, dan bahkan kondisi internasional/luar negeri. Skill merupakan keterampilan atau
keahlian khusus sehingga mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan yang lain. Sementara
itu, attitude yaitu sikap atau kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain sehigga dapat
diteladani sekaligus disegani.
Knowledge, skill, dan attitude tidak semuanya dapat diperoleh dari kegiatan belajar
mengajar di kelas (indoor activity), tetapi juga diperoleh dari praktek nyata di lapangan
(melalui terjun lapang, praktik langsung, dan pengamatan). Mata Kuliah Studi Lapang
Terintegrasi (SLT) yang diprogramkan dan terstruktur di dalam kurikulum Prodi Pendidikan
Biologi FKIP diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk melengkapi ketiga aspek
tersebut.
SLT adalah mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa, sebagai salah
satu prasyarat untuk menyelesaikan studi. Mata kuliah ini berbobot 1 SKS. Pelaksanaan MK
SLT berbasis dua hal, yaitu 1) rumpun keilmuan biologi dan 2) rumpun
pendidikan/pembelajaran. Dalam pelaksanaanya, SLT dapat diselenggarakan di dalam negeri
maupun di luar negeri, sesuai dengan minat mahasiswa. Hal ini disesuaikan dengan waktu
pelaksanaan kegiatan serta kemampuan finansial mahasiswa. Beberapa tempat yang pernah
menjadi destinasi SLT misalnya Jakarta-Bogor-Yogyakarta, Malang-Pasuruan-Mojokerto,
dan Bali. Sementara untuk yang luar negeri adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Ke depannya, pilihan tempat atau destinasi diharapkan lebih beragam, namun tetap
memenuhi persyaratan pemenuhan kompetensi, mengingat Indonesia memiliki potensi daerah
yang luar biasa serta tuntutan internasionalisasi dan pergaulan global juga menuntut adanya
pengetahuan tentang negara-negara lain. Oleh karena itu, pemilihan destinasi SLT harus
mempertimbangkan aspek ketercapaian kompetensi mahasiswa sebagaimana yang
diamanatkan dalam kurikulum, selain ketersediaan waktu, kemudahan akses, rasionalisasi
B. TUJUAN SLT
Kegiatan SLT ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan (biologi dan pendidikan) bagi mahasiswa.
2. Sarana membentuk sikap/mental mahasiswa agar mampu dan berani menghadapi
tantangan dunia kerja yang sarat dengan persaingan.
3. Mahasiswa dapat memahami berbagai pendekatan dalam upaya mengetahui dan
menganalisis gejala-gejala yang timbul dalam organisasi kerja, khususnya yang berkaitan
dengan dunia kerja biologi dan pendidikan.
4. Menambah link/jaringan mahasiswa, membuka wawasan terkait dunia kerja dan lapangan
pekerjaan, serta meneguhkan peminatan keilmuan sehingga menjadi bekal positif setelah
menamatkan studi di Prodi Pendidikan Biologi FKIP.
Tabel 1. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Mata Kuliah Studi Lapang Terintegrasi
KODE CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)
Memiliki karakter yang kuat (mandiri, jujur dan disiplin) dalam menepati komitmen dan
S12
tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pembelajaran
Memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan jiwa kewirausahaan (interpreneur) di bidang
S13
Pendidikan dan IPTEKS biologi
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
KU1 pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang
keahliannya;
KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
Mampu merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran kurikuler, kokurikuler,
dan ekstra kurikuler, dengan pembelajaran siswa aktif dan memanfaatkan berbagai sumber
KK1
belajar, media pembelajaran berbasis ipteks dan potensi lingkungan setempat, sesuai standar
proses dan mutu
Mampu menerapkan konsep-konsep biologi dan ilmu kependidikan dalam merencanakan,
KK3 melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan IPTEKS sesuai dengan
permasalahan di sekolah (kelas, laboratorium) dan lingkungan.
Mampu menerapkan konsep biologi dan teknologi kependidikan dengan memanfaatkan
KK8 kemajuan IPTEKS untuk membuat produk-produk pembelajaran dalam mendukung
terselenggaranya pembelajaran biologi.
Mampu bekerja sama lintas disiplin, melalui networking dengan instansi terkait, hingga
KK10
menghasilkan karya sesuai bidang ilmu
Menguasai pengetahuan faktual tentang fungsi dan manfaat teknologi, khususnya teknologi
P8
informasi dan komunikasi yang relevan untuk pengembangan mutu pendidikan
2. Pengetikan Proposal
Proposal diketika pada kertas A4. Jenis font adalah Times New Roman dengan ukuran
12, spasi 1,5. Margin kertas, yaitu batas atas (top margin) 3 cm, batas bawah (bottom margin)
3 cm, batas kiri (left margin) 4 cm, batas kanan (right margin) 3 cm. Tata cara pengutipan
sumber, pengetikan tabel, pencantuman gambar, dan penulisan daftar pustaka/rujukan harus
disesuaikan dengan Panduan Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UMM. Tidak ada batasan mengenai jumlah lembar proposal, namun
sepenuhnya harus mempertimbangkan prinsip ringkas namun lengkap, jelas, dan padat.
B. KERANGKA PROPOSAL
Penyusunan proposal harus sistematis. Adapun kerangka proposal SLT adalah sebagai
berikut:
HALAMAN COVER (Lihat contoh di lampiran)
HALAMAN PENGESAHAN (Lihat contoh di lampiran)
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
1.2 Rumusan Kegiatan
1.3 Tujuan Kegiatan
1.4 Manfaat Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Sub-bab latar belakang kegiatan harus menguraikan landasan, dan gambaran umum
permasalahan yang melatarbelakangi perlunya dilakukan kegiatan SLT. Latar belakang ini
sejatinya mencakup alasan-alasan baik secara teoretis maupun praktis mengenai, 1) perlunya
pelaksanaan kegiatan SLT khususnya bagi peningkatan kompetensi mahasiswa (dari segi
pendidikan dan keilmuan biologi), 2) alasan logis yang melatarbelakangi pemilihan
tempat/lokasi, 3 alasan yang melatarbelakangi pemilihan bidang peminatan pada saat
observasi kegiatan SLT.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka/rujukan harus disesuaikan dengan Panduan Penulisan Skripsi yang
diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM.
JUDUL:
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
(Tanggal/Bulan/Tahun Pelaksanaan)
DISUSUN OLEH:
Kelompok ....
1. Nama Mahasiswa (NIM)
2. Nama Mahasiswa (NIM)
3. Nama Mahasiswa (NIM)
4. Nama Mahasiswa (NIM)
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. ………../ Dra/Drs………… (sesuai kelas)
Judul:
………………………………………………………………………………..
Tempat/Tujuan SLT:
………………………………………………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan:
………………………………………………………………………………..
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Biologi
2. Pengetikan Laporan
Laporan diketik pada kertas A4. Jenis font adalah Times New Roman dengan ukuran
12, spasi 1,5. Margin kertas, yaitu batas atas (top margin) 3 cm, batas bawah (bottom margin)
3 cm, batas kiri (left margin) 4 cm, batas kanan (right margin) 3 cm. Tata cara pengutipan
sumber, pengetikan tabel, pencantuman gambar, dan penulisan daftar pustaka/rujukan harus
disesuaikan dengan Panduan Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UMM. Tidak ada batasan mengenai jumlah lembar laporan, namun
sepenuhnya harus mempertimbangkan prinsip ringkas namun lengkap, jelas, dan padat.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
1.2 Rumusan Kegiatan
1.3 Tujuan Kegiatan
1.4 Manfaat Kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Sub-bab latar belakang kegiatan harus menguraikan landasan, dan gambaran umum
permasalahan yang melatarbelakangi perlunya dilakukan kegiatan SLT. Latar belakang ini
sejatinya mencakup alasan-alasan baik secara teoretis maupun praktis mengenai, 1) perlunya
pelaksanaan kegiatan SLT khususnya bagi peningkatan kompetensi mahasiswa (dari segi
pendidikan dan keilmuan biologi), 2) alasan logis yang melatarbelakangi pemilihan
tempat/lokasi, tiga alasan yang melatarbelakangi pemilihan bidang peminatan pada saat
observasi kegiatan SLT.
3.2 Pembahasan
Sub-bab ini diharapkan merupakan bentuk analisis sederhana mahasiswa terhadap
temuan fakta dan data yang ada. Hasil analisis sederhana ini disesuaikan dengan data dan
fakta di lapangan (sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya pada bagian deskripsi
kegiatan) dan juga dikombinasikan dengan pengetahuan teoritis masing-masing mahasiswa
terhadap bidang observasi (diperkuat dengan literatur yang relevan).
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi penarikan kesimpulan dari seluruh proses kegiatan SLT yang telah
dilakukan oleh mahasiswa. Kesimpulan yang dihasilkan dari kegiatan SLT hendaknya
relevan dengan dan sesuai dengan rumusan kegiatan, tujuan, dan pembahasan. Bagian
kesimpulan disajikan secara singkat dan tidak bertele-tele sehingga dapat diperoleh esensi
hasil pelaksanaan kegiatan SLT mulai dari awal kegiatan hingga penyusunan laporan.
Bab ini juga harus menguraikan saran-saran berkaitan dengan pengamatan terhadap
instansi/lembaga yang menjadi sasaran kegiatan SLT. Saran-saran ini hendaknya disajikan
secara objektif dan relevan dengan hasil temuan pengamatan di lapangan. Saran sebaiknya
mencakup saran terhadap mahasiswa yang telah melakukan kegiatan dan mahasiswa yang
nantinya akan melakukan kegiatan serupa, terhadap instansi, dan prodi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampirkan seluruh dokumen yang terkait dan yang diperoleh selama pelaksanaan SLT
oleh mahasiswa. Dokumen yang perlu dilampirkan, yaitu:
1. Susunan acara/daftar kegiatan.
2. Profil lembaga/instansi.
3. Dokumentasi foto.
4. Lembar kerja mahasiswa yang telah diparaf dosen.
5. Berbagai dokumen lain yang didapatkan.
JUDUL:
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
(Tanggal/Bulan/Tahun Pelaksanaan)
DISUSUN OLEH:
Kelompok ...
1. Nama Mahasiswa (NIM)
2. Nama Mahasiswa (NIM)
3. Nama Mahasiswa (NIM)
4. Nama Mahasiswa (NIM)
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. ………../ Dra/Drs…………
Judul:
………………………………………………………………………………..
Tempat/Tujuan SLT:
………………………………………………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan:
………………………………………………………………………………..
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Biologi
A. TUJUAN
Sebagai upaya memudahkan dan memfokuskan mahasiswa dalam mengunjungi
tempat yang telah ditetapkan dalam SLT, maka dosen (dapat pula dalam bentuk tim dosen)
akan membuat lembar kerja mahasiswa (LKM). Lembar Kerja Mahasiswa merupakan salah
satu bahan ajar yang dapat digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran.
Prastowo (2013) menyebutkan bahwa fungsi penyusunan dan penggunaan lembar
kerja dalam pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran dosen, namun lebih mengaktifkan
mahasiswa.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah mahasiswa untuk memahami materi yang
diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada mahasiswa.
Tujuan penyusunan dan penggunaan lembar kerja mahasiswa dalam SLT ini adalah:
1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan mahasoswa untuk berinteraksi dengan materi
yang diberikan.
2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap materi yang
diberikan.
3. Melatih kemandirian belajar mahasiswa.
4. Memudahkan dan memfokuskan dosen dalam memberikan tugas kepada mahasiswa,
karena informasi, isian/tagihan dalam Lembar Kerja disesuaikan dengan lokasi/destinasi
yang dikunjungi.
PENGANTAR
Yayasan Pendidikan Harapan Mulia adalah lembaga pendidikan formal dibawah
pengawasan KEMENDIKBUD. Lembaga ini memiliki 4 divisi antara lain Play Group dan Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Masing-
masing divisi dipimpin oleh kepala sekolah yang bertanggungjawab langsung kepada ketua
Yayasan Pendidikan Harapan Mulia H. Husaini Ismail, SE. dan Istri HJ. Denny K. Sandra, SE
Visi Yayasan Pendidikan Harapan Mulia terangkum dalam 4 kata penuh dengan makna,
yaitu: Taqwa, Cerdas,Terampil, Santun. Untuk melaksanakan visi tersebut, masing-masing divisi
mengemban misi dengan cara yang berbeda sesuai kebutuhan dan karakter
TUGAS
Deskripsikan beberapa aspek berikut berdasarkan pemahaman lintas mata kuliah yang
pernah dipelajari.
1. Sistem pendidikan yang diterapkan di Harapan Mulia secara umum!
2. Deskripsikan konsep boarding/pesantren yang dilakukan!
3. Identifikasi kurikulum yang digunakan, bandingkan dengan kurikulum yang saat ini
berlaku secara nasional, dan analisis kelebihan dan kekurangannya!
4. Deskripsikan pengelolaan/manajemen Harapan Mulia (termasuk keunggulan dibandingkan
sekolah serupa yang lain)!
5. Jelaskan sumber belajar apa saja yang bisa dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran
dan pendidikan karakter!
PENGANTAR
Taman Nasional Bali Barat merupakan satu-satunya taman nasional yang berada di
Provinsi Bali. Bali sendiri merupakan pulau dewata yang menjadi destinasi wisata
Internasional sehingga TN Bali Barat memiliki potensi yang sangat tinggi untuk
dikembangkan. Selain itu, TN Bali Barat menjadi sangat penting guna menjaga atau
mengonservasi satwa yang saat ini sangat dilindungi, Jalak Bali (Leocopsar rothschildi) yang
saat ini jumlahnya tidak lebih dari 20 ekor saja di alam liar (Supriatna 2014).
Pengelolaan Taman Nasional Bali Barat dalam hal wisata alam dinilai cukup baik.
Indikatornya adalah TN Bali Barat ini menyediakan IPPA (Izin Pemanfaatan Pariwisata
Alam) kepada perusahaan yang dapat mengembangkan sektor pariwisata. Salah satu
perusahaan yang memiliki IPPA untuk kawasan di TN Bali Barat adalah Sustainable Group.
Perusahaan ini bukan hanya memberdayakan masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan
mengadakan penelitian, melainkan perusahaan ini juga turut mengambil andil dalam
pelestarian kawasan TN Bali Barat.
Stakeholder lainnya yang turut serta dalam pengelolaan di TN Bali Barat ini adalah
Universitas Indonesia, SMG, Columbia University, dan USAID.
TUGAS
1. Deskripsikanlah beberapa hal mengenai TN Bali Barat! (analisis setiap kelompok tidak
boleh sama)
a. Arah dan visi pengelolaan TN Bali Barat sebagai lembaga konservasi.
b. Peranan TN Bali Barat dalam kegiatan pelestarian SDH (Tupoksi).
c. Jenis-jenis satwa konservasi di TN Bali Barat.
d. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan fungsi konservasi.
2. Deskripsikan bagaimana pengelolaan/manajemen TN Bali Barat!
3. Berdasarkan pengamatan secara menyeluruh di TN Bali Barat, jelaskan sumber belajar apa
saja yang bisa kembangkan untuk kegiatan pembelajaran biologi jenjang SD, SMP, atau
SMA? Berikan contoh implementasinya!
PENGANTAR
Pulau Serangan merupakan pulau yang berada di selatan Pulau Bali yang
terletak pada jalur pariwisata Sanur, Kuta, dan Nusa Dua. Wilayah ini merupakan kawasan
strategis pengembangan pariwisata. Menurut Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Bali
(Disparda Bali) tahun 2017 terdapat sebanyak 28.005 wisatawan dalam setahun atau
merupakan destinasi wisata yang memiliki kunjungan tertinggi keempat di kota Denpasar
yang diikuti oleh Museum Lemayur, Taman Budaya, Prasasti Blanjong, Pasar Kumbasari,
Museum Sidik Jari, dan Hutan Bakau. Selain itu, pengembangan Pulau Serangan menjadi
kawasan pariwisata didukung juga oleh potensi eksisting yang terdapat di Pulau Serangan
yaitu akses yang dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Jalur
jalan By Pass Ngurah Rai. Kawasan Pulau Serangan memiliki kawasan hutan mangrove yang
termasuk dalam kawasan hutan lindung di Bali dengan luas total 98 ha atau sekitar 0,5 % dari
luas total hutan mangrove yang berada pada kawasan hutan lindung di Bali. Untuk kawasan
Hutan mangrove yang berada dalam kawasan khususnya di kawasan PT. Bali Turtle Island
Development. PT. BTID memiliki total luas 33 ha. Saat ini, vegetasi mangrove yang berada
di dalam kawasan PT. BTID didominasi oleh jenis bakau Sonneratia.
TUGAS
PENGANTAR
Masyarakat Bali mempunyai budaya yang unik dan beragam didasari konsep Trihita
Karana. Konsep Tri Hita Karana adalah suatu konsepsi yang mengintegrasikan secara
selaras tiga komponen penyebab kesejahteraan dan kebahagian hidup. Ketiga komponen
tersebut yaitu: Hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia
dengan lingkungan. Suku Bangsa Bali merupakan salah satu suku dari berbagai suku yang
berdiam di Indonesia. Suku ini merupakan suatu kelompok manusia yang terikat oleh
kesadaran akan kesatuan kebudayaan. Baik kebudayaan daerah Bali maupun kebudayaan
Nasional Indonesia. Rasa kesadaran akan kesatuan kebudayaan masyarakat Bali diperkuat
oleh adanya kesatuan bahasa dan kesatuan agama Hindu. Bahasa Bali memiliki tradisi sastra,
tulisan dan lisan, serta didukung oleh sistem aksara tersendiri (Purnomohadi,1993).
Usaha dalam pendidikan konservasi masyarakat dibuat menjadi sadar akan kepentingan
untuk melestarikan warisan tumbuhan lokal, bekerja secara aktif dalam pelestariannya, dan
dibuat merasakan keuntungan-keuntungan konservasi sepanjang waktu. Bekerja secara lokal
dan berpikir secara global (J.E Hernandez Bormejo dalam Mursidawati, S. dkk, 1998).
Gerakan lingkungan hidup dunia juga mendapat dukungan yang sangat kuat dari para ahli
filsafat dan agamawan, yang mengendaki tidak sekedar reformasi, Mereka menghendaki
diterapkannya filosofi ekologi baru yang menggunakan pendekatan ekologi, filosofi dan
spritual (Alikondran, 2004).
Perkembangan koleksi tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali terdata rutin setiap
bulan sebagai laporan pertanggung jawaban intern kepada atasan struktural Kebun Raya dan
struktural LIPI yang terkait. Data-data tanaman koleksi tersebut juga penting keberadaannya
untuk memenuhi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mahasiswa, pelajar, dan
instansi yang terkait dalam menunjang pengetahuan botani dan etnobotani, khususnya tentang
flora kawasan Timur Indonesia (KTI). Hal ini berkaitan dengan Tugas pokok dan fungsi
Kebun Raya Bali dalam kegiatan konservasi eks-situ tumbuhan Kawasan Timur Indonesia,
utamanya terhadap tumbuhan yang berhabitat di dataran tinggi kering.
Hingga akhir Juni 2011 jumlah koleksi Kebun Raya ‘Eka Karya” Bali tercatat sebanyak
2256 jenis, diantaranya termasuk koleksi tematik seperti anggrek, kaktus, paku, Tanaman
Upacara Agama Hindu Bali (TUAHB), tanaman obat (usada), dan jenis koleksi tematik
TUGAS
1. Identifikasi dan deskripsikan koleksi tumbuhan di Kebun Raya Eka Karya Bali dan
lengkapi dengan gambar asli, nama spesies, manfaat (aspek ekonomi, sosial-budaya,
tanaman obat), serta aspek lainnya (10 jenis tanaman dan setiap kelompok tidak boleh
sama)
2. Deskripsikanlah beberapa hal mengenai Kebun Raya Eka Karya!
a. Koleksi tumbuhan (jumlah, tipe koleksi, tujuan khusus/riset, dan lainnya).
b. Peranan Kebun Raya dalam kegiatan pelestarian flora (Tupoksi).
c. Kegiatan dalam merawat, menambah, dan menjaga koleksi tanaman yang ada.
3. Deskripsikan cara pengelolaan/manajemen Kebun Raya Eka Karya termasuk dalam hal
kewirausahaan)!
Lembar Pengamatan
Foto pengamatan dan Deskripsi
No Manfaat
Nama Ilmiah (Sumber Pustaka Relevan)
Seminar hasil observasi dilakukan setelah pelaksanaan SLT. Hal ini dimaksudkan
agar terjadi transfer of knowledge informasi, tidak terjadi distorsi/pengurangan informasi, dan
memudahkan apabila pada kondisi tertentu harus mengulang observasi/kunjungan atau
mencari informasi ulang. Presentasi seminar dilakukan secara berkelompok. Dosen
pengampu akan membuat lembar penilaian diskusi/seminar yang akan dibagikan saat
pelaksanaan SLT.
1 Husamah, M.Pd L
104
2 Fuad Jaya Miharja, M.Pd L
3 Dwi Setyawan, M.Pd L
105
4 Ahmad Fauzi, M.Pd L
5 M. Mirza Nuryadi, M.Sc L
106
6 Fendy Hardian Permana, M.Pd L
7 Diani Fatmawati, M.Pd P
107
8 Dr. Iin Hindun, M.Kes P
9 Dra. Roimil Latifa, MM. M.Si P
108
10 Tutut Indria Permana, M.Pd P