Anda di halaman 1dari 19

PELATIHAN KADER

JUMANTIK
oleh
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Palembang
Pendahuluan
Upaya penanggulangan Demam Berdarah yang
tepat guna adalah dengan cara memberantas
nyamuk Aedes aegypti. Untuk menjaga agar
kepadatan nyamuk penular yang sudah menurun
tidak menjadi tinggi lagi, diperlukan upaya
pemberantasan jentik dengan cara meniadakan
sarang nyamuk penular tersebut. Kegiatan ini
disebut “Pemberantasan Sarang Nyamuk”. PSN ini
diperlukan peran aktif keluarga/masyarakat melalui
Juru Pemantau Jentik atau JUMANTIK.
PENGERTIAN JUMANTIK
Juru Pemantau
Jentik (jumantik)
merupakan warga
masyarakat
setempat yang dilatih
untuk memeriksa
keberadaan jentik di
tempat-tempat
penampungan air.
TUJUAN JUMANTIK
Untuk menurunkan kepadatan atau populasi
nyamuk penular penyakit Demam Berdarah
Dangue (DBD) dan jentiknya dengan PJB
dan PSN, melalui penyuluhan dan kegiatan
langsung di masyarakat secara terus
menerus.
PERAN JUMANTIK
Peran kader kesehatan dalam menanggulangi DBD antara lain
Sebagai anggota PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala) di rumah-
rumah dan tempat umum
Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat
Mencatat dan melaporkan hasil PJB kepada kepala dusun
atau puskesmas secara rutin minimal mingguan dan bulanan
Mencatat dan melaporkan kasus kejadian DBD kepada rukun
warga (RW), kepala dusun atau puskesmas
Melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan
pemberantasan DBD secara sederhana seperti pemberian
bubuk abate dan ikan pemakan jentik.
TUGAS DAN FUNGSI
Tugas dan fungsi kader jumantik DBD antara lain
mengoordinasi kegiatan-kegiatan jumatik memimpin dan menyelenggaran petermuan
menetapkan jadwal waktu pertemuan berkala menetapkan langkah-langkah pemecahan
masalah
melaporkan hasil kegiatan
menyiapkan penyelenggaraan pertemuan (undangan dan tempat pertemuan)
menyiapkan laporan berkala kegiatan Pokjakepada ketua LKMD
menyiapkan bahan pertemuan,misalnya data-data hasil PJB
memberikan bimbingan teknis pelaksanaan pemeriksaan jentik
memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis penyuluhan kepada para penyuluh
mencatat kegiatan-kegiatan penyuluhan dan lain-lain
melaksanakan pemeriksaan jentik di 30 rumah secara acak di tiap RW
sekurang-kurangnya tiap 3 bulan menyampaikan hasilnya kepada ketua LKMD
membantu pelatihan kader jumantik
merencanakan kegiatan masyarakat secara bersama-sama untuk melaksanakan PSN
serta menyiapkan masyarakat dalam pelaksanaaan penanggulangan penyakit DBD.
KRITERIA JUMANTIK
1. Warga masyarakat (RW/RT) setempat.
2. Mengenal/dikenal oleh masyarakat di
lingkungannya.
3. Dapat membaca dan menulis.
4. Mau bekerja untuk kepentingan warganya.
5. Sudah mengikuti latihan yang diberikan
oleh petugas kesehatan/Puskesmas
setempat.
KRITERIA TAMBAHAN
1. Dapat menyebutkan penyebab penyakit dan nyamuk penular
penyakit DBD
2. Dapat menjelaskan cara penularan penyakit DBD
3. Dapat menyebutkan tanda-tanda penyakit DBD
4. Dapat menyebutkan dan melakukan cara-cara pertolongan
pertama
5. Dapat menjelaskan ciri-ciri, lingkaran hidup dan tempat
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
6. Dapat menyebutkan dan melakukan cara-cara pencegahan
penyakit DBD
7. Dapat melakukan pemeriksaan jentik nyamuk Aedes aegypti
8. Dapat melakukan penyuluhan dan motivasi kepada perorangan
maupun kelompok masyarakat
KEGIATAN KADER
1. PENYULUHAN

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan informasi


dan pengetahuan kepada masyarakat tentang penyakit DBD,
bagaimana cara mencegah dan memberantas penyakit demam
berdarah yang lebih efektif, yaitu melalui pemberantasan sarang
nyamuk demam berdarah (PSN-DBD) dengan 4 M-Plus.
4M PLUS
1. MENGURAS :
Menguras dan
menyikat dinding
tempat
penampungan air
seperti : bak mandi
dan drum.
4M PLUS
2. MENUTUP :
Menutup rapat-rapat
tempat
penampungan air
seperti: drum,
tempayan dan lain-
lain.
4M PLUS
3. MENGUBUR :
Mengubur atau
menimbun barang-
barang bekas serta
mengumpulkan barang-
barang bekas yang
dapat menampung air
dan dibuang ke tempat
pembuangan
sementara (TPS).
4M PLUS
4. MEMANTAU : PLUS CARA LAIN :
Memantau dan Mengganti air vas bunga
memeriksa tempat-tempat seminggu sekali,
penampungan air sebagai mengeringkan air di alas
tempat berkembangbiak pot bunga, memperbaiki
nyamuk aedes aegpty saluran air dan talang air
seperti bak mandi, drum, yang tidak lancar/rusak
ban bekas, alas pot serta memasang kawat
bunga, dispenser, tempat kasa atau menggunakan
minum burung dan lain- obat anti nyamuk serta m
lain.
KEGIATAN KADER
2. Pemantauan Jentik Berkala
KEGIATAN KADER
3. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
4. Larvasidasi Selektif
5. Fogging dan insektisida
TATA KERJA JUMANTIK
Tata kerja secara teknis jumantik di lapangan pada pedoman
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD oleh jumantik Depkes RI,
2006 yaitu sebagai berikut :
1. Penentuan rumah keluarga yang akan diperiksa dan
penentuan jadwal waktu berkunjung untuk memeriksa jentik
dengan sasaran 30 rumah KK
2. Melakukan kunjungan rumah pada waktu yang tepat waktu
santai keluarga dengan menceritakan keadaanperistiwa yang ada
kaitannya dengan penyakit DBD sseperti banyaknya kasus DBD
di wilayahnya.
3. Memeriksa semua tempat-tempat penampungan air yang
berpengaruh menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dengan
menggunakan senter.
TATA KERJA JUMATIK
4. Melakukan penyuluhan perorangan atau kelompok yang
dilaksanakan di kelompok dasa eisma, pertemuan arisan,
pertemuan warga RT/RW dan pertemuan dalam kegiatan
keagamaan dan pertemuan lain yang membicarakan tentang
penyakit DBD baik cara penularan dan pencegahannya.
5. Berperan sebagai penggerak dan pengawas masyarakat dalam
PSN DBD.
6. Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan jenrik dengan
menggunakan formulir JPJ 1.
7. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik ke puskesmas sebulan
sekali. Adanya arsip laporan sebagai bukti pengiriman laporan.
8. Bersama supervisior, melakukan PSW dan pemetaan per RW
hasil pemeriksaan jentik.
CONTOH FORMULIR JJP 1
FORMULIR JJP 1

Anda mungkin juga menyukai