A. Pendahuluan
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan dimasyarakat
dan endemis
Masyarakat kurang berperan serta pada kegiatan PSN meskipun pengetahuan tentang DBD dan
cara-cara pencegahannya sudah cukup tinggi
Tindakan yang paling efektif dan efisien adalah PSN yang dilakukan secara terus menerus.
Kegiatan PSN-DBD berupa 3 M yang dilakukan oleh masyarakat dengan peran serta Tokoh
Masyarakat ,kader dan aparat kelurahan.
C. . Tujuan Khusus
1. Sebagai petunjuk bagi kader Jumantik dalam melaksanakan pemeriksaan dan pemantauan
kegiatan PSN DBD
D. SASARAN :
Semua tempat Perkembangbiakan nyamuk penular DBD:
1. Tempat Penampungan Air (TPA) untuk keperluan sehari-hari
2. Tempat Penampungan Air bukan untuk keperluan sehari-hari (non-TPA)
3. Tempat Penampungan air ilmiah
E. PERSIAPAN
a. Pemetaan dan pengumpulan data penduduk data rumah/ bangunan pemukiman dan TTU
lainnya seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana olahraga, perkantoran,
masjid/musola, gereja, pasar, terminal dan lain-lain.
b. Penentuan rumah/ keluarga yang akan dikunjungi/diperiksa Dilakukan secara acak (random
sampling), minimal dalam satu kali kegiatan melakukan pemantauan di 25 rumah/bangunan
a. Periksalah bak mandi/ WC, tempayan, drum dan tempat-tempat penampungan air lainnya yang dapat
menjadi habitat perkembangbiakan nyamuk aedes sp. Di dalam dan diluar rumah untuk mengetahui ada
tidaknya jentik.
b. Jika pada penglihatan pertama tidak menemukan jentik, tunggu kira-kira ½ - 1 menit untuk
mengetahui ada tidaknya jentik.
c. Gunakan senter untuk memeriksa jentik di tempat gela, air keruh atau wadah air terlalu dalam.
d. Periksa juga tempat-tempat berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, misalnya vas
bunga, dll
e. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik, berupa nilai angka bebas jentik (AJB) ke puskesmas setiap
bulan.
a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, sepserti Bak Mandi/WC, drum, dan
lain-lain seminggu sekali (M1)
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/tempayan, dan lain-lain
(M2)
c. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan
(M3)
1. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu
sekali
2. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer/ rusak.
3. Menutup lubang-lubang pada potongan bamboo/ pohon dengan tanah .
4. Bersihkan/keringkan tempat yang dapat menampung air seperti pelepah pisang atau tanaman
lain.
5. Menaburkan bubuk abate pada tempat yang sulit dikuras.
6. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak penampungan air ( ikan cupang dll )
7. Memasang kawat kasa.
8. Menghindari menggantung pakaian dalam kamar
9. Mengupayakan agar rumah terang dan ventilasi cukup.
10. Menggunakan kelambu atau obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
H . LARVASIDA ( Abate )
Larvasida adalah pengendslian larva (jentik) nyamuk dengan pemberian larvasida yang bertujuan untuk
membunuh larva tersebut. Pemberian larvasida ini dapat menekan kepadatan populasi untuk jangka
waktu 2 bulan.
Jenis Larvasida
1. Temephos
Temephos 1% berwarna coklat. Terbuat dari pasir yang dilapisi dengan zat kimia yang dapat
membunuh jentik, dalam jumlah yang dianjurkan aman buat manusia dan tidak menimbulkan
keracunan. Jika dimasukkan kedalam air, sedikit demi sedikit zat kimia akan larut secara merata
dan membunuh seluruh jentik nyamuk yang ada didalam tempat penampungan air.
Dosis penggunaan 10 gram untuk 100 liter air. Bila tidak ada alat untuk menakar, gunakan
sendok makan peres ( yang diratakan atasnya).
2. Mariduk