Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi

Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD)adalah proses


pengamatan,pengumpulan,pengolahan,analisis,dan interprestasi
data,serta penyebarluasan informasi kepada pemegang
kebijakan,penyelenggara program kesehatan,dan stakeholders
terkait secara sistematis dan terus menetus tentang situasi DBD
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit tersebut (determinan)agar dapat dilakukan
tindakan pengendalian secara efektif danefisien.

Tujuan umum adalah tersedianya data dan informasi


epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam
perencanaan,pelaksaan,pemantaun,evaluasi program kesehatan
dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa
yang cepat dan tepat.

Secara khusus tujuan surveilans DBD adalah :

a. Memantau kecenderungan/tren penyakitDBD


b. Kewaspadaan dini KLB sertapenanggulangannya
c. Menindaklanjuti laporan kasus DBD denganmelakukan
PE,serta melakukan penanggulanganseperlunya
d. Memonitoring dan evaluasi program pengendalianDBD
e. Menyediakan informasi untuk perencanaanpengendalian
DBD
f. Penyusunan kebijakan pengendalianDBD

Jenis dan sumber data DBD

Beberapa variabel data yang berhubungan dengandengan


pengendalian DBD adalah:

a. Datakesakitandankematianmenurutgolonganumurdanjenis
kelamin,kasus DD,DBD,SRD,EDS dari unit pelayanan
kesehatan,kewaspadaan mingguan,bulanan,dantahunan
b. Data penduduk menurut golongan umurtahunan
c. Data desa,kecamatan,kabupaten,profinsi terdapatkasus
DD,DBD, bulanan dantahunan
d. DataPJBkecamatan,kabupaten/kota,profinsihasildarikegiatan
pengamatan jentik

Data tersebut di atas dapat di peroleh dari:


a. Laporan rutinDBD,mingguan,bulanan
( puskesmas,kabupaten/kota,dan profinsi)
b. Laporan KLB/wabah/W1 ( Puskesmas,kabupaten/kota,profinsi)
c. LaporanlaboratoriumdariUPK(Puskesmas,RS,Labkesdll)
d. Laporan hasil penyelidikan
kasusperorangan (
Puskesmas,kabupaten/kota)
e. Laporan penyelidikan KLB/wabah (Puskesmas/kota )
f. Survei kasus ( pusat,profinsi,kabupaten/kota)
g. Laporandatademografi(puskesmas,kabupaten/kota)
h. Laporan data vektor ( puskesmas,kabupaten/kota)
i. Laporan dari badan meteorologi dan geofisika
profinsi,kabupaten/kota,kecamatantentangcurahhujandandari
hujan.

B. RuangLingkup

1. Epidemiologi penyakit Dengue adalah ilmu


yangmempelajari
tentangkejadiandandistribusifrekuensipenyakitDengue
( DD/DBD) menurut variabel epidemiologi
(orang,tempatdanwaktu)danberupayamenentukanfaktor
resiko(determinan)kejadiantersebutpadasuatukelompok
populasi.Distribusi yang di maksud diatas adalah distribusi
orang,tempat dan waktu,sedangkan frekuensi dalam hal ini
adalah insidens,CFR,dll.Determinan faktor resiko yang
memberirisikoatasterjadinyapenyakitDD/DBD.
2. Sejarah
KLB Dengue kali terjadi tahun 1653 di Frech West Indies
(Kepulauan Karibia)Meskipun penyakitnya sendiri sudah
dilaporkandiCinapadapermulaantahun992SM.DiAustralia
serangan penyakit DBD [ertama kali di laporkan pada tahun
1897sertadiItaliadanTaiwanpadatahun1931.KLBdiFilipina
terjadi pada tahun 1953-1954 sejak saat itu serangan
penyakit DBD disertai tingkat kematian yang tinggi melanda
di beberapa negara di wilayah Asia Tenggara termasuk India
danIndonesia.

C. Tata LaksanaDBD

1) Pertolongan Pertama Penderita Demam Berdarah


Dengueoleh Masyarakat
Pada awal perjalanan DBD gejala dan tanda tidak spesifik
oleh
karena itu masyarakat/keluarga di harapkan waspada jika
terdapat gejala dan tanda yang mungkin merupakan awal
perjalanan penyakit tersebut.Gejala dan tanda awal DBD dapat
berupa panas tinggi tanpa sebab jelas yang timbul
mendadak,terus menerus selama 2-7 hari,badan
lemah/lesu,nyeri ulu hati,tampak bintik-bintik merah pada kulit
seperti bekas gigitan nyamuk di sebabkan pecahnya pembuluh
darah kapiler di kulit.Untuk membedakannya kulit diregangkan
bilabintikituhilangbukantandapenyakitDBD.
Apabila keluarga/masyarakat menemukan gejala dan tanda
diatas,maka pertolongan pertama oleh keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Tirah baring selamademam
b. Antipiretik ( paracetamol ) 3 kali 1 tablet untuk dewasa,10-
15mg/kgBB/kali untuk anak.Asetosal,salisilat,ibuprofen
jangan di pergunakan karena dapat menyebabkan nyeri ulu
hati akibat gastritis atauperdarahan
c. Kompreshangat
d. Minum banyak (1-2 liter/hari)semua cairan berkalori
diperbolehkan kecuali cairan yang berwarna coklat dan
merah ( susu coklat,sirup merah)
e. Bila terjadi kejang ( jaga lidah agar tidaktergigit,longgarkan
pakaian,tidak memberikan apapun lewat mulut
selama kejang)

Jika dalam 2-3 hari panas tidak turun atau turun disertai
timbulnya gejala dan tanda lanjut seperti perdarahan di kulit
( seperti bekas gigitan nyamuk) muntah-
muntah,gelisah,mimisan di anjurkan segera
berobat/periksaakan ke dokter atau ke unit pelayanan
kesehatan untuk segara mendapat pemeriksaan dan
pertolongan.

2) Langkah-langkah Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue

Penderita yang menunjukan gejala/tanda klinis DBDmaka


dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :

a. Anamnesis ( wawancara )dengan penderita atau keluarga


penderita tentang yang di rasakan,sehubungan dengan
gejalaDBD
b. Observasi kulit dan konjungtiva untuk mengetahuitanda
perdarahan.Observasi kulit
meliputi
wajah,lengan,tungkai,dada,perut danpaha
c. Pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tanda
vital
(kesadaran,tekanandarah,nadi,dansuhutubuh)
d. Penekanan pada hipokondrium kanan menimbulkanrasa
sakit/nyeri yang di sebabkan karena peregangan kapsul
hati
e. Perabaanhati
f. Uji Tourniquet ( Rumple Leede)
g. Pemeriksaan laboratorium trombosit danhematokrit

3) Tatalaksana Rujukan PenderitaDBD

Demam Berdarah Dengue termasuk salah satu penyakit


menular yang dapat menimbulkan wabah sesuai dengan undang-
undang No.4 th 1984 tentang wabah penyakit menular serta
Peraturan Menteri Kesehatan No.560 tahun 1989,maka bila
dijimpai kasus DBD wajib dilaporkan dalam kurun waktu kurang
dari 24 jam

Dokter atau petugas kesehatan yang menemukan


kasus/tersangka DBD diwajibkan melaporkan ke puskesmas
setempat sesuai domosili ( tempat tinggal ) pasien dan membuat
surat pengantar untuk disampaikan kepada kepala desa/kelurahan
melalui keluarga pasien.Formulir rujukan pasien DBD dari
puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya menggunakan
formulir atau surat tersendiri yang memuat data,nama ,jenis
kelamin,umur,nama kepala keluarga,alamat,tanggal mulai masuk
rumah sakit dan keluar saarana pelayanan kesehatan (puskesmas
perawatan,rumah sakit)dan pengobatan yang telah
diberikan,disampaikan kepada RSrujukan.

Sebelum merujuk pasien DBD perlu memperhatikan :

a. Tanda vital pasien harusstabil


b. Disertakan formulir dengan hasil parameter klinis
dan laboratorium serta terapi penting yang
sudahdiberikan

Penderita dirujuk ke rumah sakit bila ditemukan tanda-tanda


berikut
:

a. Anak tampaklemas
b. Badan dingin,terutama tangan dankaki
c. Muntah terusmenerus
d. Kejang
e. Mimisan
f. Perdarahan lain ( Hematemesis,Melena)

4) Tatalaksana DD danDBD

Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat simtomatis dan


suportif,yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat
peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan.pasien
DD dapat berobat jalan sedangkan pasien dirawat diruang perawatan
biasa. Tetapi pada kasus DBD dengan komplikasi diperlukan perawatan
intensif.Diagnosis dini dan memberikan nasehat untuk segera dirawat bila
terdapat syok,merupakanhal yang penting untuk mengurangi angka
kematian.Dipihak lain perjalanan penyakit DBD sulit diramalkan.Kunci
keberhasilan tatalaksana DBD/DSS terletak pada ketrampilan para
petugas medis dan paramedis ke fase penurunan suhu ( fase kritis,fase
syok )denganbaik.

Anda mungkin juga menyukai