Anda di halaman 1dari 48

DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh :ARIS NAMO


UPTD Puskesmas Nangaroro
l
ll

Permenkes
Nomor
374/MENKES/
PER/III/2010
Kepmenkes
Nomor 92 Tentang
Pengendali
Tahun 1994 an vektor
Tentang
Upaya
Kepmenkes pencegahan
Nomor dan PSN
581/MENKES/
SK/VII/
1992
Tentang
pemberantasan
penyakiti DBD
UMUM
Meningkatkn Peran Kel & Masy dlm
pencegahan & Pengendalian DBD melalui
Pokja PSN-Pokjanal DBD

KHUSUS
Adanya Koordinator & Supervisor Jumantik di
tingkat desa dan kelurahan

Terlaksanannya Pemeriksaan, Pemantauan


& Pemberantasan jentik nyamuk dengan
metode 3 M PLUS
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. PENGERTIAN
a. Tanda Utama
Panas (demam) disertai perdarahan
a. Penyebab
Virus Dengue
a. Penularan
• Gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang hidup didalam
dan disekitar rumah
CARA PENULARAN DBD…..
• Ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
• Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu
menggigit atau menghisap darah orang yang :
• Sakit DBD
• Tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus
dengue
• Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak
dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk
kelenjer liurnya.
• Bila nyamuk tersebut menghisap/menggigit orang
lain, virus akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
CARA PENULARAN DBD…..

Bila orang yang tertular itu :


• tidak mempunyai kekebalan (umumnya anak-anak)
 virus itu akan menyerang trombosit (sel pembeku
darah) & merusak dinding pembuluh darah kecil
(kapiler)  terjadi perdarahan & kekurangan cairan
yang ada dalam pembuluh darah
• Bila orang mempunyai zat anti kekebalan  virus tak
berdaya  orang tidak sakit
CARA PENULARAN DBD…..

Dalam darah manusia virus akan mati dengan


sendirinya dalam waktu lebih kurang 1 minggu
GEJALA/TANDA

Gejala/Tanda Awal

2. Seringkali ulu hati terasa nyeri,


karena terjadi perdarahan lambung

1. Mendadak panas tinggi selama


2-7 hari, tampak lemah dan lesu

3. Tampak bintik-bintik merah pada kulit


disebabkan pecahnya pembuluh kapiler
GEJALA/TANDA LANJUTAN

1. Mungkin terjadi muntah/berak 2. Kadang-kadang terjadi perdarahan


bercampur darah di hidung (mimisan)

3. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia
TEMPAT BERKEMBANG NYAMUK
AEDES AEGYPTI
PENCEGAHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE

• Kimia
• Mekanis/fisik
• Biologis
SECARA KIMIA
• Fogging/pengasapan-Malathion
(jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat, serentak/masal/kompak)

• Obat Nyamuk Bakar, semprot atau


repelent.

• Abatisasi/Penaburan Bubuk abate


(1 x 3 bulan)
FOGGING/PENGASAPAN

FOGGING HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA & TIDAK


MENYELESAIKAN MASALAH DBD
LARVASIDASI

• Menaburkan bubuk abate atau pembunuh jentik


lainnya ke dalam tempat penampungan air
• Menggunakan Abate  Abatisasi
• Cara :
• Menggunakan bubuk abate 1 G (100 l + 10 gr abate)
• Menggunakan altosid 1,3 G (100 l + 2,5 gr abate)
• Menggunakan sumilarv 0,5 G (100 l + 0,25 gr sumilarv 0,5
G)
SECARA MEKANIS  PSN DBD
Gerakan 3M
 Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling
tidak seminggu sekali  gampang air, sulit air 
abatisasi
 Menutup rapat-rapat tempat penampung air,
semacam tempayan dan drum, agar nyamuk
tidak masuk dan berkembang
 Mengubur barang2 bekas yang dapat
menampung air hujan
SECARA MEKANIS
• Bersihkan lingkungan (PLUS)

• Vas bunga
• Wadah minum burung
• Pasang kelambu
• Pasang kasa pada setiap celah ventilasi
• Jangan banyak gantungan baju
• Jangan membiarkan ada air yang tergenang
Larvasiding

3M
Ikanisasi Obat Nyamuk Semprot
Obat Nyamuk Gosok

plus
Pencahayaan
Ventilasi

Kasa
SECARA BIOLOGIS
• Predator. Air kolam diisi ikan pemakan jentik
• Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan, misalnya ikan
mujair, kepala timah/pantau
• Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)
• Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk populer
IKAN KEPALA TIMAH
TANAMAN PENGUSIR NYAMUK

Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah:


Jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu menghalau
nyamuk, artinya tanpa diolahpun mampu mengusir nyamuk.
Lantana camera L/ Selasih TAGETES PATULA
Tembelekan TAHI KOTOK/
BUNGA TAHI AYAM

Zodia (Evodiaa
Geranium Lavender spp.
suaveolens)
PEMERIKSAAN JENTIK
DAN
PENYULUHAN KESEHATAN OLEH
JUMANTIK
1. PERSIAPAN
a. Pemetaan & pengumpulan data penduduk, rumah/bangunan
dan lingkungan oleh Puskesmas.
b. Pertemuan/Pendekatan :
• Pendekatan LS (RW, RT, swasta, LSM, kel potensial lain, Toma,
Toga)
• Pertemuan tingkat kel/desa yg dihadiri oleh LS
• Pertemuan tingkat RT yg dihadiri oleh warga setempat
a. Tentukan rumah/keluarga yg dikunjungi/diperiksa
dengan cara :
• Misalnya :
• disuatu desa/kelurahan : bangunan. 146,Rumah,
• Bagi semua bangunan per RT,Sambil melihat bangunan rumah
yang jentiknya paling banyak di evaluasi terus sampai 3 kali hri
ke 7. hari 14, hari 28 .
• Pastikan Kunjungan rumah, disetiap bulan tidak
terlewatkan untuk melihat kepadatan jentik,dan di
evalusi terus menerus,bersama jumantik rumah,
• Sepervesor dan kepala wilayah untuk menentkan
langkah intervensi selanjudnya.
2. MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH
a. Buat rencana kapan rumah/keluarga akan dikunjungi (utk 1 bulan)
b. Pilih waktu yg tepat untuk berkunjung (saat santai)
c. Mulai pembicaraan dengan menunjukkan perhatian thd keluarga
(misal menanyakan anak)
d. Lanjutkan menceritakan peristiwa yang ada kaitannya dengan
demam berdarah, misalnya anak tetangga sakit DBD, dll
e. Membicarakan tentang DBD, cara penularan, dll. Gunakan
gambar/peraga untuk lebih jelas.
f. Mengajak bersama-sama memeriksa Tempat Penampungan air
dan barang-barang yang menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk Aedes aegypti baik didalam maupun diluar
rumah/bangunan
• Jika ditemukan jentik  beri penjelasan tentang tempat perkembang
biakan Aedes aegypti.
• Jika tidak ditemukan  beri pujian dan sarankan untuk terus menjaga
agar selalu bebas jentik.
3. CARA MELAKUKAN
PEMERIKSAAN JENTIK OLEH
JUMANTIK
a. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-
tempat penampungan air lainnya.
b. Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5-1 menit, jika ada jentik ia
akan muncul kepermukaan air untuk bernafas.
c. Ditempat yang gelap gunakan senter.
d. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng-
kaleng plastik, ban bekas dan lain-lain.
Tempat lain yang perlu diperiksa jumantik : talang/saluran air yg
rusak/tidak lancar, lubang-lubang pada potongan bambu, pohon dan
tempat-tempat lain yg memungkinkan air tergenang seperti di rumah2
kosong, pemakaman dll.Jentik-jentik yg ditemukan di tempat-tempat
penampungan air yg tidak beralaskan tanah (bak mandi/WC, drum,
tempayan, dan sampah-sampah/barang-barang yang dapat menampung
air hujan)
Jentik di got/comberan/selokan, bukan jentik Aedes aegypti
4. MENCATAT DAN MELAPOR
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
a. Tulis nama desa/kelurahan yang akan dilakukan pemeriksaan
jentik
b. Tulis nama keluarga/pengelola (petugas kebersihan) bangunan
dan alamatnya pada kolom yang tersedia.
c. Bila ditemukan jentik tulislah tanda (+), dan apabila tidak
ditemukan tulislah tanda (-) di kolom yang tersedia pada formulir
JPJ 1.
d. Tulislah hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom keterangan
seperti rumah/kapling kosong, PAH, dll
e. Satu lembar formulir diisi untuk kurang lebih 30 KK
f. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik (ABJ) ke puskesmas sebulan
sekali.
FORMULIR JPJ 1
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
RT/RW :
DESA/KELURAHAN :

No Nama KK/Pengelola Alamat Jentik Keterangan


Bangunan (RT/RW)
(+) (-)

…….,………..20….
Petugas Jumantik,

(………………………..)
5. BIMBINGAN TEKNIS DAN EVALUASI
1. SUPERVISOR
• Merupakan petugas lapangan P2M&PL/pet pusk./pet
lainnya yg telah ditunjuk ka pusk.
• Memeriksa dan mengarahkan rencana kerja Jumantik.
• Mengawasi/memberikan bintek kepada jumantik.
• Bersama jumantik membuat PWS dan pemetaan per
RW hasil pemeriksaan jentik, setiap bulan sekali.
• Melaporkan ke puskesmas dengan menggunakan
formulir JPJ2 setiap bulan
FORMULIR JPJ 2
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
RT/RW :
DESA/KELURAHAN :

No Tanggal RT/RW Yang Jumlah Jumlah Keterangan


Pemeriksaan Diperiksa rumah/bangunan rumah/bangunan
Jentik yang diperiksa yang positif jentik

…….,………..20….
Supervisor,

(………………………..)
2. KEPALA PUSKESMAS

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan jumantik serta


koordinasi dengan pamong/pemerintah daerah setempat.
• Memberikan pelatihan kepada Jumantik
• Menganalisa dan membuat laporan hasil kegiatan untuk semua
daerah kegiatan Jumantik di wilayahnya setiap bulan dengan
menggunakan formulir JPJ 3
FORMULIR JPJ 3
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN/WILAYAH KERJA PUSKESMAS :

No Tanggal Desa/ Jumlah Jumlah ABJ*


Pemeriksaan KelurahanYang rumah/bangunan rumah/bangunan desa/kelurahan
Jentik Diperiksa yang diperiksa yang positif jentik (%)

…….,………..20….
Kepala Puskesmas,

(………………………..)
3. DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
• Memberikan bimbingan teknis kepada puskesmas.
• Menganalisa dan membuat laporan hasil kegiatan untuk semua
daerah kegiatan pemberantasan di wilayahnya setiap 3 bulan
dengan menggunakan form JPJ4.
• Mengirimkan umpan balik ke puskesmas.
FORMULIR JPJ 4
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KABUPATEN/KOTA :

No Bulan Kecamatan Jumlah Jumlah ABJ*


Pemeriksaan Yang rumah/bangunan rumah/bangunan kecamatan
Jentik Diperiksa yang diperiksa yang positif jentik (%)

…….,………..20….
Petugas Dinkes Kab/Kota,

(………………………..)
4. DINAS KESEHATAN PROPINSI
• Memberikan bimbingan teknis kepada puskesmas.
• Menganalisa dan membuat laporan hasil kegiatan
pemberantasan dari wilayah kabupaten/kota ke pusat dengan
menggunakan form JPJ5 setiap 3 bulan.
• Mengirimkan umpan balik ke dinkes kabupaten/kota.
FORMULIR JPJ 5
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
PROPINSI :

No Bulan Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah ABJ*


Pemeriksaan Yang rumah/bangunan rumah/bangunan Kabupaten/Kota
Jentik Diperiksa yang diperiksa yang positif jentik (%)

…….,………..20….
Petugas Dinkes Propinsi,

(………………………..)
4. TINGKAT PUSAT
• Menganalisa laporan hasil Jumantik dari seluruh propinsi di
Indonesia dan mengirimkan umpan balik. (Formulir JPJ 6)
FORMULIR JPJ 5
HASIL PEMERIKSAAN OLEH JUMANTIK INDONESIA

No Bulan Propinsi Jumlah Jumlah ABJ*


Pemeriksaan Yang rumah/bangunan rumah/bangunan Propinsi
Jentik Diperiksa yang diperiksa yang positif jentik (%)

…….,………..20….
Petugas Subdit Arbovirosis,

(………………………..)
6. SUPERVISI
• Dilakukan di semua tingkatan mulai dari Puskesmas sampai
Pusat. Hal-hal yang perlu disupervisi :
1. Apakah Jumantik benear-benar telah mengerti tentang DBD dan
pencegahannya.
2. Melihat cara Jumantik melakukan wawancara
3. Melihat kartu jentik di rumah/bangunan
4. Melihat hasil pemeriksaan jentik pada formulir JPJ 1
7. EVALUASI
• Cakupan rumah/bangunan yang diperiksa (minimal 80% dari
rencana)
• Parameter penilaian entomologi adalah ABJ (angka bebas
jentik) yang dibuat dalam bentuk pemetaan.
• Evaluasi hasil kerja Jumantik dilakukan pusk bersama
supervisor sec periodik 6 bulan sekali.
• Memantau jumlah kasus DBD di wilayahnya oleh petugas
puskesmas.
• Survei khusus secara berkala (di beberapa RW secara acak
pada 100 keluarga/pengelola bangunan) untuk mengetahui
tingkat partisipasi (proporsi) keluarga/pengelola bangunan
dalam PSN DBD.
8. TINDAK LANJUT

• Hasil kegiatan Jumantik dan hasil evaluasi


disampaikan pada pertemuan rutin di tingkat
kelurahan, kecamatan, kab/kota.
• Mengadakan pertemuan teknis di puskesmas untuk
membahas permasalahan yang dihadapi jumantik dan
penyelesaiannya di tingkat kelurahan/desa yang
dihadiri ketua RT, RW, swasta, LSM, kelompok
potensial lainnya dan Toma serta Toga

Anda mungkin juga menyukai