Anda di halaman 1dari 45

Pengertian DBD

DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Ae. Albopictus
Ae. Albopictus Aedes aegypti
Siklus Hidup Nyamuk
Siklus Hidup Nyamuk
Video Siklus Hidup Nyamuk
Bagaimana cara penularan
DBD ?
• DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
• Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu
menggigit atau menghisap darah orang yang :
– Sakit DBD
– Tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus
dengue
• Bila nyamuk tersebut menghisap/menggigit orang lain,
virus akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
Gejala/Tanda Awal

Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari,


1. tampak lemah dan lesu

Seringkali ulu hati terasa nyeri,


2.
karena terjadi perdarahan lambung

Tampak bintik-bintik merah pada kulit


3.
disebabkan pecahnya pembuluh kapiler
Siapa saja yang bisa terkena
penyakit DBD?

Anda –anda semua


Gejala/Tanda Lanjutan

Mungkin terjadi muntah/berak


1. bercampur darah

Kadang-kadang terjadi perdarahan


2. di hidung (mimisan)

Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan


3.Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia
a
dan kaki dingin berkeringat.
Dimana saja tempat
berkembangbiakan nyamuk?
Tempat berkembang Nyamuk Aedes aegypti
Dimana saja tempat
Istirahat nyamuk?
1. Gantungan Baju

2. Gorden

3. Sepatu berserakan
Bagaimana Cara
Pengendalin DBD?
PENCEGAHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE

Kimia

Biologis

Mekanis/Fisik
Secara Kimia

• Fogging/pengasapan-Malathion
(jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat,
serentak/masal/kompak)

• Obat Nyamuk Bakar, semprot atau repelent.

• Abatisasi/Penaburan Bubuk abate


(1 x 3 bulan)
Fogging/Pengasapan

FOGGING HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA & TIDAK


MENYELESAIKAN MASALAH DBD
Larvasidasi
• Menaburkan bubuk abate atau pembunuh jentik
lainnya ke dalam tempat penampungan air
• Cara :
– Menggunakan bubuk abate (100 l + 10 gr abate
Secara Biologis

• Predator. Air kolam diisi ikan pemakan jentik


– Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan,
misalnya ikan cupang, kepala timah/pantau
• Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)
• Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk
populer
Ikan Kepala Timah
Lantana camera L/ Selasih Tagetes patula
Tembelekan Tahi Kotok/
Bunga Tahi ayam

Zodia (Evodiaa
Geranium Lavender spp.
suaveolens)
Secara Mekanis  PSN DBD
Gerakan 3M

Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling tidak


seminggu sekali  gampang air, sulit air  abatisasi

Menutup rapat-rapat tempat penampung


air, semacam tempayan dan drum, agar
nyamuk tidak masuk dan berkembang

Mendaur Ulang barang2 bekas yang dapat


menampung air hujan
Selain itu ditambah (plus) dengan cara lainnya,
seperti:
1. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau
tempat-tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.
2. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak
lancar/rusak
3. Menutup lubang-lubang pada potongan
bambu/pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan lain-
lain)
4. Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-
tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air
5. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak
penampungan air
6. Memasang kawat kasa
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam
kamar
8. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang
yang memadai
9. Menggunakan kelambu
10. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
Mana yang paling efektif?
Pengendalian Vektor DBD yang paling efisien dan
efektif adalah dengan memutus rantai penularan
melalui pemberantasan jentik.
Pelaksanaannya di masyarakat dilakukan melalui
upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
Berdarah Dengue (PSN-DBD) dalam bentuk
kegiatan 3 M plus.
Siapa yang berkewajiban
melaksanakan PSN?
Yang berkewajiban melaksanakan PSN adalah
Semua masyarakat.

Lalu apa fungsi pembentukan kader???

Untuk memantau kegiatan PSN.


Partisipasi dalam mengurangi
kasus DBD

Masyarakat : PSN
Kader : PJR (Pemantauan Jentik Rutin)
Puskesmas : PJB ( Pemantauan Jentik Berkala)
Sebenarnya Kenapa perlu
adanya PSN?
Tembalang merupakan daerah yang optimum (suhu,
kelembaban, intensitas cahaya, curah hujan) untuk
perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

Kelurahan Tembalang merupakan wilayah yang


mempunyai kasus DBD tertinggi di Kota
Semarang.
Kenapa RW3?

Karena di Kelurahan Tembalang, RW 3 memiliki


kasus DBD yang tinggi yaitu 6 kasus pada Januari
s.d September 2016.
Dari bulan Januari-Agustus 2016, RW 3 memiliki ABJ
yang paling rendah yaitu 76%.
Target ABJ nasional yaitu >95%.
Persiapan saat menjentik oleh Kader

1. Setiap kader mengetahui jumlah rumah di RT


tersebut.
2. Pendekatan oleh kader kepada masyarakat
melalui dawis atau PKK.
Tentukan rumah/keluarga yg dikunjungi/diperiksa
dengan cara :
Melakukan kunjungan rumah
1. Buat rencana kapan rumah/keluarga akan dikunjungi (utk 1
bulan)
2. Pilih waktu yg tepat untuk berkunjung (saat santai)
3. Mulai pembicaraan dengan menunjukkan perhatian thd
keluarga (misal menanyakan anak)
4. Lanjutkan menceritakan peristiwa yang ada kaitannya dengan
demam berdarah, misalnya anak tetangga sakit DBD, dll
5. Membicarakan tentang DBD, cara penularan, dll. Gunakan
gambar/peraga untuk lebih jelas.
6. Mengajak bersama-sama memeriksa Tempat Penampungan air
dan barang-barang yang menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk Aedes aegypti baik didalam maupun diluar
rumah/bangunan
– Jika ditemukan jentik  beri penjelasan tentang tempat perkembang biakan Aedes aegypti.
– Jika tidak ditemukan  beri pujian dan sarankan untuk terus menjaga agar selalu bebas
jentik.
Cara Melakukan Pemeriksaan Jentik
Oleh Jumantik
a. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-
tempat penampungan air lainnya.
b. Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5-1 menit, jika ada jentik ia
akan muncul kepermukaan air untuk bernafas.
c. Ditempat yang gelap gunakan senter.
d. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng-
kaleng plastik, ban bekas dan lain-lain.
Tempat lain yang perlu diperiksa jumantik : talang/saluran air yg
rusak/tidak lancar, lubang-lubang pada potongan bambu, pohon dan
tempat-tempat lain yg memungkinkan air tergenang seperti di rumah2
kosong, pemakaman dll.Jentik-jentik yg ditemukan di tempat-tempat
penampungan air yg tidak beralaskan tanah (bak mandi/WC, drum,
tempayan, dan sampah-sampah/barang-barang yang dapat
menampung air hujan) Jentik di got/comberan/selokan, bukan jentik
Aedes aegypti
Cara Pemantauan Jentik

Semua tempat atau bejana yang dapat menjdi


tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes
aegypti diperiksa (dengan mata telanjang)
untuk mengetahui ada tidaknya jentik.

1. Untuk memeriksa tempat penampungan air yang


berukuran besar, seperti bak mandi, tempayan, drum dan
bak penampungan air lainnya. Jika pada pandangan
(pengelihatan) pertama tidak menemukan jentik, tunggu
kira-kira ½-1 menit untuk memastikan bahwa benar jentik
tidak ada
1. Untuk memeriksa tempat-tempat
perkembangbiakan yang kecil, seperti: vas
bunga/pot tanaman air/botol yang airnya keruh,
seringkali airnya perlu dipindahkan ke tempat lain

1. Untuk memeriksa jentik di tempat yang agak


gelap, atau airnya keruh, biasanya digunakan
senter.
Video
Mencatat dan Melapor Hasil
Pemeriksaan Jentik
a. Tulis nama desa/kelurahan yang akan dilakukan
pemeriksaan jentik
b. Tulis nama keluarga/pengelola (petugas kebersihan)
bangunan dan alamatnya pada kolom yang tersedia.
c. Bila ditemukan jentik tulislah tanda (+), dan apabila tidak
ditemukan tulislah tanda (-) di kolom yang tersedia pada
formulir JPJ 1.
d. Tulislah hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom
keterangan seperti rumah/kapling kosong, PAH, dll
e. Satu lembar formulir diisi untuk kurang lebih 30 KK
f. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik (ABJ) ke kelurahan
setiap kali menjentik dan sebulan sekali.
Form

Anda mungkin juga menyukai