Hipertensi
Usia
Diabetes melitus
Jenis kelamin
Merokok
Etnis
Obesitas
Ras
Asam urat(hyperurisemia)
Hiperkholesterol
Banyak garam
Kurang olah raga
Rendah serat dan buah
LATAR BELAKANG STROKE LANSIA
Umumnya faktor resiko stroke pada lansia
berhubungan dengan peningkatan Atherosklerosis
yang disebabkan :
- Arteri basilaris
Peningkatan suhu
mempunya hubungan yang
signifikan dengan beratnya
stroke,infark,kematian dan
keluaran fungsional
10. DIET
Stroke adalah akibat dari berbagai
penyakit dan keadaan yang
berhubungan dengan gaya hidup.
Gaya hidup berupa perilaku dan
lingkungan penyandangnya.
Perilaku tergambar dari kebiasaan
hidup sehari hari seperti ; pola
makan,kebersihan,pola hidup dan
perilaku terhadap upaya kesehatan
ATHEROSKEROSIS LAINNYA
STENOSIS ARTERI KAROTIS
Gejala klinik :
- Asymtomatik
- Pasca TIA atau stroke
DEMENSIA PASCA STROKE
1. Atherosklerosis
2. Artertis
3. Fibromuscular dysplasia
4. Cervicocranial arteri dissection
5, Infark serebral dan TIA pada pasien transaplantasi
organ
PENYAKIT JANTUNG
Emboli jantung merupakan penyebab utama stroke infark
Mitral stenosis dapat menyebabkan resiko stroke 17 kali
Penyebab utama stroke infark emboli (30%)
Myocard infark penyebab utama kematian pada
penderita .
Atrial fibrilasi penyebab stroke ulang pada 2-15 kali pada
tahun pertama
Atrial fibrilasi non valvuler penyebab silent stroke tipe
lakuner.
ABNORMALITAS BENDA BENDA DARAH
1.Hiperkoagulasi; didapat atau
bawaan (herediter) yaitu SLE,
defisiensi antitrombin III, defisiensi
protein C dan S,
hiperhomositeinemia,abnormal faktor
V dan lipoprotein (a)
2. Emboli :
A. Platelet
B. Plak atheroskerosis
C. Tromboemboli dari ulkus
ahterosklerosis
PENURUNAN PERFUSI SEREBRAL
1. PENURUNAN KARDIAK OUTPUT
Etiologi : - Trombosis
- Emboli
TROMBOSIS
Umummnya infark serebral
disebabkan trombosis dan
oklusi pada atherosklerosis.
Terjadi pada pasien yang
memiliki resiko
atherosklerosis.
Terjadi juga pada arteritis,
kelaianan koagulopati,
gangguan perfusi.
EMBOLI SEREBRAL
CARDIO EMBOLI TROMBO EMBOLI
Penyebab :
1. Lipohyalinosis dan degenerasi fibrohyalinosis
2. Penurunan perfusi
3. Oklusi atheromatous
4. Emboli
Sering memberikan gejala asymtomatis
Hidrosepalus,infark lakuner di
ganglia basal,thalamus dan pons.
Terjadi biasanya antara umur 55 dan 75 tahun.
Gejala dan tanda seperti infark lakuner.
Subakut : defisit neurologi fokal dan kejang, gangguan
kognitif,intelektual dan behaviour.
Pada pemeriksaan didapatkan adanya demensia,
apaty, abulia, perilaku buruk,gangguan
memori,dysphasia dan dyspraksia.
Penyakit Biswanger umumnya mempunyai hipertensi
kronis.
STROKE PERDARAHAN
Terjadi sekitar 20% dari
seluruh kasus stroke.
Penyebab utama : Hipertensi
Hipertensi menyebabkan
kerusakan pada arteri
penetrasi.
Dinding arteriol yang tipis
digambarkan adanya
lipohyalinosis dan nekrosis
fibrinoid.
Terjadi mikroaneurisma dan
ekravasasi sel darah merah
( charcot and bouhard)
Tempat utama perdarahaan : arteri lentikulostriata
cabang arteri serebri media (50%), thalamus, serebri
posterior,hemisfer .serebelum dan pons.
Rontgen thorak
EKG
PEMERIKSAAN PENUNJANG KHUSUS
Atas indikasi dan fasilitas :
- Bila da gangguan faal heomostasis
- Bila ada dugaan penyakit lues,AIDS, tuberkulosa,
autoimun
- Ekhokardiografi
- Angiografi serebral,DSA,MRA
- SPECT
- EEG
PENATALAKSAAN UMUM
Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat.
Bebaskan jalan nafas
Kandung kemih dikosongkan
Penatalaksaan tekanan darah
Penatalaksanan hyper dan hypo glikemia
Suhu dipertahankan normal
Nutrisi
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Pemberian cairan kristaloid
Mobilisasi dan rehabilitasi dini
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
Kejang
Ulkus
Pneumonia
3. Hiperglikemia
4. Hipoglikemia
PENATALAKSANAAN SPESIFIK
STROKE ISKEMIK STROKE PERDARAHAN
Trombolitik PERDARAHAN
Anti koagulan INTRASEREBRAL
Anti agregasi trombosit Mengobati penyebabnya
Neuroprotektor Menurukkan TTIK
Neuroprotektor
Tindakan bedah
PERDARAHAN SUBARAKHNOID
Nimodipin
Tindakan bedah
PENCEGAHAN SEKUNDER
1. Modifikasi gaya hidup
- Dr Spesialis
- Perawat khusus
- Terapi fisik,okupasi dan wicara
- Ahli gizi
- Keluarga
- Petugas sosial
KESIMPULAN
Stroke lansia mempunyai mortalitas dan morbilitas
yang tinggi.
Usia merupakan faktor resiko independen.
Perlu upaya pengendalian faktor resiko yang dapat
dimodifikasi.
Upaya pencegahan dengan cara mengendalikan faktor
resiko.
Upayakan budaya hidup sehat.
TERIMA KASIH