Anda di halaman 1dari 55

STROKE PADA LANJUT USIA

Dr.AGUS KUNANDANG SpS.


FK UNSWAGATI 2023
PENDAHULUAN
Stoke merupakan
kegawatan di bagian
neurologi
Penyebab kematian dan
kecacatan tertinggi.
Indonesia Stroke Register
2012- 20014 stroke
perdarahan : 35%
Indonesia CSVD : 45 %
Usia rata-rata stroke di RS ;
58,8 +/- 13,3 th.
EPIDEMILOGI
KENAPA STROKE USIA LANJUT?
MENGAPA STROKE USIA LANJUT USIA ?
Penuaan merupakan faktor resiko non modifiable
Pasien stroke usia lanjut memiliki angka mortaliti dan
morbiditas yang tinggi .
Kejadian stroke meningkat sekitar 2 kali lipat setiap
penambahan satu dekade diatas usia 55 tahun.
Pemulihan fungsional lebih buruk.
Wanita memiliki resiko lebih tinggi.
Usia lanjut merupakan resiko utama terjadinya atrial
fibrilasi.
Usia lanjut beresiko terjadinya sindroma metabolik.
Usia lanjut beresiko terjadinya diabetes melitus.
JENIS STROKE PADA LANSIA
FAKTOR RESIKO
DAPAT DIMODIFIKASI TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI

 Hipertensi
 Usia
 Diabetes melitus
 Jenis kelamin
 Merokok
 Etnis
 Obesitas
 Ras
 Asam urat(hyperurisemia)
 Hiperkholesterol
 Banyak garam
 Kurang olah raga
 Rendah serat dan buah
LATAR BELAKANG STROKE LANSIA
Umumnya faktor resiko stroke pada lansia
berhubungan dengan peningkatan Atherosklerosis
yang disebabkan :

1. Penyakit pembuluh darah


2. Penyakit jantung
3. Abnormalitas benda benda darah
4. Penurunan perfusi serebral
5. Infeksi
PENYAKIT PADA PEMBULUH DARAH
(ATHEROSKEROSIS)
Gangguan pembuluh darah yang didasari kelainan
pada pembuluh darah dan berlanjut dengan
komplikasinya pada pembuluh darah tersebut.

Atherosklerosis bersifat difus

Manifestasi atherosklerosis adalah :


- Mikroaneurisma
- Lipohyalinosis
Mikroaneurisma terjadi akibat penipisan otot polos pada
tunika media dan menimbulkan micro bleeding.

Lipohyalinosis disebabkan adanya deposit material


(fibrohyalin) yang menyempitkan lumen pembuluh darah.

Timbulnya mikroaneurisma dan lipohyalinosis


disebabkan tekanan darah yang tidak terkontrol,
akselerasasi penyakit metabolik, merokok, immobilisasi
serta usia
PROSES ATEROSKEROSIS
TEMPAT PEMBENTUKAN PLAK
ATEROSKLEROSIS
- Bifurcatio arteri karotis

- Awal dan ujung arteri


vetebral

- Arteri basilaris

- Arteri serebri media


FAKTOR YANG MENINGKATKAN
ATHEROSKELORIS
1. HIPERTENSI
Faktor resiko utama stroke dan terjadinya atheroklerosis.
Meningkat secara proporsional dengan tekanan darah systolik atau
diastolik.
Pengobatan isolated hypertensi dapat menurunkan 36% insidensi
stroke,.
Banyak pasien CVD memiliki hipertensi yang labil..
Menurut statistik ternyata hipertensi dan normotensi mempunyai resiko
sebesar 3;1
Hasil penelitian dari 28 RS,hipertensi sebesar 73,9%
2. DIABETES MELITUS

 Faktor resiko terjadinya atheroskerosis pada arteri koroner,arteri


femoral dan arteri serebral.
 Faktor resiko stroke iskemik pada pembuh darah besar .
Terjadi peningkatan stroke pada penderita diabetes melitus.(30%)
 Prevalensi tinggi pada stenosis arteri karotis.
 Para pakar sependapat,apabila gula darah diatas 150mg/dl akan terjadi
infark otak pada wanita yang lebih sering dibanding laki laki
 Hasil penelitian : didapakan faktor resiko diabetes sebesar 17,3%
 Resiko meningkat bila disertai adanya hipertensi,
hiperkholesterolemia dan merokok.
3. ABNORMALITAS SERUM LIPID
(hipekolesterolemia)

Penyebab utama atherosklerosis


Variable independen penyakit jantung koroner.
Peran hiperkolesterolemia belum konsisten
Hiperkolesterolemia meningkatkan resiko
stroke .
Dari penelitian faktor tesiko
hiperkolesterolemia didapatkan 16,4 %,
Penurunan trigerisida pada manula dengan
CVD dapat memperbaiki perfusi seebral dan
kognitif .
4. HYPERUSEMIA

Beberapa kasus menunjukan adanya


hubungan antara stroke dan hyperuisemia
kronis.

Hyperurisemia kan meningkatkan agregasi


dan perlekatan platelet sehingga
mempermudah terjadinya aterosklerosis dan
trombogenesis

 Meningkatkan stenosis pembuluh


darah ektrakranial
5. OBESITAS

Terdapat pada pasien


hipertensi dan diabetes
melitus.
 Faktor independen terjadinya
atheroskerosis
Lemak tubuh dan kolesterol
meningkat.
Meningkatkan tekanan
darah,diabetes melitus dan
penyakit jantung.
6. MEROKOK

 Meningkatkan resiko stroke trombotik


dan perdarahan subarakhnoid
 Merokok akan meningkatkan tekanan
darah secara temporer.
 Merokok faktor resiko relatif sebesar 2,5
kali dibanding bukan perokok
 Hasil penelitian RS ; merokok 20,45 %
 Bahan kima dan asap ; mempercepat
aterosklerosis.
 Merokok meningkatkan viskositas darah
dan faktor pembekuan.
7. KURANG OLAHRAGA
Tidak bergerak meningkatkan
obesitas, hipertensi , diabetes
melitus dan atrial fibrilasi.
Latihan fisik menurunkan resiko
kematian prematur dan
kardiovaskuler serta
serebrovaskuler.
Aktifitas fisik dapat mengurangi
kadar fibrinogen dan aktifitas
platelet, kenaikan tPA dan HDL
8. KOMSUMSI ALKOHOL

 Konsumsi salkohol mempunyai efek


sekunder terhadap peningkatan tekanan
darah ,osmolaritas plasma, peningkatan
plasma homosistein, kardiomyopati dan
aritmia .

Konsumsi alkohol dapat menghambat


trombosis, menurunkan kadar fibrinogen
dan agregasi platelet, menurunkan
lipoprotein (a),meningkatkan HDL dan
meningkatkan sensitivitas insulin.
9. INFEKSI

Infeksi bakteri primer


meningkatkan morbiditas
pasien yang dirawat karena
stroke.

 Peningkatan suhu
mempunya hubungan yang
signifikan dengan beratnya
stroke,infark,kematian dan
keluaran fungsional
10. DIET
Stroke adalah akibat dari berbagai
penyakit dan keadaan yang
berhubungan dengan gaya hidup.
Gaya hidup berupa perilaku dan
lingkungan penyandangnya.
Perilaku tergambar dari kebiasaan
hidup sehari hari seperti ; pola
makan,kebersihan,pola hidup dan
perilaku terhadap upaya kesehatan
ATHEROSKEROSIS LAINNYA
STENOSIS ARTERI KAROTIS

Atheroskerosis pada bagian arteri karotis


Umumnya terjadi pada lansia lebih dari 80
tahun
Biasanya terjadi ketika mengalami serangan
TIA
Penyebab : aneurisma ,arteritis,robekan arteri
karotis,displasia fibromuskuler, kerusakan
akibat radiasi dan kekakuan pembuluh darah

Gejala klinik :
- Asymtomatik
- Pasca TIA atau stroke
DEMENSIA PASCA STROKE

Faktor resiko independen


untuk terjadinya serangan
stroke ulang jangka
panjang.
PENYAKIT PEMBULUH DARAH EKTRA
KRANIAL

1. Atherosklerosis
2. Artertis
3. Fibromuscular dysplasia
4. Cervicocranial arteri dissection
5, Infark serebral dan TIA pada pasien transaplantasi
organ
PENYAKIT JANTUNG
 Emboli jantung merupakan penyebab utama stroke infark
 Mitral stenosis dapat menyebabkan resiko stroke 17 kali
 Penyebab utama stroke infark emboli (30%)
 Myocard infark penyebab utama kematian pada
penderita .
 Atrial fibrilasi penyebab stroke ulang pada 2-15 kali pada
tahun pertama
 Atrial fibrilasi non valvuler penyebab silent stroke tipe
lakuner.
ABNORMALITAS BENDA BENDA DARAH
1.Hiperkoagulasi; didapat atau
bawaan (herediter) yaitu SLE,
defisiensi antitrombin III, defisiensi
protein C dan S,
hiperhomositeinemia,abnormal faktor
V dan lipoprotein (a)
2. Emboli :
A. Platelet
B. Plak atheroskerosis
C. Tromboemboli dari ulkus
ahterosklerosis
PENURUNAN PERFUSI SEREBRAL
1. PENURUNAN KARDIAK OUTPUT

Menghasilkan iskemia fokal di otak.


Penyempitan arteri intrakranial,ekstrakranial ,internal
karotis dan vertebralis.
Terjadi pada pasien : hipotensi orthostatik, stenosis
atau insifisiensi aorta, cardiac dysrhytmia, ashd,
cardiomyopati
2, STEAL SYNDROME

- Subclavian steal syndrom.


- Disebabkan adanya stenosis di proksimal arteri subklavian
yang berat.

3. KINKING DAN KOMPRESI PEMBULUH DARAH INTRA


KRANIAL.

- Dapat menimbulkan insufisiensi pembuluh darah karotis,


- Kompresi osteopit di arteri vertebra servical.
STROKE INFARK
Definisi : Terjadi ketika iskemia dan nekrosis di area
otak yang diikuti penurunan suplai darah di daerah
nilai krisis untuk sel hidup.

Etiologi : - Trombosis
- Emboli
TROMBOSIS
Umummnya infark serebral
disebabkan trombosis dan
oklusi pada atherosklerosis.
Terjadi pada pasien yang
memiliki resiko
atherosklerosis.
Terjadi juga pada arteritis,
kelaianan koagulopati,
gangguan perfusi.
EMBOLI SEREBRAL
CARDIO EMBOLI TROMBO EMBOLI

 Umumnya terjadi pada arteri  Emboli berasa dari plak


serebri media. ateroma yang terlepas.
 30% Stroke pada lansia  Gejala klinik tergantung dari
berhubungan dengan atrial daerah yang disuplai oleh
fibrilasi. arteri serebral.
SYNDROMA LAKUNER
Berhubungan degan infark pembuluh darah kecil
dalam di daerah white mater hemisfer serebral.

Penyebab :
1. Lipohyalinosis dan degenerasi fibrohyalinosis
2. Penurunan perfusi
3. Oklusi atheromatous
4. Emboli
Sering memberikan gejala asymtomatis

CT Scan kepala : Small hipoden di daerah subkortikal

Sering berhubungan dengan penyakit hipertensi dan


diabetes melitus.

Infark lakuner terjadi akut atau fokal yang


berlangsung lebih dari 24 jam.
CIRI SYNDROMA LAKUNER
1. Pure motor,hemplegia atau hemiparese.
2. Dysarti, clumsy hand syndrome
3. Ataxia hemiparese
4. Sensori motor stroke
5. Pure sensoty motor
6. Unilateral ,dystonia dan gerakan involunter
BISWANGER DISEASE
Progesif demensia vaskuler yang
disebabkan oleh penipisan dan
hyalinisasi dinding pembuluh
darah arteri penetran dan
amyloid angiopti di ganglia basa
dan daerah periventikuler.

Kehilangan white matter yang


difus

Hidrosepalus,infark lakuner di
ganglia basal,thalamus dan pons.
Terjadi biasanya antara umur 55 dan 75 tahun.
Gejala dan tanda seperti infark lakuner.
Subakut : defisit neurologi fokal dan kejang, gangguan
kognitif,intelektual dan behaviour.
Pada pemeriksaan didapatkan adanya demensia,
apaty, abulia, perilaku buruk,gangguan
memori,dysphasia dan dyspraksia.
Penyakit Biswanger umumnya mempunyai hipertensi
kronis.
STROKE PERDARAHAN
Terjadi sekitar 20% dari
seluruh kasus stroke.
Penyebab utama : Hipertensi
Hipertensi menyebabkan
kerusakan pada arteri
penetrasi.
Dinding arteriol yang tipis
digambarkan adanya
lipohyalinosis dan nekrosis
fibrinoid.
Terjadi mikroaneurisma dan
ekravasasi sel darah merah
( charcot and bouhard)
Tempat utama perdarahaan : arteri lentikulostriata
cabang arteri serebri media (50%), thalamus, serebri
posterior,hemisfer .serebelum dan pons.

Stroke perdarahan pada usia lanjut dapat disebabkan


adanya serebral amyloid angiopati.
Stroke perdarahan dapat disebakan oleh :
Tumor otak, penyakit moya moya,penyalahgunaan
alkohol dan kokaain,pengunaan antiplatelet,
antikoagulan serta gangguan pembekuan darah
(trombositopenia,hemofilia dan leukemia)
PROGNOSA
JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG
 TERGANTUNG PADA JENIS  UMUR TUA MERAGUKAN UNTUK
STROKE DAN BERATNYA DAPAT SEMBUH KARENA :
 1. KEHILANGAN NEURON
STROKE
YANG PROGRESIF
 2 .NEUROPLASTISITAS
MENGHILANG
 3. KEHILANGAN ELASTISTAS
PEMBULUH DARAH
 4. PENYUSUTAN CABANG
DENRIT
 5. BERKURANGNYA
NEUROTRASMITER
TATA LAKSANA
Diagnosa stroke berdasarkan temuan klinis
CT Scan kepala tanpa kontras merupakan pemeriksaan
baku utama.
Bila CT scan tidak memungkinkan :
- Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGM)
- Siriraj Stroke Skore (SSS)
Pungsi lumbal bila ada indikasi khusus.
MRI dilakukan untuk menentukan lesi patologi yang lebih
tajam.
Neurosonologi untuk mendeteksi stenosis pembuluh darah.
PEMERIKSAAN PENUJANG RUTIN
Laboratorium

Rontgen thorak

EKG
PEMERIKSAAN PENUNJANG KHUSUS
Atas indikasi dan fasilitas :
- Bila da gangguan faal heomostasis
- Bila ada dugaan penyakit lues,AIDS, tuberkulosa,
autoimun
- Ekhokardiografi
- Angiografi serebral,DSA,MRA
- SPECT
- EEG
PENATALAKSAAN UMUM
Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat.
Bebaskan jalan nafas
Kandung kemih dikosongkan
Penatalaksaan tekanan darah
Penatalaksanan hyper dan hypo glikemia
Suhu dipertahankan normal
Nutrisi
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Pemberian cairan kristaloid
Mobilisasi dan rehabilitasi dini
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
Kejang

Ulkus

Pneumonia

Tekanan Tinggi Intra Kranial


PENATLAKSANAAN KHUSUS
1. Hipertensi

2. Hipotensi harus dikoreksi

3. Hiperglikemia

4. Hipoglikemia
PENATALAKSANAAN SPESIFIK
STROKE ISKEMIK STROKE PERDARAHAN
 Trombolitik PERDARAHAN
 Anti koagulan INTRASEREBRAL
 Anti agregasi trombosit  Mengobati penyebabnya
 Neuroprotektor  Menurukkan TTIK
 Neuroprotektor
 Tindakan bedah

PERDARAHAN SUBARAKHNOID
 Nimodipin
 Tindakan bedah
PENCEGAHAN SEKUNDER
1. Modifikasi gaya hidup

2. Melibatkan peran keluarga secara optimal

3. Minum obat secara teratur

4. Tindakan invasif


NEURORESTORASI DAN
NEUROREHABILITASI
Berdasarkan kejasama tim yang meliputi :

- Dr Spesialis
- Perawat khusus
- Terapi fisik,okupasi dan wicara
- Ahli gizi
- Keluarga
- Petugas sosial
KESIMPULAN
Stroke lansia mempunyai mortalitas dan morbilitas
yang tinggi.
Usia merupakan faktor resiko independen.
Perlu upaya pengendalian faktor resiko yang dapat
dimodifikasi.
Upaya pencegahan dengan cara mengendalikan faktor
resiko.
Upayakan budaya hidup sehat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai