Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SIDOARJO

PERTOLONGAN PERTAMA PADA


KECELAKAAN (P3K)
Mata kuliah : Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Oleh:
Hesty Widowati, S.Keb., Bd., M.Keb
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Konsep P3K
• Pertolongan pertama pada kecelakaan Tujuan P3K
mencakup tindakan tepat atas prinsip tertentu
dan dengan metode baku dalam mengatasi • mencegah maut atau mempertahankan hidup
suatu kecelakaan sebelum korban dikirim ke • mencegah penurunan Kondisi badan
rumah sakit
• menunjang upaya penyembuhan
• Kecelakaan adalah suatu kejadian diluar
kemampuan manusia disebabkan oleh
kekuatan dari luar terjadi dalam sekejap dan Sasaran P3K
dapat menimbulkan kerusakan baik jasmani
maupun jiwa. • Setiap korban kecelakaan karena berbagai
sebab pada setiap saat dan di berbagai tempat.

2
Pelaku P3K
Mereka yang terdekat pada suatu kecelakaan saat digolongkan
dalam :
1) Satu tenaga profesional seperti dokter perawat dan sebagainya
2) Tenaga semi profesional seperti PMR yang terlatih
3) Tenaga awam

Sikap dan perilaku.


1) Tetap tenang dengan memperhatikan suasana sekitarnya.
2) Kumpulkan keterangan yang perlu dengan cepat, jelas dan
lengkap.
3) Pimpin dan rencanakan penanganan yang sederhana tetapi
tepat guna.
4) Siap melakukan tindakan sesuai prioritas dan jenis cidera.
5) Siap membawa/mengirim korban sesuai rencana ke tempat
pertolongan selanjutnya

3
Prinsip pokok pelaksanaan P3K
A. Pelaksanaan akan berupa :
• Tindakan yang harus dilakukan segera dan selalu diarahkan pada penyelamatan
hidup.
• Tindakan yang dapat dilakukan kemudian berupa mencegah cacat dan menghindari
keadaan korban bertambah buruk.
B. Perlu diperhatikan tindakan yang tidak boleh diberikan atau yang dilarang karena akan
membahayakan hidup, memperburuk keadaan korban atau dapat menimbulkan cacat di
kemudian hari.
C. Dalam merencanakan pertolongan harus dipertimbangkan:
1) Bagaimana mempertahankan hidup korban (perlu diperhatikan keadaan umum).
2) Bagaimana mengurangi penderitaan (perlu diteliti keadaan lokal).
3) Bagaimana mencegah pengotoran luka dan panderitaan lanjutan.
4) Secepat mungkin korban harus dlrujuk/dikirim ke petugas kesehatan terdekat.

4
Untuk memudahkan penolong, dikembangkan akronim P A T U T yang sekaligus menunjuk sikap dan
tindakan yang patut dikerjakan pada setiap kecelakaan, sebagai berikut:

P = Penolong mengamankan dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak.


A = Amankan korban dari gangguan sekitar tempat kejadian, sehingga bebas dari
bahaya.
T = Tandailah tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan/ bahaya.
U = Usahakan segera menghubungi Ambulans, dokter, Rumah Sakit atau yang
berwajib (polisi/keamanan setempat).
T = Tindakan pertolongan (P3K) terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

5
PERALATAN
• Pertolongan yang cepat, tepat dan bermutu tidak selalu memerlukan
alat/obat yang mahal dan serba sulit dipakai. Justru dalam lingkungan P3K
harus diusahakan bekerja dengan bahan yang ada di sekelilingnya.
• Yang diperlukan pelaku P3K, khususnya PMR/KSR, adalah obat atau
bahan obat yang murah, mudah diperoleh dan gampang dalam
penggunaan.
• Yang minimal harus tersedia ialah:
✓ Bahan untuk membersihkan/mencuci tangan petugas (sabun/alkohol
dll).
✓ Bahan untuk mencuci luka (boorwater, cairan lysol/karbol, betadin dll).
✓ Bahan untuk mengurangi rasa nyeri (paracetamol)
✓ Bahan untuk menyadarkan (minyak kayuputih dll)

6
Kotak PPPK
1) Yang diperlukan pelaku P3K, khususnya
PMR/KSR ialah alat yang murah, mudah
dibuat sendiri dan gampang penggunaannya.
2) Minimal harus tersedia:
a) Pembalut cepat (kasa gulung)
b) Pembalut segi tiga.
c) Kapas.
d) Bidai.
e) Gunting.
f) Pinset.

7
8
P3K Pada Patah Tulang
Pengertian Patah tulang ialah putusnya tulang, baik seluruh atau sebahagian
Tanda a) Nyeri bila digerakkan.
b) Bentuknya berubah.
c) Pembengkakan.

Penyebab a) Kekerasan dari luar: terpukul, kena benda keras, tertembak, terjatuh
dan sebagainya.
Penggolongan A. Patah tulang terbuka.
B. Patah tulang tertutup.
Prioritas Daerah patah yang dapat menyebabkan kematian mendadak:
pertolongan a) Patah tulang iga terbuka yang menimbulkan gangguan pernapasan.
b) Patah tulang leher.
c) Patah tulang terbuka di mana korban tidak sadar.
Semua korban dengan patah tulang harus dikirim ke Rumah Sakit.

9
Tindakan P3K: Pedoman Umum:
(1) Mencegah perdarahan.
(2) Mengurangi rasa nyeri.
(3) Mencegah infeksi.
(4) Mencegah cacat.
Hal tersebut di atas dicapai dengan pembidaian

Pertolongan pada beberapa patah tulang

Patah tulang paha.


Alat yang dibutuhkan 8 pembalut dasi
untuk mengikat.
Untuk anak kecil jumlah pembalut dasi
yang digunakan dapat lebih sedikit, asal
tetap menjamin tidak bergerak.

10
Patah tulang tungkai bawah.

Patah tulang selangka

11
Patah tulang lengan

Patah pergelangan tangan, kaki

12
Perdarahan
Pengertian: Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak. Tanda perdarahan ke
dalam tubuh tidak tampak nyata dari luar. Yang dapat terlihat di antaranya perdarahan otak
di mana darah keluar dari hidung, mulut atau telinga (patah tulang dasar tengkorak)
Dikenal 2 macam a) Perdarahan ke luar tubuh. Yaitu perdarahan yang nampak nyata keluar dari tubuh; pada
perdarahan: umumnya karena kerusakan pembuluh darah yang letaknya dekat dengan permukaan
tubuh atau yang ada hubungannya dengan permukaan tubuh.
b) Perdarahan ke dalam tubuh. Yaitu perdarahan di dalam tubuh yang disebabkan karena
kerusakan pembuluh darah yang letaknya di dalam tubuh. Contohnya: perdarahan dalam
rongga dada, rongga perut, paru-paru, otak dan Iain-lain.
Penyebab: Putusnya pembuluh darah atau perlukaan pembuluh darah.
Penggolongan: a) Perdarahan pembuluh darah nadi.
b) Perdarahan pembuluh darah balik.
c) Perdarahan pembuluh darah rambut.
Prioritas pertolongan: Pembuluh darah nadi.

13
Tindakan P3K Umum: (1) Bagian anggota badan yang berdarah ditinggikan.
(2) Tekan pembuluh darah nadi yang terletak di antara tempat perdarahan dan jantung.
(3) Beri segera pembalut penekan pada tempat perdarahan, setelah luka dibersihkan dari
kotoran yang ada.
(4) Bila tidak berhasil korban cepat dikirim ke Puskesmas/Rumah Sakit.
P3K menurut lokasi Perdarahan di dahi: Tekan pembuluh nadi di pelipis.
perdarahan
Perdarahan di hidung: Korban duduk dengan kepala agak menunduk agar darah tidak terhisap ke
paruparu dan hidungnya ditekan.
Perdarahan sekitar mulut: Tekan pembuluh darah nadi rahang bawah.
Perdarahan di telinga: Jangan membersihkan bekuan darah dari telinga atau memberi obat tetes
untuk mencucinya, bawa korban ke dokter atau Rumah Sakit terdekat.
Perdarahan di kepala atau leher: Bila tidak ada tanda-tanda patah tulang kepala atau gangguan
pada otak, luka ditutup dengan kasa steril dan diberi balutan yang menekan.
Perdarahan di mata: Tutup luka dengan kasa steril kemudian bawa ke dokter.
Perdarahan pada lengan atas dan siku: Tekan pada pembuluh nadi setinggi kira-kira pertengahan
sebelah dalam lengan atas pada tulang lengan atas.
Perdarahan lengan bawah: Tekan pada pembuluh nadi di lekukan siku bagian depan. Kemudian
diberi pembalut penekan dan lengan dilipat.

14
Kejang
Pengertian KEJANG: Kekakuan anggota gerak atau tubuh untuk beberapa saat.
Penyebab: a) Suhu badan tinggi dan lama.
b) Beberapa penyakit infeksi (tetanus/radang otak).
c) Kekurangan cairan badan.
Tindakan P3K: a) Jaga supaya pernapasan tetap lancar dengan membersihkan rongga mulut dan mengganjal
gigi dengan karet dan sebagainya.
b) Turunkan suhu dengan kompres air hangat pada kepala, ketiak/lipatan paha dan Iain-lain.

15
Gigitan Ular
Tindakan P3K Pertolongan pertama jika terkena gigitan ular adalah lakukan imobilisasi atau mencegah
bagian tubuh yang terkena gigitan untuk tidak bergerak.
Lakukan Teknik baluta tekan pada daerah sekitar yang terkena gigitan.
Jangan sekali-sekali mengisap bisa ular dari anggota tubuh korban. Selain itu, jangan
mengoleskan apa pun pada area yang digigit ular, termasuk bahan kimia, es, maupun benda
hangat.
Pasien yang digigit ular biasanya perlu diobservasi di rumah sakit, setidaknya 24 jam. Hal ini
perlu dilakukan karena antiracun ini dapat menyebabkan reaksi alergi parah (anafilaksis)
pada beberapa orang.

16
Nafas Buatan
Pengertian Kesulitan bernapas, sampai tidak bernapas.
Penyebab: a) Sumbatan jalan napas.
b) Kelemahan atau kejang otot pernapasan.
c) Mengisap asap atau gas racun.
Penggolongan a) Korban sadar
b) Korban tak sadar
Prioritas pertolongan: Diberikan pada korban tak sadar.
Tindakan P3K Memberikan pernapasan buatan (mulut ke mulut) dengan 3 tahapan:
a) Persiapan.
(1) Korban telentang.
(2) Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan korban.
(3) Kepala korban ditengadahkan ke atas, satu tangan penolong diletakkan di bawah leher dan
satu tangan di dahi korban.
(4) Leher korban kemudian diangkat ke atas dan dahinya ditekan ke bawah, untuk membuka jalan
pernapasan.

17
b) Pelaksanaan
1) Isap udara sebanyak-banyaknya ke dalam paru-paru sendiri (penolong). Kemudian
tiupkan/hembuskan ke dalam mulut korban yang sudah terbuka, dengan cukup kuat.
2) Usahakan jangan sampai ada udara yang bocor keluar, dengan menutup hidung
korban dengan jari.
3) Perhatikan dada korban, apabila berkembang berarti memang udara masuk paru-
parunya. Pada saat itu mulut penolong dilepaskan dari korban.
4) Tiup/hembuskan sebanyak 12 — 15 kali permenit, sambil selalu memperhatikan
apakah rongga dada korban bergerak.
5) Bila perut korban mengembung, tekanlah sekali-kali bagian sebelah kiri dari
perutnya untuk mengeluarkan udara dari lambung.

c) Perawatan lanjutan:
(a) Bila ada harapan hidup akan terlihat tanda mukanya merah.
(b) Berikan rangsangan bau-bauan.
(c) Berikan minuman hangat setelah sadar.

18

Anda mungkin juga menyukai