Anda di halaman 1dari 30

PERAN BIDAN DALAM

TUMBUH KEMBANG
BALITA

Hesty Widowati, S.Keb., Bd., M.Keb


Dosen Kebidanan UMSIDA
RUANG LINGKUP MATERI

Overview Kondisi Balita di


Indonesia

Siapa itu Bidan?

Konsep Tumbuh Kembang

Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Bagaimana Peran bidan dalam


tumbuh kembang balita?
OVERVIEW KONDISI BALITA DI INDONESIA

 Terdapat 80 juta anak di Indonesia  populasi anak


terbesar keempat di dunia.
 Angka kematian balita turun dari 97 kematian per 1.000
kelahiran hidup menjadi hanya 32 per 1.000 kelahiran
hidup. Diare dan pneumonia masih merupakan
penyebab utama kematian anak balita.
 Angka stunting, anak dengan berat badan rendah, dan
anak kurus secara terus menerus tinggi pada kelompok
anak berusia bawah lima tahun.
 Indonesia menduduki peringkat kelima dan keempat
tertinggi dunia untuk angka wasting dan stunting.
SIAPA ITU BIDAN?
 UU RI No 4 th 2019 TENTANG KEBIDANAN (ps1 ayat 3)

Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program


Pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang
diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
 AD-ART IBI tahun 2018-2023

Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung jawab dan


akuntabel yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa prahamil, hamil, bersalin,
nifas dan masa antara serta memfasilitasi dan memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi dan
anak balita.
SIAPA ITU BIDAN? (AD-ART IBI TAHUN 2018-2023)
• Lulus Pendidikan kebidanan di dalam / luar negeri yang diakui secara sah

Perempuan oleh pemerintah pusat.


• Memiliki kompetensi dan kualifikasi serta telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan praktik kebidanan (STR dan SIPB)

Profesional • Akuntabel & Bertanggung Jawab

• Pemberdayaan, menghormati harkat, martabat & HAM, dukungan,


Mitra Perempuan nasehat, mendorong perempuan dpt mengambil keputusan – sahabat
perempuan

Preventif, Promotif, pelayanan esensial normal sepanjang siklus Kes


Provider reproduksi, bayi & balita, Deteksi dini komplikasi. Melaksanakan
Tindakan Kegawadaruratan dan RUJUKAN.

Tugas Penting Konseling dan Pendidikan Kesehatan pd perempuan , kelg & masyarakat
→ Dpt praktik di RS, PKM, KLINIK, PMB.
KOMPETENSI BIDAN (UU RI NO. 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN)

 Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan Kebidanan

Tugas dan wewenang  Pasal 47 : Dalam menyelenggarakan


 Pasal 46 : Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan
Bidan bertugas memberikan pelayanan yang meliputi: sebagai:

a. pelayanan kesehatan ibu; a. pemberi Pelayanan Kebidanan;

b. pelayanan kesehatan anak; b. pengelola Pelayanan Kebidanan;

c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan c. penyuluh dan konselor;


keluarga berencana; d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan klinik;
wewenang; dan/atau e. penggerak peran serta masyarakat dan
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan pemberdayaan perempuan; dan/atau
tertentu. f. peneliti.
KONSEP TUMBUH KEMBANG

 Pertumbuhan dan perkembangan adalah ciri alami


dari makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan
terjadi secara bersamaan menjadi satu kesatuan
pada setiap tahapan dalam daur atau siklus
kehidupan manusia.
 Kehidupan manusia pada usia 0-6 tahun sering
dikenal dengan masa emas (golden age). Pada masa
ini tubuh manusia mengalami pertumbuhan, begitu
juga dengan psikomotorik, mental dan sosial juga
mengalami perkembangan yang pesat.
 Masa depan suatu bangsa tergantung pada
keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
PERTUMBUHAN
 Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran, atau dimensi tingkat sel organ, maupun individu
yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen
tubuh) (Adriana, 2013).
 Pertumbuhan (growth) menurut (Soetjiningsih, 2015)
adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel,
organ, maupun individu.
 Pertumbuhan sifatnya sementara, hanya terjadi sampai
manusia mencapai kematangan fisik  individu tidak akan
bertambah tinggi atau besar, jika batas pertumbuhan
tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan
PERKEMBANGAN

 Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi


tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar dan gerak halus, bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes R.I, 2012).
 Perkembangan berkaitan dengan bertambahnya struktur
fungsi tubuh yang meliputi kemampuan gerak kasar,
gerak halus, bicara, dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian (Soetjiningsih dan Ranuh, 2015).
ASPEK PERKEMBANGAN ANAK

Motorik Kasar
• Aspek yang berhubungan dengan pergerakan tubuh
• Mengangkat kepala, duduk, berdiri, berjalan

• Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan

Motorik Halus Gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan memerlukan
koordinasi yang cermat.
• Memegang mainan, mencoret-coret

• Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti


Bahasa perintah dan berbicara spontan
• Mengoceh, mengucap 1 kata, 2 kata dst

• Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisai,


Tingkah laku Sosial dan berinteraksi dengan lingkungannya
• Makan sendiri, memakai baju, gosok gigi
Pertumbuhan Perkembangan

• Bersifat Kuantitatif • Bersifat Kualitatif


• Pertambahan Fisik • Psikis, mental dan social
• Perubahan dalam ukuran • Perubahan dalam
kemampuan
STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUBUH KEMBANG (SDIDTK)
 Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini Tubuh Kembang
(SDIDTK) adalah kegiatan / pemeriksaan untuk
menemukan secara dini penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak prasekolah.
 Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan
dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal.
 Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini
mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
 Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan
penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan
gangguan yang menetap.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa
prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih
sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan
meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain,
bemyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak
ada hukuman.
4. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai
umur anak, terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
5. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada
di sekitar anak.
6. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan
perempuan.
7. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas
keberhasilannya.
Keterangan:
BB/TB : Berat badan terhadap
tinggi badan
LK : Lingkar kepala
KPSP : Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan
TDD : Tes Daya Dengar
TDL : Tes Daya Lihat
KMPE : Kuesioner Masalah
Perilaku Emosional
MCHAT : Modified Checklist for
Autism in Toddlers
GPPH : Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktif
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)

 Interpretasi hasil KPSP:

1. Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.

2. Jumlah jawaban 'Ya' = 9 atau 10, perkembangan anak


sesuai dengan tahap perkembangannya (S).
3. Jumlah jawaban 'Ya' = 7 atau 8, perkembangan anak
meragukan (M).
4. Jumlah jawaban 'Ya' = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P).
TES DAYA DENGAR
 Tujuan tes daya dengar adalah menemukan
gangguan pendengaran sejak dini, agar
dapat segera ditindaklanjuti untuk
meningkatkan kemampuan daya dengar dan
bicara anak.
 Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi
umur kurang dari 12 bulan dan setiap 6 bulan
pada anak umur 12 bulan keatas.
 lnterpretasi:

• Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK,


kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
• Catat dalam Buku KIA atau register
SDIDTK, atau status/catatan medik anak.
TES DAYA LIHAT  Tujuan tes daya lihat adalah mendeteksi
secara dini kelainan daya lihat agar segera
dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga
kesempatan untuk memperoleh ketajaman
daya lihat menjadi lebih besar
 Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6
bulan pada anak usia prasekolah umur 36
sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan.
 lnterpretasi:

Bila kedua mata anak tidak dapat melihat


baris ketiga poster E atau tidak dapat
mencocokkan arah kartu “E” yang
dipegangnya dengan arah "E" pada baris
ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa,
kemungkinan anak mengalami gangguan
daya lihat.
KMPE : KUESIONER MASALAH PERILAKU EMOSIONAL

 Tujuan : mendeteksi secara dini adanya


penyimpangan/masalah perilaku emosional
pada anak pra sekolah.
 Jadwal deteksi dini masalah perilaku
emosional adalah rutin setiap 6 bulan pada
anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.
Jadwal ini sesuai dengan jadwal pelayanan
SDIDTK.
 lnterpretasi : Bila ada jawaban YA, maka
kemungkinan anak mengalami masalah
perilaku emosional.
MCHAT : Modified Checklist For Autism In Toddlers

 Tujuannya adalah mendeteksi secara dini adanya autis pada


anak umur 18 bulan sampai 36 bulan.
 Dilaksanakan atas indikasi atau bila ada keluhan dari
ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader
kesehatan, petugas PAUD, pengelola TPA dan guru TK.
Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan
di bawah ini: a. Keterlambatan berbicara. b. Gangguan
komunikasi/ interaksi sosial. c. Perilaku yang berulang-
ulang
 Interpretasi: 1. Enam pertanyaan No. 2, 7, 9, 13, 14, dan 15
adalah pertanyaan penting (crirical item) jika dijawab tidak
berarti pasien mempunyai risiko ringgi autism.
 Jawaban tidak pada dua atau lebih critical item atau tiga
pernyaan lain yang dijawab tidak sesuai (misalnya
seharusnya dijawab ya, orang tua menjawab tidak) maka
anak tersebut mempunyai risiko autism.
GPPH : GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIF

 Tujuannya adalah mengetahui secara dini anak adanya


Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH) pada anak umur 36 bulan ke atas.
 Dilaksanakan atas indikasi bila ada keluhan dari orang
tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan tenaga
kesehatan, kader kesehatan, guru PAU, guru TK dan
pengelola TPA.
 Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih
keadaan di bawah ini:
1. Anak tidak bisa duduk tenang

2. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak


mengenal lelah
3. Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsive
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG

INTERNAL EKSTERNAL

 Ras/etnik/bangsa. Faktor Faktor Pasca


Faktor Prenatal Persalinan Persalinan
 Genetik
 Gizi  Gizi
 Umur. Komplikasi 
 Toksin/zat kimia Penyakit kronis/
persalinan pada bayi kelainan
 Endokrin
 Jenis kelamin seperti trauma kongenital
 Radiasi kepala dan asfiksia  Lingkungan fisik &
 Infeksi kimia

 Kelainan  Endokrin
imunologi  Sosio-ekonomi
 Psikologi ibu  Lingkungan
pengasuhan &
Stimulasi
HASIL PENELITIAN
 Balita yang memiliki status gizi yang baik,
perkembangannya lebih besar empat kali dibandingkan
dengan balita gizi kurang dan balita yang diberikan ASI
eksklusif lebih besar tiga kali perkembangannya
dibandingkan yang tidak (IM Putri, 2018).
 Bayi usia 6 – 24 bulan yang tidak pernah menderita
penyakit infeki seperti ISPA dan diare memiliki
kemungkinan perkembangan motorik kasarnya normal
4,7 kali lebih besar daripada bayi yang pernah
menderita ISPA atau diare (YM Putri dkk, 2018)
 Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang
tua dan stimulasi perkembangan dengan perkembangan
balita usia 4-5 tahun dengan kategori hubungan erat
(Nurul Khairani dkk, 2020).
PERAN BIDAN DALAM TUMBUH KEMBANG BALITA

 Melakukan deteksi dini tumbuh kembang balita.

 Bidan selaku penanggung jawab utama dalam


pelaksanaan SDIDTK mampu memberdayakan kader
kesehatan.
 Melakukan upaya promotive preventif terkait kesehatan
balita dengan melibatkan ibu dan keluarga
 Membantu ibu yang mengalami kesulitan dalam dan
perawatan pengasuhan anak.
 Bidan juga dapat berkolaborasi dengan sekolah,
dimulai dari tingkat PAUD untuk memantau tumbang.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai