TAHUN PELAJARAN
2016-2017
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SMK KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA BLITAR
I. PENDAHULUAN
Pendidikan Sistem Ganda atau biasa disingkat PSG adalah suatu cara menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan kejuruan khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan belajar melalui kerja langsung pada bidang
serta suasana yang sesungguhnya dan relevan di lapangan kerja.
Ada dua hal yang perlu dicatat dalam pengertian diatas, yaitu :
1. PSG hanya dapat dilaksanakan dengan melibatkan dua pihak, pihak dunia Pendidikan SMK
dan Pihak dunia kerja (Dunia Usaha Industri).
2. Dalam PSG, penguasaan kemampuan oleh siswa diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar
di sekolah dan melalui kegiatan bekerja langsung di lapangan.
II. TUJUAN PRAKERIN
1. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang kegiatan di dunia kerja.
2. Sebagai kegiatan observasi bagi siswa untuk mendapatkan ketrampilan dan pengetahuan
tambahan yang tidak didapatkan di sekolah.
3. Sebagai sarana pengembangan ketrampilan siswa guna menjadikan tenaga kesehatan tingkat
menengah yang terampil.
4. Menerapkan dasar dasar pengetahuan untuk memantapkan teori yang didapatkan disekolah.
III. DASAR PELAKSANAAN
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah
2. SKB Menkes dan Ka Bkn No.413/Menkes/SKB/111/2000 tentang Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker dan Petunjuk Pelaksanaannya
3. Permenkes No. 679/MENKES/S/IV/2003 tetang Registrasi Dan Izin Kerja Asisten Apoteker
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 679/MENKES/SK/V/2003, tentang Peraturan Registrasi
dan Izin Kerja Asisten Apoteker
5. Undang Undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja di Indonesia
6. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV yang di
dalamnya memuat bahwasannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, masyarakat dan keluarga. Peran serta masyarakat / partisipasi masyarakat dalam
pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pelayanan pendidikan
7. Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional Nomor: 251/C/Kep/Mn/2008 Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan
8. PP 51 th 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
9. SMK adalah satu-satunya pendidikan formal untuk menyiapkan tenaga kerja tingkat
menengah (terlibat langsung dalam proses produksi ). Untuk itu SMK ditunjuk menghasilkan
tamatan yang memiliki kemampuan dan keahlian professional
IV. TUGAS POKOK MAJELIS SEKOLAH
1. Mengkoordinasikan kegiatan penyesuaian materi pendidikan dan pelaksaan PSG di sekolah
dan DU / DI
2. Menjaga mitra kerja SMK dalam menggali potensi dan mendorong DU / DI untuk menjadi
institusi pasangan
3. Membentuk tim sistem pengujian dan sertifikasi serta menciptakan kondisi yang
memungkinkan terjadinya pelaksanaan sistem pengujian dan sertifikasi yang mengacu kepada
kebutuhan lapangan kerja
4. Memasarkan tamatan
V. PROGRAM KEGIATAN
1. Rencana Program Kegiatan.
Program kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK Kesehatan Bakti Indonesia
Medika Blitar kompetensi keahlian Asisten Keperawatan, Farmasi, dan Analis Kesehatan
kelas XI telah direncanakan dengan seksama antara pihak sekolah dengan DU/DI yang
telah tercantum pada surat perjanjian kerjasama.
2. Kepanitiaan Program Kegiatan.
a. Penanggung Jawab : Insan Maulana Putra, STP
b. Pembina : Fredy Agung Kurniawan, SE., MH
c. Ketua Pelaksana : Sri Wulandari, S. Farm., Apt
d. Sekretaris : Hely Kresti Aifen, Amd. Keb
Catatan :
Kehadiran merupakan faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan nilai (aspek
non teknis dan teknis) dengan alasan kehadiran siswa dapat menggambarkan tingkat
pemahaman etos kerja siswa. Oleh karena itu bila kehadiran siswa saat Prakerin < 70%
maka siswa dapat dipertimbangkan untuk tidak mendapatkan sertifikat.
Perlu diketahui bila siswa selama menempuh pendidikan di SMK Bakti Indonesia Medika
hanya mendapat satu sertifikat, maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan transkrip.
C. Standar Nilai
1) Siswa yang melaksanakan Prakerin di DU / DI dipandang mampu dan mendapatkan
sertifikat bila memenuhi nilai minimal rata-rata 7,50.
2) Nilai rata-rata diperoleh dari :
(Nilai Rata-rata Aspek Non Teknis+Nilai Rata-rata Aspek Teknis )
2
3) Standar nilai 7,50 mengacu dari standar nilai uji kompetensi yang ditetapkan oleh
MPKN (Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional)
4) Bila siswa tidak mencapai standar nilai yang ditetapkan, pihak DU /DI dapat
memperpanjang waktu Prakerin bagi siswa tersebut.
5) Perpanjangan waktu menjadi wewenang penuh pihak DU / DI