Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga buku Panduan Prakerin
SMK NEGERI 1 Binuang dapat diselesaikan dengan baik. Panduan ini di susun dalam rangka konsolidasi
manajemen Prakerin menuju profesionalisme untuk mencapai visi dan misi SMK NEGERI 1 Binuang.
Panduan teknis ini sebagai dasar, rasional, tujuan, pola penyelenggarann prakerin, struktur
program tim pokja Prakerin, prosedur sarana dan prasarana, penilaian dan pelaporan.
Kepada bapak/ ibu Pimpinan diberbagai Dunia Usaha/Dunia Industri dan Instansi , kami
sampaikan ucapan terima kasih atas Kerjasama, Pengabdian, Bantuan, Dedikasi dan Tanggung jawab
yang tinggi untuk membekali kemampuan keahlian kepada anak-anak bangsa Indonesia.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa diberikan perlindungan dan bimbingan.
Amiiin.
Pokja Prakerin
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan
yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses
penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan
dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara
pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dan kegiatan prakerin ini di samping meningkatkan keahlian profesional siswa
agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar siswa memiliki etos kerja yang meliputi:
kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan
kerajinan dalam bekerja.
B. TUJUAN PRAKERIN
KEPALA SEKOLAH
Bambang Wicahyono,S.Pt
Ketua Pokja Prakerin
Haris Rahman Hakim,S.Ag
Sekretaris
Adhi Pranoto
Bendahara
Riyana, S.Pd
Kaprogli Teknik Alat Berat
Fauzan Hariyanto,S.Pd
Keterangan:
E. NILAI TAMBAH
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha / industri atau instansi dilaksanakan dalam
prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai tambah
bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:
Pembimbing dari DU/DIdan Instansi adalah pegawai yang diberi tugas untuk mempersiapkan,
mengarahkan, memotivasi, melatih, membimbing, dan menilai peserta kegiatan praktik industri dalam
melaksanakan kegiatan.
Tugas Pembimbing Industri:
Kordinasi dan bekerjasama dengan Tim Pokja Prakerin dalam menentukan kegiatan- kegiatan atau
keterampilan-keterampilan yang dapat dikerjakan siswa di industri.
1. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri dengan menyediakan fasilitas
yang sesuai dengan kegiatan yang dikerjakan.
2. Memberikan penjelasan Dunia Industri tentang:
a. Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan kerja yang berlaku.
b. Spesifikasi kerja yang dilakukan
c. Benda-benda produk/jasa yang telah dihasilkan
d. Peralatan dan media yang digunakan
3. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan secara sistematis berdasarkan progam dan jadwal yang telah
direncanakan.
4. Memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa, baik yang menyangkut aspek sikap maupun keterampilan
kerja di industri.
5. Memberikan dorongan kepada siswa agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam mengikuti kegiatan
praktik industri.
6. Memberikan peringatan atau hukuman kepada siswa sesuai sifat pelanggaran yang berlaku di dunia
industri.
Pembimbing dari sekolah adalah guru yang diberi tugas mempersiapkan, mengarahkan,
memotivasi, membimbing, dan menjembatani antara siswa dengan pihak industri selama kegiatan Praktik
Kerja Industri (Prakerin).
H. LAPORAN
Untuk mendeteksi perkembangan para siswa peserta praktik di Dunia Industri sehingga dapat
memberikan informasi tentang kualifikasi kemajuan siswa, maka diperlukan laporan kegiatan siswa
selama di industri.
1. Pelaporan kegiatan prakerin dari industri ke sekolah dilakukan secara rutin selama kegiatan prakerin dan
setiap saat bila ada permasalahan.
2. Monitoring dari sekolah dilakukan minimal dilakukan tiga kali pada saat mengantar, setelah praktik
prakerin selama 3 bulan, dan pada saat penjemputan.
3. Sertifikat prakerin sebagi bukti atas kegiatan praktik keahlian yang dilakukan siswa di dunia industri.
Waktu
No Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Pelaksana
pelaksanaan
1 2 3 4 5
A. TAHAP PERSIAPAN
E. TAHAP PELAPORAN
1 Pembuatan laporan kegiatan Semua siswa dapat
Prakerin gelombang 1 dan 2 menyelesaikan laporan
Desember 2012 Guru
pelaksanaan Prakerin sesuai
dan Juni 2013 Pembimbing
dengan jadwal yang telah
ditetapkan
2 Laporan akhir Mengkoordinasikan secara
keseluruhan kegiatan yang telah
Juli 2013 Pokja Prakerin
selesai dilaksanakan kepada
pimpinan
Binuang,
September 2011
Mengetahui Kepala
SMKN 1 Binuang Ketua Pokja Prakerin
Bambang Wicahyono,S.Pt Haris Rahman Hakim,S.Ag
NIP. 19620525 199003 1 015 NIP. 19780726 201101 1 003
JENIS
KEGIATAN/PROGRAM PENANGGUNG WAKTU DANA
NO INDIKATOR
YANG AKAN JAWAB PELAKSANAAN KOMITE
DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5 6
1 TAHAP PERSIAPAN
1. Pembentukan Pokja Terbentuknya Pokja Ka. Sekolah
Juli 2011
Prakerin Prakerin Waka Humas
2. Penyusunan program Waka Humas
Adanya program prakerin Agustus 2011
prakerin Pokja Prakerin
Terbentuknya daftar
3. Analisis DU/DI yang Waka Humas Pebruari Mei
pemetaan penempatan
relevan Pokja Prakerin 2012
prakerin
4. Pengadaan buku Adanya buku pedoman
Waka Humas April Mei
pedoman teknis teknis pelaksanaan
Pokja Prakerin 2012
pelaksaan prakerin prakerin
Adanya buku jurnal prakerin,
tata tertib prakerin, surat
pernyataan ortu, presensi,
5. Menyiapkan
daftar nilai prakerin dan Waka Humas Pebruari Mei
administrasi
format laporan prakerin. Pokja Prakerin 2012
kelengkapan prakerin
Adanya surat surat
permohonan penempatan
siswa prakerin ke DU/DI
2 MENJALIN KERJASAMA DENGAN DU/DI
Adanya kesefahaman
1 Sinkronisasi program Pokja Prakerin
tentang program prakerin Mei 2012
prakerin dengan DU/DI Kaprogli
antara sekolah dan DU/DI
2 Membuat MOU Adanya MOU prakerin Pokja Prakerin
Juni 2012
Prakerin dengan DU/DI dengan DU/DI Kaprogli
3 PEMETAAN SISWA
Adanya data siswa calon
peserta prakerin sesuai
1. Mendata siswa calon dengan program keahlian
peserta prakerin sesuai masing-masing yang Pokja Prakerin
Juni 2012
dengan progli masing- ditentukan berdasarkan Kaprogli
masing tempat tinggal, kompetensi
dan kemampuan orang
tua/wali siswa
2. Penempatan siswa Pokja Prakerin
Daftar peserta prakerin Juni 2012
prakerin Kaprogli
4 SOSIALISASI PRAKERIN Adanya pertemuan antara Ka Sekolah September
KEPADA ORANG TUA / sekolah dan orang tua/wali Waka Humas 2011
WALI siswa Pokja Prakerin
Wali Kelas
Ka Sekolah
Pokja Prakerin
PEMBEKALAN Siswa lebih siap dalam
Kaprogli Juni 2012 dan
5 PRAKERIN KEPADA menghadapi program
Penyedia Desember 2012
SISWA prakerin
Asuransi
DU/DI
Siswa siap berada di Pokja Prakerin
PENEMPATAN SISWA Juli 2012 dan
6 DU/DI/K untuk Kaprogli
PRAKERIN Januari 2013
melaksanakan prakerin Pembimbing
Terpantaunya pelaksanaan
prakerin siswa secara baik.
Adanya peningkatan
Melaksanakan
profesionalisme siswa Pokja Prakerin Juli 2012 mei
Monitoring Pelaksanaan
setelah melaksanakan Pembimbing 2013
Prakerin ke DU/DI.
prakerin.
Berkurangnya masalah yang
terjadi di DU/DI
Siswa kembali ke sekolah Nopember
Penarikan\Penjemputan Pokja Prakerin
dan siap mendapatkan 2012 dan Mei
siswa Prakerin Pembimbing
pembelajaran 2013
PENGUMPULAN Buku laporan hasil kegiatan
Pokja Prakerin Desember 2012
7 LAPORAN HASIL prakerin
Pembimbing dan Juni 2013
KEGIATAN PRAKERIN Presentasi hasil prakerin
EVALUASI Laporan pelaksanaan
Ka Sekolah
8 PELAKSANAAN prakerin oleh POKJA Juli 2013
Pokja Prakerin
PRAKERIN Prakerin
..........................................................................................
............, ..........................2012
Hormat Saya
..
KESIAGAAN
02 Tanggap terhadap setiap instruksi yang diberikan oleh atasan dan mampu
melaksanakan pekerjaan.
INISIATIF
03 Usaha untuk menambah pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan
dengan pekerjaan.
TANGGUNGJAWAB
04 Selalu menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan tepat waktu, dengan
merawat tempat kerja serta alat-alat yang digunakan
KEPRIBADIAN
05 Sikap dan tingkah laku Trainee termasuk penyesuaian dengan lingkungan,
profesi sikap pribadi tamu, teman dan atasan
PENAMPILAN
06 Kerapian diri dan pakaian seragam dan kerapian tempat kerja.
KERAMAHTAMAHAN
07 Sopan santun, perhatian dan respek (menghargai) kepada orang lain, tamu,
teman sekerja dan atasan.
DISIPLIN
08 Selalu mentaati peraturan yang berlaku.
KERJASAMA
09 Mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja tanpa konflik
dalam melaksanakan tugas.
KEBERSIHAN
10 Selalu membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan setelah bekerja
sesuai dengan aspek keselamatan kerja.
ANGKA HURUF
Nilai Rata-rata :
........................, .........................
DU/DI
...........................................
KEPUTUSAN
NO..................................................................................
TENTANG
SUSUNAN KEPANITIAAN
PRAKERIN SMKN I BINUANG
TAHUN AJARAN 2012 - 2013
Ditetapkan di : Binuang
Pada tanggal :
Pada hari ini .tanggal bulan .......tahun dua ribu dua belas, bertempat di
............................................
Yang bertandatangan dibawah ini :
1. Nama : Bambang Wicahyono,S.Pt
Jabatan : Kepala SMK Negeri 1 Binuang
Alamat Sekolah : Jln Oscar RT5 Ds. Pualam Sari Kec. Binuang Kab. Tapin.
2. Nama : ....................................................
Jabatan :
Alamat :
Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerjasama dunia
usaha/industri dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
JENIS KEGIATAN
1. Pihak pertama mengadakan kerjasama dengan pihak kedua untuk kegiatan praktik kerja industri
2. Pihak kedua bersedia untuk menjadi pendamping/pembimbing dalam melaksanakan prakerin seperti
disebut pada butir 1 (satu) di atas.
3. Pengembangan kurikulum yaitu implementasi kurikulum dan sinkronisasi kurikulum sekolah dengan dunia
usaha/industri baik untuk siswa maupun guru.
4. Pihak kedua mengeluarkan sertifikat untuk siswa yang magang/prakerin
Pasal 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam rangka mempertanggungjawabkan tugasnya, siswa prakerin bertanggungjawab langsung kepada
pihak kedua dan akan dimonitoring dan dievaluasi tim dari/oleh pihak pertama.
Pasal 3
JANGKA WAKTU KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini adalah lima bulan, terhitung sejak ................ s.d. ............ atau
dalam waktu tertentu sejak siswa melaksanakan praktek kerja industri/magang dilokasi pihak kedua.
Pasal 4
KEADAAN MEMAKSA
Apabila terjadi keadaan memaksa (bencana alam atau darurat), kedua belah pihak tidak dapat
melaksanakan kegiatan, maka pihak pertama atau pihak kedua memberikan laporan tertulis pada pihak
kedua atau sebaliknya dalam jangka waktu 3x24 jam.
Pasal 5
PENEMPATAN
Pihak kedua berhak menempatkan siswa praktik kerja industri dimana saja dilokasi pengelolaan pihak
kedua dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan perusahaan sesuai program keahliannya.
Pasal 6
LAIN-LAIN
Perubahan atas kerjasama ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak:
1. Perubahan dan/atau pembatalan baik sebagian atau keseluruhan dari naskah perjanjian
kerjasama ini akan dimusyawarahkan kedua belah pihak.
2. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam melaksanakan kerjasama ini, kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
3. Hal-hal lain yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian dengan
kesepakatan kedua belah pihak.
Pasal 7
PENUTUP
1. Surat perjanjian kerjasama ini mulai berlaku pada tanggal sampai tanggal .
2. Surat perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan
tahun sebagaimana disebutkan pada awal perjanjian dalam rangkap 2 (asli), masing-masing
sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk pihak pertama
dan satu rangkap untuk pihak kedua.
Ditetapkan di : Binuang
Pada tanggal : .............................
SAKSI-SAKSI
1. Nama :.............. Jabatan :.. Tanda Tangan : ...
2. Nama :.............. Jabatan :.. Tanda Tangan : ......
3. Nama :.............. Jabatan :.. Tanda Tangan : .........
Nama : ...................................................................
Kelas/ jurusan : XI / ........
Asal sekolah : SMK NEGERI 1 BINUANG
Alamat rumah :
No. Telp Rumah :
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh siapapun dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
..........., ........................
Mengetahui/ Menyetujui Pembuat Pernyataan
Orang Tua
................................ ...................................
NAMA SISWA
: .
PROG. KEAHLIAN
: .
KELAS
: .
TEMPAT
PRAKERIN
: .
IDENTITAS SISWA
NAMA SISWA :
SEKOLAH : SMKN 1 BINUANG
NOMOR INDUK :
KELAS/JURUSAN : / .............................................
TEMPAT/TGL. LAHIR :
JENIS KELAMIN :
AGAMA :
ALAMAT SISWA :
NAMA ORANG TUA/WALI : ...
ALAMAT ORANG TUA/WALI : ...
1 Prakerin
Foto
3X4
Binuang, ..
Ketua Pokja Prakerin Peserta Prakerin
Buku Panduan ini disusun dengan maksud untuk menjadikan pedoman bagi guru, instruktur dan
paserta pelatihan dalam melaksanakan Program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia usaha/dunia
industri atau instansi pasangan.
Buku panduan ini mengacu pada kurikulum Spektrum 2008 dan petunjuk pelaksanaan Prakerin
pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini kerjasama antara sekolah dengan Institusi
Pasangan ( dunia usaha/ dunia industri ) dapat ditingkatkan.
Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Institusi Pasangan
(dunia usaha / dunia industri) dalam menyusun program pelatihan serta membantu sekolah memberikan
layanan bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan pelatihan didunia usaha /
dunia industri dapat berjalan dengan efektif dan efisien seperti yang diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB VI PELAPORAN
BAB I
B. Landasan
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Kepmendikbud No. 0490/U/1992,tentang Sekolah Menengah Kejuruan
3. Kepmendikbud No.080/U/1993, tentang kurikulum SMK
4. Kepmendikbud No.323/U/1993, tentang penyelenggarasn PSG pada SMK
C. Tujuan
1. Pelaksaan pendidikan dan pelatihan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta diklat
mengembangkan kepribadian, potensi akademik dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui
pemelajaran program normatit,adaptif, dan produktif.
2. Pendidikan dan pelatihan di dunia usaha / dunia industri bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja
yang sesungghnya agar peserta menguasai kompetensi keahlian prodiktif terstandart,
menginternalisasikan sikap, nilai dan budaya industri yang berorientasi pada standart mutu dan jiwa
kewirausahaan serta mambentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.
D. Pelaksanaan
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di SMK dilaksanakan di dua tempat yaitu sekolah dan dunia industri.
2. Program pendidikan dan pelatihan dirancang dalam satu kesatuan utuh untuk satuan program diklat yang
disusun dan ditetapkan bersama oleh SMK dan Institusi Pasangan dibawah koordinasi Komite sekolah.
3. Program diklat memuat seluruh bagian program pembelajaran (program normatif, adaptif, dan produktif)
yang akan dilaksanakan di institusi pasangan/ dunia kerja.
4. Keseluruhan program diklat yang telah disepakati pada dasarnya menjadi tanggungjawab bersama antara
SMK, institusi pasangan dan komite
BAB II
A. Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar
melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
B. Tujuan
Melalui pendekatan pemelajaran ini peserta diharapkan :
Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya .
Memiliki tingkat kompetensi terstandart sesuai dengan yang disyaratkan oleh dunia kerja
Menjadikan tenaga kerja yang berwawasan mutu, kewirausahaan, dan produktif
C. Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat secara menyeluruh, karena itu
materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan profil kompetensi
tamatan yang ditetapkan.
Mengingat iklim kerja yang ada di SMK berbeda dengan yang terjadi di dunia kerja maka, sekolah
menyiapkan peserta sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia kerja tempat berlatih.
Sebelum peserta diterjunkan untuk belajar di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasangan
mengadakan pembekalan bagi peserta yang meliputi :
BAB III
JURNAL PRAKERIN
BAB IV
PELAPORAN
Peserta pelatihan wajib menyusun laporan kegiatan pelatihan di dunia usaha / dunia industri dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Isi Laporan meliputi :
a. halaman judul
berisi judul laporan dan nama penyusun.
b. Halaman pengesahan ditandatangani DU/DI, siswa, guru pembimbing dan Ketua program.
c. Jurnal kegiatan seperti format terlampir yang di tanda tangani oleh pembimbing baik sekolah maupun
didunia usaha/dunia industri.
d. Program pelatihan materi atau keterampilan yang diperoleh selama prakerin ke sekolah dan presentasi.
2. Laporan di kumpulkan pada bulan Desember 2012 untuk peserta gelombang 1 dan Juni 2013 untuk
peserta gelombang 2
3. Laporan dijilid
1. Pada akhir kegiatan pembimbing dari dunia usaha/dunia industri menyerahkan buku laporan pembimbing
yang sudah diisi kepada pembimbing sekolah.
2. Demi kesempurnaan pelaksanaan pelatihan pembimbing dan dunia usaha/industri diharapkan mengisi
angket sesuai dengan kondisi sebenarnya dan diserahkan kembali ke sekolah melalui guru pembimbing.
Laporan selesai melaksanakan pemantauan, pembimbing sekolah (guru) wajib melaporkan hasil
pantauannya kepada kepala sekolah.
BAB VII
TATA TERTIB
A. Hak Peserta
B. Kewajiban Peserta
1. Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi pasangan (tempat pelatihan).
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
3. Menghormati instruktur.
4. Berada di tempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan dimulai.
5. Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-
tugas yang diberikan dalam pelatihan kerja.
6. Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7. Memberitahu pimpinan unit / pembimbing apabila berhalangan hadir.
8. Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua kelompok instruktur apabila menemui
kesulitan dalam melaksanakan pelatihan.
9. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau salah
mengambil bahan / alat.
10. Ikut memelihara sarana, prasarana pelatihan, kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat pelatihan.
C. Sanksi Peserta
Peserta yang tidak mengikuti atau meninggalkan kegiatan prakerin tanpa ada surat keterangan akan
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Surat teguran
b. Surat peringatan keras
c. Dinyatakan tidak lulus prakerin dan mengulang.
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
DINAS PENDIDIKAN
SMKN 1 BINUANG
Jl. OSCAR RT 5 RW 2 Ds. PUALAM SARI
KEC. BINUANG KAB. TAPIN
PANDUAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
( PRAKERIN )
UNTUK DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI
( DU/DI )
NAMA DU/DI
:.
ALAMAT
DU/DI :.
KATA PENGANTAR
Buku panduan Praktik Kerja Industri di dunia usaha / dunia industri disusun dengan maksud
untuk menjadikan pedoman bagi guru, instruktur dan paserta pelatihan dalam melaksanakan Program
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia usaha/dunia industri atau instansi pasangan.
Buku panduan ini mengacu pada kurikulum Spektrum 2008 dan petunjuk pelaksanaan Prakerin
pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini kerjasama antara sekolah dengan Institusi
Pasangan ( dunia usaha/ dunia industri ) dapat ditingkatkan.
Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Institusi Pasangan (
dunia usaha / dunia industri ) dalam menyusun program pelatihan serta membantu sekolah memberikan
layanan bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan pelatihan didunia usaha /
dunia industri dapat berjalan dengan efektif dan efisien seperti yang diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
( DUNIA KERJA )
BAB I
B. Landasan
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Kepmendikbud No. 0490/U/1992,tentang Sekolah Menengah Kejuruan
3. Kepmendikbud No.080/U/1993, tentang kurikulum SMK
4. Kepmendikbud No.323/U/1993, tentang penyelenggaraan PSG
C. Tujuan
1. Pelaksaan pendidikan dan pelatihan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta diklat
mengembangkan kepribadian, potensi akademik dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui
pembelajaran program normatit,adaptif, dan produktif.
2. Pendidikan dan pelatihan di dunia usaha / dunia industri bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja
yang sesungguhnya
D. Pelaksanaan
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di SMK dilaksanakan di dua tempat yaitu sekolah dan dunia industri.
2. Program pendidikan dan pelatihan dirancang dalam satu kesatuan utuh untuk satuan program diklat yang
disusun dan ditetapkan bersama oleh SMK dan Institusi Pasangan dibawah koordinasi Komite Sekolah
3. Program diklat memuat seluruh bagian program pembelajaran (program normatif, adaptif, dan produktif)
yang akan dilaksanakan di institusi pasangan/ dunia kerja.
BAB II
A. Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar
melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
B. Tujuan
C. Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat secara menyeluruh,
karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya
dengan profil kompetensi tamatan yang ditetapkan.
Sebelum peserta diterjunkan di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasangan
mengadakan pembekalan bagi peserta yang meliputi :
BAB III
SISTEM BIMBINGAN
Guru dan instruktur yang dimaksud adalah tenaga kependidikan di SMK dan tenaga pembimbing di dunia
usaha, serta kelayakan professional untuk membimbing kegiatan belajar peserta, baik di sekolah maupun
di dunia industri.
1. Guru
a. Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi peserta program diklat.
b. Mengkondisikan peserta diklat sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan tentang:
Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan selama mengikuti pelatihan di dunia
usaha / dunia industri.
Administrasi peserta pelatihan.
c. Memonitor dan membimbing peserta bimbingan secara sistematis berdasarkan program dan jadwal yang
telah ditentukan (minimal 1 bulan sekali) serta memonitor kemajuan peserta pelatihan di tempat kerja
dengan cara memeriksa jurnal kegiatan peserta pelatihan.
d. Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap kegiatan, baik yang menyangkut aspek sikap maupun
kinerja.
e. Memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pelatihan di dunia industri baik yang dihadapi pembimbing
maupun yang dihadapi peserta pelatihan.
f. Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam
mengikuti kegiatan pelatihan di dunia industri / dunia usaha.
g. Membimbing peserta pelatihan dalam menyusun laporan (pengisian jurnal kegiatan).
h. Memberi peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai dengan sifat pelanggaran yang
dilakukan.
2. Instruktur
a. Mengkoordinasikan peserta pelatihan sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan dengan memberikan
penjelasan tentang :
Sifat dan etos kerja sebagai pekerja.
Tata tertib dan peraturan yang berlaku ditempat kerja.
Spesifikasi bidang kerja yang dilakukan.
Peralatan media keselamatan kerja yang digunakan.
Memperkenalkan lingkungan kerja.
Menyusun program pelatihan bagi peserta prakerin
b. Program pelatihan tersebut berisi antara lain :
Standar keahlian yang harus dikuasai peserta.
Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh peserta.
Jadwal pekerjaan peserta.
Rencana pembimbingan.
Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta.
Melaksanakan pelatihan dan bimbingan bagi peserta pelatihan.
Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap setiap kegiatan baik yang menyangkut aspek teknis
maupun non teknis, pada waktu melaksanakan pekerjaan yang dituangkan dalam laporan pembimbing.
Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam
mengikuti atau melaksanakan program pelatihan.
Memberikan peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai dengan sifat pelanggan dan
ketentuan yang berlaku di dunia usaha / dunia industri.
Mengisi buku laporan pembimbing.
Prinsip-prinsip Pembimbingan
1. Bimbingan harus dapat dilaksanakan secara terus-menerus atau berkelanjutan sejalan dengan program
pelatihan.
2. Peserta pelatihan harus diperlakukan tidak hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek.
BAB IV
PENILAIAN / EVALUASI
A. Pengertian
Evaluasi peserta adalah suatu proses penilaian terhadap kegiatan dan hasil belajar peserta, meliputi
pengukuran, analisa dan penafsiran hasil pengukuran serta pemberian nilai terhadap tingkat penguasaan
hasil belajar yang dicapai.
B. Tujuan
Evaluasi peserta pelatihan memiliki tujuan :
1. Untuk mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta sebagai bahan
pertimbangan dalam menetapkan pembinaan selanjutnya.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan apakah
yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak.
3. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta terhadap kompetensi suatu keahlian tertentu sesuai
dengan yang dipersyaratkan dunia kerja.
C. Penilaian
Selama peserta diklat mengikuti atau melaksanakan program pelatihan di dunia usaha/ dunia industri,
penilaian sepenuhnya menjadi wewenang dunia usaha / dunia industri.
Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaan di dunia usaha / dunia industri meliputi :
1. Aspek Teknis
Aspek teknis dimaksudkan adalah tingkat penguasaan keterampilan peserta pelatihan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Aspek Non Teknis
Aspek non teknis dimaksudkan adalah sikap dan perilaku peserta pelatihan selama di tempat kerja yang
menyangkut antara lain displin, motivasi, kesiagaan, inisiatif, tanggungjawab, kepribadian, penampilan,
keramahtamahan, kerjasama, dan sebagainya.
a. Kriteria Penilaian
Penilaian peserta pelatihan di dunia usaha / dunia industri didasarkan atas kriteria standar yang sudah
berlaku dalam menilai di dunia usaha dan dunia industri masing-masing.
b. Petunjuk Penilaian
Untuk mengevaluasi keberhasilan peserta pelatihan (siswa) pada pelaksaan Prakerin di dunia usaha/
dunia industri digunakan kriteria dan skala nilai sebagai berikut :
1. Aspek Teknis
Kualifikasi
Aspek yang
No Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
dinilai
86 100 70 85 60 69 50 59
2. Kerja sama Selalu mampu Pada umum-nya Adakalanya timbul Sering timbul
bekerja sama mampu bekerja konflik dengan konflik dengan
dengan pembimbing sama dengan pembim-bing atau pembimbing atau
dan rekan kerja lain pembimbing dan rekan kerja lain rekan kerja lain
tanpa konflik dalam rekan kerja lain dalam melaksana- dalam
melaksana-kan tanpa konflik dalam kan tugas /pekerjaan melaksana-kan
tugas/ pekerjaan melaksana-kan tugas /pekerjaan
tugas /pekerjaan
BAB V
PELAPORAN
Peserta pelatihan wajib menyusun laporan kegiatan pelatihan di dunia usaha / dunia industri dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Isi Laporan meliputi :
a. halaman judul
berisi judul laporan dan nama penyusun.
b. Halaman pengesahan yang ditandatangani siswa, pembimbing sekolah dan pembimbing DU/DI
c. Jurnal kegiatan seperti format terlampir yang di tanda tangani oleh pembimbing baik sekolah maupun di
dunia usaha/dunia industri.
d. Program pelatihan
2. Satu minggu setelah kegiatan berakhir di kumpulkan
3. Laporan dijilid
BAB VI
TATA TERTIB
1. Hak Peserta
2. Kewajiban Peserta
1) Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi pasangan (tempat pelatihan).
2) Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
3) Menghormati instruktur.
4) Berada di tempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan dimulai.
5) Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-
tugas yang diberikan dalam pelatihan kerja.
6) Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7) Memberikan salam pada waktu datang dan mohon diri waktu pulang / meninggalkan tempat kerja.
8) Memberitahu pimpinan unit / pembimbing apabila berhalangan hadir atau bermaksud meninggalkan
tempat pelatihan kerja, dengan diketahui pihak sekolah.
9) Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua kelompok instruktur apabila menemui
kesulitan dalam melaksanakan pelatihan.
10) Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau salah
mengambil bahan / alat.
11) Ikut memelihara sarana, prasarana pelatihan, kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat pelatihan.
Nama Peserta : .
Industri : .
Departemen / Site : .
Periode : .
Tingkat keberhasilan Trainee ditetapkan dengan huruf (A) sampai dengan huruf (D) dengan ketentuan
sebagai berikut :
B = Baik ( 70 85 )
C = Cukup ( 60 69 )
D = Kurang ( 50 59 )
MOTIVASI
01 Minat dan perhatian terhadap pekerjaan untuk mencapai tujuan praktek.
KESIAGAAN
02 Tanggap terhadap setiap instruksi yang diberikan oleh atasan dan
mampu melaksanakan pekerjaan.
INISIATIF
03 Usaha untuk menambah pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan
dengan pekerjaan.
TANGGUNGJAWAB
Selalu menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan tepat waktu, dengan
04 merawat tempat kerja serta alat-alat yang digunakan
KEPRIBADIAN
Sikap dan tingkah laku Trainee termasuk penyesuaian dengan
05 lingkungan, profesi sikap pribadi tamu, teman dan atasan
PENAMPILAN
06 Kerapian diri dan pakaian seragam dan kerapian tempat kerja.
DISIPLIN
08 Selalu mentaati peraturan yang berlaku.
KERJASAMA
Mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja tanpa konflik
09 dalam melaksanakan tugas.
KEBERSIHAN
10 Selalu membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan setelah bekerja
sesuai dengan aspek keselamatan kerja.
LAPORAN :
11
Hasil laporan kegiatan selama di DU/DI
Nilai Rata-rata ANGKA HURUF
,.
Mengetahui
Pimpinan / Manager Pembimbing / Instruktur
____________________ ____________________