Anda di halaman 1dari 54

MODUL PRAKTIKUM

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


MATA KULIAH : KEPERAWATAN JIWA

TIM PENYUSUN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE TAHUN 2024

i
VISI, MISI, DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Visi Prodi DIII Keperawatan

Menjadi Program Studi Unggulan yang menghasilkan tenaga keperawatan profesional pemula
yang kompeten dalam Penanggulangan Bencana dan mampu bersaing secara Nasional.

Misi Prodi DIII Keperawatan

1. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keperawatan berstandar Nasional yangn


spesifik pada kegawatdaruratan akibat bencana dalam penerapan asuhan keperawatan.
2. Meningkatkan mutu dan mengembangkan penelitian di bidang keperawatan sesuai
perkembangan IPTEK Keperawatan .
3. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan IPTEK Keperawatan dalam
penanggulangan masalah kesehatan.
4. Meningkatkan mutu SDM tenaga Pendidik Keperawatan dan Kependidikan.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan keperawatan terstandar secara bertahap.
6. Mengembangkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan tinggi keperawatan yang
transparan dan akuntabel.
7. Meningkatkan kemitraan dalam berbagai sektor untuk menunjang Tri Dharma Perguruan
Tinggi.

Tujuan Prodi DIII Keperawatan

1. Melaksanakan asuhan keperawatan dan pendidikan keperawatan yang bermutu pada


individu, keluarga dan masyarakat secara bertanggung jawab dan mandiri sesuai dengan
kewenangannya melalui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, praktika laboraturium
maupun klinik dalam konteks rumah sakit dan komunitas.
2. Menghasilkan penelitian dibidang keperawatan maupun kegawatdaruratan bencana sesuai
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
3. Mengadakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian maupun upaya
promotif dan prefentif yang merupakan upaya pengerakan masyarakat menjadi berbudaya
sehat untuk mandiri dalam pemeliharaan masyarakat.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga pada akhirnya modul praktik laboratorium Keperawatan Jiwa ini dapat terselesaikan.
Dalam proses penyusunan modul ini, kami telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu diucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama para
pengelola dan staf Program Studi Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Ternate.
Modul ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan praktikum laboratorium, khususnya untuk
mata kuliah Keperawatan Jiwa. Di dalamnya terdapat topik-topik sesuai dengan rencana
pembelajaran semester yang disusun untuk mencapai target kompetensi pada kurikulum Diploma III
Keperawatan. Dengan tersususnnya modul ini, diharapkan proses pembelajaran praktikum di
laboratorium akan lebih terarah, sehingga mahasiswa akan mampu mencapai kompetensi yang telah
ditargetkan dalam kurikulum pembelajaran.
Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna, sehingga bila ada kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun untuk memperbaiki modul ini, kami akan terima dengan senang
hati. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Ternate, Februari 2024

Penyusun
iii
SEKAPUR SIRIH

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya,
modul praktikum Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada klien dengan gangguan kesehatan Jiwa
Prodi D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate dapat disusun sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. Penyusunan modul ini tidak terlepas dari kurikulum D-III Keperawatan
dan ketentuan-ketentuan pembelajaran yang berlaku pada Kementerian Pandidikan Nasional,
Kementerian Kesehatan serta penyesuaian di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Ternate.
Kami menyambut gembira dengan disusunnya modul ini. Diharapkan modul ini dapat menjadi
pedoman bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di lingkungan Prodi D-III
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate dan pedoman kerja bagi dosen untuk
melaksanakan tugas praktikum kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran di laboratorium.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Modul ini kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih, semoga dengan diterbitkan modul ini dapat
memperlancar pelaksanaan pembelajaran sesuai harapan untuk menunjang mutu pembelajaran.

Ternate, Februari 2024

Ketua Program Studi,

Nursanti Anwar,
S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 198402102006042002

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................. i


Visi, Misi, dan Tujuan Prodi DIII Keperawatan ........................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................. iii
Sekapur Sirih .................................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................................ v
M O D UL P RA KTIK U M TE RA PI AKT IV IT AS KELOMPOK (TA K )
A. PENDAHULUAN.........................................................................................................
1 1. Deskripsi Singkat ....................................................................................................
1 2. Relevansi ................................................................................................................
1 3. Capaian Pembelajaran Program ..............................................................................
1 4. Petunjuk Belajar ..................................................................................................... 1
B. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN ...................................................... 2
C. PROSEDUR TINDAKAN ........................................................................................... 2
PR AK TIK U M TER A PI AKT IV IT AS KELOM POK
🕣 2x240 Menit

A. P E ND AHL U A N
1. Deskripsi Singkat
Modul ini menekankan pada penguasaan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok (TAK)
pada klien dengan masalah gangguan kesehatan jiwa. Modul ini terdari dari TAK
sosialisasi sesi 2, TAK stimulasi halusinasi sesi 1, TAK stimulasi persepsi deficit
perawatan diri sesi 1A, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, TAK stimulasi
persepsi harga diri rendah sesi 1dan TAK stimulasi sesnsori sesi 1. Modul ini juga
dilengkapi dengan ceklist penilaian yang dapat digunakan mahasiswa dan dosen untuk
mengukur capaian pembelajarannya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah role
play.
2. Relevansi
Modul ini memiliki relevansi dengan capaian pembelajaran lulusan yaitu melalui capaian
pembelajaran mata kuliah Keperawatan Jiwa dan akan berkontribusi dalam menyiapkan
mahasiswa mengikuti pembelajaran klinik pada mata kuliah praktik klinik keperawatan
jiwa.
3. Capaian Pembelajaran Program
a. Menguasai teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktek keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok (CP.P-7)
b. Mampu memberikan askep kepada individu, keluarga, dan kelompok baik sehat, sakit, dan
kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural, dan spiritual
yang menjamin keselamatan klien (patient safety), sesuai standar askep dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah tersedia (CP.KK-1)
c. Mampu memilih dan menggunakan peralatan dan memberikan askep sesuai dengan standar
asuhan keperawatan (CP.KK-4)
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.KK-5)
4. Petunjuk Belajar
Untuk menyelesaikan capaian pembelajaran modul ini, mahasiswa hendaknya telah
memahami capaian pembelajaran yang telah diselesaikan melalui mata kuliah
Komunikasi. Selanjutnya mahasiswa dapat menggunakan strategi belajar sebagai
berikut:

1
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
a. Bacalah dan pahami capaian pembelajaran yang harus diselesaikan;
b. Bacalah uraian materi dari kegiatan praktikum
c. Bacalah referensi yang relevan dengan kegiatan praktikum
d. Buatlah catatan dan pergunakan kesempatan untuk mendiskusika dengan dosen dan
mahasiswa lainnya pada waktu yang tersedia;
B. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Melaksanakan terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi sesi 2,
2. Melaksanakan TAK stimulasi halusinasi sesi 1,
3. Melaksanakan TAK stimulasi persepsi defisit perawatan diri sesi 1A, 4. Melaksanakan
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1,
4. Melaksanakan TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 1
5. Melaksanakan TAK stimulasi sesnsori sesi 1
C. P R OSE DU R TI N DA K AN TE R AP I AKT I VIT AS KELOM POK
Terapi Aktivitas Kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Jumlah minimal peserta TAK
adalah 4 orang pasien dan jumlah maksimal adalah 10 orang pasien yang memenuhi syarat,
yaitu sudah memiliki diagnosis yang jelas, tidak terlalu gelisahm tidak agresif, waham tidak
terlalu berat (Keliat dan Akemat, 2015).
Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi empat di mana pada tiap-tiap jenisnya terbagi lagi
menjadi beberapa sesi:
1. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
a. Sesi 1: Memperkenalkan Diri
b. Sesi 2: Berkenalan dengan Anggota Kelompok
c. Sesi 3: Bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Sesi 4: Menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok
e. Sesi 5: Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain
f. Sesi 6: Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Sesi 7: Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah
dilakukan
2. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi
a. TAK Stimulasi Persepsi Umum

2
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
1) Sesi 1: Menonton televisi
2) Sesi 2: Membaca majalah/koran/artikel
3) Sesi 3: Melihat gambar
b. TAK Stimulasi Persepsi: Perilaku Kekerasan
1) Sesi 1: Mengenal Perilaku Kekerasan yang biasa dilakukan
2) Sesi 2: Mencegah Perilaku Kekerasan secara fisik
3) Sesi 3: Mencegah perilaku kekerasan dengan cara interaksi sosial asertif (cara
verbal)
4) Sesi 4: Mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual
5) Sesi 5: Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh mengonsumsi obat
c. TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi
1) Sesi 1 : Mengenal halusinasi
2) Sesi 2 : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan menyusun jadwal kegiatan
4) Sesi 4 : Mengontrol halusinasi dengan patuh mengonsumsi obat
d. TAK Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah
1) Sesi 1 : Identifikasi hal positif pada diri
2) Sesi 2 : Melatih hal positif pada diri
e. TAK Stimulasi Persepsi: Defisit Perawatan Diri
1) Sesi 1 : Mandi
2) Sesi 2 : Berhias
3) Sesi 3 : Makan
4) Sesi 4 : Toileting
3. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
a. Sesi 1 : Stimulasi suara
b. Sesi 2 : Stimulasi gambar
c. Sesi 3 : Stimulasi suara dan gambar
4. Terapi aktivitas kelompok orientasi realita
a. Sesi 1: Orientasi orang
b. Sesi 2: Orientasi tempat
c. Sesi 3: Orientasi waktu

3
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK:
SOSIALISASI (TAKS)
A. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
B. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topic percakapan
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
7. Klien mampu menyapaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah
dilakukan
C. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk melatih kemampuan
sosialisasi klien yang diindikasikan mendapatkan TAKS adalah klien yang mengalami
gangguan sosial berikut:
1. Klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
2. Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus

4
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
SESI 2 TAKS
Kemampuan Berkenalan
Tujuan

Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:

1. Memperkenalkan identitas diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
2. Menanyakan identitas diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan asal dan
hobi.

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Tape recorder/CD player


2. Kaset/CD: “ Marilah kemari” (Titiek Puspa). Jika tidak ada jenis lagu ini dapat diganti dengan
lagu yang berirama riang
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan harian klien

Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/stimulasi

Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Persiapan klien
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (seperti yang sudah disepakati pada
terminasi sesi 1 TAKS)
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Persiapan terapis
1) Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader, Satu orang
observer, Dua sampai empat orang fasilitator
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Rincian Tugas

Leader dan co- leader

Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok,
membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan
membuat peraturan serta mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai anggota kelompok dalam
tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon penderita, mengamati jalannya
proses terapi aktivitas dan menangani peserta/anggota kelompok yang drop out.
Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien diruangan jiwa sebanyak 3 orang
Skema Ruang Terapi

Keterangan : L
O Co L

L : Leader
Co L O : Co Leader : Observer : Fasilitator : Klien

6
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan
a. Memberi salam terapeutik
✓ Salam dari terapis

✓ Peserta dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi

✓ Menyakan perasaan klien saat ini

✓ Menanyakan apakah telah memcoba memperkenalkan diri


pada orang lain c. Kontrak
✓ Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok. ✓ Menjelaskan aturan main berikut:
• Jika ada peserta yang meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
• Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja

a. Hidupkan kaset/CD pada tape recorder/CD player dan meminta klien


mengedarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapatkan giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang
ada disebelah kanan dengan cara :
✓ Memberi salam
 Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

✓ Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi


lawan bicara ✓ Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

d. Hidupkan musik dan minta klien mengedarkan bola. Pada saat musik
dihentikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran

f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi


tepuk tangan

7
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi

✓ Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

✓ Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

✓ Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan

✓ Memasukkkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan


harian klien. c. Kontrak yang akan datang

✓ Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang


kehidupan pribadi

✓ Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAKS berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS sesi 2, di evaluasi kemampuan klien
dalam berkenalan secara verbal dan non verbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikut.
Sesi 2 TAKS : Kemampuan berkenalan
a. Kemampuan verbal
No. Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan nama lengkap

2. Menyebutkan nama panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

5. Menanyakan nama lengkap

6. Menanyakan nama panggilan


7. Menanyakan asal

8. Menanyakan hobi

Jumlah

b. Kemampuan Non verbal


No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Jumlah

8
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut

TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda (✓)
jika ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
a. Kemampuan verbal, disebut mampu jika dapat
nilai ≥ 6, disebut belum mampu jika mendapat
nilai ≤ 5
b. Kemampuan non verbal, disebut mampu jika
mendapat nilai 3 atau 4, disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 2

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika mengikuti TAKS
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7
untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah : klien
mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan
nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.
9
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK SOSIALISASI

Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN

YA TIDAK

A Tahap Pra Interaksi

1 Mengecek rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat

2 Mengidentifikasi tujuan umum dan khusus kegiatan

3 Memilih klien dan melakukan kontrak

4 Menyiapkan alat, bahan, dan tempat

B Tahap Orientasi

5 Menyiapkan klien yang telah dikontrak sebelumnya

6 Mengucapkan salam

7 Melakukan validasi

8 Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan

C Tahap Kerja

9 Mengimplementasikan aktivitas sesuai rencana yang telah dibuat

Leader:

12 Membuka kegiatan

13 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

14 Menetapkan jalannya tata tertib

15 Menjelaskan tujuan diskusi

16 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

17 Menjelaskan kontrak waktu

Co Leader:

18 Membantu leader jika terjadi blocking

19 Mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

Fasilitator:

20 Membantu klien menjelaskan tugas yang harus dilakukan

21 Mendorong klien untuk aktif dalam kegiatan


22 Mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan klien selama kegiatan

23 Menjadi contoh klien selama kegiatan

Observer:

24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

25 Mendokumentasikan hasil observasi pada tabel observasi

D Tahap Terminasi

26 Mengevaluasi perasaan dan kemampuan klien setelah kegiatan

27 Mengakhiri dan menyimpulkan kegiatan

28 Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya

29 Mempersilakan klien melanjutkan kegiatan yang lain

30 Merapikan alat, bahan, dan tempat

31 Melakukan evaluasi bersama tim pelaksana terhadap proses dan


hasil kegiatan serta melakukan dokumentasi

TOTAL

Keterangan: lulus = 69 (2.77)


Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji

Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan

Batas ______________

10
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TAK STIMULASI PERSEPSI


HALUSINASI
A. Definisi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas mempresepsikan sebagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative
penyelesaian masalah
B. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap
Tujuan khusus
1. Klien dapat mengenali halusinasi
2. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik
3. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan malakukan kegiatan
4. Klien mencegaha halusinasi dengan bercakap-cakap
5. Klien dapat mengotrol halusinasi dengan patuh minum obat
C. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas TAK Stimulasi persepsi halusinasi dilakukan lima sesi yang melatih
kemampuan klien dalam mengontrol halusinasinya. Klien yang diindikasikan
mendapat TAKS adalah klien yang mengalami gangguan persepsi halusinasi.

11
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
TAK STIMULASI PERSEPSI
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi

Tujuan
1. Klien dapat mengenali isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungannya
2. Tempat tenang dan nyaman

Alat
1. Spidol
2. Papan tulis/whiteboard/flipchart

Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami
perubahan sensori persepsi: halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Sebaiknya klien sudah mengenali halusinasinya. TAK membuat klien
merasakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama
dengan dirinya sehingga klien tidak merasa sendiri

b. Persiapan terapis
1) Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader,
Satu orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

12
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Rincian Tugas
Leader dan co- leader
Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang
terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta
mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai
anggota kelompok dalam tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out. Rencana Kegiatan
a. Waktu
b.Tempat
Sasaran :
Klien diruangan keperawatan jiwa Laboratorium Poltekkes
Kemenkes Ternate Skema Ruang Terapi

o Co L
L

Keterangan :
: Leader : CoLeader
LCo
L

: Observer : Fasilitator o

: Pasien

13
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi /validasi
Menanyakan perasan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,yaitu
mengenal suara-suara/bayangan yang didengar / dilihat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus minta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,yaitu mengenal suara-
suara yang didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi)tentang
isinya,waktu terjadinya,situasi terjadinya, dan perasan klien pada saat
terjadi.
b) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat halusinasi. Mulai
dari klien yang ada disebelah kanan terapis secara berurutan berlawanan
jarum jam sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis
diwhiteboard.
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara
yang biasa didengar
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1)Terapis menanyakan perasaan klien setelah megikuti TAK
2)Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaanya jika terjadi halusinasi

14
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi 2) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi Dan Dokumentasi


Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
No Nama Klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut
Halusinasi waktu situasi perasaan
terjadi terjadi saat
halusinasi halusinasi halusinasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi: isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda (√)
jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu
15
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK HALUSINASI

Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN

YA TIDAK

A Tahap Pra Interaksi

1 Mengecek rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat

2 Mengidentifikasi tujuan umum dan khusus kegiatan

3 Memilih klien dan melakukan kontrak

4 Menyiapkan alat, bahan, dan tempat

B Tahap Orientasi

5 Menyiapkan klien yang telah dikontrak sebelumnya

6 Mengucapkan salam

7 Melakukan validasi

8 Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan

C Tahap Kerja

9 Mengimplementasikan aktivitas sesuai rencana yang telah dibuat

Leader:

12 Membuka kegiatan

13 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

14 Menetapkan jalannya tata tertib

15 Menjelaskan tujuan diskusi

16 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

17 Menjelaskan kontrak waktu

Co Leader:

18 Membantu leader jika terjadi blocking

19 Mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

Fasilitator:

20 Membantu klien menjelaskan tugas yang harus dilakukan

21 Mendorong klien untuk aktif dalam kegiatan


22 Mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan klien selama kegiatan

23 Menjadi contoh klien selama kegiatan

Observer:

24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

25 Mendokumentasikan hasil observasi pada tabel observasi

D Tahap Terminasi

26 Mengevaluasi perasaan dan kemampuan klien setelah kegiatan

27 Mengakhiri dan menyimpulkan kegiatan

28 Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya

29 Mempersilakan klien melanjutkan kegiatan yang lain

30 Merapikan alat, bahan, dan tempat

31 Melakukan evaluasi bersama tim pelaksana terhadap proses dan


hasil kegiatan serta melakukan dokumentasi

TOTAL

Keterangan: lulus = 69 (2.77)


Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji

Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan

Batas ______________

16
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Definisi
Kebersihan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias,
makan dan BAB/BAK (toiletting).
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan, kehidupannya kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya klien dinyatakan
keperawatan tidak dapat melakukan perawata diri (Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toiletting) (nurjannah 2004).

B. Tujuan
Tujuan umum
Klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri
secara maksimal. Tujuan khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri
b. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukkan aktivitas makan
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toiletting sendiri

C. Aktivitas dan indikasi


Aktivitas Defisit perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. aktivitas defisit perawatan diri dapat
dilakukan dengan melatih pasien untuk makan , minum , berhias , mandi dan
toileting secara mandiri. Klien yang diindikasikan mendapatkan TAK defisit
perawatan diri adalah klien yang :
1. Klien tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
2. Klien yang tidak berinisiatif melakukan perawatan diri

17
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
SESI I TAKS
Defisit Perawatan Diri: Mandi

Tujuan
Klien mampu membersihkan diri atau mandi secara mandiri tanpa ada
bantuan atau instruksi dari orang lain

Setting
1. Diskusi: klien duduk dalam bentuk U
2. Praktik: di kamar mandi
(catatan: sebaiknya terapis berjenis kelamin sama dengan klien
sehingga saat praktik tidak sungkan)
Alat
3. Ember
4. Gayung Mandi
5. Handuk bersih
6. Sabun mandi
7. Air bersih
Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
1) Persiapan klien
a. Pilih klien sesuai dengan indikasi terapi
b. Klien mengikuti TAK adalah klien yang sudah terbina
hubungan saling percaya.
c. Membuat kontrak dengan klien
2) Persiapan terapis
Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader,
Satu orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

18
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Rincian Tugas
Leader dan co- leader
Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang
terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta
mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai
anggota kelompok dalam tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out.
Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien diruangan keperawatan jiwa

Skema Ruang Terapi

F
F

F
O
C

Keterangan: L L : Coaleader
F : observasi
C L : fasilitator
O
O :
: leader

2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan
a. Salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
✓ Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu defisit perawatan

mandiri: mandi ✓ Menjelaskan aturan main berikut:

• Tempat kegiatan: di kamar mandi (Ruang keperawatan jiwa)

• Lama kegiatan 45 menit

• Setiap klien mengikuti kegiatan sampai selesai

3. Tahap kerja

✓ Tanyakan pentingnya mandi pada klien. Beri kesempatan semua peserta


menjawab jika ada klien yang pasif, tanya langsung kepada klien tersebut

✓ Buat rangkuman pendapat klien yang benar tentang manfaat mandiyang


benar. Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada
yg kurang.

Manfaat mandi
1. Membersihkan kotoran untuk mencegah infeksi kulit dan
gatal-gatal
2. Menghilangkan bau badan
3. Meningkatkan penampilan

✓ Diskusikan alat alat untuk mandi. Beri kesempatan kepada setiap klien
untuk menjelaskan alat alat yg sering digunakan untuk mandi.

✓ Buat rangkuman alat alat mandi, tunjukkan alat alat tersebut

Alat/bahan mandi
1. Sabun 2. handuk 3. air bersih
4. Gayung mandi 5. Embar

✓ Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan


cara mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar.bila ada pendapat
klien yg salah, lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien yg lain.

✓ Buat rangkuman cara mandi yg benar dari pendapat klien dan tambahkan
informasi jika kurang.

✓ Lakukan demondrasi yang benar. Lanjut bila tidak memungkinkan lakukan


simulasi saja dengan menggunakan alat dan bahan yg sudah disiapkan.

Cara mandi
1. Basahi seluruh permukaan tubuh dengan air yang tersedia
2. Ambil sabun, gosokkan ke permukaan tubuh mulai dari permukaan yang
dianggap paling bersih ke permukaan yang paling kotor: badan dan anggota
badan, wajah, baru kemudian daerah perineal dan area seputar kelamin
3. Bilas dengan air hingga sisa sabun hilang diseluruh permukaan tubuh dan
permukaan kulit terasa kesat
4. Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih

✓ Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada
tahapan yang kurang tepat
4. Tahap terminasi
4) Evaluasi
Subjektif : setelah peragaan atau praktek mandi
Objektif : minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang:
manfaat mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
5) Rencana tindak lanjut
Anjurkan klien mandi dengan cara yang telah dilatih
sebanyak 2x per hari (pagi dan sore hari)
6) Kontrak yang akan datang
Belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan tempat pelaksaan kegiatan

Evaluasi dan dokumentasi


No Kemampuan Nama pasien

1. Menjelaskan manfaat mandi

2. Menjelaskan alat dan bahan mandi

3. Menjelaskan tahapan mandi

4. Memperagakan mandi dengan tepat

5. Komitmen mandi 2x per hari

Catatan:
1. Beri tanda check untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai

21
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
4.

NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN

YA TIDAK

A Tahap Pra Interaksi

1 Mengecek rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat

2 Mengidentifikasi tujuan umum dan khusus kegiatan

3 Memilih klien dan melakukan kontrak

4 Menyiapkan alat, bahan, dan tempat

B Tahap Orientasi

5 Menyiapkan klien yang telah dikontrak sebelumnya

6 Mengucapkan salam

7 Melakukan validasi

8 Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan

C Tahap Kerja

9 Mengimplementasikan aktivitas sesuai rencana yang telah dibuat

Leader:

12 Membuka kegiatan

13 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

14 Menetapkan jalannya tata tertib

15 Menjelaskan tujuan diskusi

16 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

17 Menjelaskan kontrak waktu

Co Leader:

18 Membantu leader jika terjadi blocking


19 Mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

Fasilitator:

20 Membantu klien menjelaskan tugas yang harus dilakukan

21 Mendorong klien untuk aktif dalam kegiatan

22 Mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan klien selama kegiatan

23 Menjadi contoh klien selama kegiatan

Observer:

24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

25 Mendokumentasikan hasil observasi pada tabel observasi

D Tahap Terminasi

26 Mengevaluasi perasaan dan kemampuan klien setelah kegiatan

27 Mengakhiri dan menyimpulkan kegiatan

28 Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya

29 Mempersilakan klien melanjutkan kegiatan yang lain

30 Merapikan alat, bahan, dan tempat

31 Melakukan evaluasi bersama tim pelaksana terhadap proses dan


hasil kegiatan serta melakukan dokumentasi

TOTAL

5.

Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan

Batas lulus =
______________
22
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI :


PERILAKU KEKERASAN

A. Defenisi
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi empat,
yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi, terapi aktivitas kelompok
stimulasi sensoris, terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan terapi aktivitas
kelompok orientasi realitas (Yosep, 2013). Aktivitas digunakan sebagai terapi
dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang sering bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
tempat klien berlatih perilaku baru yang adiktif untuk memperbaiki perilaku
lama yang maladaptif. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi non
farmakologi yang diberikan oleh perawat terlatih terhadap pasien dengan
masalah keperawatan yang sama. Terapi diberikan secara berkelompok dan
berkesinambungan dalam hal ini khususnya Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) stimulasi persepsi perilaku kekerasan (Keliat & Akemat, 2012).
Menurut Wibowo (2013) dalam penelitian yang telah dilakukannya
menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan setelah pelaksanaan TAK
stimulasi persepsi dalam mengontrol perilaku kekerasan pasien. Pelaksanaan
TAK stimulasi persepsi tidak akan bisa berjalan dengan baik, jika tanpa peran
perawat yang mendasarinya. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
seorang perawat menjadi titik keberhasilan dalam pelaksanaan TAK stimulasi
persepsi terutama pada pasien perilaku kekerasan.
B. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Tujuan Khusus.
1. Klien mampu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
2. klien mampu mencegah perilaku kekerasan secara fisik
3. klien mampu mencegah perilaku kekerasan dengan cara interaksi sosial
asertif (secara verbal)
4. klien mampu mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual
5. klien mampu mencegah perilaku kekerasan dengan cara mengomsumsi obat

23
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TAK STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN


SESI 1 : MENGENAL PERILAKU KEKERASAN YANG BIASA DILAKUKAN

Tujuan:
1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
2. klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah ( tanda dan
gejala marah ) 3. klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah
( perilaku kekerasan ) 4. klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
Setting:
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard
2. Kapur / spidol
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
Metode :
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1) Memilih klien yang memiliki perilaku kekerasan yang
sudah kooperatif 2) Membuat kontrak dengan klien
b. Persiapan Terapis
Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader, Satu
orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Rincian Tugas
Leader & Coleader :
Meliputi tugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi
yang terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisnya kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok menetapkan tujuan dan membut

24
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

peraturan serta mengarahkan dan meminpin jalannya terapi aktivitas


aktivitas kelompok
Fasilisator :
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai
anggota kelompok dengan tujuan memberi stimulasi pada anggota
kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan
Obserber
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta / anggota kelompok yang drop out
Rencana Kegiatan :
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran :
Klien diruangan keperawatan jiwa Laboratorium Poltekkes
Kemenkes Ternate Skema Ruang Terapi

Keterangan :
L Co L
o
: Leader : CoLeader L Co L

: Observer : Fasilitator
o
: Pasien

2. Orientasi
a. Salam teraupetik

✓ salam dari terapis kepada klien

✓ perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama )


25
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

✓ menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama )

b. Evaluasi / Validasi

✓ menanyakan perasaan klien saat ini

✓ menanyakan masalah yang dirasakan

c. Kontrak

✓ Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku kekerasan yang


biasa dilakukan.

✓ menjelaskan aturan main berikut

• jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.

• Lama kegiatan 45 menit

• setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah

✓ Tanyakan pengalaman tiap klien

✓ tulis di papan tulis / flipchart / whiteboard

b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh
penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi
✓ Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab

( Tanda gejala ) ✓ tulis di papan tulis / flipchart / whiteboard

c. Mendiskusiakan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien ( Verbal,


merusak lingkungan, mencederai / memukul orang lain , dan memukul

diri sendiri ) ✓ Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah.

✓ tulis di papan tulis / flipchart / whiteboard

d. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering
dilakukan untuk diperagakan
e. Melakukan bermain peran / simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak
berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien melakukan
kekerasan)
f. Menanyakan perasaan klien setelah bermain peran / simulasi.
g. Mendiskusikan dampak / akibat perilaku kekerasan .

✓ tanyakan akibat perilaku kekerasan

✓ tulis di papan tulis / flipchart / whiteboard

Terapi membuat tabel white board atau flipchart sehingga masing-masing cerita
sa runtutan peristiwa dari penyebab 26
tanda dan gejala,PK yang di lakukan akibat PK, serta menilai dampak PK
serta komitmen perubahan perilaku yang akan diterapkan berikutnya.
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

Contoh Tabel :
Nama Penyebab Tanda dan PK yang Akibat PK Komitmen
Klien Marah Gejala marah dilakukan Perubahan
Perilaku

Bapak Tidak Tegang Berteriak – Istri Meminta dengan


Andre dibuatkan berdebar, nafas teriak, ketakutan, baik – baik atau
kopi istrinya cepat, gemetar mengumpat istri istri jengkel buat kopi sendiri
jika istri sibuk

h. Memberikan reinforcement pada peran serta klien.


i. Dalam menjalankan a sampai h, upayakan semua klien terlibat.
j. Beri kesimpulan penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan; dan
akibat perilaku kekerasan
k. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat
untuk menghadapi kemarahan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi

✓ terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

✓ memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien


yang positif. b. Tindak lanjut

✓ menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab


marah, yaitu tanda dan gejala; perilaku kekerasan yang terjadi; serta
akibat perilaku kekerasan.

✓ menganjurkan klien mengingat penyebab; tanda dan gejala; perilaku


kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan.

c. Kontrak yang akan datang

✓ menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah

perilaku kekerasan ✓ menyepakati waktu dan tempat TAK


berikutnya

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja. aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK untuk TAK stimulasi

27
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

persepsi perilaku kekersan sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah


mengetahuai penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. formulir evaluasi
sebagai berikut.

Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan

Kemampuan mengenal perilaku kekerasan


No Nama Klien Penyebab PK Memberi tanggapan tentang

Tanda & Perilaku Akibat PK


Gejala PK Kekerasa

1.

2.
3.

4.

5.

6.

7.

8.

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab
perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. beri tanda (v) jika klien mampu dan
tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. contoh: klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku
kekerasaannya (disalahkan dan tidak diberi uang). Mengenal tanda dan gejala
yang dirasakan (“ geregetan” dan “deg-degan”), perilaku kekerasan yang
dialkukan ( memukul meja ), akibat yang dirasakan ( tangan sakit dan dibawa
kerumah sakit jiwa ). Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika semua
dirasakan selama dirumah sakit.

28
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK PERILAKU KEKERASAN

Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
1.

NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN

YA TIDAK

A Tahap Pra Interaksi


1 Mengecek rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat

2 Mengidentifikasi tujuan umum dan khusus kegiatan

3 Memilih klien dan melakukan kontrak

4 Menyiapkan alat, bahan, dan tempat

B Tahap Orientasi

5 Menyiapkan klien yang telah dikontrak sebelumnya

6 Mengucapkan salam

7 Melakukan validasi

8 Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan

C Tahap Kerja

9 Mengimplementasikan aktivitas sesuai rencana yang telah dibuat

Leader:

12 Membuka kegiatan

13 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

14 Menetapkan jalannya tata tertib

15 Menjelaskan tujuan diskusi

16 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

17 Menjelaskan kontrak waktu

Co Leader:

18 Membantu leader jika terjadi blocking

19 Mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

Fasilitator:

20 Membantu klien menjelaskan tugas yang harus dilakukan

21 Mendorong klien untuk aktif dalam kegiatan

22 Mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan klien selama kegiatan

23 Menjadi contoh klien selama kegiatan

Observer:

24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

25 Mendokumentasikan hasil observasi pada tabel observasi

D Tahap Terminasi

26 Mengevaluasi perasaan dan kemampuan klien setelah kegiatan

27 Mengakhiri dan menyimpulkan kegiatan

28 Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya


29 Mempersilakan klien melanjutkan kegiatan yang lain

30 Merapikan alat, bahan, dan tempat

31 Melakukan evaluasi bersama tim pelaksana terhadap proses dan


hasil kegiatan serta melakukan dokumentasi

TOTAL

2.

Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan

Batas lulus =
______________

29
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH

A. Definisi
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak
langsung diekspresikan (Townsend, 1998).
Terapi keperawatan yang dapat diberikan kepada klien sendiri bisa dalam
bentuk terapi kognitif. Terapi ini bertujuan untuk merubah pikiran negatif
yang dialami oleh klien dengan harga diri rendah kronis kearah berfikir yang
positif.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat menumbuhkan rasa percaya diri
Tujuan Khusus
1. Klien dapat mengenal dirinya
2. Klien mampu berkenalan dengan aggota kelompok
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan masalah
pribadinya kepada orang lain

C. Aktivitas dan Indikasi


Aktivitas TAK harga diri rendah dilakukan satu sesi yang bertujuan untuk
mrngidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan dapat
mengidentifikasi hal positif pada dirinya. Klien yang diindikasikan
mendapat TAK harga diri rendah adalah klien yang mengalami gangguan
harga diri rendah berikut :
a. Klien yang memiliki perasaan malu terhadap diri sendiri
b. Klien yang kurang percaya diri
c. Klien yang merasa bersalah terhadap diri sendiri

30
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TAK STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH


Sesi 1: Identifikasi Hal Positif pada Diri
Tujuan
Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK
2. Kertas putih HVS sebanyak klien peserta TAK
Metode
1. Diskusi
2. Permainan
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan klien
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan
harga diri rendah
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Persiapan terapis
Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader, Satu
orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator), Mempersiapkan alat
dan tempat pertemuan
Rincian Tugas
Leader dan co- leader
Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang
terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta
mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai
anggota kelompok dalam tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
31
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out. Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien di laboratorium sebanyak 3 orang
Skema Ruang Terapi

Observer
Leader Coleade
r
2. Orientasi tor Fasilitato r Klien tor
Klien Klien

Fasilitato r Fasilitato r

a. Salam terapeutik

✓ Salam dari terapis kepada klien.


tor
✓ Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).

✓ Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri


papan nama). b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien hari ini.
c. Kontrak

✓ Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menidentifikasi hal

positif diri sendiri. ✓ Terapis menjelaskan aturan main berikut.

• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta


izin kepada terapis.

• Lama kegiatan 45 menit.

• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

32
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

3. Tahap Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri:
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan
rumah sakit
d. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran. Tanyakan perasaan
klien setelah teridentifikasi hal positif diri.
e. Terapis memberikan pujian pada setiap peran serta klien.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi

✓ Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

✓ Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan datang

✓ Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang
dapat diterapkan di rumah sakit dan rumah.

✓ Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah sesi I, kemampuan klien yang
diharapkan adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenagkan dan aspek
positif (kemampuan yang dimiliki). Formulir evaluasi sebagai berikut:

33
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
No Nama klien Menulis positif diri Membacakan hal positif diri Mengekspresikan
perasaan terhadap aspek
positif diri

1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk tiap klien,beri nilai pada tiap kemampuan menulis pengalaman yang
tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri . Beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi peraepsi
harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak
menyenangkan, mengalami kesulitan hal positif diri. Anjurkan klien menulis
kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement (pujian).

34
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK HARGA DIRI RENDAH
Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
1.

NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN

YA TIDAK

A Tahap Pra Interaksi

1 Mengecek rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat

2 Mengidentifikasi tujuan umum dan khusus kegiatan

3 Memilih klien dan melakukan kontrak

4 Menyiapkan alat, bahan, dan tempat

B Tahap Orientasi

5 Menyiapkan klien yang telah dikontrak sebelumnya

6 Mengucapkan salam

7 Melakukan validasi

8 Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan

C Tahap Kerja

9 Mengimplementasikan aktivitas sesuai rencana yang telah dibuat

Leader:

12 Membuka kegiatan

13 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

14 Menetapkan jalannya tata tertib

15 Menjelaskan tujuan diskusi

16 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

17 Menjelaskan kontrak waktu

Co Leader:

18 Membantu leader jika terjadi blocking

19 Mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

Fasilitator:

20 Membantu klien menjelaskan tugas yang harus dilakukan

21 Mendorong klien untuk aktif dalam kegiatan

22 Mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan klien selama kegiatan

23 Menjadi contoh klien selama kegiatan

Observer:
24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

25 Mendokumentasikan hasil observasi pada tabel observasi

D Tahap Terminasi

26 Mengevaluasi perasaan dan kemampuan klien setelah kegiatan

27 Mengakhiri dan menyimpulkan kegiatan

28 Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya

29 Mempersilakan klien melanjutkan kegiatan yang lain

30 Merapikan alat, bahan, dan tempat

31 Melakukan evaluasi bersama tim pelaksana terhadap proses dan


hasil kegiatan serta melakukan dokumentasi

TOTAL

2.

Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan

Batas lulus =
______________

35
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK :


STIMULASI SENSORI
A. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK) : stimulasi sensori adalah upaya
menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat
.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.

Tujuan Khusus
1. Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar
2. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
C. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap
penglihatan, pendengaran, dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, serta
nyanyian. Klien yang di indikasi memerlukan TAK-Stimulasi Sensoris adalah
klien yang mengalami isolasi social dan harga diri rendah yang disertai
dengan kurang komunikasi verbal

36
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
TAK STIMULASI SENSORI SUARA
SESI 1 : MENDENGAR MUSIK

Tujuan
1. Klien mampu mengenali music yang didengar
2. Klien mampu memberi respons terhadap musik
3. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah
mendengarkan music. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruang nyaman dan tenang
Alat
1. Tape recorder/CD Player
2. Kaset/CD lagu
Pemilihan jenis lagu disesuaikan dengan perubahan perilaku yang direncanakan :
1. untuk klien depresif, pilihkan lagu yang riang dan bersemangat
2. untuk klien yang manik, pilihkan lagu yang berirama tenang (lagu klasik)

Metode :
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Persiapan Klien

• Membuat kontrak dengan klien

• Memilih klien sesuai indikasi ; isolasi social, harga diri rendah


atau hiperaktif b) Persiapan terapis
Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader,
Satu orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator)
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Rincian Tugas
Leader dan Co Leader :
Meliputi tugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi
yang terjadi dalam kelompok, membantu anggota, untuk menyadari
dinamisnya kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok
menetapka tujuan dan membuat peraturan serta mengarahkan dan
memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.

37
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

Fasilitator :
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok dengan
tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan.
Observer :
Tugas seorang observer mencatat serta mengamati respon penderita,
mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out
Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien diruangan sebanyak 3 orang
Skema Ruang Terapi

O
L Co L

F F

F
Keterangan : O
: Observer
L
: Leader
Co L
F : Co Leader

: Fasilitator

: Klien
2. Orientasi

Pada tahap ini


terapis melakukan :
a) Salam terapeutik
Salam terapeutik
kepada klien b)
Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
38
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

c) Kontrak

✓ Terapis menunjukan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan music.

✓ Terapis menjelaskan aturan main berikut.

• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis

• Lama kegiatan 45 menit

• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja
a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama lengkap
dan nama panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan searaah jarum
jam
b) Setiap kali seorang klien selesai meperkenalkan diri, terapis mengajak
semua klien untuk bertepuk tangan
c) Terapis dank lien memakai papan nama
d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh bertepuk tangan
atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien
menceritakan perasaannya setelah mendengan lagu
e) Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget atau bertepuk
tangan (kira kira 15 menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa
kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap music.
f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan perasaannya. Sampai semua
klien dapat giliran.
g) Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya,
dan mengajak klien lain bertepuk tangan.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi

• Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

• Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai
dan bermakna dalam kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang

• Menyepakati TAK yang akan datang

• Menyepakati waktu dan tempat

39
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

Evaluasi dan Dokumentasi

Sesi 1 TAKS : Stimulasi sensori mendengar music


1. Kemampuan memberi respon pada musik
No Aspek yang dinilai Nama pasien

1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2 Memberi respon (ikut


bernyanyi/menari/berjoget/menggerakan tangan
kaki sesuai irama)

3 Memberi pendapat tentang music yang didengar

4 Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu

Jumlah

Petunjuk :

✓ Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

✓ Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,

merespon, memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang music


yang didengar. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien
tidak mampu
40
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK STIMULASI SENSORI

Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
1.

NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN

YA TIDAK

A Tahap Pra Interaksi

1 Mengecek rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat

2 Mengidentifikasi tujuan umum dan khusus kegiatan

3 Memilih klien dan melakukan kontrak

4 Menyiapkan alat, bahan, dan tempat

B Tahap Orientasi

5 Menyiapkan klien yang telah dikontrak sebelumnya

6 Mengucapkan salam

7 Melakukan validasi

8 Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan

C Tahap Kerja

9 Mengimplementasikan aktivitas sesuai rencana yang telah dibuat

Leader:

12 Membuka kegiatan

13 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

14 Menetapkan jalannya tata tertib

15 Menjelaskan tujuan diskusi

16 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

17 Menjelaskan kontrak waktu

Co Leader:

18 Membantu leader jika terjadi blocking

19 Mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

Fasilitator:

20 Membantu klien menjelaskan tugas yang harus dilakukan

21 Mendorong klien untuk aktif dalam kegiatan


22 Mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan klien selama kegiatan

23 Menjadi contoh klien selama kegiatan

Observer:

24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

25 Mendokumentasikan hasil observasi pada tabel observasi

D Tahap Terminasi

26 Mengevaluasi perasaan dan kemampuan klien setelah kegiatan

27 Mengakhiri dan menyimpulkan kegiatan

28 Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya

29 Mempersilakan klien melanjutkan kegiatan yang lain

30 Merapikan alat, bahan, dan tempat

31 Melakukan evaluasi bersama tim pelaksana terhadap proses dan


hasil kegiatan serta melakukan dokumentasi

TOTAL

2.

Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan

Batas lulus =
______________

41
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
DAFTAR PUSTAKA

1. Azizah L. M (2011). Keperawatan jiwa: Aplikasi praktik klinik. Graha


Ilmu. Yogyakarta 2. Stuart G.W, (2013). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi
5. EGC. Jakarta 3. Yosep I. (2010). Keperawatan jiwa. Edisi revisi. Refika
Aditama.Yogyakarta 4. Keliat B A (2012). Model praktik keperawatan
professional jiwa. EGC. Jakarta 5. Keliat B A (2015). Keperawatan jiwa:
terapi aktivitas kelompok. Edisi 2. EGC. Jakarta 6. Keliat B A, et al (2020).
Asuhan keperawatan jiwa. EGC. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

42

Anda mungkin juga menyukai