TIM PENYUSUN
i
VISI, MISI, DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
Menjadi Program Studi Unggulan yang menghasilkan tenaga keperawatan profesional pemula
yang kompeten dalam Penanggulangan Bencana dan mampu bersaing secara Nasional.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga pada akhirnya modul praktik laboratorium Keperawatan Jiwa ini dapat terselesaikan.
Dalam proses penyusunan modul ini, kami telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu diucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama para
pengelola dan staf Program Studi Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Ternate.
Modul ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan praktikum laboratorium, khususnya untuk
mata kuliah Keperawatan Jiwa. Di dalamnya terdapat topik-topik sesuai dengan rencana
pembelajaran semester yang disusun untuk mencapai target kompetensi pada kurikulum Diploma III
Keperawatan. Dengan tersususnnya modul ini, diharapkan proses pembelajaran praktikum di
laboratorium akan lebih terarah, sehingga mahasiswa akan mampu mencapai kompetensi yang telah
ditargetkan dalam kurikulum pembelajaran.
Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna, sehingga bila ada kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun untuk memperbaiki modul ini, kami akan terima dengan senang
hati. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
iii
SEKAPUR SIRIH
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya,
modul praktikum Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada klien dengan gangguan kesehatan Jiwa
Prodi D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate dapat disusun sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. Penyusunan modul ini tidak terlepas dari kurikulum D-III Keperawatan
dan ketentuan-ketentuan pembelajaran yang berlaku pada Kementerian Pandidikan Nasional,
Kementerian Kesehatan serta penyesuaian di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Ternate.
Kami menyambut gembira dengan disusunnya modul ini. Diharapkan modul ini dapat menjadi
pedoman bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di lingkungan Prodi D-III
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate dan pedoman kerja bagi dosen untuk
melaksanakan tugas praktikum kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran di laboratorium.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Modul ini kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih, semoga dengan diterbitkan modul ini dapat
memperlancar pelaksanaan pembelajaran sesuai harapan untuk menunjang mutu pembelajaran.
Nursanti Anwar,
S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 198402102006042002
iv
DAFTAR ISI
A. P E ND AHL U A N
1. Deskripsi Singkat
Modul ini menekankan pada penguasaan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok (TAK)
pada klien dengan masalah gangguan kesehatan jiwa. Modul ini terdari dari TAK
sosialisasi sesi 2, TAK stimulasi halusinasi sesi 1, TAK stimulasi persepsi deficit
perawatan diri sesi 1A, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, TAK stimulasi
persepsi harga diri rendah sesi 1dan TAK stimulasi sesnsori sesi 1. Modul ini juga
dilengkapi dengan ceklist penilaian yang dapat digunakan mahasiswa dan dosen untuk
mengukur capaian pembelajarannya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah role
play.
2. Relevansi
Modul ini memiliki relevansi dengan capaian pembelajaran lulusan yaitu melalui capaian
pembelajaran mata kuliah Keperawatan Jiwa dan akan berkontribusi dalam menyiapkan
mahasiswa mengikuti pembelajaran klinik pada mata kuliah praktik klinik keperawatan
jiwa.
3. Capaian Pembelajaran Program
a. Menguasai teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktek keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok (CP.P-7)
b. Mampu memberikan askep kepada individu, keluarga, dan kelompok baik sehat, sakit, dan
kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural, dan spiritual
yang menjamin keselamatan klien (patient safety), sesuai standar askep dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah tersedia (CP.KK-1)
c. Mampu memilih dan menggunakan peralatan dan memberikan askep sesuai dengan standar
asuhan keperawatan (CP.KK-4)
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.KK-5)
4. Petunjuk Belajar
Untuk menyelesaikan capaian pembelajaran modul ini, mahasiswa hendaknya telah
memahami capaian pembelajaran yang telah diselesaikan melalui mata kuliah
Komunikasi. Selanjutnya mahasiswa dapat menggunakan strategi belajar sebagai
berikut:
1
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
a. Bacalah dan pahami capaian pembelajaran yang harus diselesaikan;
b. Bacalah uraian materi dari kegiatan praktikum
c. Bacalah referensi yang relevan dengan kegiatan praktikum
d. Buatlah catatan dan pergunakan kesempatan untuk mendiskusika dengan dosen dan
mahasiswa lainnya pada waktu yang tersedia;
B. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Melaksanakan terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi sesi 2,
2. Melaksanakan TAK stimulasi halusinasi sesi 1,
3. Melaksanakan TAK stimulasi persepsi defisit perawatan diri sesi 1A, 4. Melaksanakan
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1,
4. Melaksanakan TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 1
5. Melaksanakan TAK stimulasi sesnsori sesi 1
C. P R OSE DU R TI N DA K AN TE R AP I AKT I VIT AS KELOM POK
Terapi Aktivitas Kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Jumlah minimal peserta TAK
adalah 4 orang pasien dan jumlah maksimal adalah 10 orang pasien yang memenuhi syarat,
yaitu sudah memiliki diagnosis yang jelas, tidak terlalu gelisahm tidak agresif, waham tidak
terlalu berat (Keliat dan Akemat, 2015).
Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi empat di mana pada tiap-tiap jenisnya terbagi lagi
menjadi beberapa sesi:
1. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
a. Sesi 1: Memperkenalkan Diri
b. Sesi 2: Berkenalan dengan Anggota Kelompok
c. Sesi 3: Bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Sesi 4: Menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok
e. Sesi 5: Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain
f. Sesi 6: Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Sesi 7: Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah
dilakukan
2. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi
a. TAK Stimulasi Persepsi Umum
2
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
1) Sesi 1: Menonton televisi
2) Sesi 2: Membaca majalah/koran/artikel
3) Sesi 3: Melihat gambar
b. TAK Stimulasi Persepsi: Perilaku Kekerasan
1) Sesi 1: Mengenal Perilaku Kekerasan yang biasa dilakukan
2) Sesi 2: Mencegah Perilaku Kekerasan secara fisik
3) Sesi 3: Mencegah perilaku kekerasan dengan cara interaksi sosial asertif (cara
verbal)
4) Sesi 4: Mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual
5) Sesi 5: Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh mengonsumsi obat
c. TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi
1) Sesi 1 : Mengenal halusinasi
2) Sesi 2 : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan menyusun jadwal kegiatan
4) Sesi 4 : Mengontrol halusinasi dengan patuh mengonsumsi obat
d. TAK Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah
1) Sesi 1 : Identifikasi hal positif pada diri
2) Sesi 2 : Melatih hal positif pada diri
e. TAK Stimulasi Persepsi: Defisit Perawatan Diri
1) Sesi 1 : Mandi
2) Sesi 2 : Berhias
3) Sesi 3 : Makan
4) Sesi 4 : Toileting
3. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
a. Sesi 1 : Stimulasi suara
b. Sesi 2 : Stimulasi gambar
c. Sesi 3 : Stimulasi suara dan gambar
4. Terapi aktivitas kelompok orientasi realita
a. Sesi 1: Orientasi orang
b. Sesi 2: Orientasi tempat
c. Sesi 3: Orientasi waktu
3
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK:
SOSIALISASI (TAKS)
A. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
B. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topic percakapan
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
7. Klien mampu menyapaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah
dilakukan
C. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk melatih kemampuan
sosialisasi klien yang diindikasikan mendapatkan TAKS adalah klien yang mengalami
gangguan sosial berikut:
1. Klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
2. Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus
4
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
SESI 2 TAKS
Kemampuan Berkenalan
Tujuan
1. Memperkenalkan identitas diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
2. Menanyakan identitas diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan asal dan
hobi.
Setting
Alat
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/stimulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan klien
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (seperti yang sudah disepakati pada
terminasi sesi 1 TAKS)
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Persiapan terapis
1) Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader, Satu orang
observer, Dua sampai empat orang fasilitator
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Rincian Tugas
Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok,
membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan
membuat peraturan serta mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai anggota kelompok dalam
tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon penderita, mengamati jalannya
proses terapi aktivitas dan menangani peserta/anggota kelompok yang drop out.
Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien diruangan jiwa sebanyak 3 orang
Skema Ruang Terapi
Keterangan : L
O Co L
L : Leader
Co L O : Co Leader : Observer : Fasilitator : Klien
6
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan
a. Memberi salam terapeutik
✓ Salam dari terapis
b. Evaluasi/ validasi
3. Tahap kerja
d. Hidupkan musik dan minta klien mengedarkan bola. Pada saat musik
dihentikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran
7
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
8. Menanyakan hobi
Jumlah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
Jumlah
8
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut
TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda (✓)
jika ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
a. Kemampuan verbal, disebut mampu jika dapat
nilai ≥ 6, disebut belum mampu jika mendapat
nilai ≤ 5
b. Kemampuan non verbal, disebut mampu jika
mendapat nilai 3 atau 4, disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 2
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika mengikuti TAKS
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7
untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah : klien
mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan
nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.
9
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
B Tahap Orientasi
6 Mengucapkan salam
7 Melakukan validasi
C Tahap Kerja
Leader:
12 Membuka kegiatan
Co Leader:
Fasilitator:
Observer:
D Tahap Terminasi
TOTAL
Batas ______________
10
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
11
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
TAK STIMULASI PERSEPSI
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi
Tujuan
1. Klien dapat mengenali isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungannya
2. Tempat tenang dan nyaman
Alat
1. Spidol
2. Papan tulis/whiteboard/flipchart
Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami
perubahan sensori persepsi: halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Sebaiknya klien sudah mengenali halusinasinya. TAK membuat klien
merasakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama
dengan dirinya sehingga klien tidak merasa sendiri
b. Persiapan terapis
1) Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader,
Satu orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
12
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Rincian Tugas
Leader dan co- leader
Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang
terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta
mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai
anggota kelompok dalam tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out. Rencana Kegiatan
a. Waktu
b.Tempat
Sasaran :
Klien diruangan keperawatan jiwa Laboratorium Poltekkes
Kemenkes Ternate Skema Ruang Terapi
o Co L
L
Keterangan :
: Leader : CoLeader
LCo
L
: Observer : Fasilitator o
: Pasien
13
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi /validasi
Menanyakan perasan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,yaitu
mengenal suara-suara/bayangan yang didengar / dilihat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus minta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,yaitu mengenal suara-
suara yang didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi)tentang
isinya,waktu terjadinya,situasi terjadinya, dan perasan klien pada saat
terjadi.
b) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat halusinasi. Mulai
dari klien yang ada disebelah kanan terapis secara berurutan berlawanan
jarum jam sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis
diwhiteboard.
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara
yang biasa didengar
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1)Terapis menanyakan perasaan klien setelah megikuti TAK
2)Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaanya jika terjadi halusinasi
14
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi 2) Menyepakati waktu dan tempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi: isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda (√)
jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu
15
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
NO KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN
YA TIDAK
B Tahap Orientasi
6 Mengucapkan salam
7 Melakukan validasi
C Tahap Kerja
Leader:
12 Membuka kegiatan
Co Leader:
Fasilitator:
Observer:
D Tahap Terminasi
TOTAL
Batas ______________
16
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
A. Definisi
Kebersihan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias,
makan dan BAB/BAK (toiletting).
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan, kehidupannya kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya klien dinyatakan
keperawatan tidak dapat melakukan perawata diri (Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toiletting) (nurjannah 2004).
B. Tujuan
Tujuan umum
Klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri
secara maksimal. Tujuan khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri
b. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukkan aktivitas makan
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toiletting sendiri
17
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
SESI I TAKS
Defisit Perawatan Diri: Mandi
Tujuan
Klien mampu membersihkan diri atau mandi secara mandiri tanpa ada
bantuan atau instruksi dari orang lain
Setting
1. Diskusi: klien duduk dalam bentuk U
2. Praktik: di kamar mandi
(catatan: sebaiknya terapis berjenis kelamin sama dengan klien
sehingga saat praktik tidak sungkan)
Alat
3. Ember
4. Gayung Mandi
5. Handuk bersih
6. Sabun mandi
7. Air bersih
Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
1) Persiapan klien
a. Pilih klien sesuai dengan indikasi terapi
b. Klien mengikuti TAK adalah klien yang sudah terbina
hubungan saling percaya.
c. Membuat kontrak dengan klien
2) Persiapan terapis
Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader,
Satu orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
18
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Rincian Tugas
Leader dan co- leader
Meliputi tugas menganalisis dan mengobservasi pola-pola komunikasi yang
terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisnya kelompok menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta
mengarahkan dan memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai
anggota kelompok dalam tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan.
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out.
Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien diruangan keperawatan jiwa
F
F
F
O
C
Keterangan: L L : Coaleader
F : observasi
C L : fasilitator
O
O :
: leader
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan
a. Salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
✓ Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu defisit perawatan
3. Tahap kerja
Manfaat mandi
1. Membersihkan kotoran untuk mencegah infeksi kulit dan
gatal-gatal
2. Menghilangkan bau badan
3. Meningkatkan penampilan
✓ Diskusikan alat alat untuk mandi. Beri kesempatan kepada setiap klien
untuk menjelaskan alat alat yg sering digunakan untuk mandi.
Alat/bahan mandi
1. Sabun 2. handuk 3. air bersih
4. Gayung mandi 5. Embar
✓ Buat rangkuman cara mandi yg benar dari pendapat klien dan tambahkan
informasi jika kurang.
Cara mandi
1. Basahi seluruh permukaan tubuh dengan air yang tersedia
2. Ambil sabun, gosokkan ke permukaan tubuh mulai dari permukaan yang
dianggap paling bersih ke permukaan yang paling kotor: badan dan anggota
badan, wajah, baru kemudian daerah perineal dan area seputar kelamin
3. Bilas dengan air hingga sisa sabun hilang diseluruh permukaan tubuh dan
permukaan kulit terasa kesat
4. Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih
✓ Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada
tahapan yang kurang tepat
4. Tahap terminasi
4) Evaluasi
Subjektif : setelah peragaan atau praktek mandi
Objektif : minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang:
manfaat mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
5) Rencana tindak lanjut
Anjurkan klien mandi dengan cara yang telah dilatih
sebanyak 2x per hari (pagi dan sore hari)
6) Kontrak yang akan datang
Belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan tempat pelaksaan kegiatan
Catatan:
1. Beri tanda check untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
21
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
4.
YA TIDAK
B Tahap Orientasi
6 Mengucapkan salam
7 Melakukan validasi
C Tahap Kerja
Leader:
12 Membuka kegiatan
Co Leader:
Fasilitator:
Observer:
D Tahap Terminasi
TOTAL
5.
Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan
Batas lulus =
______________
22
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
A. Defenisi
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi empat,
yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi, terapi aktivitas kelompok
stimulasi sensoris, terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan terapi aktivitas
kelompok orientasi realitas (Yosep, 2013). Aktivitas digunakan sebagai terapi
dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang sering bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
tempat klien berlatih perilaku baru yang adiktif untuk memperbaiki perilaku
lama yang maladaptif. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi non
farmakologi yang diberikan oleh perawat terlatih terhadap pasien dengan
masalah keperawatan yang sama. Terapi diberikan secara berkelompok dan
berkesinambungan dalam hal ini khususnya Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) stimulasi persepsi perilaku kekerasan (Keliat & Akemat, 2012).
Menurut Wibowo (2013) dalam penelitian yang telah dilakukannya
menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan setelah pelaksanaan TAK
stimulasi persepsi dalam mengontrol perilaku kekerasan pasien. Pelaksanaan
TAK stimulasi persepsi tidak akan bisa berjalan dengan baik, jika tanpa peran
perawat yang mendasarinya. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
seorang perawat menjadi titik keberhasilan dalam pelaksanaan TAK stimulasi
persepsi terutama pada pasien perilaku kekerasan.
B. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Tujuan Khusus.
1. Klien mampu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
2. klien mampu mencegah perilaku kekerasan secara fisik
3. klien mampu mencegah perilaku kekerasan dengan cara interaksi sosial
asertif (secara verbal)
4. klien mampu mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual
5. klien mampu mencegah perilaku kekerasan dengan cara mengomsumsi obat
23
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Tujuan:
1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
2. klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah ( tanda dan
gejala marah ) 3. klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah
( perilaku kekerasan ) 4. klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
Setting:
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard
2. Kapur / spidol
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
Metode :
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1) Memilih klien yang memiliki perilaku kekerasan yang
sudah kooperatif 2) Membuat kontrak dengan klien
b. Persiapan Terapis
Diperlukan 5 - 7 perawat (Satu orang leader , Satu orang Coleader, Satu
orang observer, Dua sampai empat orang fasilitator
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Rincian Tugas
Leader & Coleader :
Meliputi tugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi
yang terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisnya kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok menetapkan tujuan dan membut
24
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Keterangan :
L Co L
o
: Leader : CoLeader L Co L
: Observer : Fasilitator
o
: Pasien
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
b. Evaluasi / Validasi
c. Kontrak
• jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
3. Tahap Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh
penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi
✓ Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab
d. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering
dilakukan untuk diperagakan
e. Melakukan bermain peran / simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak
berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien melakukan
kekerasan)
f. Menanyakan perasaan klien setelah bermain peran / simulasi.
g. Mendiskusikan dampak / akibat perilaku kekerasan .
Terapi membuat tabel white board atau flipchart sehingga masing-masing cerita
sa runtutan peristiwa dari penyebab 26
tanda dan gejala,PK yang di lakukan akibat PK, serta menilai dampak PK
serta komitmen perubahan perilaku yang akan diterapkan berikutnya.
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Contoh Tabel :
Nama Penyebab Tanda dan PK yang Akibat PK Komitmen
Klien Marah Gejala marah dilakukan Perubahan
Perilaku
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja. aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK untuk TAK stimulasi
27
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab
perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. beri tanda (v) jika klien mampu dan
tanda (-) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. contoh: klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku
kekerasaannya (disalahkan dan tidak diberi uang). Mengenal tanda dan gejala
yang dirasakan (“ geregetan” dan “deg-degan”), perilaku kekerasan yang
dialkukan ( memukul meja ), akibat yang dirasakan ( tangan sakit dan dibawa
kerumah sakit jiwa ). Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika semua
dirasakan selama dirumah sakit.
28
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
1.
YA TIDAK
B Tahap Orientasi
6 Mengucapkan salam
7 Melakukan validasi
C Tahap Kerja
Leader:
12 Membuka kegiatan
Co Leader:
Fasilitator:
Observer:
D Tahap Terminasi
TOTAL
2.
Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan
Batas lulus =
______________
29
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
A. Definisi
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak
langsung diekspresikan (Townsend, 1998).
Terapi keperawatan yang dapat diberikan kepada klien sendiri bisa dalam
bentuk terapi kognitif. Terapi ini bertujuan untuk merubah pikiran negatif
yang dialami oleh klien dengan harga diri rendah kronis kearah berfikir yang
positif.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat menumbuhkan rasa percaya diri
Tujuan Khusus
1. Klien dapat mengenal dirinya
2. Klien mampu berkenalan dengan aggota kelompok
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan masalah
pribadinya kepada orang lain
30
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Observer
Tugas seorang observer meliputi : mencatat serta mengamati respon
penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out. Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien di laboratorium sebanyak 3 orang
Skema Ruang Terapi
Observer
Leader Coleade
r
2. Orientasi tor Fasilitato r Klien tor
Klien Klien
Fasilitato r Fasilitato r
a. Salam terapeutik
32
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
3. Tahap Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri:
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan
rumah sakit
d. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran. Tanyakan perasaan
klien setelah teridentifikasi hal positif diri.
e. Terapis memberikan pujian pada setiap peran serta klien.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan datang
✓ Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang
dapat diterapkan di rumah sakit dan rumah.
33
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
No Nama klien Menulis positif diri Membacakan hal positif diri Mengekspresikan
perasaan terhadap aspek
positif diri
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk tiap klien,beri nilai pada tiap kemampuan menulis pengalaman yang
tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri . Beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi peraepsi
harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak
menyenangkan, mengalami kesulitan hal positif diri. Anjurkan klien menulis
kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement (pujian).
34
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
YA TIDAK
B Tahap Orientasi
6 Mengucapkan salam
7 Melakukan validasi
C Tahap Kerja
Leader:
12 Membuka kegiatan
Co Leader:
Fasilitator:
Observer:
24 Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung
D Tahap Terminasi
TOTAL
2.
Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan
Batas lulus =
______________
35
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
B. Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.
Tujuan Khusus
1. Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar
2. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
C. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap
penglihatan, pendengaran, dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, serta
nyanyian. Klien yang di indikasi memerlukan TAK-Stimulasi Sensoris adalah
klien yang mengalami isolasi social dan harga diri rendah yang disertai
dengan kurang komunikasi verbal
36
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
TAK STIMULASI SENSORI SUARA
SESI 1 : MENDENGAR MUSIK
Tujuan
1. Klien mampu mengenali music yang didengar
2. Klien mampu memberi respons terhadap musik
3. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah
mendengarkan music. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruang nyaman dan tenang
Alat
1. Tape recorder/CD Player
2. Kaset/CD lagu
Pemilihan jenis lagu disesuaikan dengan perubahan perilaku yang direncanakan :
1. untuk klien depresif, pilihkan lagu yang riang dan bersemangat
2. untuk klien yang manik, pilihkan lagu yang berirama tenang (lagu klasik)
Metode :
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Persiapan Klien
37
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Fasilitator :
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok dengan
tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan.
Observer :
Tugas seorang observer mencatat serta mengamati respon penderita,
mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani
peserta/anggota kelompok yang drop out
Rencana Kegiatan
a. Waktu
b. Tempat
Sasaran
Klien diruangan sebanyak 3 orang
Skema Ruang Terapi
O
L Co L
F F
F
Keterangan : O
: Observer
L
: Leader
Co L
F : Co Leader
: Fasilitator
: Klien
2. Orientasi
c) Kontrak
• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
3. Tahap Kerja
a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama lengkap
dan nama panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan searaah jarum
jam
b) Setiap kali seorang klien selesai meperkenalkan diri, terapis mengajak
semua klien untuk bertepuk tangan
c) Terapis dank lien memakai papan nama
d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh bertepuk tangan
atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien
menceritakan perasaannya setelah mendengan lagu
e) Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget atau bertepuk
tangan (kira kira 15 menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa
kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap music.
f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan perasaannya. Sampai semua
klien dapat giliran.
g) Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya,
dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai
dan bermakna dalam kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang
39
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
Jumlah
Petunjuk :
✓ Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Nama Mahasiswa:
__________________________________________________________ NIM :
__________________________________________________________
Semester/Kelas :
__________________________________________________________
1.
YA TIDAK
B Tahap Orientasi
6 Mengucapkan salam
7 Melakukan validasi
C Tahap Kerja
Leader:
12 Membuka kegiatan
Co Leader:
Fasilitator:
Observer:
D Tahap Terminasi
TOTAL
2.
Keterangan: 69 (2.77)
Ya : dilakukan dengan benar Ternate, _______________20__ Instruktur/Penguji
Tidak : dilakukan tidak tepat atau tidak dilakukan
Batas lulus =
______________
41
Mo d u l P r a k t i k u m M a t a K u l i a h K e p e r a w a t a n J i w a
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
42